TINJAUAN PUSTAKA
Flashcard
Flashcard adalah alat pembelajaran yang digunakan untuk membantu memperoleh,
mengingat, dan memahami informasi secara cepat. Biasanya berbentuk kartu kecil yang
menampilkan informasi singkat, seperti kata-kata kunci, gambar, atau angka, flashcard
digunakan sebagai metode pembelajaran yang interaktif. Sisi satu kartu berisi
pertanyaan atau informasi, sedangkan sisi lainnya berisi jawaban atau detail terkait.
Flashcard dapat digunakan dalam berbagai konteks pembelajaran, mulai dari
memperluas kosa kata, memahami konsep matematika, hingga mengingat fakta sejarah.
Kelebihan utama flashcard adalah kemampuannya untuk meningkatkan memori dan
pemahaman dengan menggunakan repetisi, asosiasi visual, dan pengulangan aktif.
Metode ini efektif untuk pembelajaran mandiri atau dalam kelompok, memungkinkan
siswa untuk menguasai informasi dengan cara yang menarik dan efisien.
Ingatan Viual
Ingatan visual adalah kemampuan otak untuk menyimpan, mengingat, dan mengakses
informasi berdasarkan pada stimulus visual. Dalam konteks pembelajaran atau kognitif,
ingatan visual melibatkan kemampuan seseorang untuk mengingat gambar, pola, atau
detail visual. Ini merupakan salah satu bentuk dari memori jangka pendek atau jangka
panjang yang terfokus pada informasi yang diperoleh melalui indra penglihatan.
Ingatan visual dapat ditingkatkan melalui penggunaan teknik-teknik tertentu, seperti:
1. Pengasosiasian Visual: Mengaitkan informasi dengan gambar atau visual dapat
memudahkan pengingatan. Misalnya, mengasosiasikan kata dengan gambar atau
membuat diagram konsep.
2. Penggunaan Flashcard: Kartu-kartu kecil dengan gambar atau informasi
penting membantu melatih ingatan visual dengan cara memperlihatkan informasi
secara berulang.
3. Pembelajaran Berbasis Visual: Memanfaatkan presentasi visual, video, atau
infografis dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk mengingat
informasi.
4. Teknik Pemetaan Mental: Membuat peta mental atau diagram visual untuk
menyusun dan menghubungkan informasi juga dapat meningkatkan kemampuan
ingatan visual.
Ingatan visual sering kali berperan penting dalam belajar, terutama untuk materi-materi
yang melibatkan unsur-unsur visual atau spasial, seperti bahasa asing, ilmu alam, atau
matematika.
Kosakata
"Kosakata" merujuk pada kumpulan kata-kata yang dimiliki atau dikenal oleh seseorang
dalam bahasa tertentu. Kosakata mencakup berbagai jenis kata, mulai dari kata benda,
kata kerja, kata sifat, hingga kata keterangan. Penguasaan kosakata menjadi kunci
penting dalam kemampuan berkomunikasi dan pemahaman suatu bahasa.
Contoh penggunaan kosakata dalam kalimat:
1. Kosakata dalam Bahasa Inggris:
Kata benda: "book" (buku), "table" (meja), "computer" (komputer)
Kata kerja: "read" (membaca), "eat" (makan), "run" (lari)
Kata sifat: "happy" (bahagia), "big" (besar), "green" (hijau)
2. Kosakata dalam Bahasa Indonesia:
Kata benda: "buku", "meja", "komputer"
Kata kerja: "membaca", "makan", "lari"
Kata sifat: "bahagia", "besar", "hijau"
Meningkatkan kosakata melibatkan proses belajar dan mengingat kata-kata baru
serta menggunakan mereka dalam konteks yang tepat. Berbagai metode, seperti
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara, dapat membantu memperluas
kosakata seseorang dalam bahasa tertentu.
METODE
Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) merupakan
pendekatan untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru karena guru
merupakan orang yang paling tahu mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam
pembelajaran (Mulyasa, 2005:154). PTK bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan dan
hasil pendidikan. Ada empat tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagaimana yang
ditunjukkan diagram berikut:
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2022 di SD
Islam Bunga Bangsa
Teknik dan Analisis Data
Penelitian ini memakai teknik analisis deskriptif kuantitatif yang memberikan
informasi sesuai dengan data hasil belajar yang diperoleh. Pada setiap siklus, peserta
didik melaksanakan evaluasi berupa tes tulis sebagai bahan menganalisis tingkat
keberhasilan atau persentase keberhasilan peserta didik setelah proses belajar mengajar.
Hasil belajar kognitif berupa nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar, data observasi
oleh kolaborator saat proses pembelajaran.
KESIMPULAN
Dalam menggali metode pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar,
penggunaan cerita bergambar sebagai alat pembelajaran terbukti efektif dalam
meningkatkan pemahaman baca siswa. Dengan fokus pada visualisasi kata-kata dalam
konteks cerita, siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini menegaskan bahwa
penerapan cerita bergambar bukan hanya metode yang menarik tetapi juga efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SD. Dengan menghubungkan
konten pembelajaran dengan elemen visual, siswa dapat lebih aktif dan berkesan dalam
mengembangkan keterampilan membaca mereka. Kesimpulan ini menggarisbawahi
pentingnya pendekatan kreatif dan kontekstual dalam membangun landasan literasi pada
tingkat pendidikan dasar.