ANDI RAHMA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
TAI (Teams Assisted Individualization) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pengantar
akuntansi siswa kelas X akuntansi di SMK Negeri 4 Makassar. Variabel dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) (X) dan motivasi belajar (Y). Populasinya
yaitu keseluruhan kelas X Akuntansi SMK Negeri 4 Makassar. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X
Akuntansi 2 sebanyak 35 siswa, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan observasi.Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis keabsahan data dan analisis statistik data dengan bantuan program SPSS 21 for windows.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh persamaan regresi linear sederhana Y=1,819+0,956X
dimana konstanta dengan nilai 1,819 yang berarti bahwa jika model pembelajaran kooperatif tipe TAI nilainya
nol, maka motivasi belajar siswa tetap ada sebesar 1,819 sedangkan koefisien regresi X sebesar 0,956 bernilai
positif, yang berarti bahwa jika model pembelajaran kooperatif tipe TAI mengalami peningkatan 1 satuan, maka
motivasi belajar siswa juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,956. Dari hasil analisis product moment
menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) r=0,677 yang berada pada interval 0,60-0,799 yang memiliki tingkat
pengaruh kuat antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) terhadap
motivasi belajar siswa. Melalui uji-t pada kolom signifikan menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,000<0,05
dan nilai thitung 5,283>ttabel sebesar 1,692. Hal ini berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Teams Asissted Indivdualization), Motivasi
Belajar
ABSTRACK
This research aims to determine the effect of cooperative learning model TAI (Teams Assisted
Individualization) type on students’ learning motivation on accounting subjects of 10th grade accounting
students at SMK Negeri 4 Makassar. The variables in this research are cooperative learning model of TAI
(Teams Assisted Individualization) type (X) and learning motivation (Y). The population is the entire 10th grade
accounting students at SMK Negeri 4 Makassar. The sample in this study is 10th grade of Accounting class 2
that consist of 35 students, sampling done by Purposive Sampling technique. Techniques of data collection used
are documentation and observation. Techniques of data analysis used are validity analysis and statistical data
analysis by using SPSS 21 for windows program.
Based on the result of data analysis, obtained simple linear regression equation Y=1,819+0,956X
where it is constant with value 1,819 meaning that if the value of cooperative learning model TAI type is zero,
hence student learning motivation still exist equal to 1,819 whereas coefficient of regression X equal to 0,956 is
positive, which means that if the model of cooperative learning type TAI has increased 1 unit, then the student's
learning motivation will also increase 0,956. Based on the analysis of product moment, it is show that the value
of correlation coefficient (r) r = 0,677 which is at interval 0,60-0,799 which have strong influence on model of
cooperative learning TAI (Teams Assisted Individualization) type toward students’ learning motivation.
Through the t-test the significant column shows that the probability value is 0.000 <0.05 and the tcalculation value
is 5.283>ttable of 1.692. This means that the hypothesis in this study is accepted.
Keywords: Cooperative Learning Model TAI (Teams Assisted Individualization) Type, Learning
Motivation.
2
PENDAHULUAN
siswa atau kelompok, karena bekerja sama untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada para
menyelesaikan masalah dalam mengatasi cara pengambil keputusan”.
berfikir yang berbeda. Senantiasa tidak hanya Pengetahuan teknis akuntansi merupakan
mengharapkan bantuan dari guru, serta siswa pengetahuan dasar yang diajarkan guru dan harus
termotivasi untuk belajar cepat dan akurat seluruh dipahami oleh peserta didik dalam belajar
materi. Guru setidaknya menggunakan setengah akuntansi (Suwardjono, 2012:4). Mata pelajaran
dari waktunya mengajar dalam kelompok kecil akuntansi di SMK Negeri 4 Makassar merupakan
sehingga akan lebih mudah dalam pemberian mata pelajaran yang bersifat matematis, sehingga
bantuan secara individu (Slavin, 1995:101). dalam mempelajarinya dibutuhkan kemampuan
Dalam upaya peningkatan kualitas berfikir yang tinggi serta kemampuan menghitung
pembelajaran berbagai upaya dilakukan yaitu dengan baik. Oleh karena itu dalam proses
dengan peningkatan motivasi belajar. Dalam hal pembelajaran akuntansi guru harus menggunakan
belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat
sendiri ada kemauan untuk belajar dan keinginan memperoleh motivasi belajar yang maksimal.
atau dorongan untuk belajar, karena dengan Berdasarkan pengamatan yang terjadi di
peningkatan motivasi belajar maka siswa akan lapangan, diperoleh informasi bahwa pembelajaran
tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam masih bersifat Teacher Center. Proses
belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya pembelajaran yang berlangsung didominasi oleh
(2008: 135) bahwa “Motivasi belajar dapat guru sebagai pemberi informasi dengan metode
diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan ekspositori. Pembelajaran dengan metode
peserta untuk bertindak atau melakukan sesuatu”. ekspositori menjadi model pembelajaran
Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri konvensional yang dilaksanakan. Penekanan pada
peserta didik manakala peserta didik merasa pembelajaran konvensional menyebabkan guru
membutuhkan (need). Peserta didik yang merasa tidak menggunakan variasi model pembelajaran
butuh akan bergerak dengan sendirinya untuk lain. Pembelajaran konvensional yang dilakukan
memenuhi kebutuhannya. biasanya memposisikan siswa sebagai individu
A.M. Sardiman (2005:75), mengatakan yang pasif. Siswa yang kurang diberikan
bahwa : kesempatan untuk terlibat langsung dalam
“motivasi belajar juga dapat di artikan memahami pelajaran yang diberikan.
sebagai serangkaian usaha untuk Berdasarkan observasi yang dilakukan di
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, SMK Negeri 4 Makassar, diketahui bahwa motivasi
sehingga seseorang mau dan ingin belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat dari
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, banyaknya siswa yang tampak tidak mendengarkan
maka akan berusaha untuk meniadakan penjelasan dari guru pada saat proses pembelajaran
atau mengelak perasaan tidak suka itu”. berlangsung dan juga pada saat pemberian tugas
Menurut Uno (2016:23) bahwa “betapa banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan soal
pentingnya motivasi dalam belajar, karena yang diberikan oleh guru, mereka cenderung
keberadaannya sangat berarti bagi perubahan meminta jawaban dari temannya. Akibat dari
belajar”. Siswa akan rajin dan tekun belajar jika kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang kreatif
memiliki motivasi yang tinggi”. dalam memecahkan masalah, motivasi rendah,
Menurut Charles T. Horngren, dan Walter siswa pasif, serta kegiatan pembelajaran menjadi
T. Harrison (2012:34), “akuntansi adalah sistem tidak efisien sehingga pada akhirnya kualitas
informasi yang mengukur aktivitas bisnis, proses dan motivasi belajar rendah.
memproses data menjadi laporan, dan
Tabel 1. Persentase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Teams Assisted Individualization) dan
Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi Siswa Kelas X
Akuntansi di SMK Negeri 4 Makassar.
Pada tabel 1 untuk indikator model membantu siswa yang lemah memperoleh skor
pembelajaran TAI (Teams Assisted sebesar 45,94%. Hal ini menunjukkan bahwa
Individualization) diukur dengan menggunakan belum ada kegiatan belajar kelompok bersama
lembar observasi dan diolah menggunakan skala rekan-rekannya dalam satu tim pada mata pelajaran
Guttman, terlihat bahwa model pembelajaran akuntansi. Sehubungan dengan itu, pada tabel 1
kooperatif tipe TAI (Teams Assisted terlihat bahwa motivasi belajar siswa kelas X
Individualization) belum digunakan pada mata Akuntansi di SMK Negeri 4 Makassar pada mata
pelajaran pengantar akuntansi. Hal ini dapat terlihat pelajaran pengantar akuntansi motivasi belajar
pada indikator keempat yaitu siswa melakukan siswa dapat dikatakan masih rendah karena
belajar kelompok bersama rekan-rekannya dalam memperoleh skor yaitu sebesar 47,48%.
satu tim, di mana siswa yang pandai akan
METODE PENELITIAN
Matriks/kisi-kisi pengembangan instrumen variabel model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams
Assisted Individualization) yang dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Matriks/kisi-kisi pengembangan instrumen variabel motivasi belajar yang dapat ditunjukkan pada tabel
berikut:
Tabel 4. Matriks/kisi-kisi Variabel Motivasi Belajar Siswa
Indikator Butir
Variabel
1.Tekun menghadapi tugas 1, 2, 3
C. Populasi dan Sampel benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
1. Populasi sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
Menurut Mulyatiningsih (2011: 9) dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
menyebutkan bahwa: “Populasi adalah sekumpulan, yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam
orang, tumbuhan atau benda yang mempunyai penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas
karakteristik tertentu yang akan diteliti”. Jadi X Akuntansi SMK Negeri 4 Makassar yang terdiri
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan dari 3 kelas.
n∑x i y i − ∑x i ∑y i
rxy =
{n∑x i 2 − (∑x i )2 } {n∑y i 2 −(∑y i )2 }
Dimana:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara x dan y
n = Jumlah sampel
∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y.
∑𝑥𝑖 = Jumlah skor tiap-tiap item.
∑𝑦𝑖 = Jumlah skor total.
∑x² = Jumlah Kuadrat seluruh skor x.
∑y² = Jumlah Kuadrat seluruh skor y.
Keterangan:
ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Y = a + bX
9
Keterangan :
A = Konstanta
B = Koefisien regresi
X = Variabel independen/Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
(Teams Assisted Individualization)
Y’ = Variabel dependen (Motivasi Belajar Siswa)
Untuk mengetahui hasil dari nilai korelasi yang diperoleh, dapat dilihat dengan menggunakan tabel
berikut:
Tabel 7. Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 -0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2010: 184)
ini berlokasi di Jl. Bandang No. 140 Kelurahan internasional seperti ISO dan atau QMS lainnya
Parang Layang Kecamatan Bontoala.SMK Negeri yang relevan.
4 Makassar telah mengalami beberapa kali Misi SMK Negeri 4 Makassar adalah
pergantian pimpinan yaitu : sebagai berikut:
a. Drs. Alferos Tarupay (1964-1985) a. Menyiapkan tamatan yang siap kerja dan
b. Andi Saleh Tahir, Ba (1985-1995) produkif yang dilandasi iman dan taqwa serta
c. Drs. Djamaluddin Bahsen (1995-1997) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Drs. Anwar (1997-2006) b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan
e. Drs. Muhammad Rais R. (2006-2008) kejuruan yang adaptif, fleksibel dan
f. Dra. Asnah Baharuddin, M.Pd (2008-2016) berwawasan global.
g. Drs. H. Muhammad Jufri, M.Pd. (2016 – c. Mengembangkan potensi sekolah yang
2017) bernuansa industri dan mampu bersaing di
h. Drs. Rusli, M. Pd (sekarang) tingkat nasional dan internasional.
Mengembangkan fungsi sekolah sebagai
2. Visi dan Misi Sekolah pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan terpadu
Visi SMK Negeri 4 Makassar adalah (PPKT) yang memberikan layanan prima kepada
menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan masyarakat.
Kejuruan yang Unggul dan berstandar Internasional 3. Fasilitas Sekolah
(become international vocational education and SMK Negeri 4 Makassar sama halnya
training centre of excellence) untuk itu dalam dengan sekolah lainnya yang memiliki beberapa
setiap kegiatan sesuai lingkup bisnisnya, SMK fasilitas yang erat hubungannya dengan jurusan
Negeri 4 Makassar senantiasa mengadopsi, yang ada pada sekolah tersebut misalnya akuntansi.
menganalisis dan mengembangkan sistem Selain itu terdapat pula fasilitas sebagai penunjang
manajemen sesuai dengan persyaratan standar berlangsungnya proses belajar mengajar. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut:
Tabel 7. Fasilitas SMK Negeri 4 Makassar
No Jenis Bangunan, gedung dan lain-lain Jumlah Keterangan
1 Bangunan Gedung Sekolah 1 Permanen
2 Ruangan Kepala Sekolah 1 Ruangan
3 Ruangan Wakil Kepala Sekolah 4 Ruangan
4 Ruangan Guru-Guru 1 Ruangan
5 Ruangan kelas 47 Ruangan
6 Ruangan Tata Usaha 1 Ruangan
7 Ruangan Perpustakaan 1 Ruangan
8 Ruangan Laboratorium Bahasa 1 Ruangan
9 Ruangan Labaoratorium Keahlian Jurusan 6 Ruangan
10 Ruangan BK 1 Ruangan
11 Ruangan UKS 1 Ruangan
12 Ruangan Rapat 1 Ruangan
13 Bangunan Mushollah 1 Permanen
14 WC / Kamar Mandi 5 Ruangan
15 Aula 1 Ruangan
16 Ruangan Osis 1 Ruangan
17 Ruangan PMR 1 Ruangan
18 Ruangan Pramuka 1 Ruangan
19 Ruangan Olahraga 1 Ruangan
Sumber: SMK Negeri 4 Makassar, 2018
a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI kelompok bersama rekan-rekannya dalam satu tim,
(Teams Assisted Individualization) siswa yang pandai bertugas sebagai asisten akan
Hasil observasi terhadap pembelajaran kooperatif membantu siswa yang lemah, hasil kerja siswa di-
tipe TAI (Teams Assisted Individualization) score di akhir pengajaran, dan setiap tim yang
digambarkan persentase jumlah skor seluruh memenuhi kriteria sebagai “tim super” harus
jawaban observer yang diperoleh dari 7 indikator memperoleh penghargaan (recognition) dari guru,
yaitu siswa dibagi ke dalam tim-tim yang guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang, siswa diberikan pretest. tentang materi yang sudah didiskusikan, guru
Mereka ditempatkan yang sesuai dalam program meminta siswa untuk mengerjakan tes-tes untuk
individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini, membuktikan kemampuan mereka yang
siswa mempelajari materi pelajaran jurnal umum sebenarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 19
yang akan didiskusikan, siswa melakukan belajar berikut ini:
11
Tabel 19. Data Persentase Indikator Model Pembelajaran Tipe TAI (Teams Assisted Individualization)
Presentase
Skor
No Indikator Skor Ideal (%) skor Keterangan
Aktual
Aktual
1 Siswa diberikan Pre-test 33 35 94,3 Sangat Baik
2 Siswa dibagi ke dalam
tim-tim yang 91 105 86,7 Sangat Baik
beranggotakan 4-5 orang
3 Siswa mempelajari 51 70 72,8 Baik
materi pelajaran jurnal
umum yang akan
didiskusikan.
4 Siswa melakukanbelajar 94 105 89,6 Sangat baik
kelompok bersama
rekan-rekannya dalam
satu tim, siswa yang
pandai bertugas sebagai
asisten akan membantu
siswa yang lemah
5 Hasil kerja siswa di- 48 70 68,6 Baik
score di akhir pengajaran
6 Guru memberi 31 35 88,6 Sangat Baik
pengajaran kepada setiap
kelompok tentang materi
yang sudah didiskusikan
7 Guru meminta siswa 34 35 97,1 Sangat Baik
untuk mengerjakan tes-
tes (post test)
Jumlah 382 455 85,4 Sangat Baik
Sumber: Hasil Olah Data Lembar Observasi
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan hasil sangat baik yaitu indikator ke 4 yaitu Siswa
persentase skor aktual penggunaan model melakukan belajar kelompok bersama rekan-
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted rekannya dalam satu tim, siswa yang pandai
Individualization) diperoleh persentase skor aktual bertugas sebagai asisten akan membantu siswa
rata-rata sebesar 85,4 persen yang tergolong sangat yang lemah memperoleh skor aktual 89,6 persen.
baik. Meskipun demikian masih terdapat indikator Hal ini ditandai dengan berhasilnya kegiatan
hasil kerja siswa di-score di akhir pengajaran belajar kelompok jika terdapat asisten guru dalam
memperoleh persenstase skor aktual dengan skor kelompok tersebut.
68,6 persen. Terdapat pula indikator tergolong
Berdasarkan tabel 33 diketahui analisis motivasi belajar siswa juga akan mengalami
perhitungan persamaan regresi diperoleh nilai a= peningkatan sebesar 0,956.
1,819 dan b= 0,956 sehingga persamaan regresinya X adalah model pembelajaran kooperatif
adalah: tipe TAI (Teams Assisted Individualization) dan Y
Y = a + bx adalah motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi di
Y = 1,819 + 0,956X SMK Negeri 4 Makassar, dari persamaan di atas
Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut: dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi X
a) Konstanta sebesar 1,819 menunjukkan bahwa mempunyai tanda positif. Dengan kata lain model
jika model pembelajaran kooperatif tipe TAI pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams
(Teams Assisted Individualization) nilainya Assisted Individualization) mempunyai pengaruh
adalah nol, maka motivasi belajar siswa tetap positif terhadap motivasi belajar siswa pada mata
ada sebesar 1,819. pelajaran pengantar akuntansi siswa kelas X
b) Koefisien regresi X sebesar 0,956 menunjukkan Akuntansi di SMK Negeri 4 Makassar.
bahwa ketika model pembelajaran kooperatif
tipe TAI (Teams Assisted Individualization)
mengalami peningkatan 1 satuan, maka
Berdasarkan tabel 34 hasil analisis data kuat. Ini berarti terdapat hubungan korelasional
menunjukkan bahwa variabel model pembelajaran yang positif antara model pembelajaran kooperatif
kooperatif tipe TAI (Teams Assisted tipe TAI terhadap motivasi belajar siswa.
Individualization) (X) terhadap motivasi belajar Dalam tabel di atas dapat diperoleh nilai
siswa (Y) dengan koefisien r = 0,677 berada pada koefisien determinasi ( r2 ) yang diperoleh adalah
interval 0,60-0,799 yang memiliki tingkat pengaruh 0,458 atau 45,8%, yang dapat ditafsirkan bahwa
13
model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
kontribusi sebesar 45,8% terhadap motivasi belajar penelitian ini.
siswa. Sedangkan 54,2% sisanya dipengaruhi oleh
Dari tabel 35, dapat dijelaskan bahwa hasil secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa.
uji-t diperoleh hasil hitung sebesar 5,283 dengan Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis
signifikan 0,000. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini diterima, karena penggunaan
variabel model pembelajaran kooperatif tipe TAI model pembelajaran kooperatif tipe TAI
berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi
siswa. Pada hasil ini menunjukkan nilai signifikan belajar siswa pada mata pelajaran pengantar
lebih kecil dari 5% (α= 0,005) dan nilai thitung akuntansi siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri
5,283> ttabel sebesar 1,692 ini berarti variabel model 4 Makassar.
pembelajaran kooperatif tipe TAI berpengaruh
PEMBAHASAN
signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada 0,05. Hal ini berarti model pembelajaran
mata pelajaran pengantar akuntansi siswa kelas X kooperatif tipe TAI berpengaruh signifikan
Akuntansi di SMK Negeri 4 Makassar. terhadap motivasi belajar siswa.
KESIMPULAN SARAN
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Paul Suparno. 2008. Riset Tindakan untuk
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
15
Rudiyanto. 2010. Akunatnsi Koperasi. Jakarta: Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian.
Erlangga Jakarta : Bumi Aksara.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan
Bandung: Pustaka Pelajar. Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Aksara.
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media. ------------------. 2016. Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
---------. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Kencana Prenada Media. Ormrod, Jeanne. 2008. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Erlangga
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.
Bengkulu: Kencana Prenada Media Group.
------------. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar SUMBER LAIN
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Alifah, Vivin. 2015. Pengaruh Model Cooperatif
Learning Tipe TAI (Teams Assisted
Suwardjono . 2012. Teori Akuntansi. Yogyakarta: Individualization) terhadap Motivasi dan
BFFE Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII
di MTsN Tunggaring Kalidawir
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2002. Pendidikan di Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015.
Indonesia Memasuki Millenium III. Jurusan Tadris Matematika. Fakultas
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN)
Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning. TULUNGAGUNG.
Bandung: Nusa Media
Farikah, Umi. 2011. Pengaruh Model
----------------. 2008. Cooperative Learning Teori pembelajaranTAI (Teams Assisted
Riset dan praktik. Bandung: Nusa Media Individualization) dengan Media LKS
terhadap Prestasi Belajar Matematika pada
Soemarso, S.R. 2002. Pengantar Akuntansi. Materi Faktorisasi Suku Aljabar kelas VIII
Jakarta: Salemba Empat. Semester I SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten
-----------, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Demak Tahun Pelajaran 2010/2011.
Jakarta: Salemba Empat Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas
Sumardi. 2004. Siklus Akuntansi Perusahaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Jasa dan Perusahaan Dagang. Tangerang: IKIP PGRI Semarang.
Yudistira
Jayanti, Tri. 2015. Implementasi Pembelajaran
Sumantri, Mohamad Syaarif. 2015. Strategi Kooperatif Tipe TAI (Teams Assisted
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Individualization) dan Penggunaan Modul
Persada Guna Meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 4 SMK
Suyitno. 2002. Prosedur Penelitian Tindakan Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.
kelas. Bogor: Ghalia Indonesia Amabile Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Yogyaka.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
-----------. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Alfabeta