PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang memuaskan siswa,
sehingga terjadi perubahan belajar dalam dirinya. Cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang seirama
dengan kondisi siswa, tujuan, dan kondisi pembelajaran yang akan dilaksanakan
(Suyatno dalam Marheni 2019, h.1).
Hamzah (dalam Marheni, 2019, h.1) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu rangkaian pembelajaran yang sistematis untuk
menarik minat siswa. Strategi pembelajaran merupakan tombak utama untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan pemakaian strategi
pembelajaran yang baik, maka proses pembelajaran dapat terlaksanakan dengan
baik, sehingga guru dapat menyampaikan materi dengan tepat melalui suasana
atau kondisi yang menyenangkan bagi siswa. Dengan hal itu siswa dapat
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan dan dapat menerima
materi yang disampaikan dengan baik.
Seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih strategi
pembelajaran. Dengan adanya perkembangan zaman, guru dapat melibatkan atau
menggunakan kecanggihan teknologi dalam pembelajaran di kelas. Sama halnya
dengan membaca, keterampilan membaca merupakan hal penting yang harus
dipenuhi siswa dalam perkembangan zaman saat ini. Dengan membaca, siswa
dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Kesuksesan siswa dalam
keterampilan membaca berawal dari minat yang tumbuh dalam diri. Selain itu
juga, guru memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi dan minat
membaca siswa.
1
Membaca merupakan salah satu kompetensi yang ada dalam Kurikulum
2013 khususnya pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam
kompetensi menentukan pokok-pokok 5W + 1H dalam teks berita. Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2015 dalam Jawa Pos edisi 19 November 2018 tentang
penumbuhan budi pekerti melalui pembiasaan membaca buku non-pelajaran
selama 15 menit setiap hari sebelum pembelajaran dimulai. Dalam kurikulum
2013 saat ini membaca memang sudah menjadi suatu kewajiban yang harus
diterapkan siswa dalam lingkungan sekolah. Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
dengan membiasakan siswa membaca selama 15 menit sebelum proses belajar
dimulai dengan harapan pembiasaan tersebut dapat berubah menjadi suatu
kebutuhan bagi siswa.
Strategi Herringbone adalah strategi yang digunakan siswa untuk
mengemukakan pendapat, pikiran siswa secara garis besar untuk
mengelompokkan hal-hal penting yang terdapat pada teks. Pada strategi ini, siswa
akan diminta membuat sebuah bagan yang berpola tulang ikan secara
berkelompok. Kemudian siswa akan membuat sebuah pertanyaan dari sebuah teks
yang dibaca dan menuliskan jawaban tersebut kedalam bagan yang telah dibuat.
Dari hasil jawaban yang ditemukan siswa, mereka akan menentukan ide pokok
dari teks berita yang telah mereka baca.
Strategi Herringbone diharapkan dapat merangsang daya pikir siswa yang
inovatif, kreatif, dan kritis sehingga dapat meningkatkan minat baca siswa dalam
membaca teks berita dan dapat membantu siswa memahami isi bacaan, sehingga
dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa dalam keterampilan membaca.
Dalam proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik), pembelajaran membaca diaplikasikan
pada pembelajaran memahami suatu teks. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia
Kurikulum 2013 mengacu pada pembelajaran bahasa berbasis teks yang bertujuan
untuk mendekatkan siswa pada konteks sosial sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan siswa. Teks yang diajarkan pada Kurikulum 2013
2
adalah teks sastra dan non-sastra. Teks sastra meliputi cerita pendek, cerita rakyat,
dan teks puisi. Sedangkan teks non-sastra salah satunya adalah teks berita.
Teks berita merupakan tulisan yang menyajikan sebuah peristiwa/kejadian
penting yang menjadi bentuk tulisan utama dalam media massa (Rosidi, 2009,
h.84). Teks berita yang baik jika memenuhi unsur-unsur berita, yaitu 5W+1H
yang mana What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (di mana), Why
(mengapa), dan How (bagaimana). Dalam teks berita biasanya menyajikan
informasi atau kejadian yang faktual dan aktual (terkini). Informasi yang disajikan
biasanya tentang politik, olahraga, peristiwa, atau kejadian yang saat itu sedang
terjadi dan masih hangat dibicarakan oleh masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Negeri 3 Kayuagung pada
tanggal 29 November 2019 dapat dilihat masalah yang ada pada pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah keterampilan membaca. Salah satunya adalah kurangnya
minat baca siswa, yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang belum
mencapai nilai ketuntasan dengan KKM 75. Siswa selalu menganggap bahwa
membaca merupakan hal yang biasa dan mereka pasti dapat membaca teks yang
diberikan oleh guru, tanpa mereka sadari bahwa mereka hanya sekedar membaca,
bukan memahami isi teks bacaan. Sehingga saat mereka diminta untuk
menceritakan hasil bacaan mereka dengan menggunakan bahasa sendiri mereka
akan kesulitan. Atau bahkan saat mereka diberi pertanyaan mengenai isi bacaan
tersebut mereka akan kesulitan untuk menjawab.
Penelitian dengan menggunakan Strategi Herringbone ini juga pernah
dilakukan oleh Nanik Faizah (2014) dari Universitas Negeri Yogyakarta dan
memberikan hasil yang positif, dengan judul Keefektifan Teknik Herringbone
untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Bahasa Prancis Siswa Kelas XI
SMA N 1 Prambanan Klaten. Perbedaannya, Nanik Faziah sasaran penelitian
ditujukan pada keterampilan membaca Bahasa Prancis sedangkan sasaran peneliti
ditujukan pada menentukan rumus 5W+1H pada teks berita.
3
Berdasarkan latar belakang di atas bahwa kemampuan membaca siswa SMP
Negeri 3 Kayuagung, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Strategi Herringbone Terhadap Kemampuan Menentukan Rumus 5W + 1H
Dalam Teks Berita Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kayuagung”.
4
1.4.2. Manfaat secara praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa,
sekolah, pengajar, dan peneliti lainnya.
a. Bagi Siswa, diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam mempelajari bahasa
Indonesia, khususnya dalam keterampilan membaca teks berita.
b. Bagi Pengajar, diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam pemilihan
teknik pembelajaran yang lebih bervariasi dalam proses pembelajaran,
khususnya pembelajaran membaca teks berita.
c. Bagi Peneliti lain, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam melakukan penelitian, sehingga pada penelitian berikutnya dapat lebih
baik dari sekarang.
5
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Strategi Pembelajaran
2.1.1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Riding & Rayner (dalam Awang, 2017, h.11), “a learning
strategy as a set of one or more procedures that an individual acquires to
facilitate the performance on a learning task.” Rumusan ini menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran merupakan kumpulan satu atau lebih prosedur yang
dibutuhkan oleh siswa untuk memfasilitasi kemampuan belajar siswa. Prosedur
yang dimaksudkan adalah tahapan yang harus dilalui agar tujuan pembelajaran
tercapai.
Dalam setiap melakukan suatu kegiatan, tentu kita diharuskan untuk
merencanakan atau mempersiapkan hal-hal yang dapat membantu kelancaran
dalam kegiatan tersebut. Sama halnya dengan kegiatan proses belajar mengajar,
yang memerlukan berbagai persiapan yang harus dilakukan guru. Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan agar pada saat proses belajar mengajar guru dapat lebih
mudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah dipersiapkan
sebelumnya, selain itu juga agar guru dapat mengetahui kompetensi yang harus
disampaikan kepada siswa agar kompetensi tersebut dapat tercapai dengan baik.
Salah satu persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar adalah
merancang proses kegiatan belajar yang di tuangkan ke dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta strategi yang harus dipakai guru dalam
proses pembelajaran tersebut supaya kegiatan proses belajar mengajar dapat
dilaksakan dengan baik dan tujuan dari pembelajran tersebut dapat tercapai.
Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran merupakan komponen
utama dan mendasar yang harus dikuasai oleh setiap guru.
6
h.32) Strategi Herringbone adalah strategi yang mengembangkan pemahaman
gagasan utama yang merencanakan pertanyaan siapa, apa, kapan, dimana,
bagaimana, dan mengapa, pertanyaan-pertanyaan itu pada diagram visual
kerangka ikan. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan 5W+H untuk menulis
gagasan utama dalam teks.
Sejalan dengan pendapat di atas, McCune (via Imelyati dalam Faizah, 2014.
h,32) menyatakan bahwa Strategi Herringbone digunakan sebagai alat untuk
membantu siswa mengenali hubungan penting yang ada di dalam materi teks
dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan spesifik yang sudah ada.
Berkenaan dengan pendapat McCune, Tierney (dalam Faizah, 2014, h.32)
mendefinisikan bahwa Strategi Herringbone adalah prosedur menguraikan secara
terstruktur yang dirancang untuk membantu siswa mendapatkan informasi
penting dalam teks.
Menurut Zygouris and Glass (dalam Faizah, 2014, h.32) mendefinisikan
bahwa Strategi Herringbone adalah suatu pemahaman ide pokok dari beberapa
informasi penting merupakan cara canggih untuk memahami sebuat teks bacaan.
Kemudian Edwards (via Imelyati: dalam Faizah, 2014, h.32) menyatakan bahwa
Strategi Herringbone melibatkan proses membaca, mencatat hal-hal penting dan
memahami sebuah ide pokok dengan informasi-informasi yang mendukung.
Berdasarkan pernyataaan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Strategi Herringbone adalah teknik yang digunakan untuk mengemukakan ide
pokok dari sebuah teks dengan mengidentifikasi dari enam pertanyaan
pemahaman (5W+1H), teknik ini merupakan cara yang sangat penting untuk
mengetahui apa yang sedang berlangsung dalam teks. Jika peserta didik
mengambil kesempatan membaca pertanyaan yang telah disediakan terlebih
dahulu, mereka akan lebih baik dalam memahami informasi yang ada dalam teks.
7
2.1.3. Langkah-Langkah Strategi Herringbone
Menurut Edward (Imelyati: dalam Faizah, 2014, h.33), mengemukan cara
pelaksanaan Strategi Herringbone, yaitu:
a. Pra membaca
Pertama guru menyapa para peserta didik dan kemudian memberitahu
tujuan dan kompetensi dasar yang harus dicapai dalam proses belajar mengajar.
Kemudian guru memperkenalkan bentuk Strategi Herringbone kepada peserta
didik. Selanjutnya guru menuliskan beberapa pertanyaan Herringbone dan harus
dijawab oleh peserta didik setelah membaca teks yg dibagikan. Mengenai materi
disesuaikan dengan kompetensi membaca peserta didik, materi juga harus
menarik dan dapat meningkatkan pemahaman, materi dapat diambil dari buku,
internet, dan sumber lainnya sesuai kemampuan peserta didik.
b. Membaca
Setelah aktivitas pra membaca, peserta didik sudah mengetahui tentang
Strategi Herringbone dari kegiatan pra membaca. Selanjutnya guru meminta
peserta didik untuk membaca teks yang telah dibagikan dan melakukan kegiatan
Herringbone, yaitu dengan membangun kerangka Herringbone 5W+H dan
menemukan ide pokok. Siswa membaca, berfikir dan menuliskan informasi-
informasi yang penting tentang jalannya cerita.
c. Pasca Membaca
Guru meminta peserta didik untuk menuliskan pola Herringbone
berdasarkan pemahaman yang mereka dapat. Kemudian setelah mereka
menyelesaikan tugas, guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjelaskan
kepada teman-temannya mengenai ide pokok yang ia dapat dari pola
Herringbone. Selanjutnya guru mengkonfirmasi ulang mengenai materi pelajaran
dan kemudian menyimpulkan. Ini dilakukan guru supaya tidak terjadi salah
penangakapan informasi yang diperoleh peserta didik.
Deegan (dalam Faizah, 2014, h.34) menyatakan bahwa Strategi
Herringbone terdiri dari enam bentuk pertanyaan yang membantu peserta didik
8
mengorganisir rincian teks. Jenis pertanyaan yang digunakan sebagai alat uji
pemahaman teks dalam bacaan pada Strategi Herringbone adalah sebagai berikut :
a. Siapa yang terlibat?
b. Apa yang mereka lakukan?
c. Kapan hal itu terjadi?
d. Dimana hal itu terjadi?
e. Bagaimana hal itu dilakukan?
f. Mengapa hal itu terjadi?
Dengan jenis-jenis pertanyaan di atas, maka peserta didik dapat
mengidentifikasi gagasan utama dari dalam teks. Gagasan utama adalah salah satu
cara untuk mengerti isi dari teks.
Dengan demikian para guru dapat dengan cepat menilai apakah para peserta
didik mampu mengidentifikasi inti dari membaca sebuah teks. Para guru juga
dapat secara informal memastikan kemampuan peserta didik untuk
mengidentifikasi gagasan utama melalui pertanya-pertanyan yang sudah tersedia.
9
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia. Selain itu, dengan menggunakan Strategi Herringbone dalam kegiatan
pembelajaran keterampilan membaca siswa tidak hanya diam dan membaca teks
bacaan, tetapi Strategi Herringbone menuntut siswa membuat catatan ringkas dari
bacaan. Dengan demikian peserta didik tidak akan merasa bosan membaca dan
memahami teks bacaan.
Sedangkan Kelemahan dari Strategi Herringbone adalah ketika siswa
mempelajari materi dengan bantuan representasi grafis seperti bagan ikan,
kemampuan mencatat siswa akan kurang. Siswa hanya terpaku pada kata-kata
kunci saja. Akibatnya peserta didik kurang dapat mengembangkan kemampuan
menyusun kalimat secara utuh dengan kosakata yang beragam dan susunan
gramatika yang tepat. Solusinya, guru dapat melatih siswa untuk lebih mencermati
kalimat yang ada dalam teks bacaan serta berlatih membuat kalimat secara utuh.
Dengan demikian kemampuan peserta didik dalam menyusun kalimat lengkap
akan berkembang.
10
diamati. Dengan demikian, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menerapkan
pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik karena dianggap lebih efektif. Dalam
penerapannya di pembelajaran, siswa tidak menggunakan logika dalam
menyelesaikan masalah tetapi siswa harus berdasarkan pada argumentasi yang
kebenarannya dapat diakui oleh logika. Sehingga penerapan pendekatan ini dapat
menjadikan siswa berpikir, bersikap, dan berkarya dengan menggunakan langkah
ilmiah.
11
2.3. Pengertian Membaca
2.3.1. Pengertian Membaca
Di dalam buku Nurhadi (2016:2-3) menjelaskan pengertian membaca secara
sempit adalah kegiatan memahami makna yang terdapat dalam tulisan. Sementara
dalam arti luas, membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif
yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang
bacaan itu, yang diikuti oleh penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan
dampak bacaan tersebut. Menurut pengertian sempit, kegiatan membaca dibatai
pada proses memaknai bahasa tulis, yakni kata, kalimat, dan paragraph yang
mengandung pesan penelitiyang harus ditangkap pembaca. Jika pembaca telah
mengerti maksud pesan penulis, pembaca telah dianggap berhasil. Sedangkan
menurut pandangan luas, membaca dipandang sebagai kegiatan mengolah ide.
Bacaan tidak sekedar mengandung pesan penulis, tetapi pesan tersebut harus olah
kembali melalui kegiatan berpikir kritis dan kreatif, peembaca menafsirkan makna
bacaan yang lebih mendalam.
12
12. Ingin mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang (ahli) atau
keterangan tentang definisi suatu istilah.
13. Ingin mendapatkan informasi dalam beragam keperluan dan sumber.
14. Ingin mendapatkan temuan ilmiah terbaru dalam bidang tertentu.
13
5. Mengecek kebenaran sumber.
6. Menghubungkan dengan gagasan penelitilain.
c. Tahap pascabaca
Tahap pascabaca adalah tahap akhir kegiatan membaca. Tahap ini,
seseorang melakukan suatu perbuatan atau mengubah sikap mental karena
dorongan hasil membaca. Adapun aktifitas yang dilakukan dalam tahap pascabaca
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan sikap: menerima atau menolak gagasan/isi bacaan
2. Mendiskusikan dengan orang lain
3. Membuat komentar balikan
4. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengubah menjadi bentuk lain
6. Memunculkan ide baru.
14
3. Menarik, peristiwa yang disajikan hendaknya menarik dan menggugah minat
khalayak untuk membacanya.
4. Publisitas, laporan yang disajikan ditujukan untuk umum,untuk itu bobot
ragam dan bobot isi harus dipahami masyarakat luas.
15
b. Teras berita
Teras berita hendaknya tidak memuat kalimat yang berlebihan yang justru
dspat mengaburkan pemahaman pembaca terhadap isi berita sebenarnya. Teras
berita hendaknya dapat membantu pembaca dalam memahami inti isi berita secara
keseluruhan.
c. Tubuh berita
Tubuh berita berisi informasi yang berfungsi untuk melengkapi dan
menjelaskan hal-hal yang ada dalam teras berita dengan berpedoman pada kata
Tanya apa dan mengapa.
d. Ekor berita
Ekor berita merupakan bagian akhir dalam sebuah berita. Ekor berita
berisi berbagai informasi tambahan yang berfungsi sebagai kalimat penjelas dalam
sebuh paragraph. Dengan ekor berita seorang pembaca akan memiliki informasi
lebih lengkap dari sebelumnya.
16
3. Banyaknya penggunaan kata kerja mental, seperti: mengatakan, menjelaskan,
menanyakan, memikirkan, membantah, mengkritik, menolak, dll
4. Adanya penggunaan fingsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi
dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur when (kapan)
dan where (di mana)
5. Adanya penggunaan konjungsi bermakna kronologis (temporal) atau
penjumlahan seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya. Hal ini
terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya menganut pola kronologis
(urutan waktu).
17
2.6. Keterampilan Yang Perlu Dikembangkan Dalam Membaca Berita
Dalam membaca berita, diperlukan keterampilan dasar. Keterammpilan
dasar yang dikembangkan dalam membaca berita adalah sebagai berikut (Nurhadi,
2016:13-14):
Table 2.1 Keterampilan Dasar Membaca Berita
Jenis Keterampilan
No Keterampilan Dasar dalam Membaca Berita
Membaca
1 Kemampuan Menyatakan kembali judul berita.
Membaca Literal Merumuskan kalimat lengkap dari
Berita pernyataan judul berita.
Menyatakan kembali apa yang terjadi.
Menyatakan kembali siapa … seperti yang
dinyatakan dalam teks.
Menyatakan kembali kapan … seperti yang
dinyatakan dalam teks.
Menyatakan kembali di mana … seperti yang
dinyatakan dalam teks.
Menyatakan kembali bagaimana … seperti
yang dinyatakan dalam teks.
Menyatakan kembali mengapa … seperti
yang dinyatakan dalam teks.
2 Kemampuan Menemukan masalah utama yang
Membaca Kritis melatarbelakangi peristiwa yang diberitakan.
Berita Mengungkapkan fakta-fakta lain yang
mendukung terjadinya peristiwa yang
diketahui pembaca.
Menyatakan siapa actor lain yang terlibat
dalam peristiwa itu.
Menyatakan momen-momen lain yang
berhubungan dengan peristiwa yang
18
diberitakan
Mengungkapkan bagaimana peristiwa itu
bisa terjadi
Mengungkapkan mengapa peristiwa itu bisa
terjadi
Membandingkan isi berita satu surat kabar
dengan surat kabar lain atas peristiwa yang
sama.
Menilai keakuratan fakta-fakta yang ditulis
wartawan.
Menghubungkan peristiwa yang terjadi
dengan peristiwa lain di masa lampau atau di
tempat lain.
Menduga dampak yang terjadi atas peristiwa
yang diberitakan.
3 Kemampuan Menyampaikan isi berita kepada orang lain
Membaca Kreatif secara lisan.
Berita Menulis kembali peristiwa yang dibaca
dengan menambah informasi dari sumber
lain pula,
Menggunakan informasi yang didapat untuk
memecahkan kehidupan pribadi (misalnya
mengantisipasi sesuatu).
Menulis kritik, surat pembaca, atau esai atas
berita yang dibaca.
Mengungkapkan berita yang dibaca untuk
mendukung tindakan atau keputusan pribadi.
19
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pendapat
tersebut, peneliti mengemukakan hipotesis atau jawaban yang bersifat sementara.
Secara operasional hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Tidak ada perbedaan kemampuan menentukan rumus 5W+1H pada
siswa antara yang diajar dengan menggunakan strategi Herringbone dan
yang tidak diajar dengan strategi Herringbone (µ1 = µ2).
Ha : Ada perbedaan kemampuan menentukan rumus 5W+1H pada siswa
antara yang diajar dengan menggunakan strategi Herringbone dan yang
tidak diajar dengan strategi Herringbone (µ1 ≠ µ2).
METODOLOGI PENELITIAN
20
3.1. Metode Dan Desain Penelitian
Menurut Haryono (dalam Fitri, 2014: 13) Metode penelitian adalah
seperangkat masalah penelitian yang dilakukan secara terencana dan cermat
dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami,
menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Selanjutnya Suhardi
(dalam Fitri, 2014:13) berpendapat metode penelitian adalah suatu cara untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan. Berkaitan dengan masalah dan tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian eksperimen semu.
Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai pengaruh strategi Herringbone terhadap kemampuan menentukan
pokok-pokok 5W+1H dalam teks berita. Desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah control group pre-test post-tes. Penelitian ini menggunakan dua subjek
yakni, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tahap pertama
dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan membaca teks berita siswa pada
masing-masing kelompok. Kemudian pada kelompok eksperimen diberi perlakuan
(treatment) dengan teknik Herringbone dan pada kelompok kontrol menggunakan
teknik konvensional. Selanjutnya dilakukan post test terhadap kedua kelompok
tersebut. Untuk lebih jelasnya pola desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.
Desain Penelitian
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 - O4
Keterangan:
O1 : Pre-test kelompok eksperimen
O2 : post-test kelompok eksperimen
O3 : pre-test kelompok kontrol
O4 : post-test kelompok kontrol
X : Perlakuan
Prosedur pola di atas adalah:
21
1. Mengelompokkan kelas penelitian menjadi dua yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
2. Memberikan tes awal pada kedua kelompok untuk mengetahui pengetahuan
awal.
3. Menghitung mean atau rata-rata masing-masing kelompok.
4. Memberikan perlakuan menggunakan Strategi Herringbone pada kelas
eksperimen.
5. Memberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
6. Menghitung mean atau rata-ratates akhir masing-masing kelompok.
7. Menghitung antara tes awal dan akhir masing-masing kelompok.
8. Membendingkan perbedaan-perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
9. Menggunakan perhitungan statistik uji-t untuk menentukan apakah terdapat
perbedaan yang signifikan.
22
3.3. Definisi Penelitian
Adapun definisi penelitian ini sebagai berikut:
1. Kemampuan menentukan pokok-pokok 5W+1H dalam teks berita siswa Kelas
VIII SMP Negeri 3 Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah
keterampilan membaca teks berita dengan tujuan agar siswa mampu mengenal
dunia sosial serta permasalahannya yang dituangkan peneliti ke dalam bentuk
tulisan. Hasilnya berupa skor yang diperoleh siswa berdasarkan tes awal dan
tes akhir mengenai materi membaca dalam menentukan pokok-pokok 5W+1H
dalam teks berita.
2. Strategi Herringbone merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan
guru untuk menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan
berorientasi pada penanaman pengetahuan tentang membaca teks berita
sehingga siswa dapat mengetahui tentang bagaimana cara membaca teks berita
sehingga dapat menentukan pokok-pokok 5W+1H dalam teks berita. Adapun
langkah-langkah Strategi Herringbone adalah: pada tahap awal (Pra
membaca), pertama guru menyapa siswa dan kemudian memberitahu tujuan
dan kompetensi dasar yang harus dicapai dalam proses belajar mengajar.
Kemudian guru memperkenalkan bentuk strategi Herringbone kepada siswa.
Selanjutnya guru menuliskan beberapa pertanyaan Herringbone dan harus
dijawab oleh siswa setelah membaca teks yg dibagikan. Tahap kedua
(membaca), Setelah aktivitas pra membaca, siswa sudah mengetahui tentang
strategi Herringbone dari kegiatan pra membaca. Selanjutnya guru meminta
siswa untuk membaca teks yang telah dibagikan dan melakukan kegiatan
Herringbone, yaitu dengan membangun kerangka Herringbone 5W+H dan
menemukan ide pokok. Siswa membaca, berfikir dan menuliskan informasi-
informasi yang penting tentang jalannya cerita. Tahap ketiga (Pasca
membaca), Guru meminta siswa untuk menuliskan pola Herringbone
berdasarkan pemahaman yang mereka dapat. Kemudian setelah mereka
menyelesaikan tugas, guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan
23
kepada teman-temannya mengenai ide pokok yang ia dapat dari pola
Herringbone. Selanjutnya guru mengkonfirmasi ulang mengenai materi
pelajaran dan kemudian menyimpulkan.
3. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar siswa dapat aktif mengkonstruk konsep melalui tahapan
mengamati. Pendekatan saintifik dimaksud untuk memberi pemahaman
kepada siswa untuk mengetahui, memahami, mempraktikkan apa yang sedang
dipelajari secara ilmiah. Dalam proses pembelajaran siswa diajarkan mencari
tahu dari berbagai sumber melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan untuk semua mata pelajaran
(Sudarwan, dalam Musfiqon, dkk. 2015:38). Model saintifik merupakan
kegiatan pembelajaran yang diterapkan pada kelompok kontrol dan mengikuti
kebiasaan yang biasa diguakan guru yaitu dengan 5M. langkah-langkah
pendekatan saintifik adalah siswa mengamati contoh teks berita, selanjutnya
siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dari
apa yang telah diamati atau informasi tambahan atas apa yang mereka amati.
Kemudian siswa melakukan eksperimen, membaca berbagai sumber informasi
lainnya selain pada buku teks guna mengumpulkan informasi lainnya.
Kemudian siswa mengolah informasi tersebut dan menyampaikan hasil yang
diperoleh secara lisan atau tulisan. Lalu guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
24
Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kayuagung
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 VIII.1 15 15 30
2 VIII.2 15 14 29
3 VIII.3 13 16 29
4 VIII.4 15 14 29
5 VIII.5 14 16 30
6 VIII.6 14 16 30
7 VIII.7 13 16 29
Jumlah 99 107 206
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 3 Kayuagung
25
1 VIII.1 15 15 29 Kelas Eksperimen
2 VIII.5 14 16 29 Kelas Kontrol
Jumlah 30 28 58
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 3 Kayuagung
26
karangan non- unsur teks berita
sastra berupa berita
teks berita Menentukan
unsur-unsur 2, 4, 5, 6, 9,
berita 16, 17, 18,
21, 22, 23,
25, 26, 34,
35, 38, 39,
40, 42, 43,
44, 46, 48,
49, 50
Menyajikan Menentukan
data,inform langkah- 31,
asi dalam langkah
bentuk penyampaian
berita secara atau
lisan atau penulisan
27
tulis dengan berita
memperhati
kan kaidah,
struktur,
atau aspek
lisan
Skor Diperole h
Presentase= x 100=Skor Ak h ir
Skor Maksimal
28
pelajaran yang diberikan. Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki
validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
atau isi pelajaran yang diberikan. Untuk menguji butir-butir instrumen lebih lanjut
maka selanjutnya diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan rumus
Spearman-Brouwn.
Indeks kesukaran soal yaitu soal taraf cukupan (mudah, sedang, sukkar, dan
sangat sukar).
Rumus = jumlah jawaban benar : Jumlah siswa
Presentase jawaban benar siswa:
>80% = Sangat mudah
61-80% = Mudah
40-60% = Sedang
<20% = Sangat sukar
Daya beda siswa kelompok tinggi dan rendah (cukup baik dan amad baik).
Rumus = jumlah benar jawaban siswa kelompok tinggi – jumlah siswa
Kelompok rendah : ½ jumlah seluruh siswa.
Presentase daya beda:
>40% = Amat baik
0,30-39% = Cukup baik
0,20-29% = Kurang baik
<0,19% = Tidak baik
Opsi (A, B, C, D) minimal dipilih 5% dari jumlah siswa
29
2 r 1/21 /2
r 11=
¿¿
Keterangan :
r1/21/2 : Korelasi antara belahan dua instrumen
r11 : Indeks reliabilitas instrumen
30
3.10. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian eksperimen terdapat 3 tahapan atau prosedur yang
dilakukan, yaitu:
1. Tahap Pra Eksperimen
Pada tahap ini peneliti membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan membaca pemahaman teks berita. Selain itu mengembangkan tes untuk tes
awal dan tes akhir dan diuji cobakan. Serta melakukan tes awal sebelum proses
pembelajaran di kelas sampel.
2. Tahap Eksperimen
Tahap ini peneliti melaksanakan perlakuan yang dilakukan selama delapan
kali pertemuan yaitu satu kali untuk pretes (tes awal), enam kali untuk perlakuan
menggunakan strategi Herringbone dan satu kali pertemuan untuk post test (tes
akhir) dengan alokasi waktu setiap satu kali pertemuan 2x40 menit.
3. Pasca Eksperimen
Pada tahap ini, peneliti melakuakn tes akhir yang dilakukan setelah siswa
memperoleh perlakuan dengan menggunakan strategi Herringbone.
Tabel 6
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Dengan Strategi Herringbone
31
pembelajaran yang akan di capai.
3. Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, dan manfaat pembelajaran.
2 Kegiatan Inti 50 Menit
1. Guru membagikan teks berita
2. Guru memperkenalkan bentuk strategi
Herringbone kepada siswa. Selanjutnya guru
menuliskan beberapa pertanyaan Herringbone dan
harus dijawab oleh siswa setelah membaca teks
yang dibagikan. (Pra membaca)
3. Guru meminta siswa membangun kerangka
Herringbone 5W + 1H dan menemukan ide
pokok. Siswa membaca, berfikir dan menuliskan
informasi yang penting dalam teks. (Membaca)
4. Siswa membuat pola Herringbone, kemudian guru
menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan
kepada teman-temannya mngenai informasi dan
ide pokok yang ia dapat dari pola Herringbone.
Selanjutnya guru mengkonfirmasi mengenai
materi pelajaran dan menyimpulkannya. (Pasca
membaca)
3 Penutup 20 Menit
1. Guru dan siswa melakukan refleksi terkait dengan
pembelajaran yang baru saja berlangsung.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
3. Siswa menyimak informasi mengenai rencana
tindak lanjut pembelajaran.
Jumlah 80 Menit
Tabel 7
Kegiatan Pembelajaran Siswa
32
No Kegiatan Topik (Teks yang dibaca oleh siswa)
1 Pretes Tes dalam bentuk objektif
2 Perlakuan 1 Kontroversi Kebijakan di 100 Hari Menteri Nadiem
3 Perlakuan 2 PPDB Kabupaten OKI Tetap Gunakan Sistem Zonasi
4 Perlakuan 3 2 Pelajar OKU Naik Podium di Event Sriwijaya Run 2020
5 Perlakuan 4 Penerapan Disiplin Terhadap Siswa itu Penting
6 Perlakuan 5 H. Dodi Reza Alex, Sekolah Tidak Lagi Naik Tongkang
7 Perlakuan 6 Sukseskan Program Cegah Stanting
8 Posttest Tes dalam bentuk objektif
Tabel 8
Langkah-Langkah Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman
dengan Menggunakan Strategi Saintifik Kelas Kontrol
33
1. Mengamati
Siswa membaca teks berita
2. Menanya
Siswa diberi stimulus untuk bertanya
tentang teks yang telah baca
3. Mengumpulkan data / eksplorasi
Mendiskusikan tentang teks berita
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan dari hasil diskusi
5. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil diskusi.
3 Penutup 10 Menit
1. Siswa bersama guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan kuis
3. Guru menyampikan materi yang akan
datang
4. Guru memberikan tugas mandiri
kepada siswa
5. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucap salam
Jumlah 80 Menit
Tabel 9
Kegiatan Pembelajaran Siswa
No Kegiatan Topik (Teks yang dibaca oleh siswa)
1 Pretes Tes dalam bentuk objektif
2 Perlakuan 1 Kontroversi Kebijakan di 100 Hari Menteri Nadiem
3 Perlakuan 2 PPDB Kabupaten OKI Tetap Gunakan Sistem Zonasi
4 Perlakuan 3 2 Pelajar OKU Naik Podium di Event Sriwijaya Run 2020
5 Perlakuan 4 Penerapan Disiplin Terhadap Siswa itu Penting
6 Perlakuan 5 H. Dodi Reza Alex, Sekolah Tidak Lagi Naik Tongkang
7 Perlakuan 6 Sukseskan Program Cegah Stanting
8 Posttest Tes dalam bentuk objektif
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Musfiqon dan Nurdyansyah. 2015. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo.
Nizamia Learning Center.
36
INSTRUMEN PENELITIAN
KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BERITA
DALAM MENENTUKAN RUMUS 5W + 1H
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KAYUAGUNG
Petunjuk umum!
1. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
2. Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kemampuan membaca teks
berita.
3. Jumlah butir soal 50 soal.
4. Tulislah jawaban anda pada lembar jawaban yang telah tersedia.
5. Waktu mengerjakan adalah 54 menit.
37
a. Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya mengonsumsi
narkoba
b. Narkoba adalah sesuatu yang biasa bagi warga Indonesia
c. Mayoritas pengguna narkoba di Indonesia adalah remaja
d. Pecandu narkoba di Indonesia mencapai seratus juta jiwa.
38
b. Apa, bagaimana, kapan, siapa
c. Kapan, dimana, apa, siapa
d. Kapan, apa, bagaimana, siapa
39
c. Kawasan Cikajang, Kabupaten Garu kembali diterjang banjir yang
menimpa 5 RW dengan 93 rumah terendam.
d. Kawasan Cikajang, Kabupaten Garut kembali diterjang banjir.
Sekurangnya 93 rumah warga terendam banjir karena volume air
meningkat.
9. Unsur mengapa pada teks berita 1 diatas di tunjukkan pada kalimat ...
a. Pagar dan atap jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu
ambruk.
b. Penyebabnya, angin kencang saat hujan deras.
c. Informasi dari Kasubag Humas Polres Jaksel AKP Purwanta
d. Pagar dan atap jembatan itu roboh pukul 15.10 WIB, Sabtu (24/9/2016).
40
Sebanyak 151 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5
SR di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Pemerintah sebelumnya memastikan
penanganan atas kerusakan bangunan sekolah segera dilakukan.
10. Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ...
a. Teks berita I diawali dengan kapan, Teks berita II di awali dengan apa
b. Teks berita I diawali dengan di mana, Teks berita II di awali dengan
mengapa
c. Teks berita I diawali dengan siapa, Teks berita II di awali dengan berapa
d. Teks berita I diawali dengan berapa, Teks berita II di awali dengan siapa
Teks I
Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengimbau kepada pengunjung yang
hendak berkunjung ke Puncak menjelang tahun baru agar berada di tempat tujuan
sebelum pukul 13.00 WIB. Imbauan itu berkaitan dengan rencana penutupan jalur
menuju Puncak sejak pukul 13.00 WIB. Imbauan itu sebelumnya sudah
disosialisasikan ke sejumlah hotel, penginapan dan warga setempat.
Teks II
Guna menghindari kemacetan di jalur wisata Puncak, polisi sudah
menyediakan jalur alternatif. Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengharapkan para
pelancong dengan tujuan Puncak agar mengusahakan tiba di tempat tujuan
sebelum pukul 13.00 WIB. Ini berkaitan dengan rencana pemberlakuan arus lalu
lintas satu jalur.
12. Persamaan informasi kedua teks berita tersebut adalah...
41
a. Imbauan Kasat Lalu Lintas Polres Bogor agar wisatawan datang ke
Puncak.
b. Imbauan Kasat Lalu Lintas Polres Bogor kepada pengendara roda dua dan
roda empat
c. Imbauan Kasat Lalu Lintas Polres Bogor tentang recana penutupan jalur
Puncak sore hari
d. Imbauan Kasat Lalu Lintas Polres Bogor agar pengunjung Puncak tiba di
tempat tujuan sebelum pukul 13.00 WIB
42
c. Lapangan Puputan Badung, Bali, sejak tanggal 28 Agustus marak oleh
berkibarnya beraneka corak dan warna umbul-umbul.
d. Di lapangan Puputan Badung, Bali, diadakan festival umbul-umbul 2004
yang diikuti 41 Negara eropa.
16. Unsur yang terkandung dalam berita diatas adalah, kecuali ...
a. Bagaimana c. Mengapa
b. Kapan d. Berapa
18. Unsur "di mana" pada teks berita di atas di tunjukkan dengan kalimat ...
a. Di lapangan ini, lebih dari 150 umbul-umbul dari 41 negara, termasuk
Indonesia,
b. Festival umbul-umbul pertama di Indonesia ini merupakan wadah
pertemuan keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat, dan seni yang
dapat memperkaya khasanah Budaya Bali.
43
c. Lapangan Puputan Badung, Bali, yang berada di seberang timur Kantor
Walikota Denpasar.
d. Denpasar, Bali
Perhatikan Teks Berita Berikut untuk menjawab soal nmor 16 sampai 20!
Penerimaan Siswa Baru (PSB) baru akan dimulai pertengahan Juni. Namun,
Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur, diantaranya membangun
gedung sekolah dan ruang kelas baru. Tujuanya supaya kekurangan daya tampung
di sekolah negeri yang terjadi setiap tahun bisa teratasi. Sebagai nakhoda Dinas
Pendidikan, Muslim Bidin bersama jajarannya sibuk mempersiapkan PSB tahun
pelajaran 2011/2012. Berbeda dengan tahun sebelumnya, beliau optimis semua
anak usia sekolah di Batam tertampung pada tahun 2011.Strategi yang digunakan
salah satunya adalah meningkatkan kualitas guru di Batam. Caranya dengan
mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan serta Peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik..
44
d. Setiap tahun Dinas Pendidikan menghadapi masalah Penerimaan siswa
baru
22. Unsur yang terkandung dalam teks berita diatas adalah, kecuali …
a. Berapa c. Mengapa
b. Apa d. Di mana
45
independen daripada seperti sekarang. “Saya sarankan pemerintah agar anggaran
KPI tak melalui Kemenkominfo. Langsung dari Kementerian Keuangan masuk ke
KPI agar ada independensinya,” sebutnya.
24. Pernyataan yang sesuai dengan teks berita di atas adalah …
a. DPR masih belum menyelesaikan penggodokan RUU Penyiaran.
b. DPR merevisi UU 32 Tahun 2002 karena menganggap peran KPI terlalu
terbatas. Salah satunya adalah masih bergantung pada anggaran dari
Kemenkominfo. Keadaan ini dianggap dapat menghalangi KPI menjadi
badan yang independen karena harus selalu tunduk pada Kemenkominfo
sebagai pemberi anggaran.
c. Pada revisi UU 32 Tahun 2002 tersebut, DPR berupaya memberikan KPI
anggaran tersendiri yang langsung bersumber dari Kementerian Keuangan.
d. DPR hanya berkutat pada perubahan nomenklatur sumber anggaran KPI,
bukan masalah pokok yang dihadapi masyarakat Indonesia yaitu over-
sensor.
25. Unsur yang terkandung dalam teks berita di atas adalah, kecuali …
a. Siapa c. Bagaimana
b. Kapan d. Mengapa
46
Bahkan, kondisi tersebut ikut mengancam ekosistem perairan selatan Jawa dan
kepunahan hutan mangrove.
Teks berita II
Warga pendatang dari Ciamis, Jawa Barat, membabati mangrove. Bahkan mereka
menggarap tanah timbul menjadi areal pertanian. Penebangan liar juga dilakukan
guna memanfaatkan kayu mangrove sebagai material bahan bangunan. Hal itu
menyebabkan hutan mangrove semakin terancam kepunahan.
27. Kesamaan informasi teks berita tersebut adalah ….
a. Upaya penyelamatan hutan mangrove
b. Pemanfaatan biota di hutan mangrove
c. Terancam punahnya hutan mangrove
d. Penanaman kembali hutan mangrove
47
Bujur Timur. Sumber gempa berada pada kedalaman 146 kilometer Barat daya,
Banda Aceh.
Berita 2
Minggu (26/12) pagi Banda Aceh diguncang gempa. Gempa bumi yang
berkekuatan 8.9 Skala Richter mengguncang Banda Aceh. Informasi yang
diterima telah terjadi kerusakan dan korban jiwa akibat terjangan gelombang
tsunami yang meluluhlantakkan wilayah pesisir Banda Aceh. Sumber gempa
berada pada kedalaman 146 kilometer barat daya, pada pada 3,71 Lintang Selatan
dan 100,74 Bujur Timur Banda Aceh. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala
Badan Metrologi dan Geofisika Banda Aceh.
29. Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah …
a. Berita 1 : Apa-kapan-bagaimana-di mana-siapa
Berita 2 : Kapan-apa-bagaimana-siapa-di mana
b. Berita 1 : Apa-kapan-siapa-bagaimana- di mana
Berita 2 : Di mana-kapan-apa-bagaimana-siapa
c. Berita 1 : Apa-kapan-bagaimana-siapa- di mana
Berita 2 : Kapan-apa-bagaimana-di mana-siapa
d. Berita 1 : Apa-bagaimana-kapan-siapa- di mana
Berita 2 : Kapan-di mana-apa-bagaimana-siapa
31. Perhatikan “langkah-langkah menulis teks berita” yang tersusun secara acak
berikut !
1. Mengembangkan pokok informasi
2. Menentukan topic
48
3. Mendatangi sumber informasi
4. Mencatat pokok informasi
Urutan langkah-langkah menulis teks berita yang tepat adalah….
a. 1-2-3-4 c. 2-3-4-1
b. 2-3-1-4 d. 4-3-2-1
Teks Berita II
Sebuah kereta rel listrik (KRL) commuter line Bogor – Jakarta menyerempet
seorang pria di Stasiun Citayam. Diduga pria paruh baya tersebut berusia 40-50
tahun itu nekat menyebrang rel meski kereta sudah dekat, seorang saksi mata,
Reza Indragiri, mengatakan sebelum kejadian ada sebuah KRL akan berhenti di
Stasiun Citayam. Menjelang berhenti, aada orang masih menyebrang rel menuju
peron tanpa menghiraukan kemungkinan tertabrak KRL.
32. Persamaan isi kedua teks berita tersebut adalah…
a. Kondisi pria paruh baya yang terserempet kereta di Stasiun Citayam
mengalami luka ringan dan patah kaki.
b. Sebuah kereta rel listrik (KRL) commuter line Bogo – Jakarta
menyerempet seorang pria paruh baya di Stasiun Citayam.
49
c. Menurut petugas stasiun, kejadian yang menimpa pria paruh baya tersebut
terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.
d. Pria paruh baya yang terserempet KRL itu nekat menyebrang rel meski
kereta sudah dekat.
50
dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa hanya dapat dilihat
dalam bentuk foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan
simbol negara, yaitu garuda.
36. Ide pokok paragraf kedua pada teks tersebut adalah . . .
a. Perlindungan elang jawa diatur dalam Undang-Undang tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
b. Penyebab kepunahan elang jawa adalah alih fungsi hutan menjadi
permukiman dan lahan pertanian.
c. Keberadaan elang jawa dapat dilestarikan dengan menghentikan
perdagangan dan alih fungsi hutan.
d. Elang jawa identik dengan simbol negara, yaitu garuda.
38. Unsur yang terkandung dalam teks berita di atas adalah, kecuali ....
a. Kapan c. Mengapa
b. Bagaimana d. Siapa
51
39. Teks berita di atas, diawali dengan unsur ...
a. Kapan c. Mengapa
b. Bagaimana d. Siapa
40. Unsur yang terkandung dalam teks berita di atas adalah ...
a. Kapan c. Mengapa
b. Bagaimana d. Siapa
42. Unsur yang terkandung dalam teks berita di atas adalah ...
a. Mengapa c. Di mana
b. Kapan d. Siapa
43. Unsur "siapa" yang menjadi sasaran pada teks berita di atas di tunjukkn
dengan kalimat ...
a. Bank BRI c. Nasabah
b. Pedagang kaki lima d. Pengusaha
52
44. Unsur yang tidak terdapat pada teks berita di atas adalah ...
a. Mengapa c. Di mana
b. Kapan d. Bagaimana
Teks Berita II
Kecamatan Tangan-tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya saat ini tengah
mengalami krisi air bersih. Krisis air bersih ini terjadi karena musim kemarau
melanda daerah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Krisis air bersih ini
membuat warga yang berada di seputaran Pantai Cermin, Ujung Pandan,
Gampong Paya lebih memprioritaskan air untuk keperluan masak dan minum
saja. "Air hanya untuk kebutuhan memasak dan minum," ungkap salah seorang
warga, Inur, pada The Globe Journal, selasa (08/10/2013)
45. Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut diawali dengan unsur...
a. Teks 1 apa, teks 2 di mana
b. Teks 1 apa, teks 2 siapa
c. Teks 1 kapan, teks 2 bagaimana
d. Teks 1 siapa, teks 2 kapan
53
46. Unsur yang terkandung dalam teks berita 1 diatas adalah, kecuali ...
a. Apa c. Di mana
b. Siapa d. Mengapa
49. Unsur yang tidak terdapat pada teks berita diatas adalah ...
a. Mengapa c. Bagaimana
b. Siapa d. Kapan
54
50. Unsur "apa" yang terdapat pada teks berita di atas di tunjukkan dengan
kalimat ...
a. Bonus itu akan cair tepatnya usai peraturan daerah (perda) tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2018
disahkan.
b. Bonus untuk para atlet DKI Jakarta yang meraih medali di Asian Games
2018 diperkirakan akan.
c. Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)
2018 disahkan.
d. Penyerahan bonus setelah uangnya ada, setelah perdanya jadi.
55
Judul : Pengaruh Strategi Herringbone Terhadap Kemampuan
menentukan rumus 5W+1H dalam Teks Berita Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 3 Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Paraf Dosen
No Tanggal Materi Bimbingan dan Komentar Pembimbing
I
1 04 Nov 2019 Acc Judul.
56
Kayuagung, 2020
Disahkan Oleh
Ketua Program Studi,
57
Judul : Pengaruh Strategi Herringbone Terhadap Kemampuan
menentukan rumus 5W+1H dalam Teks Berita Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 3 Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Paraf Dosen
No Tanggal Materi Bimbingan dan Komentar Pembimbing
II
1 18 Nov 2019 Acc Judul.
58
Kayuagung, 2020
Disahkan Oleh
Ketua Program Studi,
Judul Skripsi :
1. Pengaruh Metode REAP (Read, Ancode, Annotate, Ponder) terhadap
kemampuan membaca pemahaman siswa di SMP Negeri 3 Kayuagung.
2. Pengaruh Strategi Herringbone terhadap kemampuan siswa dalam
menentukan rumus 5W + 1H dalam teks berita SMP Negeri 3 Kayuagung.
3. Pengaruh penggunaan strategi CT-RAs (Creative Thingking – Reading
Activities) terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas VII
SMP Negeri 3 Kayuagung.
59
Disetujui No. 3 (Tiga)
Kayuagung, 2020
Ketua Program Studi
SURAT REKOMENDASI
60
Memang benar yang bersangkutan di atas disetujui/ACC untuk
melaksanakan penelitian yang berjudul “PENGARUH STRATEGI
HERRINGBONE TERHADAP KEMAMPUAN MENENTUKAN RUMUS
5W+1H DALAM TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3
KAYUAGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR”.
Demikian surat rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kayuagung, 2020
Pembimbing:
1. Hj. Dr. Zahra Alwi, M.Pd : ……………….……….
61