Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Uji Angka Lempeng Total (ALT) Metode Sebar (Surface Plate)
NIM : B1D120102
Hari / Tanggal : 1. Penuangan media dan sampel : 28 Agustus - Kamis, 4 Agustus 2022
Kelompok : 1 (satu)
Penilaian :
Asisten Praktikan
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makanan yang dikonsumsi yang berasal dari jajanan bisa berpotensi menjadi
makanan tidak aman dan bisa menyebabkan penyakit atau disebut dengan Food Borne
disease. Food Borne disease bisa disebabkan oleh keracunan toksin atau bahan kimia
yang berbahaya bagi tubuh, tetapi penyebab tersering Food Borne disease oleh bakteri,
virus, dan parasit. Makanan jajanan yang ada disekolah merupakan suatu kebutuhan yang
harus tersedia disekolah sehingga dapat dikatakan bahwa makanan jajanan disekolah
merupakan bagian yang penting dari sarana sekolah tersebut. Makanan jajanan
diharapkan dapat mendukung upaya perbaikan gizi anak sekolah. Mengingat variasi
Hasil pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2013 dengan
mengambil sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) didapatkan bahwa bahwa
80,79% sampel memenuhi syarat bebas dari cemaran mikrobiologi. Hasil tersebut
mengalami penurunan pada tahun 2014, didapatkan sampel PJAS yang memenuhi syarat
Makanan dengan hasil persentase tertinggi tercemar mikrobia adalah minuman es sebesar
59,8% yang berikutnya adalah minuman sirup dan jeli/agar. Kemudian sampel kudapan
gorengan seperti bakwan, pisang goreng, cilok, batagor, pempek dan sejenisnya serta
jajanan pasar menunjukkan hasil 27,4% tercemar mikrobiologi (Syah dkk, 2015). Praktik
penjualan dengan higiene penjamah atau penjual dan sanitasi lingkungan yang kurang
sumber kontaminasi mikrobiologi, sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
makanan di area kampus Megarezky Makassar terhadap Angka Lempeng Total (ALT)
pada makanan. Kantin berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi siswa selama
jam sekolah dengan harga yang relatif murah dan sangat mudah dijangkau. Praktikum ini
daerah kampus Universitas Megarezky Makasssar terhadap Angka Lempeng Total (ALT)
pada makanan. Penelitian ini adalah studi deskriptif yang menggunakan rancangan cross
sectional. Sampel diambil dengan total sampling dimana besar sampel dalam penelitian
ini adalah total populasi .Seluruh sampel makanan dilakukan uji kualitas bakteriologis
TINJAUAN PUSTAKA
diare, pusing, muntah, mual dan demam. Bahkan beberapa bakteri tertentu dapat
sehingga umur simpannya menjadi lebih singkat. Selain itu, mutu mikrobiologi juga
dijadikan sebagai indikator kebersihan dan higienitas proses produksi (Shewfelt, 2014).
Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Standar
besar bahan dan produk pangan. Kriteria mikrobiologi pangan bervariasi tergantung dari
jenis pangannya. Pada umumnya kriteria analisis produk pangan yaitu nilai total mikroba
atau angka lempeng total, total kapang dan khamir, dan bakteri koliform. Pada produk
tertentu ada juga yang mempersyaratkan analisis keberadaan bakteri pathogen. Produk
olahan siap konsumsi, produk setengah jadi seperti tepung-tepungan dan bahan tambahan
menimbulkan risiko sebagai salah satu media penularan penyakit. Salah satu kelompok
berisiko adalah anak-anak yang dapat tertular penyakit yang menular melalui makanan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa sekolah termasuk dalam kelompok yang berisiko
Rasa dan tampilan dari makanan menjadi daya tarik anak sekolah untuk
tersebut. Menurut Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun
2017, Kejadian Luar Biasa keracunanan pangan berdasarkan lokasi atau tempat kejadian
diketahui bahwa lembaga pendidikan berada pada urutan kedua setelah tempat tinggal
diantaranya terjadi pada Sekolah Dasar atau sederajat. KLB keracunan pangan di Sekolah
Dasar tersebut pada umumnya disebabkan adanya kontaminasi bakteri pathogen pada
dan kebersihan yang masih sangat terbatas, dan tidak terdapatnya sistem manajemen
produksi yang berstandar menjadikan makanan olahan posdaya rentan terhadap resiko
keamanan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tingkat keamanannya terutama aspek
untuk analisis kriteria mikrobiologi tertentu membutuhkan peralatan dan bahan yang
mahal dan modern yang tidak mungkin saat ini dapat disanggupi oleh industri skala
rumah tangga.
Angka Lempeng Total (ALT) merupakan angka yang menunjukkan jumlah koloni bakteri
aerob mesofilik yang terdapat pada per gram ataupun per milliliter sampel uji. Prinsip
ALT ialah metode yang dimaksudkan untuk menghitung pertumbuhan koloni bakteri
aerob mesofil setelah sampel ditanam pada lempeng media padat dengan cara tuang
(poure plate) yang selanjutnya diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35-37°C.
Dipilihnya suhu 35-37°C karena bakteri aerob mesofilik dapat tumbuh dengan baik pada
ALT yang melebihi batas dapat berbahaya terutama bagi ibu menyusui serta bayinya.
Bakteri ini dapat menghasilkan toksin yang menyebabkan berbagai penyakit diantaranya
diare, muntah, demam, dan dapat infeksi. Infeksi yang timbul pada pencernaan karena
infeksi bakteri E.coli pada dinding usus menimbulkan gerakkan larutan dalam jumlah
besar dan merusak kesetimbangan elektrolit dalam membran mucus. Hal ini dapat
menyebabkan penyerapan air pada dinding usus berkurang dan mengakibatkan diare.
Penyakit ini dapat terjadui pada ibu menyusui dan dapat ditularkan kepada bayinya
melalui ASI dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya dengan mudah. Air
Susu Ibu mengandung imunoglobulin yang melindungi bayi sampai sistem imunnya
sendiri telah berkembang. Hampir semua karbohidrat yang ad di susu ibu adalah laktosa.
Laktosa penting untuk pertumbuhan otak. Sehingga akan sangat berbahaya jika penyakit
– penyakit tersebut dapat ditularkan ke bayi melalui ASI (Moody, 2005). Masa inkubasi
bakteri E.coli adalah 6 – 24 jam hingga akhirnya gejala semakin parah pada tunbuh orang
satunya adalah air. Air sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia antara lain untuk
maka dapat menimbulkan infeksi. Bakteri menghasilkan dua jenis toksin yaitu endotoksin
tidak, namun eksotoksin bersifat sangat toksik dan dapat menimblkan kematian (Radji,
menyebabkan penyakit mulai dari mikroorganisme masuk dalam sel hospes dan
dipengaruhi dari sistem imun hospes yang sedang terganggu serta faktor virulensi dari
METODE PRATIKUM
1. Waktu
Hari : Kamis
Hari : Jumat
2. Tempat
Adapun tempat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Laboratorium
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung
c. Gelas kimia
d. Gelas ukur
e. Mortar
f. Pipet volume
g. Bunsen
h. Kaki tiga
i. Neraca analitik
j. Tabung erlenmeyer
k. Cawan petri
l. Autoklaf
2. Bahan
a. Media PCA
b. Sampel batagor
c. Aquades
d. NACL
C. PRINSIP KERJA
ditanam pada lempeng media yang sesuai dengan cara sebar kemudian dieramkan selama
D. CARA KERJA
a. Pembuatan Media
2) Ditimbang semua media yang telah dihitung semua volume yang dibutuhkan
tabung erlenmeyer
4) Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada suhu 121°C
selama 15 menit
b. Penanaman Sampel
sampel (10−1 ,10−2 , 10−3 , 10−4 ¿dimana masing-masing tabung dan cawan petri
dan dibuang.
petri yang sudah berisi Media PCA. Diberi label sesuai dengan tingkat
pengencerannya.
A. Hasil
9 3 14 10 < 3,0 x 10 ²
16 12 13 4 (1,3 x 10²)
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. H Dkk.1987 Pedoman Bidang Studi Sanitasi Makanan dan Minuman pada
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 2009. Penetapan Batas Maksimum
Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. Peraturan Kepala BPOM, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 1995. SNI
Online. Center for Food Safety and Applied Nutrition. Washington DC (US): US