Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT YANG

MENYERANG TANAMAN
PERKEBUNAN KAKAO
Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Organisme
Penggangu Tanaman Terpadu
Kelompok
Reyas Rakhasiwi 193010401025
Trideo Okonugraha 193020401039

Dosen Pengampu
Dr.Ir. Adrianson Agus Djaya. M.Si
Tanaman Kakao
Theobroma Cacao
Tanaman kakao berasal dari Amerika Selatan.
Dengan tempat tumbuhnya di hutan hujan tropis,
tanaman kakao telah menjadi bagian dari
kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun.
Nama latin tanaman kakao adalah Theobroma
Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan.
Budidaya tanaman kakao bertujuan untuk
pengambilan biji sebagai bahan baku walaupun
beberapa daerah masih mengonsumsi buah Kakao
langsung tanpa pengolahan. Biji Kakao adalah
bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat),
bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue,
es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam
bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya
coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan
aroma yang khas sehingga disukai banyak orang
khususnya anak-anak dan remaja.
Kerajaan/Kingdom : Plantae Divisi
: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao L.

KLASIFIKASI TANAMAN
KAKAO
Penyakit yang menyerang Tanaman Kakao

Penyakit Populer Tanaman Kakao? Disini akan diulas


beberapa penyakt yang populer yaitu:

● Penyakit Busuk Buah (Phytophtora palmivora)


● Penyakit Jamur Upas (Upasia salmonicolor)
● Penyakit Colletotrichum (colletotrichum
gioeosporioides)
Penyakit Busuk
Buah
Phytophtora palmivora
Penyakit busuk buah kakao (BBK) merupakan salah satu masalah utama dalam budidaya kakao karena merupakan faktor
pembatas produksi yang penting. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman terutama pada buah muda dan buah
matang. Pengendalian penyakit buah buah akan memberikan hasil yang lebih efektif jika dilakukan secara terpadu dengan
menerapkan semua komponen meliputi penanaman varietas unggul, teknik budidaya, dan teknik pemangkasan yang benar,
pengamatan serangan penyakit secara kontinyu, pengambilan dan pemusnahan buah sakit, sanitasi kebun, penggunaan
agens hayati dan fungisida nabati, serta penggunaan pestisida sintetik secara bijaksana
Klasifikasi Patogen Kerajaan : Protista
Filum : Heterokontophyta
Kelas: Oomycetes
Ordo : Peronosporales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : P. palmivora

Gambar Patogen
Gejala Serangan
diawali dengan Buah  hitam  sekitar  14
Miselium berwarna
munculnya bercak hari  dan  jaringan  internal
termasuk  biji, mengerut putih muncul pada
kecil pada buah, membentuk mumi yang permukaan buah
sekitar dua hari merupakan sumber utama
infeksi busuk buah. yang terinfeksi 
setelah infeksi.
Penyakit busuk buah
dapat menyerang pada Spora dilepaskan dari
berbagai umur buah sporangium melalui percikan air
sejak buah masih kecil hujan ke permukaan buah dan
sampai menjelang
masak. Namun
spora disebarkan oleh tetesan
demikian, fase buah air hujan untuk
yang belum matang menginfeksibagian lain dari
merupakan fase yang pohon kakao.
paling peka terhadap
infeksi patogen.
Faktor yang Mempengaruhi

Curah hujan yang


tinggi
Suhu Lembab

ABIOTIK Pengelolaan tanah


sebagai media
tanaman yang salah

Lapisan air
mengendap pada
buah
Cara dan Dosis
pemupupuk yang
salah
Faktor yang Mempengaruhi

Varietas yang rentan


terserang patogen
penyakit

BIOTIK

Buah pada tiap pohon


terlalu banyak dan
rapat
Pengendalian Penyakit

Pengendalian secara fisik dengan cara buah yang sakit


diambil, kurangi kelembaban kebun dengan cara
Cara Pengendalian Hayati
pemangkasan. Pengendaliannya dengan sanitasi yakni bibit
Memetik  semua buah  busuk, mengumpulkan dan
terserang diambil dan bibit yang sehat dilindungi dengan membenamkannya di dalam tanah dengan luas sesuai
aplikasi fungisida Cu kebutuhan per volume buah yang terkumpul dan ditaburi
Trichoderma sp., kemudian ditutup dengan tanah setebal
30 cm. Bila ingin dimanfaatkan sebagai pupuk organik
dapat ditaburi dengan pupuk urea dan EM4 atau pupuk
kandang. Sedangkan sebagai tindakan preventif dapat
Secara kimiawi, melindungi buah sehat dengan aplikasi menyemprotkan jamur Trichoderma sp. per pohon dengan
dosis 200 g/lt air
fungisida berbahan aktif tembaga (Cu), dengan dosis
Pengendalian juga dapat dengan penggunaan klon tahan
0,15-2 g Cu/pohon aplikasi 1-2 minggu sekali. Selain itu
(contoh : ICCRI 03, ICCRI 04)
dapat mengunakan insektisida dengan bahan aktif Cu: . 
Cupravit 0,3% atau Cobox 0,3% atau insektisida bahan
aktif Mankozeb: Dithane M-45 dan Manzate 200 0,3%
dengan interval 2 minggu.
Penyakit Jamur
Upas
Upasia salmonicolor
Jamur upas atau yang sering disebut sebagai pink disease merupakan penyakit yang ditemukan hampir di seluruh negara
penghasil kakao. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas pathogen dari kelompok jamur basidiomycetes yaitu Upasia
Salmonicolor pada tanaman. Patogen ini bersifat polifag yaitu memiliki beberapa inang  antara lain, kopi, kakao, karet,
teh, kina dan beberapa tanaman keras lainnya. Infeksi penyakit ini menyebabkan kematian (dieback) pada pohon terutama
bila terjadi pada pangal batang dan lebih banyak menimbulkan kerusakan serta kerugian hasil pada tanaman berumur 2
sampai 6 tahun.
Klasifikasi Patogen Kerajaan : JAMUR UPAS LAHH
Filum : Heterokontophyta
Kelas: Oomycetes
Ordo : Peronosporales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : P. palmivora

Gambar Patogen
Gejala Serangan
Daun-daun pada ranting yang sakit mendadak menjadi layu, dan
mongering namun tidak gugur dan masih tetap melekat pada cabang
yang terinfeksi, walaupun cabang telah mati
Pada bagian bawah cabang atau ranting yang terinfeksi ditemukan jamur
membentuk miselium tipis menyerupai benang benang berwarna putih
dan mengkilat seperti sutera atau perak.

Ditemukan seperti bintil-bintil yang melekat pada kulit


cabang yang merupakan tubuh buah jamur
Kulit cabang di bawah kerak menjadi busuk dan gejala dapat meluas
serta mengakibatkan kematian. Pada stadium ini jamur membentuk
banyak basidium yang menghasilkan basidiospora yang dapat terbawa
angin.
Setelah gejala penyakit meluas dalam satu pohon, cabang atau ranting
yang sakit dapat patah karena kulit cabang di bawah kerak membusuk
dan rapuh selanjutnya tanaman mati
Patogen penyakit dan
Gambar Gejala
Faktor yang Mempengaruhi

Lingkungan dengan
kelembaban 96%-
100%

Cuaca lembab atau


mendung dengan curah
ABIOTIK hujan yang relatif tidak
terlalu tinggi dan merata
sepanjang hari.

adanya titik air,

Suhu 28- 30º C dengan


cahaya terang ataupun
gelap.
Faktor yang Mempengaruhi

Penanaman terlalu
rapat sehingga
terjadi naungan

BIOTIK
Pengendalian Penyakit

Tindakan pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan:


• Mengelola kebun agar penyebaran dan infeksi patogen tidak terjadi dengan praktek
budidaya yang tepat,
• Memotongan cabang/ ranting yang terserang kira-kira 30 cm di bawah bagian yang
terinfeksi, dan dibakar,
• Membersihkan miselium pada gejala awal yang menempel pada cabang yang sakit,
• Menghilangkan dan memusnahkan sumber inokulum yang terdapat di dalam maupun
di luar kebun,
• Memelihara naungan dengan baik agar kondisi kebun tidak lembab,
• Mengaplikasikan fungisida misalnya cabang diolesi tridemorf atau tembaga dengan
konsentrasi 10%
Penyakit
Colletotrichum
colletotrichum gloeosporioides
Penyakit Antraknose Colletotrichum, Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Sacc, menyerang tanaman kakao akibat
sanitasi yang kurang. Kebersihan kebun kakao sangat menentukan tingkat serangan penyakit pada tanaman kakao, untuk
itu petani harus sangat peduli dengan sanitasi kebun sehingga penyakit tidak berkembangbiak dan merugikan petani itu
sendiri serta kebun disekelilingnya. Jamur Colletotrichum gleosporioides merupakan salah satu jamur yang menyebapkan
penyakit pada beberapa tanaman inang, baik pada fase pembibitan, budidaya dan pada fase pasca panen.
Klasifikasi Patogen Kingdom : Fungi
Divisio : Mycota
Sub Divisio : Deuteromycotina
Kelas : Deuteromycetes
Ordo : Melanconiales
Famili Melanconiaceae
Genus : Colletotrichum
Spesies   : Colletorichum gleosporioides (Penz.) Ssaac.

Gambar Patogen
Gejala Serangan
Patogen

  ada daun: bintik-bintik coklat pada daun muda, bercak


P
coklat yang tidak beraturan. Infeksi pada daun muda dapat
menyebabkan gugur daun.
Pada ranting: ranting gundul berbentuk seperti tulang
ikan, sering berlanjut dengan mati ranting.

Pada buah: bintik-bintik coklat pada buah muda yang


berkembang menjadi bercak coklat berlekuk
(Antraknose), buah muda yang terserang menjadi layu,
kering dan berkeriput. Serangan pada buah tua bisa
menyebabkan gejala busuk kering pada ujungnya.
Faktor yang Mempengaruhi

cabang yang menjadi


Naungan yang terlalu
lemah karena adanya
tertutup dan kurang
kanker batang
pemangkasan dahan

ABIOTIK

Suhu yang rendah,


sekitar 25o-28o c

kesuburan tanah
yang rendah,
Faktor yang Mempengaruhi

Masuknya patogen
melalui bekas
tusukan atau gigitan
serangga

BIOTIK

Konidia yang dihasilkan


jamur Colletorichum
disebarkan oleh serangga
Pengendalian Penyakit

Pengendalian penyakit secara terpadu dengan:


• Perbaikan kondisi tanaman, yaitu dengan pemupukan ekstra.
• Perbaikan kondisi lingkungan, yaitu dengan memberikan pohon penaung secukupnya.
• Sanitasi, yaitu dengan menghilangkan ranting-ranting yang telah kering dan buah-
buah busuk.
• Penyemprotan fungisida, yaitu untuk melindungi flush yang tumbuh, dengan fungisida
berbahan aktif Mankozeb (misal Dithane M 45) 0,5% formulasi, Prokloras (Sportak
450 EC) 0,1% formulasi, atau Karbendasim (Derosal) 0,2% formulasi.
• Eradikasi, yaitu membongkar tanaman yang terserang berat.
• Penanaman klon yang tahan, misal Sca 6, Sca 12 atau hibridanya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai