Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elisabeth Nona Yunita

NPM : 18.75.6321

RASIONALISME DESCARTES

René Descartes dikenal sebagai Bapa Filsafat Barat Modern. Descartes dilahirkan
pada tanggal 30 Maret 1596 dan meninggal pada 11 Februari 1650. Descartes lahir di sebuah
kota kecil di Haye, Perancis. Ia memiliki empat saudara dan memiliki seorang ayah yang
bernama Joachim. Ayahnya adalah seorang pengacara yang aktif berpolitik, sedangkan
ibunya meninggal sejak kelahirannya. Meskipun Descartes adalah seorang anak yang
kesepian pada saat masih kecil, ia dikenal sebagai anak yang hati-hati dalam bertindak dan
juga cerdas. Masyarakat tempat ia hidup berciri aristokrat, yakni memberi tempat utama
kepada elite bangsawan. Minat elite ini, khususnya terarah pada masalah metafisika skolastik.
Sementara itu, dari kalangan yang sama mulai tumbuh minat baru terhadap matematika,
geometri, dan fisika yang mulai giat dipelajari pada zaman itu.1 Ia dididik selama sembilan
tahun di sebuah perguruan tinggi Katolik Serikat Yesuit. Setelah lulus dengan gelar sarjana
hukum dari Poiters pada usia dua puluh dua tahun, Descartes melakukan perjalanan keliling
Eropa, mengembangkan minat untuk matematika dan filsafat. Descartes menghabiskan
sebagian besar hidupnya di Belanda.
Selama hidupnya Descartes menulis beberapa buku. Di tahun 1637 Descartes
menerbitkan bukunya yaitu Discours de la Methode dan tahun 1641 ia menerbitkan buku
Meditationes de prima Philosophia. Discours de la Methode adalah salah satu karya paling
berpengaruh dalam sejarah filsafat modern, dan penting bagi perkembangan ilmu
pengetahuan alam. Dalam karyanya ini, Descartes menangani masalah skeptisisme, yang
pernah dipelajari oleh filsuf sebelumnya. Saat berbicara dengan beberapa pendahulunya dan
orang-orang sezamannya, Descartes mengembangkan pendekatan mereka untuk menjelaskan
kebenaran yang menurutnya tak terbantahkan. Ia memulai alur penalarannya dengan
meragukan segalanya. Tindakannya ini bertujuan untuk menilai dunia perspektif yang jelas
dari prasangka sebelumnya. Bukunya yang berjudul Meditations de prima Philosophia berisi
tentang metafisika yang dikembangkan dalam meditasi. Descartes melihat metafisika berbasis
penalaran dan matematisnya menyediakan semua fondasi yang diperlukan untuk
mengembangkan prinsip fisiknya sendiri. Ketika merefleksikan diri, sering ia menemukan

1
F. Budi Hardiman, Pemikiran Modern Dari Machiavelli sampai Nietzche (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
2019), hlm. 35.

1
adanya kekeliruan berkaitan dengan hal-hal yang sebelumnya dianggap pasti. Descartes
meragukan segala sesuatu yang selama ini diterima sebagai suatu kebenaran. Berkat metode
meragukan segala sesuatu inilah Descartes akhirnya menyandang predikat sebagai bapak
Rasionalisme Modern.
Descartes membuat perubahan radikal dalam bidang pemikiran berkat kritiknya atas
warisan budaya, filsafat, dan ilmu pengetahuan tradisional, dan berkat prinsip-prinsip baru
yang menjadi dasar untuk membangun pengetahuan yang tidak lagi terpusat pada pengada
atau Allah, melainkan pada manusia dan rasionalitas manusia. Ia mengawali karyanya dengan
sesuatu yang tidak mudah yaitu keraguan terhadap segala hal yang dilihat oleh indra manusia.
Descartes membuat karya ini karena melihat pemikiran filsafat yang umum masih sistematis,
terutama kekurangan suatu metode ilmiah. Ia ingin membebaskan diri dari segala pemikiran
tradisional, yang pernah diterima. Akan tetapi, pemikiran tradisional ternyata tidak mampu
mengenai hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Menurutnya, metode yang cocok
untuk membaharui filsafat adalah kesangsian metodis. Keraguan adalah pembuka jalan
menuju kebenaran. Ketika seseorang mulai meragukan segala sesuatu, dia akan sampai
kepada dasar yang pasti dan kebenaran yang tidak dapat diragukan. Descartes adalah filsuf
pelopor rasionalisme yaitu aliran filsafat yang mengandalkan akal budi sebagai satu-satunya
jalan demi mencapai kebenaran pada zamannya.
Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal budi (reason)
adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran ini, suatu pengetahuan
diperoleh dengan cara berpikir. Dalam kaitannya dengan pembentukan ilmu pengetahuan,
rasionalisme menarik pemikiran-pemikiran empiris tersebut ke dalam pernyataan-pernyataan
yang logis. Rasionalisme mengesampingkan pikiran yang bersifat metafisika atau yang
berada di luar jangkauan manusia untuk memperoleh nilai yang lebih aplikatif bagi
kehidupan manusia. Descartes berpendapat bahwa pengetahuan hanya dapat dipercayai
melalui akal. Menurutnya, ilmu yang sempurna dan contoh segala ilmu adalah ilmu pasti
karena dia bersifat persis dan progresif. Supaya pengetahuan bersifat ilmiah, orang harus
bertolak dari pengertian-pengertian yang jelas dan tegas, yang diterima melalui intuisi dan
menarik kebenaran-kebenaran yang lain yang logis dan teratur dari intuisi itu seperti dalam
ilmu ukur.
Aliran rasionalisme sangat berpengaruh akan perkembangan ilmu pengetahuan yang
menjadi ciri terbentuknya masyarakat modern. Rasionalisme mengukur bahwa daya intelek
telah ada dalam diri manusia mampu mencari dan menanggapi kebenaran. Visi Descartes
telah menumbuhkan keyakinan yang kuat pada dirinya tentang kepastian ilmu yang ilmiah.

2
Tugas seorang pemikir dalam kehidupannya adalah membedakan kebenaran dan kesalahan
dalam semua bidang pelajaran. Karena menurutnya semua ilmu merupakan pengetahuan
yang pasti dan jelas. Pada dasarnya, filsafat Descartes dipengaruhi oleh ilmu alam dan
matematika yang berasas pada kepastiam dan kejelasan perbedaan antara yang benar dan
salah.
Descartes telah memberikan sumbangan terbesar untuk kemajuan ilmu-ilmu
pengetahuan masa kini dan masa depan. Ilmu-ilmu yang ada membimbing para pelajar dan
mahasiswa dengan pemikiran yang rasional (kritis, logis, dan sistematis), obyektif, radikal
(mendalam), dan komprehensif (menyeluruh), dalam rangka mempersoalkan serta usaha
untuk menemukan pemahaman yang dapat dipertanggungjawabkan tentang ilmu
pengetahuan.
Rasionalitas menjadi dasar untuk semua ilmu pengetahuan seperti sains dan ilmu-ilmu
ukur. Selain itu, di era modern ini perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat.
Banyak hal-hal baru yang ditemukan. Akan tetapi masih ada banyak orang yang salah
menggunakannya. Kemajuan teknologi ini, membuat setiap orang hanya fokus pada dirinya
masing-masing. Oleh karena itu, aliran rasionalisme membantu kita untuk secara kritis
menggunakan akal budi kita. Pemikiran kritis ini membantu kita untuk bertindak selektif
terhadap hal-hal baru yang muncul di zaman modern ini.

Anda mungkin juga menyukai