Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Biokimia Praktik

Dosen Pengampu : Zulfian Armah, S.Si., M.Si


Jenis Tugas : Kelompok

UJI SELIWANOFF

Oleh :
KELOMPOK III

AMALIAH KHOIRUNNISA RUSISAH (PO714203191.003)


DIRA MAHARANI (PO714203191.013)
MUH. ADE LUTHFI (PO714203191.022)
TAFIKA YAHSIFANY MARSAL (PO714203191.034)

KELAS A
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

2019

UJI SELIWANOFF i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT., atas segala kebesaran
dan limpahan rahmat serta hidayah yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Keton“ Sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan sebelumnya. Tak lupa selawat serta salam penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat
menuntun penulis pada ruang dan waktu yang lain.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai kesulitan.


Akan tetapi, berkat dukungan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak maka
kesulitan-kesulitan tersebut dapat teratasi. Maka dari itu, melalui kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari,
itu , kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan dari
berbagai pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Makassar, 7 Desember 2019

Penulis

UJI SELIWANOFF ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................

A Latar Belakang ................................................................................................. 1

B Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

C Tujuan Penulisan .............................................................................................. 3

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................

A Karbohidrat ...................................................................................................... 4

B Prinsip Uji Seliwanoff ...................................................................................... 5

C Prosedur Praktikum Uji Seliwanoff ................................................................. 7

BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................................

A Kesimpulan ...................................................................................................... 11

B Saran ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

UJI SELIWANOFF iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas. Untuk
melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan kita
peroleh dari makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu
mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat,
protein, dan lemak. Protein dan lemak juga sebagai sumber energi bagi
tubuh kita, tetapi karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat,
maka karbohidratlah yang terutama merupakan sumber energi bagi tubuh.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari
energy matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan
pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi.
Karbohidrat merupakan senyawa organic yang mengandung
karbon, hydrogen, dan oksigen dengan formula empiris Cn(H2O)n.
karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidroksi
atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks
(Girindra, 1986).
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate”
dan dari bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”.Penamaan ini
didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan
oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air
yaitu perbandingan 2 : 1. Karbohidrat memegang peranan penting dalam
system biologis khususnya dalam respirasi. Karbohidrat dihasilkan oleh
proses fotosintesis di dalam tanaman – tanaman berdaun hijau.
Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel
jaringan manusia dan hewan. Fermentasi karbohidrat oleh khamir atau

UJI SELIWANOFF 1
mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat – zat
organik (Murray, 2009).
Klasifikasi karbohidrat pada umumnya didasarkan atas
kompleksitas struktur kimia. Berdasarkan kompleksitasnya, karbohidrat
dibedakan atas karbohidrat yang lebih sederhana, yang lebih dikenal
sebagai monosakarida, dan karbohidrat majemuk yang meliputi disakarida
dan polisakarida. Karbohidrat yang banyak mengandung gugus hidroksil
dan mempunyai gugus formil atau gugus aldehida dikenal sebagai
polihidroksi aldehida, sedangkan karbohidrat yang banyak mengandung
gugus hidroksil dan mempunyai gugus karbonil atau gugus keton dikenal
sebagai polihidroksi keton (Sumardjo, 2006).
Karbohidrat yang ada dalam suatu sampel dapat dideteksi dengan
berbagai uji. Salah satu uji yang dapat digunakan adalah uji seliwanoff.
Uji seliwanoff adalah uji yang membedakan antara aldosa dan ketosa.
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton
disebut ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah
aldosa. Prinsip dari uji ini adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat
menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan
mengalami kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye. Uji
ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat
terdehidrasi daripada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis
gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena
ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Hasil
menunjukan positif mengandung gula pereduksi dengan adanya endapan
merah pada larutan. (Kusbandari, 2015).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana penggolongan karbohidrat ?
2. Bagaimana prinsip uji seliwanoff ?

UJI SELIWANOFF 2
3. Bagaiamana mekanisme/prosedur praktikum uji seliwanoff ?

C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggolongan karbohidrat.
2. Untuk mengetahui prinsip uji seliwanoff.
3. Untuk mengetahui mekanisme/prosedur praktikum uji seliwanoff.

UJI SELIWANOFF 3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karbohidrat
1. Monosakarida (gula sederhana)
Merupakan karbohidrat sederhana yang merupakan molekul terkecil
karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langung diserap oleh dinding-
dinding usus halus dan masuk ke peredaran darah. Ada tiga golongan
monosakarida, yaitu:
a. Glukosa disebut juga dextrose, terdapat dalam buah-buahan dan
sayur-sayuran.
b. Fruktosa, disebut juga levulosa, terrdapat dalam buah-buahan dan
sayur-sayuran. Terutama terdapat daam madu.
c. Galaktosa: pemecahan dari disakarida (laktosa), terdapat dalam
susu.
2. Disakarida (gula ganda)
Merupakan gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses
metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi 2 molekul disakarida oleh
enzim dalam tubuh. Ada tiga golongan disakarida, yaitu:
a. Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula aren. Dalam proses
pencernaan sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
b. Maltosa: hasil pemecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya
dipecah menjadi 2 molekul glukosa.
c. Laktosa: hanya terdapat dalam susu, lebih sulit dicerna
ddibanding sukrosa dan maltose. Dalam proses pencernaan akan
dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
3. Polisakarida (karbohidrat kompleks)
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Diseebut
juga oligosakarida jika disusun atas 3-6 molekul monosakarida dan
disebut polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6 molekul
monosakarida. Ada tiga golongan polisakarida, yaitu:

UJI SELIWANOFF 4
a. Pati, merupakan sumber kalori yang sangat penting karena
sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk
pati.
b. Serat, merupakan komponen dinding sel tumbuhan yang tidak
dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia.
c. Glikogen, disebu juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat
semacam gula yang disimpa di hati dan otot dalam jumlah kecil
sebagai cadangan karbohidrat.
(Hart et al, 2003).

B. Prinsip Uji Seliwanoff


Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa
dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi
keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia
adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah
aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih
cepat terdehidrasi daripada aldosa.
Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang
mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Pada pereaksi seliwanoff,
terjadi perubahan oleh panas menjadi asam levulinat dan hidroksilmetil
furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan
menghasikan warna merah pada larutannya. Jika karbohidrat yang
mengandung gugus keton direaksikan dengan saliwanoff akan menunjukkan
warna merah (kuning +) sebagai reaksi positifnya. Adanya warna merah
(kuning +) merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya
didahului dengan pembentukan hidroksi metil furfural. Proses pembentukan
hidroksi metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asamklorik
panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metal
furfural.
Uji ini memiliki tujuan untuk membuktikan adanya gugus ketosa dari
suatu bahan. Sampel yang diuji adalah larutan sukrosa, larutan fruktosa, dan

UJI SELIWANOFF 5
larutan glukosa. Hasil uji larutan sukrosa dan larutan fruktosa menghasilkan
reaksi positif dengan menghasilkan warna merah pada kedua larutan tersebut.
Hal ini menunjukkan pada fruktosa dan sukrosa mengandung gugus ketosa.
Sukrosa merupakan disakarida gabungan dari glukosa dan fruktosa, fruktosa
sendiri monosakarida yang mempunyai gugus ketosa. Sedangkan pada larutan
glukosa menghasilkan reaksi yang negativ, ini menunjukkan larutan glukosa
tidak mengandung gugus ketosa karena glukosa adalah monosakarida dengan
gugus aldosa.
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton disebut
ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa.
Prinsip dari uji ini adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan
hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan mengalami
kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye. Uji ini didasarkan
pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada
aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji
positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang
terdiri dari fruktosa dan glukosa. Hasil menunjukan positif mengandung gula
pereduksi dengan adanya endapan merah pada larutan (Kusbandari, 2015).
Untuk menentukan adanya gula yang mengandung gugus keton
digunakan uji seliwanoff. Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-
Hidroksi Metil Furfural yang akan membentuk suatu senyawa berwarna ungu
dengan adanya resorsinol (1,3- dihidroksi benzene). Reaksi ini spesifik untuk
ketosa yang ditandai dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah.
Reaksi yang terjadi:

UJI SELIWANOFF 6
Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-hidroki metal furfural
yang akan membentuk suatu senyawa bewarna merah ceri dengan adanya
resorsinol (1,3-dihidroksi benzene) di dalam asam HCl. Dengan pereaksi ini
mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya
bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang bewarna merah.
Adanya warna merah merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang
sebelumnya didahului dengan pembentukan hodroksimetil furfural (Harper et
al, 1979).
Proses pembentukan hidroksimtil furfural berasal dari konversi dari
fruktosa oleh asam klorik panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik
dan hidroksi metilfurfural. Pereaksi seliwanoff ini khas untuk menunjukan
adanya ketosa.

C. Prosedur praktikum uji seliwanoff


1. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- Tabung reaksi - larutan glukosa 1%
- Pipet tetes - larutan fruktosa 1%
- Rak tabung reaksi - larutan maltosa 1%
- Penjepit tabung reaksi - larutan laktosa 1%
- Gelas ukur - larutan sukrosa 1%
- Waterbath - aquadest
- pencatat waktu - pereaksi seliwanoff (0,05%
resorsinol dalam HCl 3N)

2. Prosedur Kerja
a) Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih.
b) Menyiapkan bahan jenis karbohidrat menjadi larutan dengan
konsentrasi 1%.

UJI SELIWANOFF 7
c) Memasukkan sebanyak 1 mL pereaksi seliwanoff ke dalam masing-
masing tabung reaksi.
d) Menambahkan senyak 3 tetes pada tiap tabung reaksi dengan larutan
glukosa 1%, fruktosa 1%, maltosa 1%, laktosa 1% dan sukrosa 1%.
e) Menempatkan tabung reaksi dalam beaker gelas yang terdapat pada
waterbath yang telah dididihkan aquades sebelumnya.
f) Mengamati dan mencatat kecepatan perubahan warna yang terjadi
pada masing-masing tabung reaksi.

Alur Kegiatan

1 mL Pereaksi Seliwanoff

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

3 Tetes Larutan Karbohidrat


1%
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
larutan seliwanoff

Dipanakan di dalam waterbath sampai terebentuk


warna

Mencatata waktu terbentuknya warna

Waktu terjadi perubahan warna

UJI SELIWANOFF 8
Gambar sampel sebelum dipanaskan

Gambar sampel setelah dipanaskan

Tabel Hasil pengamatan

Reaksi
No. Nama Sampel Ket.
Sebelum Setelah
Pemanasan Pemanasan
1 Glukosa 1% Kuning Kuning Negatif (-)
2 Fruktosa 1% Kuning Merah Positif (+)

3 Maltosa 1% Kuning Kuning Negatif (-)

4 Laktosa 1% Kuning Kuning Negatif (-)

5 Sukrosa 1% Kuning Merah Positif (+)

UJI SELIWANOFF 9
Dari hasil percobaan didapatkan hasil sebagai berikut:

Hanya fruktosa dan sukrosa yang menghasilkan warna larutan yang


spesifik yakni warna merah orange yang mengidentifikasikan adanya
kandungan ketosa dalam karbohidrat jenis monosakarida itu. HCl yang
terkandung dalam pereaksi Seliwanoff ini mendehidrasi fruktosa
menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural mengalami kondensasi
setelah penambahan resorsinol membentuk larutan yang berwarna merah
orange. Hal ini tidak dialami oleh zat uji yang lain di mana sukrosa, glukosa,
maltosa, laktosa menunjukkan hasil negatif terhadap adanya ketosa. Akan
tetapi sukrosa apabila dipanaskan terlalu lama dapat menunjukkan hasil yang
positif terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal ini terjadi karena adanya pemanasan
berlebih menyebabkan sukrosa terhidrolisis menghasilkan fruktosa dan
glukosa sehingga fruktosa inilah yang nantinya akan bereaksi dengan pereaksi
Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna merah orange.

UJI SELIWANOFF 10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan
ketosa. Uji ini memiliki tujuan untuk membuktikan adanya gugus ketosa dari
suatu bahan. Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-Hidroksi Metil
Furfural yang akan membentuk suatu senyawa berwarna ungu dengan adanya
resorsinol (1,3- dihidroksi benzene). Reaksi ini spesifik untuk ketosa yang
ditandai dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah. Hasil uji positif
pada uji seliwanoff ditunjukkan oleh fruktosa dan sukrosa.

B. Saran
Saat praktikum berlangsung, praktikum harus cermat dalam mengamati
perubahan warna maupun mencatat waktu kecepatan reaksi agar hasil data
yang diperoleh akurat. Selain itu, praktikan disarankan agar berhati-hati
dalam memegang penjepit tabung agar tabung reaksi tidak jatuh dan pecah.

UJI SELIWANOFF 11
DATAR PUSTAKA

Girindra, A. 1986. Biokimia I. Jakarta: PT. Gramedia.

Harper et al. 1979. Biokimia. Jakarta: Penerbit EGC.

Hart Harold et al. 2003. Kimia Organik. Penerjemah: Suminar Setiati Achnadi.
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organic chemistry.

Kusbandari, A. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida dalam Tepung dan


Pati Umbi Ganyong (Canna edulis ker.). Jurnal Pharmaciana. Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. 5(1): 35-42.

Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran


EGC.

Sumardjo, D. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

UJI SELIWANOFF 12

Anda mungkin juga menyukai