Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

UJI MOST PROBABLE NUMBER (MPN) SERI 7 TABUNG DAN 15


TABUNG

DISUSUN OLEH :

NAMA : CHARLES LIDANG DJAWA

NIM : B1D120104

KELAS : 2020C

KELOMPOK : 3 (TIGA)

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Uji Most Probable Number (MPN) seri 7 tabung dan 15 tabung

Nama : Charles Lidang Djawa

NIM : B1D120104

Hari/Tanggal : 1. Seri 7 tabung : Kamis, 21 April - Rabu, 27 April 2022

2. Seri 15 tabung : Kamis, 20 Mei - Rabu 25 Mei 2022

Kelompok : 3 (Tiga)

Rekan Kerja : 1. Gustin Ahmad 4. Anastasya Febrianty Parapak

2. Lisa Amma 5. Hasnawiyah Fikas Bugis

3. Dwi Alfira 6. Anto Jelita Lalin

Penilaian :

Makassar, 2022

Asisten Praktikan

Habibah Gali, S.Tr.Kes Charles Lidang Djawa


NIM : B1D120104

Dosen Pembimbing

Nirmawati Angria S.Si. M.kes


NIDN : 091 8068 702
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekitar tiga per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air, menjadikan

air sebagai zat terpenting untuk kebutuhan dasar agar berlangsungnya

kehidupan. Air selain bermanfaat bagi manusia, juga merupakan media yang

baik untuk kehidupan bakteri. Bakteri ini dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri

patogen dan bakteri non-patogen. Bakteri patogen dapat menyebabkan

penyakit dengan keluhan diare seperti disentri, tipus, dan kolera, melalui air

yang diminum. Beberapa contoh bakteri patogen adalah Shigella dysentriae,

Salmonella typhi, Salmonella paratyphi. Untuk bakteri non-patogen

contohnya dari golongan bakteri Fecal streptococci, Iron bacteri, dan

Actinomycetes (Afif, 2015).

Coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai

indicator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air,

makanan, susu dan produk-produk susu. Coliform sebagai suatu kelompok

dicirikan sebagai kelompok bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak

membentuk spora, aerobilik fakultatif yang memfermentasi lactose dengan

menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam suhu 370C . adanya bakteri

coliform dalam makanan dan minuman menunjukkan kemungkinan adanya


mikroba enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan

(Widianti, 2004).

Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan uji hitung jumlah

bakteri dengan beberapa metode : Metode Plate Count, Penentuan volume

total, Metode turbidometri, Metode MPN (Most Probable Number), Metode

perhitungan cawan ( Pratiwi, 2008).

Salah satu metode yang digunakan adalah metode MPN (Most Probable

Number), dalam metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi,

dalam hal ini perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif.

Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya

kekeruhan, atau terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk bakteri

pembentuk gas. Umumnya untuk setiap pengenceran digunakan 3 atau 5 seri

tabung. Makin banyak tabung yang digunakan dalam perhitungan nilai MPN,

akan menunjukkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Metode MPN biasanya

dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri di dalam contoh berbentuk cair,

meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih

dahulu disuspensikan dengan perbandingan 1 : 10 dari contoh tersebut dalam

buffer. Kelompok bakteri yang dapat dihitung dengan metode MPN juga

bervariasi bergantung pada media yang digunakan untuk pertumbuhannya

(Supardi, 1999).
B. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui jumlah MPN pada sampel air dan minuman dengan

mnggunakan seri 7 tabung dan 15 tabung.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan yang kurang terjamin kebersihannya akan sangat mudah

terkontaminasi. Kontaminasi juga dapat terjadi jika penyimpanan makanan terlalu

lama.Penyimpananyang lama akan menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen seperti

coliform. Bakteri coliform merupakan mikroorganisme yang sering digunakan

sebagai indikator untuk menentukan suatu sumber air terkontaminasi patogen atau

tidak. Bakteri coliform dapat tumbuh dan berkembang biak pada suhu penyimpanan

7°C hingga 60°C (Nurjanah, 2006).

Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula

risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia

dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air

terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah bakteri

Escherichia coli, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan

muntah-muntah (Entjang, 2003).

Bakteri coliform merupakan suatu kelompok bakteri heterogen, berbentuk

batang, gram negatif, aerob dan anaerob fakultatif. Pada kondisiaerob, bakteri ini

mengoksidasi asam amino, sedangkan jika tidak terdapatoksigen, metabolisme

bersifat fermentatif, dan energi diproduksi dengan caramemecah laktosa menjadi

asam organik dan gas dalam waktu 24-48 jam, padasuhu 350 C (Suriawira 1996).
Bakteri coliform di bedakan menjadi 2 tipe, yaitu non fecal dan fecalcoliform.

Contoh dari tipe non fecal coliform adalah Enterobacter danklebsiella. Enterobacter

dan Klebsiella ini biasanya ditemukan pada hewandan tanaman yang telah mati. Tipe

dari bakteri coliform ini dapatmenyebabkan penyakit saluran pernafasan. Contoh dari

tipe fecal coliform adalah bakteri Escherechia coli, merupakan bakteri yang berasal

darikotoran manusia dan hewan. Tipe dari bakteri coliform ini dapatmenyebabkan

penyakit saluran pencernaan (Artianto 2009).

Salah satu metode yang digunakan adalah metode MPN (Most Probable

Number), dalam metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dalam

hal ini perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung

yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan, atau terbentuknya

gas di dalam tabung durham untuk bakteri pembentuk gas. Umumnya untuk setiap

pengenceran digunakan 3 atau 5 seri tabung. Makin banyak tabung yang digunakan

dalam perhitungan nilai MPN, akan menunjukkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi.

Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri di dalam contoh

berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan

terlebih dahulu disuspensikan dengan perbandingan 1 : 10 dari contoh tersebut dalam

buffer. Kelompok bakteri yang dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi

bergantung pada media yang digunakan untuk pertumbuhannya (Supardi, 1999).

Pemeriksaan kehadiran bakteri coli dari air dilakukan berdasarkan

penggunaan media kaldu laktosa yang ditempatkan di dalam tabung reaksi berisi
tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik, digunakan untuk menangkap gas

yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas) (Jiwintarum, 2017).

Metode MPN (Most Probable Number) meliputi beberapa tes, diantaranya tes

perkiraan (presumptive test) dan tes penegasan (confirmed test). Metode MPN

dilakukan dengan menggunakan tabung reaksi dimana sebelumnya telah diletakkan

tabung durham dengan posisi terbalik untuk melihat ada atau tidaknya gelembung

pada tabung durham (Izzatul, 2018).

Dalam metode MPN ini digunakan pemeriksaan dengan dua tahap test,

diantaranya tes perkiraan (presumptive test) dan tes penegasan (confirmed test). Tes

perkiraan (presumptive test) pada penelitian ini menggunakan media Lactose Broth

(LB) karena LB merupakan media umum yang digunakan untuk mengisolasi

kelompok bakteri koliform. Tabung berisi media LB dimasukkan dalam inkubator

pada suhu 37˚C dan ditunggu 2 × 24 jam. Uji dinyatakan positif bila berbentuk gas

yang dapat dilihat berupa rongga kosong pada bagian atas tabung Durham dan

bersifat asam bila warna media menjadi kuning keruh. Terbentuknya gas dalam

tabung durham sebagai hasil fermentasi laktosa serta dihasilkan asam laktat.

Fermentasi laktosa tidak selalu menunjukkan bakteri koliform, karena laktosa bisa

juga difermentasi oleh mikroba lain misalnya bakteri asam laktat. Oleh karena itu test

perkiraan dilanjutkan dengan test penegasan (Emma, 2018).

Tes perkiraan (presumptive test) pada menggunakan media Lactose Broth

(LB) karena LB merupakan media umum yang digunakan untuk mengisolasi

kelompok bakteri coliform. Tabung berisi media LB dan sampel dimasukkan dalam
inkubator pada suhu 37C selama 48 jam. Uji dinyatakan positif apabila terbentuk

gelembung yang dapat dilihat berupa rongga kosong pada tabung durham.

Terbentuknya gelembung dalam tabung durham sebagai hasil fermentasi laktosa serta

dihasilkan asam laktat. Fermentasi laktosa tidak selalu menunjukkan bakteri coliform,

karena laktosa bisa juga difermentasi oleh mikroba lain misalnya bakteri asam laktat.

Pengujian dilanjutkan dengan tes penegasan (Octaviani, 2018).

Uji penegasan (Confirmative test) menggunakan media selektif BGLB 2%

(Brilliant Green Lactose Bile Broth) yang mengandung garam empedu (bile) yaitu

komponen yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yang tidak

hidup dalam saluran pencernaan manusia dan mengandung hijau brilian yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif tertentu selain coliform, serta

memberikan kesempatan bakteri coliform untuk tumbuh dengan baik (Octaviani,

2018).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

1. Waktu

a. Uji MPN seri 7 tabung

Hari : Kamis - Rabu

Tanggal : 21 April - 27 April 2022

Pukul : 13.00 - 16.00 WITA

b. Uji MPN seri 15 tabung

Hari : Kamis - Rabu

Tanggal : 20 Mei - 25 Mei 2022

Pukul : 13.00 - 16.00 WITA

2. Tempat

Adapun tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah Laboratorium

Mikrobiologi Universitas Megarezky DIV Teknologi Laboratorium

Medis, lantai 1 Gedung D, Universitas Megarezky Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Tabung reaksi

b. Tabung durham

c. Rak tabung
d. Ose bulat

e. Ose lurus

f. Pipet volume

g. Mikroskop

h. Objek glass

i. Bunsen

j. Kaki tiga

k. Neraca analitik

l. Tabung erlenmeyer

m. Cawan petri

n. Rak pewarnaan

o. Autoklaf

2. Bahan

a. Media LB, BGLB, Mac Konkay, Media uji biokimia (SIM, urea, LIA,

SCA, MR, dan VP)

b. Sampel air dan minuman berwarna

c. Aquades

d. Lugol

e. Alkohol 96 %

f. Zat warna gentian violet

g. Safranin

h. Alfa naftol
i. KOH 40 %

j. Metylen red

k. Larutan Kovaks

C. Prinsip Kerja

Menggunakan larutan sebagai media pertumbuhan atau disebut sebagai

media cair (broth) yang ditempatkan dalam tabung reaksi. Hasil

perhitungannya dilakukan dengan melihat jumlah tabung yang positif gas.

Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukan ketelitian yang lebih

tinggi. Pertumbuhan bakteri pada masing-masing tabung disesuaikan dengan

tabel indeks MPN untuk menentukan konsentrasi mikroorganisme di dalam

sampel asli. Kemudian dilakukan pewarnaan gram untuk memastikan bahwa

bakteri yang timbul adalah bakteri coliform dengan ciri-ciri gram negatif dan

berbentuk basil, serta uji biokimia untuk melihat sifat-sifat yang dimiliki oleh

bakteri sehingga dapat ditentukan jenis bakteri yang terdapat pada sampel.

D. Cara Kerja

a. Seri 7 tabung

1. Pembuatan Media

1) Dihitung volume media yang akan ditimbang dengan

menggunakan rumus perhitungan media sebagai berikut:

a) Media LB

LB 1,5 % :

5 x 5 x 6 = 150
150 x 30 = 4,5 g
1000

LB 0,5 % :

10 x 2 x 6 = 120

120 x 90 = 10, 8 g
1000

b) Media BGLB 2 % :

10 x 7 x 6 = 420

420 x 40 = 16,8 g
1000

c) Media Mac Konkay

15 x 20 = 300

300 x 49,53 = 14,859 g


1000

d) Media MRVP

5 x 20 = 100

100 x 17,0 = 1,7 g


1000

e) Media SCA

?x?=?

? =?g
1000

f) Media Urea

8,3 x 12 = 100
100 x 2,4 = 2,5 g
95

g) Media SIM

8,3 x 12 = 100

100 x 36,2 = 3,62 g


1000

h) Media LIA

8,3 x 12 = 100

100 x 32 = 3,2 g
1000

2) Ditimbang semua media yang telah dihitung semua volume yang

dibutuhkan yaitu: media LB 1,5 % 4,5 g, media LB 0,5 % 10,8 g,

BGLB 2 % 16,8 g, media Mac Konkay 14,859 g, media MRVP

1,7 g, media SCA ? g, media Urea 2,5 g, Media SIM 3,62 g, dan

media LIA 3,2 g

3) Dicampurkan masing-masing media dengan aquades pada tabung

erlenmeyer

4) Dipanaskan media yang telah dicampur aquades pada tabung

erlenmeyer diatas api bunsen hingga menjadi jernih

5) Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada

suhu 121°C selama 15 menit


6) Dituangkan media LB, BGLB, MR, VP, SCA, Urea, SIM, LIA

yang telah diautoklaf pada tabung reaksi dan media Mac Konkay

pada cawan petri

7) Media dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 35°C

2. Uji Penduga

1) Disiapkan 7 tabung reaksi, dimana tabung 1 s/d 5 berisi 5 ml

Laktosa Broth dengan kosentrasi 1,5% dan tabung ke 6 dan 7

berisi 10 ml Laktosa Broth dengan kosentrasi 0,5 %. Tabung

disusun pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi

tanda sebagai berikut: Nomor tabung, volume dan tanggal

Pemeriksaan

2) Diambil bahan pemeriksaan berupa sampel air yang telah

disiapkan dengan menggunakan pipet volume. Dimasukkan

kedalam tabung 1 s/d 5 masing-masing sebanyak 10 ml, tabung

ke-6 sebanyak 1 ml, tabung ke 7 sebanyak 0,1 ml. Kemudian

dihomogenkan semua tabung agar spesimen dan media bercampur

rata

3) Diinkubasi media didalam inkubator pada suhu 35°C, selama 24

jam

4) Setelah 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada

tabung durham
5) Dicatat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose

(membentuk gas). Pembentukan gas pada tabung durham pada tes

pendahuluan dinyatakan tes + (positif), dan langsung dilanjutkan

dengan tes konfirmasi

6) Dilakukan inkubasi ulang pada suhu 37°C selama 24 jam apabila

tidak terbentuk gas sama sekali. Jika pada inkubasi ulang

terbentuk gas pada tabung durham, hasil menunjukkan + (positif)

dan tes dilanjutkan dengan tes konfirmasi. Bila tes negatif berarti

tidak terdapat bakteri coliform pada sampel

7) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel

MPN untuk menentukan jumlah MPNnya

3. Uji Konfirmasi

1) Diinokulasi sebanyak 1-2 mata ose dari tiap-tiap tabung uji

penduga yang positif kedalam tabung uji konfirmasi yang berisi

10 ml BGLB 2%, sesuai no tabung yang positif.

2) Diinkubasi selama 24 jam, dengan suhu 35°C, dan dibaca

hasilnya. Jika terjadi pembentukan gas maka hasilnya positif

3) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel

MPN untuk menentukan jumlah MPNnya

4. Uji Pelengkap
1) Diambil koloni bakteri dari media BGLB dengan menggunakan

ose lalu diinokulasikan pada media Mac Konkay dan diinkubasi

pada suhu 35°C selama 24 jam

2) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac

Konkay untuk dilakukan pewarnaan gram. Jika hasil pewarnaan

menunjukan bakteri berwarna merah (gram negatif) dan berbentuk

basil, maka dapat dipastikan bahwa bakteri tersebut termasuk

bakteri coliform

3) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac

Konkay untuk diinokulasikan lagi pada media uji biokimia yaitu:

media MR, VP, Urea, SIM, SCA, dan LIA

4) Diinkubasi media Uji biokimia yang telah diinokulasi bakteri

selama 24 jam pada suhu 35°C

5) Diamati perubahan yang terjadi pada media uji biokimia untuk

mengetahui sifat yang dimiliki oleh bakteri

6) Ditentukan jenis bakteri sesuai sifat yang dimiliki oleh bakteri

b. Seri 15 tabung

1. Pembuatan Media

1) Dihitung volume media yang akan ditimbang dengan

menggunakan rumus perhitungan media sebagai berikut:

a) Media LB

LB 1,5 %
150 x (36x3) = 16,2 g
1000

LB 0,5 %

600 x 36 = 21,6 g
1000

b) Media BGLB

900 x 40 = 36 g
1000

c) Media Mac Konkay

15 x 20 = 300

300 x 49,53 = 14,859


1000

d) Media MRVP

5 x 24 = 120

120 x 17,0 = 2,04 g


1000

e) Media SCA

5 x 12 = 60

60 x 23 = 1,38 g
1000

f) Media Urea

5 x 12 = 60

60 x 2,4 = 1,515 g
95

g) Media SIM
8,3 x 12 = 100

100 x 36,2 = 3,62 g


1000

h) Media LIA

5 x 12 = 60

60 x 32 = 1,92 g
1000

2) Ditimbang semua media yang telah dihitung semua volume yang

dibutuhkan yaitu: media LB 1,5 % 16,2 g, media LB 0,5 % 21,6 g,

BGLB 36 g, media Mac Konkay 14,859 g, media MRVP 2,04 g,

media SCA 1,38 g, media Urea 1,515 g, Media SIM 3,62 g, dan

media LIA 1,92 g

3) Dicampurkan masing-masing media dengan aquades pada tabung

erlenmeyer

4) Dipanaskan media yang telah dicampur aquades pada tabung

erlenmeyer diatas api bunsen hingga menjadi jernih

5) Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada

suhu 121°C selama 15 menit

6) Dituangkan media LB, BGLB, MR, VP, SCA, Urea, SIM, LIA

yang telah diautoklaf pada tabung reaksi dan media Mac Konkay

pada cawan petri

7) Media dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 35°C

2. Uji Penduga
1) Disiapkan 15 tabung reaksi, dimana tabung 1 s/d 5 berisi 5 ml

Laktosa Broth dengan kosentrasi 1,5%, tabung ke 6 s/d 10 berisi

10 ml Laktosa Broth dengan kosentrasi 0,5 %, tabung 11-15 berisi

10 ml Laktosa Broth dengan konsentrasi 0,5 %. Tabung disusun

pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi tanda

sebagai berikut: Nomor tabung, volume dan tanggal Pemeriksaan

2) Diambil bahan pemeriksaan berupa minuman berwarna yang telah

disiapkan dengan menggunakan pipet volume. Dimasukkan

kedalam tabung 1 s/d 5 masing-masing sebanyak ? ml, tabung ke 6

s/d 10 sebanyak ? ml, tabung ke 10 s/d 11 sebanyak ? ml.

Kemudian dihomogenkan semua tabung agar spesimen dan media

bercampur rata

3) Diinkubasi media didalam inkubator pada suhu 35°C, selama 24

jam

4) Setelah 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada

tabung durham

5) Dicatat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose

(membentuk gas). Pembentukan gas pada tabung durham pada tes

pendahuluan dinyatakan tes + (positif), dan langsung dilanjutkan

dengan tes konfirmasi

6) Dilakukan inkubasi ulang pada suhu 37°C selama 24 jam apabila

tidak terbentuk gas sama sekali. Jika pada inkubasi ulang


terbentuk gas pada tabung durham, hasil menunjukkan + (positif)

dan tes dilanjutkan dengan tes konfirmasi. Bila tes negatif berarti

tidak terdapat bakteri coliform pada sampel

7) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel

MPN untuk menentukan jumlah MPNnya

3. Uji Konfirmasi

1) Diinokulasi sebanyak 1-2 mata ose dari tiap-tiap tabung uji

penduga yang positif kedalam tabung uji konfirmasi yang berisi

10 ml BGLB 2%, sesuai no tabung yang positif.

2) Diinkubasi selama 24 jam, dengan suhu 35°C, dan dibaca

hasilnya. Jika terjadi pembentukan gas maka hasilnya positif

3) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel

MPN untuk menentukan jumlah MPNnya

4. Uji Pelengkap

1) Diambil koloni bakteri dari media BGLB dengan menggunakan

ose lalu diinokulasikan pada media Mac Konkay dan diinkubasi

pada suhu 35°C selama 24 jam

2) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac

Konkay untuk dilakukan pewarnaan gram. Jika hasil pewarnaan

menunjukan bakteri berwarna merah (gram negatif) dan berbentuk

basil, maka dapat dipastikan bahwa bakteri tersebut termasuk

bakteri coliform
3) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac

Konkay untuk diinokulasikan lagi pada media uji biokimia yaitu:

media MR, VP, Urea, SIM, SCA, dan LIA

4) Diinkubasi media Uji biokimia yang telah diinokulasi bakteri

selama 24 jam pada suhu 35°C

5) Diamati perubahan yang terjadi pada media uji biokimia untuk

mengetahui sifat yang dimiliki oleh bakteri

6) Ditentukan jenis bakteri sesuai sifat yang dimiliki oleh bakteri


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Hasil Uji MPN seri 7 tabung

a. Uji Penduga

Seri 1 Seri 2 Seri 3 Jumlah MPN

5 1 1 ≥979

b. Uji Konfirmasi

Seri 1 Seri 2 Seri 3 Jumlah MPN

5 1 1 ≥979
c. Uji Pelengkap

1) Pewarnaan Gram

Gambar 1. Pengamatan mikroskop dengan perbesaran 100x

2) Uji Biokimia

Asal Koloni Media UJi Biokimia

Bakteri MR VP Urea SIM LIA SCA

Koloni + - - S: + - +

berwarna I: +

merah muda M: +

Koloni bakteri - - - S: - - +
berwarna

kuning I: -

M: +

2. Hasil Uji MPN seri 15 tabung

a. Uji Penduga

Seri 1 Seri 2 Seri 3 Jumlah MPN

5 5 5 ≥1600
b. Uji Konfirmasi

Seri 1 Seri 2 Seri 3 Jumlah MPN

5 5 5 ≥1600
c. Uji Pelengkap

1) Pewarnaan Gram

Gambar 2. Pengamatan mikroskop dengan perbesaran 40x

2) Uji Biokimia

Asal Koloni Media UJi Biokimia

Bakteri MR VP Urea SIM LIA SCA

Koloni - - + S: + + +

berwarna I: -

merah muda M: +

B. PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA

Afif, F. 2015. Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang
yang Dipakai Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang
Selatan. Jurnal Kesehatan Andalas. 4(2). 376-380.
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan
dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Jiwintarum, Y. 2017. Most Probably Number (MPN) Coliform Dengan
Variasi Volume Media Lactose Broth Single Strength (LBSS) dan
Lactose Broth Double Strength (LBDS). Jurnal Kesehatan Prima.
11(1). 11-17.
Nurjanah, S. 2006. Kajian Sumber Cemaran Mikrobiologis Pangan Pada
Beberapa Rumah di Lingkar Kampus IPB Darmaga. Jurnal Ilmu
Pertanian Indonesia. 11(3). 18 – 24.
Octaviani, M. Izzatul, M. 2018. Uji Cemaran Bakteri Escherichia Coli dan
Coliform Pada Susu Kedelai Yang di Jual di Warung Kawasan
Kelurahan Sukajadi Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Jurnal
Penelitian Farmasi Indonesia. 6(2). 56
Supardi. Sukanto, 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan dan Keamanan
Pangan. Bandung: Penerbit Alumni.
Pratiwi, Silvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai