Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Gantang VI (2) (2021): 169-176

e-ISSN: 2548-5547
p-ISSN: 2503-0671

http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index

Pengaruh Model Pembelajaran Ditinjau dari Gaya Belajar


terhadap Hasil Belajar Kelas VIII SMP Negeri 3 Gelumbang
Risa Rahmatia Firsta1, Mochammad Syahrul Azhar, Fita Khoirunnisa3 Ratu Ilma Indra Putri4
Jeri Araiku5* Novita Sari6

1,4,5,6
Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan 30139, Indonesia
2,3
Universitas Pekalongan, Pekalongan, Jawa Tengah 51119, Indonesia

Pengiriman: 10/September/2021; Diterima: 24/September/2021; Publikasi: 30/September/2021


DOI: https://doi.org/10.31629/jg.v6i2.3954

Abstrak
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian quasi eksperimen. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan gaya belajar dan model pembelajaran
terhadap hasil belajar kelas VII SMP Negeri 3 Gelumbang. Siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Gelumbang merupakan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian ini berjumlah 53 siswa. Penelitian ini menggunakan
uji Anova 2 jalur berbantuan aplikasi SPSS. Uji Prasyarat yang digunakan adalah Uji Shapiro Wilk dan uji Leven
Statistic. Nilai Sig. yang didapat untuk uji anova 2 jalurnya adalah 0,517 > 0,05 sehingga hasil yang kita peroleh
adalah : (1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa; (2) tidak
terdapat pengaruh yang signifikan gaya belajar yang digunakan siswa terhadap hasil belajar yang mereka dapatkan;
(3) tidak ada interaksi antara gaya belajar dan model pembelajaran terhadap hasil belajar. Hasil yang kta dapat ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti : (1) Intrumen yang diujikan tidak mencakup tujuan pembelajaran & (2)
Instrumen yang diberikan bersifat abstrak. Penggunaan instrument yang tepat dan sesuai dapat membantu untuk
penelitian lainnya.

Kata kunci: gaya belajar; hasil belajar; model pembelajaran.

Abstract
This research is an experimental research with a quasi-experimental research design. The purpose of this study was
to determine the effect of differences in learning styles and learning models on the learning outcomes of class VII
SMP Negeri 3 Gelumbang. The 8th grade students of SMP Negeri 3 Gelumbang are the samples used in this study.
The sample of this study amounted to 53 students. This study uses a 2-way Anova test assisted by the SPSS
application. Prerequisite test used is Shapiro Wilk test and Leven Statistic test. Value of Sig. obtained for the 2-way
ANOVA test is 0.517 > 0.05 so that the results we get are: (1) there is no significant effect of the learning model on
student learning outcomes; (2) there is no significant effect of the learning style used by students on the learning
outcomes they get; (3) there is no interaction between learning styles and learning models on learning outcomes. The
results we got were caused by several factors such as: (1) The instrument tested did not cover the learning objectives
& (2) The instrument provided was abstract. The use of appropriate and appropriate instruments can help for other
research.

Keywords: learning styles; learning outcomes; learning models

*Penulis Korespondensi 169


Email Address : jeriaraiku@fkip.unsri.ac.id
Handphone : +62 852 5277 8248
JURNAL GANTANG. September 2021; VI(2): 169 – 176
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547

I. Pendahuluan Hartati, 2015; Widayanti, 2013). Pada gaya


Setiap individu manusia memiliki belajar pendengaran (auditorial) mempunyai
karakteristik masing – masing dalam berbagai hal, karakteristik seperti; 1) Siswa dengan gaya belajar
seperti halnya dengan belajar sesuatu yang biasa ini - semua informasi hanya dapat dipelajari
disebut dengan gaya belajar. Gaya Belajar adalah dengan mendengarkan. 2) Kesulitan
cara setiap orang harus menerima, menyerap, mengasimilasi informasi tertulis secara langsung.
memproses, mengatur dan mengolah informasi 3) Kesulitan menulis atau membaca. Pada gaya
yang didapatkan. Kunci keberhasilan siswa dalam belajar gerakan (kinestetik) memiliki karakter
belajar adalah penggunaan gaya belajar yang yang sangat khas yaitu selalu menempatkan
sesuai (Bire, Geradus, Bire, 2014; Papilaya & tangan sebagai pemberi informasi utama untuk
Huliselan, 2016). Gaya belajar merupakan cara mengingatnya.
dimana peserta didik mengumpulkan informasi Gaya belajar mempengaruhi prestasi
melalui menghafal, berpikir, dan memecahkan akademik dan hasil belajar dapat dicapai dengan
masalah yang berhubungan dengan kepribadian gaya belajar yang tepat. Belajar merupakan proses
seorang individu yang dipengaruhi oleh sejarah dimana peserta didik berusaha untuk mengubah
pendidikan dan perkembangannya. Gaya belajar perilaku mereka secara keseluruhan sebagai hasil
adalah cara individu lebih suka menerima dari pengalaman peserta didik sendiri berinterasi
informasi dari lingkungan dan memproses dengan lingkungan mereka (Nurhasanah &
informasi tersebut (Darmawati, 2017). Dalam Sobandi, 2016). Hasil belajar bagi siswa
kata lain, gaya belajar adalah cara seseorang merupakan salah satu tujuan kurikulum sekolah,
untuk dapat mencerna dan mengelola informasi yang menuntut guru untuk mengetahui,
yang didapatkan sebagai cara untuk mencapai mempelajari dan menerapkan berbagai metode
keberhasilaseseorang dalam menerima pengajaran (Rijal & Bachtiar, 2015). Untuk
pembelajaran, menyerap apa yang dipelajari, mencapai prestasi siswa (outcome) yang tinggi,
mengatur, memproses dan mengolah informasi. guru harus mengajar dan mengajar siswa dengan
Terdapat tiga gaya belajar secara umum yaitu menggunakan pedagogi yang diperlukan dalam
penglihatan (visual), pendengaran (auditorial) proses pembelajaran di kelas. Sesuai dengan
dan gerakan (kinestetik) (Hartati, 2015). penelitian yang dilakukan (Nasution, 2017)
Menurut Deporter (1999) dan Keefe, bahwa untuk menjamin adanya hasil belajar yang
(1991) setiap gaya belajar memiliki karakteristik berkualitas bagi siswa yang dapat diperoleh
khusus yang membedakan setiap gaya belajar. sebagai hasil dari kurikulum yang berkualitas,
Siswa dengan gaya belajar penglihatan (visual) guru membutuhkan kemampuan untuk
lebih mengutamakan indera penglihatan menerapkan metode pengajaran yang sesuai
penglihatan mereka daripada indera lainnya dengan kebutuhan kelas. Meningkatkan hasil
dalam sebuah pembelajaran (Bire, dkk, 2014). belajar siswa di sekolah dapat didorong oleh guru
Siswa yang menggunakan gaya belajar dengan menggunakan metode dan model
penglihatan (visual) memiliki karakteristik pengajaran yang tepat seperti mengetahui gaya
seperti; 1) Kebutuhan untuk melihat sesuatu belajar peserta didik sebagai metodenya dan
(informasi/kelas) secara visual untuk mempelajari menggunakan model PBL.
atau memahaminya; 2) Sensitivitas terhadap Pembelajaran yang bagus yaitu
warna sangat kuat. 3) Harus memiliki pemahaman pembelajaran yang ada interaksi guru dengan
yang cukup tentang masalah artistik. 4) siswa, siswa dengan siswa dan sumber belajar.
Percakapan langsung sulit dilakukan. 5) Interaksi ini akan meningkatkan siswa untuk aktif
Merasakan sensitive terhadap suara. 6) Kesulitan membangun pengetahuan dan memungkinkan
mengikuti nasihat lisan; 7) Sering salah pembelajaran menjadi interaktif, inspiratif,
mengartikan kata atau frasa (Darmawati, 2017; menyenangkan, mengasyikkan dan memotivasi

170
Firsta, Azhar, Khoirunnisa, Putri, Araiku, Sari: Pengaruh Model Pembelajaran…(18)

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan HA : Adanya Interaksi antara gaya belajar dan
(Gokalp, 2013; Nayazik & Sukestiyarno, 2012; model pembelajaran terhadap hasil belajar.
Putra, 2015). Model pembelajaran yang sering
Analisis dilakukan dengan bantuan aplikasi
diterapkan di Indonesia yaitu model pembelajaran
SPSS. Untuk penarikan kesimpulan, jika Nilai
langsung (konvensional), model pembelajaran
Signifikansi > 0,05 maka H0 tidak ditolak, dan
PBL (Problem based learning), discovery
jika Nilai Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
learning, dan model pembelajaran lainnya
(Fathurrohman, 2015). Model pembelajaran III. Hasil dan Pembahasan
konvensional dan model PBL terdapat perbedaan, Data yang didapat oleh peneliti dalam
pada pembelajaran konvensional dirancang untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
pengetahuan prosedural dan deklaratif terstruktur Tabel 1.
dengan baik dan dapat dipelajari langkah demi Data statistik penelitian
langkah (Sundawan, 2016). Model PBL Model Pembelajaran
dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa Gaya Data Hasil
A1 A2
tidak sekedar menghafal (Aulya & Belajar Statistik Belajar
Purwaningrum, 2021; Indarwati, dkk, 2014). Prestasi Prestasi
Siswa Siswa
Tujuan penelitian ini guna untuk mengetahui
N 8 16 24
adanya pengaruh gaya belajar siswa, untuk
mengetahui model pembelajaran mana yang lebih ∑x 570 1180 1750
B1
baik antara model pembelajaran langsung dengan ∑ x2 43350 93050 136400
model pembelajaran PBL dan apakah ada Rata-
71,25 73,75 72,917
interaksi antara gaya belajar dengan model Rata
pembelajaran. N 5 6 11

II. Metode Penelitian ∑x 280 450 730


B2
Penelitian ini merupakan penelitian ∑ x2 16600 35800 52400
eksperimen dengan desain quasi Eksperimen. Rata-
56 75 66,364
Pada penelitian kali ini terdapat dua kelompok, Rata
yaitu model pembelajaran langsung dan PBL serta N 10 3 13
dikategorikan masing masing menjadi 3 ∑x 715 225 940
kelompok gaya belajar yaitu siswa dengan gaya B3
∑ x2 53875 17325 71200
belajar penglihatan (visual), pendengaran
Rata-
(auditorial) dan gerakan (kinestetik). Subjek pada Rata
71,5 75 72,308
penelitian ini adalah siswa kelas 81 dan 82 SMP N 48
23 25
Negeri 3 Gelumbang yang berjumlah 53 orang.
∑x 3420
Instrumen yang digunakan berupa RPP, LKPD, 1565 1855
soal tes dan angket gaya belajar. Angket gaya ∑ x2 113825 146175 260000
belajar digunakan untuk mengetahui gaya belajar Rata Rata 71,25
68,043 74,2
siswa sedangkan soal tes digunakan untuk
mencari tahu hasil belajar siswa dalam materi Data dari Table 1 tersebut selanjutnya diuji
yang diajarkan. Uji Normalitas, Uji Homogenitas, terlebih dahulu Normalitas dan Homogenitas nya
dan Uji Anova 2 jalur merupakan teknik analisis sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
data yang digunakan dalam penelitian ini.
Hipotesis penelitiannya adalah:
H0 : Tidak ada interaksi antara gaya belajar dan
model pembelajaran terhadap hasil belajar.
171
JURNAL GANTANG. September 2021; VI(2): 169 – 176
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547

Uji Normalitas Uji Anova 2 Jalur


Tabel 2. Tabel 4.
Hasil uji normalitas Hasil uji anova 2 jalur
Kolmogorov- Test of Between Subjects Effects
Shapiro-Wilk
Smirnova
Stat df Sig. Stat df Sig. Variabel Terikat : Hasil Belajar
Lang-
0,151 26 0,132 0,935 26 0,100 Source Type III df Mean F Sig.
sung
PBL 0,138 26 0,200* 0,931 26 0,080 Sum of Square
a. Lilliefors Significance Correction squares
Corrected 1360,76 0,78 0,57
5 272,153
*. This is a lower bound of the true significance Model 5a 0 0
188411, 188411, 540, 0,00
Intercept 1
528 528 023 0
Berdasarkan Tabel 2 diatas, karena data Model 1,65 0,20
578,777 1 578,777
yang kita miliki kurang dari 50 siswa maka kita Pembelajaran 9 5
0,52 0,59
tinjau pada kolom Shapiro Wilk. Dapat kita Gaya Belajar 365,06 2 182,530
3 6
dilihat bahwa nilai signifikansi untuk kelas Model
dengan model pembelajaran Langsung adalah Pembelajaran 0,66 0,51
466,988 2 233,494
* Gaya 9 7
0,100. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Belajar
hasilnya lebih dari 0,05. Maka dengan nilai Error 15002,5 43 348,895
Total 264225 49
signifikansi 0,100 data tersebut berdistribusi
Corrected 16363,2
normal. Demikian pula dapat kita lihat untuk 48
Total 65
kelas yang menerapkan model PBL, nilai a. R Square = 0,083 ( Adjusted R Squared = -0,023)
signifikansinya adalah 0,80 dimana lebih dari
0,05 maka dapat kita katakan bahwa data yang Berdasarkan Tabel 4, dapat diperoleh hasil
kita miliki berdistribusi normal. sebagai berikut :
Uji Homogenitas Corrected Model
Tabel 3. Dari koresi model ini kita dapat
Hasil uji homogenitas mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dari tabel diatas
Hasil Belajar Matematika
bisa kita lihat berdasarkan nilai signifikansinya,
Levene Statistic df1 df2 Sig. 0,570 > 0,05 berarti hasil yang diperoleh tidak
0,16 1 51 0,899 valid.
Intercept
Dilihat dari Tabel 3 diatas, bahwa untuk Nilai intercept dalam hal ini merupakan
variabel Hasil belajar nilai Signifikansinya adalah nilai siswa pada variabel nilai yang berkontribusi
0,899. Karena nilai signifikansi 0,899 > 0,05, pada nilai itu sendiri tanpa dipengaruhi oleh
maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan variabel terikat, artinya perubahan nilai untuk
uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa varians variabel bebas tidak ada pengaruhnya oleh
data hasil belajar matematika adalah sama atau variabel terikat. Dari tabel diatas dapat kita lihat
homogen berdasarkan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05
Data yang kita dapat berdistribusi normal yang mengartikan nilai Intercept ini berkontribusi
dan variansnya homogen. Karena hal ini, kita secara signifikan.
dapat melanjutkan dengan mengunakan uji Anova Model Pembelajaran
2 jalur yang dibantu oleh aplikasi SPSS untuk Ada Pengaruh atau tidak suatu model
perhitungannya. pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
ditandai dari nilai signifikan yang dapat kita lihat
dari tabel di atas bahwa nilai signifikansi 0,205
dimana 0,205 > 0,05 yang berarti Model

172
Firsta, Azhar, Khoirunnisa, Putri, Araiku, Sari: Pengaruh Model Pembelajaran…(18)

Pembelajaran tidak terlalu berpengaruh signifikan Model Pembelajaran digunakan sebagai


terhadap hasil belajar siswa. pedoman untuk tercapainya tujuan pembelajaran
Gaya Belajar yang didalamnya terdapat strategi, teknik,
Ada Pengaruh atau tidak suatu gaya metode, bahan, media dan alat penilaian
belajar terhadap hasil belajar siswa ditandai dari pembelajaran (Affandi, Chamalah, & Wardani,
nilai signifikan, dari tabel di atas nilai sig 0, 596 2013). Penggunaan model pembelajaran sangat
dimana 0, 596 > 0,05 yang berarti Gaya Belajar menentukan keberhasilan siswa dibandingkan
variabel lain (Nurdin, Nayan, & Risnawati,
tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap
2020). Dalam pemilihan model pembelajaran
hasil belajar siswa.
guru diminta untuk dapat menyesuaikan dengan
Model Pembelajaran * Gaya Belajar materi yang diajarkan. Pada penelitian yang
Uji ini bertujuan untuk mengetahui dilakukan oleh Zuriati (2020) memuat pernyataan
apakah ada hubungan yang signifikan antara 2 bahwa model pembelajaran Problem Based
faktor, dalam kasus ini kita akan menguji ada atau Learning berpengaruh untuk meningkatkan hasil
tidaknya interaksi antara model pembelajaran belajar siswa.
dengan gaya belajar siswa.
Hipotesis penelitian ini adalah:
H0 : tidak ada interaksi antara model
pembelajaran dan gaya belajar siswa
terhadap hasil belajar siswa.
HA : ada interaksi antara model pembelajaran
dan gaya belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa.
Untuk pengambilan keputusan, hasil
yang kita perolah memenuhi : jika F hitung < F Gambar 1 Pembelajaran dengan model konvensional
tabel atau nilai sig > 0,05, maka tidak ditolak H0
Dalam penelitian kali ini, kelas 8.1 adalah
dan jika F hitung > F tabel atau nilai sig < 0,05,
kelas kontrol dimana mereka belajar dengan
maka H0 ditolak.
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Keputusan yang data kita ambil dari tabel
Pembelajaran dilakukan dengan membagi 2 kelas
di atas terlihat bahwa nilai F hitung 0,669 dan F
8.1 yaitu kelas 8.1A dan 8.1B sesuai dengan
tabel 3,214 atau nilai signifikan yang di peroleh
protokol kesehatan yang dilakukan pada masa
dari tabel di atas sebesar 0,517. Jadi kesimpulan
pandemi seperti sekarang ini. Tetapi
yang dapat kita ambil adalah tidak ada interaksi
pembelajaran proses yang dilakukan tetaplah
antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa
sama dengan menggunakan model pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa.
konvensional. Poses pembelajaran yang
Berdasarkan analisis data yang sudah kita
dilakukan seperti : Guru menyampaikan materi,
dapatkan, maka dapat kita didapat bahwa:
guru memberikan Tanya-jawab, siswa menjawab
1. Dari penelitian yang dilakukan tidak ada
pertanyaan guru dan yang terakhir guru
pengaruh yang signifikan model
memberikan soal berupa tes. Setelah siswa selesai
pembelajaran yang diterapkan terhadap hasil
mengerjakan soal, maka pembelajaran selesai dan
belajar
ditutup dengan doa.
2. Dari penelitian yang dilakukan tidak ada
Selanjutnya, untuk kelas eksperimen
pengaruh yang signifikan gaya belajar siswa
dalam penelitian ini adalah kelas 8.2. Sama halnya
terhadap hasil belajar
dengan kelas 8.1, kelas ini juga dibagi menjadi 2
3. Dari penelitian yang dilakukan tidak ada
yaitu 8.2A dan 8.2B tetapi untuk proses
interaksi antara model pembelajaran dan
pembelajaran yang dilakukan sama.
gaya belajar siswa terhadap hasil belajar.
173
JURNAL GANTANG. September 2021; VI(2): 169 – 176
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547

peneliti, telah menerapkan pembelajaran sesuai


dengan langkah langkah dalam pembelajaran
dengan model PBL.
Peneliti memberikan Instrumen berupa
LKPD dengan beberapa tujuan pembelajaran.
Setelah pembelajaran selanjutnya dilakukan tes
untuk mengetahui hasil belajar yang didapat oleh
siswa dengan menerapkan moel pembelajaran
Gambar 2 Pembelajaran dengan model PBL PBL. Menurut Khadir (2015), soal tes dikatakan
baik jika soal tersebut dibuat sesuai dengan
Kelas eksperimen ini menerapkan model
Indikator yang diharapkan. Instrumen tes yang
pembelajaran PBL dengan menggunakan LKPD
dibuat oleh peneliti bersifat abstrak dan tidak
serta soal berupa tes. Penyelesaian lembar kerja
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator
diselesaikan dengan cara berkelompok yang pada
yang sudah dibuat. Hasil penelitian yang
akhir nya mereka akan mempresentasikan hasil
dilakukan menjadi tidak ada pengaruh serta tidak
yang sudah mereka kerjakan. Pada akhir
ada interaksi antara model pembelajaran dan gaya
pembelajaran, mereka akan diberikan soal berupa
belajar terhadap hasil belajar.
tes tertulis untuk mengetahui seberapa paham
mereka dalam memahami pembelajaran yang IV. Kesimpulan
dilakukan oleh guru. Dari penelitian ini, ada 3 kesimpulan
Terdapat perbedaan dalam pembelajaran yang didapat yaitu : (1) tidak terdapat pengaruh
dengan model pembelajaran konvensional dan yang signifikan model pembelajaran yang
model PBL. Pada pembelajaran konvensional diterapkan oleh guru terhadap hasil belajar yang
dirancang untuk pengetahuan prosedural dan didapat oleh siswa. (2) tidak terdapat pengaruh
deklaratif terstruktur dengan baik dan dapat yang signifikan gaya belajar siswa terhadap hasil
belajar yang diperoleh. (3) tidak terdapat interaksi
dipelajari langkah demi langkah (Sundawan, M,
antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa
2016). Model PBL dirancang untuk
terhadap hasil belajar. Salah satu faktor yang
meningkatkan pemahaman siswa tidak sekedar
menyebabkan ini adalah penggunaan instrumen
menghafal (Aulya & Purwaningrum, 2021; dan proses pembelajaran yang dianggap tidak
Indarwati, dkk, 2014). sesuai. Soal tes tidak sesuai dengan indikator
Menurut Anjar (2013) langkah – langkah penilaian sehingga membuat tidak ada pengaruh
pembelajaran Konvensional sebagai berikut: suatu model pembelajaran dan gaya belajar
a. Guru menyampaikan tujuan. terhadap hasil belajar serta tidak ada interaksi
b. Guru menyampaikan informasi antara model pembelajaran dan gaya belajar
c. Guru mengecek pemahaman dan terhadap hasil belajar. Penelitian kedepannya
memberikan umpan balik. diharapkan pengunaan instrument diperhatikan
d. Guru memberikan kesempatan latihan secara tepat sehingga hasil yang didapat bisa lebih
lanjutan. maksimal.
Langkah langkah model pembelajaran Ucapan Terimakasih
PBL seperti yang dijelaskan oleh Lestari (2020) Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
adalah: (1) memberikan pertanyaan kepada siswa, seluruh subject yang telah bersedia menjadi
(2) memberikan masalah yang harus dipecahkan sampel pada penelitian ini. Artikel ini merupakan
oleh siswa, (3) mengorganisasikan peserta didik, luaran dari mata kuliah Statistika Multivariat,
(4) membimbing penyelidikan dalam kelompok Program Studi Pendidikan Matematika,
untuk menyelesaikan masalah, (5) Universitas Sriwijaya, Semester Ganjil Tahun
mengembangkan serta mempresentasikan hasil Ajaran 2021/2022.
diskusi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

174
Firsta, Azhar, Khoirunnisa, Putri, Araiku, Sari: Pengaruh Model Pembelajaran…(18)

Referensi https://doi.org/10.24246/j.sw.2014.v30.i1.p
17-27
Affandi, M., Chamalah, E., & Wardani, O. P.
Keefe, J. W. (1991). Learning style: Cognitive
(2013). Model dan metode pembelajaran di
and thingking skills. Reston, VA: National
sekolah. Semarang.
Association of Secondary School Principals.
Anjar. (2013). Model dan sintak pembelajaran
Khadir, A. (2015). Menyusun dan menganalisis
konvensional. Retrieved from
tes hasil belajar. Jurnal Al-Ta’dib, 70–81.
http/www.wawasanpendidikan.com/2013/0
Lestari, P. A., Slameto, & Radia, E. H. (2018).
8/model-dan-sintaks-pembelajaran-
Penerapan PBL (Problem Based Learning)
konvensional.html.
berbantuan media papan catur untuk
Aulya, R., & Purwaningrum, J. P. (2021).
meningkatkan hasil belajar matematika
Pengaruh model pembelajaran pbl
kelas 4 SD. Jurnal Pendidikan Dasar
berbantuan alat peraga dalam peningkatan
PerKhasa, 53–62.
kemampuan penalaran matematis. Jurnal
Nasution, M. K. (2017). Penggunaan metode
MathEdu (Mathematics Education Journal),
pembelajaran dalam peningkatan hasil
4(3), 72–77.
belajar siswa. STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal
Bire, A. L., Geradus, U., & Bire, J. (2014).
Ilmiah Bidang Pendidikan, 11(1), 9–16.
Pengaruh gaya belajar visual, auditorial, dan
Nayazik, A., & Sukestiyarno. (2012).
kinestetik terhadap prestasi belajar siswa.
Pembelajaran matematika model ideal
Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi
problem solving dengan teori pemrosesan
Pembelajaran, 44(2), 167–174.
informasi untuk pembentukan pendidikan
https://doi.org/10.21831/jk.v44i2.5307
karakter dan pemecahan masalah materi
Darmawati, J. (2017). Pengaruh motivasi belajar
dimensi tiga kelas X SMA. PYTHAGORAS:
dan gaya belajar terhadap prestasi belajar
Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 1–8.
ekonomi siswa SMA Negeri di kota Tuban.
https://doi.org/10.21831/pg.v7i2.4778
Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan
Nurdin, E., Nayan, D. N., & Risnawati. (2020).
Kewirausahaan, 1(1), 79.
Pengaruh pembelajaran model Creative
https://doi.org/10.26740/jepk.v1n1.p79-90
Problem Solving (CPS) terhadap
Deporter, B. (1999). Quantum learning.
kemampuan berpikir kritis ditinjau dari
Bandung: Bandung: Kaifa.
kemampuan awal matematis siswa Sekolah
Fathurrohman, M. (2015). Model - model
Menengah Atas. Jurnal Gantang, 39–49.
pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat
Gokalp, M. (2013). The effect of student’s
belajar sebagai determinan hasil belajar
learning styles to their academic success.
siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Creative Education, 4(10).
Perkantoran, 1(1), 128.
Hartati, L. (2015). Pengaruh gaya belajar dan
https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3264
sikap siswa pada pelajaran matematika
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016).
terhadap hasil belajar matematika. Formatif:
Identifikasi gaya belajar mahasiswa. Jurnal
Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(3), 224–
Psikologi Undip, 15(1), 56.
235.
https://doi.org/10.14710/jpu.15.1.56-63
https://doi.org/10.30998/formatif.v3i3.128
Putra, F. G. (2015). Eksperimentasi model
Indarwati, D., Wahyudi, W., & Ratu, N. (2014).
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Peningkatan kemampuan pemecahan
Tournament (TGT) berbantuan software
masalah matematika melalui penerapan
Cabri 3D di tinjau dari kemampuan koneksi
problem based learning untuk siswa kelas V
matematis siswa. Al-Jabar : Jurnal
SD. Satya Widya, 30(1), 17.
Pendidikan Matematika, 6(2), 143–154.
175
JURNAL GANTANG. September 2021; VI(2): 169 – 176
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547

https://doi.org/10.24042/ajpm.v6i2.43
Rijal, S., & Bachtiar, S. (2015). Hubungan antara
sikap, kemandirian belajar, dan gaya belajar
dengan hasil belajar kognitif siswa. Jurnal
Bioedukatika, 3(2), 15.
https://doi.org/10.26555/bioedukatika.v3i2.
4149
Sundawan, M, D. (2016). Perbedaan model
pembelajaran konstruktivisme dan model
pembelajaran langsung. Jurnal Logika,
XVI(1), 1–11.
Widayanti, F. D. (2013). Pentingnya mengetahui
gaya belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Erudio Journal of
Educational Innovation, 2(1).
Zuriati, E., & Astimar, N. (2020). Peningkatan
hasil belajar pada pembelajaran tematik
terpadu menggunakan model problem based
learning di kelas IV SD (studi literatur).
Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 1171–
1182.
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jpta
m.v4i3.684

176

Anda mungkin juga menyukai