Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA PANGAN II

ACARA 1. KARBOHIDRAT

Dosen Pengampu :

Dr. Maherawati, STP ., MP

Ko Ass Praktikum :

1. Titik Surati
2. Alfia Elzam Zami

Disusun Oleh :

1. Nabilah Azzahra Aprilia (C1061231007)


2. Fitri Sulistyani (C1061231009)
3. Ahmad Farhan Fadhlurrohiim (C1061231015)

ITP- A

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................2
I. PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Tujuan..............................................................................................................4
C. Manfaat............................................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
A. Pengertian Karbohidrat...................................................................................5
B. Klasifikasi Karbohidrat...................................................................................5
C. Manfaat Karbohidrat.......................................................................................6
III. METODE PRAKTIKUM..................................................................................7
A. Waktu dan Tempat...........................................................................................7
B. Alat dan Bahan................................................................................................7
C. Prosedur Kerja.................................................................................................7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................8
A. Hasil................................................................................................................8
B. Pembahasan.....................................................................................................8
V. PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
LAMPIRAN...........................................................................................................12
DAFTAR TABEL
Tabel 1 hasil praktikum uji Benedict.......................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Larutan 0,01 M...................................................................................11
Lampiran 2 Larutan 0,02 M...................................................................................11
Lampiran 3 Larutan 0,04 M...................................................................................11
Lampiran 4 Reagen Benedict.................................................................................11
Lampiran 5 Mikropipet..........................................................................................11
Lampiran 6 Penjepit...............................................................................................11
Lampiran 7 Tabung Reaksi....................................................................................11
Lampiran 8 Tip.......................................................................................................11
Lampiran 9 Homogenisasi.....................................................................................11
Lampiran 10 Pemanasan........................................................................................12
Lampiran 11 Perubahan Warna..............................................................................12
Lampiran 12 Pembersihan Alat..............................................................................12
Lampiran 13 Hasil Praktikum................................................................................12
Lampiran 14 Diagram Alir.....................................................................................12
Lampiran 15 Pembahasan......................................................................................12
Lampiran 16 Kesimpulan dan Sumber...................................................................12
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karbohidrat adalah nutrisi yang terdiri dari senyawa organik yang terdiri
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen yang digunakan sebagai bahan
pembentuk energi. Karbohidrat memiliki peran utama dalam tubuh untuk
menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian akan diubah menjadi
energi. Kelebihan glukosa akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Salah
satu fungsi hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Karbohidrat juga merupakan zat makanan yang paling cepat
dalam menyediakan energi sebagai bahan bakar bagi tubuh, terutama saat tubuh
merasa lapar (Maod et al., 2022).

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhan. Melalui proses fotosintesis,


klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbon dioksida (CO2) yang berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah
(Abrianingsih, 2018). Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana
berupa glukosa. Selain itu, oksigen (O2) juga dihasilkan dan dilepaskan ke udara.
Dalam dunia biologi, terdapat tiga jenis karbohidrat berdasarkan hasil hidrolisis,
yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Karbohidrat juga ditemukan
dalam diet dalam bentuk pati, laktosa, sukrosa, dan selulosa. Enzim amilase alfa
saliva bekerja pada zat pati secara acak di dalam rongga mulut, menghasilkan
maltosa, beberapa glukosa, dan unit-unit kecil molekul pati (Ilmi, 2020). Di dalam
lambung akibat tingginya keasaman.

1
Uji Benedict adalah metode semi kuantitatif untuk mengukur kadar
glukosa. Metode ini didasarkan pada reaksi antara glukosa dan reagen Benedict
yang mengandung ion tembaga. Glukosa akan mereduksi ion tembaga menjadi
oksida tembaga, yang menghasilkan perubahan warna dari biru menjadi merah
bata, tergantung pada konsentrasi glukosa dalam larutan. Hasilnya
diinterpretasikan berdasarkan perubahan warna yang terjadi, dengan skala dari
negatif (tidak ada
perubahan, tetap biru jernih) hingga positif (++++) atau +4 (merah bata). Metode
ini digunakan untuk mendeteksi glukosuria, kondisi patologis di mana glukosa
hadir dalam urin (Chumairoh, 2022).

B. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
keberadaan gugus pereduksi dalam larutan sampel melalui uji Benedict.

1
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro
yang penting bagi tubuh manusia karena berperan sebagai sumber energi utama.
Karbohidrat dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti nasi, roti,
pasta, buah-buahan, dan sayuran (Seulina Panjaitan et al., 2022).

Karbohidrat memiliki peran penting dalam tubuh manusia, terutama


sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk berbagai aktivitas sehari-hari.
Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori energi. Selain itu, karbohidrat
juga berperan dalam menjaga keseimbangan gula darah, mempertahankan fungsi
otak, dan mendukung sistem pencernaan yang sehat. Konsumsi karbohidrat yang
tepat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai jenis-jenis karbohidrat,
sumbernya, serta dampaknya bagi kesehatan sangat penting dalam menjaga pola
makan yang sehat dan seimbang.

B. Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah unit molekul
penyusunnya menjadi tiga kategori utama: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat sederhana yang terdiri dari
satu molekul gula (Fitri & Fitriana, 2020). Contohnya adalah glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Disakarida terbentuk dari gabungan dua molekul monosakarida.
Contoh disakarida yang umum dikonsumsi adalah sukrosa (glukosa + fruktosa)
yang terdapat dalam gula pasir dan laktosa (glukosa + galaktosa) yang terdapat
dalam susu. Sementara itu, polisakarida merupakan karbohidrat kompleks yang
terdiri dari banyak unit monosakarida yang terikat bersama. Contoh polisakarida
yang umum adalah pati, selulosa, dan glikogen.

Klasifikasi karbohidrat berdasarkan struktur kimianya juga dapat


dilakukan, yaitu menjadi karbohidrat aldehida dan karbohidrat keton. Karbohidrat

1
aldehida memiliki gugus fungsi aldehida, sedangkan karbohidrat keton memiliki
gugus fungsi keton. Contoh karbohidrat aldehida adalah glukosa, sedangkan
fruktosa merupakan contoh karbohidrat keton. Pemahaman mengenai klasifikasi
karbohidrat penting untuk memahami peran dan fungsi masing-masing jenis
karbohidrat dalam tubuh serta dampaknya terhadap kesehatan.

C. Manfaat Karbohidrat
Karbohidrat memiliki berbagai manfaat penting bagi tubuh manusia. Salah
satu manfaat utamanya adalah sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk
menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Karbohidrat diubah menjadi glukosa
dalam tubuh, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk otak, otot, dan
sel-sel tubuh lainnya. Konsumsi karbohidrat yang cukup membantu menjaga
stamina dan vitalitas tubuh, serta mendukung kinerja fisik dan mental. Selain itu,
karbohidrat juga berperan dalam menjaga keseimbangan gula darah. Serat yang
terdapat dalam karbohidrat kompleks seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian
membantu mengontrol penyerapan gula darah, menjaga pencernaan yang sehat,
dan mencegah penyakit seperti diabetes tipe 2 (Darwis, 2021).

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga memiliki peran penting


dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Konsumsi karbohidrat
kompleks yang tinggi serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat
(LDL) dalam darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Karbohidrat juga berperan dalam menjaga berat badan yang sehat. Konsumsi
karbohidrat kompleks yang rendah indeks glikemiknya dapat membantu
mengontrol nafsu makan, menjaga berat badan ideal, dan mencegah obesitas.
Dengan memilih sumber karbohidrat yang sehat dan seimbang, seperti biji-bijian
utuh, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, kita dapat memperoleh
manfaat kesehatan yang optimal dari konsumsi karbohidrat.

1
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2024 di
Laboratorium Kimia Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura.

B. Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain tabung reaksi,
rak tabubg reaksi, penjepit tabnung reaksi, pipet tetes, hotplate, alat tulis dan
alat dokumentasi.

Bahan yang digunakan dalam praktikum uji benedict ini adalah larutan
benedict, larutan glukosa 0,01 M, larutan glukosa 0,02 M dan larutan glukosa
0,04 M.

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan 3 tabung reaksi dan beri label 0,01 M; 0,02 M; dan 0,04 M pada
masing-masing tabung reaksi

2. Masukkan larutan Benedict sebanyak 3 ml pada ketiga tabung reaksi.

3. Tambahkan 1 ml larutan glukosa 0,01 M; 0,02 M; dan 0,04 M pada masing-


masing tabung reaksi.

4. Panaskan dalam air mendidih selama 10 menit.

5. Amati perubahan yang terjadi dan kecepatan berubah pada masing-masing


larutan.

1
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No Bahan Warna awal Warna setelah Kecepatan
. (bahan + pemanasan perubahan
benedict)
1. 0,01 M Biru Orange dengan endapan 10 Menit
2. 0,02 M Biru Orange dengan endapan 10 Menit
3. 0,0 M Biru Orange dengan endapan 9 Menit
Tabel 1 hasil praktikum uji Benedict
Dalam eksperimen yang dijalankan, sebuah fenomena menarik
terobservasi ketika larutan tertentu bereaksi dengan reagen Benedict setelah
proses pemanasan. Awalnya berwarna biru, reagen ini digunakan sebagai alat
untuk mendeteksi kehadiran gula pereduksi dalam larutan. Sebagai hasil dari
pemanasan, campuran berubah menjadi warna oranye dan membentuk
endapan, menandakan secara jelas adanya gula pereduksi.

Eksperimen ini melibatkan tiga larutan dengan konsentrasi yang


beragam: 0,01 M, 0,02 M, dan 0,04 M. Semua larutan menunjukkan reaksi
yang konsisten dengan variasi kecil pada laju perubahan warnanya. Larutan
dengan konsentrasi 0,01 M dan 0,02 M mengalami perubahan warna ke
oranye dalam durasi 10 menit, sedangkan larutan yang memiliki konsentrasi
lebih tinggi, yaitu 0,04 M, menunjukkan reaksi yang sedikit lebih cepat,
terjadi dalam 9 menit saja.

B. Pembahasan
Uji Benedict adalah pengujian karbohidrat semi kuantitatif yang
sangat peka terhadap semua jenis gula pereduksi. Prinsip dasar dari uji
ini adalah bahwa gula pereduksi, dalam kondisi basa, mengalami
tautomerisasi dan membentuk senyawa enediol yang merupakan agen
pereduksi yang kuat. Dalam pengujian ini, ion tembaga direduksi
menjadi ion tembaga(I) oksida merah oleh enediol yang terbentuk dari
gula dalam larutan basa menggunakan reagen Benedict. Kupri

1
hidroksida yang terbentuk selama reaksi disimpan dalam larutan oleh
chelator logam seperti sitrat (Wahyuni, 2022).

Uji Benedict adalah pengujian karbohidrat semi kuantitatif yang


sangat peka terhadap semua jenis gula pereduksi. Prinsip dasar dari uji
ini adalah bahwa gula pereduksi, dalam kondisi basa, mengalami
tautomerisasi dan membentuk senyawa enediol yang merupakan agen
pereduksi yang kuat (Hartanto, 2023). Dalam pengujian ini, ion tembaga
direduksi menjadi ion tembaga(I) oksida merah oleh enediol yang
terbentuk dari gula dalam larutan basa menggunakan reagen Benedict.
Kupri hidroksida yang terbentuk selama reaksi disimpan dalam larutan
oleh chelator logam seperti sitrat.

1
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa konsentrasi karbohidrat
dalam larutan memengaruhi kecepatan perubahan warna pada uji Benedict.
Semakin tinggi konsentrasi karbohidrat, semakin cepat reaksi terjadi dan warna
larutan berubah menjadi oranye

1
DAFTAR PUSTAKA
Abrianingsih, S. R. (2018). Studi Lama Pemulihan Pasca Etiolasi pada Tanaman C3
(Sumber Belajar pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Kelas XII IPA Semester Ganjil SMA).
Chumairoh, A. (2022). Pengaruh Variasi Penambahan Dosis Vitamin C pada Urine
terhadap Kadar Glukosa dengan Metode Benedict dan Metode Dipstick pada
Mahasiswa Universitas Binawan.
Darwis, D. Y. (2021). Konsep Dasar Ilmu Gizi.
Fitri, A. S., & Fitriana, Y. A. N. (2020). Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat
Analysis of Chemical Compounds on Carbohydrates. 17(1).
Hartanto, F. A. D. (2023). Modul Praktikum Biokimia.
Ilmi, S. (2020). Hubungan Kadar Gula Darah Puasa dengan Kreatinin pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 yang Lebih 5 Tahun di RSUD Dr. Ahmad Mochtar
Bukittinggi.
Maod, F., Dukalang, F., & Arwati, N. L. (2022). Identification of Organic Compounds
as Carbohydrates and Chemicals Contained in Them. In Journal of Health,
Technology and Science. JHTS. https://journals.ubmg.ac.id/index.php/JHTS/
Seulina Panjaitan, R., Yunisa Dinli, D., Utami Lestari, S., Handayani, D., Purnama, M.,
Parisa, R., Syara Nabila, M., Dwi Aprilia, R., & Damayanti, M. (2022). Sosialisasi
Manfaat Asupan Karbohidrat Kompleks pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2.
Abdimas Sang Buana, 3 (2).
Wahyuni, S. (2022). Panduan Praktikum Biokimia Karbohidrat.

1
LAMPIRAN

Lampiran 1 Larutan 0,01 M Lampiran 2 Larutan 0,02 M Lampiran 3 Larutan 0,04 M

Lampiran 4 Reagen Benedict Lampiran 5 Mikropipet Lampiran 6 Penjepit

Lampiran 7 Tabung Reaksi Lampiran 8 Tip Lampiran 9 Homogenisasi

1
Lampiran 10 Pemanasan Lampiran 12 Pembersihan Alat
Lampiran 11 Perubahan Warna

Lampiran 13 Hasil Praktikum Lampiran 14 Diagram Alir Lampiran 15 Pembahasan

Lampiran 16 Kesimpulan dan


Sumber

Anda mungkin juga menyukai