Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN

TOTAL PLATE COUNT (TPC)


Kelompok5:
1. Tiara
2. Thesya Aulia Nabila
3. Retno Ayu Diantika
4. Ana Sriwahyuni
5. Rezki Ilham Faebriawan
Dasar Teori
Total Plate Count (TPC) merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam bahan
pangan. Metode hitung cawan merupakan
metode yang paling banyak digunakan dalam
analisa,karena koloni dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop(Dwidjoseputro, 2005).
Metode ini dapat menggambarkan kualitas
mikrobiologi padabaan pangan,apabila nilai
TPC tinggi maka kualitas mikrobiologi
pangan dianggap renda karena tingginya
nilai TPC pada pangan mengindikasi
jumlah mikroorganisme yang
banyak,sehingga dapat membahayakan
konsumen,(Depkes RI,2005).
Metode hitungan cawan dibedakan atas dua
cara,yakni:
1. Metode tuang(Pour Plate)
Pada metode tuang,sejumlah sampel dari
pengenceran yang dikehendaki dimasukan
kedalam cawan petri,kemudian ditambah
agar-agar cair yang steril didinginkan
sebanyak 10-20 ml dan digoyangkan agar
menyebar.
2. Metode Permukaan(surface/spread plate)
Media cair steril dituang dahulu kedalam
cawan petri, setelah membeku dituang
0,1 ml sediaan yang telah di encerkan,
lalu diratakan dengan alat pengusap
diatas permukaan media, kemudian di
inkubasi dalam incubator(Anonim,2011).
Jenis-Jenis Sampel untuk TPC:

Jenis
Sampel

Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel


Cair Serbuk Kental Padat Beku

 Secara umum semua jenis sampel yang berbentuk padat maupun cair
dapat dihitung jumlah koloni mikrobanya (ALT) menggunakan
metode TPC.

 Jenis sampel serbuk, kental, padat dan beku secara umum termasuk
kedalam jenis sampel padat.
Mekanisme Pelaporan Hasil
Untuk melaporkan hasil analisis mikrobiologi dengan
cara hitungan cawan digunakan standar yaitu Standar
Plate Count(SPC):
1. Cawan yang dipili dan diitung adalah 25-250 koloni
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu
merupakan kumpulan koloni yang besar dimana
jumlah koloninya diragukan dapat dihitung sebagai
satu koloni.
3. Satuan deretan rantai koloni yang terlihat sebagai
suatu garis tebal dihitung sebagai satu
koloni(Fardiaz,1992)
Perhitungan Koloni
• Apabila terdapat dua atau lebih cawan-cawan dengan
tingkat pengenceran yang berurutan mengandung 30-300
koloni,
maka :
– Jika jumlah koloni pada pengenceran lebih tinggi
(misalkan 10-3) lebih besar 2 kali dari jumlah koloni
pada pengenceran dibawahnya (misalkan 10-2), maka
angka lempeng total ditentukan oleh tingkat
pengenceran lebih rendah (10-2).

– Jika jumlah koloni pada pengenceran lebih tinggi


(misalkan 10-3) lebih kecil 2 kali dari jumlah koloni
pada pengenceran dibawahnya (misalkan 10-2), maka
angka lempeng total ditentukan oleh kedua tingkat
pengenceran tersebut yaitu 10-2 dan 10-3.
Jika tidak ada satu pun koloni yang tumbuh pada cawan petri
maka ALT dinyatakan : lebih kecil dari (1) satu x factor
pengenceran terendah; contoh
• Pengenceran terendah adalah nol (P=100) ALT<1
• Pengenceran terendah adalah 10-1 (P=10-1) ALT<10
• Angka Lempeng Total (ALT) hanya ditulis dalam dua angka,
berikutnya dibulatkan :
Jika >5 dibulatkan keatas
Jika <5 dibulatkan kebawah (Irianto,2007)
Kelebihan dan Kekurangan
Metode TPC
Metoda perhitungan ini merupakan cara yang paling sensitif
untuk menghitung jumlah mikroba karena alasan-alasan
sebagai berikut :

1. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung.

2. Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus.

3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba


karena koloni yang terbentuk berasal dari satu sel mikroba
dengan penampakan pertumbuhan spesifik.
Kelebihan dan Kekurangan
Metode TPC
Kekurangan metode TPC :
1. Hasil perhitungan tidak menunjukan jumlah sel
mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang
berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
2. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin
menghasilkan nilai yang berbeda.
3. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh
pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak
dan jelas, yang menyebar.
4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa
hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung
Tujuan:
1. Untuk melakukan analisa kuantitatif dengan metode
TPC
2. Mengetahui cara menghitung koloni bakteri yang
terbentuk dari sampel
Prinsip Kerja Pemeriksaan:
Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count
adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih
hidup pada media agar,sehingga mikroorganisme akan
berkembang biak membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop . (SNI 2897:2008)
Sampel yang digunakan : - Tahu (Sampel Padat)

Alat dan Bahan:


A. ALAT
1.Mortir steril 10. Api spiritus/Bunsen
2.Tabung reaksi 11. Pinset
3.Rak tabung reaksi 12. Inkubator
4.Gelas ukur 250 ml 13. Kertas Label
5.Pipet ukur 1 ml, 10 ml 14. Spatel
6.Bola hisap 15. Batang Pengaduk
7.Petridish steril 16. Kompor Listrik
8.Neraca analitik 17. Botol Semprot
9.Erlenmeyer 100, 250, 500 ml 18. Benang pulung/Tali
B. BAHAN C. MEDIA/REAGENSIA
1.Kristal NaCl 1. Larutan garam fisiologis/Pz
2.Serbuk media PCA 2. Media PCA
3.Aquades steril 3. Sampel  Tahu
4.Kapas berlemak
5.Aluminium foil
6.Tahu
Prosedur Kerja:
1. Preparasi sampel padat (tahu)
– Sampel tahu dihancurkan
dengan blender, apabila tidak
ada blender bisa dengan mortir
steril.
– Memasukkan 10 g sampel
tersebut ke dalam labu
erlenmeyer/botol steril.
– Menuangkan 90 ml aquades Sampel tahu di haluskan
steril ke dalamnya.
– Bahan dengan pengencer
tersebut siap digunakan untuk
pemeriksaan angka kuman.
Sebelumnya tahu ditimbang terlebih Larutan Pz yang telah
dahulu dengan neraca analitik sebanyak disterilisasi di takar
10 gram lalu di hancurkan sampai halus dengan labu ukur
dengan mortal steril dalam keadaan sebanyak 90 ml
steril dengan cara bekerja didekat api
bunsen.
Erlenmeyer yang telah steril
Setelah bahan halus
tutupnya dibuka di daerah steril
dituangkan sedikit demi
yaitu di daerah api bunsen agar
sedikit larutan pz steril yang
kesterilannya terjaga.
telah ditakar ke dalam mortir.

Larutan pz yang telah bercampur


dengan bahan dituangkan ke dalam
Erlenmeyer tadi. Lalu dibilas sisa-sisa
tahu dalam mortir dengan larutan pz
sampai larutan pz yang telah ditakar
tadi habis.
Bahan telah siap digunakan Sampel awal dengan label 10-1
untuk pemeriksaan angka dipipet dengan pipet ukur
kuman. Lalu diberi label 10-1 sebanyak 1 ml. Pengerjaan dari
sebagai tanda sampel awal. awal sampai akhir tetap didaerah
api bunsen agar tetap steril.

Lalu 1 ml larutan tadi dimasukkan


dalam tabung dengan label 10-2 yang
sebelumnya telah berisi larutan pz
steril sebanyak 9 ml. Kemudian
dikocok hingga homogen.
Lalu dipipet larutan dalam tabung 10-2 Setelah dilakukan pengenceran
sebanyak 1 ml dan dimasukkan dalam bertingkat terlihat bahwa dari
tabung 10-3, dikocok hingga tabung dengan label 10-1 ke
homogen. Begitu seterusnya sampai tabung 10-6 larutannya semakin
tabung dengan label 10-6. Hal ini jernih.
disebut dengan pengenceran
bertingkat.

Setelah itu dipipet larutan dari


tabung 10-6 sebanyak 1 ml.
Gambar teknik pengenceran bertingkat

Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu


memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba
yang tersuspensi dalam cairan
Kemudian larutan sebanyak 1 ml Lalu dipipet 1 ml larutan dari tabung
tadi dimasukkan dalam petridish 10-5 kedalam petridish dengan label
steril dengan label 10-5 begitu seterusnya sampai semua
10-6 dengan tutup petridish dibuka petridish dari 10-1 sampai 10-6 terisi
sedikit untuk menjaga kesterilan. larutan.

Kemudian petridish yang telah terisi


larutan tadi ditambahkan dengan larutan
media PCA sampai merata sebanyak 15-
20 ml. Lalu ditunggu hingga membeku.
Gambar diatas menunjukkan keenam
menunjukkan kontrol media yang dibuat
petridish yang berisi label 10-1 sampai
dengan media PCA namun tanpa diberi
10-6 berisi media yang telah membeku.
sampel lalu dimasukkan dalam incubator
Lalu dimasukkan dalam incubator suhu
dengan perlakuan yang sama.
37◦C selama 24-48 jam dalam keadaan
terbalik.

Setelah 24 jam media dikeluarkan dari


inkubator. Untuk pemeriksaannya yang
pertama kali harus kita amati dan
dihitung jumlah koloninya adalah
kontrol media. Terapat 1 koloni bakteri
dalam kontrol media. Pemeriksaan dapat
dilanjutkan.
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN ANGKA
KUMAN
Pada petridish 10-2 Pada petridish 10-3 terdapat 10
terdapat 13 koloni bakteri. koloni bakteri.

Pada petridsh 10-5 terdapat 7 koloni


bakteri.

Koloni bakteri

Pada petridish 10-4 terdapat 8 koloni


bakteri.
Pada petridish 10-6 terdapat 5 koloni
bakteri. Hasilnya dicatat dan dilakukan
pelaporan jika jumlah koloni antara
30-300 koloni bakteri. Namun dari
hasil praktikum ini tidak terdapat
jumlah koloni antara 30-300 koloni
bakteri.
Daftar Pustaka
• Dwidjoseputro,D.2005.Dasar-dasar
Mikrobiologi.Djambatan.Jakarta
• Fardiaz,S.1992.Mikrobiologi Pangan 1.PT
Gramedia.Jakarta
• Depkes RI,2005
• Irianto,Koes.2007.Mikrobiologi Meguak Dunia
Mikroorganisme Jilid 1.CV Yarma Widya.Bandung
• SNI 2897:2008
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai