Anda di halaman 1dari 7

JJTM, Vol. 7 No.

1, Maret 2019

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN TEORI PENGELASAN SHIELD METAL ARC WELDING (SMAW) DI
KELAS XI TP LAS SMK NEGERI 3
SINGARAJA TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh

Muhammad Noval Fajriyanto1, K. Rihendra Dantes2, I N. Pasek Nugraha3


1,2,3Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha

E-mail. fajri6661@gmail.com 1, rihendra-dantes@undiksha.ac.id2 , paseknugraha@undiksha.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelejaran
kooperatif tipe Tutor Sebaya terhadap hasil belajar las SMAW siswa kelas XI TPLas
di SMK Negeri 3 Singaraja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan desain One-shoot Case Study. Pemilihan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik sampel acak. Sampel pada penelitian ini sebanyak 34 orang
kelas XI TPLas sebagai kelas eksperimen. Setelah pemberian perlakuan berupa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya, siswa diberikan tes
berupa tes objektif yang sebelumnya sudah dilakukan uji validas isi, validitas butir,
tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Setelah didapatkan data, kemudian
dilakukan analisis menggunakan uji-t satu pihak. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya
terhadap hasil belajar las SMAW siswa kelas XI TPLas I di SMK Negeri 3 Singaraja.
Hal ini ditunjukan dengan hasil uji-t dengan t-hitung =37,96, dk= n-1 =33, dan taraf
signifikan 5% didapat t tabel=2,0345. Dengan demikian t-hitung lebih besar dari
pada t-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan berarti terdapat pengaruh yang
signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya terhadap hasil belajar
las SMAW siswa kelas XI TPLas I di SMK Negeri 3 Singaraja.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya, Hasil Belajar, One-
shoot Case study.

Abstract
This study aimed in investigating the effect of pair to pair method towards the
students' achievement in SMAW welding material in grade XI students of SMK
Negeri 3 Singaraja. The method used in thia study is one shoot case study. This
study used random sampling method. There were 34 studens grade XI TP Las as
experimenting class. After giving the treatment using pair to pair method, the
students were given the test in the form of objective test which has been validated in
terms of essence validation, grain validation, the stage of difficulty, effort difference,
and reliability. After the data were gathered, then those were analized by using one
side t-test. The result shows the pair to pair method gives significant effect towards
the students' achievements. This can be seen from the resultnof the t-test with t-
count= 37.96 dk= n-1= 33 with the significant degree =5% t-table gained =2.0345.
Then t- count is higher than t-table, so that H0 is rejected and H1 is accepted, which
means there is a significant effect from pair to pair method towards the students'
achievements of grade XI students of SMK Negeri 3 Singaraja

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 22


JJTM, Vol. 7 No. 1, Maret 2019

Keywords: Pair to pair, Students' Achievements, One shoot case study

PENDAHULUAN optimal dan penugasan dalam proses


pembelajaran las SMAW.
Pendidikan yang bermutu
merupakan hal yang sangat penting dalam Model Pembelajaran
kemajuan suatu bangsa. Hal ini menuntut
pemerintah untuk menciptakan sumber Model dapat diartikan sebagai suatu
daya manusia yang berkualitas tinggi dan objek atau konsep yang digunakan untuk
memiliki kemampuan dalam memanfaatkan mempresentasikan suatu hal. Sesuatu yang
sumber daya yang ada. Untuk menciptakan nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk
sumber daya manusia yang berkualitas yang lebih komprehensif. Hakikat mengajar
tinggi harus dilalui dengan proses belajar. adalah membantu peserta didik
Peranan guru dalam dunia pendidikan memperoleh informasi, ide, keterampilan,
sangatlah penting yaitu memiliki nilai-nilai, cara berfikir, serta mengajak
kemampuan dalam hal mendidik, mengajar, peserta didik agar menyadari dan secara
melatih siswa dengan baik. Selain itu, sadar menggunakan strategi-strategi
seorang guru juga dituntut harus mampu mereka sendiri untuk belajar. Menurut Raka
memberikan teladan bagi siswanya agar Rasana (2009:1) “Model pembelajaran
kelak menjadi manusia yang unggul dan merupakan sebuah model atau sebuah
berguna. Proses pembelajaran dapat prosedur yang sistematis dalam
menggunakan berbagai teori belajar mengorganisasikan pengalaman belajar
maupun praktek langsung. Sesuai dengan untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
diterapkannya Kurikulum 2013 bukan hanya Model pembelajaran dapat dipandang
guru saja yang dituntut untuk lebih inovatif sebagai titik awal dalam melaksanakan
dalam memilih metode yang akan pembelajaran dan guru selanjutnya dapat
digunakan untuk mengajar, namun siswa menciptakan model pembelajaran sendiri,
yang harus lebih aktif dalam proses karena model pembelajaran hendaknya
pembelajaran agar proses pembelajaran tidak dipandang sebagai resep, melainkan
siswa menjadi aktif dan termotivasi untuk sebagai perangsang dalam melakukan
belajar. Salah satu contoh diterapkannya pembelajaran.
Kurikulum 2013 adalah di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Sekloah Pembelajaran hendaknya dipandang
Menengah Kejuruan merupakan pendidikan sebagai upaya dalam menciftakan kondisi
kejuruan tingkat menengah atas yang belajar yang mencakup materi,
diselenggarakan dalam rangka menyimpan keterampilan, hubungan social, jenis
tenaga kerja siap pakai dengan menjadi kegiatan, fasilitas, dan penggunaannya
tenaga profesional yang memiliki dalam melakukan interaksi. Kombinasi yang
keterampilan yang memadai, produktif, berbeda menimbulkan hasil belajar yang
kreatif dan mampu berwirausaha. Salah berbeda. Joyce dan Well (dalam Rusman ,
satu contoh SMK yang menerapkan 2010) menjelaskan bahwa model
Kurikulum 2013 adalah SMK Negeri 3 pembelajaran merupakan model yang
Singaraja. Berdasarkan hasil wawancara digunakan untuk menciptakan kondisi
pada tanggal 15 Maret 2019 yang dilakukan belajar atau deskripsi dari lingkungan
oleh peneliti di SMK N 3 Singaraja dengan belajar yang menggambarkan perencanaan
guru kelas XI TPLas I bahwa hasil belajar kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit
mata pelajaran las SMAW sebagian besar pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-
siswa masih di bawah dari Kriteria buku pelajaran, program multimedia dan
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70,00. bantuan belajar melalaui program komputer.
Hasil observasi lapangan tersebut
disebabkan karena kecenderungan guru Merujuk pada pendapat-pendapat di
masih menggunakan media pembelajaran atas, model pembelajaran dapat diartikan
dengan metode ceramah yang kurang sebagai suatu rencana yang
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 23
JJTM, Vol. 7 No. 1, Maret 2019

memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, Dari pendapat-pendapat di atas,


dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan model pembelajaran dapat diartikan
guru dan peserta didik di dalam sebagai suatu rencana yang
mewujudkan kondisi belajar atau sistem memperlihatkan pola pembelajaran tertentu,
lingkungan yang menyebabkan terjadinya dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan
belajar pada peserta didik. Di dalam pola guru dan peserta didik di dalam
pembelajaran yang dimaksud terdapat mewujudkan kondisi belajar atau sistem
karakteristik berupa rentetan atau tahapan lingkungan yang menyebabkan terjadinya
perbuatan/kegiatan guru peserta didik yang belajar pada peserta didik. Di dalam pola
dikenal dengan istilah sintaks. pembelajaran yang dimaksud terdapat
karakteristik berupa rentetan atau tahapan
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbuatan/kegiatan guru peserta didik yang
model pembelajaran adalah seperangkat dikenal dengan istilah sintaks. Jadi dapat
prosedur yang sistematis sebagai disimpulkan bahwa model pembelajaran
perancang bagi para pengajar untuk adalah seperangkat prosedur yang
mencapai tujuan belajar. sistematis sebagai perancang bagi para
pengajar untuk mencapai tujuan belajar.
Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Tutor Sebaya
Model pembelajaran kooperatif
merupakan sebuah prosedur yang Berbagai model pembelajaran
sistematis dalam menggorganisasikan secara umum telah banyak dibahas dan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan diterapkan dalam dunia pendidikan.
pembelajaran. Model pembelajaran dapat Berbagai model pembelajaran banyak
dipandang sebagai titik awal dalam dikembangkan berdasarkan paham
melaksanakan pembelajaran dan guru konstruktivisme. Salah satunya adalah
selanjutnya dapat menciptakan model model Tutor Sebaya.
pembelajaran sendiri, karena model
pembelajaran hendaknya tidak dipandang Model Tutor Sebaya adalah
sebagai resep, melainkan sebagai bimbingan pembelajaran dalam bentuk
perangsang dalam melakukan pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk,
pembelajaran (as stimulators to activity). arahan, dan motivasi agar siswa dapat
Pembelajaran hendaknya dipandang efisien dan efektif dalam belajar. Subyek
sebagai upaya dalam menciptakan kondisi atau tenaga yang memberikan bimbingan
belajar yang mencakup materi, dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai
keterampilan, hubungan social, jenis tutor. Tutor dapat berasal dari guru atau
kegiatan, fasilitas, dan penggunaannya pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau
dalam melakukan interaksi (Raka Rasana, bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan
2009:2). guru untuk membantu teman-temannya
dalam belajar di kelas. Pengajaran tutoring
Menurut Arends (dalam Suprijono, merupakan pengajaran melalui kelompok
2009:46) model pembelajaran mengacu yang terdiri atas satu siswa dan satu
pada pendekatan yang akan digunakan, pengajar (tutor, mentor) atau boleh jadi
termasuk didalamnya tujuan-tujuan seorang siswa mampu memegang tugas
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan sebagai mentor, bahkan sampai taraf
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, tertentu dapat menjadi tutor.( Hamalik,
dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran 1991:73)
dapat didefinisikan sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur Hasil Belajar
sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan Ketika seseorang mengalami
belajar. permasalahan dalam hidupnnya, maka
yang dilakukan adalah mencari solusi dari
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 24
JJTM, Vol. 7 No. 1, Maret 2019

permasalahan tersebut. Solusi yang pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya.


ditemukan, selanjutnya digunakan untuk Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10
merubah sikap agar tidak ditemukan lagi April sampai 12 Mei 2019 di SMK Negeri 3
permasalahan serupa. Perubahan tingkah Singaraja.
laku tersebut dapat kita sebut sebagai hasil
belajar. Hasil dan Pembahasan
Makna hasil belajar yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri Berikut adalah nilai akhir dari kelas
siswa, baik yang menyangkut aspek eksperimen setelah dilakukan perlakuan
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai berupa implementasi model pembelajaran
hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013). kooperatif tipe Tutor Sebaya pada materi
Hasil belajar menurut Bloom (dalam, Rasyid pengelasan SMAW.
2007:13) mencakup peringkat dan tipe
prestasi belajar, kecepatan belajar, dan Tabel 1
hasil efektif. Andersen, (dalam Rasyid, Nilai Akhir Kelas Eksperimen
D
2007) sependapat dengan Bloom bahwa No Nis Inisial Siswa Nilai ( X )
1 18541 AZ 96 26 676
karakteristik manusia meliputi cara yang 2 18542 AR 60 -10 100
tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. 3
4
18543
18544
AN
DKBM
68
92
-2
22
4
484
Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah 5 18545 GPA 76 6 36
6 18546 GAFW 88 18 324
kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan 7 18547 GAS 72 2 4
8 18548 GAU 96 26 676
ranah psikomotor, dan tipikal perasaan 9 18549 IGI 68 -2 4
berkaitan dengan ranah kognitif. Ketiga 10
11
18550
18551
IGSHS
IPAV
88
92
18
22
324
484
ranah tersebut merupakan karakteristik 12 18552 IZR 96 26 676
13 18553 KLGR 84 14 196
manusia dan dalam bidang pendidikan 14 18554 KNKA 88 18 324
15 18555 KST 76 6 36
ketiga ranah tersebut merupakan hasil 16 18556 KW 88 18 324
belajar. 17
18
18557
18558
KWAU
KAS
80
92
10
22
100
484
Berdasarkan pemaparan tersebut, 19 18559 KA 96 26 676
20 18560 KJRWP 84 14 196
yang dimaksud dengan hasil belajar adalah 21 18561 KM 72 2 4
22 18562 MAPA 68 -2 4
hasil dari proses pembelajaran yang telah 23 18563 MBKNS 80 10 100
dilaksanakan dalam mata pelajaran Chasis. 24
25
18564
18565
M
MFPR
96
72
26
2
676
4
Susanto (2013:14) mengidentifikasi 26 18566 MA 88 18 324
27 18567 NCS 84 14 196
faktor-faktor yang memengaruhi hasil 28 18568 NWDS 76 6 36
29 18569 PDR 92 22 484
belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu : 30 18570 PREM 68 -2 4
kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, 31 18572 TRH 96 26 676
32 18573 WRA 84 14 196
kemauan belajar, minat anak, model 33 18574 WS 56 -14 196
34 18785 NW 80 10 100
penyajian materi, pribadi dan sikap guru, Jumlah ( ∑ ) 2792 - 9128
suasana belajar, kompetensi guru, dan Rata-rata ( ) 82,11 - -

kondisi masyarakat. Susanto (2013:14) Berdasarkan penelitian dikelas XI


mengidentifikasi faktor-faktor yang TPLas setelah dilakukan
memengaruhi hasil belajar ke dalam treatment/perlakuan berupa implementasi
sepuluh macam, yaitu : kecerdasan, model pembelajaran kooperatif tipe Tutor
kesiapan anak, bakat anak, kemauan Sebaya dalam proses pembelajaran,
belajar, minat anak, model penyajian materi, dicapai nilai tertinggi 96 dan nilai terendah
pribadi dan sikap guru, suasana belajar, 56. Kemudian dilakukan pengujian
kompetensi guru, dan kondisi masyarakat. normalitas. Uji normalitas data dimaksudkan
untuk memperlihatkan bahwa data sampel
Metode Penelitian
berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Uji normalitas data dalam penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
ini menggunakan statistic Kolmogorov-
Pra-eksperimen dengan desain “One-Shot
Smirnov test. berbantuan SPSS-20 for
Case Study” yang penelitiannya hanya
windows. Kriteria pengujian yang digunakan
terdapat satu kelas yang diberikan
adalah data memiliki sebaran normal jika
treatment/perlakuan yaitu dengan model
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 25
JJTM, Vol. 7 No. 1, Maret 2019

angka signifikansi yang dihasilkan lebih dari ∑x 2792


Mean = n
= 34
= 82,11
0,05 (taraf signifikasi nyata) dan dalam hal
lain data tidak berdistribusi normal. Berikut
adalah hasil pengujian normalitas. Dari perhitungan diatas didapat nilai
rata - rata hasil belajar pada mata pelajaran
Las SMAW materi pokok Pengelasan
SMAW adalah 82,11. Dapat disimpulkan
Tabel 2 bahwa implementasi model pembelajaran
Uji normalitas kooperatif tipe Tutor Sebaya berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas XI TP Las
di SMK Negeri 3 Singaraja pada mata
pelajaran Las SMAW materi pokok
Pengelasan SMAW.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
mata pelajaran las SMAW materi pokok
Pengelasan SMAW adalah 70,00 sehingga
Berdasarkan uji normalitas dengan dalam analisis data yang akan dilakukan
menggunakan statistic Kolmogorov-Smirnov diperoleh ì = 70,00.
test berbantuan SPSS-20 for windows
didapat nilai signifikasinya adalah 0,069. Menghitung t-hitung
Karena nilai signifikansi 0,082 > 0,05 maka
dapat disimpulkan data diatas berdistribusi
normal.

Pengujian Hipotesis

Pada kelas eksperimen yang


diberikan perlakuan/treatmen khusus yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Tutor Sebaya pada mata
pelajaran las SMAW materi pokok Transmisi (Dantes, 2014:58)
Manual. Untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Tutor Sebaya
terhadap hasil belajar pengelasan SMAW
materi pokok Transmisi Manual peserta
didik kelas eksperimen, dapat ditunjukkan
dengan uji-t sebagai berikut.

Pengujian hipotesis menggunakan


uji-t dengan nilai yang dihipotesiskan yaitu
70 (KKM). Karena nilai post-test kelas
eksperimen berdistribusi normal, maka
digunakan rumus:
𝑋̅− ì
𝑡= ∑ 𝐷2

𝑁(𝑁2 − 1) (Dantes, 2014:58) Berdasarkan analisis diatas, didapat
Dimana: t hitung = 37,96 dan nilai t tabel untuk taraf
𝐷 =𝑋− ì signifikan 5% dan derajat kebebasannya
Keterangan : (dk) = 29 - 1 = 28 didapat nilai t tabel 2,0345.
𝑋̅: 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 Karena t hitung 37,96 > t tabel 2,0345
ì: 𝐾𝐾𝑀 (70,00) sehingga H0 ditolak dan 𝐻1 ∶ ì0 > 70 (KKM)
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa,
Menghitung rata - rata terdapat pengaruh yang siginifikan
implementasi model pembelajaran Tutor
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 26
JJTM, Vol. 7 No. 1, Maret 2019

Sebaya terhadap hasil belajar las SMAW Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran
kelas XI TPLas di SMK Negeri 3 Singaraja. IPS Terpadu Kelas VIII A di MTS
Al-Ma’arif 01 Singosari Malang [Online].
Kesimpulan Tersedia di: http://lib.uin-
malang.ac.id/thesis/fullchapter/0613
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa di dapatkan nilai rata - 0002-m-amiruddin.ps. [27 Agustus
rata hasil belajar las SMAW dengan model 2014].
pembelajaran Tutor Sebaya lebih tinggi dari Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model
pada nilai 70,00 (KKM). Berdasarkan Pembelajaran Dalam Kurikulum
perhitungan yang telah diperoleh dalam 2013. Prestasi Pustakarya. Jakarta.
penelitian menunjukan bahwa rata – rata Candiasa, I Made. (2011). Pengujian
hasil belajar kelas eksperimen diperoleh x̅ Instrumen Penelitian disertai Aplikasi
82,11. Setelah perhitungan akhir dengan ITEMAN dan Bigstep. Singaraja:
uji-t satu pihak diperoleh t hitung 37,96. Universitas Pendidikan Ganesha.
Kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel Aden Wahyu P. P. (2013) dengan judul
distribusi uji-t satu pihak dengan dk = n - 1 = “Upaya Meningkatkan Kompetensi
29 - 1 = 28 dan taraf signifikan 5% Siswa Dalammata Diklat Cad Melalui
didapat t tabel 2,0345. Ini berarti
Metode Pembelajaran Peer Teaching
t tabel < t hitung. Sehingga H0 ditolak dah H1
Di Smk Negeri 2 Depok, Sleman
diterima dan dapat disimpulkan bahwa
Yogyakarta” Skripsi universitas
terdapat pengaruh yang signifikan dari
implementasi model pembelajaran Negeri Yogyakarta.
kooperatif tipe Tutor Sebaya terhadap hasil Djalil Aria dkk. 1997. Pembelajaran Kelas
belajar las SMAW kelas XI TPLas di SMK Rangkap. Jakarta : Depdikbud.
Negeri 3 Singaraja. Endang Mulyaningsih. 2011. Riset
Terapan Bidang Pendidikan dan
Saran Teknik. Yogyakarta: UNY Press.
Fitriyah, Putri. 2015. Pengaruh Metode
Dengan mengunakan model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap
pembelajaran Tutor Sebaya dapat
Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
TPLas di SMK Negeri 3 Singaraja. Model
Kelas X Man Bawu Jepara.
pembelajaran ini sudah terbukti bermanfaat Hamalik, Oemar, (1991), Pendidikan
bagi para guru yang dapat digunakan Guru Konsep dan Strategi, Manda
sebagai salah satu alternatif memilih model Maju, Bandung.
pembelajaran dalam upaya meningkatkan Illeris. 2009. Contemporary Learning.
hasil belajar las SMAW serta mengurangi Bandung : Nusa Media.
dominasi guru dalam pembelajaran. Istarani. 2011. 58 Pembelajaran Inovatif
(Refrensi Guru dalam Menentukan
Daftar Rujukan Model Pembelajaran). Medan: Media
Persada.
Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran.
Johson, Isjoni. 2013, hlm 12 Cooperative
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Learning. Bandung: Alfabeta.
Agus Suprijono. 2009. Cooperative
Koyan, I Wayan. 2011. Asesmen Dalam
Learning. Yogyakarta : Pustaka
Pendidikan. Singaraja: Universitas
Pelajar
Pendidikan Ganesha
Mulyasa. 2006. Menjadi Guru
Amiruddin, M. (2010). Implementasi
Profesional Menciptakan
Metode Tutor Sebaya dalam
Pembelajaran Kreatif dan
Meningkatkan
Menyenangkan. Bandung : Rosda
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 27
JJTM, Vol. 7 No. 1, Maret 2019

Nini Subini. 2012. Psikologi Pembelajaran.


Yogyakarta : Mentari Pustaka
Nurita putranti. 2007. Tutor Sebaya.
http://nuritaputranti.wordpress.com
[akses: 08/011/2018]
Pardjono 2007. Panduan Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta :
Lembaga Penelitian UNY
Raymond & Judith. 2004. Hasrat Untuk
Belajar (Membantu Anak
termotivasi an Mencintai Belajar).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rasana, I Dewa Putu Raka. 2009. Model-
Model Pembelajaran. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.
Ruseno arjanggi (2010). “Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya
Meningkatkan Hasil Belajar
Berdasar Regulasi-Diri”.
Fakultas psikologi, universitas
islam sultan agung (unissula)
semarang
Saur Tampubolon. 2014. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga
Slavin. 2005. Cooperative Learning.
Bandung : Nusa Media
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Sudjana.2005. Metode Statistika Edisi ke-6.
Bandung : Tarsito
Sugihartono 2013. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta : UNY
Press
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara .
Utami, Putri Rizky. 2012. Pengaruh
Model Pembelajaran Tutor
Sebaya terhadapPemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas XI
IPS SMA Negeri 2 Tumijajar
Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha | 28

Anda mungkin juga menyukai