Anda di halaman 1dari 5

Jurnal SainHealth Vol. 1 No.

2 Edisi September 2017


© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

ANALISIS MIKROBIOLOGI JAJANAN MINUMAN DI SEKITAR


SEKOLAH DASAR PADA WILAYAH JEMURWONOSARI,
SURABAYA

Endah Prayekti
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

endahphe@unusa.ac,id

ABSTRACT

Snack as food and beverages, present vastly in Surabaya. Start from street vendor to famous
stores. The distribution of these snacks trader often found in schools, from primary to high school.
Common problems from these food dan baverages sales is their hygine. With a low sales price, other
raised problem are the using of raws material for snack production which lead to hazard microbial
contamination. This reaserch aim is to monitors the quality of beverages on microbiology that been
sold in around primary school of Jemur Wonosari District, Surabaya. Two microbiology parameters
that been analize were coliform bacterial and Escherichia coli number. Beverages sample that been
used were 9 samples, then analize using most propable number using 15 tube series. The Results then
analize descriptively. From 9 samples, all were exceed the standar quality according to Kepmenkes RI
No.492/MENKES/PER/2010.

Keywords : Coliform, Escherichia coli, Beverages, Primary School

PENDAHULUAN Studi tersebut juga menunjukkan bahwa siswa


Jajanan baik berupa makanan maupun yang sering kali jajan diluar kantin sekolah
minuman, tersaji secara luas di Surabaya. lebih sering mengalami diare.
Mulai tingkat pedagang kaki lima hingga di Salah satu parameter dari hieginitas
toko ternama. Sebaran pedagang jajanan ini jajanan dapat dilihat dari parameter
kerap kali dijumpai di sekolah-sekolah, dari mikrobiologinya. Keberadaan bakteri koliform
tingkat dasar hingga tinggi. Menjamurnya dan E.coli dalam makanan merupakan
pedagang tak luput disebabkan banyaknya indikator untuk menentukan tingkat kualitas
peminat. Beberapa hal yang mirip dijumpai di makanan dan minuman secara mikrobiologi
semua sekolah dasar adalah adanya pedagang menurut Kepmenkes RI
kaki lima yang menjajakan makanan kecil dan No.492/MENKES/PER/2010.
minuman. Makanan dan minuman tersebut Mengingat harga yang murah,
dijual dalam harga murah yang terjangkau oleh kekhawatiran yang timbul adalah adanya
siswa dan siswi SD. Siswa SD yang terpapar penggunaan bahan-bahan mentah yang
oleh jajanan di sekolah dapat beresiko berpotensi adanya masuknya kontaminan
menderita diare bila jajanan tersebut tidak makanan ataupun minuman berupa
hiegienis. Ruchiyat (2007) menunjukkan mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh.
adanya hubungan antara frekuensi konsumsi Adanya mikroorganisme tersebut dapat
makanan jajanan dengan kejadian diare pada menyebabkan gangguan dalam pencernaan,
siswa kelas 4, 5 dan 6 SDN dalam studinya. mulai diare hingga yang paling parah adalah

92
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 2 Edisi September 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

typus. Salah satu jenis jajanan yang cukup 2. Menyiapkan 15 tabung yang berisi
beresiko adalah dari jenis minuman. Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)
Marhamah dan Huda (2014) menemukan steril dengan durham terbalik didalamnya.
bahwa es sirup yang dijual di SD Negeri di Tabung tersebut dibagi menjadi 3
Bandar Lampung memiliki kualitas yang kelompok. 5 tabung seri pertama, 5
kurang baik karena tidak memenuhi syarat tabung seri kedua, dan 5 tabung seri
Kemenkes RI. No. 492/MENKES/PER/IV/ ketiga. Digunakan untuk uji penegas.
2010. 3. Untuk uji penduga, dilakukan dengan
Data Dinkes Jawa Timur (2014) memasukkan sampel menggunakan pipet
menunjukkan bahwa bahwa mulai tahun 2009 ke dalam 5 tabung seri pertama LB
sampai dengan tahun 2014, capaian penemuan sebanyak 10 ml, 5 tabung seri kedua LB
kasus diare cenderung meningkat setiap sebanyak 1 ml, dan 5 tabung seri ketiga
tahunnya. Untuk itu monitoring terhadap LB sebanyak 0,1ml.
minuman perlu dilakukan untuk meminimalisir 4. Media yang telah diberi sampel kemudian
potensi diare pada anak-anak. diinkubasi pada suhu 350C, selama 24
jam. Hasil yang positif bila terdapat
METODOLOGI PENELITIAN gelembung gas minimal 10% pada tabung
Jenis, Populasi, Sampel, dan Lokasi durham. Bila tidak dijumpai, inkubasi
Penelitian dilanjutkan 24 jam pada suhu 350C.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian 5. Hasil yang positif setelah inkubasi
deskriptif observasional. Penelitian dilakukan maksimal pada 48 jam, kemudian
di Laboratorium Mikrobiologi, Kampus B, dilanjutkan ke uji penegas.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. 6. Uji penegas dilakukan dengan mengambil
Populasi yang dijangkau adalah penjual 1-2 ose media pada tabung LB yang
minuman disekitar Sekolah Dasar di wilayah positif dan dimasukkan secara aseptik
Jemurwonosari, Surabaya. Sampel penelitian pada media BGLB.
yang digunakan adalah 9 minuman yang dijual 7. Inkubasi media BGLB pada 350C selama
oleh pedagang dalam populasi. 24 jam. Hasil yang positif bila terdapat
gelembung gas minimal 10% pada tabung
Prosedur Penelitian durham.
Metode analisis sampel menggunakan 8. Kombinasi hasil tabung yang positif pada
metode MPN dengan 15 seri tabung, media BGLB kemudian dicocokkan ke
menggunakan media Lactose Broth, Brillian dalam tabel MPN seri 15 tabung (5-5-5).
Green Lactose Bile Broth dan Eosin Metilin 9. Jika seri tabung positif tidak dijumpai
Blue Agar. Metode MPN yang digunakan dalam tabel MPN, maka jumlah bakteri
dalam penelitian ini secara rinci adalah sebagai koliform dihitung menggunakan rumus
berikut: berikut ini (Waluyo, 2010):

Menghitung Jumlah Bakteri Koliform MPN/100ml =


1. Menyiapkan 15 tabung yang berisi
Lactosa broth (LB) steril dengan durham Keterangan :
terbalik didalamnya. Tabung tersebut A : Jumlah tabung yang menunjukkan
dibagi menjadi 3 kelompok. 5 tabung seri hasil positif
pertama, 5 tabung seri kedua, dan 5 B : Jumlah sampel yang menunjukkan
tabung seri ketiga. Digunakan untuk uji hasil negatif (ml)
penduga. C : Jumlah total sampel yang diujikan

93
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 2 Edisi September 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

(ml)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menghitung jumlah Bakteri Escherichia coli Hasil
1. Hasil positif pada tabung BGLB Sampel minuman yang dianalisis
kemudian dilanjutkan ke medium EMB meliputi minuman yang dijual di sekitar
dengan cara streak menggunakan ose. Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Jemur
2. Menginkubasi bakteri pada media EMB Wonosari, Kecamatan Wonocolo. Sampel
selama 24 jam pada suhu 370C. minuman yang diambil meliputi es teh instan,
3. Mengamati hasil streak pada media EMB. es rasa buah instan, es krim, dan es cincau.
Hasil posif ditandai dengan adanya koloni Total jumlah sampel yang dianalisis adalah
hijau metalik pada media EMB. sebesar 9 sampel. Sampel yang didapat
4. Mengkombinasi hasil positif pada media kemudian dianalisis jumlah bakteri koliform
EMB yang diperoleh kemudian dan Escherichia coli. Adapun hasil penelitian
dicocokkan dengan tabel MPN seri 15 ini tersaji pada tabel 1.
tabung (Fardiaz, 1993).

Tabel 1. Jumlah Bakteri Koliform dan E.coli dari sampel minuman


Sampel Jumlah Bakteri Koliform Jumlah Bakteri E.coli
No (sel/100ml) (sel/100ml)
1 49 33
2 16,8 9
3 >1600 17
4 29,4 9
5 23,4 4
6 1600 34
7 >1600 9
8 19,1 4
9 80,5 17

Pembahasan Secara umum, hasil bakteri koliformnya


Pemeriksaan cemaran mikroba pada dan E.coli diluar ambang batas maksimal yang
bahan pangan baik itu makanan maupun diperbolehkan dalam air yang diminum.
minuman kerap kali dilakukan. Hasil yang Menurut Kepmenkes RI No.492/MENKES/
didapatkan pun banyak dijumpai adanya bahan PER/2010 tentang persyaratan kualitas air
pangan yang berada di atas ambang batas minum, menyebutkan bahwa jumlah bakteri
standar cemaran mikroba dalam makanan koliform dan bakteri Escherichia coli dalam
maupun minuman (Nisa et al., 2012; air minum adalah 0. Sehingga dapat dikatakan
Puspitasari, 2013; Ritonga et al., 2014; Aditya bahwa minuman yang diambil sebagai sampel
dan Muthiadin, 2015; Fathimah et al., 2017). tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Dalam penelitian ini, analisis sampel secara Jumlah bakteri koliform dalam sampel
mikrobiologi dengan menghitung jumlah minuman yang diujikan sangatlah beragam
bakteri koliform dan E.coli menunjukkan hal nilainya, dari mulai yang terendah dijumpai
yang serupa, yaitu dijumpai kedua bakteri pada sampel 6 hingga yang tertinggi dijumpai
tersebut (Tabel 1). Berdasarkan temuan pada sampel 3, 6, dan 7.
tersebut, tentunya dapat dibaca bahwa tidak Begitu pula dengan jumlah bakteri
banyak penjual yang memperhatikan akan Escherichia coli dalam sampel minuman yang
hieginitas dari produk yang dia jual. diujikan memiliki hasil yang bervariasi.
Jumlah terendah didapatkan pada sampel 5 dan

94
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 2 Edisi September 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

8, sedangkan tertinggi diperoleh pada sampel Fatimah, S., Prasetyaningsih, Y., dan Sari,
6. Seluruh minuman yang diuji adalah M.F.I. 2017. Analisis Coliform Pada
minuman yang menggunakan es batu. Minuman Es Dawet Yang Dijual Di
Malioboro Yogyakarta. Prosiding
Cemaran mikroba dalam minuman yang dijual
Seminar Nasional IKAKESMADA.
dapat berasal dari berbagai sumber. Beberapa ISBN: 978-979-3812-41-0. 75-80.
diantaranya yaitu berasal dari es batu (Hadi et
al., 2014), air, proses pembuatan yang tidak Hadi, B., Bahar, E., dan Semiarti, R. 2014. Uji
higienis, dan peralatan yang digunakan Bakteriologis Es Batu Rumah Tangga
tercemar bakteri (Wibawa, 2008). Berdasarkan yang digunakan Penjual Minuman di
kemungkinan ini, maka pedagang perlu Pasar Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas. 3 (2).
memperhatikan sumber air yang digunakan,
memilih es batu dari air yang telah dimasak, Kepmenkes RI No.492/MENKES/PER/2010
menggunakan peralatan bersih serta tentang PERSYARATAN KUALITAS
memperhatikan kebersihan diri dan AIR MINUM.
lingkungan dalam proses pembuatan. Beberapa
hal yang dapat mempengaruhi kualitas Nisa, A.S., Hastuti, U.S., Witjoro, A. 2012.
minuman adalah bahan baku, pengolahan, Analisis Mikrobiologi Minuman Teh
Seduhan Berbeda Merk Berdasarkan
letak dari sumber berpotensi penyakit, dan cara
Nilai MPN Coliform Di Kota Malang.
penangan minuman hingga penyajian (Ritonga Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1.
et al., 2014). Seminar Nasional IX Pendidikan
Biologi. Publisher: Prodi Pendidikan
KESIMPULAN Biologi FKIP UNS. 518-523.
Semua minuman yang diujikan memiliki
Marhamah dan Huda, M. 2014. Kualitas
jumlah bakteri koliform dan Escherichia coli
Mikrobiologi Minuman Jajanan (Es
di luar ambang batas berdasarkan Kepmenkes Sirup) Pada Kantin SD Negeri Di
RI No.492/MENKES/PER/2010 tentang per- Wilayah Kota Bandar Lampung. Jurnal
syarat an kualitas air minum. Analis Kesehatan. Vol 3, No.1.

UCAPAN TERIMAKASIH Ritonga, R, Marsaulina, I, dan Chahaya, I.


Terima kasih kepada mahasiswa D-IV Analis 2014. Analisis Escherichia coli Dan
Higiene Sanitasi Pada Minuman Es Teh
Kesehatan UNUSA dan asisten laboratorium
Yang Dijual Di Pajak Karona Jamin
Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun
Surabaya yang telah membantu dalam 2013. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan
penyelesaian penelitian ini. Kerja. Vol 3, No 2.

DAFTAR PUSTAKA Ruchiyat, A. 2007. Hubungan antara Hygine


Aditia, L., dan Muthiadin, C. 2015. Uji Perorangan, Frekuensi Konsumsi, Dan
Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Sumber Makanan Jajanan Dengan
Jajanan di Kampus II Universitas Islam Kejadian Diare. Naskah Publikasi
Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Skripsi. Fakultas Kedokteran.
Biogenesis. Vol 3, No. 2. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Dinkes. 2014. Profil Kesehatan Jawa Timur Waluyo, L. 2010. Teknik dan Metode Dasar
2014. Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Mikrobiologi. Malang UMM Press.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Wibawa, A. 2008. Faktor Penentu


Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kontaminasi Bakteriologik pada
Makanan Jajanan di Sekolah Dasar.

95
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 2 Edisi September 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586

Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Indonesia Seri Sains Dan Teknologi.


Vol. 3, No. 1. Vol. 2, No.1

Puspitasari, R.L. 2013. Kualitas Jajanan Siswa


di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar

96

Anda mungkin juga menyukai