Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MIKROBIOLOGI MIE KUNING BASAH DI KABUPATEN ROKAN

HULU

Zulputra1), Rizah Rizwana Wahyuni2)


1,2)
Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Pasir Pengaraian
Email: zulputra53@yahoo.co.id

ABSTRAK

Keamanan pangan (food safety) merupakan hal yang penting dari ilmu sanitasi
yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suplai makanan
manusia. Keracunan makanan dapat terjadi karena bahan tambahan pangan. Berdasarkan
PERMENKES No.1168/MENKES/PER/X/1999,masyarakat dan industri seharusnya
perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya kondisi mikrobiologi bahan. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan pangan pada mie kuning basah yang
dijual di Pasar Kabupaten Rokan Hulu. Sampel pada penelitian ini diambil dari lima pasar
yang berbeda di Kabupaten Rokan Hulu yaitu Pasar Modern Kecamatan Rambah, pasar
Muara Rumbai Kecamatan Rambah Hilir, pasar Tangun Kecamatan Bangun Purba, pasar
Surau Gading Kecamatan Rambah Samo, dan pasar Baru Ujung Batu di Kecamatan
Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari
sampai dengan Februari 2019. Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif.
Pengujian keamanan pangan mie kuning basah dilakukan dengan pengujian
mikrobiologis coliform yang masih di bawah standar mutunya (1x106) yang dinyatakan
amandikonsumsi dan pengujian kualitatif yang dilakukan pada setiap sampel dapat
dinyatakan positif mangandung Esccherichia coli, jika melihat data pengujian coliform
sampel berada pada batas aman dan mie kuning basah dapat dinyatakan aman
dikonsumsi.

Kata Kunci : Coliform, Esccherichia coli, Keamanan pangan, Mie kuning basah

PENDAHULUAN upaya yang diperlukan untuk mencegah


Keamanan pangan (food safety) pangan dari kemungkinan cemaran
merupakan hal yang penting dari ilmu biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
sanitasi yang secara langsung maupun menganggu, merugikan dan
tidak langsung berhubungan dengan suplai membahayakan kesehatan manusia
makanan manusia. Hal ini disadari sejak (Haryadi, 2008).
awal sejarah kehidupan manusia dimana Makanan yang baik bagi manusia
usaha pengawetan makanan telah adalah yang memenuhi kandungan gizi,
dilakukan, seperti penggaraman, persyaratan kesehatan dan kebersihan.
pengawetan dengan penambahan gula, Indonesia pada umumnya setiap makanan
pengasapan dan sebagainya. Undang- dapat dengan leluasa beredar dan dijual
undang RI No. 7 Tahun 1996 menyatakan tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol
keamanan pangan merupakan kondisi dan kualitas dan kontrol kesehatan. Kamaludin
30
Jurnal Sungkai Vol.9 No.1, Edisi Februari 2021 Hal : 30-36

(2009) menyatakan bahwa lebih dari 70% Rumbai Kecamatan Rambah Hilir, pasar
makanan yang beredar dan dijual di Tangun Kecamatan Bangun Purba, pasar
pasaran dihasilkan dari produsen yang Surau Gading Kecamatan Rambah Samo,
masih tradisional dalam proses dan pasar Baru Ujung Batu di Kecamatan
produksinya dan masih kurang memenuhi Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu.
persyaratan kesehatan dan keselamatan. Pengujian mikroba dilakukan di
Masalah yang sering kita hadapi dari Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup
waktu ke waktu adalah masalah di bidang Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini
keselamatan yaitu keracunan makanan dilakukan pada bulan September - Oktober
(Yuspasari, 2002). 2019. Bahan yang digunakan dalam
Penyebab keracunan makanan dapat penelitian merupakan bahan-bahan sampel
terjadi karena adanya cemaran mikroba. berupa mie kuning basah yang diperoleh
Masyarakat perlu memperhatikan kualitas dari setiap pasar yang dijadikan sampel di
pangan, baik pangan yang aman untuk di Kabupaten Rokan Hulu. Bahan-bahan
konsumsi, lebih bermutu, bergizi, dan lebih lainnya yaitu aquades steril, air mineral,
mampu bersaing dalam pasar global. Regent A, Regent B, larutan garam
Kebijakan keamanan pangan dan fisiologis (NaCl 0,9%), Lactose Broth dan
pembangunan gizi nasional merupakan Brillian Green Lactose Broth (BGLB).
bagian integeral dari pada kebijakan Alat-alat yang digunakan untuk
pangan nasional, termasuk penggunaan pengujian ini adalah alat tulis, piring
bahan tambahan pangan yang berbahaya plastik, sendok, kertas sampel, burnsen,
bagi kesehatan (Apriliani, 2014). cawan petri, spatula, gelas ukur, inkubator,
Tujuan dilakukannya penelitian ini jarum ose, rak tabung, tabung reaksi,
adalah untuk mengkaji kualitas mortar, timbangan analitik, labu
mikrobiologis mie kuning basah yang ukur,beacker glass, pipet tetes, tabung
beredar di beberapa pasar di Kabupaten durham, dan wadah plastik.
Rokan Hulu dan mengetahui cemaran Tahapan pelaksanaan penelitian ini
mikroba apa saja yang ditemukan pada mie terdiri dari penentuan populasi,
kuning basah yang beredar di beberapa pengambilan sampel, pengujian
pasar di Kabupaten Rokan Hulu. organoleptik, pengujian coliform,
METODE PENELITIAN pengujian Esccherichia coli dan pengujian
Penelitian ini dilaksanakan di pasar formalin. Populasi sasaran dalam
Modern Kecamatan Rambah, pasar Muara penelitian ini adalah penjual mie kuning

31
Analisis Mikrobiologi Mie Kuning Basah Di ……

basah di beberapa pasar Kabupaten Rokan atau gas di dalam tabung durham, adanya
Hulu. gelembung menandakan sampel positif
Penentuan populasi ini dilakukan mengandung Esccherichia coli dan kalo
dengan melihat penjual mie kuning basah tidak ada gelembung menandakan sampel
di beberapa pasar yang diperoleh dari negatif mengandung Esccherichia coli.
survei yang telah dilakukan. Terdapat 5 Pengujian Coliform.
pasar di Kabupaten Rokan Hulu yang Sampel (mie kuning basah)
ditentukan sebagai populasi untuk dihaluskan dengan menggunakan mortal
pengambilan sampel. dan alu steril, setelah sampel menjadi halus
Kegiatan pengambilan sampel ditimbang sebanyak 10 g sampel mie
dilakukan dengan menggunakan teknik kuning basah dan dimasukkan ke dalam
random sampling yaitu pengambilan gelas piala yang berisi 100 ml larutan
sampel dari 5 pasar yang berbeda garam fisiologis (NaCl fisiologis) dan
diKabupaten Rokan Hulu. Setiap pasar kemudian diaduk hingga homogen. Dari
diambil satu sampel penjual mie kuning suspensi tersebut dimasukkan ke dalam 15
basah. tabung yang berbeda dengan media
Sampel (mie kuning basah) Lactose Broth dalam perbandingan 5
dihaluskan dengan menggunakan mortar tabung pertama 10 ml sampel, 5 tabung
dan alu steril, setelah sampel menjadi halus kedua 1 ml sampel dan 5 tabung ketiga 0,1
ditimbang sebanyak 10 g sampel mie ml sampel. Sampel diinkubasi ke dalam
kuning basah dan dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 37º C selama 48
tabung reaksi yang berisi 100 ml larutan jam atau selama dua. Setelah 2 hari diamati
garam fisiologis (NaCl fisiologis) dan ada atau tidak adanya gelembung atau gas
kemudian diaduk hingga homogen.Dari di dalam tabung durham. Adanya
suspensi tersebut dimasukkan ke dalam 15 gelembung menandakan sampel positif
tabung yang berbeda dengan media mengandung Coliform dan tidak adanya
Lactose Broth dalam perbandingan 5 gelembung sampel negative mengandung
tabung pertama 10 ml sampel, 5 tabung Coliform. Bagi sampel yang positif
kedua 1 ml sampel dan 5 tabung ketiga 0,1 lanjutkan penanaman pada media Brillian
ml sampel. Sampel diinkubasi ke dalam Green Lactose Broth menggunakan jarum
inkubator dengan suhu 37º C selama 48 ose dan masukkan kembali sampel ke
jam atau selama dua hari. Setelah 2 hari dalam inkubator selama 24 jam pada suhu
diamati ada atau tidak adanya gelembung

32
Jurnal Sungkai Vol.9 No.1, Edisi Februari 2021 Hal : 30-36

37º C, dan mengamati jumlah coliform HASIL DAN PEMBAHASAN


pada media tumbuh (Suryadi, 2014). Pengujian Esccherichia coli
Metode Analisis Data Berdasarkan hasil pengujian
Penelitian ini menggunakan analisis kuatitatif bakteri Esccherichia coli
data secara deskriptif yaitu dengan diperoleh hasil yang dapat dilihat pada
menampilkan data hasil pengujian dibuat Tabel 1.
dalam bentuk tabel dan dinarasikan serta
diambil kesimpulan.
Tabel 1. Hasil pengujian bakteri Esccherichia coli pada mie kuning basah
Lokasi Pengambilan Sampel Kode Sampel Hasil Akhir
Pasar Modern Sampel A Positif (+)
Pasar Tangun Sampel B Positif (+)
Pasar Muara Rumbai Sampel C Positif (+)
Pasar Surau Gading Sampel D Positif (+)
Pasar Baru Ujung Batu Sampel E Positif (+)

Hasil data Tabel 1. Pengujian misalnya daging mentah, daging yang


kualitatif yang dilakukan pada 5 pasar dimasak setengah matang, susu mentah,
yang berbeda di Kabupaten Rokan Hulu dan cemaran fekal pada air dan pangan.
dinyatakan posistif mengandung Escherichia coli tumbuh pada suhu udara
Esccherichiacoli, jika melihat data pada 10–400C, dengan suhu optimum 370C.
pengujian coliform sampel berada pada Sementarasuhu yang paling cocok untuk
batas aman.Keberadaan bakteri pertumbuhan bakteri adalah 10 – 600 C.
Esccherichia coli dalam produk pangan Suhu ini disebut danger zone (zona
dinyatakan tidak layak di kosumsi, karena berbahaya). Makanan yang masih dijamin
jika di konsumsi dapat berakibat pada aman paling lama dikonsumsi dalam waktu
kesehatan. Pemeriksaan bakteri 6 jam, karena jika lebih dari itu makanan
Esccherichia coli dilakukan berdasarkan dan minuman sudah tercemar berat. Zona
menangkap ada atau tidaknya gas di dalam aman (safety zone) adalah di bawah 100 C
tabung durham yang berisi media lactose dan di atas 600 C. Dibawah 100 C yaitu
broth. dalam lemari es dan diatas 600 C yaitu
Escherichia coli dapat masuk ke dalam wadah yang selalu berada di atas api
dalam tubuh manusia terutama pemanas (Depkes RI, 2004 dalam
melaluikonsumsi pangan yang tercemar, Purnamasari, 2009).
33
Analisis Mikrobiologi Mie Kuning Basah Di ……

Bakteri Escherichia coli (E.coli) ginjal yang mengancam nyawa, atau


adalah bakteri yang biasanya hidup di dikenal sebagai hemolytic uremicsyndrome
dalam usus manusia dan hewan. Walau dan juga mengakibatkan kram perut, diare
kebanyakan jenis E.coli hanya yang bercampur dengan darah,hingga
menyebabkan diare ringan, beberapa jenis muntah-muntah. Infeksi bakteri E. coli
tertentu seperti E.coli O157:H7 dapat mengakibatkan infeksi pada saluran
menyebabkan infeksi usus serius yang pencernaan, penanganan menggunakan
mengakibatkan diare, sakit perut, dan antibiotik dinilai banyak ahli kesehatan
demam. Infeksi bakteri E.coli adalah adalah hal yang tiak tepat, hal itu karena
infeksi yang dapat terjadi akibat air atau justru memberikan masalah komplikasi
makanan yang terkontaminasi, terutama yang cukup tinggi resikonya
sayuran mentah dan daging yang tidak (Aqielatunnisa, 2015).
matang. Orang dewasa yang sehat biasanya Pengujian Coliform
pulih dari infeksi bakteri E.coli O157:H7 Berdasarkan hasil uji bakteri
dalam seminggu, namun anak-anak dan coliform pada mie kuning basah di pasar
lansia, orang dengan sistem imun yang Kabupaten Rokan Hulu diperoleh hasil
lemah, serta wanita hamil, memiliki risiko yang dapat dilihat pada Tabel 2.
yang lebih tinggi dalam mengalami gagal

Tabel 2. Hasil pengujian bakteri coliform pada mie kuning basah


Lokasi Pengambilan Sampel Kode Sampel Satuan Hasil Akhir
Pasar Modern Sampel A Koloni/gram 1,7 X 104
Pasar Tangun Sampel B Koloni/gram 8 X 103
Pasar Muara Rumbai Sampel C Koloni/gram 1,7 X 104
Pasar Surau Gading Sampel D Koloni/gram 1,6 X 105
Pasar Baru Ujung Batu Sampel E Koloni/gram 1,6 X 105

Hasil dari data Tabel 2. dapat dilihat D (1,6 x 105) dan Sampel E (1,6 x 105).
sampel mie kuning basah yang diambil Sampel mie kuning basah yang terdapat
dari lima pasar yang berbeda di Kabupaten cemaran bakteri coliform ini disebabkan
Rokan Hulu tercemar bakteri coliform kondisi lingkungan pasar yang kurang
4
dengan kode Sampel A (1,7 x 10 ), Sampel steril atau terjaga, bahan pangan yang telah
3 4
B (8 x 10 ), Sampel C (1,7 x 10 ), Sampel tercemar bakteri ini dapat menyebabkan

34
Jurnal Sungkai Vol.9 No.1, Edisi Februari 2021 Hal : 30-36

beberapa penyakit seperti tifus, kolera dan cukup tinggi sebesar 52%. Selain itu,
disentri. Hasil dari setiap sampel yang bahan baku yang berupa tepung juga
telah diambil dari 5 pasar yang berbeda di menyebabkan mie basah cepat mengalami
Kabupaten Rokan Hulu menunjukkan kebusukan karena terkontaminasi oleh
kandungan bakteri coliform yang masih bakteri.
bawah standart mutu mie kuning basah
Maksimal 1x106 menandakan sampel aman SIMPULAN
dikonsumsi dari cemaran mikrobiologis Pengujian mikrobiologis mie kuning
dan apabila sampel memiliki kandungan basah dengan menguji jumlah bakteri
bakteri coliform di atas standart dapat coliform yang masih di bawah standar
menimbulkan berbagai penyakit bagi keamanannya (1x106) sehingga aman
kesehatan. dikonsumsi dan pengujian kualitatif yang
Bakteri coliform merupakan dilakukan pada setiap sampel dapat
parameter mikrobiologis terpenting bagi dinyatakan positif mangandung
kualitas bahan pangan. Bakteri coliform Esccherichia coli, jika melihat data
golongan bakteri intestinal, yang hidup pengujian coliform sampel berada pada
dalam saluran pencernaan manusia dan batas aman. Pengujian kandungan formalin
bahan pangan yang merupakan dalam mie kuning basah yang
bakteriindikator yang keberadaannya menunjukkan setiap sampel negatif
sebagai bakteri patogen. Keberadaan mengandung formalin yang dinyatakan
bakteri coliform dalam bahan pangan aman dikonsumsi. Hasil setiap parameter
menunjukkan rendahnya tingkat sintasi dan pengujian dapat dinyatakan setiap sampel
tingkatkontaminasi, semakin tinggi tingkat aman dikonsumsi masyarakat.
kontaminasi maka berisiko akan
menimbulkan penyakit (Koswara, 2009). DAFTAR PUSTAKA
Menurut Arnia dan Efrida (2007), Astawan, M. 2005. Membuat Mie dan
Bihun. Jakarta.
bahwa kontaminasi bakteri Coliform dapat
melalui tangan penjual yang tidak higienis Andarwulan, N., F. Kusnandar., D.
Herawati. 2011. Analisis Pangan.
sehingga bakteri dari tangan penjual dapat
PT Dian Rakyat. Jakarta.
berpindah ke bahan pangan menyebabkan
Aqielatunnisa, A. 2015. Analisis bakteri
tumbuhnya bakteri sehinnga menimbulkan
Coliform (fekal dan non fekal)
cemaran mikrobiologis. Menurut Koswara sebagai indikator kualitas
perairan sungai gajah wong,
mie basah memiliki kandungan air yang
daerah istimewa Yogyakarta.

35
Analisis Mikrobiologi Mie Kuning Basah Di ……

Skripsi. Universitas Islam Negeri Juniawati. 2003. Optimasi Proses


Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengolahan Mi Jagung Instan
Yogyakarta. Berdasarkan Kajian Preferensi
Konsumen. skripsi. Departemen
Badan Standarisasi Nasional. 2000. Teknologi Pertanian dan Gizi,
Standar Nasional Indonesia (SNI) Fakultas Teknologi Pertanian.
Standar Mutu Tepung Terigu Institut Pertanian Bogor.
(SNI 01-3751-2000/Rev).
Jakarta: Badan Standarisasi Puri, T U R. 2012. Mie Basah Fortifikasi
Nasional. Spirulina Dan Kerusakan
Mikrobiologis Pada Penyimpanan
Buckle, K.A, Edwads, R.A, Fleet, G.H, Suhu Chilling. Skripsi. Institut
dan Wootton, M. 1987. Ilmu Pertanian Bogor. Bogor.
Pangan. Penerjemah Hari
Purnomo. Universitas Indonesia Suryadi, AMA. 2014. Analisis cemaran
(UI-Press). Jakarta. bakteri pada mie basah yang
beredar di pasar sentral kota
Hardiansyah dan Sumali, 2001. Gorontalo.Skripsi. Gorontalo.
Pengendalian Mutu dan Universitas Negeri Gorontalo.
Keamanan Pangan. Jakarta :
Koswara. Yuspasari, A. 2002. Kesehatan
Masyarakat. Higiene dan Sanitasi
Haryadi, P. 2008. Permasalahan keamanan Makanan Jajanan di
pangan di Indonesia. ( 15 ): 17- Tlogosari,Kelurahan Mukti Harjo
27. Bogor. Kidul Kecamatan Pedurungan
Semarang. 2 (1) : 871-880.
Irviani, L.I.dan F.C. Nisa.2014. Kualitas Semarang.
Mie Kering Tersubsitusi Mocaf.
Pangan dan Agroindustri. 3 (1) .
Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian, FTP Universitas
Brawijaya. Malang.

36

Anda mungkin juga menyukai