-
Konsili Efesus menolak ajaran bhw pd Yesus Kristus ada
dua ‘tokoh’, yakni tokoh manusia dan tokoh Firman/Anak
Allah. Kedua pribadi itu, hanya secara lahiriah bergabung.
Maka ada dua ‘Anak’: Anak Manusia dan Anak Allah.
• Ajaran inilah yg
dimaksudkan dgn bidaah
Nestorianisme. Tetapi
sebenarnya ini bukan
pikiran Nestorius, meski ia
dituduh mengajarkan itu.
Nestorius menulis satu • ”. B. Lohse : Nestorius
traktat polemis utk bgmnapun kurang berhasil
membela diri. Dlm konsili mengungkapkan kesatuan
antara Ketuhanan dan
Khalkedon ia bahkan kemanusiaan dlm diri Yesus.
menegaskan bhw Yesus itu Kesatuan hanya diartikan sbg
“Satu Pribadi dlm dua kesatuan etis dan bukan
kodrat kesatuan substansial atau
personal.
3.5.2. Mazhab ALEKSANDRIA
• Cyrillus: diangkat jadi uskup
Aleksandria thn 412. Ia lahir dan
dibesarkan di metropolitan
Aleksandria, dan studi di PT itu. Ia
* Berbeda dgn kristologi rupanya mewariskan sifat
Nestorius (Antiokia), kontroversialnya dari pamannya
Yoh. Krisostomus. Dlm surat
kristologi Cyrillus paskahnya tahun 429 dan dlm surat
(Aleksandria) edaran kpd para rahib di Mesir, ia
membantah pandangan teologis
mengembangkan Nestorius. Dgn demikian
konsep Firman- antagonisme tersembunyi yg
selama dua generasi sdh ada dlm
daging dlm arti ketat. kaitan dgn kristologi kini jadi konflik
publik, bukan antara wakil2 dari
kedua sekolah tetapi antara
Aleksandria dan Konstantinopel.
Menurut
CYRILLUS • Kristologi Nestorius
merupakan penyangkalan
thdp misteri iman bhw
Sabda ilahi betul menjelma
menjadi manusia.
• Bagi Cyrillus, iman akan
inkarnasi itu hanya terjamin
kalau communicatio
idiomatum diterima tanpa
syarat dan gelar theotokos
diterapkan pd Bunda Maria.
Menyangkal ini berarti tidak
ada penebusan sejati.
• Bertolak dari dasar soteriologis (sbgmn
Athanasius) Cyrillus berulang kali
menegaskan bhw logos ilahi sendirilah yg
menjelma menjadi manusia dlm Yesus
Kristus. Perhatiannya terarah kpd dua
cara berada Sang Logos: mula-mula pra-
adaNya, kemudian inkarnasiNya. Dlm
kedua cara ini terlibatlah logos yg sama.
Ia membedakan antara Logos di luar
daging (logos asarkos) dgn Logos di dalam
daging (logos ensarkos). kesatuan dari
Ketuhanan dan kemanusiaan. Cyrillus
suka memakai rumusan “satu kodrat
Logos ilahi” dan kodrat itulah yg
“menjelma menjadi daging”.
• Bagi Cyrillus, mustahil membagi/
memisahkan kedua kodrat yg ada pd logos yg
telah menjelma. Sang logos sungguh2 menjadi
‘daging’ (kodrat insani yg utuh termasuk jiwa
manusiawi). Ketuhanan dan kemanusiaan
Kristus bersatu bukan hanya karena
penggabungan dari keduanya atau persatuan
moral (kehendak), melainkan secara
substansial/hypostatis. Ini berarti kodrat insani
Yesus Kristus tak pernah berada tersendiri,
tetapi sejak saat konsepsi, seluruhnya dimiliki
logos (kodrat manusiawi Yesus Kristus = kodrat
manusiawi Sang Logos), bukan hanya sekadar
tubuh seorang makhluk insani.
Kritik terhadap kristologi Cyrillus
dan mazhab Aleksandria:
ANAK MANUSIA
II. Tekanan pada PERBEDAAN antara Sabda ilahi dan badan insani
(Logos-anthropos: ‘kristologi Firman-manusia’: oleh garis
pemikiran di Antiokhia)
• Untuk Teologi ttg Allah Tritunggal, abad 4-lah
puncaknya ketika konsili Nikaia dan
Konstantinopel merumuskan dogma AT.
YESUS KRISTUS
PENYELAMAT
DAN
A L L A H
( TRITUNGGAL )
Doga (opini)
Dogma dokem
(membentuk satu opini)
Doyma (ajaran yg memiliki
dasar otoritatif)
TUJUAN KULIAH
PENDAHULUAN
• Sumber:
1). “Islam and Christianity”, Encyclopedia of Christianity (2001)
2). Gardet, L., “Allah” dlm Bearman, P.; Bainguis, Th.; Bosworth, C.E.
et al., Encyclopedia of Islam Online. Brill Online. Diakses tgl. 2 May
2007
3). “Allah”, Encyclopedia Britannica, 2007
4). “Allah”, Encyclopedia of The Modern Middle East and North Africa
2. Agama itu cara manusia berkomunikasi
dengan Wujud Tertinggi atau Allah. Agama
adalah ajaran, sistem yg mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Yang Mahatinggi, dan hubungan
antar manusia dan lingkungan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia ed.IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 15).
Secara etimologis: agama (Sanskrt) a
(tidak) gam (kacau/pergi) = tdk kacau/pergi
(tetap di tempat, diwarisi turun temurun).
Agama membantu man hidup dlm
keteraturan dan mengarahkan hidup kpd
tujuan. Secara tradisional, agama mengatur
prilaku manusia agar bisa hidup harmonis.
• Secara sosiologis , agama itu sebuah institusi
sosial yg mengatur kehidupan masyarakat,
pola prilaku dan norma2 yg berkaitan dgn
kehidupan sosial. Agama itu kepercayaan
terhadap adanya Wujud2 Tertinggi (substantif-EB
Tylor, Sosiologi B. Raho,233); sistem kepercayaan dan
peribadatan yg digunakan bangsa2 utk atasi
persoalan2 dlm hidup (fungsional-JM Yinger, B Raho,
236); usaha2 man mengukur kedalaman
makna dari keberadaannya sendiri dan alam
semesta (deskriptis-E.K.NothinghaM, B Raho, 236-7).
• Secara Teologis: religio importat ordinem ad
Deum (Thomas Aquinas), yang nampak
dalam ajaran, bentuk2 ritual/kultus, dan
moralitas.
• Kultus = penghormatan resmi dlm agama atau
upacara keagamaan atau ibadat, juga sistem
kepercayaan.
• Herbert Spencer (A. Jebadu, 11-17): kepercayaan
manusia akan Allah atau Wujud Tertinggi berasal
dari kesadaran purba akan kontinuitas kehidupan
ses kematian yg diyakini ditopang oleh Wujud
Tertinggi. Agama berkembang dari bentuk2
sederhana seperti penghormatan kpd leluhur
menuju bentuk yg lebih kompleks dan heterogen.
Mnrt Ed.B. Tylor dlm Animisme-nya: segala
sesuatu di dunia ini punya semacam jiwa. Maka
agama adalah kepercayaan akan makhluk2
spiritual atau roh2 (roh orang2 yg mati itu hidup
terus, maka ada penghormatan kpd roh2 itu) (idem.
17-32)
• Praktek keagamaan itu sebenarnya sudah sangat
lama. Sebelum Kristus, sudah ada studi tentang
agama2 oleh Herodotus (480 BC), Berrosus (250
BC), Cicero (106-43 BC), Sallutius (86-34 BC).
Pada zaman Yesus, Strabo (63BC – 21AD),
Tacitus (55-117 AD) juga meneliti ttg praktek ini.
Herodotus (Yunani) bicara ttg adat dan kebiasaan
masy yg berkaitan dgn agama. Berrosus bicara ttg
mitos2 org Mesopotamia ttg penciptaan dan
sejarah dan menulis buku ttg praktek2 ibadat
keagamaan bgs Asiria. Zaman Romawi: Varro
menulis buku Roman Antotios berisikan informasi
ttg agama2 kuno; Cicero menulis On The Nature
of Gods dan buku On Fate (yg bicara ttg masalah2
keagamaan dan praktek2 keagamaan Romawi yg
ditandai dgn duma macam hukum yakni hukum
buatan manusia (relatif, subjektif), dan hukum
Tuhan (abadi, universal).
• Ketika kekristenan menyebar ke Asia,
Giovanni di Plano Carpini (1182-1252)
menulis ttg kepercayaan tradisional
berdasarkan magi bgs Mongol (dlm buku
Historia Mongolorum, 1247). Dan William de
Rubruquis (dlm buku Itinerarium thn 1215-
1270) menulis tentang perbandingan pratek
keagamaan penyembah berhala dgn
upacara agama Kristen.
3. Praktek Agama kuno di pelbagai tempat.
(a). Tionghoa (kepercayaan tradisional etnis/orang
Tionghoa). Ada semacam sinkretisme antara
kepercayaan dan filsafat (Konfusianisme,
Taoisme, Budhisme). Mayoritas dewa/i Tionghoa
merupakan penjelmaan tokoh2 sejarah mereka yg
berjasa bagia masyarakat, lalu dikultuskan. Pada
masyarakat pedesaan ada prinsip harmoni alam di
bawah gagasan yin-yang (Yin itu bayangan,
gelap, dingin, lemah, negatif, wanita; Yang itu
terang, hangat, energi, kuasa, positif, maskulin);
pada masyarakat kota ada kultus surgawi; Yg
tertinggi disebut Huang (Hao) Tien shang Ti
sbg pengatur musim, iklim, karenanya orang
berdoa kpdnya utk diberi tahun yg baik dan panen
yg melimpah. Ada Tien Wang (raja surgawi) dan
Tien Tzu (putra surgawi)
• Dlm etnis Tionghoa dikenal juga Han San
Wei Yi (= tiga agama yg hakekatnya satu)
yaitu Kong-hutsu, Tao, dan Budha (Chris Hartono,
Ketionghoaan dan Kekristenan. Jakarta:BPK G. Mulia, 1974, 42-48).
Dipercayai bhw orangtua dan nenek moyang
sanggup memberi masa depan yg baik kpd
anak cucu, maka mereka sangat dihormati.
•Suku2 di NTT
• TIMOR : percaya kpd dewa langit atau Uis
Neno (dewa yg menciptakan langit dn
kehidupan dlm dunia).
• Suku Ambeno (Dawan) misalnya percaya akan
sesuatu yg menjadi asal kehidupan dan segala
sesuatu yg diberi nama Usi Leu (Raja yg
kudus/transenden), Usi Pah (Raja dunia yg
empunya tanah), dan Usi Neno (Raja
matahari/hari/waktu, Tuhan yg abadi)(G. Neonbasu, Analisis
sosio-budaya masyarakat Ambeno dlm Agenda Budaya Pulau Timor 2, dlm P.Piet
Manehat, SVD dan Gregor Neonbasu, SVD; Atambua: Komkom Prov SVD Timor,
1992, pp.101-102)
YANG
MENDERITA
1.2. Injil Sinoptik
Elemen umum:
• Yesus memaklumkan Kerajaan Allah sbg
y.a.d. yang untuk menyongsongnya
dituntut metanoia dan tobat (Mrk 1:15)
• Kerajaan ini adalah sebuah kemenangan
akhir atas kuasa yg jahat dan sekaligus
revelasi akhir dari cinta/belaskasih Allah
(pengampunan, keselamatan dan pembebasan)
• Yesus mewartakan K.A. dn implikasinya,
dgn otoritas personal (Mat 5:21.27.31.38.43)
• Kerajaan yang diwartakan Yesus itu tidak
terpisahkan dari pribadiNya. Karena itu
berbahagialah orang yg melihat dan
mendengarNya (Mat 13:16 ss; Luk 16:16).
Perbuatan2Nya adlh tanda KA y.a.d. , yg
tlah dtg (Mt 12:41) pengusiran setan Luk 11; Mat 12).
• mempelai pria ( dari PL -> Hos, Yer22, Yehez 16; Mrk 2:9
puasa; Mat 25:1-13 menunggu pengantin)
MESSIAS
(Mrk 8:29);
Putera Allah
(Mrk 1:1; 9: 7; 15:39)
Gembala
PL: Mzm 23; Yehez
34:1-16 Yhw sbg
gembala
(Mat 9:36; Luk 15:4-7: yg cari
domba yg hilang)
• Yang menjalankan satu otoritas absolut: Tuhan
atas hari sabat, Putera Allah (Mat12:8; Mrk 9:7; Mat
18:20) yang tetap menyertai kita (kahal) sampai
akhir zaman; atau mengerjakan mukjizat ( Mrk 4:39:
angin ribut; Mrk 5:41: anak prp yg mati, bangunlah)
HAKIM : Dlm PL Allah hakim; dlm PB Yesus Hakim,
identik dgn Putera Manusia yg akan datang untuk
mengadili manusia (Mat 25: 31-46); Ia juga norma
penghakiman: sbgmn kamu lakukan kpd sdrku yg pllg
hina (25: 40); dan mengampuni dosa prp yg meminyaki
kakiNya (Luk 7:48)
PENYELAMAT:
siapa yang menerimaNya
akan selamat; yang
menolak, tidak selamat;
menuntut para pengikutNya
untuk menerima
penganiayaan dan salib.
PENGANTARA:
tak seorangpun mengenal
Allah selain Dia; yang ingin
melihat Allah harus datang
kepada-Nya.
1.3. Kristologi PAULUS
Suatu kristologi yg lahir dari pertemuan eksistensial
dgn Kristus yg dialami. Refleksinya bukan terhadap
apa yg terjadi pd Yesus, tetapi apa yg terjadi pd
dirinya sendiri. Iman kristen menurut Paulus
berpusat pd Yesus yg diakui sbg Kristus dan Tuhan.
* Pemahaman
Paulus sampai
kepada dimensi
kosmis universal
(Ia adalah asal
segala sesuatu yg
olehNya kita
hidup)-Kol 1:15-17
• Keselamatan tercapai
lewat bersekutu dgn Allah.
Siapa yg tidak percaya
dan tidak berjumpa
Yesus, tidak selamat