Draf skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Oleh :
NUR AFIAH
NIM: 02.18.5093
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, dapat
Metode pembelajaran mengacu pada suatu cara yang akan digunakan oleh guru
10×10 cm dan dalam kartu tersebut terdapat kata-kata yang mengarah pada
jawaban yang harus ditebak, dan kartu yang berukuran 5×2 cm untuk menulis
kata-kata atau jawaban yang mau ditebak, permainan ini berdurasi 15-30 menit.
teknologi dan berkonstribusi terhadap disiplin ilmu lain yang membentuk proses
berpikir manusia. Oleh karena itu, guru tidak hanya dituntut untuk menanamkan
konsep teori kepada siswa yang dalam hal ini hanya memberikan penjelasan
mengenai materi pembelajaran sehingga hanya guru yang berperan aktif dalam
belajar.
ditemukan bahwa hasil belajar ilmu pengetahuan alam yang diperoleh siswa
rendah, ini terjadi karena pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa
terhadap kegiatan proses belajar yang telah dilakukan guru dan siswa terhadap
termotivasi untuk belajar ini akan membuat siswa sulit memahami materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru. Untuk mengatasinya guru dituntut dapat
menerapkan model atau metode pembelajaran yang sesuia dengan kondisi siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk mengikuti
10×10 cm dan dalam kartu tersebut terdapat kata-kata yang mengarah pada
jawaban yang harus ditebak, dan kartu yang berukuran 5×2 cm untuk menulis
kata-kata atau jawaban yang mau ditebak, permainan ini berdurasi 15-30 menit.
Melalui metode pembelajaran tebak kata ini siswa menjadi tertarik untuk
Terjemahnya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
teliti apa yang kamu kerjakan”4.
4
Sri Latifah, “Pengembangan Modul IPA Terpadu Terintegrasi Ayat-Ayat Al-Quran pada
Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan, Vol. 7, no. 1, April 2016, h.156.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendir dan alam sekitar, serta
Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar dan madrasah ibtidayah adalah perihal
diterapkan oleh guru dalam mengajar harus sesuai dengan prinsip pengajaran
IPA. Seperti yang diutaran oleh John S. Richardson menyarankan tujuh prinsip,
5
Depdiknas, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA unyuk Tingkat
SD/MI”, (Jakarta: Depdiknas, 2007), h. 19.
6
Darmodjo, dkk. Pendidikan IPA 2 (Jakarta: Depdikbud, 1993), h.12.
“hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
mengukur seberapa jauh siswa menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru.
pada pelajaran IPA dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode tebak kata
B. Rumusan Masalah
tebak kata terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V MIN 7 Bone?
C. Defenisi Operasional
menuliskan kata-kata yang mengarah pada jawaban yang ingin ditebak dan
media kartu berukuran 5×2 cm untuk menulis kata-kata yang mau ditebak
kemudian kartu dilipat dan ditempelkan pada dahi atau diselipkan pada telinga.
Hasil belajar IPA merupakan suatu proses usaha yang dilakukan sesorang
untuk memperoleh suatu perubahan atau perilaku yang baru, sebagai hasil
7
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h.30.
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya melainkan
suatu pola berpikir ilmiah yang diperoleh dari suatu proses yang ditandai dengan
sehingga siswa akan menjadi lebih aktif dan berpartisipasi pada pembelajaran.
a. Tujuan Penelitian
b. Kegunaan Penelitian
sangat berharap agar penulisan ini dapat berguna. Adapun kegunaan yang
selain itu juga menjadi rujukan bagi guru dalam menerapkan metode
E. Tinjauan Pustaka
dengan objek dalam penelitian ini, maka penulis akan membahas Pengaruh
Penerapan Metode Pembelajaran Tebak Kata Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V MIN 7 Bone. Oleh karena itu, berdasarkan analisa penulis bahwa pokok
dengan sejumlah tulisan yang terdapat dalam berbagai referensi yang dijadikan
Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IV SDN Taman Cibodas Kota
pengaruh yang signifikan metode tebak kata terhadap kemampuan menulis puisi
siswa kelas IV SDN Taman Cibodas. Hal ini dibuktikan dengan pengujian
hipotesis postes dari hasil uji-t diperoleh t hitung = 4,47 dan t tabel = 2,008. Dengan
menggunakan metode tebak kata lebih tinggi dari pada menggunakan metode
pembelajaran konvensional.
8
Dilla Fadilah, “Pengaruh Metode Tebak Kata Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa
Kelas IV SDN Taman Cibodas Kota Tangerang, South Sumatera: Prodi pendidikan Bahasa
Indonesia”, STKIP PGRI Luubuklinggau,Vol. 2, No. 1, 2019, h.132.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu berbeda dengan hasil penelitian
terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SDN Taman Cibodas Kota
metode pembelajaran tebak kata terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V MIN 7
Bone.
Kata Terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN Pasar
Kemis II Kabupaten Tangerang tahun 2018. Dalam penelitian ini perlakuan yang
sedangkan kelas kontrol tidak belajar dengan model pembelajaran tebak kata.
siswa kelas eksperimen adalah 71,00 sedangkan skor rat-rata posttes kelas
kontrol adalah 53,00. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model
menulis siswa9.
9
Mira Pebriani dan Asih Rosnaningsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tebak
Kata Terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN Pasar Kemis II Kabupaten
Tangerang” Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol. 2, No. 2, juli 2018, h. 49.
Kabupaten Tangerang sedangkan dalam penelitian ini membahas tentang
pengaruh penerapan metode pembelajaran tebak kata terhadap hasil belajar IPA
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana Kelas V tahun
2017, berdasarkan analisa dan pembahasan dalam penelitian ini setelah dianalisis
terhadap hasil belajar siswa10. Hal ini dapat ditunjukkan dengan data posttes nilai
t hitung adalah 2,816 sedangkan nilai t tabel pada α = 5% dengan db (N1 + N2 = 39)
adalah 2,042. Hal ini berarti t hitung > t tabel yaitu 2,816 > 2,042 artinya Ha diterima
pengaruh model pembelajaran kooperatif tebak kata terhadap hasil belajar siswa
model kooperatif tebak kata terhadap hasil belajar siswa pada materi pesawat
penerapan metode pembelajaran tebak kata terhadap hasil belajar IPA siswa
10
Nur Syamsiah dan Nelly Wedyawati, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tebak Kata
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana Kelas V”, STKIP Persada
Khatulistiwa Sintang, 2017, h. 30.
Dari kajian ketiga penelitian tersebut, terdapat perbedaan penelitian
terdahulu dengan penelitian ini yaitu subjek yang diteliti, jenis penelitian, tempat
penelitian dan mata pelajaran penelitian. Sehingga, calon peneliti tertarik untuk
Tebak Kata Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V MIN 7 Bone”.
F. Kerangka Pikir
untuk membuat siswa di kelas menjadi aktif. Pembelajaran ini juga dapat melatih
yang bersifat demokratis seperti diskusi antar siswa. Agar semua siswa dapat
menjadi subjek untuk mnghindarkan siswa yang diam sama sekali pada saat
pembelajaran berlangsung. Sehingga metode ini dapat melatih siswa untuk lebih
memperhatikan penjelasan materi yang sedang diberikan serta berani dalam hal
menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Mulai
permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga
11
Dilla Fadilah, “Pengaruh Metode Tebak Kata Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa
Kelas IV SDN Taman Cibodas Kota Tangerang, , h.136.
tidak terlalu rumit untuk dilaksanakan, akan tetapi dalam prakteknya terdapat
beberapa hal yang harus disiapkan, diantaranya: 1) Persiapan materi yang akan
melatih siswa dalam memgingat dan menggunakan konsep atau materi yang telah
dipelajari dan bahkan yang baru diketahui atau ditemukan pada saat permainan
berlangsung, tanpa ragu atau takut salah dan tentunya sekaligus melatih
menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi pelajaran selama ±45
siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu berukuran 5×2 cm yang
12
Wiwy T. Pulukadang, Buku Ajar Pembelajaran Terpadu, (Gorontalo: Ideas Publishing, 2021),
h. 95.
13
Raficho Ratna Dilla, “Pengaruh Model Pembelajaran Tebak Kata Terhadap Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas III SD Negeri 7 Letta Kabupaten Bantaeng”, (Skripsi
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2018), h. 21.
membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis di dalamnya dan
pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu tersebut. Jawaban benar
jawabannya tepat ataun sesuai yang tertlis di kartu maka pasangan itu boleh
duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan
dengan kata-kata lain asal jangan langsung member jawaban; 7) dan seterusnya
kata ini diharapkan dapat memberikan pengaruh dan meningkatakna hasil belajar
IPA siswa kelas V MIN 7 Bone sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi
G. Hipotesis Penelitian
variable. Hubungan buasanya dinyatakan dalam dua hal sebagai hipotesis nol
(HO) serta sebagai hipotesis alternative (H1). Hal yang dimaksud biasanya
antara dua variabel atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua variabel.
15
Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Riset Keuangan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005), h. 252.
Berdasarkan kerangka piker diatas, maka hipotesis dalam, penelitian ini
adalah:
H. Metode Penelitian
dan pengertian atas topic, gejala atau isu tertentu 16. Metode penelitian digunakan
ini yaitu:
1. Jenis Penelitian
16
Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya
(t.c; Jakarta: Grasindo, 2003), h. 2-3.
perhatian pada gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang mempunyai
pengukuran/observasi (Post-test).
2. Pendekatan Penelitian
a. Pendekatan Paedagogis
17
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuangtitatif dan Kualitatif : Teori, Penerapan,
dan Riset Nyata (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020), h. 6-7.
arah sasaran dalam usaha mendidik atau membentuk peserta didik menjadi
karena pada dasarnya peserta didik sejak awal telah mempunyai potensi
b. Pendekatan Sosiologis
atau berkomunikasi dengan pihak sekolah yakni kepala sekolah dan guru
penelitian.
c. Pendekatan Psikologis
mengetahui kejiwaan atau tingkah laku pada diri seorang anak 20.
18
Abdullah k, Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian (Cet. I; Watampone: Lugman Al-
Hakim Pers, 2013), h. 27.
19
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Cet. VII; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.
38.
20
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam. h. 30.
mengetahui perilaku informan dalam memperoleh data yang dibutuhkan
oleh peneliti.
a. Lokasi Penelitian
b. Populasi
MIN 7 Bone yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah keseluruhan
siswanya 50 orang.
c. Sampel
sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi 22. Peneliti mengambil
21
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), h. 56.
22
Siregar dan Syofian, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. h. 56.
untuk terpilih tidak diketahui, sedangkan Purposive Sampling adalah
belajar siswa yang kurang, keaktifan yang masih kurang, dan sebagainya23.
siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki memiliki hasil belajar IPA rendah.
sangat kurang sehingga hasil belajar IPA di kelas rendah. Hal tersebut
4. Instrument Penelitian
23
Siregar dan Syofian, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. h. 60.
24
Dhian Tyas Untari, Metodologi Penelitian Kontenporer Bidang Ekonomi dan Bisnis (Cet.
I; Banyumas: Pena Persada, 2018), h. 40.
penelitian yang disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang dapt
a. Tes
b. Observasi
a. Tes
member tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
a) Rata-rata (Mean)
n
x=
∑ i=1 xi
n
25
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 21.
b) Persentase (%) nilai rata-rata
f
P= × 100%
N
Dimana:
P = Angka persentase
pihak sekolah. Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptif digunakan untuk
Nilai Kategori
0 – 59 Sangat rendah
60 – 69 Rendah
70 – 79 Sedang
80 – 89 Tinggi
90 – 100 Sangat tinggi
berikut:
Md
t=
√ ∑ x2d
N (N−1)
Keterangan :
Keterangan:
( Σ d) ²
∑x²d = ∑d-
N
Keterangan:
Md
t=
√ ∑ x2d
N (N−1)
Keterangan:
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti penerapan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
harus dilalui di dalam mengajar, ini berarti metode pembelajaran merupakan cara
kegiatan nyata agar tujuan yang sifatnya masih konseptual dan untuk
sehingga guru dapat mengelola kelas yang interaktif serta tidak membosankan.
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
26
Nining Mariyaningsih dan Mistina Hidayati, BUKAN KELAS BIASA: Teori dan Praktik
Berbagai Model Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif (Cet. I;
Surakarta: Kekata Publisher, 2018), h. 10-11.
secara efektif di dalam pembelajaran. Berikut merupakan beberapa indikator ciri-
guru dengan baik. Apapun metodenya, jika pada akhirnya siswa tidak
memahami materi maka guru perlu mengkaji ulang metode yang dipilih
karena pada muaranya tujuan dari pembelajaran itu sendiri adalah membuat
pemecahan masalah. Bila metode yang dipakai guru menarik, tanpa disuruh
Untuk itu, guru hendaknya menentukan metode yang member ruang gerak
3. Membangun rasa ingin tahu siswa. Rasa ingin tahu merupakan awal dari
pengetahuan. Unttuk itu, rasa ingin tahgu perlu ditumbuhkan dalam diri
siswa melalui metode pembelajaran yang tepat pula. Rasa ingin tahu dapat
27
Nining Mariyaningsih dan Mistina Hidayati, BUKAN KELAS BIASA: Teori dan Praktik
Berbagai Model Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif. h. 11-12.
memunculkan motivasi baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik
4. Meningkatkan keaktifan siswa. Salah satu prinsip yang sangat penting dalam
efektif, maka aktivitas belajar siswa akan terlihat secara nyata. Metode
belajar baik secvara mental, fisik maupun psikis sehiongga siswa dapat
5. Merangsang daya kreativitas siswa. Aspek lain dari indicator metode yang
menjadi individu yang kreatif. Metode yang efektif membantu siswa berlatih
daya piker tingkat tinggi maka akan mendorong siswa tumbuh menjadi
apabila guru mampu melaksanakan metode yang dipilih dengan baik. Dalam
hal ini metode yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan guru
dan sebagainya.
diperhatikan adalah28:
28
Kusnadi, Metode Pembelajaran Kolaboratif: Penggunaan Tools SPSS dan Video Scribe
(Cet. I; Tasikmalaya: Edu Publishing, 2018), h. 13-14.
Menurut Turniasih (2013), model pembelajaran tebak kata ini
dengan kartu jawaban yang tepat. Selain siswa menjadi tertarik untuk belajar
jawaban teka-teki30.
Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan oleh orang tua atau
dengan permainan tebak kata. Permaianan tebak kata ini dapat menambah
salah satu permainan yang mengasyikkan. Anak bias diajak untuk menebak
kata apa yang cocok untuk pertanyaan yang telah dilontarkan. Permainan
tebak kata dapat dimainkan dimana saja, misalnya di rumah, di sekolah, atau
di halaman dengan melibatkan dua orang atau lebih. Permainan tebak kata ini
a. Kelebihan
siswa
b. Kekurangan
2. Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa
akan dicapai
32
Wiwy T. Pulukadang, Buku Ajar Pembelajaran Terpadu. h. 95-96.
33
Fitriyeni dan Rissa, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Metode
Permainan Tebak Kata pada Peserta Didik Kelas III SDN 6 Panarung Palangkaraya (Palangkaraya:
Universitas Muhammadiyah palangkaraya, 2014), h. 21.
34
Wiwy T. Pulukadang, Buku Ajar Pembelajaran Terpadu. h. 96.
c. Siswa diminta untuk berdiri di depan kelas
dimaksud dalam kartu tersebut. Jawaban yang tepat bila sesuai dengan isi
itu boleh dudul. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh
jawaban.
j. Penutup
C. Hakekat Belajar
a. Pengertian Belajar
banyak dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.
Oleh sebab itu, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Lalu
orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak
b. Hasil Belajar
sikap melalui proses yang dilakukan secara terarah dan sadar. Perubahan-
35
Dimyanti dan Mudjono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 9.
36
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori Aplikasi PAIKEM . h. 3.
37
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori Aplikasi PAIKEM. h. 6.
utama yang akan dicapai oleh siswa. Menurut Gagne ada lima macam hasil
psikomotorik siswa.
belajar itu bukan perbuatan yang sederhana, melainkan justru amat kompleks.
38
Sutikno dan Sobry, Belajar dan Pembelajaran (Lombok: Holistica, 2013), h. 6.
Sutikno menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
yaitu faktor yang berasal dari individu yang belajar (internal) maupun faktor
sebagai berikut:
1. Faktor dari dalam diri Individu (Internal). Faktor yang berasal dari dalam
diri individu terdiri dari dua bagian penting yaitu faktor jasmaniah dan
faktor jasmani yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. Sedangkan
tingkat inteligensi yang kurang, motivasi belajar yang rendah, serta minat
2. Faktor yang berasal dari luar (Eksternal). Keberhasilan belajar juga sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar diri siswa. Adapun faktor eksternal
sekolah. Yang termasuk faktor keluarga dapat kita lihat dari cara orang tua
ekonomi keluarga
4. Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi proses belajar anak, diantaranya
5. Faktor masyarakat yang berpengaruh pada hasil belajar anak, jika siswa
berada pada lingkungan yang baik maka akan berpengaruh baik pula pada
tidak baik akan menimbulkan kebiasaan yang tidak baik bagi anak.
Ibtidayah
alamiah, yaitu interaksi antara fenomena alam, dan interaksi manusia dengan
alam lingkungannya39.
(IPA) sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-
39
Hatibe Amiruddin, Metodologi Penelitian Pendidikan IPA (Yogyakarta: SUKA-Press UIN
Sunan Kalijaga, 2021), h.4.
hukum dan teori IPA. Jadi pada hakekatnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk
ilmiah dan tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai
macam fakta.
dapat dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan
terhadap alam semesta, dari sudut pandang mitologis menjadi sudut pandang
ilmiah. Menurut Wynne Harlen aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan
pada anak usia Sekolah Dasar, yaitu: 1) sikap ingin tahu (curiousity); 2) sikap
upaya untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan suatu tata
dengan gejala yang satu dengan gejala yang lain sehingga keseluruhannya
membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang objek yang diamatinya.
mengkomunikasikan”41.
produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam”. Produk
alam42.
baru yang ditunjukkan dengan perubahan sikap yang sesuai dengan sudut
pandang ilmiah.
Dasar/Madrasah Ibtidayah
41
Hafid, dkk. Pendidikan IPA 1 (Bone: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Bone, 2012), h. 5.
42
Darmodjo, dkk. Pendidikan IPA 2. h. 5.
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam
Pengetahuan Alam (IPA) yang direncanakan akan diberikan dengan baik dan
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
Alam (IPA) dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kemampuan siswa
akan ditandai berhasil tidaknya dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa
Menurut Harre “pendidikan IPA memuat dua hal penting, yaitu IPA
teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam”. Dari pendapa tersebut
teori-teori yang ada dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan menjadi
kajian ruang lingkup dalam bahan mata pelajaran IPA untuk SD/MI,adapun
yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri
hari.
d. Karakteristik IPA
sebagaimana disiplin imu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri
suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang
disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan pasti
dengan bidang ilmu lain. Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan sebagai berikut
ini,
43
Darmodjo, dkk. Pendidikan IPA 2. h. 4.
44
Tim dosen, Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Ragam Model
Pembelajaran di Sekolah Dasar (Cet. I; Sumedang: Upi Sumedang Press, 2015), h. 2.
a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat
gejala alam.
DAFTAR RUJUKAN
Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya. Riset Keuangan. Jakarta: Gramedia
Dilla, Raficho Ratna. “Pengaruh Model Pembelajaran Tebak Kata Terhadap Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas III SD Negeri 7 Letta Kabupaten
Dimyanti dan Mudjono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Dosen, Tim. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Ragam Model
2015.
Fadilah, Dilla. “Pengaruh Metode Tebak Kata Terhadap Keterampilan Menulis Puisi
No. 1, 2019.
Fitriyeni dan Rissa. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan
Metode Permainan Tebak Kata pada Peserta Didik Kelas III SDN 6 Panarung
Hafid, dkk. Pendidikan IPA 1. Bone: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Bone, 2012.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001.
Haryanti, Dwi dan Dhiarti Tejaningrum. Keaksaraan Awal Anak Usia Dini. Cet. I;
Jaya, I Made Laut Mertha. Metode Penelitian Kuangtitatif dan Kualitatif : Teori,
pada Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan, Vol. 7, No. 1, April 2016.
Mariyaningsih, Nining dan Mistina Hidayati, BUKAN KELAS BIASA: Teori dan
Publisher, 2018.
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Cet. VII; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003.
Pebriani, Mira dan Asih Rosnaningsih. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Publishing, 2021.
Aksara, 2012.
Belajar, 2009.