Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA PERTANIAN

KARBOHIDRAT

TRIDEO OKTONUGRAHA
193020401039
KELOMPOK VI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRATIKUM BIOKIMIA PERTANIAN


KARBOHIDRAT

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada :


Hari :....................
Tanggal :....................

ASISTEN PRAKTIKUM

JEAN THOMAS
CAA 118 020
ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. DasaTeori.............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum.................................................................. 6
II. BAHAN DAN METODE.............................................................. 7
2.1. Waktu dan Tempat................................................................. 7
2.2. Alat dan Bahan...................................................................... 7
2.3. Cara Kerja.............................................................................. 7
III. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 8
3.1. Hasil Pengamatan.................................................................. 8
3.2. Pembahasan............................................................................. 8
V. PENUTUP...................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan............................................................................ 10
5.2. Saran...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi
akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan
otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau
bekerja. Penggolongan atau jenis jenis Karbohidrat yaitu : a). Monosakarida,
merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin. Contoh
dari monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah
glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa di dalam industri pangan lebih dikenal
sebagai dekstrosa atau juga gula anggur. Di alam, glukosa banyak terkandung di
dalam buah-buahan, sayuran dan juga sirup jagung. Fruktosa dikenal juga sebagai
gula buah dan merupakan gula dengan rasa yang paling manis. Di alam fruktosa
banyak terkandung di dalam madu (bersama dengan glukosa), dan juga
terkandung diberbagai macam buah-buahan. Sedangkan galaktosa merupakan
karbohidrat hasil proses pencernaan laktosa sehingga tidak terdapat di alam secara
bebas. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga akan berfungsi sebagai
molekul dasar bagi pembentukan senyawa karbohidrat kompleks pati (starch) atau
selulosa; b). Disakarida, merupakan jenis karbohidrat yang banyak dikonsumsi
oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan
terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum
digunakan dalam konsumsi sehari-hari adalah sukrosa yang terbentuk dari
gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa dan juga laktosa yang terbentuk dari
gabungan 1 molekul glukosa & galaktosa; c). Polisakarida adalah karbohidrat
yang disusun oleh lebih dari delapan unit monosakarida. Polisakarida mempunyai
massa rumus yang sangat besar dan tidak larut dalam air. Polisakarida mempunyai
rumua umum (C6H10O5)n. Contoh polisakarida: amilum, glikogen, dan selulosa;
d). Aldosa merupakan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida. Contoh aldosa:
2

glokosa; e). Ketosa merupakan karbohidrat yang memiliki gugus keton. Contoh
ketosa: fruktosa; f). Tritosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom C.
Contoh tritosa: gliseraldehida dan dihidroksi keton; g.) Tetrosa adalah
monosakarida yang mengandung 4 atom C. Contoh tetrosa: ertosa; h). Pentosa
adalah monosakarida yang mengandung 5 atom C. Contoh pentose: arabinosa; i).
Heksosa adalah monosakarida yang mengandung 6 atom C (Wiratmaja, 2011).
Fungsi Karbohidrat yaitu : a). Sumber Energi, Fungsi utama karbohidrat
adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama
energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk; b). Pemberi Rasa
Manis pada Makanan, Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa
adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1,
maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2;
c). Penghemat Protein, Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun; d).
Pengatur Metabolisme Lemak, Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk
menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun.
Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh; e).
Membantu Pengeluaran Feses, Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan
cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam
serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan,
3

konstipasi, hemoroid, penyakit-penyaki divertikulosis, kanker usus besar,


penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar
kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa
lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan
bakteri yang menguntungkan (Sutrisno, 2013).
Macam macam uji karbohidart yaitu : a). Uji Molisch (karbohidrat
secara kualitatif.) Dilakukan untuk menentukan karbohidrat secara kualitatif.
Larutan uji dicampur dengan pereaksi Molisch kemudian dialirkan H2SO4
dengan hati-hati melalui dinding tabung agar tidak bercampur. Hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua
lapisan. Reaksi (KH (pentose) + H2SO4 pekat à furfural à + a naftol à warna
ungu
KH (heksosa) + H2SO4 pekat à HM-furfural à + a naftol à warna ungu); b). Uji
Iodium (mendeteksi kandungan amilosa dalam pati.) Dilakukan untuk
menentukan polisakarida. Larutan uji dicampurkan dengan larutan iodium. Hasil
positif ditandai dengan amilum dengan iodium berwarna biru, dan dekstrin
dengan iodium berwarna merah anggur. Reaksi (KH (poilisakarida) + Iod (I2) à
warna spesifik (biru kehitaman)); c). Uji Benedict (gula pereduksi ) Dilakukan
untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan uji dicampurkan dengan
pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan
terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau kuning tergantung
kadar gula pereduksi yang ada. Reaksi (KH + camp CuSO4, Na-Sitrat, Na2CO3 à
Cu2O endapan merah bata); d). Uji Barfoed (membedakan monosakarida dengan
disakarida) Dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida.
Larutan uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed kemudian dipanaskan. Hasil
positif ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata. Reaksi (KH + camp CuSO4 dan CH3COOH à Cu2O endapan merah
bata); e). Uji Seliwanoff (membedakan gugus fungsi dari glukosa) Dilakukan
untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa). Larutan uji dicampurkan dengan
pereaksi Seliwanoff kemudian dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan
terbentuknya larutan berwarna merah orange. Reaksi (KH (ketosa) + H2SO4 à
4

furfural à + resorsinol à warna merah. KH (aldosa) + H2SO4 à furfural à +


resorsinol à); f). Uji foulger untuk mengidentifikasi adanya ketosa dalam suatu
karbohidrat. Uji foulger sama dengan Uji Seliwanof, umin kalau hasil positif uji
Seliwanof membentuk warna merah sedangkan kalau uji foulger mennunjukkan
warna biru; g). Uji Osazon (bentuk gugus glukosa) Semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aladehida atau keton bebas membentuk hidrazon atau osazon
bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai
bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida larut dalam air
mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan. Namun, sukros tidak
membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada
monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut
dalam air mendidih. Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun
ketosa, yaitu dengan menambahkan larutan fenilhidrazin, lalu dipanaskan hingga
terbentuk kristal berwarna kuning yang dinamakan hidrazon (osazon); h). Uji
Asam Musat (Membedakan antar glukosaan galaktosa) Dilakukan untuk
membedakan antara glukosa dan galaktosa. Larutan uji dicampurkan dengan
HNO3 pekat kemudian dipanaskan. Karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan
menghasilkan asam yang dapat larut. Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan
asam musat yang dapat larut; i). Hidrolisis Pati (Mengidentifikasi hasil hidrolisis
amilum (pati)) Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum digunakan larutan
amilum 1%, larutan iodium, pereaksi Benedict, larutan HCl 2 N, Larutan NaOH
2%. Amilum ditambahkan dengan HCl lalu dipanaskan. Dilakukan uji iodium
setiap 3 menit hingga warnanya berubah jadi kuning pucat. Kemudian larutan
dihidrolisis lagi selama 5 menit lalu didinginkan dan dinetralkan dengan NaOH
2%,. Lalu diuji dengan pereaksi Benedict. 1. Uji Anthrone; j). Uji anthrone ini
untuk mengetahui/ menentukan adanya heksosa, aldopentosa, asam heksuronat
dan polisakarida (kecuali untuk ketosa). Hasil positifnya akan memunculkan
warna hijau pada larutan. Uji antron Sebanyak 0,2 ml larutan contoh di dalam
tabung reaksi ditambahkan ke dalam larutan antron (0,2% dalam H2SO4 pekat).
Timbulnya warna hijau atau hijau kebiruan menandakan adanya karbohidrat
dalam larutan contoh. Uji ini sangat sensitive sehingga juga dapat memberikan
5

hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung selulosa. Uji
antron ini telah dikembangkan untuk uji kuantitatif secara colorimetric bagi
glikogen, inulin, dan gula dalam darah; k). hidrolisis Sukrosa (Mengidentifikasi
hasil hidrolisis sukrosa) Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa digunakan
larutan sukrosa 1%, pereaksi Benedict, pereaksi Seliwanoff, pereaksi Barfoed,
larutan HCl pekat, larutan NaOH 2% sebagai bahannya. larutan sukrosa
ditambahkan dengan HCl pekat lalu dipanaskan selama 45 menit. Setelah
didinginkan dinetralkan dengan NaOH 2%. Lalu diuji dengan pereaksi Benedict,
Seliwanoff, dan Barfoed; l). Uji fermentasi (hidrolisis gula) merupakan uji proses
produksi energi dalam sel pada keadaan anaerobik. Jenis fermentasi secara umum
terbagi menjadi dua yaitu fermentasi media cair dan fermentasi media padat.
Fermentasi media cair diartikan fermentasi yang melibatkan air sebagai fase
kontinu dari sistem pertumbuhan sel yang bersangkutan atau substrat baik sumber
karbon maupun mineral terlarut atau tersuspensi sebagai partikel-partikel dalam
fase cair. Fermentasi media padat merupakan proses fermentasi yang berlangsung
dalam substrat tidak terlarut, namun tidak mengandung air yang cukup sekalipun
mengalir bebas. Dalam fermentasi tradisional baik fermentasi medium cair
maupun fermentasi medium padat yang telah lama dikenal. Uji ini dilakukan
terhadap larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltose 1%,
dan pati 1%; m). Uji tauber adalah reaksi positif terhadap pentosa dan negatif
terhadap heksosa. Reagen tauber terdiri dari larutan 4% benzidin dalam asam
asetat glacial. Reaksi pentosa dihidrolisis oleh asam asetat glacial menjadi
furfural. Furfural yang terbentuk akan bereaksi dengan 4% benzidin membentuk
kompleks senyawa berwarna merah anggur. Arabinosa termasuk pentosa
(aldopentosa) sehingga memberi reaksi positif terhadap reagen Tauber, sedang
glukosa dan fruktosa termasuk heksosa sehingga reaksinya negatif. sebanyak 2
tetes larutan contoh ditambahkan ke dalam 1 ml larutan benzidina, didihkan, dan
dinginkan cepat-cepat. Timbulnya warna ungu menunjukkan adanya pentose
dalam contoh ; n). Uji hayati Pereaksi terdiri dari garam Rochelle atau kalium
natrium tartrat, gliserol, dan kupri sulfat. Uji dan tanda-tanda dilakukan sama
seperti uji benedict; o). Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus
6

aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4)
dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat). Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan
agar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan
ion OH- membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang
terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat
(Rawuh, 2013).

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum Biokimia dengan materi Karbohidrat yaitu :
1. Mengenal berbagai macam Karbohidrat
2. Mengetahui cara pengujian tentang adanya Karbohidrat
7

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biokimia Pertanian dengan materi Karbohidrat dilaksanakan pada
hari Kamis, 09 April 2020, pada pukul 11.30-13.10 WIB. Bertempat di
Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Palangka Raya.

2.2. Bahan dan Alat


Bahan yang dipakai dalam Praktikum Biokimia Pertanian dengan Materi
Karbohidrat adalah glukosa, α-naftol dan asam sulfat pekat. Sedangkan alat yang
digunakan adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet volume dan pipet tetes.

2.3. Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada saat Praktikum Biokimia dengan materi
Karbohidrat adalah sebagai berikut :
A. Percobaan Uji Molish:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasukkan 2 ml larutan glukosa kedalam tabung reaksi menggunakan pipet
tetes.
3. Menambahkan 2 tetes larutan α-naftol dan etanol.
4. Menambhkan 2 ml larutan asam sulfat pekat dengan perlahan dan tidak
dikocok.
5. Mengamati terbentuknya pigmen berwarna ungu pada batas dua cincin.
8

III. PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Molish
Bahan yang
Bahan Hasil Keterangan
ditambahkan
Terbentuknya cincin
Glukosa α-naftol (2 ml) dan
berwarna ungu pada Positif (+)
2 ml asam sulfat (2 ml)
batas 2 cairan

3.2. Pembahasan
Pada percobaan Uji Molish untuk melihat kandungan karbohidrat seperti pada
tabel bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tersebut adalah 2 ml
glukosa, bahan yang akan ditambahkan nantinya adalah 2 ml alfa naftanol
(C10H70H) dan 2 ml asam sulfat (H 2SO4) sehingga terbentuklah hasil dari uji
tersebut adalah terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas 2 cairan dengan
keterangan positif mengandung karbohidrat. Cincin berwarna ungu yang terjadi
pada percobaan uji molish merupakan reaksi positif yang terjadi karena ereagen
milish menunjukan adanya kandungan karbohidrat dalam bahan yang diuji. Asam
Sulfat yang ditetesi ke bahan mendehidrasi karbohidrat yang akan membentuk
furfural. Alfa Naftol juga membuat furfural yang menjadi dasar membentukn
cincin berwarna ungu. Pada beberapa percobaan, pada cincin ungu terdapat warna
lain yang tampak disekitaran cincin ungu. Umumnya berwana seperti hijau, hitam,
dan coklat. Hal ini terjadi karena bahan yang merupakan Asam Sulfat
terkontaminasi dengan zat lain. Jadi dalam uji Molish, bahan yang belum
terkontaminasi akan memperoleh hasil yang lebih baik.
Uji Molish adalah suatu uji kimia kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
adanya karbohidrat dengan menggunakan pereaksi Molisch. Seperti pada
percobaan kali ini dengan menggunakan Uji molish kita dapat mengetahui adanya
karbohidrat dengan terbentuknya cincin diantara dua lapisan dalam percobaan
tersebut.
9

Bahan – bahan yang digunakan dakam percobaan tersebut memiliki sifat –


sifat tertentu baik sifat fisik maupun sifat kimia, berikut ini penjelasan tentang
sifat –sifat dari masing – masing bahan tersebut yaitu: a). Glukosa dapat
berbentuk padatan maupun larutan dimana senyawa ini pada umumnya mudah
larut dalam air ataupun pelarut polar lainnya karena sifatnya yang polar dengan
adanya gugus hidroksil (OH) sebagai cabang. Adanya gugus OH menandakan
bahwa senyawa itu bersifat polar sehingga dapat larut dalam air dengan prinsip
“like dissolve like”. Glukosa murni dengan bentuk padatan kristalin memiliki
masa molar 180.16 gram per mol dengan densitas 1.54 gram per cm 3. Titik leleh
dari padatan glukosa bergantung dari jenis konformasinya. Pada konformasi alfa
(alfa glukosa) memiliki titik leleh 146, sedangkan untuk konformasi beta (beta
glukosa) memiliki titik leleh 150. Ketika dilarutkan dalam air, ikatan kovalen
dalam glukosa dapat dengan mudah mengalami pemutusan melalui reaksi
hidrolisis air ke dalam molekul glukosa; b). 1-Naftol, atau α-naftol,
adalah senyawa organik berpendar dengan rumus kimia C10H7OH. Senyawa ini
adalah padatan berwarna putih dan merupakan isomer dari 2-naftol dengan lokasi
gugus hidroksil yang berbeda pada cincin naftalena. Naftol adalah homolog
naftalena pada fenol, dengan gugus hidroksil pada senyawa ini lebih reaktif
dibandingkan fenol. Kedua isomernya larut dalam alkohol sederhana, eter,
dan kloroform. Senyawa ini adalah prekursor bagi beragam senyawaan berguna.
Sifat dari alfa naftol adalah berupa Padatan kristalin putih bau seperti etanol,
sangat sedikit larut dalam air ; Berat molekul 144,17 g/mol; Rumus molekul
C10H8O; Titik didih 2880 C; Titik lebur 94-96 0 C; Titik nyala 1440 C;
Kerapatan 1,181 g/cm3 ; tegangan permukaan 51 dyne/cm; Tekanan uap 0.00139
mmHg pada suhu 25 0 C; Mudah larut dalam alkohol; 3). Asam sulfat atau biasa
disebut H2SO4 memiliki sifat Tidak berwarna – agak kekuningan, Larut dalam air
dengan melepaskan panas, Korosif pada logam dan jaringan, Titik leleh (°C) : 10,
Titik didih (°C) : 337,  Tekanan uap (mmHg) : 1 (146°C),  Berat jenis cairan :
1,84 (100 persen),Berat jenis uap : 3,4 (udara = 1),Massa molekul relative =
98,079 gram/mol,  Asam sulfat Pekat dalam air maksimal 98% (Stabil).
10

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang didalamnya mengandung senyawa
atom Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Secara umum karbohidrat
terdiri dari tiga jenis yaitu Monosakarida, Disakarida, dan Polisakarida. a).
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan paling
kecil sehigga tidak bisa dipecahkan lagi. Contoh dari Monosakarida adalah
Glukosa dan Fruktosa. b). Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang
merupakan penggabungan dari 2 Monosakarida. Contohnya Sukrosa, dan c).
Polisakarida yaitu jenis karbohidrat yang sering disebut senyawa bukan gula
karena tidak manis. Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari
ratusan bahkan ribuan Monosakarida per satuan molekul contohnya Amilu, dan
Glikogen.
Pengujian karbohidrat yang terkandung dalam suatu bahan dapat kita lakukan
dengan cara menambahkan zat tertentu kedalam bahan. Seperti pada uji molish,
pengujian karbohidrat dilakukan dengan menambah Alfa Naftol dan Asam Sulfat
Pekat. Apabila dalam bahan yang diuji terdapat Karbohidrat maka bahan tersebut
akan terjadi reaksi seperti perubahan warna.
4.2. Saran
Dalam praktikum Uji Karbohidrat sebaiknya menggunakan bahan yang baik
dan belum terkontaminasi. Praktikan juga harus berhati-hati dalam pencampuran
larutan.
11

DAFTAR PUSTAKA

Endahwati, Luluk. 2010. Perpindahan Massa Karbohidrat Menjadi glukosa dari


Buah Kersen dengan Metode Hidrolisis. Jurnal Penelitian ilmu Teknik.10.
1-3.
Ind. J. Chem. Res, 2013 . Analisis Kandungan Pati Resisten Dari Beberapa Jenis
Pati Sagu Di Maluku Dengan Variasi Suhu Pemanansan. 2Chemistry
Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Pattimura
University. 1. 6–14.

Maing, Gebby Luba. 2015. Pengaruh Kemurnian Bahan Dalam Penentuan Hasil
Uji Karbohidrat. Jurnal Penelitian Uji Kualitatif. 6 (2). 4-7.

Rawuh, Sugeng. 2013. Uji Karbohidrat Dalam Penelitian Kimia. Jurnal Kimia
Pertanian. 3 (28). 15-16.

Sutrisno. 2013. Biologi Umum .Bandung. Kemuning Jaya.

Soto, R.A.G, R.M. Escobedo, H.H. Sanchez, M.S. Rivera, & L.A.B. Perez. 2017.
The influence of time and storage temperature on resistant starch
formation from autoclaved debranched banana starch. J Food Research
Int. 40. 304–310.

Wiratmaja, I Gede., dkk, 2011 . Pembuatan Etanol Generasi Kedua dengan


Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma Cottonii sebagai Bahan
Baku. Jurnal Teknik Mesin. 5. 11-13

Anda mungkin juga menyukai