DISUSUN OLEH:
NIM : B1D122131
Kelas : 2022 C
Kelompok : II (Dua)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : B1D122131
Kelompok : II (Dua)
Rekan Kerja :
Penilaian
Di setujui oleh
Asistensi Praktikkan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bentuk antara lain basil, bulat dan spiral. Nutrisi yang diperlukan bakteri untuk
tumbuh umumnya menggunakan bahan kimia organik yang didapat secara alami
dari organisme hidup maupun yang sudah mati. Bakteri merupakan salah satu
golongan organisme prokariotik (tidak memiliki selubung inti). Struktur halus sel
bakteri mencakup struktur yang ada pada bagian luar maupun dalam sel bakteri,
seperti: flagellum, pilus, fimbriae, kap, dinding sel, membran sel, mesosom,
ribosom, nukleoid,dan spora. Cara hidup bakteri ada yang dapat hidup bebas,
tersebar luas di alam, dalam tunuh, atmosfer (sampai 10 km diatas bumi), di dalam
lumpur dan di laut. Bakteri mempunyai bentuk dasar bulat, batang, dan lengkung.
bakteri.
Bakteri patogen pada saluran cerna merupakan golongan bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit infeksi pada saluran cerna manusia, seperti infeksi
saluran kemih, jenis bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit infeksi
pada saluran cerna adalah bakteri famili Enterobacteriaceae. Bakteri ini dapat
hidup dalam usus besar manusia, hewan, tanah, dan dalam air.Beberapa spesies
adalah Escherichia coli. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Escherichia coli ditularkan melalui makanan yang tidak dimasak dan daging yang
biasanya terjadi ditempat lingkungan yang kurang bersih. Bakteri ini merupakan
flagea, berukuran 0,4 – 0,7 μm x 1,4 μm, dan mempunyai simpai. Media
pertumbuhan suatu bakteri dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain Suhu
dan pH. Sebagaian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia.
yaitu Psikrofil, hidup di udara dingin, Mesofil, hidup di udara bersuhu sedang,
Termofil, hidup di udara panas. Sebagian besar bakteri tumbuh hanya didalam
kisaran suhu pertumbuhan minimum dan maksimum. Bakteri biasanya tidak dapat
Usus manusia memiliki sekitar 100 triliun sel-sel mikrobiota yang terdiri
dari 1.000 spesies yang berbeda. Peran bakteri dalam usus adalah menjalankan
probiotik dalam kebiasaan diet sehari hari merupakan salah satu upaya untuk
B. Tujuan Praktikum
jenis bakteri pada saluran pencernaan dengan menggunakan sampel feses dan
makanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
prokariota dan berukuran kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Setiap bakteri memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal ini yang
pangan pengobatan, dan industry. Untuk mengetahui jenis atau spesies bakteri
pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal Proses
bentuk koloni, struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, bentuk flagel, dan
pewarnaan endospore dari bakteri. Pengamatan secara fisiologi yaitu meliputi uji
jasa boga, rumah sakit, dan industri makanan. Kontaminasi dapat berasal dari
meja atau alat pengolah makanan selama proses persiapan yang sebelumnya
salah satu mata rantai dari penyebaran penyakit, terutama yang disebabkan oleh
rohani, tidak menderita penyakit menular, atau, berperan sebagai carier. (N. A.
penyebab KLB keracunan pangan tahun 2009 tidak diketahui. Penyebab KLB
keracunan pangan sebanyak 60% diduga disebabkan oleh bakteri, tanpa ada
sering menjadi salah satu agen penyebab KLB keracunan pangan. Bakteri
dengan bidang penyehatan makanan, seperti diare, muntaber, tifus, dan infeksi
permukaan meja atau alat pengolah makanan yang telah terkontaminasi selama
menjadi salah satu mata rantai dari penyebaran penyakit terutama yang
yang sering menjadi penyebab penyakit pada manusia adalah Escherichia coli,
Salmonella thypi, Taenia solium dan Mycobacterium sp.(A. Rudin et al., 2018)
seiring dengan semakin seringnya urbanisasi global dan perjalanan lintas benua,
ahli patologi bedah harus memahami penyakit menular yang sebelumnya jarang
kolitis menular ada dua. Pertama, proses akut yang sembuh sendiri dan/atau
infeksi harus dibedakan dari penyakit radang usus idiopatik kronis (kolitis
ahli patologi bedah untuk mendiagnosis proses infeksi pada bagian jaringan
limited. Pasien yang menjalani biopsi endoskopi sering kali mengalami diare
kronis atau melemahkan, gejala sistemik, atau riwayat gangguan imunitas atau
mengenai gejala pasti dan temuan kolonoskopi, serta fakta termasuk riwayat
perjalanan, asupan makanan (seperti sushi atau daging sapi yang dimasak
dengan buruk), praktik seksual dan status kekebalan, dapat sangat membantu
tinjauan ini akan fokus terutama pada enterokolitida yang disebabkan oleh
bakteri yang ditularkan melalui makanan. Selain itu, proses infeksi yang
menyerupai atau menyebabkan iskemia dan proses yang menyerupai penyakit
radang usus idiopatik kronis akan ditekankan, bersama dengan teknik tambahan
tinja dapat menularkan beragam penyakit bila masuk tubuh manusia, dalam satu
gram tinja dapat mengandung satu miliar partikel virus infektif yang mampu
bertahan hidup selama beberapa minggu pada suhu dibawah 10oC. Terdapat
protozoa, cacing dan bakteri yang umumnya banyak ditemukan adalah bakteri
jenis Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli termasuk bakteri yang dapat
menyebabkan keluhan diare. Penyakit ini adalah salah satu dari banyak
penyakit lain yang dapat disebabkan oleh buruknya kualitas air minum secara
mikrobiologis.12 Menurut data Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2014, diare
termasuk dalam sepuluh penyakit yang banyak terjadi di kota Padang. Tercatat
kasus diare di kota Padang Timur yaitu sekitar 80.272 kasus pada tahun 2014
dimana 39.975 kasus dialami laki-laki dan 40.297 kasus pada perempuan. Hal
ini dimungkinkan terjadi salah satunya akibat kualitas air minum kurang yang
Escherichia coli yang dapat bersifat patogen jika melebihi jumlah normal. Diare
atau muntaber dapat menyebabkan wabah pada anak-anak. Strain tertentu juga
METODELOGI PRAKTIKUM
1. Waktu
2. Tempat
1. Alat
inkubator, mikroskop, cawan petri, batang pengaduk, ose bulat, ose lurus,
bunsen, kaki tiga, rak pewarnaan, pipet tetes, lumping dan sendok tandu.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu Sampel Feses
violet, Larutan lugol, Safranin, Kapas, Media Mac Conkey Agar (MAC),
NaCl 0,7%, Media Endo Agar, Media Simmons Citrate Agar (SCA), Media
Paskoreur (VP) Media Urea, Media Lysine Irone Agar (LIA), Reagen Methyl
C. Cara Kerja
b) Dihitung berapa gram media yang akan digunakan. Lalu, di timbang media
di neraca analitik.
akan dibuat).
e) Larutkan diatas Bunsen dan kaki tiga sambil di aduk atau pakai hot plate
2. Isolasi sampel feses dan sampel makanan (Mpek – mpek ) pada Media
Mac Conkey agar (MAC) dan Media Endo Agar (Hari kedua).
kimia yang berisi NaCL 0,9%, dan dilakukan juga hal yang sama pada
NaCl 0,9%.
f) Homogenkan
goreskan pada media Endo Agar dan media Mac Conkey Agar
dan Endo Agar, isolasi ke media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) dan
Conkey Agar (MCA) dan Media Endo Agar dan dicatat hasilnya
d) Disterilkan ose bulat yang digunakan dan sterilkan media Mac Conkey
Agar (MCA) dan Endo Agar yang telah diinokulasi pada hari
sebelumnya.
ose yang telah disterilkan dan dibuat sediaan diatas preparat. LALU,
f) Difiksasi diatas api Bunsen dengan gerakan cepat sebanyak 3-4kali. Lalu,
dinginkan.
menghilang.
o) Dilkukan inokulasi dari media Mac Conkey Agar yang berisi sampel
Sulfide indole Molitility (SIM) dan media Simmons citrate agar (SCA)
(Hari kelima).
b) Diamati media Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA), perhatikan kedua
media yang telah dibiakkan dari media Endo Agar dan Media Mac
c) Diambil ose bulat/lurus dan media Triple Sugar Iron Agar (TSIA). Lalu,
Red (MR), Media Voges Paskoreur (VP) Media Sulfite Indole Motility
(SIM) , Media Simmons Citrate Agar (SCA) Lysine Iron Agar (LIA), dan
d) Diteteskan reagen metil red sebanyak 5 tetes pada media methyl red (MR).
Lalu kocok dan perhatikan, apakah terbentuk cincin berwarna merah atau
Paskoreur (VP) dan teteskan reagen KOH 40% sebanyak 4 tetes. Lalu
kocok dan perhatikan, apakah terbentuk cincin berwarna merah atau tidak
A. Hasil
(magenta)
Eschericia Coli
(MCA)
3. Tabel hasil pengamatan pada media Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
bakteri
Indol : - Arizona
Indol : - Citrobacter
Frendii
5. Gambar
a) Hasil Isolasi sampel feses dan sampel makanan (Mpek – mpek ) pada
(TSIA)
6) Media Urea
B. Pembahasan
Makassar.
Adapun pada praktikum ini, dilakukan sterilisasi alat dengan tujuan
pada alat, maka dari itu pada pada pembuatan media cawan petry serta tabung
reaksi yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu. Pada saat melakukan
dahulu diatas api bunsen, tujuannya sama dengan sterilisasi alat yaitu untuk
kontaminasi. Pada praktikum ini juga dilakukan fiksasi pada saat pembuatan
apusan, hal ini bertujuan untuk merekatkan bakteri pada kaca objek atau
apusan tidak dubuat tebal dengan tujuan agar sel bakterinya tidak menumpuk
pewarnaan gram didapatkan hasil gram negative pada media Mac Conkey
Agar (MCA) yang berisi sampel feses dan makanan, dan pada media Endo
agar yang berisi sampel feses. Selanjutnya pada pengamatan hari berikutnya,
Yaitu pengamatan secara makroskopik pada media Triple Sugar Iron Agar
(TSIA) didapatkan hasil Acid-acid pada Triple Sugar Iron Agar (TSIA) yang
berasal dari inokulasi dari Endo Agar yang berisi sampel feses. Sedangkan
pada media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) yang berasal dari inokulasi media
Mac Conkey sampel makanan hasilnya adalah Alkali – Acid. Artinya media
didapatkan hasil pada sampel feses yaitu VP-, MR +, LIA -, UREA -, SCA +,
dan pada media SIM motilitynya + dan indole -. Sedangkan pada sampel
makanan yaitu negative VP, Positif MR, negative urea, positif SCA, pada
Arizona ( S. enterica subspesies IIIa) secara alami ditemukan pada reptil tetapi
saat ini, penyakit ini belum dijelaskan sebagai penyebab penyakit pada
mana di tanah, limbah, dan air. Kelompok bakteri ini juga dapat menjajah
menyebabkan infeksi oportunistik pada pasien rawat inap. Penyakit ini telah
Citrobakter spp. adalah bakteri dengan virulensi rendah dan dapat bertahan
PENUTUP
A. Kesimpulan
sampel swab nasofaring dan sputum, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil
Arizonae pada sampel Feses. Dan didapatkan bakteri Citrobacter Freundii pada
B. Saran
memperhatikan lagi Alat pelindung diri (APD) yang digunakan pada saat
pada bakterinya. Dan diharapkan bagi para praktikkan untuk lebih teliti lagi dalam
menyiapkan media yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan seperti pada
praktikum ini yaitu terdapat satu media yang terlupakan pada saat uji Imvic.
DAFTAR PUSTAKA
Rosahdi, T. D., Tafiani, N., & Hafsari, A. R. (2019). Identifikasi Spesies Isolat
Bakteri K2Br5 dari Tanah Karst dengan Sistem Kekerabatan Melalui Analisis
https://doi.org/10.15575/ak.v5i2.3836
Rudin, A., Ghozi, N., Perdana, A., & Amalia, N. N. (2018). Identifikasi Bakteri
Rudin, N. A., Ghozi, N., Perdana, A., & Nur, N. (2021). Identifikasi Bakteri Patogen
Escherichia coli dan Salmonella spp. pada Rectal Swab Penjamah Makanan
https://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife
Stefano, dkk. 2011. Salmonella Enterica ssp. Infeksi arizonae pada pria Italy berusia
Zikra, W., Amir, A., & Putra, A. E. (2018). Artikel Penelitian Identifikasi Bakteri
Escherichia coli ( E . coli ) pada Air Minum di Rumah Makan dan Cafe di
Kelurahan Jati serta Jati Baru Kota Padang. JURNAL KESEHATAN ANDALAS,
7(2), 212–216.
LAMPIRAN