PERLINDUNGAN TANAMAN
“Pembuatan Pupuk Kompos Dengan Agen Hayati (Trichoderma sp.) dan
Aplikasinya”
Dosen Pengampu :
Dr. I Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP., Agr
Oleh :
Pardianta P Sinaga
(1606541060)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan praktikum ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis
juga menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga laporan praktikum ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar makalah menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................. 2
V. PENUTUP .................................................................................................. 11
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
ii
I. PENDAHULUAN
1
pengertian organisme yang berguna diperluas yaitu meliputi makhluk
hidup termasuk yang bersel tunggal, virion, dan bahan genetik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan praktikum ini yaitu agar
mahasiswa dapat memahami dan mengerti apa itu pupuk hayati yang
terbuat dari pupuk Trichoderma spp, dan bagaimana langkah-langkah
dalam membuat pupuk tersebut.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
sehingga kemungkinan tumbuh dan berkembangnya organism
pathogen semakin kecil.
Division : Deuteromycota
Class : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Moniliaceae
Genus : Trichoderma sp.
Trichoderma sp. merupakan salah satu mikroorganisme fungsional
yang terkenal sebagai pupuk biologis tanah. Jamur Trichoderma sp.
berperan sebagai organism pengurai, agensi hayati dan stimulator
pertumbuhan tanaman. Biakan jamur Trichoderma sp. dalam media
aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku
sebagai biodekomposer, yaitu mikroorganisme yang mendekomposisi
limbah organik (rontokkan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos
yang bermutu. Trichoderma sp. juga dapat berlaku sebagai biofungisida
karena dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab
penyakit pada tanaman antara lain Fusarium oxysporum, Rhizoctoni
asolani, Phytophtora spp., Sclerotium rolfsii, dan Rigidiforus lignosus
(Anonim. 2008).
Trichoderma sp. Inokulum ini biasanya diproduksi di laboratorium,
di mana spesies Trichoderma sp. tertentu dapat diisolasi dan dilipat
gandakan pada media tumbuh tanpa terkontaminasi oleh spesies jamur-
jamur lainnya. Untuk mendapatkan biakan murni maka Trichoderma perlu
diisolasi dari tanah. Sampel-sampel tanah dari sekitar akar-akar tanaman
diencerkan hingga 106 kali dalam air suling kemudian digunakan sebagai
inokulum dalam media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sudah
4
disterilkan (untuk memungkinkan pertumbuhan jamur). Dari koloni jamur
yang ada dalam medium tumbuh PDA, Trichoderma diisolasi (dengan
mengamati spora/konidia) dan kemudian dimasukkan sebagai biakan
murni dalam media tumbuh yang sama.
5
III. METODE PRAKTIKUM
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam prakikum ini sebagai berikut :
Air
Dedak (0.5 kg)
Sekam (2 ember sedang)
Trichoderma sp.(1 kg)
Kotoran Kambing (50 kg)
6
g. Siramlah larutan Trichoderma pada campuran kotoran kambing, dedak
dan sekam serta tambahkan sedikit air untuk melembabkan campuran
bahan-bahan tersebut
h. Letakkan campuran kompos yang sudah tercampur dengan
Trichoderma sp. di tanah kemudian tutuplah pupuk tersebut dengan
karung plastic atau terpal
i. Aduklah pupuk setiap hari dan ukurlah suhu pupuk tersebut yang
diinkubasi selama 1 bulan.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah dilaksanakan. Didapatkan hasil
sebagaimana disajikan oleh tabel 4.1 , tabel 4.1 dan tabel 4.3, sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Suhu Pupuk Trichoderma sp. Saat Pengamatan
Pengamatan Suhu
Hari Ke- (oC)
4 41,5
5 36,5
6 39,6
7 38,8
8 37,6
9 39,6
10 40,5
11 40,6
12 39,4
13 40,2
14 35,5
8
Tabel 4.3 Perlakuan II (pupuk kambing non Trichoderma sp.)
Sampel Panjang (cm) JumlahDaun
1 3,5 2
2 3,7 2
3 3,2 2
4 2,6 2
5 3,3 2
Rata-rata 3,26 2
4.2 Pembahasan
Trichoderma sp. adalah jamur saprofit tanah yang secara alami
merupakan parasit yang menyerang banyak jenis jamur penyebab penyakit
tanaman (spektrum pengendalian luas). Jamur Trichoderma sp. dapat
menjadi hiperparasit pada beberapa jenis jamur penyebab penyakit
tanaman, pertumbuhannya sangat cepat dan tidak menjadi penyakit untuk
tanaman tingkat tinggi. Mekanisme antagonis yang dilakukan adalah
berupa persaingan hidup, parasitisme, antibiosis dan lisis (Harman et al.,
2004).
Potensi Jamur Trichoderma sp. sebagai jamur antagonis yang
bersifat preventif terhadap serangan penyakit tanaman telah menjadikan
jamur tersebut semakin luas digunakan oleh petani dalam usaha
pengendalian organisme penggangu tumbuhan (OPT). Disamping
karakternya sebagai antagonis diketahui pula bahwa Trichoderma sp. juga
berfungsi sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik. Aplikasi
jamur Trichoderma sp. pada pembibitan tanaman guna mengantisipasi
serangan OPT sedini mungkin membuktikan bahwa tingkat kesadaran
petani akan arti penting perlindungan preventif perlahan telah tumbuh.
Dalam pembuatan pupuk Trichoderma sp. dilihat hasil pengamatan
suhu yang mengalami perubahan yang tidak terlalu ekstrim setiap harinya.
Suhu selama pengamatan juga tidak melebihi 500C, sehingga aktivitas
Trichoderma sp. berjalan dengan baikdalam memproses pembuatan
9
kompos. Pembalikan kompos perlu dilakukan agar suhu terjaga dan
Trichoderma dapat beraktifitas mendekomposisi kotoran kambing.
Kompos yang sudah matang memiliki ciri-ciri seperti tidak
mengeluarkan bau busuk, berwarna coklat pekat sampai hitam (semakin
hitam warna kompos, semakin bagus), bertekstur gembur seperti tanah dan
memiliki suhu ruang sekitar 30-35 oC.
Didapatkan hasil pengamatan selama 1-2 minggu bahwa kompos
yang dibuat sudah memenuhi ciri-ciri tersebut dan pembuatan kompos
aerob telah berhasil. Walaupun kondisi tekstur kompos masih belum
terlalu gembur (remah). Suhu kompos yang kami buat juga memiliki suhu
30.4oC (sedikit dingin). Setelah 2 minggu kompos diberikan air secara
teratur agar Trichoderma sp. tidak mati dikarenakan suhu yang tinggi
(panas). Sedangkan pada pembuatan kompos anaerob hampir jadi,
dikarenakan kompos kami tidak dibuka terpalnya setelah 3 hari, tetapi
kompos tetap berwarna kecoklatan.
Pada pengaplikasian pupuk Trichoderma sp. terhadap pembenihan
bunga matahari dapat kita lihat bahwa, tanaman bunga matahari yang
menggunakan pupuk Trichoderma sp.memiliki jumlah daun dan panjang
daun yang lebih dominan dan efektif dibandingkan dengan tanaman bunga
matahari tanpa perlakuan pupuk Trichoderma sp.. Dengan rata – rata
panjang daun 8,4 cm dan jumlah daun sebanyak 4 helai per tanaman.
10
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Trichoderma sp. adalah jamur saprofit tanah yang secara alami
merupakan parasit yang menyerang banyak jenis jamur penyebab penyakit
tanaman (spektrum pengendalian luas). Pada pengaplikasian pupuk
Trichoderma sp. terhadap pembenihan bunga matahari dapat kita lihat
bahwa, tanaman bunga matahari yang menggunakan pupuk Trichoderma
sp.memiliki jumlah daun dan panjang daun yang lebih dominan dan efektif
dibandingkan dengan tanaman bunga matahari tanpa perlakuan pupuk
Trichoderma sp.. Dengan rata – rata panjang daun 8,4 cm dan jumlah daun
sebanyak 4 helai per tanaman.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum berlangsung mahasiswa atau praktikan
melakukannya dengan serius, supaya tidak terjadi kesalahan kerja.
11
DAFTAR ISI
Anonim. https://zefri1805.blogspot.com/2017/02/perbanyakan-agensi-hayati-
tricodherma.html . Diakses Pada 17 Desember 2018.
Anonim. 2012. Pupuk Organikdan MOL. Jurnal. UAJY. Didownload pada laman
http://e-journal.uajy.ac.id/12597/3/BL013572.pdf pada tanggal 18 Desember
2018.
12
LAMPIRAN
13