Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU NUTRISI UNGGAS

“Metabolisme Karbohidrat (Glikolisis dan Siklus Krebs)”

Disusun Oleh:

REZKI ANUGRAH PUTRA

60700120038

JURUSAN ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Metabolisme Karbohidrat
(Glikolisis dan Siklus Krebs)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah “Ilmu Nutrisi Unggas” Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Metabolisme Karbohidrat (Glikolisis dan Siklus Krebs)” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Muh. Nur Hidayat, S.Pt.,M.P selaku
dosen mata kuliah “Ilmu Nutrisi Unggas” yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bulukumba, 6 April 2022

Rezki Anugrah Putra


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. Karbohidrat dan Metabolisme Karbohidrat ................................................................................ 5
B. Glikolisis ..................................................................................................................................... 6
C. Siklus Kresbs (Siklus asam sitrat ............................................................................................. 11
BAB III ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari tentunya tubuh ternak unggas dalam
melakukan fungsinya memerlukan sumber energi yang cukup dalam melakukan
aktivitas, energi ini dapat diperoleh dari pakan yang dikonsumsi oleh ternak yang
bermacam-macam jenis yang tentunya memiliki kandungan nutrisi yang cukup
diantaranya bahan pakan yang berasal dari nabati seperti jagung, sorghum, barley, ost,
dan beras. Selain itu pakan unggas dapat pula berasal dari bahan pakan hewani seperti
tepung ikan, tepung daging, tepung darah. Serta dapat pula bersumber dari makanan
lain misalnya dedak jagung, lembaga jagung, dadak padi dan dedak gandum. Bahan
pakan ini tentunya digunakan oleh unggas untuk beraktivitas dengan cara
dimanfaatkan sebagai sumber energi dengan cara dimetabolisme oleh sistem
pencernaan dalam tubuh unggas yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi.
Metabolisme tubuh merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel tubuh untuk
mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Energi
dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat, tumbuh
dan berkembang, serta fungsinya berjalan dengan baik, sehingga dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan baik dengan memanfaatkan energi metabolisme yang
berasal dari pakan yang dikonsumsi sebagai sumber energi.
Salah satu sumber energi yang baik pada ternak (unggas) adalah karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang dapat ditemukan di alam, khususnya
dapat ditemukan pada tumbuhan, misalnya selulosa dan Pati. Kebutuhan karbohidrat
bagi ternak unggas biasanya dinyatakan dalam bentuk energi dengan cara sumber
pakan yang mengandung karbohidrat dimanfaatkan oleh unggas dengan beberapa
proses yaitu pencernaan, penyerapan, metabolisme dan akhirnya menjadi sumber
energi bagi tubuh ternak. .

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat
2. Apa itu glikolisis dan bagaimana prosesnya
3. Apa itu siklus krebs dan bagaimana prosesnya

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat
5. Untuk mengetahui apa itu glikolisis dan bagaimana prosesnya
6. Untuk mengetahui apa itu siklus krebs dan bagaimana prosesnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karbohidrat dan Metabolisme Karbohidrat


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton. Nama karbohidrat berasal
dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa golongan ini mempunyai rumus empiris,
yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”. Karbohidrat juga
merupakan zat gizi yang dapat diambil untuk dijadikan energi bagi tubuh manusia.
Karbohidrat adalah senyawa yang memiliki struktur kimia yang mengandungunsur C,
H, dan O. Semakin kompleks susunan struktur kimia,maka akan semakin sulit juga
untuk dicerna. Hidrogen dan oksigen biasanya berada dalam rasio yang sama seperti
yang terdapat dalam molekul air yaitu H2O (2 H dan 1 O). Klasifikasi karbohidrat
menurut urutan kompleksitas terdiri atas monosakarida, disakarida, trisakarida dan
polisakarida.
Proses metabolisme merupakan suatu proses alami yang berlangsung setiap
waktu dalam tubuh ternak (unggas) untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk
kelangsungan hidup unggas. Proses metabolisme akan berlangsung setelah terjadinya
proses pencernaan dan penyerapan bahan makanan oleh unggas. Metabolisme akan
terus berlangsung dalam tubuh walaupun tidak ada makanan yang masuk kedalam
saluran pencernaan unggas, namun pada akhirnya jika terlalu lama makanan tidak ada
maka unggas juga akan mati.
Proses metabolisme pada unggas lebih kompleks dan lebih tinggi dibandingkan
dengan ternak lainnya karena suhu tubuh unggas yang tinggi. Berikut proses
metabolisme atau katabolisme karbohidrat pada tubuh unggas:
1. Semua monosakarida yang diserap oleh usus halus akan memasuki lintasan
glikolisis.
2. Hasil akhir dari glikolisis adalah 2 asam piruvat dan 2 molekul ATP.
3. Piruvat masuk kedalam mitokondria dan diubah menjadi asetil Co-A sebelum
memasuki siklus krebs.
4. Reaksi pada siklus krebs yaitu: asetil Co-A bersatu dengan OAA dan membentuk
asam sitrat.
5. Kemudian asam sitrat tersebut berubah menjadi iso-sitrat, terus alfa-ketoglitarat,
siksinil Co-A, suksinat, fumurat, malat dan akhirnya terbentuk OAA kembali.
6. Pada siklus krebs ini dihasilkan sebanyak 12 ATP.
7. Pembentukan ATP terjadi melalui proses transfor elektron.
8. Total ATP yang terbentuk pada metabolisme yaitu 1 molekul glukosa menjadi
6CO2 dan 6H20 yaitu 38 atau 36 ATP.
9. Energi yang dihasilkan karbohidrat yaitu 4,15 kkal/gram hampir sama dengan
protein yaitu 4,10 kkal/gram, sedangkan energi lemak 2.25 kali lebih besar dari
energi yang dihasilkan karbohidrat atau protein yaitu 9,40 kkal/gram lemak.
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu sebegai
berikut:
• Lintasan anabolik (penyatuan atau pembentukan) merupakan lintasan yang
digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan mesin tubuh
misalnya sintetis protein.
• Lintasan katabolik (pemecahan) yaitu lintasan yang meliputi berbagai proses
oksidasi yang melepaskan energi bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi
tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi
oksidatif.
• Lintasan amfibolik (persimpangan) lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi
dan terdapat persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung
antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh lintasan ini adalah
lintasan asam sitrat (Siklus Krebs).

Terdapat beberapa jalur pada metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi


piruvat, siklus asam sitrat (siklus krebs), glikogenesis, serta glukoneogenesis.
Glikoliss adalah rangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi dua molekul
piruvat. Semua jalur metabolisme ini mempunyai peran yang sangat penting dalam
mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan pada unggas. Selanjutnya
kita akan membahas secara lengkap bagaimana proses glikolisis dan siklus krebs
secara lengkap.

B. Glikolisis
Glikolisis berasal dari bahasa yunali yaitu glyk “manis”, dan lysis
“pemecahan”.Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi senyawa
triosa (C3) yaitu piruvat. Glikolisis merupakan jalur utama dari katabolisme glukosa
yang berlangsung didalam sel hewan, sel tumbuhan dan sel mikroba. Glikolisis adalah
proses penguraian molekul heksosa yang mempunyai 6 atom karbon dan berlangsung
secara enzimatis untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat yang memiliki 3 atom
karbon. Secara lengkap glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa
(yang memiliki 6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C),
NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah
koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron berenergi
tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap
pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis, setiap 1
molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain:
• Glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
• Glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP serta peranannya dalam
mentransfer (memindahkan) fosfat dari molekul yang satu kemolekul yang
lain
• Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol) Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5
tahapan pelepasan energi..Reaksi glikolisis secara lengkap yaitu dari skema
tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap
penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu, energi yang dihasilkan pada
tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan demikian, selisih
energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.

1. Tahapan Glikolisis
Glikosis dalam secara harfiah dapat diartikan sebagai pemecahan
glukosa atau disebut juga dekomposisi, dalam proses ini satu molekul glukosa
sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua
molekul ATP dan dua NADH (Reduced Nikotinamida Adenin Dinukletida)
radikal yang membawa elektron yang dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun
penelitian melelahkan dalam biokimia yang mengungkapkan tahap-tahap
glikolisis yang membuat respirasi selular mungkin. Berikut adalah berbagai
tahap yang disajikan dalam urutan awal terjadinya dengan glukosa sebagai
bahan baku utama. Seluruh proses melibatkan sepuluh tahap yaitu:
• Tahap1: Fosforilasi Glukosa
Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus
fosfat). Reaksi ini dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang
memisahkan satu kelompok fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate)
dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-
fosfat. Dalam proses satu ATP molekul, yang merupakan mata uang
energi tubuh, digunakan dan akan ditransformasikan ke ADP
(Adenosin difosfat), karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi
keseluruhan dapat diringkas menjadi : Glukosa (C6H12O6) + + ATP
heksokinase → Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + ADP.
• Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat
Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini
dimungkinkan oleh aksi dari enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya
pada produk dari tahap sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan berubah
menjadi fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya (Isomer adalah
molekul yang berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi
susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh dapat diringkas menjadi :
Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) →
Fruktosa 6-Fosfat (C6H11O6P1).
• Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi
fruktosa 1, 6-difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi
ini dimungkinkan oleh fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan
satu molekul ATP lebih dalam proses. Reaksi ini diringkas menjadi:
Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP
→ Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2)
• Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa
1, 6-difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya
isomer satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk adalah
gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi berjalan
seperti ini: Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim)
→ gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat
(C3H5O3P1)
• Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa
Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu
dibuat, itu akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang
disebut fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima
dari glikolisis menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida
fosfat (C3H5O3P1).
• Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric
Dalam tahapan ini terjadi atau melibatkan 2 reaksi yang penting.
Pertama adalah pembentukan NADH dari NAD + (nicotinamide
adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim dehydrogenase
fosfat triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam
dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan pada tahap
sebelumnya. Reaksi keduanya seperti ini : Fosfat dehidrogenase Triose
(Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced nicotinamide adenine
dinucleotide) + 2 H + . Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida
fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-
diphoshoglyceric (C3H4O4P2)
• Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam
Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama
dengan dua molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi
phosphoglycerokinase pada dua molekul produk 1,3-diphoshoglyceric
asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya. Reaksinya seperti ini: 2
molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP
phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1)
+ 2ATP (Adenosine Triphosphate)
• Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor
Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang
melibatkan relokasi dari atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari
karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan menciptakan 2 –
asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas seperti ini: :2 molekul 3-
fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) → 2
molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1).
• Tahap 9: Penghapusan Air
Enolase enzim datang ke dalam dan menghilangkan sebuah
molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain
yang disebut asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah
kedua molekul 2-fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap
sebelumnya. 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase
(enzim) -> 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) +
H2O 2.

• Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP


Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama
dengan dua molekul asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada
dua molekul asam phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap
sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom fosfor dari
asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin trifosfat). 2
molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP
kinase piruvat (Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.
2. Proses Reaksi Glikolisis (Reaksi aerob)
Proses Reaksi Glikolisis (respirasi aerob)- Glikolisis merupakan reaksi
tahap pertama secara aerob (cukup oksigen) yang berlangsung dalam
mitokondria. Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen dan tidak
menghasilkan banyak energi. Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri
dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Berikut ini
reaksi glikolisis secara lengkap:
Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Agar
dapat bereaksi, glukosa diberi energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini
mengakibatkan glukosa dalam keadaan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat
yang dibantu oleh enzim heksokinase.Glikolisis ini terjadi pada saat sel
memecah molekul glukosa yang mengandung 6 atom C (6C) menjadi 2
molekul asam piruvat yang mengandung 3 atom C (3C) yang melalui dua
rangkaian reaksi yaitu rangkaian I (pelepasan energi) dan rangkaian II
(membutuhkan oksigen) dengan uraian sebagai berikut.
• Rangkaian I
Rangkaian I Reaksi Glikolisis (pelepasan energi) berlangsung di
dalam sitoplasma (dalam kondisi anaerob) yaitu diawali dari reaksi
penguraian molekul glukosa menjadi glukosa-6-fosfat yang
membutuhkan (-1) energi dari ATP dan melepas 1 P. Jika glukosa-6-
fosfat mendapat tambahan 1 P menjadi fruktosa-6-fosfat kemudian
menjadi fruktosa 1,6 fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP
yang melepas 1 P. Jadi untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6
fosfat, energi yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya
fruktosa 1,6 fosfat masuk ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah)
menjadi dehidroksik aseton fosfat dan fosfogliseraldehid.
• Rangkaian II
Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen)
berlangsung di dalam mitokondria (dalam kondisi awal), molekul
fosfogliseraldehid yang mengalami reaksi fosforilasi (penambahan
gugus fosfat) dan dalam waktu yang bersamaan, juga terjadi reaksi
dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang ditangkap oleh akseptor
hidrogen, yaitu koenzim NAD. Dengan lepasnya 2 atom H,
fosfogliseraldehid berubah menjadi 2×1,3-asam difosfogliseral
kemudian berubah menjadi 2×3-asam fosfogliseral yang menghasilkan
(+2) energi ATP. Selanjutnya 2×3-asam fosfogliseral tersebut berubah
menjadi 2xasam piruvat dengan menghasilkan (+2) energi ATP serta
H2O (sebagai hasil sisa). Jadi, energi hasil akhir bersih untuk
mengubah glukosa menjadi 2 x asam piruvat, adalah:
Energi yang dibutuhkan Tahap I : (-2) ATP
Energi yang dihasilkan Tahap II : (+4) ATP
Energi hasil akhir bersih : 2 ATP
Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam piruvat tergantung pada
ketersediaan oksigen dalam sel. Jika oksigen cukup tersedia, asam piruvat
dalam mitokondria akan mengalami dekarboksilasi oksidatif yaitu mengalami
pelepasan CO2 dan reaksi oksidasi dengan pelepasan 2 atom H
(reaksidehidrogenasi). Selama proses tersebut berlangsung, maka asam piruvat
akan bergabung dengan koenzim A (KoA–SH) yang membentuk asetil
koenzim A (asetyl KoA). Dalam suasana aerob yang berlangsung di membran
krista mitakondria terbentuk juga hasil yang lain, yaitu NADH2 dari NAD
yang menangkap lepasnya 2 atom H yang berasal dari reaksi dehidrogenasi.
Kemudian kumpulan NADH2 diikat oleh rantai respirasi di dalam
mitokondria. Setelah asam piruvat bergabung dengan koenzim dan
membentuk asetil Co-A kemudian masuk dalam tahap siklus Krebs.
Jika di perhatikan lebih cermat, dapat diketahui pada tahapan mana saja
energi (ATP) dibentuk.,proses pembentukan ATP inilah yang
disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer gugus
fosfat dari substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga
prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat. Keseluruhan reaksi glikolisis,
dapat dibuat persamaaan reaksi sebagai berikut:

Glukosa + 2ADP + 2Pi + 2NAD+ → 2 Piruvat + 2H2O + 2ATP + 2NADH +


2H+

Selanjutnya, glukosa atau gula-gula sederhana akan masuk siklus


glikolisis seperti biasa. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6P dan
seterusnya sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Fruktosa dan manosa
dapat langsung diubah menjadi fruktosa 6P.
C. Siklus Kresbs (Siklus asam sitrat)
Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau siklus
asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein. Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi pernafasan sel. Siklus
Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs (1900-1981). Reaksi pernafasan sel tersebut
disebut juga sebagai daur asam sitrat atau daur asam trikarboksilat.Siklus Krebs
terkait dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya, bahan yang masuk
berasal dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang
masuk berasal dari asam amino dapat keluar membentuk karbohidrat. Namun, teramat
jarang ialah dari lemak menuju karbohidrat.
Siklus krebs adalah serangkaian reaksi yang digunakan oleh organisme aerobik
untuk menghasilkan energi dari oksidasi molekul asetil-CoA hasil tiga metabolisme
karbohidrat utama, Glikolisis, Jalur Pentosa Fosfat dan Jalur Entner-Doudoroff.Siklus
krebs merupakan salah satu proses yang menggunakan asam nitrat dari sebuah reaksi
metabolisme pada asetil ko-A yang digabungkan dengan asam oksaloasetat setelah
terjadi suatu proses berupa glikolisis.Dari siklus ini metabolisme yang dihasilkan dari
proses glikolisis akan menjadi sumber utama bagi tubuh sebagai energi. Yangmana
proses glikolisis ini merupakan proses konversi antara karbohidrat dengan lemak
untuk dijadikan adenon trifosfat atau ATP.

1. Tahapan Siklus Krebs


• Tahap 1 : Sitrat Sintase (hidrolisis)
Asetil KoA + oksaloasetat + H2O → sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan berjalan
searah. Klinis: sitrat sintase sangat spesifik terhadap zat yang
dikerjakan. Flouroasetil KoA dapat menggantikan gugus –asetil KoA.
Flourosasetat kadang digunakan sebagai racun tikus. Bila termakan
dapat berakibat fatal.
• Tahap 2 : Aconitase
Tahapan ini memerlukan 2 tahap. Sitrat diubah menjadi isositrat
oleh enzim akonitase yg mengandung Fe++. Caranya : mula-mula
terjadi dehidrasi menjadi cis-akonitat (yg tetap terikat enzim)
kemudian terjadi rehidrasi menjadi isositrat.
• Tahap 3 : Isositrat Dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)
Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim) oleh
isositrat dehidrogenase yg memerlukan NAD+. Reaksi ini diikuti
dekarboksilasi oleh enzim yg sama menjadi α-ketoglutarat. Enzim ini
memerlukan Mn++ / Mg++ .
• Tahap 4 : ketoglutarat dehidrogenase kompleks (dekarboksilasi).
Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya seperti pada
dekarboksilasi oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA oleh enzim α-
ketoglutarat dehidrogenase kompleks. Enzim ini memerlukan kofaktor
seperti : TPP, Lipoat,NAD+, FAD dan KoA-SH. Reaksi ini secara
fisiologis berjalan searah. Klinis: Reaksi ini dapat dihambat oleh
arsenit mengakibatkan akumulasi atau penumpukan α-ketoglutarat.
• Tahap 5 : suksinat thikonase (fosforilasi tingkat substrat)
Suksinil KoA→Suksinat Reaksi ini memerlukan ADP atau GDP
yg dengan Pi akan membentuk ATP atau GTP. Juga memerlukan
Mg++. Reaksi ini merupakan satu-satunya dalam TCA cycle yg
membentuk senyawa fosfat berenergi tinggi pada tingkat substrat. Pada
jaringan dimana glukoneogenesis terjadi ( hati & ginjal) terdapat 2
jenis isozim suksinat thiokonase, satu jenis spesifik GDP, satu jenis
untuk ADP. Pada jaringan nonglukoneogenik hanya ada isozim yg
menggunakan ADP.

• Tahap 6 : Suksinat dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)


Suksinat + FAD→ Fumarat + FADH2 Reaksi ini tdak lewat NAD,
Klinis: dihambat oleh malonat, asam dikarboksilat berkarbon 3.
Suksinat dapat tertimbun dan pernapasan terhambat.
• Tahap 7 : Fumarase (dehidrasi)
Fumarat + H2O → L-Malat, tidak memerlukan koenzim.
• Tahap 8 : Malat dehidrogenase
L-Malat + NAD+ → Oksaloasetat + NADH + H+. Reaksi ini
membentuk kembali oksaloasetat. terdapat 6 isozim MDH, 50% isozim
MDH adalah tipe IV. Klinis: kerusakan jaringan seringkali
mengakibatkan kenaikan MDH tetapi pemeriksaan MDH tidak lazim
dilakukan, karena lebih mudah untuk memeriksa dengan LDH .
2. Proses reaksi Siklus Krebs
Siklus reaksi diawali dengan reaksi antara asetil KoA dan (2C) dan asam
oksaloasetat (4C) yang menghasilkan asam trikarboksilat, sitrat. Selanjutnya
sejumlah 2 molekul atom CO2 dirilis dan teregenerasi. Sebenarnya hanya sedikit
oksaloasetat yang dibutuhkan untuk menginisiasi siklus asam sitrat sehingga
oksaloasetat dikenal dengan perannnya sebagai agen katalitik pada siklus Krebs.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses metabolisme merupakan suatu proses alami yang berlangsung setiap
waktu dalam tubuh ternak (unggas) untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk
kelangsungan hidup unggas. Glikolisis merupakan jalur utama dari katabolisme
glukosa yang berlangsung didalam sel hewan, sel tumbuhan dan sel mikroba. Siklus
asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau siklus asam
trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi penulis, dan para pembaca. Sebagai manusia biasa tentu banyak melakukan
kesalahn dalam membuat tulisan ini, oleh karenanya diharapkan saran dan kritikan ika
terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Wahjuni, Sry.2013. Metabolisme Karbohidrat. Denpasar. Udayana University Press

Firani,N.K.2017. Metabolisme Karbohidrat Tinjauan Biokimia dan patologis.Malang.UB


press

Utama,Tommy Prakasa.2014.Karbohidrat Bagi Pakan Ternak


Unggas.ISSU.Com.https://issuu.com/tommyprakasautama/docs/karbohidrat
.docx.diakses pada 7 April 2022.

Porolosmu.com.2015.Proses Glikolisis Sebagai Metabolisme


Karbohidrat.https://www.porosilmu.com/2015/10/proses-glikolisis-sebagai-
metabolisme.html?m=1.diakses pada 8 April 2022

Faikatushalihat, F. 2019. Makalah Nutrisi Unggas (Glikolisis dan Siklus Krebs).

Anda mungkin juga menyukai