TRIDEO OKTONUGRAHA
193020401039
KELOMPOK V
ASISTEN PRAKTIKUM
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum....................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Trichoderma sebagai Biofungisida........................................... 2
2.2. Perkembangan Trichoderma.................................................... 3
2.3. Aplikasi Trichoderma................................................................ 4
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Hormon Tumbuhan............ 4
iii
I. PENDAHULUAN
4. Mengempeskan plastik dan tutup mulut plastik dengan cara melipat ke bagian
dalam, kemudian menutup ujung plastik dengan staples posisi vertikal terhadap
dasar kantong.
5. Mencampur rata dengan cara mengguncangkan kantong media beras yang
sudah ditambahkan biang Trichoderma, kemudian media disimpan
ditempatyang bersih pada suhu ruang dan tertutup. Setelah 2 hari lakukan
pengadukan kembali tanpa membuka plastik dan setelah kurang lebih 4 hari
Trichoderma siap untuk digunakan dengan ciri apabila media beras berubah
warna menjadi warna hijau yang merata. Trichoderma siap diaplikasikan.
sebanyak 2 butir (gelas air mineral) atau 5 butir (polibag) per lubang tanam.
Lakukan penyiraman setiap hari dengan air secukupnya sampai benih tumbuh
hingga umur bibit 2 minggu. Lakukan pengamatan setiap hari terhadap
pertumbuhan bibit.
3. Untuk aplikasi Trichoderma cair, ambil substrat (hasil Cara Kerja II) sebanyak
500 ml kemudian dicampurkan dengan air bersih sebanyak 15 Liter. Gunakan
perbandingan ini untuk menghitung keperluan aplikasi pada perlakuan
Saudara.
4. Dosis aplikasi Trichoderma cair sebanyak 0 ml (tanpa diberi Trichoderma
cair), 10 ml dan 20 ml per lubang tanaman 2 hari sebelum benih ditanam.
Kemudian tanam benih cabai seperti pada substrat padat. Buat 5 ulangan untuk
setiap perlakuan. Lakukan penyiraman dan pengamatan padapertumbuhan bibit.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Nasi mulai
Trichoderma sudah menguning dan
2 November tumbuh dan mulai terkontaminasi oleh
2021 membanyak dan air trichoderma, namun
semakin keruh.. ada beberapa yang
tidak menguning.
5 tumbuh
Tumbuh
1 mst dan 1 2 cm 3 daun
semua
mati
4
Tumbuh tumbuh,
2 mst 10 cm 5 daun
semua 1 mati, 1
layu
8
4.2. Pembahasan
4.2.1. Perbanyakan Trichoderma Pada Media Padat Dan Cair
4.1. Kesimpulan
Trichoderma merupakan jamur antagonis yang dapat ditemukan di rizosfer
tanaman bambu. Spesies Trichoderma tumbuh dengan baik dan berlimpah di
tanah di sekitar akar yang sehat. Selain bermanfaat sebagai agen pengurai,
Trichoderma juga dapat digunakan sebagai agens hayati. Trichoderma dapat
menghambat pertumbuhan dan penyebaran mikotoksin penyebab penyakit
tanaman. Dalam proses pemisahan Trichoderma. Pemberian Trichoderma sp. pada
penanaman cabai menunjukkan hasil yang berbeda daripada yang tidak diberikan,
hal ini ditunjukkan dari tinggi tanaman dan juga jumlahdaun. Tanaman yang
dengan perlakuan memiliki tinggi yang lebih daripada tanaman yang tidak diberi
perlakuan apapun. Trichoderma yang cair lebih mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
4.2. Saran
Saran untuk praktikum Teknologi Pengendalian Hayati dan Pengelolaan
Habitat adalah praktikan dapat melakukan praktikum dengan lebih baik
kedepannya, serta diharapkan dapat mensterilkan bahan dengan baik dan benar
agar keberhasilan dari isolasi Trichoderma sp bisa berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Abri, Aylee Christine. 2014. Isolasi bakteri rhizosfer padatanaman kacang tanah
(Arachis hypogea)asal Bantimurung. Jurnal Galung Tropika 3 (1) : 29-38.
Aningsih, R.P., Nursyamsi, R. Sari. 2015. Mikroorganisme tanah bermanfaat
pada rhizosfer tanaman umbi di bawah tegakan hutan rakyat Sulawesi
Selatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1 (4) : 954-959.
Catur, 2020. Pengendalian Penyakit Penting pada Cabai dengan Menggunakan
Agens Hayati dan Sistem Budidaya Tumpang Gilir, Universitas Gadjah
Mada.
Gazali, Akhmad. 2015. Pengendalian Hayati. Bandung. Mujahid Press Bandung.
Hadi Misdi. 2017. ISOLASITrichodermaspp. Dari Beberapa Rizosfer Tanaman
Padi Asal Solok (Isolationtrichodermaspp. From Some Rizosphere Rice
Plants Solok). Journal Biosains. Vol 1 (1) : 97-105.
Hannung, 2020. Isolasi, Identifikasi dan pengendalian Paenibacillus polymyxa
sebagai agens Hayati Xanthomonas oryzae pv. Oryzae, Universitas Gadjah
Mada.