BAB 15
PERSELISIHAN TENTANG KEDUA TABIAT KRISTUS
BAB 16
GEREJA ORTODOKS-TIMUR
1. Timur dan Barat. Lama-kelamaan makin ternyatalah
perbedaan dalam
berbagai-bagai hal antara bagian barat dan timur dari
Gereja Kristen. Orang
Barat yang lebih aktif tabiatnya mementingkan
perbuatan. Keselamatan itu
adalah perbuatan Allah. Kematian Kristus di kayu salib
tidaklah lain daripada
perbuatan Kasih Juruselamat itu.
Tetapi dibagian timur perenunganlah yang dpentingkan:
Merenung Allah
(Mistik) dan merenung kebenaran (dogma). Dalam
suanan itu ilmu filsafat
Kristen, mistik, askese dan kerahiban dapat
berkembang. Keselamatan yang
dianggap sebagai suatu keadaan baru yang dikaruniakan
Tuhan manusia.
Sejak perselisihan tentang kedua tabiat itu diselesaikan
maka gereja timur
hampir tak berubah lagi baik lahiriah dan batiniah,
padahal Gereja barat
berkembang terus, baik susunannya maupun ajarannya.
Harapan agar kedua
Gereja ini dipersatukan pula adalah sia-sia belaka,
selama Gereja Roma
menuntut bahwa pengakuan paus di Roma ialah satu-
satunya kepala Gereja , lagipula ia tak mungkin
mengajarkan yang salah. Hal ini selalu menjadi batu
sentuhan bagi Gereja Timur.
2. Keadaan Gereja Timur. Gereja ini mempertahankan
peraturan dan susunan
Gereja lama yaitu segala uskup sama tinggi derajatnya.
Kaidah untuk
kebenaran itu ialah Alkitab dan tradisi,
teristimewakeputusan dari ketujuh
konsili besar (oikumenis), yang penghabisannya
diadakan di nicea pada tahun
787.
Gereja timur menyebut dirinya “Gereja Ortodoks” atau
Gereja “Katolik
Gerika”. Organisasinya tidak berpusat pada satu kota
atau seorang patriakh
saja, tetapi Gereja ini terdiri dari beberapa Gereja
senegeri di Rusia dan di
Balkan, yang dipimpin oleh patriarch-patriarkh atau
sinode-sinode. Pada
persidangan-persidangan “gerekan oikumenis” di Eropa
Barat sejak tahun
1925, Gereja Ortodoks diwakili oleh uskup-uskupnya. Di
situ nyata betapa
indah harta Rohani Gereja itu yang di peliharanya
sampai sekarang ini.