Oleh :
KELOMPOK 3
KELAS A
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Foodborne disease adalah penyakit yang ditularkan dengan
cara mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
cemaran biologis. Foodborne disease disebabkan oleh berbagai
macam mikroorganisme atau mikroba patogen yang
mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia beracun, atau zat
berbahaya lain dapat menyebabkan foodborne disease jika zat-zat
tersebut terdapat dalam makanan. Makanan yang berasal baik dari
hewan maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa
mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia (Deptan
RI,2007)
Food borne disease merupakan penyakit yang ditularkan
melalui makanan yang diakibatkan oleh praktik higiene individu
penjamah makanan (food handler) yang buruk. Media penyebaran
dapat terjadi melalui tangan dari penjamah makanan yang
melakukan kontak dengan bagian tubuh mengandung
mikroorganisme. Kontak tersebut dapat terkontaminasi dan akan
segera mengkontaminasi makanan yang tersentuh. Food borne
disease dapat ditularkan langsung melalui mikroorganisme dari
penjamah makanan akibat higienitas tangan yang buruk. Penelitian
di negara industri menunjukkan lebih dari 60% food borne disease
disebabkan oleh kurangnya higienitas penjamah makanan untuk
mengolah makanan yang sangat buruk (Setyorini, 2013).
Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh makanan atau
food borne disease adalah diare yang disebabkan oleh bakteri
Escherichia coli. Escherichia coli sebagai bakteri komensal yang
ditemukan dalam mikroflora usus dapat menyebabkan berbagai
penyakit fatal bagi manusia. Bakteri Escherichia colipatogen dapat
diklasifikasikan menjadi patogen intestinal sebagai penyebab diare
dan patogen ekstraintestinal Escherichia coli (ExPEC).
Diarrhaegenic Escherichia coli (DEC) merupakan galur Escherichia
coli tersering sebagai etiologi diare (Jafari et al., 2012).
Cemaran bakteri hanya 30% dari kasus foodborne disease.
Namun demikian, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa
bwabah dan angka kematian (mortalitas) teringgi pada foodborne
disease disebabkan oleh infeksi bakteri (Altekruse et al., 2008)
Penularan pada foodborne disease umumnya melalui oral,
jika tertelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan akan
menimbulkan gejala klinis diantaranya mual, muntah dan diare.
Apabila gejala diare dan muntah terjadi dalam waktu lama, maka
dapat mengakibatkan dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh
(Supardi dan Sukamto, 1999)
Kasus food borne disease di dunia memiliki hingga 250
kasus yang berbeda dan didominasi oleh penyakit infeksi.
Penyebab penyakit infeksi pada food borne disease diantaranya
adalah bakteri, virus, dan parasit. Beberapa food borne disease
dapat menjadi racun yang diakibatkan oleh toksin yang berbahaya
atau beberapa bahan kimia seperti racun pada jamur dan
enterotoksin dari bakteri. Bakteri tersering penyebab food borne
disease antara lain Salmonella, Campylobacter, Listeria,
Escherichia coli patogen, Yersinia, Shigella, Enterobakter, dan
Citrobacter (Aklilu, 2015).
Survey yang dilakukan oleh Foodborne Disease Outbreak
Surveillance System pada Oktober 2013 menunjukkan etiologi dari
food borne disease adalah bakteri, toksin, parasit, virus, dan bahan
kimia. Penyebab tersering adalah Norovirus sebagai etiologi utama
pada kasus outbreak (41%) dan angka kesakitan (45%). Shiga
toxin-producing Eschreichia coli (STEC) sebagai etiologi utama
pada 29 kasus outbreak, 24 kasus (83%) disebabkan oleh serogrup
O157, 2 kasus akibat serogrup O145, dan kasus outbreak yang lain
disebabkan oleh serogrup O45, O111, dan O121 (Annual Report
Surveillance for Foodborne Disease Outbreak, United states,
2012).
Data WHO menyebutkan bahwa kontaminasi food handler
sebagai penyebab penyakit pada negara berkembang mencapai
30% setiap tahun dengan angka kematian mencapai 2 juta
penduduk per tahun (Aklilu, 2015).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Food Borne Disease?
2. Apa penyebab penyakit bawaan makanan?
3. Apa penyebab Food Borne Disease?
4. Bagaimanakah mekanisme infeksi Food Borne Disease?
5. Apa saja bakteri patogen yang dapat menginfeksi tubuh melalui
makanan sehingga menimbulkan sakit?
6. Apa saja fakto-faktor penyebab terjadinya penyakit yang
ditularkan lewat makanan?
7. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan Food Borne
Disease?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adlah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari Food Borne Disease
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit bawaan makanan
3. Untuk mengetahui penyebab Food Borne Disease
4. Untuk mengetahui mekanisme infeksi Food Borne Disease
5. Untuk mengetahui bakteri patogen yang dapat menginfeksi
tubuh melalui makanan
6. Untuk mengethui faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit
yang ditularkan lewat makanan
7. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan Food
Borne Disease
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah pengetahuan tentang definisi penyebab dan
mekanisme infeksi dari Food Borne Disease
2. Dapat menambah pengetahuan tentang bakteri patogen yang
dapat menginfeksi tubuh melalui makanan
3. Dapat menambah pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab
terjadinya penyakit yang ditularkan lewat makanan
4. Dapat ,enambah pengetahuan tentang cara pencegahan dan
penanggulangan Food Bornee Disease
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kapang
1. Infeksi oleh fungi yang disebut mikosis. Mikosis tidak melalui
makanan tetapi melalui kulit atau lapisan epidermis, rambut
dan kuku akibat sentuhan, pakaian, atau terbawa angin.
Senyawa beracun yang dihasilkan fungi disebut mikotoksin.
Toksin ini dapat menimbulkan gejala sakit yang kadang-
kadang fatal
2. Keracunan yang disebabkan oleh tertelannya metabolik
beracun dari fungi atau mikotoksikosis. Mikotoksikosis
biasanya tersebar melalui makanan.
3. Virus
Beberapa virus dapat menyebabkan ganggun pencernaan
dan ciri-cirinya hampir sama dengan yang ditimbulkan oleh
bakteri. Sebagian virus juga dapat menginfeksi tanpa adanya
simpton sampai virus tersebut menyerang jaringan sel yang lain,
misalnya jaringan saraf, melalui aliran darah.
2. Clostridium perfringens
Bakteri ini terdapat di tanah, usus manusia dan hewan,
daging mentah, unggas, dan bahan pangan kering. Gejala yang
timbul berupa nyeri perut, diare, mual, dan jarang disertai
muntah. Gejala dapat berlanjut selama 12-48 jam, tetapi pada
kasus yang lebih berat dapat berlangsung selama 1-2 minggu
(terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia).
3. Escherichia coli
Bakteri Escherichia coli merupakan mikroflora normal pada
usus kebanyakan hewan berdarah panas. E. coli dapat masuk
ke dalam tubuh manusia terutama melalui konsumsi pangan
yang tercemar, misalnya daging mentah, daging yang dimasak
setengah matang, susu mentah, dan cemaran fekal pada air
dan pangan
2. Infeksi E. Coli
Strain E. coli 0157: H7 adalah bakteri sangat berbahaya,
menyebabkan kerusakan pada lapisan usus dan mengakibatkan
gagal ginjal. Jenis E. coli O157: H7 menyebar paling sering
melalui hamburger yang kurang matang. Jus yang tidak
dipasteurisasi dan produk mentah yang terkontaminasi oleh
kotoran ternak juga bisa menjadi sumbernya. Infeksi
menyebabkan kram perut parah dan diare berdarah.
3. Salmonellosis
Gejala yang terjadi adalah diare, kram perut, dan demam
yang timbul 8-72 jam setelah mengkonsumsi pangan yang
tercemar. Gejala lainnya adalah menggigil, sakit kepala, mual,
dan muntah. Gejala dapat berlangsu
Untuk pertolongan dapat diberikan cairan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang. Lalu segera bawa
korban ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
4. Shigellosis
Bakteri ini menyebar melalui kontak makanan, air, atau
orang-ke-orang, dan tempat penitipan anak. Gejalanya ditandai
dengan infeksi gastrointestinal akut, mual dan muntah, diare
berdarah dan demam.
5. Botulism
Sumber yang paling umum dari infeksi adalah makanan
kaleng rumahan. Penyakit bisa berakibat fatal bila tidak
ditangani dengan tepat. Gejalanya meliputi mulut kering,
penglihatan ganda, kelemahan otot dan bicara cadel. Gejala
bisa berlangsung hingga 10 hari.
6. Infeksi Norovirus
Kontaminasi dapat berasal dari sarana-sarana serta proses-
proses pengolahan bahan pangan yang kurang higienis atau
dari bahan makanan yang telah terkontaminasi. Gejala
termasuk mual dan muntah, diare, demam, nyeri otot, sakit
kepala dan kelelahan.
7. Hepatitis A
Hepatitis A adalah virus yang menyebabkan peradangan
pada hati. Gejala biasanya muncul antara dua sampai enam
minggu setelah terpapar. Gejalanya ditandai dengan penyakit
kuning, urin gelap, mual dan muntah, diare, demam, kelelahan
dan hilangnya nafsu makan. Beberapa orang, terutama anak-
anak, mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Gejala dapat
berlangsung dari satu minggu sampai beberapa bulan.
8. Poliomyelitis
Polio berarti abu-abu dan myelon yg berarti saraf perifer.
Poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau lumpuh yg
disebabkan oleh virus yg menyebabkan kelemahan otot yg
sifatnya permanen & kelumpuhan total serta kematian.
Di alam bebas, virus polio dapat bertahan hingga 48 jam
pada musim kemarau & 2 minggu pada musim hujan.
Sedangkan di usus manusia, virus dapat bertahan hidup sampai
dua bulan. Selain itu, virus polio tahan terhadap sabun,
detergen, alkohol, eter klori, pemanasan & sinar ultraviolet
Cara Penanggulangan
1. Diagnosa infeksi melalui pemeriksaan laboratorium guna
menentukan jenis organisme penyebabnya.
2. Perawatan penyembuhan terhadap penyakit bawaan makanan.
Jenis perawatan disesuaikan dengan jenis penyakit bawaan
makanan yang diderita, dan bergantung dari gejala yang
dirasakan.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Jafari, B., Amirreza, E., Babak, M.A. & Zarifeh, H. 2012. Antibacteria
Activities of Lemon Grass Methanol Extract and Essence Pathogenic
Bacteria. Journal of American-Eurasian J. Agric and EnvironSci. 12(8):
1042-1046.