Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGROTEKNOGI

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH


(Arachis hypogaea) DILAHAN DAN MENTIMUN
(Cucumis sativus) DI MEDIA TANAM DALAM POLIBAG

REYNU DWI KALVISA NOOR


213020402052
KELOMPOK IV B

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR


AGROTEKNOLOGI
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea) DILAHAN DAN MENTIMUN
(Cucumis sativus) DI MEDIA TANAM DALAM POLIBAG

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada


Hari : ……………
Tanggal : ……………

ASISTEN PRAKTIKUM

DEBIA KRISTIANI
203010401013

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................... 2
II. BAHAN DAN METODE...................................................................... 3
2.1. Tempat dan Waktu......................................................................... 3
2.2. Alat dan Bahan............................................................................... 3
2.3. Pelaksanaan.................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 5
3.1. Hasil dan Pembahasan Budidaya di Lahan.................................... 5
3.2. Hasil dan Pembahasan Budidaya di Polibag.................................. 7
IV. PENUTUP............................................................................................ 11
4.1. Kesimpulan ................................................................................... 11
4.2. Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Persiapan media tanaman Kacang Tanah................................... 5
Gambar 2. Penanaman benih kacang tanah................................................. 5
Gambar 3. Pemeliharaan tanaman............................................................... 6
Gambar 4. Pemanenan ................................................................................ 7
Gambar 5. Persiapan Media Tanam............................................................. 7
Gambar 6. Persiapan Benih/Bibit Tanaman................................................. 8
Gambar 7. Penanaman................................................................................. 8
Gambar 8. Pemeliharaan.............................................................................. 9
Gambar 9. Pemanenan................................................................................. 10

iv
1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Permasalahan Kebutuhan kacang tanah di Indonesia terus meningkat rata-rata
900.000 ton dengan produksi rata-rata 783.110 ton setiap tahun, sehingga
produksi nasional hanya mampu memenuhi sekitar 87,01% dari kebutuhan kacang
tanah. Pada tahun 2011, produksi dalam negeri sebesar 691.289 ton yang
diperoleh dari luas panen 539.459 ha. Rendahnya produksi kacang tanah tersebut
disebabkan oleh rendahnya produktivitas yang hanya mencapai 1,28 t/ha (Neni,
2015).
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah
adalah penggunaan pupuk seperti pupuk kandang kotoran ayam. Pupuk kandang
kotoran ayam diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah,
sehingga dapat meningkatkan hasil kacang tanah (Hasanah, 2021).
Menurut (Adisarwanto, 2000) penambahan pupuk kandang pada tanah dapat
memperbaiki sifat fisik tanah seperti kemampuan mengikat air, porositas dan barat
volume tanah. Interaksi antara pupuk kandang dan mikroorganisme tanah dapat
memperbaiki agregat dan struktur tanah menjadi gembur. Hal ini dapat terjadi
karena hasil dekomposisi oleh mikroorganisme tanah seperti polisakarida dapat
berfungsi sebagai lem atau perekat antar partikel tanah. Keadaan ini berpengaruh
langsung terhadap porositas tanah. Tanah berpasir, pupuk kandang dapat berperan
sebagai pemantap agregat yang lebih besar daripada tanah liat (Hartatik et al.,
2002). Kondisi tanah yang gembur akan memberikan kemudahan bagi tanaman
kacang, terutama dalam hal : perkembangan biji, kuncup buah menembus tanah,
dan pembentukan polong yang baik (dalam Nina, 2017).
Selain itu menurut Murbandono (2000), penggunaan bahan organik seperti
pupuk kandang kotoran ayam mempunyai peran penting bagi perbaikan mutu dan
sifat tanah antara lain memperbesar daya ikat tanah yang berpasir (memperbaiki
struktur tanah berpasir) sehingga tanah tidak lepas-lepas, memperbaiki struktur
tanah berlempung sehingga tanah yang semula berat akan menjadi ringan,
memperbesar kemampuan tanah menampung air sehingga tanah dapat
2

menyediakan air lebih banyak bagi tanaman, memperbaiki drainase dan tata udara
tanah (terutama tanah berat) sehingga kandungan air mencukupi dan suhu tanah
lebih stabil, meningkatkan pengaruh positif dari pupuk buatan (bahan organik
menjadi penyeimbang bila pupuk buatan membawa efek yang negatif),
mempertinggi daya ikat tanah sehingga tanah menjadi lebih tahan, tidak mudah
larut oleh air pengairan. Dengan meluasnya jangkauan akar dan meningkatnya
serapan hara maka diharapkan efisiensi pemupukan akan naik sehingga tanaman
dapat tumbuh dengan baik (dalam Ivan Yolessa Butar Butar, 2015).
Pembahasan diatas menunjukkan perlunya mahasiswa program studi
Agribisnis dalam melakukan praktikum untuk memperaktikan teori-teori yang
telah diajarkan sebagai usaha pembelajaran menerapkan tindak agronomi dalam
teknik budidaya tanaman kacang tanah dilahan dan mentimun dimedia tanam
polibag.

I.2. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi dengan materi teknik budidaya
tanaman kacang tanah dilahan dan mentimun di media tanam dalam polybag yaitu
untuk:
1. Supaya mahasiswa(i) mengenal dan lebih mengetahui penekanan sarana
agronomi, sarana agronomi, serta sasaran agronomi.
2. Supaya mahasiswa(i) dapat memahami dan memperaktekkan serta melakukan
penekanan sarana agronomi, sarana agronomi, serta sasaran agronomi.
3

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Tempat dan waktu


Praktikum Dasar – Dasar Agroteknologi Dengan Materi Teknik Budidaya
Tanaman dilaksanakan di Laboratorium Jurusan BDP Faperta UPR. Untuk
pelaksanaannya diadakan pada hari selasa, 7 september 2022 untuk budidaya
kacang tanah monokultur di lahan dan pada hari selasa, 27 september2022
budidaya mentimun dalam polibag pukul 15.30 – selesai wib.

2.2. Alat dan Bahan


a. Budidaya di Lahan
Adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan budidaya
komoditi kacang tanah di lahan, diantaranya: cangkul, parang, garu, ember,
meteran, tali rafia, meteran, timbangan, alat tulis, benih kacang tanah, kapur
dolomit, kertas, pupuk kambing dan furadan.
b. Budidaya di Polibag
Adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan budidaya
komoditi mentimun dalam polibag, diantaranya : polibag/pot 10 × 15, sekam padi,
pupuk kambing, ajir/lanjarar dari bambu, ember, benih mentimun dan furadan.

2.3. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Budidaya di Lahan
Pada tahap awal dilaksanakannya persiapan lahan, yaitu membersihkan lahan
dari rumput-rumput liar, akar-akar dan sisa-sisa tumbuhan. Kemudian tanah
dicangkul dan selanjutnya lahan dibagi kedalam petak-petak (bedengan).
Bedengan dibuat dengan ukuran panjang 3,0 meter dan lebar bedengan 2,0 meter
serta tinggi bedengan 40 cm. selanjutnya membuat parit untuk pembuangan air
dengan ukuran lebar 50 cm antar baris dan dalam baris 40 cm serta dalam parit
kurang lebih 40 cm.
Pada tahap selanjutnya bedengan diberi kapur atau pupuk dolomit agar ph
tanah netral. Selanjutnya beri pupuk kandang dengan dosis 10ton/ha dan
diinkubasikan selama 2 minggu. namun sebelum diberi pupuk, bedengan dibuat
4

lubang tanam dengan jarak tanam sesuai jenis tanaman kemudian tiap lubang
diisi pupuk organik sesuai dosis diatas. Setelah bedengan diinkubasikan selama 2
minggu selanjutnya bedengan siap ditanamani benih yang ukurannya relatif besar,
seperti kacang tanah, jagung, mentimun dan sebagainya.
b. Pelaksanaan Budidaya di Polibag
Menyiapkan tanah yang sudah dibersihkan dari rerumputan dan hama serta
gulma lainnya. Kemudian campur dan aduk rata dengan sekam dengan
perbandingan 1 : 1 setels itu masukkan kedalam polibag dengan ukuran 10 × 15.
Mempersiapkan benih yang akan ditanam kedalam polibag, benih yang
digunkana adalah benih mentimun.
Penanaman benih kedalam polibag dilakukan setelah masa inkubasi media
tanam. Penanaman benih mentimun dengan menggemburkan tanah kemudian
ditanami benih yang sudah disiapkan. Benih yang ditanam berjumlah 2 butir benih
dalam 1 polibag dengan lubang yang berbeda.
5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil dan Pembahasan Budidaya Tanaman Kacang Tanah Dilahan


3.1.1. Persiapan Media Tanam

Gambar 1. Persiapan media tanaman Kacang Tanah


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 1 di atas merupakan Persiapan lahan pada tahap awal dilaksanakan
yakni dimulai dengan pembersihan lahan dan rumput-rumput liar akar-akar dan
sisa tumbuhan. Kemudian tanah dicangkul dan selanjutnya lahan dibagi ke dalam
petak-petak bedengan dibuat dengan ukuran panjang 3,0 meter dan lebar 2,0 meter
serta tinggi 40 cm. Parit untuk pembuangan air dibuat dengan ukuran lebar 50 cm
antar baris dan 40 cm dalam baris dalam parit kurang lebih 40 cm. Menurut
(Suripin, 2002) Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap
tanah yang ditujukan menciptakan kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman. Tujuan utama pengolahan tanah adalah menyediakan tempat tumbuh
bagi benih, menggemburkan tanah pada daerah perakaran, membalikkan tanah
sehingga sisa-sisa tanaman terbenam di tanah dan memberantas gulma (dalam
Fatikhasari, 2022).
3.1.2. Penanaman

Gambar 2. Penanaman benih kacang tanah


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
6

Tampak dari gambar diatas merupakan kegiatan penenaman benih kacang


tanah setelah melakukan pembersihan dan persiapan lahan. Benih kacang tanah
terlebih dahulu direndam pada air hangat selama 10 menit dengan tujuan
untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus
mempercepat berkecambah) setelah melakukan perendaman benih siap untuk
ditanam. Pemilihan benih sangat penting karena sebagian besar tanaman pangan
dihasilkan dari benih sehingga kualitas benih sangat penting untuk menentukan
keberhasilan produksi hasil panen (Fatikhasari, 2022).
3.1.3. Pemeliharaan

Gambar 3. Pemeliharaan tanaman


Gambar di atas merupakan pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan
tanaman seperti membersihkan lahan dari gulma, penyiraman tanaman,
penyiangan, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian HPT. Hal ini
dilakukan agar dapat meningkatkan hasil panen pada tanaman dan dapat
meminimalisir resiko gagal panen akibat tanaman tidak dirawat. Menurut bowyer
et.al (2003) Penerapan praktek silvikultur  berupa pemeliharaan sebagai
manipulasi lingkungan seperti pemupukan, pengaturan jarak tanam pemangkasan,
penjarangan, pengaturan Tata air terhadap tanaman Berpengaruh positif terhadap
kualitas (dalam Fatikhasari, 2022).

3.1.4. Pemanenan
7

Gambar 4. Pemanenan
(Sumber: Dok. Pribadi)
Gambar di atas menunjukkan proses atau tahap pemanenan kacang tanah,
proses panen dapat diketahui dengan masaknya biji kacang tanah, batang megeras,
daun menguning, dan polong terisi penuh. Dari proses penanaman benih sampai
panen dapat memakan waktu 3-4 bulan untuk kacang tanah jenis umur pendek
dan 5-6 bulan untuk jenis kacang umur panjang (Fatikhasari, 2022).

3.2. Hasil dan Pembahasan Budidaya Tanaman di Polybag


3.2.1. Persiapan Media Tanam

Gambar 5. Persiapan Media Tanam


(Sumber: Dok. Pribadi)
Persiapan media tanam dalam produksi tanaman Mentimun (Cucumis sativus)
langkah awal yang di lakukan adalah memasukkan tanah ke dalam polybag.
Media tanam adalah tanah atau pupuk organik yang dipakai untuk cara
menanam Mentimun (Cucumis sativus). Setelah itu, siapkan top soil secukupnya
untuk tempat timun tumbuh. Top soil adalah tanah yang digunakan pada lapisan
paling atas atau tanah yang biasa berada di tempat pembakaran sampah. Selain itu
di masukkan juga sekam dan pupuk organik yaitu kohe kambing. Sebelum itu,
bersihkan media tanam dari sisa-sisa akar, plastik atau batu. Hal ini agar tanaman
dapat tumbuh dengan sempurna. Campurkan tanah, pupuk, dan sekam. Jangan
menggunakan pupuk kandang yang baru atau masih basah, karena masih bersifat
panas dan bisa menyebabkan tanaman gagal tumbuh. Jumlah polybag yang di buat
yaitu 6 polybag. Setelah itu diinkubasikan selama 1 minggu atau lebih. Menurut
Wuryaningsih (2008) media tanam adalah media yang digunakan untuk
menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan
8

berkembang, media tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat berpegangnya


akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas media tersebut dan
sebagai sarana untuk menghidupi tanaman (dalam Fatikhasari, 2022).
3.2.2. Persiapan Benih/Bibit Tanaman

Gambar 6. Persiapan Benih/Bibit Tanaman


(Sumber: Dok. Pribadi)
Sebelum di lakukannya penanaman tentunya pasti ada persiapan benih
terlebih dahulu. Benih yang akan di tanam adalah berupa biji Mentimun (Cucumis
sativus) yang telah di sediakan oleh asisten praktikum yang berjumlah 12 biji
dimana di setiap 1 polibag diisi 2 benih. Tentunya jika kita ingin menanam suatu
tanaman pasti kita memilih benih yang berkualitas dan yang bermutu.
Karakteristik benih mentimun yang baik ditandai dengan kulit biji mengkilap,
tidak berbintik-bintik, bernas, dan daya kecambahnya di atas 75%. Sebaliknya
mentimun hibrida kurang baik untuk dibijikan kembali oleh petani, karena selain
produksi turunan berikutnya cenderung menurun, juga karena kadang-kadang
bijinya banyak yang abnormal atau hampa (Amin, 2015).

3.2.3. Penanaman
9

Gambar 7. Penanaman
(Sumber: Dok. Pribadi)
Setelah satu minggu kemudian, maka benih yang sudah di siapkan akan
di tanam ke dalam polybag yang sudah di isi tanah dan pupuk tersebut.
Sebelum di tanam terlebih dahulu di gemburkan dan di buat lubang di dalam
polybag, kemudian benih/bibit Mentimun (Cucumis sativus) di letakkanke
dalam lubang yang telah di buat dengan jumlah 2 benih/bibit per polybag
kemudian ditutup dengan tanah agar benih tidak hilang atau dimakan burung dan
hama lainya. Penanaman dilakukan menggunakan bibit tanaman telah memiliki 4
– 5 helai daun. Sebelum polybag disiram terlebih dahulu kemudian tiap polybag
ditanami satu atau dua bibit tanaman. Penanaman dilakukan sore hari. Bibit
ditanam dengan cara membenamkannya bersama media ke dalam lubang tanam
sebatas leher akar. Setelah melakukan penanaman, bibit disiram dengan air
secukupnya.
3.2.4. Pemeliharaan (penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemasangan
tajar/turus, pemupukan, pemangkasan dan pengendalian HPT)

Gambar 8. Pemeliharaan
(Sumber: Dok. Pribadi)
Pemeliharaan di lakukan setiap hari, yaitu Penyiraman hanya dilakukan
apabila air tanah dan air hujan kurang. tanaman disiram 1-2 hari sekali, Tanaman
mentimun perlu banyak air, terutama waktu pembungaan, tetapi air tanah nya
tidak menggenang. Pupuk susulan menggunakan pupuk NPK dengan dosis 1
sendok makan per polybag. Pada sistem tanam langsung, penyulaman tanaman
yang atau tumbuhnya abnormal diganti dengan benih yang baru. Selanjutnya
setiap tanaman diberi sebuah lanjaran ataupun turus dan setiap lanjaran
dihubungkan dengan belahan kayu atau bambu lainnya, Mentimun memanjang
10

dengan perantara sulur dan sekali berdiri pada lanjaran-lanjaran yang akan
memanjat dan bercabang secara bebas, sehingga perlu dilakukan pengikatan
tanaman pada tonggak lanjaran-lanjaran, Oteng-oteng (Epilachna sp) hama ini
memakan daun sehingga mengakibatkan lubang pada daun dan cara
memngatasinya dengan menyemprotkan pestisida.

3.2.5. Pemanenan

Gambar 9. Pemanenan
(Sumber: Dok. Pribadi)
Gambar di atas merupakan tahap pemanenan, dimana pemanenan mentimun
dapat dilakukan jika buah sudah mencapai tahap masak. Pemanenan mentimun
dapat dilakukan ketika tanaman mencapai umur 75-85 hari (Amin, 2015).
11

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi materi Teknik
Budidaya Tanaman Kacang Tanah di Lahan dan Mentimun di Media Tanam
dalam polibag dapat dibuat kesimpulan agronomi merupakan kegiatan untuk
memaksimalkan produksi kacang tanah dan mentimun.
Dalam kegiatan budiaya tanaman kacang tanah dilahan praktikum ini untuk
memperoleh produksi yang maksimal perlu dilakukannya tahapan-tahapan seperti
persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Dan dalam budidaya
tanaman di polibag sasaran agronomi dapat tercapai dengan melalui lima tahapan
seperti tahapan persiapan media tanam, persiapan benih tanaman, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan untuk mendapatkan produksi yang maksimal.

4.2. Saran
Setelah melakukan praktikum Dasar-Dasara Agroteknologi materi teknik
budidaya tanaman kacang tanah (arachis hypogaea) dilahan dan mentimun
(cucumis sativus) di media tanam dalam polibag adapun saran yang ingin penulis
sampaikan yaitu perlunya pengawasan dan perhitungan dalam pembagian apapun
ketika jam praktikum agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. R. (2015). Mengenal Budidaya Mentimun. Jupiter, 66-71.


Fatikhasari, Z. 2022. Viabilitas Dan Vigor Benih Kacang Tanah (Arachis
Hypogaea L.), Kacang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (Jipi), 7-17.
Hasanah, R. W. (2021). Pengaruh Tehnik Budidaya Terhadap Intensitas Penyakit
Karat Dan Produksi Kacang Tanah. J. Hama Dan Penyakit Tumbuhan
Tropikal, 102-105.
Ivan Yolessa Butar Butar, L. A. (2015). Efisiensi Lapang Dan Biaya Produksi
Beberapa Alat Pengolahan. J.Rekayasa Pangan Dan Pert, 382-388.
Neni M. (2015). Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Ayam Pada Tanaman.
Biosaintifika, 137-141.
Nina M. (2017). Pengaruh Prevekuensi Pemeliharaan Tanaman Muda Terhadap
Pertumbuhan Meranti.Jurnal penelitian hutan tanaman, 63-71.
LAMPIRAN

Budidaya Tanaman Kacang Tanah di Lahan

Budidaya tanaman di polybag

Anda mungkin juga menyukai