2. Keberagaman Suku
Suku bangsa sering juga disebut etnik. Suku bangsa merupakan gabungan sosial
yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling
mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Di indonesia terdapat 1.128 suku bangsa yang disatukan oleh kesatuan bahasa.
3. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Agama yang berkembang di Indonesia ada 6 yaitu:
1. Islam
Islam . al-islām adalah salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman terhadap akhir
zaman, dan tanggung jawab.[1] Bersama para pengikut Yudaisme dan Kekristenan, seluruh muslim–
pengikut ajaran Islam–adalah anak turun Ibrahim.[2] Islam diikuti oleh 1,8 miliar orang di seluruh dunia
sehingga menjadi agama terbesar kedua setelah Kristen.
2. Kristen
Kekristenan atau Kristianitas atau
agama Kristen adalah agama Abrahamik monoteistik berasaskan riwayat hidup dan ajaran Yesus Kristus,
yang merupakan inti sari agama ini. Agama Kristen adalah agama terbesar di dunia,[1][2] dengan lebih dari
2,4 miliar pemeluk,[3][4][5] atau 33% dari populasi global, yang disebut "umat Kristen", atau "umat Kristiani".[note
2]
Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Juru Selamat umat manusia yang datang
sebagai Mesias (Kristus) sebagaimana dinubuatkan dalam Alkitab Perjanjian Lama.[6]
Teologi Kristen terangkum dalam syahadat-syahadat seperti Syahadat Para Rasul dan Syahadat
Nikea. Syahadat atau pengakuan-pengakuan iman ini berisi pernyataan bahwa Yesus telah menderita
sengsara, wafat, dimakamkan, turun ke alam maut, dan bangkit dari maut, untuk
mengaruniakan kehidupan kekal kepada siapa saja yang percaya kepadanya dan mengandalkannya demi
beroleh pengampunan atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat. Syahadat-syahadat ini juga
menyatakan bahwa Yesus secara jasmaniah naik ke surga, tempat ia memerintah bersama Allah
Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, dan bahwa ia kelak datang kembali untuk menghakimi orang-orang
hidup dan orang-orang mati, serta mengaruniakan kehidupan kekal bagi para pengikutnya. Inkarnasi,
karya pelayanan, penyaliban, dan kebangkitannya seringkali disebut "Injil", yang berarti "kabar baik".[note
3]
Injil juga berarti catatan-catatan riwayat hidup dan ajaran Yesus, empat di antaranya—Injil Matius, Injil
Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes—dianggap kanonik (sahih) dan dijadikan bagian dari Alkitab Kristen.
Agama Kristen adalah agama Abrahamik yang bermula sebagai sebuah sekte dari agama Yahudi era
Kenisah kedua pada pertengahan abad pertama tarikh Masehi.[7][8] Sekte ini berasal dari Yudea,
kemudian menyebar dengan
pesat ke Eropa, Syam, Mesopotamia, Anatolia, Transkaukasia, Mesir, Etiopia, serta India, dan pada akhir
abad ke-4 telah menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.[9][10][11] Sesudah Abad Penjelajahan, agama
Kristen menyebar pula ke Benua Amerika, Australasia, Afrika Sub-Sahara, dan ke segenap penjuru dunia
melalui karya misi dan kolonialisme.[12][13][14] Agama Kristen telah berperan besar dalam
pembentukan Peradaban Dunia Barat.[15][16][17][18][19]
Sepanjang sejarahnya, agama Kristen telah mengalami skisma dan sengketa teologi yang memunculkan
bermacam-macam gereja dan denominasi. Tiga cabang agama Kristen yang terbesar di dunia
adalah Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, dan sekumpulan besar denominasi Kristen Protestan.
Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur saling memutuskan hubungan persekutuan dalam
peristiwa Skisma Timur–Barat pada 1054, sementara Mazhab Kristen Protestan muncul pada
zaman reformasi abad ke-16 sebagai pecahan dari Gereja Katolik.
3. Katolik
4. Buddha
Samma-Sambuddha yang mendapat Kesadaran penuh tanpa guru, hanya dengan usaha sendiri
Pacceka-Buddha atau Pratyeka-Buddha yang menyerupai Samma-Sambuddha, tetapi senantiasa
diam dan menyimpan pencapaian Dharma pada diri sendiri.
Savaka-Buddha yang merupakan Arahat (pengikut kesadaran), tetapi mencapai tahap Kesadaran
dengan mendengarkan Dharma.
Kitap Suci agama Buddha adalah Tripitaka (dalam bahasa Sanskerta) atau Tipitaka (bahasa Pali).
5. Hindu
6. Kong Hu Chu
Agama Khonghucu adalah istilah yang muncul sebagai akibat dari keadaan politik
di Indonesia. Agama Khonghucu lazim dikaburkan makna dan hakikatnya
dengan Konfusianisme sebagai filsafat.
Sejarah
Konfusianisme sebagai agama dan filsafat[sunting | sunting sumber]
Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara
seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan Tiongkok. Dalam bahasa Tionghoa, agama
Khonghucu seringkali disebut sebagai Kongjiao (孔教) atau Rujiao (儒教).
Agama Khonghucu pada zaman Orde Baru[sunting | sunting sumber]
Di zaman Orde Baru, pemerintahan Soeharto melarang segala bentuk aktivitas berbau kebudayaaan
dan tradisi Tionghoa di Indonesia. Ini menyebabkan banyak pemeluk kepercayaan tradisional
Tionghoa menjadi tidak berstatus sebagai pemeluk salah satu dari 5 agama yang diakui. Untuk
menghindari permasalahan politis (dituduh sebagai atheis dan komunis), pemeluk kepercayaan tadi
kemudian diharuskan untuk memeluk salah satu agama yang diakui, mayoritas menjadi
pemeluk agama Buddha, Islam, Katolik, atau Kristen. Klenteng yang merupakan tempat ibadah
kepercayaan tradisional Tionghoa juga terpaksa mengubah nama dan menaungkan diri
menjadi wihara yang merupakan tempat ibadah agama Buddha.
Agama Khonghucu pada zaman Orde Reformasi[sunting | sunting sumber]
Seusai Orde Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mendapatkan kembali
pengakuan atas identitas mereka sejak masa kepemimpinan presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) melalui UU No 1/Pn.Ps/1965 yang menyatakan bahwa agama-agama yang banyak
pemeluknya di Indonesia antara lain Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan
Khonghucu.
Semua agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan benar.
Melakukan kebaikkan dan menegakkan kebenaran adalah perintah tuhan yang
wajib dilaksanakan.
Animisme adalah kepercayaan terhadap hal gaib
4. Keberagaman Ras
Ras adalah golongan bangsa bedasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.
Perbedaan ciri-ciri fisik seperti :warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk
muka, ukuran badan . Bentuk dan warna mata, dan perbedaan fisik lainya.
2. Ras Melanosoid,
4. Ras Kaukasoid.
istiadat,&kedaerahan
Secara vertikal ditandai oleh lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.Dalam
Kelas sosial dan kesatuan sosial membentuk golongan di masyarakat yang terdiri dari 2
orang atau lebih dan mempunyai hubungan satu sama lain dalam sebuah struktur.
B. ARTI PENTING MEMAHAMI KEBERAGAMAN DALAM BINGKAI
BHINEKA TUNGGAL IKA
Bhineka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia. Ungkapan
Bhineka Tunggal Ika dapat di temukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh
Mpu Tantular pada abad XIV di masa kerajaan Majapahit. Dalam Kitab disebut
Mpu Tantular menulis yang artinya“ Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu)
merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (buddha) dan Siwa
adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang
mendua.
Bhineka Tunggal Ika memiliki berbagai arti dari berbagai segi, yaitu :
Perilaku toleran terhadap keberagaman suku dan ras dapat dilakukan dengan
berperilaku baik kepada semua orang tanpa memandang latar belakangnya.
3. PERILAKU TOLERAN TERHADAP KEBERADAAN SOSIAL BUDAYA
Mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan
kesenanganya.