Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVI

EW

Dosen Pengampu : Sri Rahma Dewi Saragih,S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Vika Yuniar Br. Manurung (19051019)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MAEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
TA 2020/2021
A. PENDAHULUAN

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat di gunakan untuk
membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah
mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang yaitu komponen tujuan,
komponen materi, komponen strategi belajar mengajar dan komponen evaluasi yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-
prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, psikiatri, dan analisis sistem.

Penulis Dr. Rusman, M.Pd adalah dosen di Universitas Pendidikan Indonesia. Lahir di
kedokan agung indramayu pada tanggal 5 mei 1972.Beliau mengajar tentang prinsip
pengembangan kurikulum, manajemen kurikulum, implementasi kurikulum, kurikulum
pendidikan dasar dan model-model pembelajaran serta juga aktif melakukan penelitian di
bidang kurikulum dan teknologi informasi pendidikan sehingga penulis terinspirasi menulis
berbagai artikel di berbagai jurnal baik lokal maupun nasional hingga sukses menulis sebeuah
buku yang berjudul model-model pembelajaran (Mengembangkan profesionalisme Guru).
B. PENGANTAR

1. Buku Utama
Identitas Buku:
Judul Buku : Model - Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru)
Nama Penulis : Dr. Rusman, M.Pd
Penerbit : Raja Grafindo Persada
Diterbitkan : April 2014
Edisi/Cetakan : Kedua/Lima
Halaman : XVI, 418 hlm, 24 cm
ISBN : 978-979-769-460-9

Pengantar Buku:
Buku “Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru)” yang
ditulis oleh Dr. Rusman, M.Pd. terdiri dari 14 pokok pembahasan yang membahas tentang
model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan keprofesionalan seorang guru.

2.
Buku Pendamping
Identitas Buku:

Judul : Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran


Edisi : Kelima
Pengarang : Miftahul Huda, M.Pd
Penerbit : Pustaka Pelajar
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2014
ISBN : 978-602-229-198-5
Pengantar Buku:

Buku “Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran” yang ditulis oleh Miftahul Huda,
M.Pd terdiri dari 7 pokok pembahasan, yang membahas tentang model – model pengajaran
dan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan seorang guru dalam mengajar.

C. RINGKASAN ISI BUKU

a. Ringkasan Buku Utama


Guru yang profesionalisme merupakan hal yang selalu diharapkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di indonesia pada saat ini sehingga menghasilkan generasi yang memiliki
pengetahuan, karakter/ moral serta psikomotorik/ nilai keagamaan. Untuk menjadi guru yang
profesional harus bisa menerapkan model-model pembelajaran yang dapat mengembang
mutu siswa.

Dalam standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia di sebutkan bahwa standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efesien.

Adapun dalam perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar. Prinsip-prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu
meliputi memerhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta
didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak
lanjut, keterkaitan dan keterpaduan serta menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas persyaratan pelaksanaan proses
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Penilaiaan Hasil Pembelajaran. Dan
pengawasan proses pembelajaran yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut.
Guru di Indonesia idealnya selalu tampil secara profesional dengan tugas utamanya
adalah mendidik, membimbing, melatih, dan mengembangkan kurikulum (perangkat
kurikulum), sebagaimana bunyi prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso,
tut wuri handayani”. Artinya seorang guru bila di depan memberikan suri teladan (contoh), di
tengah memberikan prakarsa dan di belakang memberikan dorongan atau motivasi.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian atau kecakapan yang memenuhi
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi, dengan demikian
profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan
kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang yang menjadi mata pencaharian. Di dalam dunia pendidikan profesionalisme guru
dalam pendidikan sangat penting karena guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih
dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, yaitu suasana belajar yang menyenangkan,menarik, memberi rasa aman,
memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam
mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Syarat-syarat Guru Profesional yaitu
memiliki 4 kompetensi yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Serta dalam hal menjadi guru profesional
harus mengetahui ciri-ciri profesi guru, kode etik guru di Indonesia, ruang lingkup profesi
keguruan, kinerja guru profesional, ukuran kualitas kinerja guru, kriteria kualitas kinerja
guru, peranan guru, kompetensi profesional guru, tugas guru, indikator kinerja guru,
keterampilan dasar kinerja guru, keterampilan dasar mengajar guru, penilaian kinerja guru,
pelaksanaan penilaian kinerja guru, indikator penilaian kinerja guru, format penilaian kinerja
guru dan memantau kegiatan pembelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatannya menjadi sorang guru yang profesional, maka seorang
guru dituntut dapat mengajar dengan baik di depan para siswa. Dalam perilaku mengajar ini
seorang guru harus bisa menerapkan model-model pembelajaran tertentu sesuai dengan mata
pelajaran yang di ajari di dalam kelas sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif,
menyenangkan, dan menarik. Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu rencana atau pola
yang dapat di gunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain. Seorang guru sebelum mengajar di depan kelas sebelumnya sudah dapat menentukan
model pembelajaran yang akan di gunakan dalam kegiatan pembelajaran, pola-pola
pembelajaran, ciri-ciri model pembelajaran, dan model pembelajaran berdasarkan teori.

Model- model desain pembelajaran terdiri atas 4, yaitu:


1. Model PPSI (Prosedur pengembangan sistem instruksional) yaitu sistem instruksional
yang menggunakan pendekatan sistem, yaitu satu kesatuan yang terorganisasi, yang
terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam
rangka mencapai tujuan yang di inginkan.
2. Model Glasser yang diartikan sebagai sebuah proses pemberian bimbingan dan
memajukan kemampuan pembelajaran siswa yang semuanya dilakukan dengan
berpusat pada siswa. Model Glasser adalah model yang paling sederhana.
3. Model Gerlach dan Ely adalah suatu upaya untuk menggambarkan secara grafis suatu
metode perencanaan pembelajaran yang sistematis. Dimana model ini merupakan
suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan dan hendaknya di gunakan sebagai
checklist dalam membuat sebuah rencana untuk kegiatan pembelajaran.

4. Model Jerold E. Kemp yaitu model desain pembelajaran yang memberikan bimbingan
kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-
tujuan pembelajaran.

Model-model pembelajaran:

a. Model pembelajaran Kontekstual (Contextual teaching and learning).


b. Model pembelajaran kooperatif
c. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
d. Model pembelajaran tematik
e. Model pembelajaran berbasis computer
f. Model PAKEM (partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
g. Model pembelajaran berbasis WEB (E-LEARNING)
h. Model pembelajaran mandiri

Dari semua model pembelajaran di atas seorang guru harus mampu membuat
pendekatan dan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dimana pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Keempat komponen pembelajaran tersebut harus di perhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan pendekatan, dan model-model pembelajaran apa yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

b. Ringkasan Buku Pembanding

BAB 1. MEMAHAMI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN.

A. Pembelajaran
Menurut buku ini, bentuk lain dari pembelajaran adalah modifikasi. Dimana
modifikasi di sini dapat diartikan dengan perubahan. Perubahan dalam tindakan dan perilaku
seseorang. Misalnya, ada perubahan sikap dalam diri seseorang ketika ia berhasil
menggunakan kuas dengan baik dalam menggambar atau mampu menggunakan mikroskop
dengan benar selama proses eksperimen.

Beberapa konsep mengenai pembelajaran yang sering kali menjadi fokus riset dan
studi selama ini adalah:
a. Pembelajaran bersifat psikologis. Dalam hal ini, pembelajaran dideskripsikan dengan
merujuk pada apa yang terjadi dalam diri manusia secara psikologis. ketika pola
perilakunya stabil, maka proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.
b. pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya,
yang artinya proses-proses psikologis tidak terlalu banyak tersentuh di sini.
c. pembelajaran merupakan produk dari lingkungan eksperiental seseorang, terkait
dengan Singkatnya, pembelajaran merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi
oleh banyak faktor. yang jelas, ia merupakan konstruksi dari pengalaman masa lalu
yang berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok.
B. Pengajaran
Pengajaran dapat diartikan sebagaii praktik menularkan informasi untuk proses
pembelajaran. Pengajaran merupakan gaya penyampaian dan perhatian terhadap kebutuhan
para pembelajar/siswa yang diterapkan di ruang kelas atau lingkungan mana pun di mana
pembelajaran itu terjadi.

C. Tabel Dua paradigma: Model Barr dan Tagg


Menurut Barr dan Tagg (1995), sekolah seringkali didefenisikan sebagai institusi
yang ada untuk menyajikan pengajaran, namun kini sekolah mulai dipahami sebagai institusi
yang ada untuk menghasilkan pembelajaran. Tapi ada beberapa hal yang membedakan kedua
paradigma tersebut. Di buku ini penulis membedakan kedua paradigma itu dari berbagai
aspek, yaitu: aspek tujuan, aspek kriteria, keberhasilan, aspek struktur, aspek teoritis, aspek
produktvitas, dan aspek peran.

BAB 2. PARADIGMA–PARADIGMA PENGAJARAN

A. Pengajaran Sebagai Common-sense


Menurut penulis terdapat dua hal yang melatarbelakangi mengapa pengajaran
dianggap sebagai Common-sense. Yang pertama adalah terkait dengan pengalaman sekolah.
Di lingkungan sekolah, sedikit sekali aktifitas yang secara tak sadar menjadi kewajiban yang
harus dilakukan oleh masyarakat. kita tidak harus ikut pemilu, tidak harus menikah, dan
lainnya. Faktor kedua adalah bahwa pengajaran tidak jauh berbeda dengan apa yang kita
lakukan sehari-hari.

B. Pengajaran Sebagai Seni


Delamont (1995) mendeskripsikanbeberapa alasan mengapa pengajaran bisa dianggap
sebagai seni:

1) Pengajaran terkadang ditunjukka dengan skill dan keindahan praktik, yang bisa
dianggap sebagai pengalaman estetik.
2) Pengajaran melibatkan penilaian-penilaian kualitatif yang didasarkan pada gaya
tindakan yang menyeluruh.
3) Pengajaran bersifat kontingen dan tak terprediksi daripada sebagai rutinitas tertentu.
4) Hasil pengajaran seringkali diciptakan selama proses-proses ini.

C. Pengajaran Sebagai Ilmu terapan


paradigma ini berawal dari asumsi bahwa pengajaran merupakan kerja profesional
yang turut melibatkan prinsip-prinsip ilmiah dan petunjuk tentang tugas-tugas praktis.

D. Pengajaran Sebagai Sistem


Gagasan tentang kerja profesional, seperti pengajaran, juga dapat dlihat dalam
konteks pengajaran sebagai sistem.

E. Pengajaran Sebagai Praktik Reflektif


Gagasan ini sebenarnya lahir sebagai kritik terhadap rasionalitas teknis dan
kepercayaan-kepercayaaan lain bahwa pengajaran dapat didasarkan pada prinsip-prinsip
ilmiah da perencanaan rasional. Untuk itu pengajaran membutuhkan refleksi terus-menerus
atas apa yang sedang dan telah berlaku.

F. Pengajaran Sebagai Kompetensi


Di indonesia pada tahun 2004 telah ditetapkan bahwa sekolah menggunakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), sebagai awal dari pengajaran sebagai kompetensi.
Kemudian diperbaharui dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) Sampai yang
terbaru sekarang Kurikulum 2013.

BAB 3. PARADIGMA-PARRADIGMA PEMBELAJARAN

A. Pembelajaran sebagai Rekonstruksi Pengalaman


Menurut Bogner (2008:1), Pembelajaran sebagai rekonstruksi pengalaman adalah:

1) Pembelajaran merupakan proses alamiah


2) pembelajaran distimulasi oleh situasi polemik
3) pembelajaran merupakan proses aktif
4) pembelajaran terjadi ketika individu berefleksi terhadap hasil tindakannya
5) belajar dari pengalaman bisa saja melahirkan dua orang menarik dua kesimpulan yang
berbeda.
6) Pembelajaran melibatkan kemampuan pembelajar untuk membentuk hubungan-
hubungan diantara gagasan, makna, dan peristiwa.
7) pembelajaran meruppakan aktivitas mental yang teratur.

B. Pembelajaran sebagai Perkembangan Kognitif


Perkebangan kognitif seseorang dibedakan berdasarkan tahapan usia. Oleh karena itu
pembeljaran anak-anak dan orang dewasapun berbeda, karena pola fikir mereka juga berbeda.

C. Pembelajaran sebagai Konstruksi sosiokultural


Paradigma teoritis ini didasarkan pada pembelajaran sebagai konstruksi pengetahuan diantara
individu dan masyarakat.

D. Pembelajaran Sebagai Perkembangan Ekologis


Dimana perkembangan ekologis daerah masing-masing menjadi salah satu bentuk
pembelajaran yang harus diketahui.
E. Pembelajaran Sebagai Kolaborasi Individu-Individu
Interaksi dengan orang lain dapat membantu seseorang dalam menjani proses pembelajaran
positif dibanding kalau hanya dari kita sendiri.

F. Pembelajaran Sebagai Reprentasi Gaya Belajar Individu


Karena setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda oleh karena itu tingkat
penerimaan pembelajarannya pun berbeda-beda.

G. Pembelajaran sebagai Perkembangan Self-Efficacy


Setiap individu mempunyai kemampuan untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang
berpengaruh terhadap kehidupannya. Kemampuan tersebut dapat membuat seseorang agar
terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.

H. Pembelajaran Sebagai Pemberdayaan


Tujuan utamanya yaitu untuk memperkuat kemampuan individu dalam mengontrol baik
buruknya perilaku seseorang.

I. Pembelajaran Sebagai Perkembangan Otak Biologis


Otak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu, oleh karena itu semakin
berkembangnya setiap individu merupakan salah pembelajaran.

BAB 4. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A. Sekilas Tentang Model-Model Pengajaran


B. Model-Model Memproses Informasi
1. Model Berfikir Induktif
2. Model Pencapaian konsep
3. Model Induktif kata Bergambar
4. Model Penelitian Ilmiah
5. Model latihan Penelitian
6. Model Mnemonik
7. Model Sinektik
8. Model Advance Organizer
C. Model-Model Interaksi Sosial
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Model Bermain Peran
3. Model Penelitian Yuridis
D. Model-Model Personal
1. Model Pengajaran Tak Terarah
2. Model Classroom Meeting
E. Model-Model Sistem Perilaku
1. Model Instruksi Langsung
2. Model Simulasi
BAB 5. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A. Model George Betts


B. Model Osborn-Perne
C. Model Renzulli
D. Model De Bono
E. Model Gardner
F. Model Taylor
G. Model Dabrowski
H. Model Krathwohl
I. Model Simpson
J. Model Bloom
K. Model Kolb
L. Model Honey&Mumford
M. Model Gregorc
N. Model Sudbury
O. Model Fleming

D. KEUNGGULAN BUKU

1. Keunggulan Buku Utama


a. Keterkaitan antar Bab

Dalam buku model-model pembelajaran yang saya rangkum, setiap babnya memiliki
keterkaitan antara bab yang satu dengan yang lain. Poin yang dibahas juga berurutan mulai
dari Standart Proses Satuan Pandidikan, cara menjadi guru yang professional dan model-
model pembelajaran yang dapat membantu untuk mengembangkan keprofesionalan seorang
guru.

b. Kemutakhiran isi Buku

Didalam buku ini memiliki teori-teori yang sangat membangun dalam pembelajaran.
Khususnya saya mahasiswa, karena dibuku ini memiliki materi-materi yang cukup lengkap
sebagai acuan dan pedoman bagi mahasiswa sebelum terjun langsung kedunia pendidikan.

1. Keunggulan Buku Pembanding


a. Keterkaitan antar Bab

Dalam buku ini terdapat lebih banyak model pembelajaran yang kekinian dan penjelasan
model dari masing-masing model tersebut sangat rinci sehingga mudah untuk diterapkan.

b. Kemutakhiran isi Buku

Didalam buku ini memiliki banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan didalam
kelas. Buku ini juga membantu para guru/ calon guru untuk mengembangkan variasi model
pembelajaran didalam kelas, sehingga pembelajaran berjalan secara efektif dan kondusif.
E. KELEMAHAN BUKU

1. Kelemahan Buku Utama


a. Keterkaitan antar Bab

Dalam buku model-model pembelajaran yang saya rangkum memiliki kekurangan antar
bab namun tidak banyak kekurangan dari buku ini bahkan nyaris tidak ada kesalahan karena
buku ini benar-benar disusun secara detail oleh sang penulis. Jadi dari beberapa bab yang
saya simpulkan kekurangan nya yaitu bahasa yang digunakan sebagaian bahasa ilmiah yang
mungkin agak sulit dimengerti dan tidak adanya gambar-gambar yang mendukung si buku.

b. Kemuktahiran Isi Buku

Buku ini tidak memberikan dampak negative bagi para pembaca bahkan buku ini
memberikan wawasan positif yang membangun dalam pembelajaran namun jika bebircara
tentang kekurangan buku ini masih kurang memberikan tarikan untuk para pembaca dalam
memiliki keinginan membacanya, seperti kurangnya penyajian gambar, namun buku ini
sudah dirancang sedemikian baik.

1. Kelemahan Buku Pembanding


a. Keterkaitan Antar Bab

Buku yang ditulis oleh Miftahul Huda, M.Pd Memiliki kelemahan yaitu gambar yang
terdapat dalam buku tidak berwarna sehingga kurang menarik minat para pembaca.

b. Kemutahiran Isi Buku

Dalam buku model-model pengajaran dan pembelajaran memberikan langkah-langkah


untuk setiap model pengajaran dan pembelajaran didalam kelas. Dimana dibuku ini
mahasiswa diajarkan bagaimana cara untuk melakukan tiap-tiap model pembelajaran.
F. IMPLIKASI BUKU
1. Implikasi Buku Utama
a. Teori/ konsep

Dalam buku ini memiliki teori-teori dan konsep seperti membangun dan memberi
wawasan lebih tentang model-model pembelajaran, keterampilan peambelajaran, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan taktik pembelajaran disertai cara penilainnya.

b. Program pembangunan di Indonesia

Buku ini sangat bagus dan sangata penting untuk panduan model pembelajaran dan buku
ini membangun sebagai model pembelajaran bagi para mahasiswa untuk memahami konsep
atau dasar pembalajaran yang merujuk pada proses pembelajaran.

c. Analisis Mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)


Buku ini membahas mengenai bagimana model pembelajaran?? Bagaimana model
pembelajaran yang baik yang dapat diterapkan didalam kelas?

2. Implikasi Buku Pembanding


a. Teori/ konsep

Konsep yang terdapat didalam buku ini memaparkan tentang pengajaran dan
pembelajaran, model-model pembelajaran yang dapat diterakan didalam kelas dan cara
pelaksanaannya. Buku ini juga berusaha membawa ide yangn berasal dari konteks global
untuk diaplikasikan dalam konteks local.

b. Program Pembangunan di Indonesia

Buku ini sangat bagus bagi para mahasiswa karena didalam buku ini terdapat panduan
bagaimana dapat berlangsung pembelajaran dengan baik didalam kelas.

c. Analisis Mahasiswa

Didalam buku karya Miftahul Huda, M.Pd., menggunakan langkah-langkah model


pembelajaran yang aktif. Bagaimana cara menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
tersebut yang baik dan benar dilakukan dikelas?
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan

Kedua buku ini merupakan buku yang sangat baik untuk menjadi pegangan bagi para
mahasiswa calon guru maupun bagi guru untuk menentukan model pembelajaran, karena
memiliki banyak variasi model pembelajaran yang dapat diterapkan didalam kelas.

2. Saran
a. Buku Utama

Terus mengembangkan materi yang ada dalam buku ini karena materi didalam buku ini
sangat bermanfaat untuk membantu mahasiswa calon guru menjadi guru yang professional
nantinya

b. Buku Pambanding

Terapkanlah model-model pembelajaran yang ada dibuku ini, karena dapat membantu
untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai