BIOKIMIA PERTANIAN
KARBOHIDRAT
TRIDEO OKTONUGRAHA
193020401039
KELOMPOK VI
ASISTEN PRAKTIKUM
JEAN THOMAS
CAA 118 020
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. DasaTeori.............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum.................................................................. 6
II. BAHAN DAN METODE.............................................................. 7
2.1. Waktu dan Tempat................................................................. 7
2.2. Alat dan Bahan...................................................................... 7
2.3. Cara Kerja.............................................................................. 7
III. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 8
3.1. Hasil Pengamatan.................................................................. 8
3.2. Pembahasan............................................................................. 8
V. PENUTUP...................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan............................................................................ 10
5.2. Saran...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
1
I. PENDAHULUAN
glokosa; e). Ketosa merupakan karbohidrat yang memiliki gugus keton. Contoh
ketosa: fruktosa; f). Tritosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C.
Contoh tritosa: gliseraldehida dan dihidroksi keton; g.) Tetrosa adalah
monosakarida yang mengandung 4 atom C. Contoh tetrosa: ertosa; h). Pentosa
adalah monosakarida yang mengandung 5 atom C. Contoh pentose: arabinosa; i).
Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C (Wiratmaja, 2011).
Fungsi Karbohidrat yaitu : a). Sumber Energi, Fungsi utama karbohidrat
adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama
energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk; b). Pemberi Rasa
Manis pada Makanan, Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa
adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1,
maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2;
c). Penghemat Protein, Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun; d).
Pengatur Metabolisme Lemak, Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk
menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun.
Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh; e).
Membantu Pengeluaran Feses, Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan
cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam
serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan,
3
hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung selulosa. Uji
antron ini telah dikembangkan untuk uji kuantitatif secara colorimetric bagi
glikogen, inulin, dan gula dalam darah; k). hidrolisis Sukrosa (Mengidentifikasi
hasil hidrolisis sukrosa) Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa digunakan
larutan sukrosa 1%, pereaksi Benedict, pereaksi Seliwanoff, pereaksi Barfoed,
larutan HCl pekat, larutan NaOH 2% sebagai bahannya. larutan sukrosa
ditambahkan dengan HCl pekat lalu dipanaskan selama 45 menit. Setelah
didinginkan dinetralkan dengan NaOH 2%. Lalu diuji dengan pereaksi Benedict,
Seliwanoff, dan Barfoed; l). Uji fermentasi (hidrolisis gula) merupakan uji proses
produksi energi dalam sel pada keadaan anaerobik. Jenis fermentasi secara umum
terbagi menjadi dua yaitu fermentasi media cair dan fermentasi media padat.
Fermentasi media cair diartikan fermentasi yang melibatkan air sebagai fase
kontinu dari sistem pertumbuhan sel yang bersangkutan atau substrat baik sumber
karbon maupun mineral terlarut atau tersuspensi sebagai partikel-partikel dalam
fase cair. Fermentasi media padat merupakan proses fermentasi yang berlangsung
dalam substrat tidak terlarut, namun tidak mengandung air yang cukup sekalipun
mengalir bebas. Dalam fermentasi tradisional baik fermentasi medium cair
maupun fermentasi medium padat yang telah lama dikenal. Uji ini dilakukan
terhadap larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltose 1%,
dan pati 1%; m). Uji tauber adalah reaksi positif terhadap pentosa dan negatif
terhadap heksosa. Reagen tauber terdiri dari larutan 4% benzidin dalam asam
asetat glacial. Reaksi pentosa dihidrolisis oleh asam asetat glacial menjadi
furfural. Furfural yang terbentuk akan bereaksi dengan 4% benzidin membentuk
kompleks senyawa berwarna merah anggur. Arabinosa termasuk pentosa
(aldopentosa) sehingga memberi reaksi positif terhadap reagen Tauber, sedang
glukosa dan fruktosa termasuk heksosa sehingga reaksinya negatif. sebanyak 2
tetes larutan contoh ditambahkan ke dalam 1 ml larutan benzidina, didihkan, dan
dinginkan cepat-cepat. Timbulnya warna ungu menunjukkan adanya pentose
dalam contoh ; n). Uji hayati Pereaksi terdiri dari garam Rochelle atau kalium
natrium tartrat, gliserol, dan kupri sulfat. Uji dan tanda-tanda dilakukan sama
seperti uji benedict; o). Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus
6
aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4)
dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat). Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan
agar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan
ion OH- membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang
terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat
(Rawuh, 2013).
III. PEMBAHASAN
3.2. Pembahasan
Pada percobaan Uji Molish untuk melihat kandungan karbohidrat seperti pada
tabel bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tersebut adalah 2 ml
glukosa, bahan yang akan ditambahkan nantinya adalah 2 ml alfa naftanol
(C10H70H) dan 2 ml asam sulfat (H 2SO4) sehingga terbentuklah hasil dari uji
tersebut adalah terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas 2 cairan dengan
keterangan positif mengandung karbohidrat. Cincin berwarna ungu yang terjadi
pada percobaan uji molish merupakan reaksi positif yang terjadi karena ereagen
milish menunjukan adanya kandungan karbohidrat dalam bahan yang diuji. Asam
Sulfat yang ditetesi ke bahan mendehidrasi karbohidrat yang akan membentuk
furfural. Alfa Naftol juga membuat furfural yang menjadi dasar membentukn
cincin berwarna ungu. Pada beberapa percobaan, pada cincin ungu terdapat warna
lain yang tampak disekitaran cincin ungu. Umumnya berwana seperti hijau, hitam,
dan coklat. Hal ini terjadi karena bahan yang merupakan Asam Sulfat
terkontaminasi dengan zat lain. Jadi dalam uji Molish, bahan yang belum
terkontaminasi akan memperoleh hasil yang lebih baik.
Uji Molish adalah suatu uji kimia kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
adanya karbohidrat dengan menggunakan pereaksi Molisch. Seperti pada
percobaan kali ini dengan menggunakan Uji molish kita dapat mengetahui adanya
karbohidrat dengan terbentuknya cincin diantara dua lapisan dalam percobaan
tersebut.
9
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang didalamnya mengandung senyawa
atom Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Secara umum karbohidrat
terdiri dari tiga jenis yaitu Monosakarida, Disakarida, dan Polisakarida. a).
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan paling
kecil sehigga tidak bisa dipecahkan lagi. Contoh dari Monosakarida adalah
Glukosa dan Fruktosa. b). Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang
merupakan penggabungan dari 2 Monosakarida. Contohnya Sukrosa, dan c).
Polisakarida yaitu jenis karbohidrat yang sering disebut senyawa bukan gula
karena tidak manis. Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari
ratusan bahkan ribuan Monosakarida per satuan molekul contohnya Amilu, dan
Glikogen.
Pengujian karbohidrat yang terkandung dalam suatu bahan dapat kita lakukan
dengan cara menambahkan zat tertentu kedalam bahan. Seperti pada uji molish,
pengujian karbohidrat dilakukan dengan menambah Alfa Naftol dan Asam Sulfat
Pekat. Apabila dalam bahan yang diuji terdapat Karbohidrat maka bahan tersebut
akan terjadi reaksi seperti perubahan warna.
4.2. Saran
Dalam praktikum Uji Karbohidrat sebaiknya menggunakan bahan yang baik
dan belum terkontaminasi. Praktikan juga harus berhati-hati dalam pencampuran
larutan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Maing, Gebby Luba. 2015. Pengaruh Kemurnian Bahan Dalam Penentuan Hasil
Uji Karbohidrat. Jurnal Penelitian Uji Kualitatif. 6 (2). 4-7.
Rawuh, Sugeng. 2013. Uji Karbohidrat Dalam Penelitian Kimia. Jurnal Kimia
Pertanian. 3 (28). 15-16.
Soto, R.A.G, R.M. Escobedo, H.H. Sanchez, M.S. Rivera, & L.A.B. Perez. 2017.
The influence of time and storage temperature on resistant starch
formation from autoclaved debranched banana starch. J Food Research
Int. 40. 304–310.