Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA PERTANIAN

PROTEIN

TRIDEO OKTONUGRAHA
193020401039
KELOMPOK IV

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERTANIAN


PROTEIN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada


Hari :………………….
Tanggal :………………….

ASISTEN PRAKTIKUM

YUSTIN ANDRIAHWATI
CAA 118 070

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
IV. Latar Belakang............................................................................. 1
IIV. Tujuan Praktikum........................................................................... 3
II. BAHAN DAN METODE...................................................................... 4
2.1 Waktu dan Tempat...................................................................... 4
2.2 Bahan dan Alat............................................................................. 4
2.3 Cara Kerja.................................................................................... 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 5
3.1.....................................................................Hasil Pengamatan .......
5
3.2...............................................................................Pembahasan .......
6
IV. PENUTUP.......................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 8
4.2 Saran........................................................................................... . 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer asam amino
saling berhubungan satu dengan yang lain oleh ikatan peptida. Di dalam molekol
protein terdapat kandungan unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur serta
fosfor. Protein sangat berperan penting dalam struktur dan fungsi dari semua sel
suatu organisme. Adapun pengertian protein menurut beberapa ahli, yaitu: a).
Protein yaitu suatu zat dalam makanan yang sangat penting bagi tubuh karena
protein disamping sebagai bahan bakar dalam tubuh namun berfungsi juga sebagai
pengatur sistem tubuh dan pembangunnya (Winamo, 2004); b). Protein
merupakan makromolekul yang melimpah di dalam tubuh makhluk hidup
terutama di dalam sel dan sebagai penyusun lebuh dari setengah berat kering suatu
makhluk hidup. Struktur dari protein yang terdiri atas polipeptida yang memiliki
rantai panjang yang tersusun atas banyak unit asam amino (Albert, 1982); c).
Protein adalah suatu zat yang terkandung dalam makanan yang sangat penting
bagi tubuh karena protein ini berfungsi sebagai bahan bakar tubuh yang juga
fungsinya sebagai zat pembangun dan pengatur tubuh suatu makhluk hidup.
Protein mengandung asam-asam amino berupa C, H, O dan N yang tidak dimiliki
oleh karbohidrat dan lemak (Natsir, 2018).
Ada bebrapa jenis protein dalam tubuh organisme yaitu: a). Protein hormone
adalah jenis protein yang berfungsi sebagai hormone kimia dasar tubuh. Kerja
hormone ini yairu sebagai pembawa informasi kimia yang dikirimkan melalui
aliran darah. Masing-masing dari hormon inimempengaruhi suatu sel dalam tubuh
yang dikenal dengan sel target; b). Protein enzim merupakan jenis protein yang
berada di dalam tubuh makhluk hisup yang berfungsi dalam pembentukan enzim
tubuh. Enzim ini biasanya memiliki peran yaitu mendukung proses reaksi kimia
yang terjadi di tubuh; c). Protein struktural adalah jenis protein yang jumlahnya
besar dalam tubuh dimana protein ini berfungsi sebagai komponen penting dalam
pembangunan struktur tubuh pada tingkatan sel; d). Protein antibody merupakan
protein yang berperan dalam melindungi tubuh dari adanya zat yang asing dimana
2

zat itu mencoba masuk ke dalam tubuh. Umumnya protein ini berfungsi sebagai
komponen pembentuk antibody pada tubuh organisme; e). Protein transport
merupakan protein dalam tubuh yang gunanya untuk memasok melukul serta
nutrisi dalam tubuh dalam keluar dan masuknya sel. Contohnya hemoglobin yang
merupakan protein yang berperan dalam pembuatan sel dasar merah; f). Protein
pengikat yaitu protein yang berfungsi untuk mengikat nutrisi dan molekul yang
akan digunakan suatu ssat nanti, misalnya mengikat besi, dimana tubuh akan
menyimpan zat besi yang akan digunakan dikemudian hati; g). Protein pengaktif
adalah protein yang digunakan untuk mengatur kekuatan dan kecepatan jantung
yang berdetak dan pergerakan otot-otot ketika berkontraksi. Kerja otak akan
diaktifkan oleh protein ini (Girindra, 2009).
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein pada suatu sampel, maka
digunakanlah uji protein mengunakan bahan-bahan yang dapat bereaksi dengan
protein. Macam-macam uji protein antara lain: a). Uji mollon merupakan
pengujian protein dengan cara melarutkan sampel yang akan diuji dengan
pereaksi millon yang didalamnya mengandung larutan merkuro dan merkuri nitrat
dalam asam nitrat. Fungsi uji millon ini yaitu untuk mendeteksi suatu protein yang
mengandung asam amino, dimana jika sampel tersebut positif mengandung
protein makan akan menghasilkan endapan putihyang dapat berubah menjadi
warna merah jika dipanaskan; b). Uji biuret merupakan pengujian protein dengan
mengdentifikasi apakan suatu sampel terdapat ikatan peptida yang membentuk
suatu protein. Suatu sampel dikatakan positif mengandung protein jika munculnya
warna merah muda (jika ikatan peptida pada sampel sedikit) hingga ungu (jika
ikatan peptida pada sampel banyak; c). Uji ninhidrin merupakan uji yang paling
umum untuk menentukan adanya kandungan protein pada suatu sampel.
Pengujian ini untuk melihat gugus alfa amino bebas pada sampel dimana jika
sampel dikatakan positif mengandung protein maka akan terbentuk warna biru
sampai ungu; d). Uji xanthoproteat adalah larutan yang terdiri dari campuran
larutan NHO3 pekat atau camppuran asam cuka pekat dengan asam sulfat pekat.
Uji ini berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya asam amino yang terkandung
dalam inti benzene pada gugus sampingnya. Jika suatu sampel positif
3

mengandung protein makan akan berubah warna menjadi jingga (Rosmawati,


2013).

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum Biokimi Pertanian dengan Materi Protein memiliki tujuan, yaitu
mengamati peribahan yang terjadi pada uji Millon dan uji Biuret.
4

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat


Pratikum Biokimia Pertanian dengan materi Protein dilaksanakan pada hari
Kamis, 16 April 2020 pukul 11.30-13.10 WIB, yang bertempat di Laboratorium
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Alat dan Bahan


Bahan dan Alat yang digunakan pada saat pratikum Biokimia Pertanian
dengan materi Protein antara lain, alat yang dipakai yaitu cawan petri, mortar, alu,
gelas beaker, pengaduk, pipet tetes dan sendok. Sedangkan digunakan yaitu
reagen biuret, aquades, agar-agar, tepung terigu, telur rebus dan ayam goreng.

2.3. Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum BiokimiaPertanian dengan materi
protein, yaitu:
a. Menghaluskan telur rebus dan ayam goreng.
b. Membuat larutan agar-agar dan larutan tepung terigu.
c. Menambahkan aquades sebanyak 100 mL.
d. Mengaduk hingga rata.
e. Memasukan semua bahan ke cawan petrinya masing-masing.
f. Memasukan reagent biuret sebanyak 20 teteas ke dalam masing-masing
cawan petri.
g. Menunggu selama 1 menit.
h. Mengamati peristiwa apa yang terjadi.
4

1. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil pengamatan Uji Protein pada Makanan
Sample Pereaksi Biuret
No. Waktu (menit) Hasil Keterangan
Makanan (tetes)
1. Telur Rebus 20 tetes 1 menit Berwarna ungu muda Mengandung protein
2. Ayam Goreng 20 tetes 1 menit Berwarna ungu muda Mengandung protein
3. Agar-agar 20 tetes 1 menit Berwarna biru muda Tidak mengandung protein
4. Tepung Terigu 20 tetes 1 menit Berwarna keunguan Mengandung protein
6

3.2. Pembahasan
Pada Praktikum Biokimia Pertanian dengan materi Protein ini didapati hasil
pengamatan seperti yang tertera didalam tabel 1 uji protein pada makanan dengan
menggunakan sampel makanan berupa telur rebus, ayam goreng, tepung terigu,
dan agar-agar yang kemudian direaksikan dengan pereaksi biuret. Sampel
makanan 1 atau telur rebus yang telah dihaluskan dan ditetesi dengan pereaksi
biuret sebanyak 20 tetes yang kemudian didiamkan selama 1 menit menghasilkan
warna ungu muda yang menandakan bahwa telur rebus atau sampel makanan
pertama mengandung protein di dalamnya. Sampel makanan 2 atau ayam goreng
yang telah dihaluskan dan ditetesi dengan pereksi biuret sebanyak 20 tetes yang
kemudian didiamkan selama 1 menit menghasilkan warna ungu muda yang
menandakan bahwa ayam goreng atau sampel makanan kedua mengandung
protein di dalamnya. Sampel makanan 3 atau Agar-agar yang telah dilarutkan
dengan aquades dan ditetesi dengan pereaksi biuter sebanyak 20 tetes dan
kemudian didiamkan selama 1 menit menghasilkan warna biru yang menandakan
bahwa agar-agar atau sampel makanan ketiga tidak mengandung protein di
dalamnya. Kemudian sampel makanan 4 atau tepung terigu yang telah dilarutkan
dengan aquades dan ditetesi dengan pereaksi biuret sebanyak 20 tetes kemudian
didiamkan selama 1 menit menghasilkan warna ungu yang menandakan bahwa
tepung terigu atau sampel makanan keempat mengandung protein didalamanya.
Pereaksi biuret merupakan suatu reagen yang biasanya digunakan untuk
menguji apakan sampel makanan yang jika dicampurkan atau direaksikan dengan
makanan yang didalamnya mengandung protein makan sampel makanan tersebut
akan berubah warna menjadi ungu. Hal ini diakibatkan karena adanya suatu ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi kompleks koordinasi antara
Cu2+ dengan gugus –C=O dan NH ikatan peptide dalam larutan alkalis. Pengujian
dengan pereaksi biuret ini untuk menguji adakah suatu ikatan peptide pada
protein. Reaksi yang menandakan sampel makanan mengandung protein yaitu
terbentuknya warna ungu karena adanya pembentukan senyawa kompleks CU 2+
dan N dari molekul ikatan peptide. Pada praktikum ini tepung terigu memiliki
kandungan gluten dimana perubahan warnanya lebih ungu dibandingkan dengan
7

telur rebus dan ayam goreng yang artinya tepung terigu mengandung banyak
protein.
8

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada praktikum uji kandungan protein menggunakan pereaksi biuret atau
yang sering disebut dengan uji biuret dapat disimpulkan bahwa pereaksi biuter
merupaka salah satu uji yang digunakan untuk melihat atau mendeteksi apakah
suatu sampel makanan didalamnya terdapat protein atau tidaknya. Uji biuret
berfungsi untuk mengetahui apakah ada terdapat senyawa-senyawa yang
mengandung gugus amida asam. Reaksi biuret merupakan reaksi yang dilakukan
untuk mengetahui terdapat tidaknya ikatan peptida. Jika suatu makanan positif
mengandung protein didalamnya makan akan terjadi perubahan warna pada
makanan yaitu berwarna keunguan. Seperti pada praktikum kali ini telur rebus,
ayam goreng, dan tepung terigu yang direaksikan dengan pereaksi biuret akan
menghasilkan warna keunguan yang menandakan sampel makanan tersebut
mengandung protein didalamnya. Sedangkan agar-agar yang telah dilarutkan dan
direaksikan dengan pereaksi biuret menghasilkan warna biru yang menandakan
bahwa agar-agar tidak mengandung protein didalamnya.

4.2. Saran
Pada praktikum Biokimia Pertanian dengan Materi Protein diharapkan agar
setiap praktikan dapat mengerti dan memahami bagaimana penentuan sampel
makanan yang mengandung protein didalamanya seperti percobaan kali ini.
9

DAFTAR PUSTAKA

Girindra, A. 2009. Biokimia I. Gramedia: Jakarta.


Natsir, Alim Nur. 2018. Analisi Kandungan Protein Total Ikan Kakap Merah dan
Ikan Kerapu Bebek. Jurnal Biology Science dan Education. Vol 7 (1): 49-
55
Rosmawati, 2013. Lama Perebusan Terhadap Kandungan Protein Pada Kerang
Darah (Anadarah gramosa). Jurnal Biology Science dan Education. Vol 2
(2): 102-105.
Samadi. 2012. Konsep Ideal Protein (Asam Amino) Fokus pada Ternak Ternak
Ayam Pedaging. Jurnal penelitian, Vol: 12 (2), Hal : 42-48, Universitas
Syiah Kuala. Banda Aceh.
Susanti, R. 2016. Profil Protein Susu dan Produk Olehnya. Jurnal MIPA. Vol. 39
(2): 98-106.
Winarno, F.G. 2010. Kimia Pangan dan Gizi. Pustaka Gramedia Utama: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai