Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 3 SEJARAH GEREJA UMUM

(Dosen Pengampu Pribadyo Prakosa, S.Si, M.Si, Teol)

Nama Anggota kelompok : - RESTIE

(213221024)

- SRI ELNAYANTI

(213121031)

- Lukius Yual

(213121022)

KONSILI KALSEDON

Fokus Pembahasan atau Topik: Hubungan antara keilahian dan kemanusiaan Kristus.

Pandangan Tokoh Gereja Timur

Konsili Kalsedon adalah yang ke-4 dari tujuh Konsili Ekumenis dalam agama Kristen, dan oleh karena itu
dianggap infalibel (tak bercela)dalam definisi dogmatisnya oleh Gereja Katolik Roma dan Gereja
Ortodoks Timur. Konsili ini menolak doktrin monofisitisme dari kaum pengikut Eutikus, dan menetapkan
Pengakuan Iman Kalsedon, yang menggambarkan kemanusiaan penuh dan keilahian penuh dari Yesus,
pribadi kedua dari Tritunggal Kudus.Credo Calcedon ditetapkan sebagai standard iman kepercayaan
yang diakui oleh pemerintah pada 451 AD, tetapi karena berasal dari bagian barat, maka penuh dengan
corak barat, maka gereja timur tidak puas, menganggapnya sebagai milik Nestorian; golongan
Alexandria karena terlalu mementingkan Ke-ilahian Yesus maka mereka menentang credo ini. Diantara
orang-orang yang menentang mempunyai pendapat yang berlainan, sebagian besar mengatakan Kristus
mempunyai dua sifat, dua sifat dari Kristus menjadi Manusia-Allah, tatkala Allah menjadi manusia maka
menjadi satu sifat, sifat ini dalam esencenya bersifat Ke-Ilahian. Mereka sama dengan Cyrilus
mengangap kemanusiaan Yesus tidak beroknum. Menganggap kemanusiaan telah menjadi sifat Ilahi.
Walaupun Kristus mempunyai sifat manusia, tetapi terhisap pada Allah. Mereka menganggap Kristus
hanya memiliki satu sifat, aliran ini disebut Monophisites. Sejak saat itu sering timbul peselisihan antara
agama dan politik Roma. Ketika Basilica menjadi Kaisar ia ingin mendapat dukungan dari Monophysites,
maka pada 476 ia mengeluarkan sebuah kutukan terhadap Leo I dan Credo Calcedon, juga ia merubah
Credo Nicea. Tetapi gereja Timur tidak setuju dengan pendapat Basilica. Sehingga kerajaan dijatuhkan
oleh Deno. Pada 482 AD, deno mengeluarkan perintah yang di sebut perintah kesatuan, yang menegur
Nestorius dan Eutyches, serta memuji akan Cyrilus dan menjunjung sidang Nicea dan Constantinopel, hal
ini mengakibatkan raja turut campur tangan dalam persoalan agama. Kaisar Eustatios ketika menguasai
Roma Timur 527-565, kuasanya sampai Amerika Utara dan Italia, sehingga gereja menjadi bagian dari
Negara, ia memakai kuasa politik untuk campur tangan dalam hal gereja dan menganiaya agama lain. Ia
setuju dengan sidang Calcedon, tetapi permaisurinya, menganut ajaran Kristus hanya mempunyai satu
sifat (monophysitisme) Eusthatios adalah seorang teolog, ia memberi tafsiran pada credo calcedon agar
tidak berbau aliran Antiokhia atau Nestorius, dengan harapan agar dapat diharmoniskan dengan pikiran
Alexsandra atau Cyrilus. Hrapannya dapat mengambil hati gereja timur (baik yang ortodoks atau mono
phisites) disamping tidak menolak credo Calcedon dengan gereja barat, tujuannya ialah mendamaikan
kedua belah pihak, walaupun maksudnya tidak tercapai, tetapi usahanya mendapat simpati dari gereja
timur. Tatkala Eustatios melakukan perdamaian, uskup Leontios (485-543) memberi tafsiran yang lain
kepada credo Nicea, ia ingin memakai filsafat Aristotle untuk mendirikan Kristologi. Ia mengatakan
Kristus mempunyai dua sifat dan dua oknum, ini merupakan intra-hipostatic, yaitu essence dari Kristus
yang bergabung. Essence ini dimiliki oleh dua sifat tersebut, essence ini ialah logos, artinya kemanusiaan
Kristus memang ada tetapi hanya pada posisi bersandar, yang sesungguhnya telah bergabung dalam Ke-
Ilahian.

Meskipun dalam doktrin Appollinarius menentang Arius, tetapi dalam persoalan - persoalan ini
mendekati pendapat Arius. Yaitu Logos yang di dalam Yesus menggantikan RohNya., mengenai pribadi
Yesus, ia mempunyai tubuh tetapi tidak berjiwa, 362, sidang di Alxandria mendobrak pendapat ini, maka
Apolinarius merubah pendapat dan berkata bahwa Yesus bukan saja bertubuh, tetapi juga mempunyai
nyawa binatang. Mengenai roh yang berasio yaitu Logos, ini berlainan dengan roh manusia. Ia juga
mengatakan keilahian Kristus, telah mengisap ke dalam kemanusiaannya dengan sempurna, keduanya
menjadi satu, dan tidak terpisah.

Maka dapat dikatakan Allah lahir menjadi manusia, menanggung kerisauan kita. Pikiran demikian ingin
meninggikan keilahian Yesus tetapi telah menyangkal kemanusiaan Yesus; pikiran ini tersebar di gereja
timur. Sehingga mendatangkan serangan dari berbagai pihak, doktrin Apolianrius telah ditentang dalam
2 kali sidang di Roma 377 dan 382 juga ditentang oleh sidang di Antiokhia. 378 dan sidang
Constantinopel 381 AD.

Pandangan Tokoh Gereja Barat

Konsili Kalsedon pun dinilai tidak mampu mewujudkan kesatuan di antara kelompok-kelompok yang
saling bertentangan, terlebih para pengikut Kristologi dari Alexandria merasa bahwa pengakuan iman
yang dihasilkan oleh Konsili Kalsedon dianggap kurang memperhatikan atas apa yang telah mereka
perjuangkan selama ini, yang menurut pendapat mereka bahwa kesatuan tabiat Yesus dalam pribadi
Kristus kurang mendapatkan penekanan. Lebih dari itu, jurang pemisah antara Gereja Khalsedon atau
Barat (Ortodoks Yunani, Katolik, dan Protestan) dengan Gereja Kristen Ortodoks Koptik dan juga Kanisah
Ortodoks Syiria semakin melebar ketika kedua belah pihak saling bersikukuh dengan keyakinannya
masing-masing, yang hal tersebut masih terjadi hingga saat ini.

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, Gereja Koptik di Mesir dan Gereja Siria, termasuk
gereja yang telah menolak rumusan iman yang ditetapkan oleh Konsili Kalsedon, mereka menolak
rumusan tersebut karena rumusan yang dihasilkan dalam Konsili Kalsedon dianggap terlalu mirip dengan
ajarannya Nestorius.Tetapi golongan yang menentang Leontios, yang dipimpin oleh Yulian, Uskup dari
Antiokhia (512-518) mengatakan tubuh Kristus sejak hari pertama ia menjadi manusia telah tidak dapat
rusak. Juka Kristus tidak memmbiarkan tubuhnya menderita, tubuh itu tidak dapat menderita; Leontios
sebaliknya menganggap teori mereka sebagai docetism. Setelah perdsebatan yang berlangsung pada
519-533, Eustathios juga memakai istilah dari biarawan Scythians yaitu Theopaschite, (= Allah yang
menderita) , untuk menerangkan arti penderitaan salah satu oknum dari Tritunggal. Pada 543 Eustathios
mengumumkan kehendaknya mencela pribadi, pikiran dan teori Origen. Pada 544 demi menegaskan
teorinya ia mengadakan sidang ini. Ia mencela aliran timur Altiokhia juga merendahkan nilai dari otoritas
sidang Calcedon. Pada 553 ia mengadakan sidang ke 5 di Constantinopel. Dalam sidang menerima
pikiran Theopscchite dan dengan resmi menentukan Orgen sebagai orang yang menyebar bidat, mereka
menganggap inilah pikiran yang ortodoks.

Tetapi beberapa tahun kemudian gereja Afrika Utara dan Alexandria menolak hasil sidang tersebut,
sedang Italia Utara telah memutuskan hubungan dengan Roma karena Paus menerima keputusan
sidang. Kekuasaan Monophisites sangat berkembang di Afrika Utara hingga menjadi agama negara
Mesir, yaitu gereja Koptik pada hari ini, yaitu yang mempunyai jemaat sebanyak 6 hingga 7 juta. Mereka
memakai bahasa Coptik dalam kebaktian. Juga gereja Abisinia berpegang pada Monophysites dan
sebagai Gereja Coptik yang sangat mementingkan perjamuan suci; pimpinan gereja mereka diangkat
oleh Uskup Agung Alexandria, gereja di Mesir Afrika Utara telah disatukan dengan teori Monophysites.
Sedang gereja Syria telah terpecah belah, ada yang menganut Nestorianism ada yang menganut
Ortodoks Yunani, ada pula yang menganut monophysites. Pada masa kaisar Eustathios, penganut
monophysites telah menderita aniaya, tetapi pada tahun 510-578 bangkitlah seorang yang berbakat,
Yakub , ia mengorganisir penganut monophysites dan mendirikan gereja, ada yang mengatakan oada
543 telah terdapat 8.000, orang pendeta golongan monophysites; monophysites telah berkembang
secara besar-besaran di Syria. Karena timbulnya perdebatan tentang Kristologi maka telah
mendatangkan akibat yang buruk bagi gereja dan negara. Pada akhir abad ke 6 , gereja di Roma Timur
telah terpecah belah, di antaranya telah timbul monophysit dan Nestorianim Mesir dan Syria mulai
merasa ketidak puasan terhadap Constantinopel; maka ketika pada abad ke 7 agama Islam telah dengan
sangat mudah menguasai daerah-daerah tersebut.

Hasil yang diputuskan dari Konsili kalsedon

akhirnya konsili ini merupakan sebuah pertemuan para pemimpin Gereja untuk menanggapi adanya
perbedaan pendapat mengenai hakikat Yesus, dan konsili ini menetapkan bahwa Yesus memiliki dua
hakikat, ilahi dan juga manusia. Adapun beberapa keputusan yang telah dicapai dalam Konsili Kalsedon,
Jonathan menyampaikannya sebagai berikut:

a. Kemanusia dan ke-Allah-an Kristen telah dinyatakan bahwa, “… Tuhan kita Yesus Kristus…adalah
Allah sejati dan manusia sejati…. Ia sehakikat (homoousia) dengan Sang Bapa sebagai Allah, sehakikat
dengan kita dalam kemanusiaan; Ia sama seperti kita dalam segala sesuatu kecuali dalam hal Dia tidak
berdosa …”
b. Istilah dianakkan dan tujuan Yesus berinkarnasi telah dinyatakan bahwa, “Sebagai Allah Ia dianakkan
dari Bapa sebelum segala zaman…tetapi demi keselamatan kita, Ia dianakkan dari perawan, sang
Theotokos.”

c. Kesatuan dua tabiatnya muncul pernyataan bahwa, “(Ia) diperkenalkan kepada kita dengan dua
pribadi (yang berbeda), keduanya tidak saling membaur dan tidak berubah, tidak terbagi, dan tidak
terpisahkan; perbedaan tabiat tersebut tetap dipelihara, tetapi keduanya menyati di dalam satu Oknum
dan satu hypostatis…tidak terpisahkan dan atau tidak terbagi menjadi dua Oknum…”

Surat Paus Leo, Tome of Leo, nampaknya telah menghasilkan kesan yang kuat bagi Kalsedon, rumusan
Kalsedon mengumandangkan Tome of Leo dalam dukungannya atas Kristologi Firman-manusia dan
penolakannya atas Decotisme, Apollinarianisme, dan juga Monofisitisme. Dan pada saat kondisi yang
sama, Kalsedon pun mengadopsi pula pengertian “kesatuan hypostatis” dari Cyrilus dari Alexandria.
Menurutnya, perbedaan tabiat itu dengan cara apa pun tidak bisa dihilangkan oleh kesatuan itu, namun
lebih merupakan keadaan yang memelihara karakteristik tiap-tiap tabiat dan muncul bersama-sama
untuk membentuk satu pribadi dan hypostatis, dan tidak terbagi atau terpisah ke dalam dua pribadi,
tetapi satu dan Anak (Yesus) yang sama dan satu-satunya Allah Firman yang diperanakkan.

Ajaran ini juga tersebar ke India Selatan, bahkan hingga hari ini masih terdapat di pesisir Turki dan
Persia. Pada bulan Juni tahun 444 Paus yang sangat berbakat, Leo I 440-461. telah menulis sebuah surat
pada Vilawian dalam surat ia mengatakan telah memberi penjelasan terhadap Kristologi dari gereja
barat sejak zaman Tertulianus. Ia berpendapat di dalam Kristus terdapat dua sifat yang sempurna, tetapi
uskup Constantineopel , Eutyches, ia adalah seorang kepala rumah biara yang telah berusia lanjut, telah
mengadaka suatu sidang di Efesus pada bulan Agustus tahun 449 AD. Di dalam sidang tersebut telah
mencela surat dari Leo I dan pengikut-pengikutnya. Teta[pi Leo I mengangap sidang tersebut adalah
sidang perampok, maka makin parahlah perselisihan gereja barat dan timur. Pada 451 demi menyatukan
gereja barat dan timur telah diadakan sidang di Calcedon, di dalam sidang ini telah dibaca sekali lagi
credo Nicea dan segala pengakuan imam Constantinopel serta menerima usul dari credo Calcedon
dengan isi ringkasan sebagai berikut;

Dengan ini kami segala bapak-bapak gereja suci, dengan sehati mengajarkan jemaat mengakui akan
Allah putra yang sama, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Yang mempunyai Ke-Ilahian dan kemanusiaan
yang sempurna. Ia adalah Allah yang benar dan juga manusia yang sungguh-sungguh. Ia mempunyai
jiwa yang berasio dan tubuh, secara ilahi ia dilahirkan oleh bapa sebelum zaman diciptakan, secara
manusia. Ia akan menyelamatkan kita pada akhir zaman, dan baru dilahirkan oleh teotokos (ibu Allah)
Maria, Kristus adalah Putra, Tuhan dan yang Tunggal. Ia memiliki dua sifat yang tidak bercampur baur,
tidak dapat berubah, juga tidak dapat dipisahkan, tidak dapat diceraikan. Setelah kedua sifat ini
bergabung masih mempunyai batasan sehingga tidak bercampur. Bahkan ciri-cirikhas dari masing-
masing sifat bahkan terpelihara, bersatu di dalam satu oknum dan satu essnce, bukan terpisah dalam
dua oknum, melainkan di dalam satu anak yang tunggal, Allah yang disebut logos, Tuhan Yesus Kristus,
sebagaimana yang telah dikabarkan oleh para nabi sejak dahulu dan yang telah diajar oleh Tuhan Yesus
sendiri. Demiokian juga para bapak-bapak gereja yang suci mengajarkan kita. Inilah doktrin yang benar
untuk menyelesaikan perdebatan tentangf Kristologi bagi gereja Timur, Yunani dan gereja Barat, latin
dan bagi gereja-gereja yang ortodoks.

Anda mungkin juga menyukai