Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) : Tinjauan dan

Analisis Bibliometrik

Yunawati
Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung
Yunawati2504@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah peggunaan metode STAD
effektif untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa dalam teks narrative (jaya 2015)

1. Latar belakang
Peranan guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru bukan
saja dituntut untuk mengajar akan tetapi juga dituntut untuk mendidik dan membimbing
peserta didik. Hal ini sesuai dengan amanah undang-undang nomor 2 Tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional, yang menyatakan bahwa mengajar meliputi tugas
mendidik, membimbing dan melatih. Dengan demikian tugas mengajar yang dilakukan di
kelas diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi bagi anak didik dalam
mengembangkan aktifitasnya di kelas (Wakisman & Hamadi, 2003).
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD didesain untuk meningkatkan
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya dan pembelajaran orang lain. Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran yang
berbasis student centered yang dapat memfasilitasi semua siswa untuk aktif dalam
pembelajaran dan saling membagi ide-ide satu sama lain. Penerapan pembelajaran STAD
akan menciptakan suasana koordinasi, karena siswa akan selalu berkomunikasi saling
mendengarkan, saling berbagi, saling memberi, dan menerima ide-ide sehingga hasil
belajar siswa akan meningkat (firdaus, fitri dkk 2019).
Strategi pembelajaran merupakan prosedur pembelajaran dijalankan oleh guru
yang menimbulkan hasil belajar (dedek, astri, syarul, fini, zafru 2020) jadi bisa
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah bagian aktivitas pembelajaran yang
harus dijalankan oleh seorang guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
(Sanjaya 2009).
Belajar oleh menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dimulai dengan
penyajian materi diikuti oleh siswa yang bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5
orang. Setiap kelompok harus heterogen, terdiri dari anak laki-laki dan perempuan,
berasal dari berbagai suku, memiliki tinggi, kemampuan sedang, dan rendah (Isjoni,
2007).
Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk bertukar ide, berkoordinasi,
dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas. Ini tentu saja bisa menumbuhkan
motivasi siswa untuk bersama-sama mendiskusikan dan memahami materi yang disajikan
demikian untuk meningkatkan hasil belajar (Nur 1996). Dengan model pembelajaran tipe
STAD, siswa tidak hanya mampu memahami konsep-konsep sulit tetapi juga
menumbuhkan kerja sama, berpikir kritis, dan kemauan untuk membantu teman
( Merawati 2017). STAD terdiri dari lima komponen utama: presentasi kelas, tim, kuis,
skor kemajuan individu, pengakuan tim. Siswa ditempatkan dalam tim belajar yang terdiri
dari empat hingga lima orang siswa yang campuran sesuai dengan tingkat kinerja, jenis
kelamin dan etnis "(Ma'sumah, 2016)

Anda mungkin juga menyukai