Anda di halaman 1dari 3

Sejak tahun 2013 pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kurikulum baru yang disebut Kurikulum

2013 (K13) untuk diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Untuk mengimplementasikan


kurikulum tersebut, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kriteria yang dirumuskan dalam
standar proses sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22
tahun 2016. Standar proses pendidikan yang tertuang dalam peraturan tersebut meliputi
perencanaan pembelajaran dan implementasinya di dalam kelas. Dalam perencanaan guru dituntut
untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Apabila perencanaan telah disusun, langkah selanjutnya adalah
melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan prosedur pembelajaran yang direncanakan dalam
RPP.

Guru bahasa Inggris telah dilatih untuk merancang RPP mengikuti format kurikulum K13 namun
beberapa guru bahasa Inggris masih kesulitan untuk menulis atau merancang RPP mereka sendiri.
Sebelum penelitian ini dilakukan wawancara untuk mengetahui pendapat guru tentang RPP yang
mereka rancang. Terlihat jelas bahwa guru masih mengandalkan rekannya untuk mengerjakan RPP
daripada melakukannya sendiri. Padahal untuk merancang RPP guru harus memahami keterkaitan
antara kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Jika guru gagal memahami
keterkaitan antar komponen tersebut maka akan sulit bagi guru untuk merancang kegiatan
pembelajaran yang tepat. Proses belajar mengajar di kelas akan lebih mudah dilakukan jika RPP
dirancang dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah (a). untuk mengetahui keahlian guru bahasa
Inggris SMA di Kota Ambon dalam merancang RPP dan mengimplementasikannya melalui kegiatan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik K13 dan (b). untuk mengidentifikasi kesulitan yang
dihadapi oleh guru bahasa Inggris dalam merancang dan menerapkan RPP di kelas. Tujuan
penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan penelitian; (sebuah). Bagaimana keahlian guru
bahasa Inggris dalam merancang dan menerapkan RPP K13 di sekolahnya masing-masing?; (b). Apa
kesulitan para guru bahasa Inggris ketika merancang dan mengimplementasikan RPP K13. Untuk
mendongkrak kualitas pendidikan di Indonesia, setidaknya telah dilakukan 10 kali perubahan atau
penyesuaian kurikulum pendidikan nasional. Sejak tahun 1947 Indonesia telah menggunakan
kurikulum yang disebut Leer Plan dan kurikulum terakhir yang digunakan saat ini adalah Kurikulum
2013 (K13). Penyesuaian kurikulum pendidikan nasional mencerminkan dinamika perkembangan
pendidikan Indonesia yang ingin memajukan sumber daya manusia Indonesia agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Anonim (2015)
menyatakan bahwa kurikulum memiliki fungsi penyesuaian. Kurikulum harus beradaptasi dengan
setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi. Artinya kurikulum tidak statis tetapi selalu
berubah sesuai dengan perkembangan di segala bidang pembangunan.

Selain itu, kurikulum berfungsi sebagai persiapan. Artinya kurikulum sebagai alat pendidikan
mampu mempersiapkan peserta didik untuk jenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri
untuk dapat hidup bermasyarakat, jika tidak melanjutkan pendidikan. Kurikulum erat kaitannya
dengan proses perencanaan pengajaran dan pembelajaran. Perencanaan mengandung arti bahwa
guru memilih dan menetapkan materi pembelajaran, mengemasnya dalam kegiatan pembelajaran
atau pengalaman belajar menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan pada akhir
pembelajaran dilakukan penilaian untuk menilai hasil belajar siswa. RPP yang telah ditetapkan oleh
guru harus dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran. Merencanakan dan
melaksanakan RPP di kelas harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hal ini dimaksudkan
untuk memastikan proses belajar mengajar di kelas berkualitas tinggi.
K13 merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia untuk menggantikan kurikulum 2006. Kurikulum ini mengutamakan
pemahaman, keterampilan, dan pendidikan karakter. Siswa dituntut untuk memahami materi, aktif
dalam diskusi dan presentasi serta memiliki tata krama yang tinggi. Tujuan Kurikulum 2013 adalah
mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan melalui pengetahuan,
keterampilan, sikap, serta memperoleh kemampuan beradaptasi dan bertahan dalam lingkungan
yang selalu berubah.

Dalam mengimplementasikan kurikulum ini pendekatan utama yang akan digunakan adalah
pendekatan ilmiah. Hal ini dimaksudkan untuk melatih siswa berpikir kritis dan bernalar secara
ilmiah. Setiap kurikulum dilengkapi dengan silabus atau garis besar mata pelajaran yang terdiri dari
komponen-komponen pembelajaran yang akan disusun dalam RPP. Silabus mata pelajaran bahasa
Inggris disusun dalam format yang sederhana sehingga mudah dipahami dan diimplementasikan
oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajian lebih efisien, halaman tidak terlalu
banyak, tetapi ruang lingkup dan substansi tidak dikurangi, serta tetap memperhatikan urutan
materi dan kompetensi. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide,
desain, dan implementasi kurikulum; mudah diajarkan oleh guru; mudah dipelajari oleh
pembelajar; kinerja terukur; dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal bagi
kehidupan dan masa depan pendidikan siswa. Fleksibilitas dan sifat kontekstual silabus memberikan
kesempatan bagi guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran serta
mengakomodasi potensi lokal .

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi


pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif
dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model
pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat pengembangan
kemampuan siswa. Berdasarkan pengajaran berbasis teks, kurikulum menekankan pada
peningkatan kemampuan siswa untuk menggunakan bahasa Inggris dalam berbagai jenis teks. Teks
dipelajari bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai alat untuk melakukan berbagai aktivitas
dalam kehidupan nyata. Pada tingkat menengah ini bahan ajar terdiri dari teks-teks sederhana
(Anonim, 2016)

Selain itu, pengajaran bahasa Inggris untuk pendidikan sekolah menengah juga ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki kompetensi komunikatif dalam teks
interpersonal, transaksional, dan fungsional lisan dan tulis. Melalui penggunaan teks-teks tersebut,
siswa dibimbing untuk menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, serta
menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di rumah, sekolah, dan
masyarakat.

Komponen RPP K13 berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
terdiri dari (a). identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pembelajaran,
dan alokasi waktu; (b). Tujuan pembelajaran; (c). Kompetensi dasar dan indikator pencapaian;
(d). Materi pembelajaran; (e). Metode pembelajaran; (f). Media belajar mengajar; (g). sumber
belajar ; (h). Langkah-langkah pembelajaran dan; (saya). Penilaian pembelajaran. Komponen-
komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga harus terlihat dalam RPP dan dijadikan
pedoman dalam proses pembelajaran.

Dalam merancang RPP guru harus selalu mengingat bahwa kegiatan pembelajaran dalam RPP akan
mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang memungkinkan siswa untuk belajar
secara mandiri. Diasumsikan bahwa proses pembelajaran akan berlangsung efektif jika RPP
direncanakan dengan baik. Dalam pelaksanaan RPP di kelas guru harus sesuai dengan kegiatan yang
telah direncanakan. Guru perlu menyelenggarakan proses pembelajaran berdasarkan langkah-
langkah pembelajaran yang tertulis dalam RPP karena langkah-langkah pembelajaran memuat
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan menguasai
kompetensi dasar.

Ada juga beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh guru pada tahap awal proses
pembelajaran seperti memberikan motivasi dan diri sendiri disiplin bagi siswa untuk belajar. Selain
itu, guru harus menginformasikan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai setelah sesi pembelajaran selesai. Peran guru
selama proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator bukan sebagai sumber utama pembelajaran.

Guru hendaknya menerapkan pendekatan saintifik yang memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan mengomunikasikan
semua informasi yang telah mereka kumpulkan. Siswa dapat bekerja berpasangan atau
berkelompok yang dikendalikan oleh guru. tidak setuju. Masing-masing kategori diberi bobot
dimana skor tertinggi adalah 4 untuk sangat setuju, 3 untuk setuju, 2 untuk tidak setuju, dan 1 untuk
sangat tidak setuju. Data mentah pendapat guru dihitung berdasarkan bobot setiap kategori untuk
mendapatkan skor setiap pernyataan (Riduwan, 2003). Skor setiap pernyataan kemudian
dikategorikan menjadi 4 kualitas. 4 kualitas itu adalah (a). 0-49 buruk; (b). 50-69 adil; (c). 70-79
bagus dan; (c).80-100 sangat baik. Selain itu dilakukan studi dokumen untuk mengecek RPP guru.
Ada juga observasi kelas untuk mengamati pelaksanaan RPP.

Anda mungkin juga menyukai