Innayah Wulandari
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara umum,
metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Pengumpulan data menggunakan studi
kepustakaan dengan metode yang akan digunakan untuk tinjauan pustaka ini. Data yang diperoleh
dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan mengenai studi kepustakaan. Penelitian ini membahas
tentang pemahaman model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karakteristik model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan tahapan-
tahapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jadi, kita bisa mengetahui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD secara umum, Yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD suatu model
pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja sama dalam kelompok kecil yang secara
kolaboratif anggotanya 4-5 orang dengan struktur kelompok heterogen. Bisa juga menentukan
langkah- Langkah model pembelajarannya secara tepat, serta dapat menentukan apakah dalam
pembelajaran tertentu bisa digunakan oleh guru dalam mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini atau tidak cocok digunakan dalam pembelajaran.
Abstract
This study aims to determine the STAD type cooperative learning model in general, the research
method used is the library method. Collecting data using literature study, the method that will be used
for this literature review. The data obtained were collected, analyzed and concluded about the
literature study. Library research is a research that has the same arrangement as other research, but
the sources and methods of data collection are by taking library data, reading, taking notes, and
processing research materials. This study discusses the understanding of the STAD type cooperative
learning model, the characteristics of the STAD type cooperative learning model, the steps of the
STAD type cooperative learning model, and the stages of the STAD type cooperative learning model.
So, we can find out the STAD type cooperative learning model in general, That is cooperative learning
type STAD a learning model in which students learn and work together in small groups
collaboratively consisting of 4-5 people with a heterogeneous group structure. It can also determine
the steps of the learning model appropriately, and can also determine whether in certain learning the
teacher can use it in teaching using this STAD type cooperative learning model or not suitable for use
in learning.
17
Innayah Wulandari / JPAPEDA (4) (1) (2022) : 17 - 23
18
Innayah Wulandari / JPAPEDA (4) (1) (2022) : 17 - 23
lainnya akan tetapi sumber dan Metode tergolong pada model pembelajaran
pengumpulan data dengan mengambil data kooperatif, yaitu model pembelajaran yang
pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah terdiri atas kelompok kecil yang bekerja
bahan penelitian. sama sebagai satu tim untuk memecahkan
masalah, melengkapi tugas atau
HASIL DAN PEMBAHASAN menyelesaikan tugas bersama”. Dengan
Anak MS memiliki jenis ketunaan anak demikian, model student teams achievement
lamban belajar. Anak lamban belajar dikenal division (STAD) merupakan model
dengan istilah slow learners, backward, dull, pembelajaran yang dapat merangsang
atau borderline. Mumpuniarti (2007: 14) aktivitas siswa untuk mengemukakan
mengidentifikasi anak lamban belajar sebagai pendapat, ide, dan gagasan dalam
anak yang mempunyai IQ di antara 70 pembelajaran (Maulana, panji:2017).
sampai 89. Pembelajaran kooperatif tipe STAD,
Menurut pendapat slavin Pembelajaran bekerja dalam kelompok sehingga siswa
STAD merupakan model pembelajaran tipe dapat menumbuhkan kemauan kerja sama,
kooperatif, guru membagi siswa menjadi berpikir kritis, termotivasi, bertanggung
beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 jawab terhadap kelompok. Siswa memiliki
orang yang terdiri dari laki-laki maupun kemampuan untuk membantu teman dan
perempuan, yang memiliki kemampuan terhadap diri sendiri dalam mengikuti kuis
berbeda-beda (Esminarto:2016). Pendapat nantinya guna mencapai suatu tujuan yaitu
dari Trianto pembelajaran STAD ialah salah mendapatkan penghargaan tim yang super.
satu tipe model pembelajaran kooperatif Adanya evaluasi, siswa mampu merangkum
dengan menggunakan kelompok kecil pelajaran yang diterima dari penjelasan guru
dengan jumlah anggota setiap kelompok 4-5 maupun hasil kerja kelompok yang
peserta didik yang terdiri atas berbagai unsur dilakukan. Guru mengevaluasi hasil belajar
yang berbeda sifat serta berlainan jenis tentang materi yang telah dipelajari dimana
(Rakhmawan:2014). siswa tidak diperbolehkan bekerja sama
Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Wardana, Ika: 2017).
adalah model pembelajaran untuk tempat Model pembelajaran ini memacu kerja
siswa belajar dalam kelompok kecil yang sama siswa melalui belajar dalam kelompok
terdiri dari 4-5 siswa dengan tingkatan yang anggotanya beragam agar saling
kemampuan siswa yang berbeda, untuk mendorong dan membantu satu sama lain
menguasai materi dalam menyelesaikan dalam suasana social yang beragam untuk
tugas kelompok setiap anggota saling bekerja menguasai keterampilan yang sedang
sama secara kolaboratif dan membantu dipelajari. Dari pengertian diatas dapat
memahami materi, serta membantu teman disimpulkan pembelajaran kooperatif tipe
untuk menguasai bahan pembelajaran. STAD merupakan suatu model pembelajaran
Student Teams-Achievement Divisions dimana peserta didik belajar dan bekerja
(STAD) berarti mengerjakan sesuatu secara sama dalam kelompok kecil yang secara
bersama-sama dengan saling membantu satu kolaboratif anggotanya 4-5 orang dengan
dengan yang lain sebagai satu tim. struktur kelompok hiterogen.
Erman mengemukakan bahwa, ”Model Model STAD lebih mementingkan
student teams achievement division (STAD) sikap partisipasi peserta didik dalam
19
Innayah Wulandari / JPAPEDA (4) (1) (2022) : 17 - 23
mengembangkan potensi kognitif dan efektif pendapat, dan memberikan kontribusi kepada
antara lain: (1) relatif mudah keberhasilan kelompok.
menyelenggarakannya, (2) mampu Model pembelajaran STAD merupakan
memotivasi siswa dalam mengembangkan salah satu model pembelajaran yang telah
potensi individu, terutama kreatifitas dan digunakan dalam berbagai mata pelajaran
tanggung jawab dalam mengangkat citra seperti matematika, bahasa, seni, IPA,
kelompoknya, (3) melatih siswa untuk sampai IPS dan Pendidikan Agama Islam.
bekerja sama dan saling tolong menolong Model pembelajaran ini pada tataran
dalam kelompok, (4) siswa mampu implementasinya menggunakan pembauran
menyakinkan dirinya dan orang lain bahwa kemampuan empat anggota kelompok yang
tujuan yang ingin dicapai bergantung pada berbeda, yakni pembelajaran interaksi
cara kerja mereka, bukan karena normatif, dilakukan dengan sadar dan
keberuntungan, (5) siswa mampu bertujuan, dan menjadi pedoman ke arah
berkomunikasi verbal dan nonverbal dalam mana tujuan pendidikan akan diarahkan.
bekerja sama, (6) meningkatkan keakraban Selain itu juga Model pembelajaran
antar siswa. Cooperative Learning Student Teams
Karakteristik model pembelajaran Achievement Division (STAD) dapat
kooperatif tipe STAD antara lain : diterapkan untuk memotivasi siswa yang
1) Pembelajaran secara tim. Setiap berani mengemukakan pendapatnya,
anggota tim mampu membuat setiap siswa menghargai pendapat orang lain/teman, dan
belajar, setiap tim harus bekerja sama untuk saling memberikan pendapat (sharing ideal),
mencapai tujuan pembelajaran. Kriteria selain itu dalam belajar biasanya siswa
keberhasilan pembelajaran ditentukan dihadapkan pada latihan soal-soal atau
keberhasilan keberhasilan tim. Setiap pemecahan masalah. Oleh karena itu
kelompok bersifat heterogen. Agar setiap pembelajaran kooperatif sangat baik untuk
anggota memberikan kontribusi terhadap dilaksanakan karena siswa dapat bekerja
keberhasilan kelompok. sama dan saling tolong menolong dalam
2) Didasarkan pada manajemen menghadapi tugas yang dihadapi.
kooperatif. Dalam manajemen kooperatif Langkah-langkah model pembelajaran
memiliki empat imigsi pokok antara lain STAD (Student Teams Achievement
fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi Division), yaitu: (1) Membentuk kelompok
pelaksanaan serta fungsi kontrol. 3) yang anggotanya empat orang secara
Keterampilan Bekerja Sama. Kemauan untuk heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
bekerja sama itu kemudian dipraktikkan kelamin, suku, dan lain-lain). (2) Guru
melalui aktivitas dan kegiatan yang menyajikan pelajaran. (3) Guru memberi
tergambarkan dalam keterampilan bekerja tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
sama. Dengan demikian, siswa perlu oleh anggota- anggota kelompok.
didorong untuk mau clan sanggup Anggotanya yang sudah mengerti dapat
berinteraksi dan berkomunikasi dengan menjelaskan pada anggota lainnya sampai
anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
berbagai hambatan dalam berinteraksi dan (4) Guru memberi kuis atau pertanyaan
berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat kepada seluruh peserta didik. (5) Memberi
menyampaikan ide, mengemukakan evaluasi,. (6) Kesimpulan.
20
Innayah Wulandari / JPAPEDA (4) (1) (2022) : 17 - 23
21
Innayah Wulandari / JPAPEDA (4) (1) (2022) : 17 - 23