Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Proteksi Kesehatan

Vol.11, No.1, Mei 2022, pp. 52-56


ISSN 2715-1115 (Online), ISSN 2302 – 8610 (Print)

Analysis of Coliform and Colifecal Contamination on Sanjai Chip Using


MPN Method

Analisis Cemaran Coliform dan Colifecal pada Kerupuk Sanjai


Menggunakan Metode MPN
Asiska Permata Dewi1, Konny Putriani2
1,2 UniversitasAbdurrab, Pekanbaru, Indonesia
Email: asiska.permata@univrab.ac.id

Abstract
Article Info
Sanjai chip is a type of traditional food made of cassava processing and it is
typical food of West Sumatera. Sanjai chips sold at Pasar Bawah in Pekanbaru
Article history City sold in an open state and the location is close to the trash heap, so it is
Received date: 2022-04-13 feared to be contaminated by bacteria. The purpose of this research was to find
Revised date: 2022-08-06 out if there was or there was no contamination of coliform and colifecal bacteria
Accepted date: 2022-08-08 on Sanjai chips. This bacteria contamination was analyzed on seven sanjai chip
from different sellers using Most Probable Number (MPN) method with type 5-
1-1. The result on seven samples obtained shows that all the samples did not
contain coliform marked with there was no formation of gas bubble in the
durham tube in the preliminary test. Therefore, affirmation test in this research
was not continued. Thereby, Sanjai chips sold at Pasar Bawah Pekanbaru City
fulfilled the requirement according to Indonesian National Standard (SNI)
Number 7388-2009 about maximum limit of microba contamination in food,
where the bacteria number allowed is <3/gram, so it is safe for consumption.
Keywords:
Coliform; Colifecal; Most Probable Number; Sanjai Chips

Abstrak
Kerupuk sanjai merupakan suatu jenis makanan tradisional yang terbuat dari
hasil olahan ubi kayu/singkong yang merupakan makanan khas kota
Bukittinggi. Kerupuk sanjai yang dijual di Pasar Bawah kota Pekanbaru dijual
dalam keadaan terbuka dan lokasinya dekat dengan tempat tumpukan
sampah, sehingga dikhawatirkan terkontaminasi oleh bakteri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis cemaran coliform dan colifecal pada
kerupuk sanjai. Cemaran bakteri ini dianalisis terhadap tujuh kerupuk sanjai
dari pedagang yang berbeda dengan metode MPN (Most Probable
Number) dengan ragam 5-1-1. Hasil pengujian terhadap tujuh sampel
didapatkan bahwa semua sampel tidak mengandung coliform yang ditandai
dengan tidak terbentuknya gelembung gas pada tabung durham pada uji
pendahuluan. Maka dari itu, uji penegasan pada penelitian ini tidak
dilanjutkan. Dengan demikian, keripik sanjai yang dijual di Pasar Bawah kota
Pekanbaru memenuhi persyaratan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
nomor 7388-2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba dalam
pangan, dimana angka kuman yang diperbolehkan adalah <3/ gram.
Kata Kunci
Coliform; Colifecal; Most Probable Number; Keripik sanjai
52
Asiska Permata Dewi and asiska.permata@univrab.ac.id
Jurnal Proteksi Kesehatan
Vol.11, No.1, Mei 2022, pp. 52-56
ISSN 2715-1115 (Online), ISSN 2302 – 8610 (Print)

PENDAHULUAN bersifat mikroaerofilik [3]. Escherichia coli


Indonesia adalah negara yang memiliki dapat menyebabkan penyakit diare,
beragam ciri khas makanan daerah, mulai terutama pada bayi dan anak-anak, penyakit
dari sabang sampai marauke. Keberagaman lain yang ditimbulkan adalah infeksi
masakan ini merupakan kekayaan leluhur menigrasi/Infeksi luka [4].
yang wajib dilestarikan [1]. Salah satu MPN (Most Probable Number) merupakan
makanan khas daerah adalah kerupuk sanjai metode perhitungan sel terutama untuk
yang terbuat dari ubi kayu atau singkong perhitungan bakteri Coliform berdasarkan
yang merupakan makanan Khas Kota jumlah perkiraan terdekat yaitu perhitungan
Bukittinggi Sumatra Barat. Makanan ini tidak dalam range tertentu dan dihitung sebagai
hanya dijual di Sumatra Barat saja, tetapi nilai duga dekat secara statistik dengan
juga dijual di kota Pekanbaru. Kerupuk sanjai merujuk pada tabel MPN [5, 6]. Prinsip MPN
ini digemari oleh masyarakat karena rasanya terdiri dari uji penduga dan uji penguat
yang gurih, teksturnya yang renyah, harga dengan menggunakan media cair di dalam
murah, sangat cocok dijadikan cemilan. tabung reaksi dan dilakukan berdasarkan
Di kota Pekanbaru, kerupuk sanjai banyak jumlah tabung yang positif. Pengamatan
dijual di beberapa tempat, seperti swalayan, tabung positif dapat dilihat dengan timbulnya
toko, dan pasar bawah yang merupakan gas di dalam tabung durham.
salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Coliform merupakan suatu kelompok bakteri
kota Pekanbaru. Berdasarkan hasil survey, yang digunakan sebagai indikator adanya
terdapat 7 tempat penjual kerupuk sanjai polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik
yang ada di Pasar Bawah dengan keadaan terhadap air, makanan, susu dan produk-
kemasan yang terbuka sehingga produk susu. Coliform merupakan kelompok
memungkinkan terkontaminasi oleh bakteri. bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak
Kerupuk sanjai ini dikhawatirkan dapat membentuk spora, aerobilik fakultatif yang
terkontaminasi oleh bakteri coliform dan memfermentasi lactosa dengan menghasilkan
colifecal karena disebabkan beberapa faktor, asam dan gas dalam waktu 48 jam suhu 37°C
diantaranya sampel yang dibiarkan dalam [7]. Adanya bakteri Coliform dalam makanan
keadaan terbuka sehingga kemungkinan dan minuman menunjukkan kemungkinan
adanya kontaminasi dari udara. Selain itu, adanya mikroba enteropatogenik dan
adanya serangga yang hinggap pada toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.
makanan, tempat penjualan yang kurang Bakteri Coliform mempunyai spesies dengan
memperhatikan sanitasi dan higienis karena habitat dalam saluran pencernaan dan di luar
berdekatan dengan tempat pembuangan pencernaan seperti tanah dan air. Berikut ini
sampah. yang termasuk bakteri Coliform adalah
Menurut SNI 7388-2009 tentang batas Escherichia coli , spesies dari Citrobacter,
maksimum cemaran mikroba dalam pangan, Klabsiella, dan Serrantia [8, 9].
angka kuman yang diperbolehkan untuk Colifecal adalah bakteri yang spesifik tinja,
Escherichia coli adalah < 3/gram [2]. golongan bakteri ini yaitu Escherichia coli.
Escherichia coli termasuk dalam family Bakteri ini merupakan Enteropatogenik (EPEC)
Enterobacteriaceae. Bakteri ini merupakan yang dapat menyebabkan diare khususnya
bakteri Gram negatif, berbentuk batang pada anak-anak dan Escherichia coli
pendek (kokobasil), mempunyai flagel, Enteroinvaasiv (EIEC) menimbulkan penyakit
berukuran 0,4-0,7 µm, dan mempunyai simpai. mirip dengan disentri [3, 10]. Menurut Badan
Escherichia coli tumbuh baik hampir di semua POM pada tahun 2008 Coliform fecal
media perbenihan, dapat meragi laktosa, dan merupakan metode pemeriksaan untuk
53
Asiska Permata Dewi and asiska.permata@univrab.ac.id
Jurnal Proteksi Kesehatan
Vol.11, No.1, Mei 2022, pp. 52-56
ISSN 2715-1115 (Online), ISSN 2302 – 8610 (Print)

menunjukan adanya E.coli atau dengan spesies Pembuatan Media


yang sangat dekat dengan E.coli secara Media Laktosa Broth (Single)
tepat. Larutan media LB dibuat dengan cara
Menurut penelitian Aulya et al (2020), sebanyak 1,3 gram media dilarutkan dalam
menyatakan bahwa semakin lama makanan air suling sebanyak 100 ml, kemudian
terpapar dengan udara terbuka, maka dipanaskan sampai homogen. Larutan media
semakin tinggi jumlah bakteri yang dapat tersebut kemudian dimasukkan sebanyak 10
mengkontaminasi makanan. Selain itu, sanitasi ml ke dalam masing-masing tabung reaksi
udara dan suhu penyimpanan juga merupakan yang telah berisi tabung durham, lalu
salah satu faktor yang menjadi penyebab disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121˚C
cemaran mikroba pada makanan [11]. selama 15 menit [11] [12]
Media Laktosa Broth (Triple)
METODE Sebanyak 3,9 gram media LB dilarutkan
Desain Penelitian dalam 100 ml air suling, kemudian di
Penelitian ini dilakukan dengan metode MPN panaskan sampai homogen. Larutan media
(Most Probable Number) dengan ragam tersebut kemudian dimasukkan sebanyak 10
tabung 5-1-1. ml ke dalam masing-masing tabung reaksi
Sampel yang telah berisi tabung durham, lalu
Sampel yang diuji sebanyak tujuh sampel disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121˚C
kerupuk sanjai dari tujuh pedagang yang ada selama 15 menit [13].
di Pasar Bawah Kota Pekanbaru. Kriteria Media Brillian Green Laktosa Broth (BGLB)
pengambilan sampel adalah kerupuk sanjai Sebanyak 8 gram media BGLB dilarutkan
yang dijual dalam keadaan terbuka dan dalam 200 ml air suling, kemudian dipanaskan
lokasinya kurang higienis (dekat dengan sampai homogen. Larutan media tersebut
tempat pembuangan sampah). kemudian dimasukkan sebanyak 10 ml ke
Alat dalam masing-masing tabung reaksi yang
Erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala, tabung telah berisi tabung durham, lalu disterilkan
reaksi, tabung durham, pipet ukur, kawat ose, dalam autoklaf pada suhu 121˚C selama 15
timbangan analitik, bunsen, hot plate, kain lap, menit [14].
spatula, korek api, autoklaf, inkubator, oven, Prosedur Pemeriksaan MPN
kertas koran, batang pengaduk, rak tabung 1. Uji Pendahuluan
reaksi. Pada pengujian ini menggunakan
Bahan sebanyak tujuh tabung reaksi yang telah berisi
Kerupuk sanjai, etanol 70%, air suling, media tabung durham di dalamnya. Ragam tabung
LB (Laktosa Borth) (Merck), media BGLB yang digunakan adalah 5-1-1 (5x10ml,
(Brilliant Green Laktosa Both) (Merck), BPW 1x1ml, 1x0,1 ml). Sampel dimasukkan
(Buffer Pepton Water) (Merck). sebanyak 10 ml ke dalam 5 tabung reaksi
Prosedur Kerja yang telah berisi laktosa (LB triple), kemudian
Preparasi Sampel dimasukkan 1 ml sampel ke dalam tabung
Masing-masing sampel dihaluskan dan reaksi yang telah berisi Laktosa Broth (LB
ditimbang sebanyak 10 gram. Kemudian single) dan 0,1 ml sampel dimasukkan ke
dilarutkan dengan 90 ml BPW (Buffer Peptone dalam tabung reaksi yang telah berisi Laktosa
Water) di dalam Erlenmeyer sampai homogen. Broth (LB single). Kemudian tabung reaksi
diinkubasi dengan inkubator pada suhu 37˚C
selama 24-48 jam. Hasil dinyatakan positif,

54
Asiska Permata Dewi and asiska.permata@univrab.ac.id
Jurnal Proteksi Kesehatan
Vol.11, No.1, Mei 2022, pp. 52-56
ISSN 2715-1115 (Online), ISSN 2302 – 8610 (Print)

bila terdapat gelembung gas pada tabung Fungsi tabung durham yang diletakan pada
durham. tabung reaksi dengan posisi terbalik yang
sebelumnya sudah di isi media adalah untuk
2. Uji Penegasan mengetahui terbentuknya gas yang
Sampel yang positif pada uji pendahuluan, ditimbulkan akibat fermentasi laktosa menjadi
dipindahkan sebanyak 1 ose ke dalam tabung asam dan gas sehingga terbentuk gas.
reaksi yang berisi 10 ml media BGLB dari Mungkin sekali gas yang tertampung dalam
laktosa Broth yang positif dengan dua seri tabung durham itu berasal dari sel-sel ragi
penanaman pada suhu 37˚C untuk coliform atau dari mikroorganisme yang lain [18].
dan pada suhu 44,5˚C untuk coliform fecal Berdasarkan hasil pemeriksaan uji
selama 24-48 jam. Hasil positif dihitung pendahuluan pada tujuh sampel, tidak
dengan melihat index MPN pada table MPN terdapatnya gelembung gas pada tabung
[15, 16]. durham setelah diinkubasi selama 24-48 jam.
Dapat diketahui bahwa semua sampel uji
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak mengandung bakteri coliform dan
Pada penelitian ini, nilai MPN pada kerupuk colifecal (Tabel 1). Dengan demikian,
sanjai ditentukan menggunakan ragam tabung pengujian tidak dilanjutkan ke uji penegasan.
5-1-1 karena sampel telah mengalami
pengolahan dan diperkirakan kontaminan Tabel 1. Hasil uji pendahuluan pada media LB
bakteri tidak terlalu banyak [17]. Tahap Sampel Rata-rata jumlah tabung positif Keteran
pertama yang dilakukan adalah pengenceran 5x10 ml 1x1 ml 1x0,1 ml gan
sampel. Sampel diencerkan dengan 1 0 0 0 Negatif
menggunakan larutan BPW ( Buffer Pepton 2 0 0 0 Negatif
Water) agar sampel tersebut tidak terlalu 3 0 0 0 Negatif
pekat sehingga hasil pengujian lebih mudah 4 0 0 0 Negatif
untuk diamati. Penggunaan larutan BPW 5 0 0 0 Negatif
sebagai pengencer karena dapat 6 0 0 0 Negatif
mempertahankan pH agar tetap stabil. 7 0 0 0 Negatif
Tahapan selanjutnya adalah uji pendahuluan Keterangan:
dengan menggunakan media Laktosa Broth Pengujian dilakukan 3 kali pengulangan
(LB) yang berfungsi untuk menyediakan
sumber karbohidrat yang dapat difermentasi Sampel telah memenuhi persyaratan secara
oleh coliform dan colifecal. Jika hasil mikrobiologis yang telah ditetapkan oleh SNI
ditemukan positif dengan terdapatnya 7388-2009 tentang batas meksimum cemaran
gelembung gas pada tabung durham, maka mikroba dalam pangan, angka kuman yang
pengujian dilanjutkan dengan uji penegasan. diperbolehkan pada keripik untuk Escherichia
Pada uji penegasan media yang digunakan coli adalah<3/gram.
yaitu media Brilliant Green Laktosa Broth Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya
(BGLB) dengan menggunakan dua suhu bakteri pada makanan yaitu faktor internal
penanaman yaitu 37°C untuk Coliform dan dan eksternal. Faktor internal seperti nutrisi
44,5°C untuk Colifecal. Media BGLB berfungsi atau gizi untuk makanan bakteri agar tetap
untuk mendeteksi adanya Coliform dan dapat tumbuh, sedangkan faktor eksternal adalah
menghambat pertumbuhan bakteri golongan temperature, waktu, kelembaban, oksigen, pH,
kolon. Uji penegasan ini dinyatakan positif ketersediaan air, proses penyajian dan
apabila terjadinya gelembung gas pada penyimpanan dari makanan tersebut [20].
tabung durham [18, 19]. Dengan demikian, berdasarkan hasil uji yang
55
Asiska Permata Dewi and asiska.permata@univrab.ac.id
Jurnal Proteksi Kesehatan
Vol.11, No.1, Mei 2022, pp. 52-56
ISSN 2715-1115 (Online), ISSN 2302 – 8610 (Print)

didapatkan dapat dilihat bahwa tidak [5] Harti, A. S., Mirobiologi Kesehatan,
adanya kontaminasi bakteri pada sampel Yogyakarta: CV Andi Offest, 2015
yang disebabkan oleh faktor eksternal. [6] Pratiwi, S., “Mikrobiologi Farmasi”,
Yogyakarta: Erlangga, 2009
SIMPULAN [7] Novel, S., S. Wulandari, A.P dan Safitri,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah R., “Praktikum Mikrobiologi Dasar”,
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keripik Jakarta: CV Trans Info Media, 2010
sanjai yang dijual di Pasar Bawah Kota [8] BPOM RI., “Pengujian Mikrobiologi
Pekanbaru tidak mengandung bakteri Pangan”, Pusat Pengujian Obat dan
Coliform dan Colifecal yang ditandai ditandai Makanan Badan Pengawas Obat dan
dengan tidak terbentuknya gelembung gas Makanan Republik Indonesia, 2008
pada tabung durham pada uji pendahuluan. [9] Pratiwi, R., “Distribusi Bakteri Coliform di
SITU Cilodong Depok Jawa Barat,
UCAPAN TERIMA KASIH Universitas Indraprasta PGRI”, Exacta,
Penelitian ini dapat terlaksana dengan baik 6(2), 2013
berkat bantuan dari berbagai pihak, selain itu [10] Jawetz, M. dan Adelberg, “Mikrobiologi
peneliti mengucapkan terimakasih kepada Kedokteran”, Jakarta: Grand Wijaya
Prodi Sarjana Farmasi Universitas Abdurrab Center, 2005
yang telah memfasilitasi penelitian di [11] Aulya, W., Fadhliani, Vivi M., “Analysis
laboratorium mikrobiologi Universitas of Coliform and Colifecal Total Pollution
Abdurrab. Test on Various Types of Drinking Water
Using the MPN (Most Probable Number)
DAFTAR PUSTAKA Method”, Serambi Journal of Agricultural
[1] Muhandri, T dan O, Rezki, “Perbaikan Technology (SJAT), 2(2), 2020
Mutu dan Penyusunan Instruksi Kerja [12] Alwi, M dan Sri M., “Pengujian Bakteri
Pada Pembuatan Keripik Sanjai Balado Coliform dan Escherichia Coli Pada
Nina di Bukittinggi”, Jurnal Ilmiah Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), Kecamatan Palu Timur Kota Palu”,
2016 Biocelebes, 6(1), 2012
[2] Standar Nasional Indonesia, “Batas [13] Shania, M. C., Peni F., dan Wahyuni S.,
Maksimum Cemaran Mikroba Pangan SNI “Pemeriksaan Most Probable Number
7388 : 2009”, Jakarta: Badan (MPN) Coliform dan Colifecal pada Air
Standarisasi Nasional, 2009 Minum Isi Ulang dari Depot Air Minum Isi
[3] Radji, M., “Buku Ajar Mikrobiologi”, Ulang di Kelurahan Delima Kota
Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2009 Pekanbaru”, Jurnal Analis Kesehatan
[4] Karsniah, L. dan H. M., Suharto, Klinikal Sains, 8(2), 2020
“Bakteri Gram Negatif”, Jakarta:
Binarupa Aksara, 2012

56
Asiska Permata Dewi and asiska.permata@univrab.ac.id

Anda mungkin juga menyukai