Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PERSEMAIAN

Oleh:
NAMA
NIM

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH SILVIKULTUR

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2022
PRA KATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum
persemaian tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Silvikultur yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRA KATA..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................................2
1.3. Alat dan Bahan.............................................................................................2
1.4. Tempat Dan Waktu.......................................................................................2
1.5. Cara Kerja.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................4
3.1. Hasil..............................................................................................................4
3.2. Pembahasan..................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................10

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tally Sheet Proses Pembuatan Pembibitan Mulai Dari Menyemai Benih
Sampai Menjadi Bibit Siap Tanam..........................................................................4
Tabel 2. Tally Sheet Hasil Pengamatan Dan Wawancara........................................6

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar bibit Cempedak....................................................................10


Lampiran 2. Gambar bibit Durian..........................................................................10
Lampiran 3. Gambar bibit Gaharu.........................................................................10
Lampiran 4. Gambar bibit Jengkol.........................................................................10
Lampiran 5. Gambar bibit Kopi.............................................................................10
Lampiran 6. Gambar bibit Mahoni.........................................................................10
Lampiran 7. Gambar bibit Matoa...........................................................................10
Lampiran 8. Gambar bibit Nangka.........................................................................10
Lampiran 9. Gambar bibit Petai.............................................................................10
Lampiran 10. Gambar bibit Pinang........................................................................10
Lampiran 11. Gambar bibit Pulai...........................................................................10
Lampiran 12. Gambar bibit Sirsak.........................................................................10
Lampiran 12. Gambar bibit Trembesi....................................................................10

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Silvikultur merupakan cara-cara mempermudaan hutan secara alami dan
buatan, serta pemeliharaan tegakan sepanjang hidupnya. Termasuk kedalam
sivikultur ialah pengetian tentang persyaratan tapak atau tempat tumbuh pohon
perilakunnya terhadap berbagai intensitas cahaya matahari, kemampuannya untuk
tumbuh secara murni atau campuran, dan hal-hal lain yang mempengaruhi
pertumbuhan pohon. Jadi sangatlah penting untuk mengetahui silvikultur masing-
masing jenis pohon, sebelum kita dapat mengelolah suatu hutan dengan baik.
Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih
(atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan
penanaman hutan karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di
dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke
lapangan dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung yang berarti
harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian.
Teknik penyemaian secara langsung juga dapat memanfaatan cabutan
anakan alam (wildling). Benih yang jatuh di lantai hutan mudah berkecambah dan
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bibit. Pencabutan sebaiknya setelah turun
hujan dengan cara mencabut bagian leher akar untuk menghindari kerusakan
daerah perakaran. Pada lokasi persemaian yang tergolong jauh sebaiknya
memprakondisikan wildling/cabutan di bungkus dalam karung basah atau pelepah
pisang serta dapatmenggunakan ice box. Tujuannya adalah menjaga kesegaran
cabutan dan menjagakelembapan selama pengangkutan dan kalau perlu di siram
selama 4-6 jam sekalidengan air bersih. Cabutan di bentuk dengan memotong 2/3
daun, untuk mengurangipenguapan daun akar yang terlalu panjang di bentuk
untuk memudahkan penyemaiandi kantong plastik.
Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam.
Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang
ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis
tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini
dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang

1
berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah
sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur
hara.
Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul
dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah
mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik
juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga
sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang
tinggi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mempelajari
pengelolaan persemaian, mengamati kegiatan oprasional di persemaian serta
mempelajari proses pembibitan suatu jenis tanaman.

1.3. Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah Bibit yang ada dilokasi
persemaian.
Alat yang digunakan dalam pengamatan ini sebagai berikut :
1. Alat tulis.
2. Kamera.

1.4. Tempat Dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis 27 Oktober 2022 bertempat di
Persemaian Permanen BPDASHL Indragiri Rokan Jalan HR. Soebrantas
Pekanbaru.

1.5. Cara Kerja


1) Mengamati proses pembuatan persemaian
2) Melakukan wawancara kepada petugas persemaian bagaimana teknik membuat
persemaian baik secara vegetatif maupun generatif.
3. Praktek membuat media tanam dan menanam bibit.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam.


Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar,
menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Media
tanam yang baik harus memiliki sifat fisik yang baik antara lain tekstur dan
struktur tanah, dapat memperbaiki drainase tanah, memiliki kemampuan mengikat
air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga pertumbuhan
dan perkembangan juga berlangsung dengan baik (Bahri & Saukani, 2017).
Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan
dengan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu
menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Bahan organic dapat meningkatkan
mikroorganisme tanah dan ketersediaan unsur hara bagi tanaman(Soekamto &
Blesia, 2021).

3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Tabel 1. Tally Sheet Proses Pembuatan Pembibitan Mulai Dari Menyemai Benih Sampai Menjadi
Bibit Siap Tanam.
No Jenis Media Media Umur Jenis Perawatan Umur
Tanaman Tanam Pembibi Sapih Pupuk Yang Siap
tan dilakukan Tanam
1 Gaharu Campuran Polybag Ketika NPK Penyiraman, 8 Bulan
tanah (top sudah dan Pemupukan,
soil), berdaun 8 pupuk Pembersihan
pupuk Kandang gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
2 Jengkol Campuran Polybag 1-2 Bulan Pupuk Penyiraman, 6 Bulan
tanah (top kandang Pemupukan,
soil), dan B1 Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
3 Petai Campuran Polybag 3-4 Bulan Pupuk Penyiraman, 3-4
tanah (top kandang, Pemupukan, Bulan
soil), dan Pembersihan
pupuk hantu SL gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
4 Sirsak Campuran Polybag 1-2 Pupuk Penyiraman, 4 Bulan
tanah (top Bulan kandang Pemupukan,
soil), Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
5 Matoa Campuran Polybag 1-2 Bulan Pupuk Penyiraman, 4-6
tanah (top kandang Pemupukan, Bulan

4
soil), Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
6 Pinang Campuran Polybag 3-4 Pupuk Penyiraman, 6 Bulan
tanah (top Bulan kandang, Pemupukan,
soil), dan Pembersihan
pupuk hantu SL gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
7 Rambutan Campuran Polybag 3-4 Pupuk Penyiraman, 4-6
tanah (top Bulan kandang Pemupukan, Bulan
soil), dan B1 Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
8 Nangka Campuran Polybag 1-2 Bulan Pupuk Penyiraman, 6-8
tanah (top kandang Pemupukan, Bulan
soil), Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
9 Durian Campuran Polybag 2-3 Bulan Pupuk Penyiraman, 7-9
tanah (top kandang Pemupukan, Bulan
soil), dan Pembersihan
pupuk hantu SL gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
10 Cempedak Campuran Polybag 2-3 Bulan Pupuk Penyiraman, 7-8
tanah (top kandang Pemupukan, Bulan
soil), Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian

5
dan sekam hama &
dan sekam penyakit
11 Kopi Campuran Polybag 2-3 Bulan Pupuk Penyiraman, 5-6
tanah (top Kandang Pemupukan, Bulan
soil), dan B1 Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
12 Trembesi Campuran Polybag 1-2 Bulan Pupuk Penyiraman, 6 Bulan
tanah (top Kandang Pemupukan,
soil), Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
13 Pulai Campuran Polybag Ketika Pupuk Penyiraman, 6-8
tanah (top sudah Kandang Pemupukan, Bulan
soil), berdaun 4 Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit
14 Mahoni Campuran Polybag 1-2 Bulan NPK Penyiraman, 6 bulan
tanah (top Pemupukan,
soil), Pembersihan
pupuk gulma,
kandang Pengendalian
dan sekam hama &
penyakit

Tabel 2. Tally Sheet Hasil Pengamatan Dan Wawancara

No Jenis Tanaman Asal Benih Perlakuan Benih


1 Gaharu (Aquiliria malacensis) Daerah Sumatera Direndam air 24 jam
2 Jengkol ( Archidendron pauciflorum) Daerah Sumatera Direndam air 24 jam
3 Petai (Parkia speciosa) Daerah Sumatera Direndam air 24 jam
Direndam 1 Malam
4 Sirsak (Annona muricata) Daerah Sumatera
Dengan Air Hangat
Tidak Ada Perlakuan
5 Matoa (Pometia pinnata) Daerah Sumatera
Khusus

6
Tidak Ada Perlakuan
6 Pinang (Areca catechu) Daerah Sumatera
Khusus
Direndam air dan HCL
7 Rambutan (Nephelium lappaceum) Daerah Sumatera
selama 15 menit
Pencucian secara hati-
8 Nangka (Artocarpus heterophyllus) Daerah Sumatera hati untuk membuang
kulitbiji
Tidak Ada Perlakuan
9 Durian (Durio zibethinus) Daerah Sumatera
Khusus

Daerah Jawa dan Tidak Ada Perlakuan


10 Cempedak (Artocarpus integer)
Sumatera Khusus

Ditanam sedalam 0,5


Daerah Sumatera cm dengan permukaan
11 Kopi (Coffea sp)
dan Jawa rata menghadap
kebawah
12 Trembesi (Samanea saman) Daerah Sumatera Direndam air 24 jam
Direndam air dingin 24
13 Pulai (Alstonia scholaris) Jawa jam
Rendam dalam Air
14 Mahoni (Swietenia mahagoni) Daerah Sumatera Hangat (50°C) selama
5
menit

3.2. Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 14 jenis
tanaman yang ada di persemaian permanen BPDASHL Indragiri Rokan yang
dimana terdapat 2 persemaian di 2 lokasi yang berbeda yaitu persemaian di Lubuk
Sakat dan persemaian di SMK Kehutanan Pekanbaru. Masing-masing persemaian
memproduksi 750.000 bibit per tahun, jika di totalkan maka dari 2 persemaian
tersebut memproduksi sebanyak 1.500.000 bibit per tahunnya. Bibit yang ada di
persemaian ini adalah umumnya tanaman buah-buahan seperti cempedak, durian,
Matoa, nangka, rambutan dan sirsak. Di persemaian ini juga terdapat bibit
tanaman berkayu seperti gaharu, mahoni, pulai dan trembesi.
Bibit di persemaian BPDASHL Indragiri Rokan umumnya berasal dari biji
(generative). Media semai yang digunakan di persemaian BPDASHL Indragiri
Rokan yaitu tanah (top soil) dan pupuk kandang dimana benih akan disemaikan
terlebih dahulu hingga benih tersebut berkecambah. Setelah benih berkecambah
dapat dipindahkan ke polybag untuk diletakkan di bedeng sapih. Media yang
digunakan dalam polybag atau media sapihnya yaitu tanah (top soil) yang
dicampur dengan pupuk kandang yang telah dicampur dengan sekam padi dengan

7
perbandingan 2:1. Setelah bibit berumur 3-4 minggu (tergantung dari jenis
tanaman) dapat diberikan pupuk anorganik seperti B1, SL, dan NPK. Untuk
pupuk NPK diberikan kepada jenis bibit yang proses pertumbuhannya terbilang
lama untuk mempercepat pertumbuhannya seperti gaharu dan mahoni. Setelah itu
dilakukan perawatan seperti penyiraman dan penyortiran. Penyortiran bibit
dilakukan apabila jumlah bibit yang ada tidak terdistribusi secara menyeluruh
pada akhir tahun, sehingga perlu dilakukan penyortiran agar bibit-bibit yang yang
lebih kecil tidak mati karena tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Bibit yang sudah siap untuk ditanam berumur 8-9 bulan (tergantung tanaman dan
tinggi bibit) dan jika tinggi bibit >40 cm, setelah itu barulah di distribusikan ke
berbagai wilayah yang akan dilakukan penanaman.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Terdapat 14 jenis tanaman yang ada di persemaian permanen BPDASHL
Indragiri Rokan yang dimana terdapat 2 persemaian di 2 lokasi yang berbeda yaitu
persemaian di Lubuk Sakat dan persemaian di SMK Kehutanan Pekanbaru.
Masing-masing persemaian memproduksi 750.000 bibit per tahun, jika di totalkan
maka dari 2 persemaian tersebut memproduksi sebanyak 1.500.000 bibit per
tahunnya. Bibit di persemaian BPDASHL Indragiri Rokan umumnya berasal dari
biji (generative). Media semai yang digunakan di persemaian BDASHL Indragiri
Rokan yaitu tanah (top soil) dan pupuk kandang yang telah dicampur dengan
sekam padi dengan perbandingan 2:1. Pupuk annorganik yang digunakan yaitu
B1, SL, dan NPK. Bibit yang sudah siap untuk ditanam berumur 8-9 bulan
(tergantung tanaman dan tinggi bibit) dan jika tinggi bibit >40 cm, setelah itu
barulah di distribusikan ke berbagai wilayah yang akan dilakukan penanaman.

3.2 Saran
Dalam melakukan praktek sebaiknya mahasiswa yang mangikuti kegiatan ini
mangkikuti dengan sungguh dan harus lebih aktif dalam bertanya, agar didaptkan
ilmu yang bermanfaat serta menambha wawasan tentang persemaian.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S., & Saukani. (2017). Pengaruh Ukuran Biji dan Media Tanam terhadap
Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell.
Arg.). Jurnal Penelitian Agrosamudra, 4(1), 58–70.
Soekamto, M. H., & Blesia, D. D. (2021). Median Volume 13 Nomor 2 Bulan Juni
2021 Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Median
Volume 13 Nomor 2 Bulan Juni 2021. 13, 90–96.

9
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar bibit Lampiran 2. Gambar bibit Durian


Cempedak

Lampiran 4. Gambar bibit Jengkol


Lampiran 3. Gambar bibit Gaharu

Lampiran 5. Gambar bibit Kopi Lampiran 6. Gambar bibit Mahoni

10
Lampiran 7. Gambar bibit Matoa Lampiran 8. Gambar bibit Nangka

Lampiran 9. Gambar bibit Petai Lampiran 10. Gambar bibit Pinang

Lampiran 11. Gambar bibit Pulai Lampiran 12. Gambar bibit Sirsak

11
Lampiran 13. Gambar bibit Trembesi

12

Anda mungkin juga menyukai