Anda di halaman 1dari 156

SILABUS

Mata Pelajaran : Prakarya (Kerajinan)


Satuan Pendidikan : SMP
Kelas : IX (Sembilan)
Kompetensi Inti :
• KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.
• KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
• KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah
abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, • Jenis kayu, bambu dan rotan. • Menonton video/ mengamati gambar dan
karakter, dan teknik pengolahan bahan kayu • Sifat kayu, bambu dan rotan. membaca wacana tentang jenis, sifat, karakter
(misalnya ranting, papan, dan balok), bambu, dan • Karakter kayu, bambu dan rotan. kayu, bambu dan rotan.
atau rotan • Teknik pengolahan kayu, bambu dan • Membuat pertanyaan tentang jenis, sifat, karakter
4.1 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan rotan. serta teknik pengolahan kayu, bambu dan rotan
kayu (misalnya ranting, papan, dan balok), bambu, yang tidak di pahami.
dan atau rotan yang sesuai dengan potensi daerah • Memilih dan menentukan jenis bahan dan teknik
setempat pengolahan
• Mengomunikasikan hasil pemilihan bahan dan teknik
pengolahan
3.2 Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, dan • Jenis alat dan kegunaannya • Mengamati melalui berbagai sumber tentang jenis alat,
penyajian produk kerajinan dari bahan kayu, • Teknik dan langkah- langkah pembuatan teknik dan langkah pembuatan
bambu, dan atau rotan yang kreatif dan inovatif • Teknik penyajian
Pembuatan rancangan produk kerajinan
• Membuat pertanyaan tentang cara merancang dan
4.2 Merancang, membuat, dan menyajikan produk • pembuatan produk kerajinan dari kayu, bambu dan
kerajinan dari bahan kayu, bambu, dan atau rotan rotan
yang kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi
daerah setempat • Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan serta
teknik pembuatan
• Membuat produk dari bahan kayu, bambu dan rotan,
serta menyajikan dan mengemas
• Mengevaluasi dan melaporkan proses dan hasil
pembuatan produk kerajinan
3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, • Jenis logam, batu dan plastik • Menonton video/ mengamati gambar dan membaca
karakter, dan teknik pengolahan bahan logam, batu, • Sifat logam, batu dan plastik wacana tentang jenis, sifat, karakter logam, batu dan
dan atau plastik • Karakter logam, batu dan plastik plastik
4.3 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan • Teknik pengolahan logam,batu dan plastik • Membuat pertanyaan tentang jenis, sifat, karakter
logam, batu, dan atau plastik yang sesuai dengan serta teknik pengolahan logam, batu dan plastic
potensi daerah setempat yang tidak di pahami
• Memilih dan menentukan jenis bahan dan teknik
pengolahan
• Mengomunikasikan hasil pemilihan bahan dan teknik
pengolahan
3.4 Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, dan • Jenis alat dan kegunaannya • Mengamati melalui berbagai sumber tentang jenis alat,
penyajian produk kerajinan dari bahan logam, batu, • Teknik dan langkah- langkah pembuatan teknik dan langkah pembuatan
dan atau plastik yang kreatif dan inovatif • Teknik penyajian
Pembuatan rancangan produk kerajinan
• Membuat pertanyaan tentang cara merancang dan
4.4 Merancang, membuat, dan menyajikan produk • pembuatan produk kerajinan dari logam, batu dan
kerajinan dari bahan logam, batu, dan atau plastik plastik
yang kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi
daerah setempat • Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan serta
teknik pembuatan
• Membuat produk dari bahan logam, batu dan plastik,
serta menyajikan dan mengemas
• Mengevaluasi dan melaporkan proses dan hasil
pembuatan produk kerajinan

Lela, Juli 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NAEMA SUBNAVEU BERNADETHA DUA UPA, S.Pd


NIP. 19581104 198203 2 007
BAHAN AJAR 01

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
ASPEK : PENGOLAHAN
KELAS / SEMESTER : VII / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU : 2 JAMPEL (2 x pertemuan)

I. Kompetensi Inti – Kompetensi dasar


KI 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan ( factual,konseptual,dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KD 3.1.
Siswa mampu:

Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan pangan


buah segar menjadi makanan dan minuman yang ada di wilayah setempat

KKM: 68

II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan pengertian buah segar
3.1.2. Mengidentifikasi karakteristik buah-buahan
3.1.3. Mengidentifikasi kandungan dan manfaat buah-buahan
3.1.4. Mendeskripsikan teknik pengolahan pangan
3.1.5. Mengidentifikasi rancangan pembuatan pengolahan bahan pangan buah
segar menjadi makanan dan minuman
3.1.6. Menjelaskan penyajian dan pengemasan bahan pangan buah segar
menjadi makanan dan minuman

III. Bahan Rangsangan


Menunjukkan buah-buahan segar yang ada di Indonesia. Buah salah satu menu
wajib makanan sehat, karena kandungan ya ng terdapat dalam buah sangat
baik untuk kesehatan. Setiap orang menyukai rasa dari buah segar dan
menjadikannya makanan favorit. Kandungan nutrisi buah yang merupakan
makanan alami sangat baik bagi kebugaran dan kesehatan tubuh kita sehari-
hari. (Gambar buah-buahan segar yang ada di dalam buku halaman 171)
Pertemuan I
Indikator :
3.1.1. Menjelaskan pengertian buah segar
3.1.2. Mengidentifikasi karakteristik buah-buahan
3.1.3. Mengidentifikasi kandungan dan manfaat buah-buahan
3.1.4. Mendeskripsikan teknik pengolahan pangan
A. PENGERTIAN BUAH SEGAR
Buah segar adalah : bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan sudah
dapat dikonsumsi secara langsung.

Buah segar dapat dimakan langsung tanpa diolah terlebih dulu, karena
rasanya sudah beraneka, segar, bentuk dan warnanya menarik.

Buah segar termasuk makanan yang sangat disukai karena kaya nutrisi yang
baik untuk pertumbuhan, kesehatan dan kecantikan tubuh manusia.

B. KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH-BUAHAN

Kandungan nutrisi dalam buah sangat baik bagi kesehatan tubuh kita. Secara
umum kandungan utama yang terkandung di dalam buah-buahan adalah:
air, vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan karbohidrat.

Dengan mengonsumsi buah, kebutuhan air dapat terpenuhi. Buah yang


memiliki kandungan air yang tinggi sangat tepat dikonsumsi pada saat cuaca
panas.
Berikut ini kandungan dan manfaat dari beberapa buah-buahan:
1. Jambu Biji
Jambu biji (Psidium guajava) memiliki vitamin C berfungsi melancarkan
kerja otak dan peredaran darah
Mengandung antioksidan : melawan radikal bebas dan menangkal kanker
Serat : mampu memperlancar proses pencernaan

2. Avokad
Avokad (Avocado) memiliki kandungan lemak nabati yang tinggi dan tak
jenuh bermanfaat untuk menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat)
sehingga berguna untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi
dan kanker.
Lemak tak jenuh pada avokad juga mengandung zat anti jamur, anti
bakteri : mampu mengurangi nafsu makan sehingga tidak menyebabkan
seseorang menjadi gemuk.
Kandungan vitamin A dan E pada avokad : berfungsi untuk kesehatan
mata dan menghaluskan kulit, menghilangkan merutan dan membuat
kulit tampak lebih muda.

3. Pepaya
Pepaya (Carica papaya) bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.
Memiliki vitamin C dan A yang baik untuk mencegah penyakit flu, pilek
dan melancarkan pencernaan.
Pepaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena memiliki
kandungan antioksidan.

4. Belimbing
Belimbing (Averrhoa carambola) memiliki banyak vitamin C dan serat
yang cukup besar, vitamin A, E dan B kompleks.
Memiliki manfaat untuk kesehatan antara lain meningkatkan daya tahan
tubuh, melindungi tubuh dari radikal bebas dengan adanya antioksidan
alami. Dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi penyakit
batuk.

Buah yang banyak mengandung air antara lain belimbing semangka, jeruk,
melon, nanas, strawberry, pepaya.

Buah yang mengandung banyak serat antara lain pisang, apel, jeruk dan
avokad.

Buah yang banyak mengandung antioksidan antara lain strawberry, anggur


dan jeruk.

Buah yang banyak mengandung karbohidrat antara lain pisang, apel, sawo
dan srikaya.

Manfaat air dalam buah adalah membantu memenuhi kebutuhan akan air
jika kurang mengkonsumsi air sebanyak 2 liter dalam sehari.

Manfaat vitamin dan mineral dalam buah yaitu dapat membantu


metabolisme kerja sel dalam tubuh, dapat menangkal radikal bebas di tubuh
yang bisa menjadi sumber penyakit. Kekurangan vitamin dan mineral
menyebabkan metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik sehingga dapat
mengganggu kebugaran tubuh.
Vitamin dan mineral juga membantu pelepasan neurotransmitter.
Neurotransmitter diperlukan untuk mengirim perintah dari otak. Jika
kekurangan vitamin dan mineral, maka perintah dari otak akan sulit
dilakukan.

Manfaat serat dalam buah adalah untuk membantu proses pencernaan.


Buah yang kaya akan serat baik untuk menu diet dan dapat menghindarkan
dari resiko penyakit jantung dan stroke.

Manfaat antioksidan dalam buah adalah sebagai zat yang berfungsi


melindungi tubuh dari radikal bebas.

Radikal bebas adalah zat yang muncul akibat aktivitas lingkungan yang
berlebihan seperti polusi kendaraan, asap rokok, radiasi, dan sebagainya.

Manfaat karbohidrat dalam buah yaitu sebagai sumber tenaga agar tubuh
dapat melakukan aktivitas.

C. KARAKTERISTIK BUAH - BUAHAN


Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokkan menjadi tiga golongan,
yaitu :
1. Berdasarkan musim berbuahnya
a. Buah musiman
Buah musiman adalah buah yang ada di waktu musim tertentu. Pada
suatu saat berbuah banyak, pada saat lain tidak berbuah sama sekali.
Contoh buah musiman : durian, mangga, kedondong, duku, rambutan,
avokad dan jambu air.
b. Buah sepanjang tahun
Buah sepanjang tahun adalah jenis buah-buahan yang tersedia
sepanjang tahun. Buah ini dihasilkan dari tanaman yang berbuah
sepanjang tahun tidak tergantung musim. Buah sepanjang tahun
adalah buah yang dapat dinikmati kapan saja dan tersedia sepanjang
tahun.
Contoh buah sepanjang tahun: nanas, pisang, pepaya, jambu biji,
markisa.
2. Berdasarkan iklim tempat tumbuhnya
a. Buah tropis
Buah tropis adalah buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim
panas atau tropis dengan suhu udara sekitar 25˚ C atau lebih.
Contoh buah tropis : pisang, pepaya, nanas, mangga, rambutan,
durian, salak.
b. Buah sub tropis
Adalah buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim sedang atau
daerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22˚ C. Contohnya:
apel, jeruk, strawberry, anggur.
3. Berdasarkan proses pematangannya
a. Buah klimaterik
Adalah buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga
terjadi pembusukan. proses pematangan buah dalam fase klimaterik
ditandai dengan perubahan warna, tekstur, dan bau buah. Contoh:
mangga, pisang, pepaya, jambu biji, apel, avokad, dan sebagainya.
b. Buah non klimaterik
Adalah buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses
pematangan, tetapi langsung ke arah pembusukan. Contohnya:
semangka, anggur, jambu air, nanas, jeruk.

D. TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN PANGAN

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)


Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah
bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk
mematangkannya.
Berikut yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :
a. Teknik Merebus (Boiling)
Adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah
mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu.
Caranya bahan makanan dapat dimasukkan ke dalam cairan yang
masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
Adalah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas
menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah
titik didih (92˚ - 96˚C). Bahan makanan yang di-poach ini adalah
bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan
waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur
dan ikan.
c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Craising)
Adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan (kira-
kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup
dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan.
d. Teknik Menyetup/ Menggulai (Stewing)
Adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis
bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan
yang tidak terlalu banyak dengan api segar. Pengolahan dengan
teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah
hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan
dan kaldu.
e. Teknik Mengukus (Steaming)
Adalah mengukus bahan pangan makanan dengan uap akir
mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang
sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan
mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer/
pengukus.
f. Teknik Mendidih (Simmering)
Adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan
cair lainnya yang didihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah
titik didih dan direbus lama, dimana di permukaannya muncul
gelembung-gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk
membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
Adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah
panci yang berbeda ukuran. Salah satu panci berukuran lebih kecil.
Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat
nasi tim dan cokelat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)


Teknik penglahan pangan panas kering (dry heat cooking) adalah
mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk
mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan panas kering,
sebagai berikut:
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep Frying)
Adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/
lemak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam
sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy).
b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow Frying)
Adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yag
dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada
wajan datar.
c. Teknik Menumis (Sauteing)
Adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan
dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris yang
dikerjakan dalm waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta
ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/ basah.
d. Teknik Memanggang (Baking)
Adalah pengolahan bahan pangan makanan di dalam oven dengan
panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Cara
memanggang memiliki beberapa metode, di antaranya seperti berikut
:
1) Memanggang kering
2) Memanggang dalam oven menambah kelembaban
3) Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah
e. Teknik Membakar (Grilling)
Adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas
(gridle) atau di atas panci dadar (teflon) yang diletakkan di atas
perapian langsung.

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya


a. Menghaluskan
Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender,
parutan, maupun dengan cara diulek.
b. Mencampur
Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata.
c. Menyaring/ Memeras
Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari
saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang
jernih.
d. Tidak dimasak
Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah (raw food).
Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Penganut pola
makan ini mengklaim bahwa cara ini yang paling sehat karena
kandungan vitamin, mineral, serat dan enzim dalam sayuran dan buah
tidak akan hilang.

LATIHAN SOAL
1) Jelaskan pengertian buah segar !
2) Jelaskan karakteristik buah berdasarkan iklim tempat tumbuhnya !
3) Jelaskan karakteristik buah berdasarkan musim berbuahnya !
4) Jelaskan karakteristik buah berdasarkan proses pematangannya !
5) Jelaskan kandungan nutrisi yang ada di dalam buah !
6) Jelaskan manfaat vitamin A dan E pada buah avokad !
7) Jelaskan manfaat vitamin C pada buah jambu biji !
8) Tulislah kandungan nutrisi yang ada pada buah belimbing !
9) Jelaskan minimal 4 teknik pengolahan pangan panas basah (Moist Heat) !
10) Jelaskan minimal 4 teknik pengolahan pangan panas kering (Dry Heat Cooking) !
11) Jelaskan teknik-teknik pengolahan pangan lainnya !
Pertemuan II

Indikator :

3.1.5. Mengidentifikasi rancangan pembuatan pengolahan bahan pangan buah


segar menjadi makanan dan minuman

3.1.6. Menjelaskan penyajian dan pengemasan bahan pangan buah segar menjadi
makanan dan minuman

Bahan Rangsangan

Dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan harus diperhatikan apa hal-hal


pokok yang ditugaskan, kemudian merencanakan pembuatannya. Perencanaan
pembuatannya dengan menghentikan beberapa pilihan rancangan yang timbul dalam
pikiranmu. Tuangkan semua pikiran kreatifmu yang berkaitan dengan hal pokok yang
ditugaskan dalam bentuk desain rancangan kerja secara tertulis, dapat berupa gambar
ataupun skema. Tetapkan hal apa yang akan dibuat, lalu buatlah rencana kerja
pembuatan pengolahan secara lengkap sesuai tahapan pembuatan karya. Dalam
pembuatan pengolahan hendaknya memperhatikan keamanan dan kebersihan dalam
bekerja serta keindahan dalam pengemasan maupun penyajian. Hal ini dimaksudkan agar
dapat menarik bagi konsumen.

Materi Ajar :

A. Rancangan Pembuatan Pengolahan Bahan Pangan Buah Segar Menjadi Makanan Dan
Minuman

Agar suatu produk pengolahan berhasil dengan baik perlu memperhatikan


tahapan/ proses pembuatan pengolahan pangan sebagai berikut :

PERENCANAAN

• Identifikasi kebutuhan
(menganalisa kebutuhan PELAKSANAAN PEMBUATAN
pengelolaan pangan berdasarkan
kondisi lingkungan kelas kelompok, • Persiapan (merencanakan
keluarga saat ini) untuk pembelian bahan sesuai
ide/gagasan perencanaan produk kebutuhan,alat dan pengolahan
pengelolaan pangan. pangannya/pembuatan mulai
• Ide/gagasan (membuat rencana/ dari pengupasan/pencucian
merancang suatu pembuatan bahan).
pengelolaan pangan sesuai dengan • Proses pembuatan keselamatan
hasil identifikasi kebutuhan) kerja dan hal khusus lainnya.

EVALUASI PENYAJIAN/ PENGEMASAN

• Merencanakan hasil/produk • Wadah penyajian dan


pengolahan pangan estetikanya
• Mengevaluasi seluruh proses • Wadah kemasan, estetika dan
atau setiap tahapan kesehatan
pembuatan pengolahan
sebagai bahan perbaikan

B. Penyajian dan Kemasan

Penyajian ataupun kemasan merupakan tahap akhir dari proses pembuatan produk
olahan pangan. Penyajian/ pengemasan memegang peranan penting dalam proses
produksi pengolahan pangan karena akan menjadi daya tarik orang untuk memakannya
atau konsumen untuk membelinya. Wadah penyajian digunakan jika kita makan di
tempat penjualan. Penggunaan wadah kemasan biasanya untuk makanan yang dibawa
pulang oleh pembeli. Penyajian/pengemasan produk pangan telah dilakukan sejak masa
lampau. Biasanya, minuman tradisional tertentu disajikan atau dikemas dengan
menggunakan buah itu sendiri, seperti minuman air nira dalam buluh bambu.

Sekarang bahan kemasan yang umum digunakan terbuat dari kertas, kaca/gelas, plastik
atau bahan polimer seperti polietilen (PE), polipropilen (PP) serta kemasan yang dapat
terurai secara biologis atau biodegradasi.

Ada kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan,
antara lain sebagai berikut :
1. Bahan kemasan/ wadah penyajian tidak berbau
2. Bahan kemasan/ wadah penyajian memiliki kekuatan sebagai tempat produk pangan
olahan
3. Bahan kemasan/ wadah penyajian mudah didapat
4. Bahan kemasan/ wadah penyajian aman bagi kesehatan dan bersih

Adapun tempat penyajian ataupun kemasan untuk makanan dan minuman yang biasa
digunakan masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun styrofoam, sedangkan wadah
penyajian umumnya berbahan gelas kaca.

Manfaat dari kemasan ini adalah :


Untuk melindungi produk dari kontaminasi bahan-bahan berbahaya dan
mikroba di lingkungan agar aman saat dikonsumsi
Mempunyai waktu simpan yang cukup lama

Dalam melakukan pembuatan pengolahan makanan dan minuman perlu


memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan.

LATIHAN SOAL :

1. Jelaskan tahapan dalam pembuatan karya pengolahan buah segar menjadi


makanan dan minuman !
2. Tulislah kriteria dalam pemilihan wadah/kemasan !
3. Sebutkan manfaat dari pengemasan !
BAHAN AJAR 01

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
ASPEK : KERAJINAAN
KELAS / SEMESTER : VIII / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU : 2 JAMPEL (2 x pertemuan)

I. Kompetensi Inti – Kompetensi Dasar


KI 3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena
dan kejadian tampak mata.

KD 3.1
Peserta didik mampu :

Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
lunak misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips
dan lain-lain).

KKM : 67

II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan lunak tanah liat, getah, lilin, clay
polimer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips

3.1.2. Mendeskripsikan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan lunak tanah
liat, getah, lilin, clay polymer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips

III. BAHAN RANGSANGAN


Keragaman jenis kerajinan bahan lunak alam dan buatan terlihat melalui produk-produk
yang dijajakan tersebar di berbagai daerah perkotaan. Jenis bahan lunak polymer clay, lilin,
sabun, gips, fiberglass dan sebagainya. Produk yang dihasilkan berupa bingkai foto, hiasan,
gantungan kunci dan sebagainya. Karakter dan ciri khas kerajinan bahan lunak tercermin
jelas dari tekstur corak dan bentuknya yang menampilkan ciri budaya yang
melatarbelakanginya. Hasil karya kerajinan terwujud dalam berbagai bentuk dan gaya,
guna memenuhi berbagai kebutuhan praktis seperti souvenir pesta pernikahan, sarana
pesta kostum, sarana pesta ulang tahun, souvenir pesta perpisahan, dan perabot kebutuhan
hidup sehari-hari.

Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat
berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa
berupa tanah liat, getah, kertas, karton, polimer clay, plastisin, parafin, plastik, gips, semen,
fiberglass, sabun, karet, lilin, spon, dan kulit. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi,
diantaranya bisa berupa teknik menggunting , mengecor, menempel, melipat, mencetak,
memahat, dan juga membentuk.
IV. Materi ajar

1. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan


bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk dan mudah
dibentuk.

Jenis – jenis kerajinan bahan lunak

1. Bahan Lunak Alam


Adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau lapisan bumi
yang bersifat lunak.

a. Tanah Liat
Sifat/ karakteristik dari tanah liat :
Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya
merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat.
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300˚C sedangkan
earthenware hanya sampai 900˚C.
Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran. Jika
dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
Campuran tanah liat adalah air
Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran
tinggi hingga 1300˚C), dapat pula hanya dibakar bisquit (900˚C) lalu
diberi warna cat langsung

b. Kulit
Sifat/ karakteristik dari kulit :
Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah
dibentuk
Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai
dengan hewan yang dikuliti
Kulit alami jika terbakar akan berbau sate
Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit

c. Getah Nyatu
Sifat/ karakteristik dari getah nyatu :
Merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih
Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna
yang digunakan berasal dari pewarna alam sehingga warnanyapun
natural tidak secemerlang warna buatan
Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak
dan elastis
Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras

d. Flour Clay
Sifat/ karakteristik dari Flour Clay :
Berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah
dibentuk
Dicampur dengan air
Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan
mudah rusak
Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan
atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang

2. Bahan Lunak Buatan

Adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya,
bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan
bersifat lunak.

a. Polymer Clay dan Plastisin


Sifat/ karakteristik dari Polymer Clay dan Plastisin :
Polymer clay dan plastisin memiliki ciri yang serupa, memiliki aneka
warna yang cerah dan bertekstur padat lunak
Polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin
mengandung minyak
Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan
plastisin tetap seperti semula

b. Fiberglass
Sifat/ karakteristik dari Fiberglass :
Memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras
Dapat dibentuk ketika setengah mengeras
Dibuat dengan cara dicetak/ dicor
Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang akan membuat
fiberglass dapat cepat mengeras
Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun saat
bahan mengering.
Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca atau
air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.

c. Lilin dan Parafin


Lilin dan parafin berwujud padat, jika dipanaskan akan mencair
Pengolahan kerajinan dengan cara cetak/ cor
Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair
Dapat dicampur dengan aroma pewangi tertentu untuk menambah
sensasi saat digunakan
Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan
dicetak kembali

d. Gips
Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. OKI, mengolah gips harus dengan cara dicor/ dicetak
Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi
Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya dengan
bahan ini.

e. Sabun
Berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat
Dapat diparut/ dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay
Sabun yang didiamkan akan mengeras
Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna sabun
atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat adonan

2. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak

Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat
diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-
bahan yang digunakan dapat dipilih berdasarkan jenis dan karakteristik masing-
masing. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi diantaranya membentuk,
mengukir, mengecor, menempel, melipat, mencetak dan menggulung. Semua
disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan
produk kerajinan.

Proses produksi kerajinan bahan lunak meliputi :


Bahan Produksi, Alat Produksi, Proses produksi, Produk Kerajinan
1. Kerajinan Bahan Lunak Alam

a) Kerajinan Keramik
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan
kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ (bahasa Yunani)
yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Pada pembuatan keramik, tanah memiliki
sifat plastis sehingga mudah dibentuk.

Bahan Produksi Kerajinan Keramik


Bahan utama adalah tanah liat

Alat Produksi Kerajinan Keramik


Butsir
kawat/benang pemotong tanah
spon
rol kayu
alat putar kaki
alat putar tangan
tungku pembakaran.

Proses Produksi Kerajinan Keramik


Teknik pembentukan kerajinan bahan tanah liat cukup banyak.
a) Teknik Pijit Tekan (Pinch)
Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara
tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang
diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.

b) Teknik Pilin (Coil)


Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara
tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
c) Teknik Lempengan (Slab)
Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan
membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan
untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.

1) Bentuk silinder
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan digulung
membentuk silider

2) Bentuk persegi
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan dirapatkan
masing-masing sisinya.

d) Teknik Cetak
Teknik cetak ada dua, yaitu teknik kering dengan teknik tekan (press)
dan cetak basah dengan teknik cor.
1) Teknik cetak tekan
2) Teknik cetak cor

e) Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat
putar kaki (kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris. Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk, dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan saja. Jika sudah kering karya dapat
dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang
bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang
dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau
pada saat sudah mengalami pembakaran (bisque). Dekorasi
dimaksudkan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik
dari tanah liat bakaran tinggi dapat dihias dengan pewarna glasur.
Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk
keramik. Jika menggunakan pewarna glasur keramik harus dibakar
secara khusus setelah itu dibakar dua kali.

Produk Kerajinan Keramik


Berikut ini beberapa contoh produk kerajinan keramik yang menjadi raja
craft disetiap event pameran art and craft
Cangkir
Vas bunga
Asbak
Botol
Teko
Vas hias
Hewan lucu
b) Kerajinan Kulit
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti sapi, kambing, kerbau dan buaya dapat
dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Teknik yang digunakan dalam membuat
kerajinan kulit adalah teknik pahat.
Bahan Produksi Kerajinan Kulit
kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti domba, sapi dan
kerbau
Alat Produksi Kerajinan Kulit
pahat khusus kulit
plong (pembolong kulit)
mesin jahit
gunting
jarum jahit untuk kulit
Proses Produksi Kerajinan Kulit menjadi wayang kulit
• Kulit yang digunakan adalah jenis kulit mentah atau split. Kulit mentah
langsung digunakan, sedangkan kulit split diolah terlebih dahulu dengan
bahan kimia.
• Kulit direntangkan dengan menggunakan tali.
• Kulit tersebut dijemur di terik matahari sampai benar-benar kering.
• Kulit yang sudah kering segera ditipiskan dengan cara dikerok
• Kulit dikerok dengan menggunakan pisau
• Setelah kulit ditipiskan, sisa-sisa kerokan dibersihkan dengan air dan
bagian yang dikerok dihaluskan dengan amplas.
• Selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari lagi hingga kering secara
merata
• Kulit diberi warna dasar dan ditatah dengan pahat mengikuti pola yang
sesuai dengan karakter wayang kulit

Produk Kerajinan Kulit


Berikut merupakan beberapa contoh produk kerajinan kulit :
Tas
Sepatu
Gunungan wayang kulit

c) Kerajinan Adonan Tepung (Flour clay)


Flour clay adalah sejenis bahan tepung yang dibuat menjadi adonan. Adonan dibuat
sedemikian rupa hingga kalis dan lunak sehingga mudah dibentuk. Kerajinan flour
clay ini memberikan peluang bisnis yang begitu besar, mengingat sifatnya yang
lunak, dan mudah dibentuk sehingga dapat dikreasikan menjadi bentuk-bentuk
yang kreatif dan menarik.

Bahan Produksi Kerajinan Flour Clay


tepung terigu
tepung sagu
tepung tapioka
lem putih
pewarna makanan/ cat poster/ akrilik
semprot clear
Bahan pendukung lainnya adalah peniti bross, gantungan kunci dan
magnet.

Alat Produksi Kerajinan Flour Clay


Baskom
Mangkuk
Senduk
Spatulla
gelas ukur
plastik
tripleks
waslap

Proses Produksi Kerajinan Flour Clay menjadi gantungan kunci


• Semua tepung dicampur dan dilumuri air
• Adonan diaduk hingga kalis
• Tetesi warna makanan pada adonan yang sudah jadi secara merata
• Bentuk adonan sesuai selera
Produk Kerajinan Flour Clay
Produk kerajinan yang dihasilkan dari kerajinan bahan flour clay sangat
menarik dan lucu-lucu. Produk kerajinan ini biasanya dijadikan sebagai
souvenir atau kenang-kenangan yang dibagikan, karena bentuk dan ukuran
kerajinan flour clay biasanya kecil-kecil, unik dan menggemaskan. Misalnya
gantungan kunci lucu, boneka unik dan kecil.

d) Kerajinan Getah Nyatu


Kerajinan getah nyatu merupakan kerajinan yang memanfaatkan getah pohon
nyatu sebagai bahan utama.
Bahan Produksi Kerajinan Getah Nyatu
getah nyatu
air panas yang selalu dalam rebusan
air dingin
pewarna alam dari tumbuhan/ pewarna sintetis.
Alat Pembuatan Kerajinan Getah Nyatu
botol/ rol sebagai penggiling
papan sebagai alas
gunting
kuas
senduk
Proses Produksi Kerajinan Getah Nyatu menjadi gantungan kunci
• Getah nyatu direbus terlebih dahulu sebelum dibentuk agar lunak dan
mudah dibentuk
• Ambil getah nyatu dan digiling agar memperoleh ketipisan tertentu
• Getah yang sudah digiling direbus kembali agar lebih lunak
• Setelah direbus getah ditarik hingga panjang untuk memperoleh ketipisan
tertentu
• Getah yang sudah tipis dapat dibentuk aneka kerajinan khas sesuai selera.
Produk Kerajinan Getah Nyatu
Produk kerajinan getah nyatu yang dibuat pengrajin didominasi bentuk
perahu naga atau perahu burung tingang. Kerajinan getah nyatu menarik
tidak karena warna-warnanya yang terang, tetapi juga karena memiliki
tingkat kedetailan yang tinggi. Selain itu, bentuknya pun unik sehingga
sangat cocok untuk dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang.
2. Kerajinan Bahan Lunak Buatan

Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya dengan menggunting,


menempel, melipat, mencetak, memahat, dan juga membentuk. Bahan-bahan yang
digunakan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.

a. Kerajinan Lilin

Bahan Produksi Kerajinan Lilin


lilin lebah
lilin batang
parafin
plastisin
silikon
serta katalis untuk cetakan
Alat Produksi Kerajinan Lilin
cetakan yang sudah siap pakai
panci
kompor
pengaduk
senduk
Proses Produksi Kerajinan Lilin
• Kompor dinyalakan, masukan lilin dan dicairkan
• Masukan tali sumbu agar kaku
• Letakan tali di tengah cetakan
• Tuangkan lilin cair ke dalam cetakan
• Buka lilin setelah 15 menit dari cetakan aneka bentuk

Produk Kerajinan Lilin

Kita dapat melihat bentuk lilin yang bervariasi seperti aneka flora dan fauna,
bahkan sekarang sudah mulai membentuk lilin hias yang merupakan
duplikasi dari berbagai bentuk makanan, seperti burger, es krim, pizza, mie
bakso, dan sate lontong. Dahulu lilin tidak memiliki aroma, sekarang aroma
lilin dibuat dengan berbagai rasa.

b. Kerajinan Fiberglass

Bahan Produksi Kerajinan Fiberglass


Resin
Katalis
matt fiber
cat
silikon resin sebagai alat cetak.
Alat Produksi Kerajinan Fiberglass
senduk
wadah mangkuk
cetakan silikon
gunting

Proses Produksi Kerajinan Fiberglass

• Resin + katalis dicampur dengan perbandingan 20 : 1


• Cairan resin katalis siap dimasukan ke dalam cetakan silikon
• Tunggu hingga kering lalu fiberglass dilepas dari cetakan silikon
Produk Kerajinan Fiberglass
Kerajinan hiasan atau bentuk souvenir. Fiberglass memiliki sifat kuat dan tahan
lama, juga karakter warnanya yang bening menjadikan kerajinan ini dapat
dibuat menyerupai air atau kaca

c. Kerajinan Gips

Bahan Produksi Kerajinan Gips

bubuk gips
plastisin/ silikon
cat akrilik

Alat Produksi Kerajinan Gips

mangkuk/ gelas
pengaduk/ senduk
cetakan plastisin
kaus

Proses Produksi Kerajinan Gips

• Bubuk gips diaduk dengan air hingga kental


• Adonan gips disiram ke dalam cetakan
• Tunggu kurang lebih 15 menit sampai kering
• Cetak dibuka
• Gips dijemur agar kering sempurna
• Gips diamplas lalu diwarnai

Produk Kerajinan Gips

Hiasan yang berbentuk patung, boneka, atau flora dan fauna.

d. Kerajinan Sabun

Bahan Produksi Kerajinan Sabun


sabun batang
sabun olahan bentuk cair dan siap dicetak.
Alat Produksi Kerajinan Sabun
butsir
jarum/kawat
pensil
spidol
cetakan silikon

Proses Produksi Kerajinan Sabun

• Sabun disketsa terlebih dahulu


• Cukil bagian dasar
• Beri tekstur pada bagian dasar dengan mata cukil yang berbeda
• Sabun hias sudah jadi
Produk Kerajinan Sabun

Produk kerajinan dari sabun tidak sekedar sebagai bahan untuk mandi
melainkan dapat berfungsi sebagai pengharum atau penghias ruang.

e. Kerajinan Polymer Clay

Bahan Produksi Kerajinan Polymer Clay


polymer clay warna warni siap pakai
benda pendukung lainnya yang dapat dihias dengan polymer clay, seperti
kotak pensil
wadah serbaguna
bingkai foto.
Alat Produksi Kerajinan Polymer Clay
cukil
alat cetak dorong
alat cetak tekan
alat cetak potong
Proses Produksi Kerajinan Polymer Clay
• Polymer clay dibentuk sedemikian rupa dengan tangan
• Buat kombinasi lain untuk menampilkan variasi bentuk
• Satu persatu manik-manik diberi lubang dengan kawat
• Panggang di atas oven untuk jenis polymer clay yang dipanaskan
• Ronce manik-manik menjadi gelang atau kalung sesuai selera
Produk kerajinan Polymer Clay
Produk yang banyak dibuat biasanya berbentuk duplikasi dari sebuah benda.
Akibatnya, terkadang mata tertipu dengan wujud duplikasi polymer clay. Orang
sulit membedakan benda yang asli dan mana yang duplikasi. Itulah keunikan
dari kerajinan bahan lunak polymer clay.

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertian kerajinan bahan lunak !


2. Getah nyatu merupakan salah satu jenis bahan lunak alam yang dapat dijadikan karya
kerajinan. Tulislah karakteristik dari getahu nyatu !
3. Tulislah minimal 4 teknik dalam proses produksi kerajinan keramik !
4. Tulislah teknik-teknik yang digunakan dalam kerajinan bahan lunak !
5. Tulislah 6 bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi kerajinan adonan tepung !
6. Tulislah 4 alat yang dibutuhkan dalam proses produksi karya kerajinan fiberglass !
7. Tulislah minimal 4 produk kerajinan dari polymer clay !
BAHAN AJAR 02

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
ASPEK : KERAJINAN
KELAS / SEMESTER : VIII / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU : 2 JAMPEL (2 x pertemuan)

I. Kompetensi Inti – Kompetensi Dasar


KI 3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KD 3.1
Peserta didik mampu :

Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian


produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif

KKM : 68

II. Indikator
3.2.1. Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan
dari bahan lunak

3.2.2. Menjelaskan kemasan penyajian produk kerajinan dari bahan lunak

III. BAHAN RANGSANGAN

IV. MATERI AJAR

A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak


Prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak meliputi :
1. Keterampilan Tangan
Kerajinan dibuat dengan menggunakan tangan. Meskipun diproduksi banyak,
produk kerajinan masih tetap ,mengandalkan tangan.
2. Keterampilan Teknik
Pembuatan benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan
didasari oleh keterampilan teknik/ keprigelan. Sehingga produk yang dihasilkan
sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan detail, rumit, dan
hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang dimiliki oleh tangan
seseorang.
3. Kedaerahan/ Tradisional
Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai nilai guna praktis,
bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik tangan namun masih
dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.

Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut:

1. Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangkan produk tersebut
dapat mempercantik diri dalam menggunakan busanaya. Contohnya produk-produk
aksesories seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.
2. Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai
contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka.
3. Kelengkapan Rumah/ Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan
tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.
4. Kelengkapan Keperluan Ritual/ Upacara Adat
Banyaknya ritual/ upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan
lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. Contohnya lilin. Lilin
banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat

Berdasarkan prinsip kebermanfaatan di atas maka kerajinan bahan lunak dapat


dikategorikan sebagai produk-produk berikut :
1. Menambah keindahan
2. Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda
3. Menjadi persyaratan pemakaian
4. Merupakan pertanda/ simbol
5. Dibuat khusus sesuai benda aslinya
6. Sebagai bagian dari karya seni

Sebelum membuat kerajinan, perlu dipahami dahulu seperti apa membuat


karya yang berkualitas, maka proses penciptaannya harus mengacu pada
persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut :

1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan
sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh : cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda
dengan nilai gunanya. Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh : piring dari
serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/ pewarna yang
dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-
biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal,
diantaranya bentuk, hiasan atau ornamen dan bahan bakunya.

Proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal berikut :


Proses perancangan Tentukan bahan Cari ide dari berbagai
sumber

Tentukan sketsa terbaik Kumpulkan alat dan


Buat sketsa karya bahan

Pembuatan produk Evaluasi/uji coba Revisi produk


produk

B. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak

Setiap produk yang siap dipasarkan, tentunya kita perlu memikirkan kemasan untuk
produk tersebut. Adanya kemasan dapat membuat produk kerajinan tahan lama dan
terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya kecil dan rentan, seperti
aksesories. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat digunakan untuk
memperindah karya kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan. Misalnya :

karya dibungkus kotak kardus


bahan tile yang transparan
plastik mika.

LATIHAN SOAL

1. Tulislah prinsip-prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak !


2. Tulislah minimal 4 manfaat kerajinan bahan lunak !
3. Tulislah minimal 4 syarat perancangan benda kerajinan !
4. Jelaskan pengertian dari kemasan dan contohnya !
BAHAN AJAR 01

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
KELAS / SEMESTER : IX / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU :2 JAMPEL

I. Kompetensi Inti – Kompetensi dasar


KI 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan ( factual,konseptual,dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya,terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

KD 3.1.
Siswa mampu:

Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
kayu, ranting, papan, balok), bambu, rotan menjadi karya kerajinan

KKM: 67

II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan kerajinan kayu, bambu, rotan
3.1.2. Mendeskripsikan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan kayu, bambu,
rotan

III. Bahan Rangsangan

Pertemua II
IV. Materi Ajar
1. Jenis dan karakteristik kerajinan bahan keras alam
Bahan keras alam adalah bahan yang berasal dari sumber daya alam hutan, bumi,
dan laut yang bersifat keras

Jenis- jenis bahan keras alam Adalah :


a. Kayu
Sifat/ Karakteristik kayu adalah :
Terdiri dari berbagai macam jenis diantaranya mahoni, pinus, jati, hitam,
nangka, kelapa, lame, albasia, sungkae, kamper, meranti, dsb
Memiliki ciri yang berbeda, selain keras, rat- rata memilki serat atau urat
kayu yang indah
Memilki lingkaran tahun
Tahan lama dan dapat dibentuk dengan cara diukir
Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, dan ada pula yang
berat seperti jati, bayam, dll
Dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati
b. Bambu
Sifat/ Karakteristik dari bambu adalah :
Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus-
menerus
Memiliki rongga sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan
Memilik ruas batang( ruas inilah yang unik dan dalam pembuatan kerajinan
sangat ditonjolkan)
Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas
Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan
c. Rotan
Sifat/ Karakteristik dari rotan adalah :
Batangnya kuat tetapi lebih kuat dari bambu, terutama serat batangnnya
sangat kokoh
Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada
yang tidak
Memilki ruas batang, namun lebih samar disbanding bambu
Tekstur batanngya halus meskipun tidak diamplas
Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan
Rotan memiliki bentuk yang panjang bias mencapai 10mm karena hidupnya
menjalar dan melilit sedangkan panjangnya selalu bertambah.

2. Proses produksi kerajinan bahan kerajinan kayu, bambu, rotan


Proses produksi kerajinan bahan kerajinan kayu, bambu, rotan meliputi :
Bahan Produksi, Alat Produksi, Proses produksi, produk kerajinan dan ragam hias

a. Kerajinan Kayu
Indonesia memilki hutan tropis yang banyak menimpan kekayaan alam kayu
terbesar di dunia. Kayu- kayu yang dihasilkannya pun banyak macamnya,
diantaranya kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo. Kayu hitam, kayu
nangka, kayu kelapa, dll.

Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik
pembuatan dan testur kayu.

Bahan Produksi Kerajinan Kayu :


Bahan Utam adalah kayu
Lem kayu
Cat kayu
Vernis
Alat Produksi Kerajinan Kayu :

Gergaji
Gergaji Scroll
Pahat
Parang
Pisau
Cukil
Kuas
Amplas
Meteran
Mesin bubut
Mesin pemotong kayu

Proses Produksi Kerajinan kayu

Membuat kerajinan kayu dapat dilakukan dengan berbagai teknik/ woodcraft.


Setiap daerah di Indonesia memiliki teknik dan finishing yang berbeda dalam
pengerjaan kerajinan kayu. Hal ini menambah keragaman budaya Indonesia.

Teknik- teknik dalam produksi kerajinan kayu :


1. Teknik Ukir
2. Teknik Bubut
3. Teknik potong sambung
4. Teknik Bor dll
Dari sekian teknik yang paling sulit adalah teknik ukir, karena mengukir
tidak sembarang orang, diperlukan keterampilan yang baik agar hasilnya
juga berkualitas dan tidak boros bahan dasar.

Ragam hias dalam produk kerajinan kayu

Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu
dengan lainnya.

Ragam hias dapat diperoleh pada benda- benda seperti kain, ukiran kayu,
rumah adat, pakaian adat beserta asesorisnya, serta senjata daerah dan music
daerah

Contoh- contoh ragam hias :

- Ragam hias toraja


- Ragam hias Jepara
- Ragam hias Padang
- Ragam Hias Papua
- Ragam Hias NTT
- Ragam Hias Dayak
- Dll

Produk kerajinan kayu:

- Kerajinan benda Pakai


Contoh : Kursi, meja, lemari, tempat tidur, vas bunga, asbak, dll
- Kerajinan Benda hias
Contoh : Miniatur kendaraan, ukiran patung, dll

b. Kerajinan Bambu
Tanaman bambu sejak dahulu dibudidayakan di Indonesia, India, Bangladesh.
Istilah lain untuk bambu adalah buluh, Aur, atau Eru.
Dalam Bahas Sikka bambu disebut Pe’li
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan
ekonomi tinggi. Di antara jenis bambu tersebut adalah bambu andong, bambu
atter, bambu tali, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu
cengkoreh dsb.
Bahan Pembuatan kerajinan bambu :
Bambu batangan/ utuh
Bambu sayatan
Paku
Pewarna politer
Cat
Lem kayu

Alat pembuatan Kerajinan Bambu ;

Parang
Pisau raut
Palu
Gergaji
Tang
Pahat
Meteran
Kuas
Bor

Proses pembuatan kerajinan bambu :

Cara memilih bambu yang baik untuk digunakan sebagai bahan kerajinan :

1. Pilih bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
2. Setelah ditebang, lalu dipotong sepanjang 2 atau sampai 3 ruas
3. Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari
4. Pilih bambu yang mempunyai ruas paling panjang agar mudah dibentuk
kerajinan apa saja

Teknik yang dapat digunakan dalam pembuatan kerajinan bambu adalah:

- Teknik anyaman
- Teknik temple atau sambung

Produk kerajinan dari bambu adalah :


Produk kerajinan dari bambu sudah banyak di buat orang adalah ;
- Sandal
- Tempat tidur
- Topi
- Celengan
- Kursi
- Meja
- Aneka alat rumah tangga
- Kap lampu
- Dll
c. Kerajinan rotan

Rotan dalam bahasa Inggrisnya adalah Rattan merupakan sejenis tanaman


akar- Akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hujan
tropis.Indonesia dapat dikatakan Sebagai penghasil rotan
terbesar di dunia karena hampir 30% rotan mentah di dunia dapat dihasilkan
oleh Indonesia.

Penghasil rotan terbesar di Indonesia adalah pulau Sulawesi dan Kalimantan.


Berbagai kerajinan rotan tersebut bukan hanya alat –alat perabot rumah tangga
Seperti Meja, kursi tutup lampu,tutup makanan,tempat payung,almari,dan tempat
Tidur, dsb

Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerajinan rotan adalah:


Rotan batang
Rotan kupasan atau kulit luar
Rotan isi
Minyak tanah
Belerang
Paku
Politur

Alat Pembuatan Kerajinan Rotan

Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan rotan adalah :

Gunting rotan
Palu
Alat pembengkok
Bor
Amplas
Gergaji
Kompor
Kuas cat
Dsb

Proses pembuatan kerajinan rotan secara garis besar terdapat dua proses pengolahan
bahan bahan baku rotan yaitu :

Pemasakkan dengan minyak tanah, untuk rotan berukuran sedang atau besar dan
Pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil.

Teknik pembuatan anyaman rotan adalah sebagai berikut :

Pembuatan kerangka,untuk produk ukuran besar seperti Meja,kursi,


Lemari ,di bentuk kerangka dengan diameter besar
Penganyaman.Tujuannya untuk membentuk produksi sesuai desain
Pengecatan.memberikan warna dasar pada produk
Finishing ,Proses yang merupakan tahap akhir dari sebuah produk

Produk Kerajinan Rotan

Produk kerajinan rotan terdiri atas 2 bagian yaitu


a. Kerajinan pakai
Kursi
Meja
Lemari
Rak
Tempat tidur
Tas
dll
b. Kerajinan hias
Hiasan gerobak becak
Vas bunga
Dll
V. Latihan soal.

1. Kayu merupakan salah satu jenis bahan keras alam yang dapat dijadikan karya
kerajinan. Tulislah minimal 4 karakteristik dari kayu
2. Tulislah minimal 4 teknik dalam proses produksi kerajinan kayu
3. Tulislah 6 bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi kerajinan bambu
4. Tulislah 8 alat yang dibutuhkan dalam proses produksi karya kerajinan rotan
5. Tulislah minimal 4 produk kerajinan dari rotan

VI. Skenario Pembelajaran

1. Pengantar 5 Menit
2. Brainstroming 5 Menit
3. Diskusi 30 menit
4. Presentasi 10 Menit
5. Penguatan 20 Menit
6. Penilaian 5 Menit
7. Refleksi 5 Menit

VII. Penilaian akhir


A. Instrumen
Bentuk : Pilihan Ganda
Petunjuk : Pilihlah satu jawaban yang dianggap paling tepat

1. Gambar di samping merupakan bahan keras alam yang dapat dijadikan karya
kerjanina. Bahan di ataas termaasuk jenis,…
a. Kayu
b. Rotan
c. Mangrove
d. Bambu
2. Mahoni, jati, Pinus merupakan golongan kayu. Berikut cirri/ karakteristik kayu
yang benar adalah
a. Memiliki rongga sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan
b. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas
c. Memilki lingkaran tahun
d. Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan

3. Perhatikan ciri- ciri bahan keras alam berikut :


a) Memilki lingkaran tahun
b) Tahan lama dan dapat dibentuk dengan cara diukir
c) Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus-
menerus
d) Memiliki rongga sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan
e) Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada
yang tidak
f) Memilki ruas batang, namun lebih samar
Berdasarkan pernyataan diatas, ciri bambu yang benar ditunjuk oleh huruf,….
a. a, b
b. c, d
c. e, f
d. a, f
4. untuk mendapatkan produk yang berkualitas baik, perlu menggunakan teknik
yang tepat pula dalam proses produksinya. Berikut teknik yang digunakan dalam
proses produksi kerajinan kayu adalah,…
a. Teknik Tempel
b. Teknik bubut
c. Teknik Lukis
d. Teknik Cetak
5. Perhatikan table Alat- alat berikut ini untuk menjawab soal no 4 dan 5

No Gambar Alat Nama Alat

Bor

Tang

2
Pisau raut

Gergaji
4

Pasangan Alat dan nama alat yang tepat dalam proses produksi kerajinan bahan
keras alam ditunjuk oleh nomor,…

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
6. Alat yang sama- sama dibutuhkan dalam proses produksi kerajinan kayu, bambu,
dan rotan ditunjuk oleh gambar nomor,,…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

7. Perhatikan table gambar produk kerajinan berikut ini

No Gambar produk Bahan produksi utama

- Kerang
1

- Tempurung

- Botol
3

- Bambu
4

Berdasarkan table di atas, pasangan gambar produk dan bahan produksi utamaa
yang tepat ditunjuk oleh nomor
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
8. Pemasakkan dengan minyak tanah dan Pengasapan dengan belerang
merupakan proses pengolahan bahan baku,….
a. Rotan
b. Bambu
c. Kayu
d. Plastik
9. Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan
lainnya. Ragam hias dapat diperoleh pada benda- benda seperti…
a. Lukisan, Tarian, Makanan
b. Kain, makanan, Alat music
c. Kain, ukiran kayu, rumah adat
d. Asesories, makanan, ritual keagamaan
10. Pembuatan kerangka, penganyaman, pengecatan dan finishing merupakan
urutan proses produksi kerajinan,…
a. Kayu
b. Logam
c. Keramik
d. rotan

B. Rubrik Penilaian

No
Kunci Jawaban/ deskriptor Skor
Soal
1 D 1
2 C 1
3 B 1
4 B 1
5 C 1
6 A 1
7 D 1
8 A 1
9 C 1
10 D 1

NA Peserta Didik = Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

VIII. Sumber Belajar


1. Prakarya SMP/MTs Kelas IX Semseter 1 Kemendikbud edisi revisi 2018

Mengetahui, Kaur Kurikulum dan Pengajaran Nita, ……………………………. 2019


Kepala SMP Negeri 1 Nita Guru Mapel Prakarya

Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Yohana F.D. Lena, A.Md
NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 005 NIP. -
BAHAN AJAR 02

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
KELAS / SEMESTER : IX / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU :2 JAMPEL

I. Kompetensi Inti – Kompetensi dasar


KI 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan ( factual,konseptual,dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya,terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

KD 3.2
Siswa mampu:

Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian, produk kerajinan dari


bahan kayu, bambu dan atau rotan yang kreatif dan inovatif

KKM: 70

II. Indikator
3.2.1. Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan
bahan kayu, bambu dan atau rotan
3.2.2. Menjelaskan kemasan penyajian produk kerajinan bahan kayu, bambu, rotan

III. Bahan Rangsangan

IV. Materi Ajar


A. Prinsip Kerajinan bahan keras
Prinsip pembuatan kerajinan bahan keras meliputi :
1. Keunikan bahan kerajinan
Setiap produk kerajinan mempunyai keunikan masing- masing berdasarkan bahan
dasarnya. Misalnya:
- Kayu memilki keunikan tekstur urat atau serat kayu yang sangan unik dan tidak
dapat ditemui pada bahan lain. Uraaat kayu menjadi penilaian teeersendiri.
- Bambu dan rotan memilku keunikan ruas yang tidak ditemui pada bahan lain.

2. Keragaman muatan nilai dalam produk kerajinan


Banyak bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan ataupun ide manusia yang
dapat berawal dari suatu pikiran dan kehendak melalui cipta karsa. Apa yang
selanjutnya dihasilkan dapat merupakan seperangkat karya dengan muatan pesan
tertentu yang sangat ditentukan oleh penciptaan kreatif manusia.

Oleh sebab itu pesan yang dapat kita peroleh berdasarkan proses berkarya ini dapat
dipilah sebagai berikut :
a. Produk dengan nilai fungsional --- Contohnya Keranjang rotan
b. Produk dengan nilai Informatif ---Contohnya Pin Kaleng
c. Produk dengan nilai Simbolik ---- Contohnya Lukisan Kaca cerita Mahabrata
d. Produk dengan nilai Prestise/ wibawa ---Contohnya tas Kulit

3. Aspek rancangan dalam produk kerajinan


Produk kerajinan mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan
pertimbangan.
Adapun faktor- faktor permasalahan obyektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum
perancangan adalah sebagai berikut :
1) Faktor Teknis
Metode Produksi yang handal
Penerapan daya mesin/ manual
Tingkat kemahiran sumber daya manusia
2) Faktor ekonomis
Pemasaran yang tahan persaingan
Sistem pemasukan atau distribusi
Kebijakan penciptaan / hak cipta
Nilai jual dan keberadaan suku cadang ( sumber daya bahan dan alat )
Selera masyarakat terhadap produk tersebut

3) Faktor Ergonomis
Kenyamanan
Keamanan
Kesesuaian
Kepaktisan

4) Faktor Sain dan teknologi


Terdapat unsur kebaruan/ temuan baru/ inovasi dan modifikasi
Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi

5) Faktor estetika
Menampilkan bentuk keindahan
Memiliki daya pikat
Terjadi keserasian
Penggarapan yang rinci/ detail
Perupaan/ pewarnaan
Kesan atau gugahan yang ditampilkan

6) Faktor Kondisi lingkungan


Nilai budaya
Kondisi lingkungan/ wilayah setempat

B. Kemasan penyajian produk kerajinan bahan kayu, bambu, rotan


Kemasan adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk
melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan- benturan terhadap benda lain
dan merupakan sentuhan akhir dari sebuah prose produksi.

Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka kemasn
biasanya dibentuk atau didesain sedemikian rupa sehingga pesan yang akan disampaikan
dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.

Kemasan harus memperhatikan juga ukuran dari produk. Namun tidak semua produk
kerajinan dapat dibuat kemasan karena ukurannnya terlalu besar.

Contoh kemasan :
- kemasan untuk souvenir dari kardus
- Kemasan berbentuk hati dari Kertas daur ulang
- Kemasan berbentuk persegi

V. Latihan soal
1. Tulislah 3 Prinsip dalam peruses produksi kerajinan bahan keras
2. Tulislah 4 muatan nilai dalam produk kerajinan
3. Tulislah 3 bagian yang termasuk dalam faktor teknis
4. Tulislah 4 bagian dari faktor ergonomis
5. Jelaskan pengertian dari kemasan

VI. Skenario Pembelajaran


a) Pengantar 5 Menit
b) Brainstroming 5 Menit
c) Diskusi 30 menit
d) Presentasi 10 Menit
e) Penguatan 20 Menit
f) Penilaian 5 Menit
g) Refleksi 5 Menit
VII. Penilaian Akhir
A. Instrumen
a) Bentuk : Pilihan Ganda
b) Petunjuk : Pilihlah satu jawaban yang dianggap paling tepat

1. Dalam proses produksi sebuah kerajinan perlu memperhatikan prinsi- prinsip. Urat kayu,
ruas bambu yang ditonjolkan dalam pembuatan karya kerajinan termasuk dalam
prinsip,…
a. Keragaman muatan nilai
b. Aspek rancangan
c. Keunikan bahan
d. Kemasan
2. Gambar di samping menunjukan keunikan dari bahan,…
a. Bambu b. Kaca c. Rotan d. Kayu
3. Berdaasarkan prinsip keragaman muatan Nilai, gambar di samping menujukan produk
dengan nilai,…
a. Nilai Prestise c. Nilai Simbbolik
b. Nilai fungsional d. nilai Informatif
4. Berdaasarkan prinsip keragaman muatan Nilai, Sebuah Keranjang dari rotan termasuk
produk dengan muatan nilai,…
a. Nilai Prestise c. Nilai Simbbolik
b. Nilai fungsional d. nilai Informatif
5. Metode produksi, Penerapan mesin atau manual, dan tingkat kemahiran, tergolong
dalam faktor,…
a. Ekonomis b. ergonomis c. Teknis d. Kondisi Lingkungan
6. Dalam aspek rancangan produk kerajinan, faktor Ekonomis meliputi,…
a. Pemasaran yang tahan persaingan
b. Kenyamanan
c. Penerapan daya mesin
d. Inovasi dan modifikasi
7. Di Kampung Riit banyak tumbuh tanaman bambu. Oleh masyarakat setempat
dimanfaatkan untuk membuat karya kerajinan. Berdasarkan prinsip Aspek rancangan
dalam produk kerajinan, ilustrasi di atas termasuk dalam faktor,…
a. Faktor teknis
b. Faktor ekonomis
c. Faktor estetika
d. Faktor Kondisi Lingkungan
8. Perhatikan pernyataan berikut :
a) Kebijakan Hak Cipta
b) Menampilkan bentuk keindahan
c) Kenyamanan
d) Perupaan atau pewarnaan
e) Nilai budaya
f) Memilki daya pikat

Berdasarkan Berdasarkan prinsip Aspek rancangan dalam produk kerajinan, yang


termasuk dalam faktor estetika ditunjuk oleh huruf,..

a. a, b, c b. b, d, f c. d,e,f d. c, d, e
9. bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi
produk dari cuaca, guncangan dan benturan- benturan terhadap benda lain dan
merupakan sentuhan akhir dari sebuah prose produksi merupakan pengertian dari,..
a. Label b. Merek c. Kemasan d. Produk
10. Kemasan yang sesuai untuk sebuah produk kerajinan berupa vas bunga dari bambu
adalah,…
a. Seng c. Kardus
b. Daun Pisang d. Plastik bening
B. Rubrik penilaian

No
Kunci Jawaban/ deskriptor Skor
Soal
1 C 1
2 D 1
3 A 1
4 B 1
5 C 1
6 A 1
7 D 1
8 B 1
9 C 1
10 D 1

NA Peserta Didik = Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

VIII. Sumber Belajar


- Prakarya SMP/MTs Kelas IX Semseter 2 Kemendikbud edisi revisi 2018

Mengetahui, Kaur Kurikulum dan Pengajaran Nita, ……………………………. 2019


Kepala SMP Negeri 1 Nita Guru Mapel Prakarya

Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Yohana F.D. Lena, A.Md
NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 005 NIP. -
BAHAN AJAR 03

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
KELAS / SEMESTER : IX / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU :2 JAMPEL

I. Kompetensi Inti – Kompetensi dasar


KI 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan ( factual,konseptual,dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya,terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

KD 3.3
Siswa mampu:

Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakteristik dan teknik pengolahan kerajinan
bahanlogam, batu dan atau plastik

KKM: 67

II. Indikator
3.3.1. Mendeskripsikan jenis dan karakteristik kerajinan bahan campuran berupa logam, batu
dan atau plastik
3.3.2. Menjelaskan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan logam, batu dan atau plastik

III. Bahan Rangsangan

IV. Materi Ajar

Bahan yang digunakan sebagai bahan dassar untuk kerajinan berbasis media campuran sangat
beragam bergantung pada sumber daya alam dari masing- masing daerah .

1 . Jenis bahan campuran yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah


A. Logam

Logam banyak jenisnya seperti perak ,emas perunggu,besi, dan, titanium. namun perak
Paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran. Logam dapat
Dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti kayu,kerang,batu dll.
daerah penghasil Kerajinann logam terdapat di Kalimantan selatan dan jawa.

B. Batu
Batu terdiri dari batu permata atau batu mulia dan batu akik. Permata yang paling
diminati di dunia adalah yang berkristal (selain jenis batu mulia seperti berlian, zamrud,
ruby,safir)
Aneka bentuk,teksrur,dan warna batu yang menarik dapat dipadukan dengan berbagai
bahan.

Contoh produk kerajinan dari batu adalah : Batu dengan kayu, batu dengan logam

C. Plastik
Plastik banyak jenisnya seperti, botol, kantong ,gelas, perabot dapur, perabot rumah
tangga, dll.
Namun botol paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, selain
Memiliki permukaan yang cukup keras juga lebih diminati karena mudah dibentuk.

Contoh produk kerajinan dari plastic adalah Plastik logam dan plastik dengan pita kain

2 . Produk dan proses kerajinan berbasis Media campuran.


Dalam berkarya tentu tidak terlepas pada rancangan. Rancangan merupakan suatu gambar
rencana atau gambar sketsa yang harus diikuti dalam proses membuat karya nantinya.
Berikut ini adalah adalah produk dan proses pembuatan kerajinan berbasis media campuran adalah:
a. Logam

Logam merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kehidupan Manusia logam
Memiliki.jenis–jenis dan nama yang berbeda-beda diantaranya, besi, aluminium, seng, tembaga,
dan logam yang lainnya .Bahan alam logam diolah dengan teknik bakar atau pemanasan
dan tempa.

Bahan produk pengolahan kerajinan logam berbasis media campuran adalah:


• Logam
• Kain
• Rotan
• Batu
• Kerang
• Dll
Alat produksi pengolahan kerajinan logam berbasis media campuran adalah :
• Alat penggilingan logam menjadi plat
• Alat patri
• Tang lancip
• Penjepit
• Dll

Produk kerajinan dari logam berbasis media campuran adalah :


• Kalung logam dengan kain sebagai tali
• Wadah lilin dari logam dan rangka logam dililit dengan rotan
• hiasan
• dll

b. Batu
Batu yang digunakan sebagai kerajinan selain batu permata atau batu mulia dan juga batu akik.
Batu permata sebenarnya adalah sebuah mineral atau batu yang dibentuk dari hasil proses
geolagi Yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga
jual tinggi.

Jenis batu akik berasal dari kata AGATE atau AGAT yang artinya sejenis mineral silika . selain batu
berwarna ada juga batu alam lain nya seperti batu cadas, batu paras yang biasa dipahat untuk
di jadikan interior dan eksterior rumah.
Teknik pengolahan batu sebagai produk kerajinan harus digerinda dahulu, kemudian dironce
atau dipahat.

Bahan Produksi kerajinan dari bahan batu berbasis media campuran adalah :
• Batu
• Kayu
• Logam
• Dll
Alat produksi pengolahan kerajinan batu berbasis media campuran adalah :
• Pahat
• Gerinda
• Mesin pemotong batu
• Ember
• Alat penghalus batu
• Alat pemecah batu
• Dll

Produk pengolahan kerajinan batu berbasis media campuran adalah :


• Batu dengan logam
• Batu dengan kayu

c. Plastik

Berbagai macam penggunan plastik mulai dari pembungkus makanan, bahan


kecantikan ,alat rumah tangga sampai alat perangkat elektronik. Sifat plastik yang
mudah dibuat, ringan Praktis dan murah menjadi satu pertimbangan besarnya
penggunaan barang berbahan plastik.
Indonesia merupakan daerah penghasil plastik urutan ke 2 di dunia setelah tiongkok.

Bahan produk kerajinan plastik berbasis media campuran adalah :


• Plastik
• Kayu
• Kain
• Logam
• Dll
Alat produk kerajinan plastik berbasis media campuran adalah :
• Gunting
• Alat penggiling plastik
• Lem
• Dll
Produk pengolahan kerajinan plastik berbasis media campuran adalah :
• Plastik dengan seng
• Plastik dengan kayu

V. Latihan soal
1. Tulislah 4 jenis batu mulia
2. Tulislah 4 jenis bahan yang tergolong logam
3. Tulislah urutan teknik pengolahan batu
4. Tulislah bahan dan alat produksi pengolahan kerajinan Logam
5. Tulislah bahan dan alat produksi pengolahan kerajinan batu
6. Tulislah bahan dan alat produksi pengolahan kerajinan plastik

VI. Skenario Pembelajaran


1. Pengantar 5 Menit
2. Brainstroming 5 Menit
3. Diskusi 30 menit
4. Presentasi 10 Menit
5. Penguatan 20 Menit
6. Penilaian 5 Menit
7. Refleksi 5 Menit

VII. Penilaian Akhir


a. Instrumen
a) Bentuk : Pilihan Ganda
b) Petunjuk : Pilihlah satu jawaban yang dianggap paling tepat

1. Kerajinan berbasis media campuran seperti logam mempunyai banyak jenis. Berikut ini
yang tergolong logam yg tepat adalah,…
a. Emas, Safir, ruby
b. Akik, Perak, Giok
c. Titanium, Berlian, Perunggu
d. Emas, Perak, Perunggu
2. Gambar di samping menunjukan keunikan dari bahan,…
a. Emas b. Batu c. Plastik d. Logam
3. Untuk mengolah logam menjadi produk kerajinan sesuai bentuk/ sketsa, maka teknik
pertama yang harus dilakukan adalah,…
a. Dibakar b. Ditempa c. Dironce d. Digerinda
4. Alat patri, Tang lancip, pencepit merupakan beberapa alat yang dibutuhkan dalam
proses produksi kerajinan bahan,…
a. Batu b. Plastik c. Logam d. Berlian
5. Urutan teknik pengolahan kerajinan batu yang benar adalah,…
a. Dibakar/ Pemanasan -- Ditempa c. Digilling- Dibakar
b. Digerinda- Dironce/ Dipahat d. Dipress/ digiling - Dicetak
6. Perhatikan gambar produk kerajinan berikut untuk menjawab soal no. 6 dan 7

1 2 3
4

5 6 7 8

Gambar di atas menunjukan berbagai produk kerajinan. Gambar yang menunjukan


produk kerajinan dari plastik ditunjuk oleh gambar nomor,…
a. 1 dan 2 b. 3 dan 4 c. 5 dan 6 d. 7 dan 8
7. Gambar di atas menunjukan berbagai produk kerajinan. Gambar yang menunjukan
produk kerajinan dari Logam ditunjuk oleh gambar nomor,…
a. 1 dan 3 b. 2 dan 5 c. 4 dan 5 d. 2 dan 8
8. Perhatikan gambar untuk menjawab soal n0. 8-10

1 2 3

4 5
6
Gambar di atas menunjukan berbagai alat produksi kerajinan. Gambar yang
menunjukan alat produksi kerajinan plastik ditunjuk oleh nomor,…
a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 5 d. 3 dan 6
9. Gambar no. 1 dan 4 merupakan alat produksi kerajinan,…
a. Batu b. Logam c. Plastik d. Akik
10. Fungsi dari alat no 5 adalah untuk,..
a. Mengahaluskan batu
b. Memecah batu
c. Menghancurkan plastik
d. Mematri logam

a. Rubrik penilaian

No
Kunci Jawaban/ deskriptor Skor
Soal
1 D 1
2 B 1
3 A 1
4 C 1
5 B 1
6 A 1
7 C 1
8 D 1
9 B 1
10 A 1

NA Peserta Didik = Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

B. Sumber Belajar
- Prakarya SMP/MTs Kelas IX Semseter 2 Kemendikbud edisi revisi 2018

Mengetahui, Kaur Kurikulum dan Pengajaran Nita, ……………………………. 2019


Kepala SMP Negeri 1 Nita Guru Mapel Prakarya

Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Yohana F.D. Lena, A.Md
NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 005 NIP. -
BAHAN AJAR 1
Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / II

Alokasi Waktu : 2x Pertemuan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KD : 3.1. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakteristik dan teknik pengolahan serat
dan tekstil

Indikator : 3.1.1 Menjelaskan pengertian serat

3.1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis serat tumbuhan dan tekstil serta karakteristiknya

3.1.3 Mengidentifikasi teknik pengolahan serat dan tekstil

3.1.4 Mengidentifikasi syarat perancangan benda kerajinan

3.1.5 Mengidentifikasi produk kerajinan serat tumbuhan

3.1.6 Mengidentifikasi produk kerajinan serat hewan

3.1.7 Menjelaskan kemasan produk kerajinan bahan serat

Pertemuan Pertama

3.1.1 Menjelaskan pengertian serat

3.1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis serat tumbuhan dan tekstil serta karakteristiknya

3.1.3 Mengidentifikasi teknik pengolahan serat dan tekstil

BAHAN RANGSANGAN

Indonesia memiliki kekayaan alam alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan
banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia
telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif,
dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu,
Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan dengan proses yang lebih
mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin. Kekayaan budaya Indonesia
menjadi modal munculnya keberagaman produk kerajianan di Indonesia. Produk kerajinan
tersebut diantaranya berasal dari bahan alam yang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh
karena itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah memiliki kekhasan.

Contoh gambar jenis bahan serat alam (guru menyiapkan media pembelajaran)

MATERI AJAR

A. Pengertian Serat
Serat adalah : Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan
molekul penyusunannya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya
memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 ( 1 sampai dengan 1000).

B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat


Bahan serat alam dapat di golongkan menjadi tiga jenis yaitu : yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan mineral.
1. Serat dari Tumbuhan
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian
tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah
menjadi serat alam.
Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat
sebagai berikut :
a. Serat dari biji
Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi
persyaratan untuk di olah sebagai bahan serat.
Contohnya : biji dari pohon kapas dan kapuk.
b. Serat dari batang
Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan
yang lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis
batang yang berkambium ataupun tidak berkambium.
Contohnya : batang pohon anggrek, melinjo(tidak berkambium) mahkota
dewa, beringin (berkambium)
c. Serat dari daun
Tumbuhan yang dapat di olah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah
banyak. Namun banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan
baku produk tekstil.
Contoh : daun nanas, daun pandan berduri, eceng gondok.
d. Serat berasal dari buah
Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang
menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah
banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa.
Buah kelapa memilki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak
digunakan sebagai bahan serat.
2. Serat dari Hewan
Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat
tersebut memilki tekstur yang lembut dan halus, sifat serat hewan
menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin
sangat bermanfaat serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah
bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk
tekstil diantaranya stapel dan filamen.
Jenis-jenis serat dari Hewan :
a. Serat dari stapel
Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang di sebut dengan
wol. Contohnya : domba, unta, dan kelinci.
b. Serat dari filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat
yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk
kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu di pintal menjadi
benang.

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan
seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau
elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memilki beberapa karakteristik
seperti bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap
keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar.

Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut,
tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar
matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar,
berbauh seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam,
bulat serta mudah dihancurkan.

Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan
tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan
terhadap jamur dan bakteri.
C. Teknik Pengolahan Serat dan Tekstil
Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses
pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil
secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang
yang disebut pemintalan.
2. Pengulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan diguklungkan mengunakan alat penggulungan
benang
3. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat.
Selanjutnya benang dikeringkan
4. Penenunan benang menjadi kain
Setelah kering benang dapat ditindak lanjuti dengan proses penenun menjadi
kain.

D. Proses produksi kerajinan bahan Serat


Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk
atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik – teknik dasar dalam keterampilan
kerajinan tekstil dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame
dan tapestri sbb:
1. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri.
Menenun mengunkan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang –
benang lungsi sebagai jalur jalanya benang tenunan atau pakan.
2. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan – bahan lain yang bisa
dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan
(manual) atau mesin jahit.
3. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang atau lebih membentuk ikatan
yang diinginkan. Atau menyatukan helaian kain yang satu dengan yang lainya
mengunakan alat pengikat untuk membentu pola tertentu. ikatan ini dapat
berupa simpul ataupun pola warna.

LATIHAN - LATIHAN SOAL

1. Sebutkan jenis serat alam yang anda ketahui !


2. Sebutkan jenis serat yang berasal dari tumbuhan !
3. Sebutkan contoh jenis serat dari stapel !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Jelaskan pengertian serat !


2. Sebut dan jelaskan Jenis dan karakteristik bahan serat!
3. Sebutkan karakteristik dari bahan tekstil (Kapas) !
4. Jelaskan teknik pengolahan bahan serat !
5. Sebutkan teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar Skor 2
dan molekul penyusunannya terorientasi, terutama kearah panjang.
Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar. Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai jawaban Skor 0
2. 1. serat dari tumbuhan Skor 6
a. serat dari biji
beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai
bahan serat. Contoh, biji dari pohon kapas dan kapuk.
b.serat dari batang
Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis
batang yang berkambium atau tidak berkambium. Contoh, batang
pohon anggrek, melinjo, beringin.
c.serat dari daun
banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku
produk tekstil. Contoh, daun nanas, daun pandan berduri, daun
eceng gondok.
d.serat berasal dari buah
Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah
kelapa.buah kelapa memilki sabut yang melapisi buah. Sabut
tersebut banyak digunakan sebagai bahan serat.
2.serat dari hewan
a. serat dari stapel
stapel : serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan
wol. Contoh, domba, unta, kelinci.
b.serat dari filamen
filamen : serat yang berbentuk jaringan. Contoh, serat yang berasal
dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk
kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal
menjadi benang.

Jika siswa menjawab 5 Skor 5


Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai dengan jawaban Skor 0
3. Karakteristik dari bahan tekstil : Skor 5
- Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
- Mudah kusut
- Mudah menyerap keringat
- Rentan terhadap jamur
- Mudah terbakar
Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika Siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0

4. Pemintalan benang Skor 4


Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan
pengolahan kapas menjadi benang yang disebut
pemintalan.
Pengulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan diguklungkan
mengunakan alat penggulungan benang
Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk
memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang
dikeringkan
Penenunan benang menjadi kain
Setelah kering benang dapat ditindak lanjuti dengan
proses penenun menjadi kain.

Jika Siswa menjelaskan 3 Skor 3


Jika Siswa menjelaskan 2 Skor 2
Jika siswa menjelaskan 1 Skor 1
Jika Siswa menjelaskan salah/ tidak menjawab Skor 0
5. Adapun teknik – teknik dasar dalam keterampilan kerajinan Skor 3
tekstil dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat
celup, makrame dan tapestri sbb:
Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan
produk kerajinan tapestri. Menenun mengunkan alat
spanram atau bingkai yang direntangkan benang –
benang lungsi sebagai jalur jalanya benang tenunan
atau pakan.
Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan
bahan – bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan
benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan
(manual) atau mesin jahit.
Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang
atau lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Atau
menyatukan helaian kain yang satu dengan yang
lainya mengunakan alat pengikat untuk membentu
pola tertentu. ikatan ini dapat berupa simpul
ataupun pola warna.

Jika siswa menjawab 2 Skor 2


Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0
Pertemuan Kedua

Indikator : 3.1.4. Mengidentifikasi syarat perancangan benda kerajinan


3.1.5 Mengidentifikasi produk kerajinan serat tumbuhan
3.1.6 Mengidentifikasi produk kerajinan serat hewan
3.1.7 Menjelaskan kemasan produk kerajinan bahan serat

BAHAN RANGSANGAN

Contoh gambar produk kerajinan serat tumbuhan

MATERI AJAR

A. Produk dan Proses kerajinan Bahan Serat


a. Syarat Perancangan Benda Kerajinan
Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat
karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaanya harus mengacu pada
persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sbb:
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkok untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh: cangkir di desain ada pegangannya
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda
dengan nilai gunanya. Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh : piring dari
serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang
dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa
saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari
bentuk, hiasan/ ornamen, dan bahan bakunya.
b. Produk Kerajinan Bahan Serat Tumbuhan
Serat tumbuhan yang biasa digunakan untuk kerajinan diantaranya daun eceng
gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang/pelepah pisang, daun
kelapa/janur, daun lontar, daun pandan dan daun pohon gebang. Selain daun
ada juga akar, biji dan batang.
Bahan Serat Tumbuhan
Berikut ini merupakan bahan serat alam dari tumbuhan yang dapat diolah
menjadi produk kerajinan.

Bahan-bahan serat tumbuhan dapat menghasilkan produk kerajinan


tangan seperti tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik
pembuatannya sebagian besar dengan cara dianyam. Ada juga yang
menggunakan teknik tempel/jahit.
Sedangkan proses persiapan pembuatan bahan baku yang digunakan
biasanya dengan cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar
matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus
direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium
benzoat/zat pengawet lainnya sehingga bahan serat alam dapat tahan
lama tanpa jamur.
Alat Produksi Kerajinan Serat Tumbuhan
Adapun peralatan yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan dalam
serat tumbuhan adalah sbb :
Hasil kerajinan dari serat alam
Bahan serat alam yang berasal dari serat/sabut kelapa dapat diproduksi
sebagai keset atau bahkan sebagai isi bantal. Bahan serat alam dari
daun/pelepah pisang, pandan/eceng gondok, dapat diproduksi menjadi
berbagai bentuk kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan juga fungsi hias
dengan menggunakan teknik anyam. Contoh hasil kerajinan dari serat
alam sbb:

c. Produk Kerajinan Serat Hewan


Serat hewan yang biasa dibuat untuk bahan dasar kerjinan adalah bulu domba,
serat ulat sutera, bulu biri-biri, dan kulit hewan. Bulu domba memilki ketebalan
yang cukup untuk dibuat kerajinan fesyen seperti syal, baju hangat, kaos kaki,
rompi, topi, sepatu, tas, sarung bantal kursi dan taplak.
Daerah penghasil bulu domba sebagai produk kerajinan diantaranya Tapos
Indramayu.
Bahan Serat Hewan
Berikut merupakan bahan serat dari hewan yang dapat diolah menjadi
produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup sederhana yaitu
dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung.
Bahan-bahan serat hewan dapat diolah dengan berbagai cara dan
dilakukan dengan berbagai tahap pengolahan seperti pencukuran,
pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan dan kemudian dipintal.
Hasil dari pemintalan diperoleh benang yang dapat dijadikan sejumlah
produk yang bernilai jual tinggi. Produk yang dihasilkan dari bulu domba
sering diolah dengan teknik tenun. Serat bulu domba/wol memiliki
kelebihan diantaranya berat, hangat dan halus.
Alat Produksi Kerajinan Serat Hewan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan dari serat hewan
sebagai berikut :
Hasil Kerajinan dari Serat Hewan
Pembuatan produk kerajinan dari bahan serat hewan baik yang dibuat
sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat sebagai fungsional
memilki prosedur yang berbeda. Bahan serat hewan dari sutra dapat
diproduksi menjadi kain sutera. Sedang kain sutera sendiri masih dapat
diolah kembali menjadi berbagai produk kerajinan lainnya misalnya batik,
kain ikat celup, busana dan syal. Bahan serat hewan dapat diproduksi
menjadi berbagai bentuk kerajinan yang memilki fungsi pakai dan fungsi
hias dengan menggunakan teknik jahit, tenun dan rajut.
Contoh produk kerajinan dari serat hewan.

B. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat


Dilihat dari fungsinya kemasan memiliki 4 fungsi utama yaitu :
1. Menjual produk
2. Melindungi produk
3. Memudahkan penggunaan produk
4. Memperindah penampilan produk
Keempat fungsi tersebut penting diperhatikan agar dapat meningkatkan daya
jual produk. Kemasan sebagai pelengkap produk dengan tujuan agar produk
terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi
seperti logam, plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca dan mika. Pilihan bahan
kemasan harus disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas.

LATIHAN-LATIHAN SOAL !

1. Sebutkan syarat-syarat perancangan benda kerajinan !


2. Sebutkan contoh syarat kenyamanan dalam perancangan benda kerajinan !
3. Serat tumbuhan apa saja yang bisa digunakan untuk produk kerajinan !
4. Sebutkan alat produksi kerajinan serat tumbuhan !
5. Apa fungsi kemasan !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Sebut dan jelaskan syarat-syarat perancangan benda kerajinan !


2. Sebutkan hasil kerajinan tangan dari serat tumbuhan (5) !
3. Jelaskan cara mengolah bahan serat hewan !
4. Sebutkan teknik pembuatan kerajinan dari serat hewan dan tumbuhan (5) !
5. Sebut dan jelaskan fungsi kemasan kerajinan bahan serat !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Syarat-syarat perancangan benda kerajinan : Skor 10
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis,
yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan. Contoh mangkok untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi
kenyamanan bagi pemakainya. Contoh: cangkir di
desain ada pegangannya
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara
bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya.
Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran
kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan
pemakainya. Contoh : piring dari serat kelapa harus
mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna
yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan
sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih
dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan
sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal,
diantaranya dari bentuk, hiasan/ ornamen, dan
bahan bakunya.

Jika siswa menjawab 4 syarat Skor 8


Jika siswa menjawab 3 syarat Skor 6
Jika siswa menjawab 2 syarat Skor 4
Jika siswa menjawab 1 syarat Skor 2
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
2. Hasil kerajinan tangan dari serat tumbuhan : Skor 5
- Tas
- Dompet
- Topi
- Alas meja
- Tempat lampu
Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
3. Cara mengolah bahan serat hewan dilakukan dengan beberapa tahap Skor 5
pengolahan seperti : pencukuran, pembersihan dengan cara
pencucian, pengeringan dan kemudian dipintal.

Jika siswa menjawab 4 kata kunci Skor 4


Jika siswa menjawab 3 kata kunci Skor 3
Jika siswa menjawab 2 kata kunci Skor 2
Jika Siswa menjawab 1 kata kunci Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0

4. Teknik kerajinan serat tumbuhan dan hewan : Skor 5


Anyam
Tempel
Jahit
Tenun
Rajut
Jika Siswa menjawab 4 teknik Skor 4
Jika Siswa menjawab 3 teknik Skor 3
Jika siswa menjawab 2 teknik Skor 2
Jika Siswa menjawab 1 teknik Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
5. Fungsi kemasan kerajinan bahan serat : Skor 4
1. Menjual produk
2. Melindungi produk
3. Memudahkan penggunaan produk
4. Memperindah penampilan produk
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab Skor 0

BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / II

Alokasi Waktu : 2x Pertemuan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KD : 3.2.Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian


produk kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang keratif dan inovatif

Indikator : 3.2.1 mengidentifikasi fungsi kerajinan tekstil

3.2.2 Menjelaskan prinsip kerajinan tekstil

3.2.3 menjelaskan jenis dan karakteristik kerajinan tekstil

3.2.4 Menjelaskan proses produksi kerajinan tekstil

3.2.5 Menjelaskan kemasan produk kerajinan tekstil

Pertemuan Pertama

3.2.1 Mengidentifikasi fungsi kerajinan tekstil

3.2.2 Menjelaskan prinsip kerajinan tekstil

3.2.3 Menjelaskan jenis dan karakteristik kerajinan tekstil

BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR

A. Fungsi Kerajinan Tekstil


Fungsi Penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai
pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias. Contoh hiasan
dinding.
Fungsi benda pakai
Kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.
Contoh busana, tas, asesioris dll.
Fungsi kelengkapan ritual
Kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis
berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya kain ulos yang dikenakan saat
upacara pernikahan, pemakaman dan pesta adat lainnya.
Fungsi simbolik
Kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi mealambangkan hal
tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun dan batik yang
dibuat dengan motif simbolik.
Selain itu, kerajinan tekstil yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama
memiliki nilai ekonomis. Kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.

B. Prinsip Kerajinan Tekstil


1. Keunikan Bahan Kerajinan
Sumber daya alam yang dihasilkan laut berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik
ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat memiliki kekayaan alam
diantaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat) dll.
Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam, bahan
buatan, bahan limbah organik dan bahan limbah anorgnik.
Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beranekaragam memberi insipirasi bagi
perajin Indonesia untuk memanfaatkan bahan alam sebagai media/ bahan berkreasi.
Kreatifitas para perajin dan seniman sejak zaman prasejarah hingga kini dari
generasi ke generasi dikerjakan secara turun-temurun hingga melahirkan karya
kerajinan yang bersifat kedaerahan yang disebut dengan seni tradisional. Setiap
daerah memilki ciri khas yang unik dan menarik sebagai identitas daerah setempat
sesuai dengan bahan dasar kerajinan yang terkandung pada setiap daerah.
Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan dapat digunakan sebagai
kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam membuat fungsi hias ataupun fungsi
pakai menggunakan berbagai teknik diantaranya teknik jahit untuk tekstil
menggunakan alat mesin jahit. Teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat.
Teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen. Teknik sulam untuk serat dan
pita menggunakan jarum.
Ada juga teknik yang tidak menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan
tangan saja. Contohnya teknik lipat untuk origami dll.
2. Keterampilan tangan
Dalam sejarah istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau perajin dahulunya
merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi ‘kekriyaaan’.
Kesadaran material adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang
ada pada kita/kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan sesuatu yang
berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dalam perkakas itu. Artinya
kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial
dsbnya. Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan disebut perajin.
Dalam pembuatan produk kerajinan membutuhkan beberapa orang/beberapa
tenaga kerja. Contoh : kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja
melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga
bagian membatik, mewarna, melorot dan melakukan finishing. Oleh karena itu,
seorang perajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian dibidang masing-
masing.
3. Unsur Estetik
Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja
melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai
ekonomisnya. Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat
dari aspek bentuk, warna, ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan
kebeanekaragaman bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan baik bentuk
dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada
proporsi, komposisi keseimbangan dan kesatuan irama serta pusat perhatian
sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai
penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan.
4. Unsur hiasan
Unsur hiasan adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara diantaranya
dilukis, diukir dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk
kerajinan yaitu :
a. Hiasan pada permukaan produk yaitu hiasan yang dibuat setelah produk
kerajinan selesai dibuat.
b. Hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat
sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.
Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memilki keunikan dan
karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ragam hias daerah
diaplikasikan pada bermacam-macam benda seperti kain, ukiran pada rumah
dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana
daerah, asesoris dan perhiasan.
Ragam memiliki makna simbolik, sehingga perajin perlu memahami tujuan dari
pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada
produk kerajinan tersebut. Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk
kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Untuk kerajinan
fungsi hias maupun fungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk
sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda aga lebih terlihat artistik.

C. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil


Jenis rancangan sebuah kerajinan tekstil dapat diwujudkan dalam kesatuan bahan dan
teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan karakteristik
dari kerajinan tekstil. Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan
yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur.

Dalam pembuatan kerajinan tekstil terdapat 2 macam teknik yaitu :


1. Structural Technic
Adalah susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang
dibentuk dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat
dengan teknik rajut.
2. Decorative Technic
Adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan
efek visual dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit lalu
diberi hiasan dengan sulam pita.
Kedua teknik tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Teknik struktural memiliki
kecendurangan lebih klasik, unik, rumit dan detail karena bentuk kerajinan tekstil yang
dibuat dibentuk langsung saat membuat. Sedangkan teknik decorative memiliki
kecenderungan hanya menghias permukaan sebuah benda. Teknik decorative memiliki
unsur kekuatan memperindah sebuah benda menjadi lebih menarik dan anggun
dibanding sebelumnya.

LATIHAN-LATIHAN SOAL !

1. Apa fungsi kerajinan tekstil !


2. Sebutkan contoh kerajinan tekstil sebagai benda pakai !
3. Apa prinsip kerajinan tekstil !
4. Sebutkan teknik pembuatan kerajinan tekstil !

SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Sebut dan jelaskan fungsi kerajinan tekstil !


2. Sebutkan prinsip kerajinan tekstil (4)!
3. Sebut dan jelaskan 2 macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil !
4. Jelaskan perbedaan karakteristik dari teknik struktural dan teknik dekoratif !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Fungsi kerajinan tekstil : Skor 8
Fungsi Penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada
suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak
memiliki makna tertentu selain menghias. Contoh hiasan
dinding.
Fungsi benda pakai
Kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan
sebagai kebutuhan sehari-hari. Contoh busana, tas, asesioris
dll.
Fungsi kelengkapan ritual
Kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan
berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan
dan spiritual. Contohnya kain ulos yang dikenakan saat
upacara pernikahan, pemakaman dan pesta adat lainnya.
Fungsi simbolik
Kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga
berfungsi mealambangkan hal tertentu yang berhubungan
dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun dan batik
yang dibuat dengan motif simbolik.
Selain itu, kerajinan tekstil yang bertujuan sebagai fungsi hias
dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis.
Kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.

Jika siswa menjawab 3 fungsi Skor 6


Jika siswa menjawab 2 fungsi Skor 4
Jika siswa menjawab 1 fungsi Skor 2
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
2. Prinsip kerajinan tekstil : Skor 4
Keunikan bahan kerajinan
Keterampilan tangan
Unsur estetik
Unsur hiasan/ornamen
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
3. 2 macam teknik pembuatan kerajinan tekstil : Skor 4
1. Structural Technic
Adalah susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur dari
suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan yang
dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang
dibuat dengan teknik rajut.
2. Decorative Technic
Adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada
permukaan busana yang memberikan efek visual dan
memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang
dijahit lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

Jika siswa menjawab 1 Skor 2


Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0

4. Perbedaan karakteristik teknik struktural dan teknik decorative : Skor 4


Kedua teknik tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda. Teknik struktural memiliki kecendurangan lebih
klasik, unik, rumit dan detail karena bentuk kerajinan
tekstil yang dibuat dibentuk langsung saat membuat.
Sedangkan teknik decorative memiliki kecenderungan
hanya menghias permukaan sebuah benda. Teknik
decorative memiliki unsur kekuatan memperindah sebuah
benda menjadi lebih menarik dan anggun dibanding
sebelumnya.

Jika Siswa menjawab hanya 3 kata kunci Skor 3


Jika Siswa menjawab 2 kata kunci Skor 2
Jika siswa menjawab 1 kata kunci Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
Pertemuan Kedua
Indikator :

3.2.4 Menjelaskan proses produksi kerajinan tekstil

3.2.5 Menjelaskan kemasan produk kerajinan tekstil

BAHAN RANGSANGAN

Siswa membawa contoh produk kerajinan tekstil

MATERI AJAR

A. Tujuan dari kerajinan tekstil sebagai fungsi hias.


Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan sbb :
1. Untuk memenuhi kebutuhan
Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan tekstil, fungsi
hias yaitu untuk penghias. Sedangkan produk kerajinan tekstil fungsi pakai digunakan
sesuai kebutuhan. Contoh hiasan dinding, fesyen, aksesioris dan elemen estetis interior.
2. Kerajinan tekstil hasil pengembangan
Kerajinan tekstil dengan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi bahan dan
teknik. Salah satu cara yang dilakukan dengan menambahkan hiasan pada sebagian
karya agar terlihat lebih unik dan menarik.
B. Proses Produksi kerajinan tekstil
1. Tapestri
Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM,
terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia,
terutama India, Turki dan Cina. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal
sebagai penghasil permadani yang mendunia, dan dikerjakan dengan manual
keterampilan tangan maupun dengan mesin. Menenun bagi orang Indonesia merupakan
suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang
harus dipatuhi dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama dan
lingkungan telah mempengaruhi para penenun dan mengungkapkan jiwa pada selembar
kain hasil tenunan mereka.
a. Bahan pembuatan hiasan tapestri
Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sbb :
• Benang tipis untuk lungsi contohnya benang katun/nilon tipis
• Benang tebal untuk pakan contohnya benang katun/nilon tebal
b. Alat pembuat hiasan tapestri
Alat yang digunakan untuk pembuatan tapestri adalah sbb :
• Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
• Batang kayu, bentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat
benang pakan yang berjalan. Dalam tenun/anyam memiliki dua susunan
benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang
tenunan/anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna /motif terstruktur.
c. Proses pembuatan tapestri
Berikut disajikan proses pembuatan hiasan tenun sederhana.

2. Batik
Sejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam
sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna pada batik ditujukan untuk
mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli
meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding gua-gua di Indonesia.
Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling
sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah.
Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan
ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias
diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok.
Jenis-jenis batik
- Batik pedalaman (klasik)
Adalah pengkategorian batik yang berkembang dimasa lalu. Dahulu
pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga
tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan sehingga
jarang dijumpai dilingkungan masyarakat luas. Batik keraton adalah
batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat
kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut
terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasih dan
seimbang. Para pembatik keraton membuat batik dengan cara yang
tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan.
Para pembatik keraton ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan
serta arahan arsitokat Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa
kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biru
tua (wedelan), dan soga/coklat. Batik pedalaman sering disebut juga
sebagai batik klasik. Akibat perkembangan masyarakat, maka batik
dapat keluar dari kalangan keraton dan menyebar keseluruh pelosok
tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.
- Batik pesisir
Adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar
benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar
Pulau Jawa dan budaya asing seperti Cina dan India serta agama Hindu
dan Budha yang menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak
yang beraneka ragam.
Ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan dan kasar
dibandingkan dengan batik keraton. Warna-warna yang digunakan
mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis seperti merah,
biru,hijau, kuning bahkan ada pula yang orange, ungu dan warna mudah
lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia memilki banyak motif
yang bermakna sesuai dengan budaya masing-masing daerah. Misalnya
motif trumtum, melambangkan cinta kasih yang tulus tanpa syarat,
abadi dan semakin lama semakin terasa subur berkembang. Motif
bunga dan tumbuhan memilki makna untuk selalu menjaga kelestarian
alam.
a. Bahan produksi batik
Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah :
Kain putih
Kain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain
prima, kain merses, kain sutra dan katun doby. Kain katun lebih mudah
menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis polester.
Malam / lilin
Lilin yang biasa disebut malam adalah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. Sebelum digunakan lilin atau malam harus dicairkan terlebih
dahulu dengan cara dipanaskan diatas kompor. Malam yang
dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam/lilin biasa.
Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, tidak mudah copot
saat pencelupan tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses
pelorotan. Lilin malam dalam proses membatik berfungsi untuk
merintang warna agar tidak masuk dalam serat kain dibagian yang tidak
dikehendaki.
Zat pewarna batik
Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna
alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaanya harus
dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari
napthol, indigosol, reaktif dan frozen. Sedang pewarna alami berbentuk
padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak
zat warna alamiah. Contohnya kayu secang, kulit manggis dan indigo
dan jelawe.
b. Alat produksi batik
Canting
Adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan.
Canting terdiri dari canting tulis dan canting cat. Fungsinya semacam
pena yang di isi lilin malam cair sebagai tintanya.
Canting tulis terdiri dari beberapa cucuk atau lubang, ada yang terdiri
dari 1 dengan berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada
yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3. Canting jenis ini tidak
membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai
dengan gambar/motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung
pengulangan. Membatik dengan cap harus dialasi dengan bahan
berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain dan plastik.
Kompor
Adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor
yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.
Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan
dibuat dari logam baja/tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya
mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat.
Selain yang disebutkan ada juga kursi pendek, pemidangan/gawangan
untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola
batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
c. Proses pembuatan batik
Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik
tulis, serta teknik campur cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukan
dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Batik tulis dikerjakan
dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal dalam
permukaan kain. Batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukan
untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan
menjadi lebih dan mudah.
Proses pembatikan dapat diuraikan sbb :
- Nganji
Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat
dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
- Ngemplong
Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan
alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap
malam dan warna.
- Nyungging
Membuat pola di atas kertas
- Njaplak
Menjiplak pola dari kertas ke kain.
- Nglowong
Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
- Ngiseni
Memberi isian motif ke dalam pola besar.
- Nembok
Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap
berwarna putih saat di lorot.
- Nyolet
Memberi warna dengan kuas/kayu dengan ujung spon.
- Nyelup
Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
- Mopok
Memberi isian pada latar belakang pola.
- Nglorod
Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif
batik terlihat.
- Nanahi
Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
- Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.
3. Sulam
Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat dipermukaan kain
atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam
telah dikembangkan dengan pita dan benang nilon yang tebal dan kaku. Kain dan
benang yang dipakai untuk sulaman berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak
ribuan tahun yang lalu, kain/benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk
membuat sulaman. Sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun dan rayon.
Sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk jelujur,
tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang dan sebagainya.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi tiga, sbb :
a. Sulam datar
Hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
c. Sulam timbul
Hasil sulaman membentuk tekstur dipermukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Beberapa jenis sulaman yang berkembang saat ini :

Sulam kepala peniti

Merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang


berukuran kecil.

Sulam bayang
Merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain
warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman
dilakukan pada bagian atas kain dasar.
Sulam renda bangku
Merupakan jenis sulaman yang memiliki fungsi sebagai renda baju/taplak dan
lainnya. Di buat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda
bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang
bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memilki
lubang benang dengan berukurran besar.

Jenis sulam yang masih dilakukan secara turun menurun oleh masyarakat Sumatera
Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku.
Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak orang dibeberapa daerah
lain, termasuk masyarakat Jakarta.
4. Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan
benang dan jarum.
Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi adalah teknik
menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang
berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya, diselesaikan dengan jahit tangan teknik
sulam yang menggunakan tusuk hias feston.

Adapun jenis-jenis jahit aplikasi terdiri dari :


a. Jahit aplikasi standar (onlay)
Adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara
membuat gambar pada kain, kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain
kemudian diselesaikan dengan teknik sulam.
Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.
b. Jahit aplikasi pada potong sisip (inlay)
Adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melobangi bagian
dasar yang telah digambari motif sesuai dengan rencana.
c. Jahit aplikasi pada potong motif
Adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada
pada kain, kemudian ditempel pada permukaan kain.
d. Jahit aplikasi pada lipat potong
Adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin.
Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam data.
e. Jahit aplikasi pengisian
Adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau
mesin.Caranya sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan
kain yang berbeda warna.
Alat produksi jahit aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit
pada umumnya. Alat tersebut diantaranya adalah jarum jahit tangan, gunting,
jarum pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk benang, pemidangan,
pensil/kapur jahit, cukil/pendedel dan seterika.
Bahan produksi jahit aplikasi
Bahan yang biasa yang digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari benang
jahit atau sulam, kain bermotif/polos, atau kain perca. Selain itu kain felt atau
flanel yang memiliki ratusan ragam warna sebagai bahan aplikasi.
Proses pembuatan jahit aplikasi
- Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan gambar dengan
pensil warna di atas kertas
- Buat pola sesuai desain. Gunting pola dan tempelkan pada kain dasar.
Jahitlah satu persatu dengan tusuk feston.
- Mulailah tempelkan bagian kepala boneka beruang seperti mata dan
hidung.
- Buatlah pita untuk bagian leher dan tempelkan pada kain dasar. Jahit
sekeliling kain dasar putih dan tempel pada bantal biru dengan tusuk
feston.
- Buatlah pita dengan bahan bermotif. Buat kerutan melingkar dua susun.
Pada bagian tengah sematkan kancing.
- Hasil akhir dari jahit aplikasi dengsan bentuk bantal sederhana.
C. Kemasan produk kerajinan Tekstil
Perlu diingat ke empat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu.
Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat
adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat
digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen.
LATIHAN-LATIHAN SOAL !

1. Sebutkan tujuan kerajinan tekstil sebagai fungsi hias !


2. Sebutkan teknik-teknik kerajinan tekstil !
3. Sebutkan jenis-jenis batik !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Sebutkan alat dan bahan pembuatan hiasan tapestri !


2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis batik !
3. Sebut dan jelaskan proses pembatikan !(6)
4. Tulislah 3 hasil akhir sulaman !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Alat dan bahan pembuatan hiasan tapestri : Skor 4
Bahan : benang tipis untuk lungsi dan benang tebal untuk pakan.
Alat : kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi dan batang
kayu pengikat benang pakan.

Jika siswa menjawab 3 kata kunci Skor 3


Jika siswa menjawab 2 kata kunci Skor 2
Jika siswa menjawab 1 kata kunci Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
2. Jenis-jenis batik : Skor 4
-Batik pedalaman (klasik)
Adalah pengkategorian batik yang berkembang dimasa lalu. Dahulu
pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman.
-Batik pesisir
Adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar
benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar
Pulau Jawa dan budaya asing seperti Cina dan India serta agama
Hindu dan Budha yang menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai
corak yang beraneka ragam.
Jika siswa menjawab 1 jenis batik Skor 2
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
3. Proses pembatikan: Skor 6
-Nganji
Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat
dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
-Ngemplong
Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul
menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah
menyerap malam dan warna.
-Nyungging
Membuat pola di atas kertas
-Njaplak
Menjiplak pola dari kertas ke kain.
-Nglowong
Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
-Ngiseni
Memberi isian motif ke dalam pola besar.

Jika siswa menjawab 5 proses Skor 5


Jika siswa menjawab 4 proses Skor 4
Jika siswa menjawab 3 proses Skor 3
Jika siswa menjawab 2 proses Skor 2
Jika siswa menjawab 1 proses Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
4. Tiga hasil akhir sulaman : Skor 3
a. Sulam datar
Hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-
lubang seperti menerawang.
c. Sulam timbul
Hasil sulaman membentuk tekstur dipermukaan kain
sesuai motif yang dibuat.

Jika siswa menjawab 2 Skor 2


Jika siswa menajwab 1 Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
BAHAN AJAR 1
Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / II

Alokasi Waktu : 2x Pertemuan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KD : 3.1. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakteristik dan teknik pengolahan serat
dan tekstil

Indikator : 3.1.1 Menjelaskan pengertian serat

3.1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis serat tumbuhan dan tekstil serta karakteristiknya

3.1.3 Mengidentifikasi teknik pengolahan serat dan tekstil

3.1.4 Mengidentifikasi syarat perancangan benda kerajinan

3.1.5 Mengidentifikasi produk kerajinan serat tumbuhan

3.1.6 Mengidentifikasi produk kerajinan serat hewan

3.1.7 Menjelaskan kemasan produk kerajinan bahan serat

Pertemuan Pertama

3.1.1 Menjelaskan pengertian serat

3.1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis serat tumbuhan dan tekstil serta karakteristiknya

3.1.3 Mengidentifikasi teknik pengolahan serat dan tekstil

BAHAN RANGSANGAN

Indonesia memiliki kekayaan alam alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan
banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia
telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif,
dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu,
Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan dengan proses yang lebih
mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin. Kekayaan budaya Indonesia
menjadi modal munculnya keberagaman produk kerajianan di Indonesia. Produk kerajinan
tersebut diantaranya berasal dari bahan alam yang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh
karena itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah memiliki kekhasan.

Contoh gambar jenis bahan serat alam (guru menyiapkan media pembelajaran)

MATERI AJAR

A. Pengertian Serat
Serat adalah : Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan
molekul penyusunannya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya
memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 ( 1 sampai dengan 1000).

B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat


Bahan serat alam dapat di golongkan menjadi tiga jenis yaitu : yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan mineral.
1. Serat dari Tumbuhan
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian
tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah
menjadi serat alam.
Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat
sebagai berikut :
a. Serat dari biji
Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi
persyaratan untuk di olah sebagai bahan serat.
Contohnya : biji dari pohon kapas dan kapuk.
b. Serat dari batang
Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan
yang lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis
batang yang berkambium ataupun tidak berkambium.
Contohnya : batang pohon anggrek, melinjo(tidak berkambium) mahkota
dewa, beringin (berkambium)
c. Serat dari daun
Tumbuhan yang dapat di olah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah
banyak. Namun banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan
baku produk tekstil.
Contoh : daun nanas, daun pandan berduri, eceng gondok.
d. Serat berasal dari buah
Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang
menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah
banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa.
Buah kelapa memilki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak
digunakan sebagai bahan serat.
2. Serat dari Hewan
Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat
tersebut memilki tekstur yang lembut dan halus, sifat serat hewan
menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin
sangat bermanfaat serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah
bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk
tekstil diantaranya stapel dan filamen.
Jenis-jenis serat dari Hewan :
a. Serat dari stapel
Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang di sebut dengan
wol. Contohnya : domba, unta, dan kelinci.
b. Serat dari filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat
yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk
kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu di pintal menjadi
benang.

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan
seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau
elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memilki beberapa karakteristik
seperti bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap
keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar.

Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut,
tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar
matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar,
berbauh seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam,
bulat serta mudah dihancurkan.

Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan
tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan
terhadap jamur dan bakteri.
C. Teknik Pengolahan Serat dan Tekstil
Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses
pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil
secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang
yang disebut pemintalan.
2. Pengulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan diguklungkan mengunakan alat penggulungan
benang
3. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat.
Selanjutnya benang dikeringkan
4. Penenunan benang menjadi kain
Setelah kering benang dapat ditindak lanjuti dengan proses penenun menjadi
kain.

D. Proses produksi kerajinan bahan Serat


Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk
atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik – teknik dasar dalam keterampilan
kerajinan tekstil dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame
dan tapestri sbb:
1. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri.
Menenun mengunkan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang –
benang lungsi sebagai jalur jalanya benang tenunan atau pakan.
2. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan – bahan lain yang bisa
dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan
(manual) atau mesin jahit.
3. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang atau lebih membentuk ikatan
yang diinginkan. Atau menyatukan helaian kain yang satu dengan yang lainya
mengunakan alat pengikat untuk membentu pola tertentu. ikatan ini dapat
berupa simpul ataupun pola warna.

LATIHAN - LATIHAN SOAL

1. Sebutkan jenis serat alam yang anda ketahui !


2. Sebutkan jenis serat yang berasal dari tumbuhan !
3. Sebutkan contoh jenis serat dari stapel !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Jelaskan pengertian serat !


2. Sebut dan jelaskan Jenis dan karakteristik bahan serat!
3. Sebutkan karakteristik dari bahan tekstil (Kapas) !
4. Jelaskan teknik pengolahan bahan serat !
5. Sebutkan teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar Skor 2
dan molekul penyusunannya terorientasi, terutama kearah panjang.
Suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar. Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai jawaban Skor 0
2. 1. serat dari tumbuhan Skor 6
a. serat dari biji
beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai
bahan serat. Contoh, biji dari pohon kapas dan kapuk.
b.serat dari batang
Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis
batang yang berkambium atau tidak berkambium. Contoh, batang
pohon anggrek, melinjo, beringin.
c.serat dari daun
banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku
produk tekstil. Contoh, daun nanas, daun pandan berduri, daun
eceng gondok.
d.serat berasal dari buah
Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah
kelapa.buah kelapa memilki sabut yang melapisi buah. Sabut
tersebut banyak digunakan sebagai bahan serat.
2.serat dari hewan
a. serat dari stapel
stapel : serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan
wol. Contoh, domba, unta, kelinci.
b.serat dari filamen
filamen : serat yang berbentuk jaringan. Contoh, serat yang berasal
dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk
kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal
menjadi benang.

Jika siswa menjawab 5 Skor 5


Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai dengan jawaban Skor 0
3. Karakteristik dari bahan tekstil : Skor 5
- Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
- Mudah kusut
- Mudah menyerap keringat
- Rentan terhadap jamur
- Mudah terbakar
Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika Siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0

4. Pemintalan benang Skor 4


Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan
pengolahan kapas menjadi benang yang disebut
pemintalan.
Pengulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan diguklungkan
mengunakan alat penggulungan benang
Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk
memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang
dikeringkan
Penenunan benang menjadi kain
Setelah kering benang dapat ditindak lanjuti dengan
proses penenun menjadi kain.

Jika Siswa menjelaskan 3 Skor 3


Jika Siswa menjelaskan 2 Skor 2
Jika siswa menjelaskan 1 Skor 1
Jika Siswa menjelaskan salah/ tidak menjawab Skor 0
5. Adapun teknik – teknik dasar dalam keterampilan kerajinan Skor 3
tekstil dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat
celup, makrame dan tapestri sbb:
Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan
produk kerajinan tapestri. Menenun mengunkan alat
spanram atau bingkai yang direntangkan benang –
benang lungsi sebagai jalur jalanya benang tenunan
atau pakan.
Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan
bahan – bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan
benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan
(manual) atau mesin jahit.
Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang
atau lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Atau
menyatukan helaian kain yang satu dengan yang
lainya mengunakan alat pengikat untuk membentu
pola tertentu. ikatan ini dapat berupa simpul
ataupun pola warna.

Jika siswa menjawab 2 Skor 2


Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0
Pertemuan Kedua

Indikator : 3.1.4. Mengidentifikasi syarat perancangan benda kerajinan


3.1.5 Mengidentifikasi produk kerajinan serat tumbuhan
3.1.6 Mengidentifikasi produk kerajinan serat hewan
3.1.7 Menjelaskan kemasan produk kerajinan bahan serat

BAHAN RANGSANGAN

Contoh gambar produk kerajinan serat tumbuhan

MATERI AJAR

A. Produk dan Proses kerajinan Bahan Serat


a. Syarat Perancangan Benda Kerajinan
Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat
karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaanya harus mengacu pada
persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sbb:
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkok untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh: cangkir di desain ada pegangannya
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda
dengan nilai gunanya. Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh : piring dari
serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang
dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa
saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari
bentuk, hiasan/ ornamen, dan bahan bakunya.
b. Produk Kerajinan Bahan Serat Tumbuhan
Serat tumbuhan yang biasa digunakan untuk kerajinan diantaranya daun eceng
gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang/pelepah pisang, daun
kelapa/janur, daun lontar, daun pandan dan daun pohon gebang. Selain daun
ada juga akar, biji dan batang.
Bahan Serat Tumbuhan
Berikut ini merupakan bahan serat alam dari tumbuhan yang dapat diolah
menjadi produk kerajinan.
Bahan-bahan serat tumbuhan dapat menghasilkan produk kerajinan
tangan seperti tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik
pembuatannya sebagian besar dengan cara dianyam. Ada juga yang
menggunakan teknik tempel/jahit.
Sedangkan proses persiapan pembuatan bahan baku yang digunakan
biasanya dengan cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar
matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus
direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium
benzoat/zat pengawet lainnya sehingga bahan serat alam dapat tahan
lama tanpa jamur.
Alat Produksi Kerajinan Serat Tumbuhan
Adapun peralatan yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan dalam
serat tumbuhan adalah sbb :
Hasil kerajinan dari serat alam
Bahan serat alam yang berasal dari serat/sabut kelapa dapat diproduksi
sebagai keset atau bahkan sebagai isi bantal. Bahan serat alam dari
daun/pelepah pisang, pandan/eceng gondok, dapat diproduksi menjadi
berbagai bentuk kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan juga fungsi hias
dengan menggunakan teknik anyam. Contoh hasil kerajinan dari serat
alam sbb:

c. Produk Kerajinan Serat Hewan


Serat hewan yang biasa dibuat untuk bahan dasar kerjinan adalah bulu domba,
serat ulat sutera, bulu biri-biri, dan kulit hewan. Bulu domba memilki ketebalan
yang cukup untuk dibuat kerajinan fesyen seperti syal, baju hangat, kaos kaki,
rompi, topi, sepatu, tas, sarung bantal kursi dan taplak.
Daerah penghasil bulu domba sebagai produk kerajinan diantaranya Tapos
Indramayu.
Bahan Serat Hewan
Berikut merupakan bahan serat dari hewan yang dapat diolah menjadi
produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup sederhana yaitu
dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung.
Bahan-bahan serat hewan dapat diolah dengan berbagai cara dan
dilakukan dengan berbagai tahap pengolahan seperti pencukuran,
pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan dan kemudian dipintal.
Hasil dari pemintalan diperoleh benang yang dapat dijadikan sejumlah
produk yang bernilai jual tinggi. Produk yang dihasilkan dari bulu domba
sering diolah dengan teknik tenun. Serat bulu domba/wol memiliki
kelebihan diantaranya berat, hangat dan halus.
Alat Produksi Kerajinan Serat Hewan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan dari serat hewan
sebagai berikut :
Hasil Kerajinan dari Serat Hewan
Pembuatan produk kerajinan dari bahan serat hewan baik yang dibuat
sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat sebagai fungsional
memilki prosedur yang berbeda. Bahan serat hewan dari sutra dapat
diproduksi menjadi kain sutera. Sedang kain sutera sendiri masih dapat
diolah kembali menjadi berbagai produk kerajinan lainnya misalnya batik,
kain ikat celup, busana dan syal. Bahan serat hewan dapat diproduksi
menjadi berbagai bentuk kerajinan yang memilki fungsi pakai dan fungsi
hias dengan menggunakan teknik jahit, tenun dan rajut.
Contoh produk kerajinan dari serat hewan.

B. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat


Dilihat dari fungsinya kemasan memiliki 4 fungsi utama yaitu :
1. Menjual produk
2. Melindungi produk
3. Memudahkan penggunaan produk
4. Memperindah penampilan produk
Keempat fungsi tersebut penting diperhatikan agar dapat meningkatkan daya
jual produk. Kemasan sebagai pelengkap produk dengan tujuan agar produk
terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi
seperti logam, plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca dan mika. Pilihan bahan
kemasan harus disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas.

LATIHAN-LATIHAN SOAL !

1. Sebutkan syarat-syarat perancangan benda kerajinan !


2. Sebutkan contoh syarat kenyamanan dalam perancangan benda kerajinan !
3. Serat tumbuhan apa saja yang bisa digunakan untuk produk kerajinan !
4. Sebutkan alat produksi kerajinan serat tumbuhan !
5. Apa fungsi kemasan !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Sebut dan jelaskan syarat-syarat perancangan benda kerajinan !


2. Sebutkan hasil kerajinan tangan dari serat tumbuhan (5) !
3. Jelaskan cara mengolah bahan serat hewan !
4. Sebutkan teknik pembuatan kerajinan dari serat hewan dan tumbuhan (5) !
5. Sebut dan jelaskan fungsi kemasan kerajinan bahan serat !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Syarat-syarat perancangan benda kerajinan : Skor 10
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis,
yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan. Contoh mangkok untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi
kenyamanan bagi pemakainya. Contoh: cangkir di
desain ada pegangannya
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara
bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya.
Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran
kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan
pemakainya. Contoh : piring dari serat kelapa harus
mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna
yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan
sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih
dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan
sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal,
diantaranya dari bentuk, hiasan/ ornamen, dan
bahan bakunya.

Jika siswa menjawab 4 syarat Skor 8


Jika siswa menjawab 3 syarat Skor 6
Jika siswa menjawab 2 syarat Skor 4
Jika siswa menjawab 1 syarat Skor 2
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
2. Hasil kerajinan tangan dari serat tumbuhan : Skor 5
- Tas
- Dompet
- Topi
- Alas meja
- Tempat lampu
Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
3. Cara mengolah bahan serat hewan dilakukan dengan beberapa tahap Skor 5
pengolahan seperti : pencukuran, pembersihan dengan cara
pencucian, pengeringan dan kemudian dipintal.

Jika siswa menjawab 4 kata kunci Skor 4


Jika siswa menjawab 3 kata kunci Skor 3
Jika siswa menjawab 2 kata kunci Skor 2
Jika Siswa menjawab 1 kata kunci Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0

4. Teknik kerajinan serat tumbuhan dan hewan : Skor 5


Anyam
Tempel
Jahit
Tenun
Rajut
Jika Siswa menjawab 4 teknik Skor 4
Jika Siswa menjawab 3 teknik Skor 3
Jika siswa menjawab 2 teknik Skor 2
Jika Siswa menjawab 1 teknik Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
5. Fungsi kemasan kerajinan bahan serat : Skor 4
1. Menjual produk
2. Melindungi produk
3. Memudahkan penggunaan produk
4. Memperindah penampilan produk
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab Skor 0

BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / II

Alokasi Waktu : 2x Pertemuan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KD : 3.2.Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian


produk kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang keratif dan inovatif

Indikator : 3.2.1 mengidentifikasi fungsi kerajinan tekstil

3.2.2 Menjelaskan prinsip kerajinan tekstil

3.2.3 menjelaskan jenis dan karakteristik kerajinan tekstil

3.2.4 Menjelaskan proses produksi kerajinan tekstil

3.2.5 Menjelaskan kemasan produk kerajinan tekstil

Pertemuan Pertama

3.2.1 Mengidentifikasi fungsi kerajinan tekstil

3.2.2 Menjelaskan prinsip kerajinan tekstil

3.2.3 Menjelaskan jenis dan karakteristik kerajinan tekstil

BAHAN RANGSANGAN
MATERI AJAR

A. Fungsi Kerajinan Tekstil


Fungsi Penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai
pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias. Contoh hiasan
dinding.
Fungsi benda pakai
Kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.
Contoh busana, tas, asesioris dll.
Fungsi kelengkapan ritual
Kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis
berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya kain ulos yang dikenakan saat
upacara pernikahan, pemakaman dan pesta adat lainnya.
Fungsi simbolik
Kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi mealambangkan hal
tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun dan batik yang
dibuat dengan motif simbolik.
Selain itu, kerajinan tekstil yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama
memiliki nilai ekonomis. Kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.

B. Prinsip Kerajinan Tekstil


1. Keunikan Bahan Kerajinan
Sumber daya alam yang dihasilkan laut berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik
ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat memiliki kekayaan alam
diantaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat) dll.
Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam, bahan
buatan, bahan limbah organik dan bahan limbah anorgnik.
Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beranekaragam memberi insipirasi bagi
perajin Indonesia untuk memanfaatkan bahan alam sebagai media/ bahan berkreasi.
Kreatifitas para perajin dan seniman sejak zaman prasejarah hingga kini dari
generasi ke generasi dikerjakan secara turun-temurun hingga melahirkan karya
kerajinan yang bersifat kedaerahan yang disebut dengan seni tradisional. Setiap
daerah memilki ciri khas yang unik dan menarik sebagai identitas daerah setempat
sesuai dengan bahan dasar kerajinan yang terkandung pada setiap daerah.
Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan dapat digunakan sebagai
kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam membuat fungsi hias ataupun fungsi
pakai menggunakan berbagai teknik diantaranya teknik jahit untuk tekstil
menggunakan alat mesin jahit. Teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat.
Teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen. Teknik sulam untuk serat dan
pita menggunakan jarum.
Ada juga teknik yang tidak menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan
tangan saja. Contohnya teknik lipat untuk origami dll.
2. Keterampilan tangan
Dalam sejarah istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau perajin dahulunya
merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi ‘kekriyaaan’.
Kesadaran material adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang
ada pada kita/kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan sesuatu yang
berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dalam perkakas itu. Artinya
kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial
dsbnya. Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan disebut perajin.
Dalam pembuatan produk kerajinan membutuhkan beberapa orang/beberapa
tenaga kerja. Contoh : kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja
melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga
bagian membatik, mewarna, melorot dan melakukan finishing. Oleh karena itu,
seorang perajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian dibidang masing-
masing.
3. Unsur Estetik
Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja
melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai
ekonomisnya. Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat
dari aspek bentuk, warna, ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan
kebeanekaragaman bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan baik bentuk
dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada
proporsi, komposisi keseimbangan dan kesatuan irama serta pusat perhatian
sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai
penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan.
4. Unsur hiasan
Unsur hiasan adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara diantaranya
dilukis, diukir dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk
kerajinan yaitu :
a. Hiasan pada permukaan produk yaitu hiasan yang dibuat setelah produk
kerajinan selesai dibuat.
b. Hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat
sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.
Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memilki keunikan dan
karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ragam hias daerah
diaplikasikan pada bermacam-macam benda seperti kain, ukiran pada rumah
dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana
daerah, asesoris dan perhiasan.
Ragam memiliki makna simbolik, sehingga perajin perlu memahami tujuan dari
pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada
produk kerajinan tersebut. Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk
kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Untuk kerajinan
fungsi hias maupun fungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk
sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda aga lebih terlihat artistik.

C. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil


Jenis rancangan sebuah kerajinan tekstil dapat diwujudkan dalam kesatuan bahan dan
teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan karakteristik
dari kerajinan tekstil. Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan
yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur.

Dalam pembuatan kerajinan tekstil terdapat 2 macam teknik yaitu :


1. Structural Technic
Adalah susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang
dibentuk dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat
dengan teknik rajut.
2. Decorative Technic
Adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan
efek visual dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit lalu
diberi hiasan dengan sulam pita.
Kedua teknik tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Teknik struktural memiliki
kecendurangan lebih klasik, unik, rumit dan detail karena bentuk kerajinan tekstil yang
dibuat dibentuk langsung saat membuat. Sedangkan teknik decorative memiliki
kecenderungan hanya menghias permukaan sebuah benda. Teknik decorative memiliki
unsur kekuatan memperindah sebuah benda menjadi lebih menarik dan anggun
dibanding sebelumnya.

LATIHAN-LATIHAN SOAL !

1. Apa fungsi kerajinan tekstil !


2. Sebutkan contoh kerajinan tekstil sebagai benda pakai !
3. Apa prinsip kerajinan tekstil !
4. Sebutkan teknik pembuatan kerajinan tekstil !

SKENARIO PEMBELAJARAN
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Sebut dan jelaskan fungsi kerajinan tekstil !


2. Sebutkan prinsip kerajinan tekstil (4)!
3. Sebut dan jelaskan 2 macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil !
4. Jelaskan perbedaan karakteristik dari teknik struktural dan teknik dekoratif !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Fungsi kerajinan tekstil : Skor 8
Fungsi Penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada
suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak
memiliki makna tertentu selain menghias. Contoh hiasan
dinding.
Fungsi benda pakai
Kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan
sebagai kebutuhan sehari-hari. Contoh busana, tas, asesioris
dll.
Fungsi kelengkapan ritual
Kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan
berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan
dan spiritual. Contohnya kain ulos yang dikenakan saat
upacara pernikahan, pemakaman dan pesta adat lainnya.
Fungsi simbolik
Kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga
berfungsi mealambangkan hal tertentu yang berhubungan
dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun dan batik
yang dibuat dengan motif simbolik.
Selain itu, kerajinan tekstil yang bertujuan sebagai fungsi hias
dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis.
Kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.

Jika siswa menjawab 3 fungsi Skor 6


Jika siswa menjawab 2 fungsi Skor 4
Jika siswa menjawab 1 fungsi Skor 2
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
2. Prinsip kerajinan tekstil : Skor 4
Keunikan bahan kerajinan
Keterampilan tangan
Unsur estetik
Unsur hiasan/ornamen
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
3. 2 macam teknik pembuatan kerajinan tekstil : Skor 4
1. Structural Technic
Adalah susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur dari
suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan yang
dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang
dibuat dengan teknik rajut.
2. Decorative Technic
Adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada
permukaan busana yang memberikan efek visual dan
memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang
dijahit lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

Jika siswa menjawab 1 Skor 2


Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0

4. Perbedaan karakteristik teknik struktural dan teknik decorative : Skor 4


Kedua teknik tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda. Teknik struktural memiliki kecendurangan lebih
klasik, unik, rumit dan detail karena bentuk kerajinan
tekstil yang dibuat dibentuk langsung saat membuat.
Sedangkan teknik decorative memiliki kecenderungan
hanya menghias permukaan sebuah benda. Teknik
decorative memiliki unsur kekuatan memperindah sebuah
benda menjadi lebih menarik dan anggun dibanding
sebelumnya.

Jika Siswa menjawab hanya 3 kata kunci Skor 3


Jika Siswa menjawab 2 kata kunci Skor 2
Jika siswa menjawab 1 kata kunci Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
Pertemuan Kedua
Indikator :

3.2.4 Menjelaskan proses produksi kerajinan tekstil

3.2.5 Menjelaskan kemasan produk kerajinan tekstil

BAHAN RANGSANGAN

Siswa membawa contoh produk kerajinan tekstil

MATERI AJAR

A. Tujuan dari kerajinan tekstil sebagai fungsi hias.


Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan sbb :
1. Untuk memenuhi kebutuhan
Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan tekstil, fungsi
hias yaitu untuk penghias. Sedangkan produk kerajinan tekstil fungsi pakai digunakan
sesuai kebutuhan. Contoh hiasan dinding, fesyen, aksesioris dan elemen estetis interior.
2. Kerajinan tekstil hasil pengembangan
Kerajinan tekstil dengan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi bahan dan
teknik. Salah satu cara yang dilakukan dengan menambahkan hiasan pada sebagian
karya agar terlihat lebih unik dan menarik.
B. Proses Produksi kerajinan tekstil
1. Tapestri
Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM,
terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia,
terutama India, Turki dan Cina. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal
sebagai penghasil permadani yang mendunia, dan dikerjakan dengan manual
keterampilan tangan maupun dengan mesin. Menenun bagi orang Indonesia merupakan
suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang
harus dipatuhi dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama dan
lingkungan telah mempengaruhi para penenun dan mengungkapkan jiwa pada selembar
kain hasil tenunan mereka.
a. Bahan pembuatan hiasan tapestri
Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sbb :
• Benang tipis untuk lungsi contohnya benang katun/nilon tipis
• Benang tebal untuk pakan contohnya benang katun/nilon tebal
b. Alat pembuat hiasan tapestri
Alat yang digunakan untuk pembuatan tapestri adalah sbb :
• Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
• Batang kayu, bentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat
benang pakan yang berjalan. Dalam tenun/anyam memiliki dua susunan
benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang
tenunan/anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna /motif terstruktur.
c. Proses pembuatan tapestri
Berikut disajikan proses pembuatan hiasan tenun sederhana.

2. Batik
Sejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam
sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna pada batik ditujukan untuk
mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli
meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding gua-gua di Indonesia.
Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling
sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah.
Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan
ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias
diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok.
Jenis-jenis batik
- Batik pedalaman (klasik)
Adalah pengkategorian batik yang berkembang dimasa lalu. Dahulu
pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga
tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan sehingga
jarang dijumpai dilingkungan masyarakat luas. Batik keraton adalah
batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat
kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut
terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasih dan
seimbang. Para pembatik keraton membuat batik dengan cara yang
tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan.
Para pembatik keraton ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan
serta arahan arsitokat Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa
kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biru
tua (wedelan), dan soga/coklat. Batik pedalaman sering disebut juga
sebagai batik klasik. Akibat perkembangan masyarakat, maka batik
dapat keluar dari kalangan keraton dan menyebar keseluruh pelosok
tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.
- Batik pesisir
Adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar
benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar
Pulau Jawa dan budaya asing seperti Cina dan India serta agama Hindu
dan Budha yang menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak
yang beraneka ragam.
Ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan dan kasar
dibandingkan dengan batik keraton. Warna-warna yang digunakan
mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis seperti merah,
biru,hijau, kuning bahkan ada pula yang orange, ungu dan warna mudah
lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia memilki banyak motif
yang bermakna sesuai dengan budaya masing-masing daerah. Misalnya
motif trumtum, melambangkan cinta kasih yang tulus tanpa syarat,
abadi dan semakin lama semakin terasa subur berkembang. Motif
bunga dan tumbuhan memilki makna untuk selalu menjaga kelestarian
alam.
a. Bahan produksi batik
Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah :
Kain putih
Kain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain
prima, kain merses, kain sutra dan katun doby. Kain katun lebih mudah
menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis polester.
Malam / lilin
Lilin yang biasa disebut malam adalah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. Sebelum digunakan lilin atau malam harus dicairkan terlebih
dahulu dengan cara dipanaskan diatas kompor. Malam yang
dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam/lilin biasa.
Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, tidak mudah copot
saat pencelupan tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses
pelorotan. Lilin malam dalam proses membatik berfungsi untuk
merintang warna agar tidak masuk dalam serat kain dibagian yang tidak
dikehendaki.
Zat pewarna batik
Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna
alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaanya harus
dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari
napthol, indigosol, reaktif dan frozen. Sedang pewarna alami berbentuk
padat yang direbus dalam beberapa jam, hingga menghasilkan ekstrak
zat warna alamiah. Contohnya kayu secang, kulit manggis dan indigo
dan jelawe.
b. Alat produksi batik
Canting
Adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan.
Canting terdiri dari canting tulis dan canting cat. Fungsinya semacam
pena yang di isi lilin malam cair sebagai tintanya.
Canting tulis terdiri dari beberapa cucuk atau lubang, ada yang terdiri
dari 1 dengan berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada
yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3. Canting jenis ini tidak
membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai
dengan gambar/motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung
pengulangan. Membatik dengan cap harus dialasi dengan bahan
berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain dan plastik.
Kompor
Adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor
yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.
Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan
dibuat dari logam baja/tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya
mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat.
Selain yang disebutkan ada juga kursi pendek, pemidangan/gawangan
untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola
batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
c. Proses pembuatan batik
Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik
tulis, serta teknik campur cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukan
dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Batik tulis dikerjakan
dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal dalam
permukaan kain. Batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukan
untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan
menjadi lebih dan mudah.
Proses pembatikan dapat diuraikan sbb :
- Nganji
Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat
dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
- Ngemplong
Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan
alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap
malam dan warna.
- Nyungging
Membuat pola di atas kertas
- Njaplak
Menjiplak pola dari kertas ke kain.
- Nglowong
Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
- Ngiseni
Memberi isian motif ke dalam pola besar.
- Nembok
Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap
berwarna putih saat di lorot.
- Nyolet
Memberi warna dengan kuas/kayu dengan ujung spon.
- Nyelup
Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
- Mopok
Memberi isian pada latar belakang pola.
- Nglorod
Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif
batik terlihat.
- Nanahi
Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
- Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.
3. Sulam
Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat dipermukaan kain
atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam
telah dikembangkan dengan pita dan benang nilon yang tebal dan kaku. Kain dan
benang yang dipakai untuk sulaman berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak
ribuan tahun yang lalu, kain/benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk
membuat sulaman. Sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun dan rayon.
Sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk jelujur,
tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang dan sebagainya.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi tiga, sbb :
a. Sulam datar
Hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
c. Sulam timbul
Hasil sulaman membentuk tekstur dipermukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Beberapa jenis sulaman yang berkembang saat ini :

Sulam kepala peniti

Merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang


berukuran kecil.

Sulam bayang
Merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain
warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman
dilakukan pada bagian atas kain dasar.
Sulam renda bangku
Merupakan jenis sulaman yang memiliki fungsi sebagai renda baju/taplak dan
lainnya. Di buat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda
bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang
bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memilki
lubang benang dengan berukurran besar.

Jenis sulam yang masih dilakukan secara turun menurun oleh masyarakat Sumatera
Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku.
Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak orang dibeberapa daerah
lain, termasuk masyarakat Jakarta.
4. Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan
benang dan jarum.
Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi adalah teknik
menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang
berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya, diselesaikan dengan jahit tangan teknik
sulam yang menggunakan tusuk hias feston.

Adapun jenis-jenis jahit aplikasi terdiri dari :


a. Jahit aplikasi standar (onlay)
Adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara
membuat gambar pada kain, kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain
kemudian diselesaikan dengan teknik sulam.
Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.
b. Jahit aplikasi pada potong sisip (inlay)
Adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melobangi bagian
dasar yang telah digambari motif sesuai dengan rencana.
c. Jahit aplikasi pada potong motif
Adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada
pada kain, kemudian ditempel pada permukaan kain.
d. Jahit aplikasi pada lipat potong
Adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin.
Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam data.
e. Jahit aplikasi pengisian
Adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau
mesin.Caranya sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan
kain yang berbeda warna.
Alat produksi jahit aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit
pada umumnya. Alat tersebut diantaranya adalah jarum jahit tangan, gunting,
jarum pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk benang, pemidangan,
pensil/kapur jahit, cukil/pendedel dan seterika.
Bahan produksi jahit aplikasi
Bahan yang biasa yang digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari benang
jahit atau sulam, kain bermotif/polos, atau kain perca. Selain itu kain felt atau
flanel yang memiliki ratusan ragam warna sebagai bahan aplikasi.
Proses pembuatan jahit aplikasi
- Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan gambar dengan
pensil warna di atas kertas
- Buat pola sesuai desain. Gunting pola dan tempelkan pada kain dasar.
Jahitlah satu persatu dengan tusuk feston.
- Mulailah tempelkan bagian kepala boneka beruang seperti mata dan
hidung.
- Buatlah pita untuk bagian leher dan tempelkan pada kain dasar. Jahit
sekeliling kain dasar putih dan tempel pada bantal biru dengan tusuk
feston.
- Buatlah pita dengan bahan bermotif. Buat kerutan melingkar dua susun.
Pada bagian tengah sematkan kancing.
- Hasil akhir dari jahit aplikasi dengsan bentuk bantal sederhana.
C. Kemasan produk kerajinan Tekstil
Perlu diingat ke empat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu.
Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat
adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat
digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen.
LATIHAN-LATIHAN SOAL !

1. Sebutkan tujuan kerajinan tekstil sebagai fungsi hias !


2. Sebutkan teknik-teknik kerajinan tekstil !
3. Sebutkan jenis-jenis batik !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10
menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Sebutkan alat dan bahan pembuatan hiasan tapestri !


2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis batik !
3. Sebut dan jelaskan proses pembatikan !(6)
4. Tulislah 3 hasil akhir sulaman !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Alat dan bahan pembuatan hiasan tapestri : Skor 4
Bahan : benang tipis untuk lungsi dan benang tebal untuk pakan.
Alat : kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi dan batang
kayu pengikat benang pakan.

Jika siswa menjawab 3 kata kunci Skor 3


Jika siswa menjawab 2 kata kunci Skor 2
Jika siswa menjawab 1 kata kunci Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
2. Jenis-jenis batik : Skor 4
-Batik pedalaman (klasik)
Adalah pengkategorian batik yang berkembang dimasa lalu. Dahulu
pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman.
-Batik pesisir
Adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar
benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar
Pulau Jawa dan budaya asing seperti Cina dan India serta agama
Hindu dan Budha yang menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai
corak yang beraneka ragam.
Jika siswa menjawab 1 jenis batik Skor 2
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
3. Proses pembatikan: Skor 6
-Nganji
Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat
dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
-Ngemplong
Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul
menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah
menyerap malam dan warna.
-Nyungging
Membuat pola di atas kertas
-Njaplak
Menjiplak pola dari kertas ke kain.
-Nglowong
Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
-Ngiseni
Memberi isian motif ke dalam pola besar.

Jika siswa menjawab 5 proses Skor 5


Jika siswa menjawab 4 proses Skor 4
Jika siswa menjawab 3 proses Skor 3
Jika siswa menjawab 2 proses Skor 2
Jika siswa menjawab 1 proses Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
4. Tiga hasil akhir sulaman : Skor 3
a. Sulam datar
Hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-
lubang seperti menerawang.
c. Sulam timbul
Hasil sulaman membentuk tekstur dipermukaan kain
sesuai motif yang dibuat.

Jika siswa menjawab 2 Skor 2


Jika siswa menajwab 1 Skor 1
Jika siswa tidak menjawab Skor 0
BAHAN AJAR 01

SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 1 NITA


MATA PELAJARAN : PRAKARYA
KELAS / SEMESTER : VIII / GENAP
TAHUN AJARAN : 2018 / 2019
ALOKASI WAKTU : 2 JAMPEL (2 x pertemuan)

I. Kompetensi Inti – Kompetensi Dasar


KI 3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait
fenomena dan kejadian tampak mata.

KD 3.1
Peserta didik mampu :

Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
lunak misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan
lain-lain).

KKM : 68

II. Indikator
3.1.1. Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan lunak tanah liat, getah, lilin, clay
polimer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips

3.1.2. Mendeskripsikan teknik dalam proses produksi kerajinan bahan lunak tanah liat,
getah, lilin, clay polymer, clay tepung, plastisin, parafin dan gips

III. BAHAN RANGSANGAN


Keragaman jenis kerajinan bahan lunak alam dan buatan terlihat melalui produk-
produk yang dijajakan tersebar di berbagai daerah perkotaan. Jenis bahan lunak
polymer clay, lilin, sabun, gips, fiberglass dan sebagainya. Produk yang dihasilkan berupa
bingkai foto, hiasan, gantungan kunci dan sebagainya. Karakter dan ciri khas kerajinan
bahan lunak tercermin jelas dari tekstur corak dan bentuknya yang menampilkan ciri
budaya yang melatarbelakanginya. Hasil karya kerajinan terwujud dalam berbagai
bentuk dan gaya, guna memenuhi berbagai kebutuhan praktis seperti souvenir pesta
pernikahan, sarana pesta kostum, sarana pesta ulang tahun, souvenir pesta perpisahan,
dan perabot kebutuhan hidup sehari-hari.

Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat diciptakan dan
dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan
bisa berupa tanah liat, getah, kertas, karton, polimer clay, plastisin, parafin, plastik, gips,
semen, fiberglass, sabun, karet, lilin, spon, dan kulit. Teknik yang digunakan juga sangat
bervariasi, diantaranya bisa berupa teknik menggunting , mengecor, menempel, melipat,
mencetak, memahat, dan juga membentuk.

IV. Materi ajar

1. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang


menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk
dan mudah dibentuk.

Jenis – jenis kerajinan bahan lunak

1. Bahan Lunak Alam


Adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau lapisan bumi
yang bersifat lunak.

a. Tanah Liat
Sifat/ karakteristik dari tanah liat :
Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya
merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat.
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300˚C
sedangkan earthenware hanya sampai 900˚C.
Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
Campuran tanah liat adalah air
Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran
tinggi hingga 1300˚C), dapat pula hanya dibakar bisquit (900˚C)
lalu diberi warna cat langsung

b. Kulit
Sifat/ karakteristik dari kulit :
Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah
dibentuk
Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai
dengan hewan yang dikuliti
Kulit alami jika terbakar akan berbau sate
Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit

c. Getah Nyatu
Sifat/ karakteristik dari getah nyatu :
Merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih
Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni.
Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehingga
warnanyapun natural tidak secemerlang warna buatan
Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak
dan elastis
Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan
mengeras

d. Flour Clay
Sifat/ karakteristik dari Flour Clay :
Berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah
dibentuk
Dicampur dengan air
Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air
akan mudah rusak
Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan
atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang

2. Bahan Lunak Buatan

Adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya,
bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam
dan bersifat lunak.

a. Polymer Clay dan Plastisin


Sifat/ karakteristik dari Polymer Clay dan Plastisin :
Polymer clay dan plastisin memiliki ciri yang serupa, memiliki aneka
warna yang cerah dan bertekstur padat lunak
Polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin
mengandung minyak
Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan
plastisin tetap seperti semula

b. Fiberglass
Sifat/ karakteristik dari Fiberglass :
Memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras
Dapat dibentuk ketika setengah mengeras
Dibuat dengan cara dicetak/ dicor
Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang akan
membuat fiberglass dapat cepat mengeras
Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun
saat bahan mengering.
Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca
atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.

c. Lilin dan Parafin


Lilin dan parafin berwujud padat, jika dipanaskan akan mencair
Pengolahan kerajinan dengan cara cetak/ cor
Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair
Dapat dicampur dengan aroma pewangi tertentu untuk
menambah sensasi saat digunakan
Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan
dicetak kembali

d. Gips
Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. OKI, mengolah gips harus dengan cara dicor/ dicetak
Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi
Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya
dengan bahan ini.

e. Sabun
Berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat
Dapat diparut/ dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay
Sabun yang didiamkan akan mengeras
Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna
sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat
adonan

Gambar 1.8 Aneka bahan lunak buatan; a. Polymer clay, b. Gips, c. Fiberglass, d. sabun,
e. lilin, f. Parafin
2. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak

Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat
diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan.
Bahan-bahan yang digunakan dapat dipilih berdasarkan jenis dan
karakteristik masing-masing. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi
diantaranya membentuk, mengukir, mengecor, menempel, melipat, mencetak
dan menggulung. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan,
kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.

Proses produksi kerajinan bahan lunak meliputi :


Bahan Produksi, Alat Produksi, Proses produksi, Produk Kerajinan
1. Kerajinan Bahan Lunak Alam

a) Kerajinan Keramik
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan
kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ (bahasa Yunani)
yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Pada pembuatan keramik, tanah
memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk.

Bahan Produksi Kerajinan Keramik


Bahan utama adalah tanah liat

Alat Produksi Kerajinan Keramik


Butsir
kawat/benang pemotong tanah
spon
rol kayu
alat putar kaki
alat putar tangan
tungku pembakaran.
Proses Produksi Kerajinan Keramik
Teknik pembentukan kerajinan bahan tanah liat cukup banyak.
a) Teknik Pijit Tekan (Pinch)
Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara
tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang
diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.

b) Teknik Pilin (Coil)


Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara
tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.

c) Teknik Lempengan (Slab)


Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan
membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan
untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau
silinder.
1) Bentuk silinder
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan digulung
membentuk silider

2) Bentuk persegi
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan dirapatkan
masing-masing sisinya.

d) Teknik Cetak
Teknik cetak ada dua, yaitu teknik kering dengan teknik tekan
(press) dan cetak basah dengan teknik cor.
1) Teknik cetak tekan
2) Teknik cetak cor

e) Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat
putar kaki (kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris. Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk, dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan saja. Jika sudah kering karya dapat
dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang
bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang
dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering
atau pada saat sudah mengalami pembakaran (bisque). Dekorasi
dimaksudkan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik
dari tanah liat bakaran tinggi dapat dihias dengan pewarna glasur.
Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk
keramik. Jika menggunakan pewarna glasur keramik harus dibakar
secara khusus setelah itu dibakar dua kali.

Produk Kerajinan Keramik


Berikut ini beberapa contoh produk kerajinan keramik yang menjadi raja
craft disetiap event pameran art and craft
Cangkir
Vas bunga
Asbak
Botol
Teko
Vas hias
Hewan lucu
b) Kerajinan Kulit
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti sapi, kambing, kerbau dan buaya dapat
dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Teknik yang digunakan dalam
membuat kerajinan kulit adalah teknik pahat.
Bahan Produksi Kerajinan Kulit
kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti domba, sapi dan
kerbau
Alat Produksi Kerajinan Kulit
pahat khusus kulit
plong (pembolong kulit)
mesin jahit
gunting
jarum jahit untuk kulit
Proses Produksi Kerajinan Kulit menjadi wayang kulit
• Kulit yang digunakan adalah jenis kulit mentah atau split. Kulit mentah
langsung digunakan, sedangkan kulit split diolah terlebih dahulu dengan
bahan kimia.
• Kulit direntangkan dengan menggunakan tali.
• Kulit tersebut dijemur di terik matahari sampai benar-benar kering.
• Kulit yang sudah kering segera ditipiskan dengan cara dikerok
• Kulit dikerok dengan menggunakan pisau
• Setelah kulit ditipiskan, sisa-sisa kerokan dibersihkan dengan air dan
bagian yang dikerok dihaluskan dengan amplas.
• Selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari lagi hingga kering secara
merata
• Kulit diberi warna dasar dan ditatah dengan pahat mengikuti pola yang
sesuai dengan karakter wayang kulit

Produk Kerajinan Kulit


Berikut merupakan beberapa contoh produk kerajinan kulit :
Tas
Sepatu
Gunungan wayang kulit
c) Kerajinan Adonan Tepung (Flour clay)
Flour clay adalah sejenis bahan tepung yang dibuat menjadi adonan. Adonan
dibuat sedemikian rupa hingga kalis dan lunak sehingga mudah dibentuk.
Kerajinan flour clay ini memberikan peluang bisnis yang begitu besar, mengingat
sifatnya yang lunak, dan mudah dibentuk sehingga dapat dikreasikan menjadi
bentuk-bentuk yang kreatif dan menarik.

Bahan Produksi Kerajinan Flour Clay


tepung terigu
tepung sagu
tepung tapioka
lem putih
pewarna makanan/ cat poster/ akrilik
semprot clear
Bahan pendukung lainnya adalah peniti bross, gantungan kunci
dan magnet.

Alat Produksi Kerajinan Flour Clay


Baskom
Mangkuk
Senduk
Spatulla
gelas ukur
plastik
tripleks
waslap
Proses Produksi Kerajinan Flour Clay menjadi gantungan kunci
• Semua tepung dicampur dan dilumuri air
• Adonan diaduk hingga kalis
• Tetesi warna makanan pada adonan yang sudah jadi secara merata
• Bentuk adonan sesuai selera
Produk Kerajinan Flour Clay
Produk kerajinan yang dihasilkan dari kerajinan bahan flour clay sangat
menarik dan lucu-lucu. Produk kerajinan ini biasanya dijadikan sebagai
souvenir atau kenang-kenangan yang dibagikan, karena bentuk dan
ukuran kerajinan flour clay biasanya kecil-kecil, unik dan menggemaskan.
Misalnya gantungan kunci lucu, boneka unik dan kecil.

d) Kerajinan Getah Nyatu


Kerajinan getah nyatu merupakan kerajinan yang memanfaatkan getah pohon
nyatu sebagai bahan utama.
Bahan Produksi Kerajinan Getah Nyatu
getah nyatu
air panas yang selalu dalam rebusan
air dingin
pewarna alam dari tumbuhan/ pewarna sintetis.
Alat Pembuatan Kerajinan Getah Nyatu
botol/ rol sebagai penggiling
papan sebagai alas
gunting
kuas
senduk
Proses Produksi Kerajinan Getah Nyatu menjadi gantungan kunci
• Getah nyatu direbus terlebih dahulu sebelum dibentuk agar lunak dan
mudah dibentuk
• Ambil getah nyatu dan digiling agar memperoleh ketipisan tertentu
• Getah yang sudah digiling direbus kembali agar lebih lunak
• Setelah direbus getah ditarik hingga panjang untuk memperoleh
ketipisan tertentu
• Getah yang sudah tipis dapat dibentuk aneka kerajinan khas sesuai
selera.
Produk Kerajinan Getah Nyatu
Produk kerajinan getah nyatu yang dibuat pengrajin didominasi bentuk
perahu naga atau perahu burung tingang. Kerajinan getah nyatu menarik
tidak karena warna-warnanya yang terang, tetapi juga karena memiliki
tingkat kedetailan yang tinggi. Selain itu, bentuknya pun unik sehingga
sangat cocok untuk dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang.

2. Kerajinan Bahan Lunak Buatan

Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya dengan menggunting,


menempel, melipat, mencetak, memahat, dan juga membentuk. Bahan-bahan yang
digunakan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.

a. Kerajinan Lilin

Bahan Produksi Kerajinan Lilin


lilin lebah
lilin batang
parafin
plastisin
silikon
serta katalis untuk cetakan
Alat Produksi Kerajinan Lilin
cetakan yang sudah siap pakai
panci
kompor
pengaduk
senduk
Proses Produksi Kerajinan Lilin
• Kompor dinyalakan, masukan lilin dan dicairkan
• Masukan tali sumbu agar kaku
• Letakan tali di tengah cetakan
• Tuangkan lilin cair ke dalam cetakan
• Buka lilin setelah 15 menit dari cetakan aneka bentuk

Produk Kerajinan Lilin

Kita dapat melihat bentuk lilin yang bervariasi seperti aneka flora dan
fauna, bahkan sekarang sudah mulai membentuk lilin hias yang
merupakan duplikasi dari berbagai bentuk makanan, seperti burger, es
krim, pizza, mie bakso, dan sate lontong. Dahulu lilin tidak memiliki aroma,
sekarang aroma lilin dibuat dengan berbagai rasa.

b. Kerajinan Fiberglass

Bahan Produksi Kerajinan Fiberglass


Resin
Katalis
matt fiber
cat
silikon resin sebagai alat cetak.
Alat Produksi Kerajinan Fiberglass
senduk
wadah mangkuk
cetakan silikon
gunting

Proses Produksi Kerajinan Fiberglass

• Resin + katalis dicampur dengan perbandingan 20 : 1


• Cairan resin katalis siap dimasukan ke dalam cetakan silikon
• Tunggu hingga kering lalu fiberglass dilepas dari cetakan silikon
Produk Kerajinan Fiberglass
Kerajinan hiasan atau bentuk souvenir. Fiberglass memiliki sifat kuat dan
tahan lama, juga karakter warnanya yang bening menjadikan kerajinan ini
dapat dibuat menyerupai air atau kaca
c. Kerajinan Gips

Bahan Produksi Kerajinan Gips

bubuk gips
plastisin/ silikon
cat akrilik

Alat Produksi Kerajinan Gips

mangkuk/ gelas
pengaduk/ senduk
cetakan plastisin
kaus

Proses Produksi Kerajinan Gips

• Bubuk gips diaduk dengan air hingga kental


• Adonan gips disiram ke dalam cetakan
• Tunggu kurang lebih 15 menit sampai kering
• Cetak dibuka
• Gips dijemur agar kering sempurna
• Gips diamplas lalu diwarnai

Produk Kerajinan Gips

Hiasan yang berbentuk patung, boneka, atau flora dan fauna.

d. Kerajinan Sabun

Bahan Produksi Kerajinan Sabun


sabun batang
sabun olahan bentuk cair dan siap dicetak.
Alat Produksi Kerajinan Sabun
butsir
jarum/kawat
pensil
spidol
cetakan silikon

Proses Produksi Kerajinan Sabun

• Sabun disketsa terlebih dahulu


• Cukil bagian dasar
• Beri tekstur pada bagian dasar dengan mata cukil yang berbeda
• Sabun hias sudah jadi
Produk Kerajinan Sabun

Produk kerajinan dari sabun tidak sekedar sebagai bahan untuk mandi
melainkan dapat berfungsi sebagai pengharum atau penghias ruang.

e. Kerajinan Polymer Clay

Bahan Produksi Kerajinan Polymer Clay


polymer clay warna warni siap pakai
benda pendukung lainnya yang dapat dihias dengan polymer clay,
seperti kotak pensil
wadah serbaguna
bingkai foto.
Alat Produksi Kerajinan Polymer Clay
cukil
alat cetak dorong
alat cetak tekan
alat cetak potong
Proses Produksi Kerajinan Polymer Clay
• Polymer clay dibentuk sedemikian rupa dengan tangan
• Buat kombinasi lain untuk menampilkan variasi bentuk
• Satu persatu manik-manik diberi lubang dengan kawat
• Panggang di atas oven untuk jenis polymer clay yang dipanaskan
• Ronce manik-manik menjadi gelang atau kalung sesuai selera
Produk kerajinan Polymer Clay
Produk yang banyak dibuat biasanya berbentuk duplikasi dari sebuah benda.
Akibatnya, terkadang mata tertipu dengan wujud duplikasi polymer clay.
Orang sulit membedakan benda yang asli dan mana yang duplikasi. Itulah
keunikan dari kerajinan bahan lunak polymer clay.

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertian kerajinan bahan lunak !


2. Getah nyatu merupakan salah satu jenis bahan lunak alam yang dapat dijadikan
karya kerajinan. Tulislah karakteristik dari getahu nyatu !
3. Tulislah minimal 4 teknik dalam proses produksi kerajinan keramik !
4. Tulislah teknik-teknik yang digunakan dalam kerajinan bahan lunak !
5. Tulislah 6 bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi kerajinan adonan
tepung !
6. Tulislah 4 alat yang dibutuhkan dalam proses produksi karya kerajinan fiberglass !
7. Tulislah minimal 4 produk kerajinan dari polymer clay !
SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Jelaskan pengertian kerajinan bahan lunak !


2. Tulislah jenis kerajinan bahan lunak beserta karakteristiknya !
3. Identifikasikan jenis kerajinan bahan lunak buatan!

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang 2
bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk dan mudah
dibentuk.
Produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang 1
bersifat lunak
Jika peserta didik tidak menjawab 0
2. 1. Bahan lunak alam 6
Bahan lunak alam adalah bahan lunak untuk karya
kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan cara
pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun
dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak
alam : tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu dan flour
clay.
2. Bahan lunak buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan lunak untuk karya
kerajinan yag diolah dan dicampur dengan zat kimia
tertentu sehingga menjadi lunak, empuk dan mudah
dibentuk. Contoh bahan lunak buatan : polimer clay, gips,
fiberglass, lilin, sabun dan parafin.
Jika peserta didik menjelaskan 2 jenis kerajinan bahan lunak 5
tanpa menuliskan contoh
Jika peserta didik menjelaskan 1 jenis kerajinan bahan lunak 4
dengan lengkap
Jika peserta didik hanya menyebutkan 2 jenis kerajinan bahan 3
lunak
Jika peserta didik hanya menyebutkan 1 jenis kerajinan bahan 2
lunak
Jika peserta didik menjawab tidak sesuai konteks 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
3. a. Polymer Clay dan Plastisin 5
Polymer clay dan plastisin memiliki ciri yang serupa,
memiliki aneka warna yang cerah dan bertekstur padat
lunak
Polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan
plastisin mengandung minyak
Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras,
sedangkan plastisin tetap seperti semula
b. Gips
Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air
menjadi adonan yang kental
Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi
Gips mudah pecah
c. Fiberglass
Memiliki struktur cair, dan jika mengering akan
mengeras
Dapat dibentuk ketika setengah mengeras
Dibuat dengan cara dicetak/ dicor
Campuran fiberglass adalah katalis.
Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan
cair maupun saat bahan mengering.
Fiberglass tahan lama dan kuat
Jika peserta didik menjelaskan 2 karakteristik bahan lunak 4
buatan
Jika peserta didik menjelaskan 1 karakteristik bahan lunak 3
buatan
Jika peserta didik menjelaskan 3 karaktersistik bahan lunak 2
tidak sesuai jawaban
Jika peserta didik menjawab di luar konteks 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
Total Skor 13

NA = SKOR PEROLEHAN X 100


SKOR MAKSIMAL
Sumber Belajar

1. Prakarya SMP/MTs Kelas VIII Semseter 1 Kemendikbud edisi revisi 2017

Mengetahui, Kaur Kurikulum dan Pengajaran Nita, ……………………………. 2019


Kepala SMP Negeri 1 Nita Guru Mapel Prakarya

Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd Maryani Jeclin


NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. NIP. 19690604 200012 2 NIP. -
005
BAHAN AJAR 02

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Prakarya
Kelas / Semester : VIII / II
Alokasi Waktu : 2 Jampel (1 x Pertemuan)
Aspek : Kerajinan

I. Kompetensi Inti – Kompetensi Dasar


KI 3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait
fenomena dan kejadian tampak mata.

KD 3.1
Peserta didik mampu :

Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian


produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif

KKM : 68

II. Indikator
3.2.1. Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari
bahan lunak

3.2.2. Menjelaskan kemasan penyajian produk kerajinan dari bahan lunak

III. BAHAN RANGSANGAN


(Guru menunjukan beberapa gambar jenis aneka kerajinan bahan lunak ).

IV. MATERI AJAR

A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak


Prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak meliputi :
1. Keterampilan Tangan
Kerajinan dibuat dengan menggunakan tangan. Meskipun diproduksi
banyak, produk kerajinan masih tetap ,mengandalkan tangan.
2. Keterampilan Teknik
Pembuatan benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan
didasari oleh keterampilan teknik/ keprigelan. Sehingga produk yang
dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan
detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang
dimiliki oleh tangan seseorang.
3. Kedaerahan/ Tradisional
Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai nilai guna praktis,
bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik tangan namun
masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.

Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut:

1. Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangkan produk
tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan busanaya. Contohnya
produk-produk aksesories seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.
2. Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda.
Sebagai contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian
muka.
3. Kelengkapan Rumah/ Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan
tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.
4. Kelengkapan Keperluan Ritual/ Upacara Adat
Banyaknya ritual/ upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan
bahan lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. Contohnya
lilin. Lilin banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat

Berdasarkan prinsip kebermanfaatan di atas maka kerajinan bahan lunak dapat


dikategorikan sebagai produk-produk berikut :
1. Menambah keindahan
2. Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda
3. Menjadi persyaratan pemakaian
4. Merupakan pertanda/ simbol
5. Dibuat khusus sesuai benda aslinya
6. Sebagai bagian dari karya seni

Sebelum membuat kerajinan, perlu dipahami dahulu seperti apa


membuat karya yang berkualitas, maka proses penciptaannya harus
mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda
kerajinan sebagai berikut :

1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat
digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk
wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh : cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud
benda dengan nilai gunanya. Contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan
ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh :
piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/
pewarna yang dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah
makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang
biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa
hal, diantaranya bentuk, hiasan atau ornamen dan bahan bakunya.

Proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal berikut :

Proses perancangan Tentukan bahan Cari ide dari berbagai


sumber

Tentukan sketsa terbaik Kumpulkan alat dan


Buat sketsa karya
bahan

Pembuatan produk Evaluasi/uji coba Revisi produk


produk

B. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak

Setiap produk yang siap dipasarkan, tentunya kita perlu memikirkan kemasan
untuk produk tersebut. Adanya kemasan dapat membuat produk kerajinan tahan
lama dan terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya kecil dan
rentan, seperti aksesories. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat
digunakan untuk memperindah karya kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan.
Misalnya :

karya dibungkus kotak kardus


bahan tile yang transparan
plastik mika.

LATIHAN SOAL

1. Tulislah prinsip-prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak !


2. Tulislah minimal 4 manfaat kerajinan bahan lunak !
3. Tulislah minimal 4 syarat perancangan benda kerajinan !
4. Jelaskan pengertian dari kemasan dan contohnya !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Tulislah syarat-syarat perancangan benda kerajinan!


2. Jelaskan proses produksi kerajinan bahan lunak dari adonan tepung (flour clay)!
3. Jelaskan proses produksi kerajinan lilin!

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. 1. Kegunaan (Utility) 2
2. Kenyamanan (Comfortable)
3. Keluwesan (Flexibility)
4. Keamanan (Safety)
5. Keindahan (Aestetic)
Jika peserta didik menjawab 1-4 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
2. Kerajinan Adonan Tepung (Flour clay) 5
Flour clay adalah sejenis bahan tepung yang dibuat menjadi
adonan.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Flour Clay
Adalah : tepung terigu, tepung sagu, tepung
tapioka, lem putih, pewarna makanan/ cat
poster/ akrilik, semprot clear. Bahan pendukung
lainnya adalah peniti bross, gantungan kunci
dan magnet.
2) Alat Pembuatan Kerajinan Flour Clay
Adalah : baskom, mangkuk, senduk, spatulla,
gelas ukur, plastik, tripleks, waslap.
3) Proses Pembuatan Kerajinan Flour Clay
• Semua tepung dicampur dan dilumuri air
• Adonan diaduk hingga kalis
• Tetesi warna makanan pada adonan yang
sudah jadi secara merata
• Bentuk adonan sesuai selera

Jika peserta didik menjelaskan secara tidak lengkap 4


Jika peserta didik hanya menyebutkan alat dan bahan 3
pembuatan kerajinan flour clay secara lengkap
Jika peserta didik hanya menjelaskan proses pembuatan flour 2
clay
Jika peserta didik menjelaskan tidak sesuai jawaban 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
3. 1) Bahan Pembuatan Kerajinan Lilin 5
Adalah : lilin lebah, lilin batang, parafin, plastisin,
silikon, serta katalis untuk cetakan
2) Alat Pembuatan Kerajinan Lilin
Adalah : cetakan yang sudah siap pakai, panci,
kompor, pengaduk dan senduk.
3) Proses Pembuatan Kerajinan Lilin
• Kompor dinyalakan, masukan lilin dan
dicairkan
• Masukan tali sumbu agar kaku
• Letakan tali di tengah cetakan
• Tuangkan lilin cair ke dalam cetakan
• Buka lilin setelah 15 menit dari cetakan
aneka bentuk
Jika peserta didik menjelaskan secara tidak lengkap 4
Jika peserta didik hanya menyebutkan alat dan bahan 3
pembuatan kerajinan lilin secara lengkap
Jika peserta didik hanya menjelaskan proses pembuatan lilin 2
Jika peserta didik menjelaskan tidak sesuai jawaban 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
Total Skor 12

NA = SKOR PEROLEHAN X 100


SKOR MAKSIMAL

BAHAN AJAR 3

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Prakarya
Kelas / Semester : VIII / II
Alokasi Waktu : 2 Jampel (1 x Pertemuan)
Aspek : Kerajinan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
terakait fenomena dan kejadian tampak mata.

KD : 3.3. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik.

Indikator :
3.3.1. Menjelaskan pengertian kerajinan bahan limbah keras
3.3.2. Mengidentifikasi jenis kerajinan bahan limbah keras serta karakteristiknya
3.3.3. Mengidentifikasi teknik pengolahan kerajinan bahan limbah keras

BAHAN RANGSANGAN

Bahan limbah merupakan bahan yang sangat potensial untk dijadikan bahan
pembuatan kerajinan. Di tangan-tangan kreatif, limbah keras organik dan anorganik
dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Limbah keras adalah
limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah
dan tidak mudah terurai dalam tanah.

Limbah keras juga terbagi atas dua yaitu limbah keras organik dan limbah keras
anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan
hewan) bersifat keras, padat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai
dalam tanah. Limbah keras anorganik adalah limbah yang berwujud keras, padat,
sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk.

Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan
waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya yang berasal dari
pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah dan nikel. Limbah umumnya
berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah
tangga, contohnya : cangkang kerang, tampurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol,
plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan,
pecahan gelas, tulang-belulang, stereofoam, dan lain-lain. Limbah organik biasanya
didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas.

(Menunjukkan berbagai gambar limbah yang ada di sekitar)

Materi Ajar

3.3.1. Pengertian Kerajinan Bahan Limbah Keras

Pengertian limbah keras : limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah
berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah.

Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu sistem
3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Upaya melakukan reduce (mengurangi
pemakaian), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang limbah
keras menjadi karya kerajinan tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah
lingkungan yang mengganggu kehidupan.

Reduce, reuse dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus
dijalankan dalam proses produksi kerajinan.

3.3.2. Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras

1. Jenis Bahan Limbah Keras


a) Limbah keras oganik
Adalah : limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat
keras, padat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai
dalam tanah.
b) Limbah keras anorganik
Adalah : jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit/ bahkan
tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk.
2. Karakteristik Bahan Limbah Keras
a) Limbah keras organik
Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan
tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya alam daratan
dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang
ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung
kelapa, dan potongan kayu.
Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali
sebagai produk kerajinan, tetapi diperlukan peralatan yang cukup kuat
untuk membantu dalam pengerjaannya.
(Gambar berbagai Limbah keras organik)
b) Limbah Keras Anorganik
Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah
dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan
teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran.
Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan
kaca, wadah/ botol plastik, dan kaleng. Meskipun begitu, tidak semua
limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena
keterbatasan alat dan teknologi.
(Berbagai limbah keras anorganik)
3.3.3. Teknik Pengolahan Limbah Keras
Produk kerajinan dari bahan limbah keras yang dimaksud adalah limbah
keras organik dan anorganik. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah
keras ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannyapun bervariasi. Limbah
anorganik memiliki kecenderungan dihasilkan oleh kawasan industri dan domestik
(rumah tangga). Misalnya di wilayah industri limbah keras yang ada umumnya
berupa puing-puing logam dan pecahan kaca. Sementara limbah keras dari
rumah tangga umumnya berupa plastik dan tulang belulang limbah pangan dari
hewani.
Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama.
Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di
bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan
limbah keras.
1. Pemilahan bahan limbah
Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi
2. Pembersihan limbah
Perlu dilakukan pencucian menggunakan detergen agar zat bekas makanan
atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih
3. Pengeringan
Menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung
dengan dibersihkan menggunakan lap kering
4. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau
dikuas dengan cat
5. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar
matahari langsung atau diangin-anginkan
6. Penghalusan bahan agar siap pakai
Bahan limbah yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses
menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam cara seperti dipotong,
ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertian kerajinan bahan limbah keras !


2. Jelaskan jenis kerajinan bahan limbah keras beserta karakteristiknya !
3. Identifikasikan jenis kerajinan bahan limbah keras organik !
4. Identifikasikan jenis kerajinan bahan limbah keras anorganik !
5. Tulislah teknik pengolahan kerajinan bahan limbah keras!

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )
PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Jelaskan pengertian kerajinan bahan limbah keras !


2. Jelaskan jenis kerajinan bahan limbah keras beserta karakteristiknya !
3. Identifikasikan jenis kerajinan bahan limbah keras organik !

Rubrik Penilaian

No. Deskriptor Skor


Soal
1. Limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah
2
bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam
tanah
Peserta didik menjawab secara tidak lengkap 1
Peserta didik tidak menjawab 0
2. Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras 4
a. Limbah keras oganik
Adalah : limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan
hewan) bersifat keras, padat dan membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk terurai dalam tanah.
b. Limbah keras anorganik
Adalah : jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat
sulit/ bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa
membusuk.

Peserta didik hanya menjelaskan 1 jenis limbah keras beserta 3


karakteristiknya
Peserta didik hanya menyebutkan jenis limbah keras 2
Peserta didik menjawab tidak sesuai jawaban 1
Peserta didik tidak menjawab 0
3. Limbah Keras Anorganik : Limbah yang terdiri atas kandungan 4
bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat
biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti
pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contohnya pelat-
pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca,
wadah/ botol plastik, dan kaleng.
Jika peserta didik hanya menjelaskan pengertian limbah keras 3
anorganik
Jika peserta didik hanya menyebutkan contoh limbah keras 2
anorganik
Jika peserta didik menjawab tidak sesuai jawaban 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
Total Skor 10

NA = SKOR PEROLEHAN X 100


SKOR MAKSIMAL
BAHAN AJAR 4

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Prakarya
Kelas / Semester : VIII / II
Alokasi Waktu : 2JP (2 x pertemuan)
Aspek : Kerajinan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait
fenomena dan kejadian tampak mata.

KD : 3.4. Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan dan


penyajian produk kerajinan dari kerang, kaca, keramik dan botol plastik yang
kreatif dan inovatif

INDIKATOR :

3.4.1. Mengidentifikasi prinsip perancangan benda kerajinan bahan limbah keras

3.4.2. Mengidentifikasi pembuatan produk kerajinan bahan limbah keras

3.4.3. Menjelaskan penyajian produk kerajinan bahan limbah keras

KKM : 68

BAHAN RANGSANGAN

Mengamati gambar yang ada di dalam buku

MATERI

3.4.1. Prinsip Perancangan Kerajinan Bahan Limbah Keras


Pengolahan limbah keras maupun organik memilki prinsip yang sama yaitu
dengan sistem 3R yaitu reduce, reuce, recycle. Prinsip reduce (mengurangi penggunaan ),
reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang). Ketiga prinsip ini dalam
proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan. Tindakan dapat
meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produsksi kerajinan.

Penggunaan bahan limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah produk


kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif
dan mengatasi limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan
yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun
kesadaran bahwa mendesain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang
kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah
diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah rancangan bersifat
berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus
mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial dan budaya ke dalam produk. Setelah
kreativitas muncul maka akan melahirkan produk. Jika dibuatkan dalam skema sebagai
berikut.

Kerajinan Limbah

Limbah lunak (organik Limbah keras(organik dan


dan anorganik) anorganik)

Kertas, kulit jagung, Botol plastik, kaleng,


jerami, pelepah pisang, cangkang kerang, sisik ikan,
kulit kacang, kain perca, tulang ikan, tempurung
dsb kelapa, pecahan keramik,
pecahan kaca, dsb

Rancangan Berkelanjutan Kebutuhan


Metode
(Substainable design) Telesis
Asosiasi
Kebutuhan
Estetika Kreativitas Kegunaan

Produk
Produk
Elemen esetis rumah

Kewirausahaan/ pasar global Peningkatan kualitas hidup manusia


Pemanfaatan
Perubahan pola pikir manusia Perubahan tingkah laku manusia

3.4.2. Pembuatan Kerajinan Bahan Limbah Keras


1. Kerajinan Bahan Limbah Keras Organik
A. Kerajinan Limbah Cangkang Kerang
1) Bahan
Kerang
Logam perak
Manik-manik
Mata-mataan untuk bentuk hewan
2) Alat
Amplas
Kikir
Lem tembak
Gerinda

3) Produk

4) Proses pembuatan
Proses pembuatan gantungan kunci lucu dan unik. Teknik yang
digunakan adalah:
Pilih cangkang kerang yang akan digunakan
Beri lem untuk merekatkan cangkang kerang
Tempelkan cangkang kerang satu persatu
Boneka kerang sudah jadi
Tempelkan gantungan kunci di bagian atas dengan dilubangi
terlebih dahulu
B. Kerajinan Limbah Sisik Ikan
1) Bahan
Sisik ikan yang sudah bersih
Pewarna
Jeruk nipis
Nutrium benzoat
Semprot clear
Pernak-pernik aksesoris : peniti bros, kawat anting-anting, tali
kalung, penjepit rambut dan sirkam
2) Alat
Tang lancip
Panci
Spatula
Kompor
3) Produk kerajinan dari limbah sisik
ikan
4) Proses pembuatan
Pembuatan aksesoris (sirkam), caranya adalah sebagai berikut :
Sisik ikan diwarnai terlebih dahulu
Beri lem tembak untuk merekatkan sisik ikan
Tempelkan satu persatu sisik ikan sebagai kelopak bunga
Bunga-bunga sisik ikan sudah jadi
Beri lem pada bagian belakang untuk menempelkan pada sirkam
Sirkam dengan hiasan bunga dari limbah sisik ikan sudah selesai
C. Kerajinan Limbah Tulang Ikan
1) Alat
Amplas
Gergaji
Lem tembak
Gerinda
2) Bahan
Tulang ikan
Lem powerl
Pewarna semprot
3) Produk kerajinan limbah tulang ikan

4) Proses pembuatan
Pembuatan kerajinan aksesoris (kalung):
Pilih tulang rusuk ikan yang masih bagus
Potong menjadi kecil-kecil mengikuti ruas
Susun dengan roncean dengan seutas tali kulit
Ikat tali membentuk simpul pada ujung tali kanan dan kiri
Kalung sudah jadi
D. Kerajinan Limbah Tempurung Kelapa
1) Bahan
Tempurung kelapa
Lem putih
Politur
dempul
2) Alat
Amplas
Gergaji besi

3) Produk kerajinan tempurung kelapa

4) Proses pembuatan
Untuk membuat kerajinan dari tempurung kelapa perlu diperhatikan hal-
hal berikut :
1. Pilih tempurung kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering
2. Bersihkan serabut kelapa di permukaan tempurung kelapa
3. Bersihkan sisa serabut halus menggunakan amplas kasar
4. Agar permukaan tempurung mengkilap dapat menggosok
permukaan tempurung dengan menggunakan daun kering secara
berulang
5. Potong tempurung sesuai pola dengan meggunakan gergaji besi
Berikut merupakan proses pembuatan gantungan kunci :
Tempurung kelapa dipotong sesuai pola
Haluskan setiap potongan dengan gerinda
Beri lapisan vernis dan dijemur hingga kering
Beri lubang dan sematkan besi gantungan kunci
2. Kerajinan Bahan Limbah Keras Anorganik
a. Kerajinan Limbah Plastik
1. Bahan
Aneka plastik dengan kekerasan tertentu
Semprotan warna
Lem tembak
2. Alat
Gunting
Lem tembak
Cutter
solder
3. Produk kerajinan limbah plastik
4. Proses pembuatan
Proses pembuatan cermin dari limbah plastik :
Patahkan atau potong ujung sendok bekas untuk dimanfaatkan
bentuk mangkuk cekungnya
Warnai dengan cat semprot sesuai selera
Siapkan alas tripleks bentuk lingkaran
Lubangi bagian tengah tripleks dan susun ujung senduk memutar
Beri cermin di bagian tengah. Jadilah cermin dari sendok plastik
bekas
b. Kerajinan Limbah Keramik
1. Bahan
Pecahan keramik
Lem kuning
Semen putih
2. Alat
Palu
Amplas
Waslap
Senduk semen
3. Produk kerajinan limbah keramik

4. Proses pembuatan kerajinan limbah keramik


Proses pembuatan vas bunga :
Keramik dipecah-pecah menggunakan palu
Buat ukuran kecil-kecil
Kumpulkan yang warnanya sama
Buat sketsa pada vas dan tempelkan pecahab keramik
Tempelkan semua pecahan keramik sesuai pola
Beri semen pada rongga hingga rata
Lap sisa-sisa semen hingga bersih dan merata
c. Kerajinan Limbah Pecahan Kaca
1. Bahan
Pecahan kaca yang berasal dari botol, toples, lampu dan kaca
cermin
2. Alat
Palu
Karung
Dan mangkuk keramik
Jika produk yang akan dibuat dengan menggunakan teknik
pemanasan/ pembakaran maka yang dibutuhkan adalah tungku
pembakaran
3. Produk kerajinan limbah pecahan kaca
Beberapa produk kerajinan limbah pecahan kaca :

3.4.3. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Limbah Keras


Secara umum kemasan dimaksudkan sebagai bagian terluar yang
membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca,
guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Setiap bentuk barang
benda yang membungkus suatu benda didalamnya dapat disebut kemasan, sejauh
hal tersebut bermanfaat untuk melindungi isinya. Untuk menampilkan kesan dan
pandangan terhadap suatu isi produk, packaging biasanya dibentuk atau didesain
sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap
oleh pemakai produk dengan baik.
Untuk membuat tidak tergantung dari beberapa material saja, berbagai jenis
material bisa digunakan sebagai bahan dasar kemasan. Asahlah imajinasimu untuk
membuat kemasan yang menarik dan berbeda dari waktu ke waktu. Adapun
tujuan dari pengemasan produk yaitu :
Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan
Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen
Kemasan dapat mendukung program pemasaran
Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba

LATIHAN SOAL :
1. Gambarkan skema perancangan kerajinan limbah keras!
2. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan cangkang kerang!
3. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan sisik ikan!
4. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan tulang ikan!
5. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan tempurung kelapa!
6. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan limbah plastik!
7. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan limbah pecahan keramik!
8. Uraikan proses pembuatan dari kerajinan limbah pecahan kaca!
9. Jelaskan tujuan pengemasan kerajinan bahan limbah keras!
SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstroming ( 5 menit )
Diskusi kelompok ( 30 menit )
Pleno / Presentasi ( 20 Menit )
Penguatan oleh guru ( 10 menit )
Refleksi ( 5 menit )
Penilaian ( 10 menit )

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Jelaskan tiga prinsip dalam pengolahan limbah keras!


2. Uraikan proses pembuatan gantungan kunsi dari limbah tempurung kelapa!
3. Uraikan proses pembuatan cermin dari sendok plastik!
4. Jelaskan tujuan pengemasan kerajinan bahan limbah keras!

RUBRIK PENILAIAN :

No. Deskriptor Skor


Soal
1. 1. reduce : mengurangi penggunaan 2
2. reuse : menggunakan kembali
3. recycle : mendaur ulang
Jika peserta didik menjawab prinsip secara tidak lengkap 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
2. Berikut merupakan proses pembuatan gantungan kunci : 4
Tempurung kelapa dipotong sesuai pola
Haluskan setiap potongan dengan gerinda
Beri lapisan vernis dan dijemur hingga kering
Beri lubang dan sematkan besi gantungan kunci
Jika peserta didik menjelaskan proses pembuatan secara tidak 3
berurutan
Jika peserta didik hanya menjelaskan sebagian proses pembuatan 2
gantungan kunci
Jika peserta didik hanya menjelaskan tidak sesuai proses yang benar 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
3. Proses pembuatan cermin dari limbah plastik : 4
Patahkan atau potong ujung sendok bekas untuk
dimanfaatkan bentuk mangkuk cekungnya
Warnai dengan cat semprot sesuai selera
Siapkan alas tripleks bentuk lingkaran
Lubangi bagian tengah tripleks dan susun ujung senduk
memutar
Beri cermin di bagian tengah. Jadilah cermin dari sendok
plastik bekas
Jika peserta didik menjelaskan proses pembuatan secara tidak 3
berurutan
Jika peserta didik hanya menjelaskan sebagian proses pembuatan 2
cermin sendok plastik
Jika peserta didik hanya menjelaskan tidak sesuai proses yang benar 1
Jika peserta didik tidak menjawab 0
Total Skor 10

NA = SKOR PEROLEHAN X 100


SKOR MAKSIMAL
BAHAN AJAR 1
Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / I

Alokasi Waktu : 4x Pertemuan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan kejadian tampak mata.

KD : 3.1. Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan pangan buah segar menjadi
makanan dan minuman yang ada di wilayah setempat.

Indikator : 3.1.1. Menjelaskan pengertian buah segar

3.1.2. Mendeskripsikan karakteristik buah segar

3.1.3. Mengidentifikasi kandungan yang terdapat dalam buah-buahan

3.1.4. Memahami teknik pengolahan pangan

BAHAN RANGSANGAN

Letak geografis Indonesia berada di lintas katilistiwa sehingga memiliki iklimtropis yang baik untuk habitat hidup
berbagai tanaman buah-buahan. Buah merupakan makanan pelengkap dalam menu makanan sehari-hari kita. Secara
umum, kandungan utama yang terdapat dalam buah-buahan adalah air, vitanim dan mineral, serat, antioksidan dan
karbohidrat. Dengan mengonsumsi buah kebutuhan air dapat terpenuhi. Buah yang banyak mengandung air antara
lain belimbing, semangka, jeruk, melon, nanas, dan stroberi. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral yang terdapat
dalam buah dapat membantu metabolisme kerja sel dalam tubuh. kekurangan vitamin dan mineral menyebabkan
metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik sehingga dapat mengganggu kebugaran tubuh. serat berguna dalam
proses pencernaan. Beberapa buah-buahan yang memiliki kandungan serat tinggi antara lain pisang, apel, jeruk, dan
avokad. Buah juga mengandung antioksidan, yaitu zat yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas. Radikal
bebas adalah zat yang muncul akibat aktifitas lingkungan yang berlebihan seperti polusi kendaraan, asap rokok,
radiasi dan sebagainya. Buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan antara lain, stroberi, anggur, dan jeruk.

(Guru menyiapkan beberapa jenis buah-buahan dan gambar buah-buahan).

MATERI AJAR

A. Pengertian Buah Segar


Buah segar adalah bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan sudah dapat dikonsumsi secara
langsung.
Buah segar dapat dimakan langsung tanpa diolah terlebih dahulu, karena rasanya sudah beraneka, segar,
bentuk dan warnanya menarik.

B. Karakteristik Buah-buahan
Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
1. Berdasarkan musim berbuahnya
a. Buah Musiman
Adalah : buah yang hanya ada diwaktu musim tertentu. Pada suatu saat berbuah banyak dan pada
saat lain tidak berbuah sama sekali.
Contohnya : Buah duren, mangga, kedondong, duku dan rambutan
b. Buah sepanjang tahun
Adalah : jenis buah-buahan yang tersedia sepanjang tahun. Buah ini dihasilkan dari tanaman yang
berbuah sepanjang tahun tidak tergantung musim.
Contohnya : Nanas, pisang, pepaya, jambu air, jambu biji, markisa dsb.
2. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuhnya
a. Buah Tropis
Buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis dengan suhu udara sekitar 25˚ C
atau lebih.
Contohnya : pisang, pepaya, nenas, mangga, rambutan dan durian.
b. Buah Subtropis
Buah dari tanaman yang tumbuh di ikilim sedang atau di daerah yang mempunyai suhu udara
maksimum 22 ˚C.
Contohnya : apel, jeruk, stroberi, anggur dsb.
3. Berdasarkan Proses Pematangan
a. Buah Klimaterik
Adalah : buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi pembusukan. Proses
pematangan buah dalam fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah.
Contohnya : pisang, mangga, pepaya, jambu biji, apel dsb.
b. Buah Non Klimaterik
Adalah : buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan tetapi langsung kearah
pembusukan.
Contoh : semangka, anggur, jambu air dan nenas.

C. Kandungan dan Manfaat buah-buahan


Berikut ini kandungan dan manfaat dari beberapa buah-buahan :
1. Jambu Biji
Jambu biji (Psidium guajava) kaya akan kandungan dan manfaat. Jambu biji memiliki vitamin C empat kali
lebih banyak dibandingkan dengan jeruk. Vitamin C berfungsi melancarkan kerja otak dan peredaran
darah. Selain itu, jambu biji mengandung anti oksida yang dapat melawan radikal bebas dan menangkal
kanker. Kandungan serat yang tinggi mampu memperlancar proses pencernaan.
2. Avokad
Avokad (Avocado) memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Kandungan lemak nabati
yang tinggi dan tak jenu bermanfaat untuk menurunkan kolesterol LDL (Kolesterol jahat) sehingga
berguna untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi dan kanker. Lemak tak jenuh pada
avokad juga mengandung zat anti jamur, anti bakteri dan mampu mengurangi nafsu makan sehingga
tidak menyebabkan seseorang menjadi gemuk. Kandungan vitamin A dan E pada buah avokad sangat baik
untuk kesehatan mata dan menghaluskan kulit, menghilangkan kerutan dan membuat kulit tampak lebih
mudah.
3. Pepaya
Pepaya (Carica papaya) tumbuh sepanjang tahun dan kaya akan kandungan gizi yang bermanfaat bagi
tubuh. Pepaya memiliki kadar postasium, vitamin C yang tinggi dan vitamin A yang sangat baik untuk
mencegah penyakit Flu, pilek, dan sangat bermanfaat untuk memperlancarkan pencernaan. Pepaya
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena memiliki kandungan antioksidan seperti korten,
flavonoid, folat dan asam pantotenat.
4. Belimbing
Belimbing (Averrhoa Carambola) rasanya manis segar dan berbentuk bintang jika dipotong. Kandungan
gizi belimbing memiliki banyak vitamin C dan serat yang cukup besar, vitamin A, E dan B Kompleks.
Kandungan pada buah belimbing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan antara lain meningkatkan
daya tahan tubuh karena kandungan Vitamin C yang tinggi, melindungi tubuh dari radikal bebas dengan
adanya antioksidan alami. Belimbing dapat juga menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi
penyakit batuk.

D. Teknik Pengolahan Pangan


Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu : Teknik pengolahan makanan
panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)


Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan dengan
menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan
panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih.
Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :
a. Teknik Merebus (Boiling)
Adalah : mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat
berupa air, kaldu atau susu. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan kedalam cairan yang masih
dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
Adalah : cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang
direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92 ̊ - 96 ˚ C).
Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak
memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur dan ikan. Cairan
bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka dan susu.
c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
Adalah : teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan (kira-kira setengah dari bahan yang
akan direbus ) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan.
Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih
lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
d. Teknik Menyetup/ Menggulai (Stiwing)
Adalah : mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan
cairan yang berbumbuh dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang.
Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan
keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar
tidak mudah hancur. Pada proses stiwing cairan yang dipakai yaitu air, santan dan kaldu.
e. Teknik mengukus (Steaming)
Adalah : memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan,
alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan
mengeluarkan uap, baru masukan bahan makanan pada steamer atau pengukus.
Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini
ialah menjadikan bahan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang
hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu
puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.
f. Teknik mendidih (Simmering)
Adalah : teknik memasak bahan makanan dengan saos atau bahan cair lainnya yang dididihkan
dahulu, kemudian api dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya
muncul gelembung-gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang
mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
Adalah : memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, salah
satu panci berukuran lebih kecil. Cara ingin memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat
nasi tim dan cokelat

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)


Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah makanan tanpa bantuan
bahan dasar cairan untuk mematangkannya
Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering sebagai berikut :
a. Teknik menggoreng dengan minyak banyak (Deep Frying)
Adalah : memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak atau lemak yang banyak hingga
bahan makanan benar-benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy).
Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan
unggas serta ikan. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan
metode ini. Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi akan terjadi perubahan
tekstur, warna dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa
kandungan gizi akan rusak tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Porses
deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena
dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh : keripik kentang lebih banyak
mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.
b. Teknik menggoreng dengan minyak sedikit (Shallow frying)
Shallow frying adalah mengolahbahanmakanan atau proses menggoreng yangdilakukan denga
n cepat dalam minyak gorengyang sedikit pada wajan datar. Dalam shallowfrying bahan makanan bia
sanya hanya satu
kali dibalik.Pada shallow frying panas didapatkan daripemanasan minyak lemk. Dengan teknikini baha
n makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam aminoyang terdapat pada bahan makanan
akan tidak hilang, meskipun
protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis
vitamin B.
c. Teknik menumis (Sauteing
Teknik menumis (sauteing) adalah teknikmemasak denganmenggunakan sedikitminyak olahan
dan bahan makanan yangtelah dipotong kecil atau diiris tipis yangdikerjakan dalam waktu s
ebentar dan cepat,diaduk-
aduk, serta ditambah sedikit cairansehingga sedikit berkuah/basah. Biasanyacairan yang dita
mbahkan adalah saus,cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir prosespemas
akan. Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan bahanmakanan dipersiapkan terlebih dahulu.
Panaskan wajan terlebih dahulu,kemudian isi minyak goreng sedikit dan panaskan. Gunakan wajany
ang besar agar potongan bahan makanan saat dimasukkan tidakpenuh sesak sehingga memudahk
an saat melakukan tumis dan dapatmatang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan le
makjenuh. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandungminyak sehat dan membantu
menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
d. Teknik memanggang (Baking)
Adalah : pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan
minyak atau air.
Beberapa metode memanggang antara lain :
1. Memanggang Kering
Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan
membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya untuk produk pastry dan roti.
Selain itu digunakan untuk memasak daging dan ikan.
2. Memanggang dalam oven menambah kelembaban
Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air
yang masuk kedalam oven.
Tujuannya agar kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan untuk menambah kualitas
makanan. Contohnya, kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
3. Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah
Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan
kedalam wadah kedua sehingga panas yang sampai kebahan makanan lebih lambat. Dengan
demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan
makanan terlalu matang. Contoh puding caramel.
e. Teknik Mambakar ( Grilling)
Adalah : teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas panci dadar (teflon)
yang diletakkan di atas perapian langsung.
Suhu yang dibutuhkan untuk grillling sekitar 292 ̊ C.

3.Teknik Pengolahan Pangan Lainnya

• Menghaluskan
Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan maupun dengan cara
diulek.
• Mencampur
Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata
• Menyaring / Memeras
Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan supaya diperoleh cairan yang jernih.Bahan
pangan ada yang dapat dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa
dimasak.

LATIHAN - LATIHAN SOAL

1. Sebutkan buah-buah segar yang anda ketahui !


2. Sebutkan jenis buah-buahan yang mengandung vitamin C !
3. Sebutkan manfaat dari buah-buahan :
a. Jambu biji
b. Avokad
4. Jelaskan teknik pengolahan dengan merebus !
5. Sebutkan jenis makanan yang diolah dengan teknis mengukus !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10 menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

1. Jelaskan pengertian buah segar !


2. Sebut dan jelaskan karakteristik buah-buahan berdasarkan sifatnya !
3. Sebut dan jelaskan kandungan dan manfaat dari buah-buahan :
a. Jambu biji
b. Avokad
c. Pepaya
d. Belimbing !
4. Tuliskan 7 (tujuh) teknik pengolahan pangan panas basah
Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan sudah dapat Skor 2
dikonsumsi secara langsung.
Bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai jawaban Skor 0
2. 1.Berdasarkan musim berbuahnya : Skor 6
a. Buah musiman adalah buah yang hanya ada diwaktu musim
tertentu
b. Buah sepanjang tahun adalah jenis buah-buahan yang tersedia
sepanjang tahun
2.Berdasarkan iklim tempat tumbuhnya :
a. Buah tropis adalah buah-buahan dari tanaman yang tumbuh diiklim
panas atau tropis dengan suhu udara sekitar 25 ˚C atau lebih.
b. Buah Subtropis adalah buah dari tanaman yang tumbuh diiklim
sedang atau didaerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22 ̊
C.

3.Berdasarkan proses pematangannya :


a. Buah Klimaterik adalah buah yang setelah dipanen dapat menjadi
matang hingga terjadi pembusukan.
b.Buah nonklimaterik adalah buah yang setelah dipanen tidak akan
mengalami proses pematangan tetapi langsung kearah
pembusukan.

Jika siswa menjawab 5 Skor 5


Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai dengan jawaban Skor 0
3. a. Jambu biji Skor 4
Mengandung vitamin C yang berfungsi melancarkan kerja otak
dan peredaran darah, mengandung antioksida yang dapat
melawan radikal bebas dan menangkalkan kanker, kandungan
serat yang tinggi mampu memperlancar proses pencernaan.
b. Avokad
Memilki kandungan lemak nabati yang tinggi dan tak jenuh
bermanfaat untuk menurunkan kolesterol sehingga berguna
untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi dan
kanker, mengandung vitamin A dan E yang bermanfaat untuk
kesehatan mata dan menghaluskan kulit, menghilangkan kerutan
dan membuat kulit tampak lebih mudah.
c. Pepaya
Memiliki kadar postasium, vitamin C dan A yang sangat baik
untuk mencegah penyakit Flu, pilek dan melancarkan
pencernaan, kandungan antioksidan seperti korten, flavonoid,
folat dan asam fantoteined yang bermanfaat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
d. Belimbing
Memiliki kandungan vitamin C dan serat yang cukup besar,
vitamin A, E, dan B Kompleks yang bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh melindungi tubuh dari radikal
bebas dan menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi
penyakit batuk.

Jika siswa menjawab dan menjelaskan 3 Skor 3


Jika siswa menjawab dan menjelaskan 2 Skor 2
Jika siswa menjawab dan menjelaskan 1 Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0
4. Teknik pengolahan pangan panas basah : Skor 7
- Teknik merebus
- Teknik merebus menutup bahan pangan
- Teknik merebus dengan sedikit cairan
- Teknik menyetup atau menggulai
- Teknik mengukus
- Teknik mendidih
- Teknik mengetim

- Jika siswa menjawab 6 Skor 6


- Jika siswa menjawab 5 Skor 5
- Jika siswa menjawab 4 Skor 4
- Jika siswa menjawab 3 Skor 3
- Jika siswa menjawab 2 Skor 2
- Jika siswa menjawab 1 Skor 1
- Jika siswa menjawab tidak sesuai dengan jawaban Skor 0
Total Skor 19

NA = SKOR PEROLEHAN X 100


SKOR MAKSIMAL
BAHAN AJAR 1(Ket.)

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Prakarya
Kelas / Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 2x pertemuan
KI : 4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dan sudut
pandang/teori.

KD : 4.1. Mengolah bahan pangan buah segar menjadi makanan dan minuman sesuai pengetahuan,
rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat.

Indikator : 4.1.1 Merencanakan persiapan pengolahan buah segar menjadi makanan dan minuman
4.1.2 Mengolah buah segar menjadi makanan
4.1.3 Mengolah buah segar menjadi minuman
Bahan Rangsangan

Menampilkan macam-macam resep pengolahan buah segar

Materi Ajar

A. Merencanakan Persiapan Pengolahan Buah Segar Menjadi Makanan dan Minuman


Agar suatu produk pengolahan berhasil dengan baik perlu memperhatikan tahapan/proses
pembuatan pengolahan pangan sebagai berikut:

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBUATAN

• Identifikasi kebutuhan ( menganalisa • Persiapan ( merencanakan


kebutuhan pengolahan pangan pemilihan bahan sesuai
berdasarkan kondisi lingkungan kebutuhan, alat, dan pengolahan
kelas/kelompok, keluarga saat ini) untuk pangannya/pembuatan mulai
ide atau gagasan perencanaan produk dari pengupasan/pencucian
pengolahan pangan. bahan.
• Ide atau gagasan (membuat • Proses pembuatan keselamatan
rencana/merancang suatu pembuatan kerja dan hal khusus lainnya.
pengolahan pangan sesuai dengan hasil

identifikasi kebutuhan

EVALUASI PENYAJIAN/PENGEMAS
AN
• Merasakan hasil/produk pengolahan
• Wadah penyajian dan
pangan.
estetikanya.
• Mengevaluasi seluruh proses atau
• Wadah kemasan, estetika
setiap tahapan pembuatan
dan kesehatan
pengolahan sebagai bahan perbaikan.
B. Tahapan Pengolahan Bahan Pangan Buah-buahan Menjadi Makanan
a. Perencanaan
1. Identifikasi Kebutuhan
Besok seusai pulang sekolah Rahma bersama teman -temannyamerencanakan untuk
belajar kelompok di rumah. Pulang sekolahtentu badan lelah dan kepanasan. Rahma
ingin menyiapkan suatumakanan yang dapat menyegarkan tubuh, mudah membuatnya,
dan cepat.
2. Ide/gagasan
Tercetus ide dalam benak Rahma untuk membuat makanan“Rujak Buah
dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang” agar dapatmenyegarkan tubuh di saat
udara panas. Buah-buahan yang manis dan asam menjadi pilihan agar tubuh terasa segar sehingga
membangkitkan semangat untuk belajar kelompok. Membuat rujak
buah dengan bumbu gula jawa kacang ulek dapat dikerjakan
bersama dan tidak lama dalam pembuatan.
b. Pelaksanaan

1. Persiapan
a) Membeli buah-buahan dan bahan lainnya di pasar. Pilih buah
yang masih segar.
b) Mencuci peralatan yang dibutuhkan sebelum digunakan.
c) Mempersiapkan bahan: buah (sudah dikupas dan dicuci) dan
gula jawa (sudah dicairkan) agar pembuatan rujak lebih cepat.
• Bahan-bahan
Bahan rujak buah
Bahan buah untuk rujak ulek : Jeruk Bali, nanas, bengkuang, jambu air, kedondong dan pepaya
Bahan bumbu ulek gula Jawa Kacang : pisang batu, garam, terasi, cabai rawit, kacang tanah, gula jawa
dan air.
• Alat
Pisau
Cobek
Kertas cokelat
Kantong plastik
2.Proses Pembuatan
a. Kupas semua buah
b. Hasil kupasan buah disimpan dengan rapih sesudah di cuci bersih
c. Gula jawa dikentalkan dengan air
d. Kacang tanah digoreng
3.Proses pembuatan bumbu gula jawa kacang ulek untuk rujak buah
Haluskan bumbuh satu persatu
Pisang batu
Terasi, garam, cabai dan gula jawa cair ulek hingga halus
Kacang tanah goreng jangan diulek terlalu halus agar ada rasa sensasi saat memakannya.
Ulek semua bahan bumbu sampai menyatu

4.Proses pemotongan buah


Iris buah satu per satu
o Bengkuang dan mangga
o Nanas dan kedondong
o Pepaya, jambu air dan jeruk bali
c. Penyajian dan pengemasan
1. Penyajian rujak buah dengan bumbu ulek gula jawa kacang
Rujak disajikan terpisah dari bumbunya
Rujak disajikan dengan disiram bumbu gula jawa
2. Pengemasan rujak buah dengan bumbu ulek gula jawa kacang
Siapkan kantong olastik kecil
Masukkan bumbu gula jawa kedalam kantong plastik dan ikat dengan rapih bumbu gula jawa
rujak ulek
Siapkan kertas pembungkus berwarna coklat bentuklah wadah dan tuangkan buah rujak
potong ke dalamnya.
Lipat dengan rapih bungkus dan ikat dengan karet
d. Evaluasi
Di akhir pembuatan pengolahan bahan pangan buah menjadi makanan ujilah hasilnya dengan cara
mencoba/merasakan makanannya. Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan evaluasinya sebagai
bahan masukkan dan bahan perbaikan saat akan membuat makanan olahan bahan lain dilain waktu.

C. Tahapan Pengolahan Bahan Pangan Buah-buahan menjadi minuman


Contoh tahapan pembuatan minuman jus stroberi
a. Perencanaan
1. Identifikasi Kebutuhan
Siswa belajar terus menerus dalam menghadapi ujian akhir semester yang menyebabkan kelelahan
pada mata.
2. Ide/gagasan
Minuman kesehatan untuk menghindarkan penurunan penglihatan jika diminum secara rutin adalah
jus stroberi.
b. Pelaksanaan
1. Persiapan
Memilih buah stroberi yang masih segar, mencuci peralatan yang dibutuhkan sebelum digunakan
untuk membuat jus.
Bahan
10 buah stroberi
Sereal
Susu cair secukupnya
Gula dicairkan secukupnya
Es batu dan kismis
Alat
Blender
Alat press tutup gelas plastik
Gelas plastik
Sedotan
Gelas kaca sebagai wadah saji.
2. Proses Pembuatan
Buang tangkai stroberi dan cuci bersih buah stroberi dengan menggunakan air mengalir
Masukkan stroberi dan bubuk sereal kedalam wadah blender
Tambahkan susu dan gula cair kedalam wadah blender tersebut
Masukkan es batu kedalam wadah blender tersebut.
Nyalakan mesin dengan menggunakan tombol dan blender sehingga semua bahan
tercampur sempurna
c. Penyajian/pengemasan
• Untuk penyajian, tempatkan pada gelas dan unik dan beri garnis/hiasan buah stroberi dimulut gelas.
Siapkan es batu di piring kecil jika ingin dinikmati dalam bentuk dingin.
• Untuk pengemasan, tuanglah kedalam gelas plastik dan taburi dengan kismis sebagai topping/garnis
supaya menarik dan menambah rasa

• Letakkan pada alat press tutup gelas plastik dan press dengan menarik tuas alat tersebut.
• Lengkapi kemasan jus stroberi dengan sedotan.
d. Evaluasi
Diakhir pembuatan jus stroberi jika ada yang kurang sesuai buatlah catatan evaluasi nya sebagai bahan
masukkan dan bahan perbaikan saat akan membuat minuman jus lagi dilain waktu.

Latihan-Latihan Soal

1. Sebutkan tahapan pengolahan !


2. Sebutkan bahan yang diperlukan dalam pembuatan rujak buah!
3. Sebutkan jenis buah-buahan yang dapat dibuat rujak !

Skenario Pembelajaran
Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10 menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian Akhir

1. Carilah resep pengolahan bahan pangan buah menjadi makanan dan buatkan tahapan pengolahannya !

Praktekkanlah pengolahan rujak buah dengan bumbu ulek gula jawa kacang !

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. a. perencanaan Skor 8
1. Identifikasi kebutuhan (........)
2. Ide / gagasan (.....)
b. Pelaksanaan
1. Persiapan (alat, bahan)
2. Proses pembuatan (......)
c. Penyajian dan pengemasan
Jika siswa menjawab kurang lengkap Skor 1-7
Jika siswa menjawab tidak sesuai jawaban/tidak menjawab Skor 0
2. a. Persiapan alat (6) dan bahan (8) yang lengkap (14) Skor 14
Jika siswa membawa alat dan bahan kurang lengkap Skor 1-13
b.Proses mengolah dengan tepat Skor 15
Jika siswa mengolah kurang tepat Skor 10
Jika siswa tidak aktif saat praktek Skor 5
c.Hasil olahan enak dan sempurna Skor 10
Jika hasil olahan kurang enak dan sempurna Skor 7
Jika hasil olahan tidak enak dan sempurna Skor 5
d.Penyajian rapih dan indah Skor 10
Jika penyajian kurang rapih dan indah Skor 7
Jika penyajian tidak rapih dan indah Skor 5
Total Skor 57

NA = SKOR PEROLEHAN X 100


SKOR MAKSIMAL

SUMBER BELAJAR
Buku Prakarya Kelas VII Semester 1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Edisi Revisi 2016. ( Aspek Pengolahan )
BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / I

Alokasi Waktu : 4x Pertemuan

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terakait fenomena dan kejadian tampak
mata.

KD : 3.2. Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk
kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang kreatif dan inovatif.

Indikator : 3.1.1. Menjelaskan pengertian bahan pangan hasil samping buah

3.1.2. Mendeskripsikan karakteristik hasil samping buah

3.1.3. Mengidentifikasi kandungan dan manfaat bahan hasil samping buah

3.1.4. Memahami teknik pengolahan pangan untuk pengolahan hasil samping buah

BAHAN RANGSANGAN

(Guru menyiapkan beberapa jenis buah-buahan dan gambar buah-buahan).

MATERI AJAR

E. Pengertian Bahan Pangan Hasil Samping Buah


Bahan pangan hasil samping buah adalah bahan samping yang dihasilkan dari tanaman buah selain
dari pada buah yang merupakan bahan pangan utama.

Hasil samping dari buah dapat dimanfaatkan sebagai

F. Karakteristik Buah-buahan
Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
4. Berdasarkan musim berbuahnya
c. Buah Musiman
Adalah : buah yang hanya ada diwaktu musim tertentu. Pada suatu saat berbuah banyak dan
pada saat lain tidak berbuah sama sekali.
Contohnya : Buah duren, mangga, kedondong, duku dan rambutan

d. Buah sepanjang tahun


Adalah : jenis buah-buahan yang tersedia sepanjang tahun. Buah ini dihasilkan dari tanaman
yang berbuah sepanjang tahun tidak tergantung musim.
Contohnya : Nanas, pisang, pepaya, jambu air, jambu biji, markisa dsb.
5. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuhnya
c. Buah Tropis
Buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis dengan suhu udara
sekitar 25˚ C atau lebih.
Contohnya : pisang, pepaya, nenas, mangga, rambutan dan durian.
d. Buah Subtropis
Buah dari tanaman yang tumbuh di ikilim sedang atau di daerah yang mempunyai suhu
udara maksimum 22 ˚C.
Contohnya : apel, jeruk, stroberi, anggur dsb.
6. Berdasarkan Proses Pematangan
c. Buah Klimaterik
Adalah : buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi pembusukan.
Proses pematangan buah dalam fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur
dan bau buah.
Contohnya : pisang, mangga, pepaya, jambu biji, apel dsb.
d. Buah Non Klimaterik
Adalah : buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan tetapi
langsung kearah pembusukan.
Contoh : semangka, anggur, jambu air dan nenas.

G. Kandungan dan Manfaat buah-buahan


Berikut ini kandungan dan manfaat dari beberapa buah-buahan :
5. Jambu Biji
Jambu biji (Psidium guajava) kaya akan kandungan dan manfaat. Jambu biji memiliki vitamin C
empat kali lebih banyak dibandingkan dengan jeruk. Vitamin C berfungsi melancarkan kerja otak
dan peredaran darah. Selain itu, jambu biji mengandung anti oksida yang dapat melawan radikal
bebas dan menangkal kanker. Kandungan serat yang tinggi mampu memperlancar proses
pencernaan.
6. Avokad
Avokad (Avocado) memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Kandungan lemak
nabati yang tinggi dan tak jenu bermanfaat untuk menurunkan kolesterol LDL (Kolesterol jahat)
sehingga berguna untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi dan kanker. Lemak tak
jenuh pada avokad juga mengandung zat anti jamur, anti bakteri dan mampu mengurangi nafsu
makan sehingga tidak menyebabkan seseorang menjadi gemuk. Kandungan vitamin A dan E
pada buah avokad sangat baik untuk kesehatan mata dan menghaluskan kulit, menghilangkan
kerutan dan membuat kulit tampak lebih mudah.
7. Pepaya
Pepaya (Carica papaya) tumbuh sepanjang tahun dan kaya akan kandungan gizi yang bermanfaat
bagi tubuh. Pepaya memiliki kadar postasium, vitamin C yang tinggi dan vitamin A yang sangat
baik untuk mencegah penyakit Flu, pilek, dan sangat bermanfaat untuk memperlancarkan
pencernaan. Pepaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena memiliki kandungan
antioksidan seperti korten, flavonoid, folat dan asam pantotenat.

8. Belimbing
Belimbing (Averrhoa Carambola) rasanya manis segar dan berbentuk bintang jika dipotong.
Kandungan gizi belimbing memiliki banyak vitamin C dan serat yang cukup besar, vitamin A, E
dan B Kompleks. Kandungan pada buah belimbing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
antara lain meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan Vitamin C yang tinggi, melindungi
tubuh dari radikal bebas dengan adanya antioksidan alami. Belimbing dapat juga menurunkan
tekanan darah tinggi dan mengatasi penyakit batuk.
H. Teknik Pengolahan Pangan
Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu : Teknik pengolahan
makanan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).

3. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)


Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan
dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik
pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih.
Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :
h. Teknik Merebus (Boiling)
Adalah : mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang
digunakan dapat berupa air, kaldu atau susu. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan
kedalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.
i. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
Adalah : cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan
yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92 ̊ - 96 ˚ C).
Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak
memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur dan ikan.
Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka dan susu.
j. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
Adalah : teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan (kira-kira setengah dari bahan
yang akan direbus ) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan.
Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan
yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
k. Teknik Menyetup/ Menggulai (Stiwing)
Adalah : mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus
dengan cairan yang berbumbuh dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang.
Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan
masakan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara
hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stiwing cairan yang dipakai yaitu air, santan
dan kaldu.
l. Teknik mengukus (Steaming)
Adalah : memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan
makanan, alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga
mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukan bahan makanan pada steamer atau
pengukus.
Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari
teknik ini ialah menjadikan bahan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan
tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang
diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.
m. Teknik mendidih (Simmering)
Adalah : teknik memasak bahan makanan dengan saos atau bahan cair lainnya yang
dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana
dipermukaannya muncul gelembung-gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk
membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

n. Teknik Mengetim
Adalah : memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda
ukuran, salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ingin memang memerlukan waktu yang
lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat

4. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)


Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah makanan tanpa
bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya
Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering sebagai berikut :
f. Teknik menggoreng dengan minyak banyak (Deep Frying)
Adalah : memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak atau lemak yang banyak
hingga bahan makanan benar-benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering
(crispy).
Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging
dan unggas serta ikan. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak
dengan metode ini. Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi akan
terjadi perubahan tekstur, warna dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode
deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak tetapi kandungan energinya akan tinggi
karena mengandung lemak. Porses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan
kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang
melarutkan. Sebagai contoh : keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C
dibandingkan kentang rebus.
g. Teknik menggoreng dengan minyak sedikit (Shallow frying)
Shallow frying adalah mengolahbahanmakanan atau proses menggoreng yangdilakuk
an dengan cepat dalam minyak gorengyang sedikit pada wajan datar. Dalam shallowfrying ba
han makanan biasanya hanya satu
kali dibalik.Pada shallow frying panas didapatkan daripemanasan minyak lemk. Dengan teknik
ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam aminoyang terdapat pada
bahan makanan akan tidak hilang, meskipun
protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis
vitamin B.
h. Teknik menumis (Sauteing
Teknik menumis (sauteing) adalah teknikmemasak denganmenggunakan sedikitminyak
olahan dan bahan makanan yangtelah dipotong kecil atau diiris tipis yangdikerjak
an dalam waktu sebentar dan cepat,diaduk-
aduk, serta ditambah sedikit cairansehingga sedikit berkuah/basah. Biasanyacairan y
ang ditambahkan adalah saus,cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat tera
khir prosespemasakan. Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan bahanmakanan dip
ersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu,kemudian isi minyak goreng sediki
t dan panaskan. Gunakan wajanyang besar agar potongan bahan makanan saat dimasuk
kan tidakpenuh sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis dan dapatmatang secara
merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemakjenuh. Gunakan minyak zaitun atau mi
nyak kanola yang mengandungminyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol ber
bahaya.
i. Teknik memanggang (Baking)
Adalah : pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala arah tanpa
menggunakan minyak atau air.
Beberapa metode memanggang antara lain :
4. Memanggang Kering
Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air ini
akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya untuk produk
pastry dan roti. Selain itu digunakan untuk memasak daging dan ikan.

5. Memanggang dalam oven menambah kelembaban


Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan
uap air yang masuk kedalam oven.
Tujuannya agar kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan untuk menambah
kualitas makanan. Contohnya, kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
6. Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah
Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama
dimasukkan kedalam wadah kedua sehingga panas yang sampai kebahan makanan lebih
lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat
mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang. Contoh puding caramel.
j. Teknik Mambakar ( Grilling)
Adalah : teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas panci dadar
(teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung.
Suhu yang dibutuhkan untuk grillling sekitar 292 ̊ C.

3.Teknik Pengolahan Pangan Lainnya

• Menghaluskan
Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan maupun dengan
cara diulek.
• Mencampur
Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata
• Menyaring / Memeras
Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan supaya diperoleh cairan yang
jernih.Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran
dimakan tanpa dimasak.

LATIHAN - LATIHAN SOAL

6. Sebutkan buah-buah segar yang anda ketahui !


7. Sebutkan jenis buah-buahan yang mengandung vitamin C !
8. Sebutkan manfaat dari buah-buahan :
c. Jambu biji
d. Avokad
9. Jelaskan teknik pengolahan dengan merebus !
10. Sebutkan jenis makanan yang diolah dengan teknis mengukus !

SKENARIO PEMBELAJARAN

Brainstorming (10 menit) Diskusi Kelompok (40 menit) Pleno (20 menit ) Refleksi (10 menit)

PENILAIAN

Instrumen Penilaian

5. Jelaskan pengertian buah segar !


6. Sebut dan jelaskan karakteristik buah-buahan berdasarkan sifatnya !
7. Sebut dan jelaskan kandungan dan manfaat dari buah-buahan :
e. Jambu biji
f. Avokad
g. Pepaya
h. Belimbing !
8. Tuliskan 7 (tujuh) teknik pengolahan pangan panas basah

Rubrik Penilaian

No. Soal Deskriptor Skor


1. Bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan sudah dapat Skor 2
dikonsumsi secara langsung.
Bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai jawaban Skor 0
2. 1.Berdasarkan musim berbuahnya : Skor 6
a. Buah musiman adalah buah yang hanya ada diwaktu musim
tertentu
b. Buah sepanjang tahun adalah jenis buah-buahan yang tersedia
sepanjang tahun
2.Berdasarkan iklim tempat tumbuhnya :
a. Buah tropis adalah buah-buahan dari tanaman yang tumbuh diiklim
panas atau tropis dengan suhu udara sekitar 25 ˚C atau lebih.
b. Buah Subtropis adalah buah dari tanaman yang tumbuh diiklim
sedang atau didaerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22 ̊
C.

3.Berdasarkan proses pematangannya :


a. Buah Klimaterik adalah buah yang setelah dipanen dapat menjadi
matang hingga terjadi pembusukan.
b.Buah nonklimaterik adalah buah yang setelah dipanen tidak akan
mengalami proses pematangan tetapi langsung kearah
pembusukan.

Jika siswa menjawab 5 Skor 5


Jika siswa menjawab 4 Skor 4
Jika siswa menjawab 3 Skor 3
Jika siswa menjawab 2 Skor 2
Jika siswa menjawab 1 Skor 1
Jika siswa menjawab tidak sesuai dengan jawaban Skor 0
3. e. Jambu biji Skor 4
Mengandung vitamin C yang berfungsi melancarkan kerja otak
dan peredaran darah, mengandung antioksida yang dapat
melawan radikal bebas dan menangkalkan kanker, kandungan
serat yang tinggi mampu memperlancar proses pencernaan.
f. Avokad
Memilki kandungan lemak nabati yang tinggi dan tak jenuh
bermanfaat untuk menurunkan kolesterol sehingga berguna
untuk mencegah stroke, penyakit jantung, darah tinggi dan
kanker, mengandung vitamin A dan E yang bermanfaat untuk
kesehatan mata dan menghaluskan kulit, menghilangkan kerutan
dan membuat kulit tampak lebih mudah.
g. Pepaya
Memiliki kadar postasium, vitamin C dan A yang sangat baik
untuk mencegah penyakit Flu, pilek dan melancarkan
pencernaan, kandungan antioksidan seperti korten, flavonoid,
folat dan asam fantoteined yang bermanfaat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
h. Belimbing
Memiliki kandungan vitamin C dan serat yang cukup besar,
vitamin A, E, dan B Kompleks yang bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh melindungi tubuh dari radikal
bebas dan menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi
penyakit batuk.

Jika siswa menjawab dan menjelaskan 3 Skor 3


Jika siswa menjawab dan menjelaskan 2 Skor 2
Jika siswa menjawab dan menjelaskan 1 Skor 1
Jika siswa menjawab salah/tidak menjawab Skor 0
BAHAN AJAR 2

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Prakarya

Kelas / Semester : VII / I

Alokasi Waktu :

KI : 3. Memahami rancangan pengolahan, penyajian dan pengemasan bahan pangan sayuran


menjadi makanan dan minuman kesehatan yang ada diwilayah setempat.

KD : 3.2. Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan hasil samping
buah menjadi produk pangan
KERANGKA ANALISIS PUSTAKA

Nama Satuan : SMP Negeri I Nita


Mata Pelajaran : prakarya
Kelas/Semester : IX/1
Tahun Ajaran : 2018/2019

Judul buku / Halaman

Prakarya
Kompetensi SMP/MTs Prakarya SMP/MTs
No KD
Inti Kelas IX Kelas IX Semseter 1
Semseter 1 Kemendikbud edisi
Kemendikbud revisi 2018
2015
1 KI-3 3.1 182- 203 120- 152

3.2 223-241 176-189

Prakarya Prakarya SMP/MTs


SMP/MTs Kelas IX Semseter 1
Kelas IX Kemendikbud edisi
Semseter 2 revisi 2018
Kemendikbud
2015
3.3 164 – 175 118 - 124

3.4 128-134

2 KI-4 4.1 204-220 153- 172

4.2 242-246 189-197

Prakarya Prakarya SMP/MTs


SMP/MTs Kelas IX Semseter 1
Kelas IX Kemendikbud edisi
Semseter 2 revisi 2018
Kemendikbud
2015
4.3 169-171 125-128
176-177
4.4 134-140

Mengetahui,
Kepala SMP negeri I Nita Wakasek Urusan Kurikulum Tim Guru Mata Pelajaran Prakarya

Drs. Leo Usman Fransiska Yunita, S.Pd ……………………………………..


NIP. 19610808 199801 1 001 NIP. ……………………………………
NIP. 19690604 200012 2 005

Anda mungkin juga menyukai