Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM


(Prosedur Operasional Tetap)

Judul SOP : Pemasangan Kateter Wanita


No. Dokumen :
No. Revisi : 002
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 5 Hal

Otorisasi
Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:
Ketua STIKes Eka Harap,

1. Definisi Pemasangan Kateter Wanita


Pemasangan kateter adalah memasukkan selang karet atau plastic melalui uretra dan kedalam kandung
kemih
2. Tujuan
1) Menghilangkan distensi kandung kemih
2) Mendapatkan spesimen urine steril
3) Mengkaji jumlah residu urine, jika kandung kemih tidak mampu sepenuhnya di kosongkan
3. Ruang Lingkup
Semua pasien wanita yang mempunyai indikasi untuk pemasangan kateterisasi
4. Kriteria Pencapaian
Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemasangan kateter pada pasien wanita.
5. Standar Tenaga
Perawat, Bidan, dan tenaga medis lainnya.
6. Standar Alat dan Bahan
Persiapan Alat
a. Sarana Medis
1. Bak Instrumen steril berisi:
a) Sarung tangan steril
b) Sarung tangan bersih
c) Kassa Steril
d) Satu duk steril
e) Larutan pembersih antiseptic
f) Kapas
g) Pinset
h) Foley Kateter
i) Spuit yang sudah terisi larutan aquades atau air matang untuk mengembangkan kateter pada kateter
indwelling sebanyak 20 cc
2. Kom besar yang berisi cairan antiseptic (Savlon)
3. Deppers 7 Buah
4. Pelumas (Jelly)
5. Wadah Spesimen
6. Lampu senter
7. Selang drainase steril dan urine bag
8. Plester
b. Sarana Non Medis
1. Perlak pengalas 1 buah
2. Selimut mandi 1 buah

1
3. Troli 1 buah
4. Tisue 1 gulung
5. Handuk 1 buah
7. Prosedur Tetap
1) Mempersiapkan alat dan bahan serta memastikan semua tersedia dengan lengkap.
2) Menyapa dan mengucapkan salam kepada klien
3) Memperkenalkan diri
4) Melakukan Anamnesa
5) Menjelaskan prosedur pada klien, Kontrak waktu dan Meminta persetujuan kepada klien
6) Mengecek kelengkapan alat dan bahan
7) Mendekatkan alat ke pasien
8) Menutup ruangan atau tirai ruangan.
9) Memasang selimut mandi klien
10) Pasang perlak pengalas.
11) Menanggalkan pakaian bawah klien dan memasangkan pispot
12) Mengatur posisi klien
13) Mencuci tangan
14) Memakai sarung tangan
15) Membersihkan Penis dengan cairan antiseptik
16) Mengangkat pispot
17) Melepaskan sarung tangan
18) Menyambung urine bag dengan selang kateter
19) Memasang sarung tangan steril
20) Memasang kateter
21) Merapikan klien, mengevaluasi respon klien & mengucapkan salam penutup
22) Membereskan peralatan
23) Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok yang berisi lisol
24) Mencuci tangan
25) Dokumentasi tindakan

8. Prosedur Operasional Tetap (Standard Operasional Prosedure/SOP)

NO KEGIATAN/TINDAKAN

A FASE ORIENTASI
Mempersiapkan alat
1
Semua alat dan bahan diatas baki dan taruh diatas troli
Memberi salam dan menyapa nama klien
2 Menyapa : Dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata pasien mengucapkan
“Selamat pagi/siang/sore/malam ……”
Memperkenalkan diri
3 Memperkenalkan diri pemeriksa : “Perkenalkan ibu nama saya…….” (jika sudah berkenalan
tanyakan: “Apakah Bapak masih ingat sama saya?”
Melakukan anamnesa
Menanyakan dengan lembut dan tenang :
a. Identitas Klien : Maaf, nama ibu siapa yaa...??? Senangnya dipanggil siapa...???
4 b. Menanyakan keadaan Klien hari ini : Bagaimana keadaannya hari ini????
c. Kalau boleh Saya tahu, apa yang ibu rasakan hari ini?? Apakah ada keluhan??
d. Apakah ibu hari ini sudah ada buang air kecil?
e. Kapan terakhir ibu buang air kecil hari ini??
Menjelaskan prosedur kepada pasien, Kontrak Waktu dan Meminta Persetujuan Pasien
a. Baiklah Bu, sebentar lagi Saya akan memasang kateter kepada Ibu..
5
b. Tujuannya adalah agar menampung dan mengalirkan air kencing Ibu ke wada penampung
urine ini sehingga tidak mengotori sprei dan tidak menimbulkan kelembaban yang dapat

2
menyebabkan iritasi pada kulit Ibu.
c. Tindakan ini dilakukan diruangan ini saja, waktunya sekitar 10-15 menit..”
d. Menanyakan kesediaan klien : Bagaimana Ibu bersedia...???
B FASE KERJA
Mengecek kembali kelengkapan alat dan bahan
a. Sebelum melakukan tindakan, perawat mengecek kembali kelengkapan alat baik medis maupun
6
non medis.
b. Memastikan bahwa peralatan yang akan digunakan bersih.
Mendekatkan Alat Kedekat Klien
7 Mendorong troli yang berisi peralatan kesamping kanan tempat tidur Klien sehingga peralatan juga
berada disamping kanan petugas. Hal ini dapat memudahkan petugas dalam memberikan tindakan.
Menutup Ruangan Atau Tirai Ruangan
8
Menjaga privasi klien dengan menutup sketsel (gorden) atau memasang sampiran
Memasang Selimut Mandi
a. Ambil selimut mandi pada troli sab kedua
b. Buka lipatan selimut mandi sampai menjadi bentuk memanjang
9
c. Letakkan selimut pada bagian tengah tubuh klien dengan posisi melintang diatas tubuh.
d. Tarik ujung selimut mandi sebelah bawah kearah bawah secara bersamaan sampai menutupi kaki,
lalu kemudian tarik ujung selimut mandi yang lain kearah atas sampai menutupi perut klien.
Memasang Perlak Pengalas
a. Mengambil perlak pengalas yang masih dalam posisi tergulung dan letakkan disamping tubuh klien.
b. Meminta klien untuk miring kearah yang berlawanan dengan perawat sambil perawat menyelipkan
perlak pengalas yang masih tergulung dibawah bokong klien.
“ Permisi Bu, tolong miring kesebelah kanan/kiri sebentar, karna saya akan memasang perlak
10
pengalas pada bokong Ibu”.
c. Setelah meletakkan perlak pengalas pada bokong klien, minta klien untuk memiringkan badannya
ke arah yang menghadap ke perawat sambil perawat membentangkan perlak pengalas yang
sebelumnya masih tergulung sampan terbuka sempurna.
”Ibu, silakan miring kearah saya ya Bu, saya akan merapikan perlak pengalasnya”.
Menanggalkan Pakaian Bawah Klien dan Memasang Pispot
Meminta bantuan Klien untuk melepas Pakaian bagian bawah.
11 “Permisi Bu, tolong Pakaian bagian bawah (celana) Ibu dilepaskan. Ibu bisa melakukannya
sendiri atau saya bantu..??”Permisi ibu bisa mengangkat bokong saya akan memasang pispot
di bokong ibu”
Mengatur posisi klien dengan posisi Dorsal Recumbent
Maaf Bu,, Saya akan mengatur posisi Ibu menjadi Dorsal Recumbent. Apakah Ibu lebih
12 nyaman menggunakan bantal atau tanpa bantal..??”
Posisikan klien dengan posisi tekuk kaki kanan dan kiri secara bersamaan dan menapak diatas
tempat tidur. Regangkan kaki klien sampai lebarnya sejajar dengan bahu.
13 Mencuci Tangan (Lihat SOP Terkait)
14 Memasang sarung tangan bersih (Lihat SOP Terkait)
Bersihkan Vagina dengan cairan antiseptik
a. “Bu, permisi yaa..Saya akan membersihkan alat genitalia Ibu terlebih dahulu..Ibu rileks saja ya..”
b. Ambil deppers dan celupkan kedalam kom yang berisi cairan antiseptik
c. Peras deppers agar cairan antiseptic tidak terlalu banyak
d. Setelah itu mulai membersihkan vagina pasien dari labia mayora kanan dan kiri, setiap labia
15
dibersihkan menggunakan 1 buah deppers.
e. Selanjutkan bersihkan labia minora kanan dan kiri serta yang terakhir bersihkan bagian tengah
vagina dengan mengusap dari arah atas kebawah.
f. Setelah selesai membersihkan vagina, buang deppers ke dalam bengkok.
g. Ambil handuk/tissue dan keringkan vagina klien.
16 Mengangkat Pispot
a. Mengambil Pispot pasien
“ Permisi Pak, tolong miring kesebelah kanan/kiri sebentar, karna saya akan mengambil pispot

3
pada bokong Bapak”.
17 Melepas Sarung Tangang (Lihat SOP Terkait)
Menyambungkan Urine Bag dengan Selang Kateter
Buka bungkusan selang kateter pada bagian ujung dan sambungkan dengan urine bag tanpa membuka
18
semua bungkusan dari kateter.
Tutup keran urine bag agar urine tidak keluar dan mengotori laken klien.
19 Memasang Sarung Tangan Steril (Lihat SOP Terkait)
Memasang Kateter
a. Siapkan drainase kantong urine lalu gantungkan ke sisi kerangka tempat tidur
b. Ambil kateter dari dalam bungkusan dengan menggunakan tangan dominan, lalu gulung kateter
agar tidak mudah terkena benda-benda yang tidak steril.
c. Ambil kassa yang sudah diberikan jeli dengan tangan non dominan lalu lumuri ke selang kateter ±
10 cm.
d. Setelah selang kateter sudah dilumuri jeli, selanjutnya tangan non dominan membuka vagina klien
dengan kassa secara perlahan.
20 e. “Permisi Bu, saya akan mulai memasang kateter ini ya Bu..Ibu rileks saja ya...”
f. Masukan selang kateter ke dalam ureter dengan perlahan sepanjang ± 15 cm atau sampai urine
keluar dan masuk ke dalam urine bag.
g. Setelah dipastiken selang kateter masuk ke dalam kandung kemih, ambil spuit yang telah diisi
cairan steril (±15-30cc) lalu masukkan kedalam kateter agar menjadi balon di kateter yang
mencegah kateter mudah terlepas.
h. Fiksasi selang kateter pada paha klien agar tidak mudah terlepas.
i. Setelah kateter selesai di fiksasi, ikat urine bag disamping tempat tidur.

C FASE TERMINASI
Merapikan klien, Mengevaluasi Respon Klien & Mengucapkan salam penutup
a. Mengambil perlak pengalas
b. Beritahu dan bantu Klien untuk miring kekiri
“Permisi ibu, Ibu bisa miring kesebelah kiri sebentar, saya akan mengambil perlak yang ada
dibawah bokong Ibu”
c. Lalu perlahan ambil perlak dan pengalasnya sebagian tempatkan pada sisi kanan Klien
d. Beritahu dan bantu Klien untuk miring ke kanan
“Sekarang ibu, miring ke sebelah kanan yaaa….”
e. Lalu ambil sisa perlak dan pengalasnya dan tempatkan pada tempat baju kotor Klien
21
f. Bantu Klien untuk mengatur posisi (tidur terlentang) atau posisi yang menurut Klien paling
nyaman “Ibu, mau istirahat dengan posisi terlentang atau setengah duduk..Nanti saya bantu..”
g. Memasang Pakaian bawah Klien
“Bu, saya bantu Ibu memakai Pakaian bawah ibu kembali yaaa…..”
h. Mengganti selimut mandi dengan selimut Klien
“Baiklah Bu, saya sudah selesai memasang kateter untuk Ibu.. Bagaimana perasaan anda saat
ini? Ibu Nanti kateternya jangan di tarik-tarik ya”
i. Baiklah bu, nanti saya akan datang lagi untuk melihat keadaan Ibu.. Jika ada sesuatu, anda bisa
memanggil saya.. Permisi...
22 Merapikan alat
23 Melepas sarung tangan & mencuci tangan
Mendokumentasikan dalam catatan perawatan
 Hari tanggal dan jam pemasangan kateter
24  Tipe dan ukuran kateter yang digunakan
 Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan lain yang ditemukan
 Nama terang dan tanda tangan pemasang.

Anda mungkin juga menyukai