Anda di halaman 1dari 6

Nama: Anggi Nurmalasari Tanggal Praktikum: 31 Oktober-1 November 2016

NIM: 1607670 Tanggal Laporan: 8 November 2016


Judul Praktikum: Menghitung bakteri dengan metode TPC dan MPN

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk menghitung jumlah bakteri yang
terkandung dalam sample dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dan
Most Probable Number (MPN). Sample yang dipakai adalah sample air kran yang
berada dalam laboratorium. Pengambilan sampel juga diperlukan cara yang aseptic
supaya bakteri disekitar kran tidak ikut terbawa.

Pada penghitungan bakteri dengan cara TPC mempunyai prinsip yaitu dengan
cara menumbuhkan sel mikroorganisme yang ada pada media agar, sehingga
mikroorganisme akan tumbuh berkembang biak dan membentuk koloni pada agar
tanpa perlu dilihat melalui mikroskop. Metode TPC ini dilakukan dengan ditanam di
media Nutrient Agar (NA). Sebelum melakukan penanaman juga perlu dilakukan
pengenceran. Tujuan dari pengenceran sampel yaitu mengurangi jumlah kandungan
mikroba dalam sampel sehingga nantinya dapat diamati dan diketahui jumlah
mikroorganisme secara spesifik sehingga didapatkan perhitungan yang
tepat.Pengenceran memudahkan dalam perhitungan koloni (Fardiaz, 1993).
Pengenceran ini dilakukan dari pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3. Dari setiap
pengenceran diambil 1ml dan ditanam pada media agar dengan cara menuangkan
dahulu sampel pada cawan petri lalu media NA yang mempunyai suhu ±45oC (Pour
Plate anaerob). Setelah penanaman, cawan diinkubasi selama 24 jam.

Setelah diinkubasi selama 24 jam, koloni bakteri tumbuh pada semua cawan.
Koloni yang tumbuh bermacam-macam. Perhitungan bakteri ini mempunyai syarat
perhitungan koloni yaitu dari 30-330 koloni. Jika di dalam cawan jumlah koloni kurang
dari 30 maka cawan tersebut terlalu sedikit untuk dihitung (TSUD). Jika lebih dari 330
maka cawan tersebut terlalu banyak untuk dihitung (TBUD). TSUD dan TBUD ini
tidak memenuhi syarat perhitungan cawan. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok
6, cawan 10-1 memiliki koloni-koloni besar dan banyak koloni yang tumbuh di
permukaan agar sehingga cawan 10-1 tidak masuk persyaratan perhitungan dan cawan
10-1 ini TBUD. Namun, pada pengamatan kelompok 1 dan kelompok 3 pada cawan
10-1 memiliki jumlah koloni yang dapat terhitung yaitu 77 koloni dan 148 koloni.

Pada cawan 10-2 setelah diinkubasi memiliki koloni koloni besar, namun pada
cawan ini koloni tersebut masih dapat terhitung yaitu terdapat 5 koloni besar. Sehingga
jumlah koloni prediksinya yaitu 5×102 CFU/ml. Sedangkan pada cawan 10-3
membentuk koloni-koloni besar yang dapat dihitung terdapat 7 koloni yang terdapat
dalam cawan ini, sehingga jumlah koloni prediksi nya yaitu 7×103 CFU/ml. Pada
kedua cawan ini memiliki jumlah koloni yang tidak masuk persyaratan perhitungan
mikroba dengan cara TPC. Maka kedua cawan ini tidak dapat dihitung karena terlalu
sedikit untuk dihitung. Namun jika dirata-ratakan sample yang di uji memiliki jumlah
rata-rata koloni per ml yaitu 3,75×103 CFU/ml.

Rata-rata yang didapat dalam setiap kelompok memiliki perbedaan. Perbedaan


ini dikarenakan pada proses penanaman tidak terlalu aseptic seperti tidak memakai
masker saat penanaman, tangan yang belum disemprot pakai alcohol, dan saat
menanam tidak dekat dengan Bunsen. Selain itu juga mungkin pada pengambilan
sampel kelompok 6 tidak aseptic sehingga bakteri lain ikut tertanam. Pada cawan 10-1
yang kelompok kami amati juga terdapat uap-uap air pada permukaan cawan, hal ini
dikarenakan kondensasi dan menyebabkan bakteri cepat tumbuh karena faktor
pertumbuhan bakteri salah satunya dipengaruhi oleh kelembaban media.

Metode MPN dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri coliform yang


terkandung dalam suatu sampel. Sampel yang dipakai sama dengan metode TPC yaitu
sampe air kran yang terdapat di laboratorium. Metode MPN sebenarnya dilakukan
melalui 3 tahapan yaitu tahap pendugaan, tahap konfirmasi, dan tahap kelengkapan.
Namun karena waktu dan tempat yang tidak memungkinkan maka pada praktikum
hanya melakukan tahap pendugaan.
Tahap pendugaan ini dilakukan dengan cara menambahkan sampel dengan
berbagai macam volume dari 10ml;1ml; dan 0,1 ml ke dalam media Lactose Broth (LB)
yang telah berisi tabung durham. Pada setiap volume, dibuat 3 tabung dengan media
LB yang berisi tabung durham. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam. Penanaman
dilakukan dalam media LB karena media ini merupakan media yang selektif untuk
menumbuhkan bakteri coliform pada air dan susu.

Perhitungan MPN ini dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu
yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan
atau terbentuknya gas didalam tabung durham yang diletakkan pada posisi terbalik,
yaitu untuk menangkap gas yang dihasilkan oleh bakteri.

Menurut Suriawiria (1985), kekeruhan yang terdapat pada tabung reaksi


disebabkan karena adanya aktivitas dari suatu mikroorganisme. Kekeruhan yang terjadi
pada tabung-tabung reaksi tersebut berbeda, ada yang mengalami kekeruhan pada
bagian permukaannya saja dan juga ada yang mengalami kekeruhan merata pada
seluruh media dan sampel.

Menurut Fardiaz (1992), Gelembung udara yang dihasilkan pada tabung


durham disebabkan oleh adanya aktivitas yang respirasi mikroorganisme, sehingga
dapat dilihat hasil dari respirasi mikroorganisme tersebut berupa gelembung gas.

Kelompok 6 mendapat bagian menambahkan volume 0,1ml ke dalam media


LB. Kelompok 4 dan 5 mendapat bagian menambahakan volume 10ml dan 1ml. pada
volume 10ml setelah diinkubasi terdapat 3 tabung positif yang terdapat gas pada tabung
durham. Pada volume 1 ml terdapat 2 tabung positif yang terdapat gas pada tabung
durham. Pada volume 0,1 ml terdapat 0 tabung positif karena pada tabung durham tidak
terdapat gas yang terbentuk. Sehingga, sampel memiliki indeks 93 MPN/ml. indeks
MPN ini didapat berdasarkan table dibawah ini:
Tabel diatas merupakan standar indeks MPN per 100ml. sehingga kita tidak
perlu menghitung untuk mengetahui bakteri yang terdapat dalam sampel tersebut.

Berdasarkan jumlah tabung positif, air kran yang berada dalam laboratorium
memiliki bakteri coliform yang tidak terlalu banyak.
BAB VII

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum, maka kesimpulan yang didapat yaitu:

- Perhitungan mikroba secara langsung dapat dilakukan dengan menggunakan


metoda Total Plate Count. Metode ini dilakukan dengan cara menumbuhkan
mikroorganisme pada media Na. Sehingga, setelah diinkubasi terdapat koloni yang
tumbuh pada permukaan koloni yang dapat dihitung secara langsung. Jumlah
koloni rata-rata yang terdapat dalam sampel air kran adalah 3,75×103 CFU/ml.
- Perhitungan mikroba selanjutnya yaitu dengan cara Most Probable Number.
Metode ini dilakukan dengan cara tiga tahap yaitu tahap pendugaan, tahap
konfirmasi, dan tahap kelengkapan. Namun, pada saat praktikum hanya melakukan
tahap pendugaan saja dengan cara menambahkan sampel pada media LB. Setelah
diinkubasi pada volume 10ml terdapat 3 tabung positif, pada volume 1 ml terdapat
2 tabung positif, dan pada volume 0,1 ml tidak terdapat tabung positif. Pada table
MPN jika nomor tabung yang positifnya 3-2-0 maka memiliki indeks MPN sebesar
93MPN/100ml.
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz,Srikandi.2002. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Dhea, V. 2015. Penghitungan Bakteri dengan Metode MPN. [Online]. Diakses di:
http://pakarebiologi.blogspot.co.id/2015/07/laporan-praktikum-mikrobiologi-
umum_77.html (06 November 2016)

Gobel, Risco B. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Universitas Hasanuddin,


Makassar.

Kawuri, R., Y. Ramona dan I. B. G. Darmayasa, 2007, Penuntun Praktikum


Mikrobiologi Farmasi. Jurusan Biologi F. MIPA UNUD, Bukit Jimbaran.

Jiwanjaya, Y. 2014. Penghitungan Mikroba. [Online]. Diakses di:


http://www.biologiedukasi.com/2014/11/metode-penghitungan-bakteri.html
(06 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai