KD 3.1.
Siswa mampu:
KKM: 68
II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan pengertian buah segar
3.1.2. Mengidentifikasi karakteristik buah-buahan
3.1.3. Mengidentifikasi kandungan dan manfaat buah-buahan
3.1.4. Mendeskripsikan teknik pengolahan pangan
3.1.5. Mengidentifikasi rancangan pembuatan pengolahan bahan pangan buah
segar menjadi makanan dan minuman
3.1.6. Menjelaskan penyajian dan pengemasan bahan pangan buah segar
menjadi makanan dan minuman
Buah segar dapat dimakan langsung tanpa diolah terlebih dulu, karena
rasanya sudah beraneka, segar, bentuk dan warnanya menarik.
Buah segar termasuk makanan yang sangat disukai karena kaya nutrisi yang
baik untuk pertumbuhan, kesehatan dan kecantikan tubuh manusia.
Kandungan nutrisi dalam buah sangat baik bagi kesehatan tubuh kita. Secara
umum kandungan utama yang terkandung di dalam buah-buahan adalah:
air, vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan karbohidrat.
2. Avokad
Avokad (Avocado) memiliki kandungan lemak nabati yang tinggi dan tak
jenuh bermanfaat untuk menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat)
sehingga berguna untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi
dan kanker.
Lemak tak jenuh pada avokad juga mengandung zat anti jamur, anti
bakteri : mampu mengurangi nafsu makan sehingga tidak menyebabkan
seseorang menjadi gemuk.
Kandungan vitamin A dan E pada avokad : berfungsi untuk kesehatan
mata dan menghaluskan kulit, menghilangkan merutan dan membuat
kulit tampak lebih muda.
3. Pepaya
Pepaya (Carica papaya) bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.
Memiliki vitamin C dan A yang baik untuk mencegah penyakit flu, pilek
dan melancarkan pencernaan.
Pepaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena memiliki
kandungan antioksidan.
4. Belimbing
Belimbing (Averrhoa carambola) memiliki banyak vitamin C dan serat
yang cukup besar, vitamin A, E dan B kompleks.
Memiliki manfaat untuk kesehatan antara lain meningkatkan daya tahan
tubuh, melindungi tubuh dari radikal bebas dengan adanya antioksidan
alami. Dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi penyakit
batuk.
Buah yang banyak mengandung air antara lain belimbing semangka, jeruk,
melon, nanas, strawberry, pepaya.
Buah yang mengandung banyak serat antara lain pisang, apel, jeruk dan
avokad.
Buah yang banyak mengandung karbohidrat antara lain pisang, apel, sawo
dan srikaya.
Manfaat air dalam buah adalah membantu memenuhi kebutuhan akan air
jika kurang mengkonsumsi air sebanyak 2 liter dalam sehari.
Radikal bebas adalah zat yang muncul akibat aktivitas lingkungan yang
berlebihan seperti polusi kendaraan, asap rokok, radiasi, dan sebagainya.
Manfaat karbohidrat dalam buah yaitu sebagai sumber tenaga agar tubuh
dapat melakukan aktivitas.
LATIHAN SOAL
1) Jelaskan pengertian buah segar !
2) Jelaskan karakteristik buah berdasarkan iklim tempat tumbuhnya !
3) Jelaskan karakteristik buah berdasarkan musim berbuahnya !
4) Jelaskan karakteristik buah berdasarkan proses pematangannya !
5) Jelaskan kandungan nutrisi yang ada di dalam buah !
6) Jelaskan manfaat vitamin A dan E pada buah avokad !
7) Jelaskan manfaat vitamin C pada buah jambu biji !
8) Tulislah kandungan nutrisi yang ada pada buah belimbing !
9) Jelaskan minimal 4 teknik pengolahan pangan panas basah (Moist Heat) !
10) Jelaskan minimal 4 teknik pengolahan pangan panas kering (Dry Heat Cooking) !
11) Jelaskan teknik-teknik pengolahan pangan lainnya !
Pertemuan II
Indikator :
3.1.6. Menjelaskan penyajian dan pengemasan bahan pangan buah segar menjadi
makanan dan minuman
Bahan Rangsangan
Materi Ajar :
A. Rancangan Pembuatan Pengolahan Bahan Pangan Buah Segar Menjadi Makanan Dan
Minuman
PERENCANAAN
• Identifikasi kebutuhan
(menganalisa kebutuhan PELAKSANAAN PEMBUATAN
pengelolaan pangan berdasarkan
kondisi lingkungan kelas kelompok, • Persiapan (merencanakan
keluarga saat ini) untuk pembelian bahan sesuai
ide/gagasan perencanaan produk kebutuhan,alat dan pengolahan
pengelolaan pangan. pangannya/pembuatan mulai
• Ide/gagasan (membuat rencana/ dari pengupasan/pencucian
merancang suatu pembuatan bahan).
pengelolaan pangan sesuai dengan • Proses pembuatan keselamatan
hasil identifikasi kebutuhan) kerja dan hal khusus lainnya.
Penyajian ataupun kemasan merupakan tahap akhir dari proses pembuatan produk
olahan pangan. Penyajian/ pengemasan memegang peranan penting dalam proses
produksi pengolahan pangan karena akan menjadi daya tarik orang untuk memakannya
atau konsumen untuk membelinya. Wadah penyajian digunakan jika kita makan di
tempat penjualan. Penggunaan wadah kemasan biasanya untuk makanan yang dibawa
pulang oleh pembeli. Penyajian/pengemasan produk pangan telah dilakukan sejak masa
lampau. Biasanya, minuman tradisional tertentu disajikan atau dikemas dengan
menggunakan buah itu sendiri, seperti minuman air nira dalam buluh bambu.
Sekarang bahan kemasan yang umum digunakan terbuat dari kertas, kaca/gelas, plastik
atau bahan polimer seperti polietilen (PE), polipropilen (PP) serta kemasan yang dapat
terurai secara biologis atau biodegradasi.
Ada kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan,
antara lain sebagai berikut :
1. Bahan kemasan/ wadah penyajian tidak berbau
2. Bahan kemasan/ wadah penyajian memiliki kekuatan sebagai tempat produk pangan
olahan
3. Bahan kemasan/ wadah penyajian mudah didapat
4. Bahan kemasan/ wadah penyajian aman bagi kesehatan dan bersih
Adapun tempat penyajian ataupun kemasan untuk makanan dan minuman yang biasa
digunakan masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun styrofoam, sedangkan wadah
penyajian umumnya berbahan gelas kaca.
LATIHAN SOAL :
KD 3.1
Peserta didik mampu :
Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
lunak misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips
dan lain-lain).
KKM : 67
II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan lunak tanah liat, getah, lilin, clay
polimer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips
3.1.2. Mendeskripsikan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan lunak tanah
liat, getah, lilin, clay polymer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips
Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat
berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa
berupa tanah liat, getah, kertas, karton, polimer clay, plastisin, parafin, plastik, gips, semen,
fiberglass, sabun, karet, lilin, spon, dan kulit. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi,
diantaranya bisa berupa teknik menggunting , mengecor, menempel, melipat, mencetak,
memahat, dan juga membentuk.
IV. Materi ajar
a. Tanah Liat
Sifat/ karakteristik dari tanah liat :
Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya
merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat.
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300˚C sedangkan
earthenware hanya sampai 900˚C.
Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran. Jika
dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
Campuran tanah liat adalah air
Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran
tinggi hingga 1300˚C), dapat pula hanya dibakar bisquit (900˚C) lalu
diberi warna cat langsung
b. Kulit
Sifat/ karakteristik dari kulit :
Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah
dibentuk
Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai
dengan hewan yang dikuliti
Kulit alami jika terbakar akan berbau sate
Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit
c. Getah Nyatu
Sifat/ karakteristik dari getah nyatu :
Merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih
Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna
yang digunakan berasal dari pewarna alam sehingga warnanyapun
natural tidak secemerlang warna buatan
Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak
dan elastis
Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras
d. Flour Clay
Sifat/ karakteristik dari Flour Clay :
Berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah
dibentuk
Dicampur dengan air
Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan
mudah rusak
Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan
atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang
Adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya,
bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan
bersifat lunak.
b. Fiberglass
Sifat/ karakteristik dari Fiberglass :
Memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras
Dapat dibentuk ketika setengah mengeras
Dibuat dengan cara dicetak/ dicor
Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang akan membuat
fiberglass dapat cepat mengeras
Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun saat
bahan mengering.
Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca atau
air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.
d. Gips
Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. OKI, mengolah gips harus dengan cara dicor/ dicetak
Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi
Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya dengan
bahan ini.
e. Sabun
Berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat
Dapat diparut/ dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay
Sabun yang didiamkan akan mengeras
Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna sabun
atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat adonan
Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat
diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-
bahan yang digunakan dapat dipilih berdasarkan jenis dan karakteristik masing-
masing. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi diantaranya membentuk,
mengukir, mengecor, menempel, melipat, mencetak dan menggulung. Semua
disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan
produk kerajinan.
a) Kerajinan Keramik
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan
kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ (bahasa Yunani)
yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Pada pembuatan keramik, tanah memiliki
sifat plastis sehingga mudah dibentuk.
1) Bentuk silinder
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan digulung
membentuk silider
2) Bentuk persegi
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan dirapatkan
masing-masing sisinya.
d) Teknik Cetak
Teknik cetak ada dua, yaitu teknik kering dengan teknik tekan (press)
dan cetak basah dengan teknik cor.
1) Teknik cetak tekan
2) Teknik cetak cor
e) Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat
putar kaki (kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris. Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk, dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan saja. Jika sudah kering karya dapat
dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang
bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang
dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau
pada saat sudah mengalami pembakaran (bisque). Dekorasi
dimaksudkan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik
dari tanah liat bakaran tinggi dapat dihias dengan pewarna glasur.
Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk
keramik. Jika menggunakan pewarna glasur keramik harus dibakar
secara khusus setelah itu dibakar dua kali.
a. Kerajinan Lilin
Kita dapat melihat bentuk lilin yang bervariasi seperti aneka flora dan fauna,
bahkan sekarang sudah mulai membentuk lilin hias yang merupakan
duplikasi dari berbagai bentuk makanan, seperti burger, es krim, pizza, mie
bakso, dan sate lontong. Dahulu lilin tidak memiliki aroma, sekarang aroma
lilin dibuat dengan berbagai rasa.
b. Kerajinan Fiberglass
c. Kerajinan Gips
bubuk gips
plastisin/ silikon
cat akrilik
mangkuk/ gelas
pengaduk/ senduk
cetakan plastisin
kaus
d. Kerajinan Sabun
Produk kerajinan dari sabun tidak sekedar sebagai bahan untuk mandi
melainkan dapat berfungsi sebagai pengharum atau penghias ruang.
LATIHAN SOAL
KD 3.1
Peserta didik mampu :
KKM : 68
II. Indikator
3.2.1. Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan
dari bahan lunak
Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut:
1. Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangkan produk tersebut
dapat mempercantik diri dalam menggunakan busanaya. Contohnya produk-produk
aksesories seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.
2. Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai
contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka.
3. Kelengkapan Rumah/ Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan
tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.
4. Kelengkapan Keperluan Ritual/ Upacara Adat
Banyaknya ritual/ upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan
lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. Contohnya lilin. Lilin
banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan
sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh : cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda
dengan nilai gunanya. Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh : piring dari
serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/ pewarna yang
dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-
biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal,
diantaranya bentuk, hiasan atau ornamen dan bahan bakunya.
Setiap produk yang siap dipasarkan, tentunya kita perlu memikirkan kemasan untuk
produk tersebut. Adanya kemasan dapat membuat produk kerajinan tahan lama dan
terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya kecil dan rentan, seperti
aksesories. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat digunakan untuk
memperindah karya kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan. Misalnya :
LATIHAN SOAL
KD 3.1.
Siswa mampu:
Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
kayu, ranting, papan, balok), bambu, rotan menjadi karya kerajinan
KKM: 67
II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan kerajinan kayu, bambu, rotan
3.1.2. Mendeskripsikan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan kayu, bambu,
rotan
Pertemua II
IV. Materi Ajar
1. Jenis dan karakteristik kerajinan bahan keras alam
Bahan keras alam adalah bahan yang berasal dari sumber daya alam hutan, bumi,
dan laut yang bersifat keras
a. Kerajinan Kayu
Indonesia memilki hutan tropis yang banyak menimpan kekayaan alam kayu
terbesar di dunia. Kayu- kayu yang dihasilkannya pun banyak macamnya,
diantaranya kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo. Kayu hitam, kayu
nangka, kayu kelapa, dll.
Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik
pembuatan dan testur kayu.
Gergaji
Gergaji Scroll
Pahat
Parang
Pisau
Cukil
Kuas
Amplas
Meteran
Mesin bubut
Mesin pemotong kayu
Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu
dengan lainnya.
Ragam hias dapat diperoleh pada benda- benda seperti kain, ukiran kayu,
rumah adat, pakaian adat beserta asesorisnya, serta senjata daerah dan music
daerah
b. Kerajinan Bambu
Tanaman bambu sejak dahulu dibudidayakan di Indonesia, India, Bangladesh.
Istilah lain untuk bambu adalah buluh, Aur, atau Eru.
Dalam Bahas Sikka bambu disebut Pe’li
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan
ekonomi tinggi. Di antara jenis bambu tersebut adalah bambu andong, bambu
atter, bambu tali, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu
cengkoreh dsb.
Bahan Pembuatan kerajinan bambu :
Bambu batangan/ utuh
Bambu sayatan
Paku
Pewarna politer
Cat
Lem kayu
Parang
Pisau raut
Palu
Gergaji
Tang
Pahat
Meteran
Kuas
Bor
Cara memilih bambu yang baik untuk digunakan sebagai bahan kerajinan :
1. Pilih bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
2. Setelah ditebang, lalu dipotong sepanjang 2 atau sampai 3 ruas
3. Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari
4. Pilih bambu yang mempunyai ruas paling panjang agar mudah dibentuk
kerajinan apa saja
- Teknik anyaman
- Teknik temple atau sambung
Gunting rotan
Palu
Alat pembengkok
Bor
Amplas
Gergaji
Kompor
Kuas cat
Dsb
Proses pembuatan kerajinan rotan secara garis besar terdapat dua proses pengolahan
bahan bahan baku rotan yaitu :
Pemasakkan dengan minyak tanah, untuk rotan berukuran sedang atau besar dan
Pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil.
1. Kayu merupakan salah satu jenis bahan keras alam yang dapat dijadikan karya
kerajinan. Tulislah minimal 4 karakteristik dari kayu
2. Tulislah minimal 4 teknik dalam proses produksi kerajinan kayu
3. Tulislah 6 bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi kerajinan bambu
4. Tulislah 8 alat yang dibutuhkan dalam proses produksi karya kerajinan rotan
5. Tulislah minimal 4 produk kerajinan dari rotan
1. Pengantar 5 Menit
2. Brainstroming 5 Menit
3. Diskusi 30 menit
4. Presentasi 10 Menit
5. Penguatan 20 Menit
6. Penilaian 5 Menit
7. Refleksi 5 Menit
1. Gambar di samping merupakan bahan keras alam yang dapat dijadikan karya
kerjanina. Bahan di ataas termaasuk jenis,…
a. Kayu
b. Rotan
c. Mangrove
d. Bambu
2. Mahoni, jati, Pinus merupakan golongan kayu. Berikut cirri/ karakteristik kayu
yang benar adalah
a. Memiliki rongga sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan
b. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas
c. Memilki lingkaran tahun
d. Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan
Bor
Tang
2
Pisau raut
Gergaji
4
Pasangan Alat dan nama alat yang tepat dalam proses produksi kerajinan bahan
keras alam ditunjuk oleh nomor,…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
6. Alat yang sama- sama dibutuhkan dalam proses produksi kerajinan kayu, bambu,
dan rotan ditunjuk oleh gambar nomor,,…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
- Kerang
1
- Tempurung
- Botol
3
- Bambu
4
Berdasarkan table di atas, pasangan gambar produk dan bahan produksi utamaa
yang tepat ditunjuk oleh nomor
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
8. Pemasakkan dengan minyak tanah dan Pengasapan dengan belerang
merupakan proses pengolahan bahan baku,….
a. Rotan
b. Bambu
c. Kayu
d. Plastik
9. Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan
lainnya. Ragam hias dapat diperoleh pada benda- benda seperti…
a. Lukisan, Tarian, Makanan
b. Kain, makanan, Alat music
c. Kain, ukiran kayu, rumah adat
d. Asesories, makanan, ritual keagamaan
10. Pembuatan kerangka, penganyaman, pengecatan dan finishing merupakan
urutan proses produksi kerajinan,…
a. Kayu
b. Logam
c. Keramik
d. rotan
B. Rubrik Penilaian
No
Kunci Jawaban/ deskriptor Skor
Soal
1 D 1
2 C 1
3 B 1
4 B 1
5 C 1
6 A 1
7 D 1
8 A 1
9 C 1
10 D 1
Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Yohana F.D. Lena, A.Md
NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 005 NIP. -
BAHAN AJAR 02
KD 3.2
Siswa mampu:
KKM: 70
II. Indikator
3.2.1. Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan
bahan kayu, bambu dan atau rotan
3.2.2. Menjelaskan kemasan penyajian produk kerajinan bahan kayu, bambu, rotan
Oleh sebab itu pesan yang dapat kita peroleh berdasarkan proses berkarya ini dapat
dipilah sebagai berikut :
a. Produk dengan nilai fungsional --- Contohnya Keranjang rotan
b. Produk dengan nilai Informatif ---Contohnya Pin Kaleng
c. Produk dengan nilai Simbolik ---- Contohnya Lukisan Kaca cerita Mahabrata
d. Produk dengan nilai Prestise/ wibawa ---Contohnya tas Kulit
3) Faktor Ergonomis
Kenyamanan
Keamanan
Kesesuaian
Kepaktisan
5) Faktor estetika
Menampilkan bentuk keindahan
Memiliki daya pikat
Terjadi keserasian
Penggarapan yang rinci/ detail
Perupaan/ pewarnaan
Kesan atau gugahan yang ditampilkan
Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka kemasn
biasanya dibentuk atau didesain sedemikian rupa sehingga pesan yang akan disampaikan
dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
Kemasan harus memperhatikan juga ukuran dari produk. Namun tidak semua produk
kerajinan dapat dibuat kemasan karena ukurannnya terlalu besar.
Contoh kemasan :
- kemasan untuk souvenir dari kardus
- Kemasan berbentuk hati dari Kertas daur ulang
- Kemasan berbentuk persegi
V. Latihan soal
1. Tulislah 3 Prinsip dalam peruses produksi kerajinan bahan keras
2. Tulislah 4 muatan nilai dalam produk kerajinan
3. Tulislah 3 bagian yang termasuk dalam faktor teknis
4. Tulislah 4 bagian dari faktor ergonomis
5. Jelaskan pengertian dari kemasan
1. Dalam proses produksi sebuah kerajinan perlu memperhatikan prinsi- prinsip. Urat kayu,
ruas bambu yang ditonjolkan dalam pembuatan karya kerajinan termasuk dalam
prinsip,…
a. Keragaman muatan nilai
b. Aspek rancangan
c. Keunikan bahan
d. Kemasan
2. Gambar di samping menunjukan keunikan dari bahan,…
a. Bambu b. Kaca c. Rotan d. Kayu
3. Berdaasarkan prinsip keragaman muatan Nilai, gambar di samping menujukan produk
dengan nilai,…
a. Nilai Prestise c. Nilai Simbbolik
b. Nilai fungsional d. nilai Informatif
4. Berdaasarkan prinsip keragaman muatan Nilai, Sebuah Keranjang dari rotan termasuk
produk dengan muatan nilai,…
a. Nilai Prestise c. Nilai Simbbolik
b. Nilai fungsional d. nilai Informatif
5. Metode produksi, Penerapan mesin atau manual, dan tingkat kemahiran, tergolong
dalam faktor,…
a. Ekonomis b. ergonomis c. Teknis d. Kondisi Lingkungan
6. Dalam aspek rancangan produk kerajinan, faktor Ekonomis meliputi,…
a. Pemasaran yang tahan persaingan
b. Kenyamanan
c. Penerapan daya mesin
d. Inovasi dan modifikasi
7. Di Kampung Riit banyak tumbuh tanaman bambu. Oleh masyarakat setempat
dimanfaatkan untuk membuat karya kerajinan. Berdasarkan prinsip Aspek rancangan
dalam produk kerajinan, ilustrasi di atas termasuk dalam faktor,…
a. Faktor teknis
b. Faktor ekonomis
c. Faktor estetika
d. Faktor Kondisi Lingkungan
8. Perhatikan pernyataan berikut :
a) Kebijakan Hak Cipta
b) Menampilkan bentuk keindahan
c) Kenyamanan
d) Perupaan atau pewarnaan
e) Nilai budaya
f) Memilki daya pikat
a. a, b, c b. b, d, f c. d,e,f d. c, d, e
9. bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi
produk dari cuaca, guncangan dan benturan- benturan terhadap benda lain dan
merupakan sentuhan akhir dari sebuah prose produksi merupakan pengertian dari,..
a. Label b. Merek c. Kemasan d. Produk
10. Kemasan yang sesuai untuk sebuah produk kerajinan berupa vas bunga dari bambu
adalah,…
a. Seng c. Kardus
b. Daun Pisang d. Plastik bening
B. Rubrik penilaian
No
Kunci Jawaban/ deskriptor Skor
Soal
1 C 1
2 D 1
3 A 1
4 B 1
5 C 1
6 A 1
7 D 1
8 B 1
9 C 1
10 D 1
Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Yohana F.D. Lena, A.Md
NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 005 NIP. -
BAHAN AJAR 03
KD 3.3
Siswa mampu:
Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakteristik dan teknik pengolahan kerajinan
bahanlogam, batu dan atau plastik
KKM: 67
II. Indikator
3.3.1. Mendeskripsikan jenis dan karakteristik kerajinan bahan campuran berupa logam, batu
dan atau plastik
3.3.2. Menjelaskan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan logam, batu dan atau plastik
Bahan yang digunakan sebagai bahan dassar untuk kerajinan berbasis media campuran sangat
beragam bergantung pada sumber daya alam dari masing- masing daerah .
Logam banyak jenisnya seperti perak ,emas perunggu,besi, dan, titanium. namun perak
Paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran. Logam dapat
Dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti kayu,kerang,batu dll.
daerah penghasil Kerajinann logam terdapat di Kalimantan selatan dan jawa.
B. Batu
Batu terdiri dari batu permata atau batu mulia dan batu akik. Permata yang paling
diminati di dunia adalah yang berkristal (selain jenis batu mulia seperti berlian, zamrud,
ruby,safir)
Aneka bentuk,teksrur,dan warna batu yang menarik dapat dipadukan dengan berbagai
bahan.
Contoh produk kerajinan dari batu adalah : Batu dengan kayu, batu dengan logam
C. Plastik
Plastik banyak jenisnya seperti, botol, kantong ,gelas, perabot dapur, perabot rumah
tangga, dll.
Namun botol paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, selain
Memiliki permukaan yang cukup keras juga lebih diminati karena mudah dibentuk.
Contoh produk kerajinan dari plastic adalah Plastik logam dan plastik dengan pita kain
Logam merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kehidupan Manusia logam
Memiliki.jenis–jenis dan nama yang berbeda-beda diantaranya, besi, aluminium, seng, tembaga,
dan logam yang lainnya .Bahan alam logam diolah dengan teknik bakar atau pemanasan
dan tempa.
b. Batu
Batu yang digunakan sebagai kerajinan selain batu permata atau batu mulia dan juga batu akik.
Batu permata sebenarnya adalah sebuah mineral atau batu yang dibentuk dari hasil proses
geolagi Yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga
jual tinggi.
Jenis batu akik berasal dari kata AGATE atau AGAT yang artinya sejenis mineral silika . selain batu
berwarna ada juga batu alam lain nya seperti batu cadas, batu paras yang biasa dipahat untuk
di jadikan interior dan eksterior rumah.
Teknik pengolahan batu sebagai produk kerajinan harus digerinda dahulu, kemudian dironce
atau dipahat.
Bahan Produksi kerajinan dari bahan batu berbasis media campuran adalah :
• Batu
• Kayu
• Logam
• Dll
Alat produksi pengolahan kerajinan batu berbasis media campuran adalah :
• Pahat
• Gerinda
• Mesin pemotong batu
• Ember
• Alat penghalus batu
• Alat pemecah batu
• Dll
c. Plastik
V. Latihan soal
1. Tulislah 4 jenis batu mulia
2. Tulislah 4 jenis bahan yang tergolong logam
3. Tulislah urutan teknik pengolahan batu
4. Tulislah bahan dan alat produksi pengolahan kerajinan Logam
5. Tulislah bahan dan alat produksi pengolahan kerajinan batu
6. Tulislah bahan dan alat produksi pengolahan kerajinan plastik
1. Kerajinan berbasis media campuran seperti logam mempunyai banyak jenis. Berikut ini
yang tergolong logam yg tepat adalah,…
a. Emas, Safir, ruby
b. Akik, Perak, Giok
c. Titanium, Berlian, Perunggu
d. Emas, Perak, Perunggu
2. Gambar di samping menunjukan keunikan dari bahan,…
a. Emas b. Batu c. Plastik d. Logam
3. Untuk mengolah logam menjadi produk kerajinan sesuai bentuk/ sketsa, maka teknik
pertama yang harus dilakukan adalah,…
a. Dibakar b. Ditempa c. Dironce d. Digerinda
4. Alat patri, Tang lancip, pencepit merupakan beberapa alat yang dibutuhkan dalam
proses produksi kerajinan bahan,…
a. Batu b. Plastik c. Logam d. Berlian
5. Urutan teknik pengolahan kerajinan batu yang benar adalah,…
a. Dibakar/ Pemanasan -- Ditempa c. Digilling- Dibakar
b. Digerinda- Dironce/ Dipahat d. Dipress/ digiling - Dicetak
6. Perhatikan gambar produk kerajinan berikut untuk menjawab soal no. 6 dan 7
1 2 3
4
5 6 7 8
1 2 3
4 5
6
Gambar di atas menunjukan berbagai alat produksi kerajinan. Gambar yang
menunjukan alat produksi kerajinan plastik ditunjuk oleh nomor,…
a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 5 d. 3 dan 6
9. Gambar no. 1 dan 4 merupakan alat produksi kerajinan,…
a. Batu b. Logam c. Plastik d. Akik
10. Fungsi dari alat no 5 adalah untuk,..
a. Mengahaluskan batu
b. Memecah batu
c. Menghancurkan plastik
d. Mematri logam
a. Rubrik penilaian
No
Kunci Jawaban/ deskriptor Skor
Soal
1 D 1
2 B 1
3 A 1
4 C 1
5 B 1
6 A 1
7 C 1
8 D 1
9 B 1
10 A 1
B. Sumber Belajar
- Prakarya SMP/MTs Kelas IX Semseter 2 Kemendikbud edisi revisi 2018
Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Yohana F.D. Lena, A.Md
NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 005 NIP. -
BAHAN AJAR 1
Satuan Pendidikan : SMP
KD : 3.1. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakteristik dan teknik pengolahan serat
dan tekstil
Pertemuan Pertama
BAHAN RANGSANGAN
Indonesia memiliki kekayaan alam alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan
banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia
telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif,
dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu,
Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan dengan proses yang lebih
mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin. Kekayaan budaya Indonesia
menjadi modal munculnya keberagaman produk kerajianan di Indonesia. Produk kerajinan
tersebut diantaranya berasal dari bahan alam yang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh
karena itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah memiliki kekhasan.
Contoh gambar jenis bahan serat alam (guru menyiapkan media pembelajaran)
MATERI AJAR
A. Pengertian Serat
Serat adalah : Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan
molekul penyusunannya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya
memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 ( 1 sampai dengan 1000).
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan
seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau
elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memilki beberapa karakteristik
seperti bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap
keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar.
Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut,
tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar
matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar,
berbauh seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam,
bulat serta mudah dihancurkan.
Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan
tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan
terhadap jamur dan bakteri.
C. Teknik Pengolahan Serat dan Tekstil
Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses
pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil
secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang
yang disebut pemintalan.
2. Pengulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan diguklungkan mengunakan alat penggulungan
benang
3. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat.
Selanjutnya benang dikeringkan
4. Penenunan benang menjadi kain
Setelah kering benang dapat ditindak lanjuti dengan proses penenun menjadi
kain.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
LATIHAN-LATIHAN SOAL !
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMP
Pertemuan Pertama
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
LATIHAN-LATIHAN SOAL !
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
2. Batik
Sejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam
sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna pada batik ditujukan untuk
mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli
meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding gua-gua di Indonesia.
Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling
sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah.
Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan
ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias
diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok.
Jenis-jenis batik
- Batik pedalaman (klasik)
Adalah pengkategorian batik yang berkembang dimasa lalu. Dahulu
pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga
tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan sehingga
jarang dijumpai dilingkungan masyarakat luas. Batik keraton adalah
batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat
kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut
terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasih dan
seimbang. Para pembatik keraton membuat batik dengan cara yang
tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan.
Para pembatik keraton ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan
serta arahan arsitokat Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa
kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biru
tua (wedelan), dan soga/coklat. Batik pedalaman sering disebut juga
sebagai batik klasik. Akibat perkembangan masyarakat, maka batik
dapat keluar dari kalangan keraton dan menyebar keseluruh pelosok
tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.
- Batik pesisir
Adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar
benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar
Pulau Jawa dan budaya asing seperti Cina dan India serta agama Hindu
dan Budha yang menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak
yang beraneka ragam.
Ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan dan kasar
dibandingkan dengan batik keraton. Warna-warna yang digunakan
mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis seperti merah,
biru,hijau, kuning bahkan ada pula yang orange, ungu dan warna mudah
lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia memilki banyak motif
yang bermakna sesuai dengan budaya masing-masing daerah. Misalnya
motif trumtum, melambangkan cinta kasih yang tulus tanpa syarat,
abadi dan semakin lama semakin terasa subur berkembang. Motif
bunga dan tumbuhan memilki makna untuk selalu menjaga kelestarian
alam.
a. Bahan produksi batik
Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah :
Kain putih
Kain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain
prima, kain merses, kain sutra dan katun doby. Kain katun lebih mudah
menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis polester.
Malam / lilin
Lilin yang biasa disebut malam adalah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. Sebelum digunakan lilin atau malam harus dicairkan terlebih
dahulu dengan cara dipanaskan diatas kompor. Malam yang
dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam/lilin biasa.
Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, tidak mudah copot
saat pencelupan tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses
pelorotan. Lilin malam dalam proses membatik berfungsi untuk
merintang warna agar tidak masuk dalam serat kain dibagian yang tidak
dikehendaki.
Zat pewarna batik
Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna
alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaanya harus
dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari
napthol, indigosol, reaktif dan frozen. Sedang pewarna alami berbentuk
padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak
zat warna alamiah. Contohnya kayu secang, kulit manggis dan indigo
dan jelawe.
b. Alat produksi batik
Canting
Adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan.
Canting terdiri dari canting tulis dan canting cat. Fungsinya semacam
pena yang di isi lilin malam cair sebagai tintanya.
Canting tulis terdiri dari beberapa cucuk atau lubang, ada yang terdiri
dari 1 dengan berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada
yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3. Canting jenis ini tidak
membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai
dengan gambar/motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung
pengulangan. Membatik dengan cap harus dialasi dengan bahan
berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain dan plastik.
Kompor
Adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor
yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.
Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan
dibuat dari logam baja/tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya
mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat.
Selain yang disebutkan ada juga kursi pendek, pemidangan/gawangan
untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola
batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
c. Proses pembuatan batik
Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik
tulis, serta teknik campur cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukan
dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Batik tulis dikerjakan
dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal dalam
permukaan kain. Batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukan
untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan
menjadi lebih dan mudah.
Proses pembatikan dapat diuraikan sbb :
- Nganji
Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat
dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
- Ngemplong
Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan
alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap
malam dan warna.
- Nyungging
Membuat pola di atas kertas
- Njaplak
Menjiplak pola dari kertas ke kain.
- Nglowong
Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
- Ngiseni
Memberi isian motif ke dalam pola besar.
- Nembok
Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap
berwarna putih saat di lorot.
- Nyolet
Memberi warna dengan kuas/kayu dengan ujung spon.
- Nyelup
Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
- Mopok
Memberi isian pada latar belakang pola.
- Nglorod
Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif
batik terlihat.
- Nanahi
Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
- Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.
3. Sulam
Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat dipermukaan kain
atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam
telah dikembangkan dengan pita dan benang nilon yang tebal dan kaku. Kain dan
benang yang dipakai untuk sulaman berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak
ribuan tahun yang lalu, kain/benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk
membuat sulaman. Sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun dan rayon.
Sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk jelujur,
tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang dan sebagainya.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi tiga, sbb :
a. Sulam datar
Hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
c. Sulam timbul
Hasil sulaman membentuk tekstur dipermukaan kain sesuai motif yang dibuat.
Sulam bayang
Merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain
warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman
dilakukan pada bagian atas kain dasar.
Sulam renda bangku
Merupakan jenis sulaman yang memiliki fungsi sebagai renda baju/taplak dan
lainnya. Di buat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda
bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang
bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memilki
lubang benang dengan berukurran besar.
Jenis sulam yang masih dilakukan secara turun menurun oleh masyarakat Sumatera
Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku.
Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak orang dibeberapa daerah
lain, termasuk masyarakat Jakarta.
4. Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan
benang dan jarum.
Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi adalah teknik
menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang
berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya, diselesaikan dengan jahit tangan teknik
sulam yang menggunakan tusuk hias feston.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
KD : 3.1. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakteristik dan teknik pengolahan serat
dan tekstil
Pertemuan Pertama
BAHAN RANGSANGAN
Indonesia memiliki kekayaan alam alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan
banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia
telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif,
dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu,
Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan dengan proses yang lebih
mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin. Kekayaan budaya Indonesia
menjadi modal munculnya keberagaman produk kerajianan di Indonesia. Produk kerajinan
tersebut diantaranya berasal dari bahan alam yang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh
karena itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah memiliki kekhasan.
Contoh gambar jenis bahan serat alam (guru menyiapkan media pembelajaran)
MATERI AJAR
A. Pengertian Serat
Serat adalah : Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan
molekul penyusunannya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya
memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 ( 1 sampai dengan 1000).
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan
seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau
elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memilki beberapa karakteristik
seperti bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap
keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar.
Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut,
tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar
matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar,
berbauh seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam,
bulat serta mudah dihancurkan.
Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan
tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan
terhadap jamur dan bakteri.
C. Teknik Pengolahan Serat dan Tekstil
Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses
pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil
secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang
yang disebut pemintalan.
2. Pengulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan diguklungkan mengunakan alat penggulungan
benang
3. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat.
Selanjutnya benang dikeringkan
4. Penenunan benang menjadi kain
Setelah kering benang dapat ditindak lanjuti dengan proses penenun menjadi
kain.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
LATIHAN-LATIHAN SOAL !
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMP
Pertemuan Pertama
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
LATIHAN-LATIHAN SOAL !
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
2. Batik
Sejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam
sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna pada batik ditujukan untuk
mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli
meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding gua-gua di Indonesia.
Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling
sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah.
Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan
ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias
diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok.
Jenis-jenis batik
- Batik pedalaman (klasik)
Adalah pengkategorian batik yang berkembang dimasa lalu. Dahulu
pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga
tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan sehingga
jarang dijumpai dilingkungan masyarakat luas. Batik keraton adalah
batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat
kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut
terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasih dan
seimbang. Para pembatik keraton membuat batik dengan cara yang
tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan.
Para pembatik keraton ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan
serta arahan arsitokat Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa
kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biru
tua (wedelan), dan soga/coklat. Batik pedalaman sering disebut juga
sebagai batik klasik. Akibat perkembangan masyarakat, maka batik
dapat keluar dari kalangan keraton dan menyebar keseluruh pelosok
tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.
- Batik pesisir
Adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar
benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar
Pulau Jawa dan budaya asing seperti Cina dan India serta agama Hindu
dan Budha yang menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak
yang beraneka ragam.
Ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan dan kasar
dibandingkan dengan batik keraton. Warna-warna yang digunakan
mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis seperti merah,
biru,hijau, kuning bahkan ada pula yang orange, ungu dan warna mudah
lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia memilki banyak motif
yang bermakna sesuai dengan budaya masing-masing daerah. Misalnya
motif trumtum, melambangkan cinta kasih yang tulus tanpa syarat,
abadi dan semakin lama semakin terasa subur berkembang. Motif
bunga dan tumbuhan memilki makna untuk selalu menjaga kelestarian
alam.
a. Bahan produksi batik
Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah :
Kain putih
Kain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain
prima, kain merses, kain sutra dan katun doby. Kain katun lebih mudah
menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis polester.
Malam / lilin
Lilin yang biasa disebut malam adalah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. Sebelum digunakan lilin atau malam harus dicairkan terlebih
dahulu dengan cara dipanaskan diatas kompor. Malam yang
dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam/lilin biasa.
Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, tidak mudah copot
saat pencelupan tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses
pelorotan. Lilin malam dalam proses membatik berfungsi untuk
merintang warna agar tidak masuk dalam serat kain dibagian yang tidak
dikehendaki.
Zat pewarna batik
Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna
alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaanya harus
dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari
napthol, indigosol, reaktif dan frozen. Sedang pewarna alami berbentuk
padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak
zat warna alamiah. Contohnya kayu secang, kulit manggis dan indigo
dan jelawe.
b. Alat produksi batik
Canting
Adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan.
Canting terdiri dari canting tulis dan canting cat. Fungsinya semacam
pena yang di isi lilin malam cair sebagai tintanya.
Canting tulis terdiri dari beberapa cucuk atau lubang, ada yang terdiri
dari 1 dengan berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada
yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3. Canting jenis ini tidak
membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai
dengan gambar/motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung
pengulangan. Membatik dengan cap harus dialasi dengan bahan
berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain dan plastik.
Kompor
Adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor
yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.
Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan
dibuat dari logam baja/tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya
mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat.
Selain yang disebutkan ada juga kursi pendek, pemidangan/gawangan
untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola
batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
c. Proses pembuatan batik
Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik
tulis, serta teknik campur cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukan
dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Batik tulis dikerjakan
dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal dalam
permukaan kain. Batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukan
untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan
menjadi lebih dan mudah.
Proses pembatikan dapat diuraikan sbb :
- Nganji
Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat
dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
- Ngemplong
Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan
alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap
malam dan warna.
- Nyungging
Membuat pola di atas kertas
- Njaplak
Menjiplak pola dari kertas ke kain.
- Nglowong
Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
- Ngiseni
Memberi isian motif ke dalam pola besar.
- Nembok
Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap
berwarna putih saat di lorot.
- Nyolet
Memberi warna dengan kuas/kayu dengan ujung spon.
- Nyelup
Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
- Mopok
Memberi isian pada latar belakang pola.
- Nglorod
Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif
batik terlihat.
- Nanahi
Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
- Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.
3. Sulam
Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat dipermukaan kain
atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam
telah dikembangkan dengan pita dan benang nilon yang tebal dan kaku. Kain dan
benang yang dipakai untuk sulaman berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak
ribuan tahun yang lalu, kain/benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk
membuat sulaman. Sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun dan rayon.
Sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk jelujur,
tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang dan sebagainya.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi tiga, sbb :
a. Sulam datar
Hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
c. Sulam timbul
Hasil sulaman membentuk tekstur dipermukaan kain sesuai motif yang dibuat.
Sulam bayang
Merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain
warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman
dilakukan pada bagian atas kain dasar.
Sulam renda bangku
Merupakan jenis sulaman yang memiliki fungsi sebagai renda baju/taplak dan
lainnya. Di buat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda
bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang
bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memilki
lubang benang dengan berukurran besar.
Jenis sulam yang masih dilakukan secara turun menurun oleh masyarakat Sumatera
Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku.
Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak orang dibeberapa daerah
lain, termasuk masyarakat Jakarta.
4. Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan
benang dan jarum.
Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi adalah teknik
menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang
berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya, diselesaikan dengan jahit tangan teknik
sulam yang menggunakan tusuk hias feston.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
KD 3.1
Peserta didik mampu :
Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
lunak misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan
lain-lain).
KKM : 68
II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan lunak tanah liat, getah, lilin, clay
polimer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips
3.1.2. Mendeskripsikan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan lunak tanah liat,
getah, lilin, clay polymer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips
Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat diciptakan dan
dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan
bisa berupa tanah liat, getah, kertas, karton, polimer clay, plastisin, parafin, plastik, gips,
semen, fiberglass, sabun, karet, lilin, spon, dan kulit. Teknik yang digunakan juga sangat
bervariasi, diantaranya bisa berupa teknik menggunting , mengecor, menempel, melipat,
mencetak, memahat, dan juga membentuk.
a. Tanah Liat
Sifat/ karakteristik dari tanah liat :
Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya
merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat.
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300˚C
sedangkan earthenware hanya sampai 900˚C.
Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
Campuran tanah liat adalah air
Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran
tinggi hingga 1300˚C), dapat pula hanya dibakar bisquit (900˚C)
lalu diberi warna cat langsung
b. Kulit
Sifat/ karakteristik dari kulit :
Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah
dibentuk
Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai
dengan hewan yang dikuliti
Kulit alami jika terbakar akan berbau sate
Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit
c. Getah Nyatu
Sifat/ karakteristik dari getah nyatu :
Merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih
Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni.
Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehingga
warnanyapun natural tidak secemerlang warna buatan
Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak
dan elastis
Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan
mengeras
d. Flour Clay
Sifat/ karakteristik dari Flour Clay :
Berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah
dibentuk
Dicampur dengan air
Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air
akan mudah rusak
Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan
atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang
Adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya,
bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam
dan bersifat lunak.
b. Fiberglass
Sifat/ karakteristik dari Fiberglass :
Memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras
Dapat dibentuk ketika setengah mengeras
Dibuat dengan cara dicetak/ dicor
Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang akan
membuat fiberglass dapat cepat mengeras
Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun
saat bahan mengering.
Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca
atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.
d. Gips
Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. OKI, mengolah gips harus dengan cara dicor/ dicetak
Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi
Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya
dengan bahan ini.
e. Sabun
Berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat
Dapat diparut/ dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay
Sabun yang didiamkan akan mengeras
Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna
sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat
adonan
Gambar 1.8 Aneka bahan lunak buatan; a. Polymer clay, b. Gips, c. Fiberglass, d. sabun,
e. lilin, f. Parafin
2. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak
Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat
diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan.
Bahan-bahan yang digunakan dapat dipilih berdasarkan jenis dan
karakteristik masing-masing. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi
diantaranya membentuk, mengukir, mengecor, menempel, melipat, mencetak
dan menggulung. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan,
kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.
a) Kerajinan Keramik
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan
kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ (bahasa Yunani)
yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Pada pembuatan keramik, tanah
memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk.
2) Bentuk persegi
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan dirapatkan
masing-masing sisinya.
d) Teknik Cetak
Teknik cetak ada dua, yaitu teknik kering dengan teknik tekan
(press) dan cetak basah dengan teknik cor.
1) Teknik cetak tekan
2) Teknik cetak cor
e) Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat
putar kaki (kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris. Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk, dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan saja. Jika sudah kering karya dapat
dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang
bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang
dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering
atau pada saat sudah mengalami pembakaran (bisque). Dekorasi
dimaksudkan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik
dari tanah liat bakaran tinggi dapat dihias dengan pewarna glasur.
Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk
keramik. Jika menggunakan pewarna glasur keramik harus dibakar
secara khusus setelah itu dibakar dua kali.
a. Kerajinan Lilin
Kita dapat melihat bentuk lilin yang bervariasi seperti aneka flora dan
fauna, bahkan sekarang sudah mulai membentuk lilin hias yang
merupakan duplikasi dari berbagai bentuk makanan, seperti burger, es
krim, pizza, mie bakso, dan sate lontong. Dahulu lilin tidak memiliki aroma,
sekarang aroma lilin dibuat dengan berbagai rasa.
b. Kerajinan Fiberglass
bubuk gips
plastisin/ silikon
cat akrilik
mangkuk/ gelas
pengaduk/ senduk
cetakan plastisin
kaus
d. Kerajinan Sabun
Produk kerajinan dari sabun tidak sekedar sebagai bahan untuk mandi
melainkan dapat berfungsi sebagai pengharum atau penghias ruang.
LATIHAN SOAL
Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
KD 3.1
Peserta didik mampu :
KKM : 68
II. Indikator
3.2.1. Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari
bahan lunak
Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut:
1. Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangkan produk
tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan busanaya. Contohnya
produk-produk aksesories seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.
2. Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda.
Sebagai contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian
muka.
3. Kelengkapan Rumah/ Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan
tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.
4. Kelengkapan Keperluan Ritual/ Upacara Adat
Banyaknya ritual/ upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan
bahan lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. Contohnya
lilin. Lilin banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat
digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk
wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh : cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud
benda dengan nilai gunanya. Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan
ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh :
piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/
pewarna yang dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah
makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang
biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa
hal, diantaranya bentuk, hiasan atau ornamen dan bahan bakunya.
Setiap produk yang siap dipasarkan, tentunya kita perlu memikirkan kemasan
untuk produk tersebut. Adanya kemasan dapat membuat produk kerajinan tahan
lama dan terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya kecil dan
rentan, seperti aksesories. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat
digunakan untuk memperindah karya kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan.
Misalnya :
LATIHAN SOAL
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
BAHAN AJAR 3
KD : 3.3. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan pengertian kerajinan bahan limbah keras
3.3.2. Mengidentifikasi jenis kerajinan bahan limbah keras serta karakteristiknya
3.3.3. Mengidentifikasi teknik pengolahan kerajinan bahan limbah keras
BAHAN RANGSANGAN
Bahan limbah merupakan bahan yang sangat potensial untk dijadikan bahan
pembuatan kerajinan. Di tangan-tangan kreatif, limbah keras organik dan anorganik
dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Limbah keras adalah
limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah
dan tidak mudah terurai dalam tanah.
Limbah keras juga terbagi atas dua yaitu limbah keras organik dan limbah keras
anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan
hewan) bersifat keras, padat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai
dalam tanah. Limbah keras anorganik adalah limbah yang berwujud keras, padat,
sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk.
Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan
waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya yang berasal dari
pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah dan nikel. Limbah umumnya
berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah
tangga, contohnya : cangkang kerang, tampurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol,
plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan,
pecahan gelas, tulang-belulang, stereofoam, dan lain-lain. Limbah organik biasanya
didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas.
Materi Ajar
Pengertian limbah keras : limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah
berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah.
Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu sistem
3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Upaya melakukan reduce (mengurangi
pemakaian), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang limbah
keras menjadi karya kerajinan tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah
lingkungan yang mengganggu kehidupan.
Reduce, reuse dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus
dijalankan dalam proses produksi kerajinan.
LATIHAN SOAL
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
INDIKATOR :
KKM : 68
BAHAN RANGSANGAN
MATERI
Kerajinan Limbah
Produk
Produk
Elemen esetis rumah
3) Produk
4) Proses pembuatan
Proses pembuatan gantungan kunci lucu dan unik. Teknik yang
digunakan adalah:
Pilih cangkang kerang yang akan digunakan
Beri lem untuk merekatkan cangkang kerang
Tempelkan cangkang kerang satu persatu
Boneka kerang sudah jadi
Tempelkan gantungan kunci di bagian atas dengan dilubangi
terlebih dahulu
B. Kerajinan Limbah Sisik Ikan
1) Bahan
Sisik ikan yang sudah bersih
Pewarna
Jeruk nipis
Nutrium benzoat
Semprot clear
Pernak-pernik aksesoris : peniti bros, kawat anting-anting, tali
kalung, penjepit rambut dan sirkam
2) Alat
Tang lancip
Panci
Spatula
Kompor
3) Produk kerajinan dari limbah sisik
ikan
4) Proses pembuatan
Pembuatan aksesoris (sirkam), caranya adalah sebagai berikut :
Sisik ikan diwarnai terlebih dahulu
Beri lem tembak untuk merekatkan sisik ikan
Tempelkan satu persatu sisik ikan sebagai kelopak bunga
Bunga-bunga sisik ikan sudah jadi
Beri lem pada bagian belakang untuk menempelkan pada sirkam
Sirkam dengan hiasan bunga dari limbah sisik ikan sudah selesai
C. Kerajinan Limbah Tulang Ikan
1) Alat
Amplas
Gergaji
Lem tembak
Gerinda
2) Bahan
Tulang ikan
Lem powerl
Pewarna semprot
3) Produk kerajinan limbah tulang ikan
4) Proses pembuatan
Pembuatan kerajinan aksesoris (kalung):
Pilih tulang rusuk ikan yang masih bagus
Potong menjadi kecil-kecil mengikuti ruas
Susun dengan roncean dengan seutas tali kulit
Ikat tali membentuk simpul pada ujung tali kanan dan kiri
Kalung sudah jadi
D. Kerajinan Limbah Tempurung Kelapa
1) Bahan
Tempurung kelapa
Lem putih
Politur
dempul
2) Alat
Amplas
Gergaji besi
4) Proses pembuatan
Untuk membuat kerajinan dari tempurung kelapa perlu diperhatikan hal-
hal berikut :
1. Pilih tempurung kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering
2. Bersihkan serabut kelapa di permukaan tempurung kelapa
3. Bersihkan sisa serabut halus menggunakan amplas kasar
4. Agar permukaan tempurung mengkilap dapat menggosok
permukaan tempurung dengan menggunakan daun kering secara
berulang
5. Potong tempurung sesuai pola dengan meggunakan gergaji besi
Berikut merupakan proses pembuatan gantungan kunci :
Tempurung kelapa dipotong sesuai pola
Haluskan setiap potongan dengan gerinda
Beri lapisan vernis dan dijemur hingga kering
Beri lubang dan sematkan besi gantungan kunci
2. Kerajinan Bahan Limbah Keras Anorganik
a. Kerajinan Limbah Plastik
1. Bahan
Aneka plastik dengan kekerasan tertentu
Semprotan warna
Lem tembak
2. Alat
Gunting
Lem tembak
Cutter
solder
3. Produk kerajinan limbah plastik
4. Proses pembuatan
Proses pembuatan cermin dari limbah plastik :
Patahkan atau potong ujung sendok bekas untuk dimanfaatkan
bentuk mangkuk cekungnya
Warnai dengan cat semprot sesuai selera
Siapkan alas tripleks bentuk lingkaran
Lubangi bagian tengah tripleks dan susun ujung senduk memutar
Beri cermin di bagian tengah. Jadilah cermin dari sendok plastik
bekas
b. Kerajinan Limbah Keramik
1. Bahan
Pecahan keramik
Lem kuning
Semen putih
2. Alat
Palu
Amplas
Waslap
Senduk semen
3. Produk kerajinan limbah keramik
LATIHAN SOAL :
1. Gambarkan skema perancangan kerajinan limbah keras!
2. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan cangkang kerang!
3. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan sisik ikan!
4. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan tulang ikan!
5. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan tempurung kelapa!
6. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan limbah plastik!
7. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan limbah pecahan keramik!
8. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan limbah pecahan kaca!
9. Jelaskan tujuan pengemasan kerajinan bahan limbah keras!
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
RUBRIK PENILAIAN :
KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan kejadian tampak mata.
KD : 3.1. Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan pangan buah segar menjadi
makanan dan minuman yang ada di wilayah setempat.
BAHAN RANGSANGAN
Letak geografis Indonesia berada di lintas katilistiwa sehingga memiliki iklimtropis yang baik untuk habitat hidup
berbagai tanaman buah-buahan. Buah merupakan makanan pelengkap dalam menu makanan sehari-hari kita. Secara
umum, kandungan utama yang terdapat dalam buah-buahan adalah air, vitanim dan mineral, serat, antioksidan dan
karbohidrat. Dengan mengonsumsi buah kebutuhan air dapat terpenuhi. Buah yang banyak mengandung air antara
lain belimbing, semangka, jeruk, melon, nanas, dan stroberi. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral yang terdapat
dalam buah dapat membantu metabolisme kerja sel dalam tubuh. kekurangan vitamin dan mineral menyebabkan
metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik sehingga dapat mengganggu kebugaran tubuh. serat berguna dalam
proses pencernaan. Beberapa buah-buahan yang memiliki kandungan serat tinggi antara lain pisang, apel, jeruk, dan
avokad. Buah juga mengandung antioksidan, yaitu zat yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas. Radikal
bebas adalah zat yang muncul akibat aktifitas lingkungan yang berlebihan seperti polusi kendaraan, asap rokok,
radiasi dan sebagainya. Buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan antara lain, stroberi, anggur, dan jeruk.
MATERI AJAR
B. Karakteristik Buah-buahan
Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
1. Berdasarkan musim berbuahnya
a. Buah Musiman
Adalah : buah yang hanya ada diwaktu musim tertentu. Pada suatu saat berbuah banyak dan pada
saat lain tidak berbuah sama sekali.
Contohnya : Buah duren, mangga, kedondong, duku dan rambutan
b. Buah sepanjang tahun
Adalah : jenis buah-buahan yang tersedia sepanjang tahun. Buah ini dihasilkan dari tanaman yang
berbuah sepanjang tahun tidak tergantung musim.
Contohnya : Nanas, pisang, pepaya, jambu air, jambu biji, markisa dsb.
2. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuhnya
a. Buah Tropis
Buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis dengan suhu udara sekitar 25˚ C
atau lebih.
Contohnya : pisang, pepaya, nenas, mangga, rambutan dan durian.
b. Buah Subtropis
Buah dari tanaman yang tumbuh di ikilim sedang atau di daerah yang mempunyai suhu udara
maksimum 22 ˚C.
Contohnya : apel, jeruk, stroberi, anggur dsb.
3. Berdasarkan Proses Pematangan
a. Buah Klimaterik
Adalah : buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi pembusukan. Proses
pematangan buah dalam fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah.
Contohnya : pisang, mangga, pepaya, jambu biji, apel dsb.
b. Buah Non Klimaterik
Adalah : buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan tetapi langsung kearah
pembusukan.
Contoh : semangka, anggur, jambu air dan nenas.
• Menghaluskan
Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan maupun dengan cara
diulek.
• Mencampur
Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata
• Menyaring / Memeras
Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan supaya diperoleh cairan yang jernih.Bahan
pangan ada yang dapat dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa
dimasak.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10 menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
KD : 4.1. Mengolah bahan pangan buah segar menjadi makanan dan minuman sesuai pengetahuan,
rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat.
Indikator : 4.1.1 Merencanakan persiapan pengolahan buah segar menjadi makanan dan minuman
4.1.2 Mengolah buah segar menjadi makanan
4.1.3 Mengolah buah segar menjadi minuman
Bahan Rangsangan
Materi Ajar
identifikasi kebutuhan
EVALUASI PENYAJIAN/PENGEMAS
AN
• Merasakan hasil/produk pengolahan
• Wadah penyajian dan
pangan.
estetikanya.
• Mengevaluasi seluruh proses atau
• Wadah kemasan, estetika
setiap tahapan pembuatan
dan kesehatan
pengolahan sebagai bahan perbaikan.
B. Tahapan Pengolahan Bahan Pangan Buah-buahan Menjadi Makanan
a. Perencanaan
1. Identifikasi Kebutuhan
Besok seusai pulang sekolah Rahma bersama teman -temannyamerencanakan untuk
belajar kelompok di rumah. Pulang sekolahtentu badan lelah dan kepanasan. Rahma
ingin menyiapkan suatumakanan yang dapat menyegarkan tubuh, mudah membuatnya,
dan cepat.
2. Ide/gagasan
Tercetus ide dalam benak Rahma untuk membuat makanan“Rujak Buah
dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang” agar dapatmenyegarkan tubuh di saat
udara panas. Buah-buahan yang manis dan asam menjadi pilihan agar tubuh terasa segar sehingga
membangkitkan semangat untuk belajar kelompok. Membuat rujak
buah dengan bumbu gula jawa kacang ulek dapat dikerjakan
bersama dan tidak lama dalam pembuatan.
b. Pelaksanaan
1. Persiapan
a) Membeli buah-buahan dan bahan lainnya di pasar. Pilih buah
yang masih segar.
b) Mencuci peralatan yang dibutuhkan sebelum digunakan.
c) Mempersiapkan bahan: buah (sudah dikupas dan dicuci) dan
gula jawa (sudah dicairkan) agar pembuatan rujak lebih cepat.
• Bahan-bahan
Bahan rujak buah
Bahan buah untuk rujak ulek : Jeruk Bali, nanas, bengkuang, jambu air, kedondong dan pepaya
Bahan bumbu ulek gula Jawa Kacang : pisang batu, garam, terasi, cabai rawit, kacang tanah, gula jawa
dan air.
• Alat
Pisau
Cobek
Kertas cokelat
Kantong plastik
2.Proses Pembuatan
a. Kupas semua buah
b. Hasil kupasan buah disimpan dengan rapih sesudah di cuci bersih
c. Gula jawa dikentalkan dengan air
d. Kacang tanah digoreng
3.Proses pembuatan bumbu gula jawa kacang ulek untuk rujak buah
Haluskan bumbuh satu persatu
Pisang batu
Terasi, garam, cabai dan gula jawa cair ulek hingga halus
Kacang tanah goreng jangan diulek terlalu halus agar ada rasa sensasi saat memakannya.
Ulek semua bahan bumbu sampai menyatu
• Letakkan pada alat press tutup gelas plastik dan press dengan menarik tuas alat tersebut.
• Lengkapi kemasan jus stroberi dengan sedotan.
d. Evaluasi
Diakhir pembuatan jus stroberi jika ada yang kurang sesuai buatlah catatan evaluasi nya sebagai bahan
masukkan dan bahan perbaikan saat akan membuat minuman jus lagi dilain waktu.
Latihan-Latihan Soal
Skenario Pembelajaran
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10 menit)
PENILAIAN
1. Carilah resep pengolahan bahan pangan buah menjadi makanan dan buatkan tahapan pengolahannya !
Praktekkanlah pengolahan rujak buah dengan bumbu ulek gula jawa kacang !
Rubrik Penilaian
SUMBER BELAJAR
Buku Prakarya Kelas VII Semester 1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Edisi Revisi 2016. ( Aspek Pengolahan )
BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMP
KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KD : 3.2. Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk
kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang kreatif dan inovatif.
3.1.4. Memahami teknik pengolahan pangan untuk pengolahan hasil samping buah
BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR
F. Karakteristik Buah-buahan
Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
4. Berdasarkan musim berbuahnya
c. Buah Musiman
Adalah : buah yang hanya ada diwaktu musim tertentu. Pada suatu saat berbuah banyak dan
pada saat lain tidak berbuah sama sekali.
Contohnya : Buah duren, mangga, kedondong, duku dan rambutan
8. Belimbing
Belimbing (Averrhoa Carambola) rasanya manis segar dan berbentuk bintang jika dipotong.
Kandungan gizi belimbing memiliki banyak vitamin C dan serat yang cukup besar, vitamin A, E
dan B Kompleks. Kandungan pada buah belimbing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
antara lain meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan Vitamin C yang tinggi, melindungi
tubuh dari radikal bebas dengan adanya antioksidan alami. Belimbing dapat juga menurunkan
tekanan darah tinggi dan mengatasi penyakit batuk.
H. Teknik Pengolahan Pangan
Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu : Teknik pengolahan
makanan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).
n. Teknik Mengetim
Adalah : memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda
ukuran, salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ingin memang memerlukan waktu yang
lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat
• Menghaluskan
Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan maupun dengan
cara diulek.
• Mencampur
Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata
• Menyaring / Memeras
Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan supaya diperoleh cairan yang
jernih.Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran
dimakan tanpa dimasak.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10 menit)
PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian
Alokasi Waktu :
KD : 3.2. Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan hasil samping
buah menjadi produk pangan
KERANGKA ANALISIS PUSTAKA
Prakarya
Kompetensi SMP/MTs Prakarya SMP/MTs
No KD
Inti Kelas IX Kelas IX Semseter 1
Semseter 1 Kemendikbud edisi
Kemendikbud revisi 2018
2015
1 KI-3 3.1 182- 203 120- 152
3.4 128-134
Mengetahui,
Kepala SMP negeri I Nita Wakasek Urusan Kurikulum Tim Guru Mata Pelajaran Prakarya