Suci Humaira
Pendidikan Guru Sekolah Dasar – FKIP
Universitas Almuslim Bireuen
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD
N 4 Peusangan pada pembelajaran tematik tema 8. Daerah tempat tinggalku, subtema
1, pembelajaran ke 4 melalui penerapan model pembelajaran role playing. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan mengadopsi model Stringer dengan
pelaksanaan tahap look (melihat), think (berpikir) dan act (bertindak). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 4 Peusangan sebanyak 33 siswa yang terdiri
dari 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui
penilaian autentik dengan menilai sikap (observasi), pengetahuan (tes), dan
keterampilan (penilaian kinerja). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
deskriptif komparatif yaitu membandingkan kondisi awal sebelum tindakan dengan
hasil setelah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar dalam
ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam ranah pengetahuan hasil belajar
meningkat dari persentase ketuntasan 48% dengan rata-rata kelas 67, menjadi 93%
dengan rata-rata kelas 85. Dalam ranah sikap rata-rata siswa mampu mencapai predikat
B (Baik) dari predikat C (Cukup). Dalam ranah keterampilan hasil belajar meningkat
dari rata-rata 62 menjadi 75. Sehingga dapat disimpulkan penerapan model
pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik
kerena mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam tiga ranah yaitu pengetahuan,
sikap dan keterampilan.
Adapun guru yang efektif akan kan peran-peran tertentu kepada siswa dan
menerapkan model-model pembelajaran mendramatisasikan peran tersebut kedalam
untuk memecahkan masalah (Huda, sebuah pentas (Setiawati, 2011:231). Role
2015:76). Menurut Joyce (Huda, 2015:74) playing berfungsi untuk 1) mengeksplorasi
terdapat empat kelompok model pembela- perasaan siwa, 2) mentransfer dan
jaran yang didasarkan pada sifat, mewujudkan pandangan mengenai
karakteristik, dan pengaruhnya diantaranya perilaku, nilai, dan persepsi siswa, 3)
model-model memproses informasi, model- mengem-bangkan skill pemecahan masalah
model personal, model-model interaksi dan tingkah laku, 4) mengeksplorasi materi
sosial, dan model-model perubahan pembelajaran dengan cara yang berbeda
perilaku. Adapun model pembelajaran role (Sinanglingtyas, 2013:2). Menurut
playing merupakan salah satu model dalam Mawardi (2017: 33) terdapat empat aspek
kelompok model-model interaksi sosial. umum dalam struktur implementasi tiap-
Model pembelajaran role playing tiap model pembelajaran diantaranya
merupakan salah satu model pembelajaran sintak, sistem sosial, tugas/peran guru, dan
interaksi sosial yang menyediakan kesem- pengaruh model.
patan kepada siswa untuk melakukan a) Sintak
kegiatan-kegiatan belajar secara aktif Dalam penerapannya model
melalui personalisasi dengan cara memberi- pembelajaran role playing terdiri
dari beberapa sintaks (langkah-
langkah kegiatan) yang secara rinci
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Role playing
Langkah-Langkah/
Keterangan
Sintaks Pembelajaran
Pemanasan (Warming Up) Pada langkah ini guru mengenalkan siswa pada suatu
permasalahan dengan membacakan cerita atau
mengajukan pertanyaan pancingan yang membuat
siswa memikirkan masalah tersebut.
Memilih Pemain (Partisipan) Pada langkah ini siswa dan guru membahas karakter
pemain dan menentukan siapa yang akan memainkan
peran.
Menata Panggung Pada langkah ini guru mendiskusikan dengan siswa
dimana dan bagaimana peran itu akan dimainkan.
Menyiapkan Pengamat (Observer) Pada langkah ini siswa yang tidak memainkan peran
diminta sebagai pengamat permainan.
Memainkan Peran/Manggung Pada langkah ini siswa yang telah mendapat peran
memainkan perannya.
Diskusi dan Evaluasi Pada langkah ini guru membimbing siswa
mengevaluasi hasil permainan peran.
Memainkan Peran Ulang/Manggung Ulang Pada langkah ini jika masih ada siswa yang belum
mengerti atau masih banyak kesalahan, maka
permainan peran diulang.
Diskusi dan Evaluasi ke Dua Pada langkah ini mengevaluasi permainan siswa ke-
2.
Berbagi Pengalaman dan Kesimpulan - Pada langkah ini guru bersama siswa mengambil
kesimpulan dari permainan yang telah dilakukan.
- Guru memberikan penguatan dengan tujuan
siswa memahami nilai-nilai yang diharapkan
diperoleh siswa melalui bermain peran.
- Siswa dan guru menghubungkan situasi yang
diperankan dengan kehidupan di dunia nyata dan
masalah-masalah lain yang akan muncul.
yang dilakukan. Sintaks ke-VII Memain- kegiatannya yaitu produksi, distribusi dan
kan Peran Ulang (Manggung Ulang) yaitu konsumsi. Kemudian Siswa mengerjakan
siswa yang bertugas sebagai pemain peran evaluasi berupa tes tertulis (pilihan ganda)
memerankan ulang kegiatan produksi, dan megumpulkan pekerja-annya.
distribusi atau konsumsi pada bagian yang Guru mengakhiri pembelajaran
belum dipahami siswa lain sebagai dengan siswa mengumpulkan Lembar
pengamat. Sintaks ke-VIII Diskusi dan Kerja Siswa ke depan kelas kemudian
Evaluasi Kedua yaitu Siswa siswa beserta guru melakukan refleksi dan
mendiskusikan tentang kegiatan produksi, menyimpulkan materi pembelajaran. Guru
distribusi dan konsumsi dengan guru memberikan bintang kepada kelompok
bertanya kepada pengamat bagaimana terkompak saat proses pembelajaran serta
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi guru memberikan pesan moral. Kemudian
yang sudah ditampilkan dalam kegiatan ketua kelas menutup dengan doa dan salam
bermain peran. Sintaks ke-IX Berbagi penutup. Setelah melakukan pengukuran
Pengalaman dan Kesimpulan yaitu siswa terhadap tes tertulis yang dikerjakan siswa
diajak untuk berbagi pengalaman sebagai diperoleh hasil yaitu persentase ketuntasan
pemain dalam kegiatan produksi, distribusi mencapai 93% (terdapat 2 siswa yang
dan konsumsi, guru memberikan belum mencapai KKM), nilai rata-rata
penegasan dengan menjelaskan tentang kelas 85 dengan nilai tertinggi 100 dan
kegiatan ekonomi dan macam-macam nilai terendah 65.
Tabel 2. Perbandingan Hasil Belajar Siswa (Ranah Pengetahuan) Sebelum dengan Setelah Tindakan
Keterangan Sebelum Tindakan Setelah Tindakan
Tuntas 17 31
Tidak Tuntas 16 2
Nilai Terendah 45 65
Nilai Tertinggi 80 100
Rata-Rata Kelas 67 85
Persentase Ketuntasan 48% 93%
(Sumber: Data Primer Nilai Siswa)
Sebelum Setelah
Tindakan Tindakan
Sebelum Setelah
Tindakan Tindakan
dan bekerja sama dalam memainkan peran. penerapan model pembelajaran role playing
Hal ini bersesuaian dengan pendapat sesuai dengan sintaks/langkah kegiatan
Setiawati (2011:231) yang menyatakan role dapat meningkatkan hasil belajar siswa
playing sebagai suatu model pembelajaran pada pembelajaran tematik. Hal ini
interaksi sosial yang menyediakan dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar
kesempatan kepada siswa untuk melakukan pada ranah pengetahuan dari persentase
kegiatan-kegiatan belajar secara aktif ketuntasan 48% dengan rata-rata kelas 67
melalui personalisasi dengan cara menjadi 93% dengan rata-rata kelas 85.
memberikan peran-peran tertentu kepada Dalam ranah sikap rata-rata siswa mampu
siswa. mencapai predikat B (Baik) dari predikat C
Akhirnya dengan melakukan per- (Cukup). Dalam ranah keterampilan hasil
bandingan hasil sebelum dan setelah belajar meningkat dari rata-rata 62 menjadi
dilaksanakannya tindakan, serta mengana- 75. Terjadinya peningkatan hasil belajar
lisis dengan tinjauan pustakan/penelitian dalam tiga ranah penilaian pada kurikulum
yang relevan diperoleh bahwa kekuatan 2013 yaitu pengetahuan, sikap dan
dalam penelitian ini yaitu terbukti mampu keterampilan sehingga penelitian ini
meningkatkan hasil belajar siswa pada dianggap berhasil. Berdasarkan hasil
pembelajaran tematik yang mencakup tiga penelitian terdapat beberapa saran
ranah yaitu pengetahuan, sikap dan diantaranya, bagi guru penerapan role
keterampilan. Adapun kelemahan dalam playing sesuai dengan sintaks/langkah
penelitian ini yaitu perlunya pengaturan kegiatan terbukti mampu meningkatkan
kelas yang baik, membutuhkan persiapan hasil belajar siswa dalam tiga ranah, untuk
perencanaan dan waktu yang matang dari itu pelaksanaan proses pembelajaran sesuai
guru. Sedangkan peluang yang muncul dari dengan sintaks dalam model pembelajaran
hasil penelitian ini yaitu model yang digunakan perlu dijadikan acuan.
pembelajaran role playing dapat diterapkan Adapun bagi kepala sekolah pembelajaran
pada tingkatan kelas lain tidak hanya kelas dengan model role playing ddigunakan
IV dengan menyesuaikan KD atau sebagai bahan masukan dalam pembinaan
pengalaman belajar yang sesuai dengan kepada guru dalam pembelajaran tematik
sintaks dalam model pembelajaran role kurikulum 2013.
playing. Ancaman dari pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini yaitu siswa yang memiliki
rasa kurang percaya diri memiliki kendala Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian
dalam menampilkan permainan peran. Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Namun kendala ini dapat diatasi dengan Akasara.
dukungan dan pengarahan dari guru secara Baroroh, Kiromim. 2011. Upaya
personal, serta adanya dukungan dari Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter
teman-teman satu kelompok. Peserta Didik Melalui Penerapan
Metode Role playing. Jurnal
SIMPULAN Ekonomi & Pendidikan, 8 (2):149-
Berdasarkan hasil penelitian dan 163.
pembahasan, dapat di simpulkan bahwa
Djario, dkk. 2012. Penerapan Model Sinanglingtyas, Rahayu. 2013. Penerapan
Pembelajaran Role playing Pada Metode Role playing untuk
Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Belajar Siswa Kelas V dalam
Kelas IV Semester I SD N Pembelajaran PKn Pokok Bahasan
Wonokerto 1 Karangtengah Demak Bentuk-Bentuk Keputusan Bersama
Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal di SDN Tukum 01 Lumajang.
Pendidikan PGRI Semarang, 2 (1): Jurnal Pendidikan UNEJ, 1 (1): 1-5.
12-22. Slameto. 2015. Rasional dan Elemen
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2016. Perubahan Kurikulum 2013.
Panduan Teknis Pembelajaran dan Scholaria, 5 (1): 1-9.
Penilaian di Sekolah Dasar. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Jakarta: Kementerian Pendidikan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
dan Kebudayaan. Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Surat Keputusan Direktur Jendral
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Pendidikan Dasar dan Menengah
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Nomor.253/Kep.D/KR/2017
Pengajaran dan Pembelajaran. Tentang Penetapan Satuan
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun
Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian 2017.
untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Yaumi, Muhammad. Muljono Damopoli.
Kementerian Pendidikan dan 2014 Action Research Teori, Model,
Kebudayaan. dan Aplikasi. Jakarta: Kencana
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mawardi. 2014. Pemberlakuan Kurikulum
SD/MI Tahun 2013 dan
Implikasinya Terhadap Upaya
Memperbaiki Proses Pembelajaran
Melalui PTK. Scholaria 4 (3):107-
120.
Mawardi. 2017. Merancang Model dan
Media Pembelajaran. Scholaria 8
(1): 26-40.
Praturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
Setiawati, Linda. 2011. Implementasi Role
playing dalam Meningkatkan Hasil
Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan
Pedagogia hal 318-332.