DI SUSUN OLEH:
LEMBAR PENGESAHAN
Asintensi Pratikan
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak. Sebagai kebutuhan dasar, pangan merupakan
hak asasi setiap rakyat Indonesia. Sehingga harus senantiasa tersedia cukup
setiap waktu, aman, bergizi, bermutu dan beragam dengan harga yang
(Kelibia,2019.)
pasir yang panas. Jamur sudah di konsumsi orang sejak dahulu sebagai bahan
makanan seharihari yang lezat dan bergizi. Dibandingkan dengan beras dan
gandum, jamur berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang ada
pada jamur terdiri dari sembilan dari 20 jenis protein yang kita kenal yaitu
feni-lanin. Bahan makanan, selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga
sehingga bahan pangan tersebut tidak layak dikomsumsi. Kejadian ini biasanya
terjadi pada pembusukan bahan pangan. Bahan yang kita makan bukan saja
harus memenuhi gizi dan mempunyai bentuk menarik tetapi juga harus bersih
(Amaliah,2013)
temukan di udara antara lain Aspergillus sp. Aspergillus sp yaitu jenis jamur
multiseluler yang bersifat opportunistic. Jamur ini tersebar luar di alam dan
(Amaliah,2013)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
(terutama asthma, juga penyakit gangguan paru kronis atau “cystic fibrosis”)
dan penderita yang alergi terhadap jamur ini dapat menyebabkan kerusakan
ginjal dan organ lain dan seringkali fatal. Invasi kedalam pembuluh darah
berupa trombosis dan menyebabkan infark adalah ciri dari infeksi jamur ini
pada pasien dengan kekebalan rendah. Hubungan antara kadar aflatoksin yang
penyebaran paling luas serta berlimpah di alam, selain itu jenis kapang ini juga
subtropis. Oleh karena itu, kemungkinan besar banyak jenis Aspergillus juga
yang dikenal mematikan dan karsinogenik bagi manusia dan hewan. Tingginya
(Syaifuddin,2017)
1. Morfologi Aspergillus Sp
pohon atau kipas dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul
konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung
ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertentu
2. Identifikasi Aspergillus Sp
b. Aspergillus Fumigatus
dengan bagian atas membesar bagian ujung seperti batang kecil. konidia
bawah microskop.
d. Aspergilus Terreus
3. Patogenitas Aspergillus sp
dan virus. Salah satu jamur yang sering mencemari makanan adalah
bengkak, kejang, koma, dan pada kasus yang jarang terjadi dapat
(Syaifuddin,2017)
a. Kebutuhan air
Kebanyakan jamur membutuhkan air minimal untuk pertumbuhannya
b. Suhu
psikrotropik yaitu dapat tumbuh baik pada suhu almari es dan beberapa
pembekuan, misalkan pada suhu 5ºC sampai 10ºC. Beberapa jamur juga
Pada umumnya jamur dapat tumbuh pada berbagai tempat dari tempat
dan lipase. Oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan yang
e. Komponen penghambat
Beberapa jamur mengeluarkan komponen yang dapat menghambat
dengan khamir dan bakteri. Tetapi sekali jamur dapat mulai tumbuh,
terutama dalam bidang budidaya, baik sektor ikan hias maupun, konsumsi.
Indonesia memiliki perairan tawar yang sangat luas dan berpotensi besar untuk
usaha budidaya berbagai jenis ikan. Ikan hias air tawar merupakan salah satu
devisa. Usaha budidaya ikan tidak terlepas dari masalah penyakit dan fungi
pada ikan. mendefinisikan penyakit sebagai suatu keadaan atau sakit yang
disebabkan oleh organisme patogen, yaitu parasit, virus, bakteri, dan fungi
maupun faktor-faktor lain seperti pakan dan kondisi lingkungan yang buruk.
Penyakit merupakan salah satu masalah yang penting dalam budidaya ikan.
(Hapsari,dkk. 2016)
Penjaminan mutu dalam industri pangan menjadi hal utama yang harus
diperhatikan. Konsumen saat ini lebih cerdas mengenai jaminan mutu dan
keamanan dari produk pangan. Beberapa tahun belakangan ini mutu dan
keamanan pangan tidak hanya dapat dijamin dengan hasil uji pada produk
terjamin mutunya apabila bahan baku yang digunakan baik, diproses dengan
B. Tujuan Praktikum
goreng” berdasarkan bentuk koloni pada media kultur dan morfologinya yang di
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
a. Mikroskop
b. Autoklaf
c. Cawan petri
d. Etlenmeyer
e. Kaki tiga
g. Bunsen
h. Gegep kayu
i. Ose bulat
2. Bahan
a. Objeck glass
b. Deck glass
c. Kertas bekas
C. Prosedur Kerja
1. Sterilisasi Alat
2. Pembuatan Media
3. Mikroskopik langsung
a. Disiapkan alat bahan yang akan di gunakan
b. Ditetesi larutan lacthophenol cotton blue pada objeck glass 1-2 tetes
d. Di letakkan koloni jamur pada objeck glass yang telah di tetesi larutan