Anda di halaman 1dari 14

BIOKIMIA

METABOLISME KARBOHIDRAT

Dosen Pengampu :
Suwanti, S.SiT.,M.Kes
Oleh :
Jefly Mudrikah Selan (P1337424423080)
Winda Zulfa Lisnaputri (P1337424423098)
Aisah Tunja`ana (P1337424423096)
Altriyensi Nonbert De Haan (P1337424423094)
Veronica Sidabalok (P1337424423089)
Fitria Ridwan (P1337424423085)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


TA 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Metabolisme
Karbohidrat ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih kepada Ibu Suwanti, S.SiT.,M.Kes selaku Dosen Mata  Kuliah Biokimia yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
          Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
metabolism karbohidrat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
          Sekiranya hanya ini yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan,
akhir kata kami ucapkan. Terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................1
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................1
1. Glukoneogenesis........................................................................................................................1
2. Uronik Acid Pathway................................................................................................................3
3. Metabolisme Fruktosa...............................................................................................................4
4. Metabolisme Galaktosa..............................................................................................................4
5. Metabolisme Gula Amino..........................................................................................................5
6. Pengaturan Metabolisme Karbohidrat........................................................................................5
7. Pengaturan Kadar Glukosa Darah..............................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat
diartikan sebagai proses pengolahan pembentukan anabolisme dan penguraian katabolisme
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme merupakan
totalitas proses kimia didalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang
bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan
produksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses
kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah
pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil. Misalnya pembentukan
senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada peristiwa
anabolisme memerlukan masukan energi. Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul
besar menjadi molekul-molekul kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh : Respirasi,
yaitu proses oksidasi gula menjadi H2O dan CO keterkaitan antara anabolisme dan
katabolisme. Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang kompleks, komponen
inilah yang menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan
senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini
hanya terdapat dalam jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai
bahan makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar sel,
juga dibutuhkan dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling
banyak  berasal dari tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi
akan masuk kedalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa
untuk kemudian di absorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan keberbagai organ dan jaringan
tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang
kemudian akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui
berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat
mengoksidasi glukosa menjadi CO dan H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan
produksi energi.
Glikolisis adalah urutan reaksi-reaksi yang mengkonversi glukosa menjadi piruvat
bersamaan dengan produksi sejumlah sejumlah ATP yang relatif kecil. Pada organismerob,
glikolisis adalah pendahuluan daur asam sitrat dan rantai transfor elektron, yang bersama-
sama membebaskan sebagian besar energi yang tersimpan pada glukosa. Pada keadaan aerob,
piruvat masuk mitokondria, tempat piruvat piruvat dioksidasi lengkap menjadi CO2 dan H2O.
Jika  penyediaan oksigen tidak mencukupi, seperti pada otot yang sedang aktif berkontraksi,
piruvat dikonversi menjadi laktat. Pada keadaan anerob, ragi mentransformasi piruvat
menjadi etanol. Pembentukan etanol dan laktat dari glukosa adalah contoh-contoh fermentasi.
Penjelasan tentang glikolisis mempunyai riwayat panjang. Perkembangan biokimia dan
penjabaran jalur utama ini berlangsung bersamaan. Penemuan kunci oleh Hans Buchner  dan
Eduard Buchner pada 1897 adalah secara kebetulan. Oleh karena itu, pada makalah ini akan
membahas lebih mendalam mengenai Metabolisme Karbohidrat, karena metabolisme adalah
proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar

1
tubuh dapat menjalankan fungsinya. dimana makalah ini menekankan proses yang dijalani
yaitu glikolisis dan oksidasi asam piruvat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu glukogenesis?
2. Apa itu uronik acid pathway?
3. Bagaimana metabolisme fruktosa?
4. Bagaimana metabolisme galaktosa
5. Bagaimana metabolism gula amino?
6. Bagaimana pengaturan metabolisme karbohidrat?
7. Bagaimana pengaturan kadar glukosa darah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu glukogenesis
2. Untuk mengetahui apa itu uronik acid pathway
3. Untuk mengetahui metabolisme fruktosa?
4. Untuk mengetahui metabolisme galaktosa
5. Untuk mengetahui metabolism gula amino?
6. Untuk mengetahui metabolisme karbohidrat?
7. Untuk mengetahui pengaturan kadar glukosa darah?

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis merupakan senyawa-senyawa bukan karbon menjadi glukosa atau
glikogen. Glukosa dibentuk dari glukosa-6 phospat dengan bantuan enzim glukosa 6-
phospatase, enzim ini terdapat pada hati dan ginjal. Tetapi tidak ditemukan pada jaringan
adiposa serta otot atau dengan enzim heksokinase dan glukokinase membentuk glukosa 6-
phospat dari glukosa. Jadi, enzim-enzim ini merupakan proses kebalikan glikolisis. Subtrat
utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, membentuk piruvat atau anggota siklus asam
trikarboksilat (TCA) masuki mitokondria sebelum konversi menjadi oksaloasetat serta
konversi terakhir menjadi glukosa. Tropionat merupakan glukosa pada hewan pemamah biak,
dan memasuki lintasan glukoneogenesis utama lewat siklus asam trikarboksilat setelah proses
konversi menjadi suksinil-KoA.
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dengan jumlah mencukupi di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus
menerus sangat diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi jaringan sistem syaraf dan
eritrosit. Glukosa juga dibutuhkan untuk jaringan adiposa sebagai sumber gliserol-gliserol,
dan mungkin mempunyai peranan dalam mempertahankan kadar senyawa-senyawa antara
pada siklus asam sitrat di dalam jaringan tubuh.
Mekanisme glukoneogenesis dipakai untuk membersihkan berbagai produk
metabolisme jaringan lainnya dari dalam darah, misal laktat yang dihasilkan oleh otot serta
eritrosit dan gliserol dihasilkan oleh adiposa serta propionat yang merupakan asam
glukogenik dari hewan pemamah-biak. Hanya sebagian dari laktat yang terbentuk pada kerja
yang berat akan dioksidasi dalam jaringan yang lain. Sebagian sisanya akan diubah kembali
menjadi glukosa atau kadang-kadang kalau persediaan glukosa masih cukup, akan diubah
menjadi lemak.

1
Bagi tubuh lemak merupakan bahan bakar yang ditimbun dalam jangka waktu lama,
tetapi seperti glikogen dan zat pati hanya merupakan cadangan bahan bakar sementara/singkat
bila keadaan kekurangan oksigen. Sumber energi pada glukoneogenesis pada siklus asam
trikarboksilat (TCA) dari piruvat Gb.

Siklus asam sitrat (siklus Krebs/TCA) merupakan rangkaian reaksi di dalam


mitokondria yang menghasilkan katabolisme residu asetil dengan membebaskan sejumlah
ekuivalen hidrogen, yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan sebagian energi bebas bahan
bakar jaringan. Residu asetil berbentuk asetil Ko-A ( CH3 CO - S.KoA, asetil aktif), yaitu
senyawa ester dari koenzirn A, Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat (Murray,K.,
2002). Fungsi utama siklus asam sitrat adalah bekerja sebagai lintasan-akhir bersama untuk
oksidasi karbohidrat, lipid dan protein (lihat gambar 1.2 tentang katabolisme). Pada
hakikatnya siklus tersebut terdiri atas kombinasi molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat.
Siklus ini pun merupakan bagian intergral dari proses yang menyediakan sejumlah besar
energi bebas yang terlepas selama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein.

2
2. Uronik Acid Pathway
Ini adalah jalur oksidatif alternatif untuk glukosa dan juga dikenal sebagai jalur
glukuronat. Berkaitan dengan sintesis asam glukuronat, pentosa, dan vitamin, asam askorbat
(kecuali pada primata dan marmut). Xilulosa makanan memasuki jalur asam uronat yang
melaluinya ia dapat berpartisipasi dalam metabolisme lain. Glucuronate adalah molekul yang
sangat polar yang dimasukkan ke dalam proteoglikan serta bergabung dengan hormon
bilirubin dan steroid; itu juga dapat dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu untuk
meningkatkan kelarutannya.

Langkah – Langkah jalur asam urat :


a) Pembentukan glukonorat UDP
Glukosa 6 fosfat pertama kali diubah menjadi glukosa 1 fosfat. Glukosa UDP kemudian
disintesis oleh enzim UDP glukosa pirofosforilase. Sampai tahap ini, sama dengan
glikogenesis. Glukosa dehidrogenase UDP mengoksidasi glukosa UDP menjadi
glukuronat UDP. UDP glucuronate adalah bentuk glucuronate yang aktif secara
metabolik yang digunakan dari konjugasi banyak zat seperti bilirubin, hormon steroid,
dan obat-obatan. UDP glukuronat juga diperlukan untuk sintesis glikosaminoglikan dan
proteoglikan.
b) Konversi UDP-glukuronat menjadi L gulonat
UDP glukuronat kehilangan gugus UDPnya dalam reaksi hidrolitik dan melepaskan D-
glukuronat yang direduksi menjadi L-gulonat melalui reaksi NADPH.
Jalur asam uronat adalah jalur alternatif untuk oksidasi glukosa yang tidak menyediakan
sarana untuk memproduksi ATP, tetapi digunakan untuk menghasilkan bentuk glukuronat
teraktivasi, UDP-glukuronat. Jalur asam uronat konversi glukosa menjadi glukuronat dimulai
dengan konversi glukosa-6-fosfat menjadi glukosa-1-fosfat oleh fosfoglukomutase, dan
kemudian diaktifkan menjadi UDP-glukosa oleh UDP-glukosa pirofosforilase.
UDP-glukosa dioksidasi menjadi UDP-glukuronat oleh enzim yang membutuhkan
NAD + , UDP-glukosa dehidrogenase. UDP-glukuronat kemudian berfungsi sebagai

3
prekursor untuk sintesis asam iduronat dan UDP-xilosa dan dimasukkan ke dalam
proteoglikan dan glikoprotein atau membentuk konjugat dengan bilirubin, steroid, xenobiotik,
obat-obatan dan banyak senyawa yang mengandung gugus hidroksil (–OH).
3. Metabolisme Fruktosa
Fruktosa adalah monosakarida yang melimpah dalam makanan manusia yang
dibutuhkan tubuh untuk dimetabolisme. Itu hadir dalam madu, buah-buahan, sayuran, dan
sirup jagung fruktosa tinggi yang digunakan selama pembuatan minuman (minuman ringan)
dan makanan. Konsumsi mereka menghasilkan sejumlah besar gula tambahan yang masuk ke
dalam makanan, kira-kira setengahnya adalah fruktosa. Sukrosa (gula meja) diubah menjadi
fruktosa dan glukosa melalui hidrolisis asam di lambung, dan pembelahan sukrase-isomaltase
di usus kecil.
Transportasi dan metabolisme fruktosa tidak membutuhkan insulin; hanya beberapa
jaringan seperti hati, usus, ginjal, jaringan adiposa, dan otot yang dapat
memetabolisme. Glukosa dan fruktosa memiliki nasib metabolisme yang serupa karena
sebagian besar fruktosa makanan diubah menjadi glukosa. Mekanisme penginderaan fruktosa
membantu untuk memahami metabolisme dan konsekuensi patofisiologi potensial dari asupan
gula yang berlebihan
Metabolisme fruktosa makanan untuk menghasilkan energi dikenal sebagai
fruktolisis. Proses fruktolisis menggunakan sebagian besar enzim dan perantara metabolisme
yang sama dengan jalur glikolisis. Namun, berbeda dengan glukosa yang dimetabolisme
langsung ke seluruh tubuh, fruktosa dimetabolisme terutama di hati. Ini mengarahkan menuju
pengisian glikogen hati dan sintesis trigliserida. 
Akibatnya, metabolisme fruktosa menghasilkan ATP yang sama dengan
glukosa. Namun, fruktosa itu memasuki glikolisis tanpa melalui langkah investasi
energi; sebagai hasilnya, ia menghasilkan satu ATP tambahan. Ada dua jalur untuk
memetabolisme fruktosa. Heksokinase di otot dan jaringan adiposa memfosforilasi fruktosa,
yang kemudian memasuki glikolisis.  Sebagian besar enzim yang ditemukan di hati adalah
glukokinase daripada heksokinase; mereka tidak mengkatalisasi fosforilasi fruktosa. Berbeda
dengan jalur heksokinase, fruktosa dimetabolisme di hati melalui jalur fruktosa 1-fosfat.
4. Metabolisme Galaktosa
Galaktosa merupakan senyawa karbohidrat yang tergolong dalam monosakarida,
termasuk juga golongan heksosa karena mempunyai 6 atom C dalam molekulnya. Galaktosa
merupakan salah satu monomer pembentuk laktosa, senyawa ini dapat ditemukan pada susu.
Galaktosa memiliki kemampuan menyerap di dalam darah sehingga memiliki nilai glycaemic
index yang lebih rendah dibandingkan dengan sukrosa. Metabolisme Galaktosa menggunakan
enzim B-galaktosidase dan juga dapat di degradasi dengan lysosomal degradasi dari senyawa
karbohidrat kompleks. Mekanismenya adalah sebagai berikut.
1) Fosforilasi galaktosa
Galaktosa akan di fosforilasi menjadi galaktosa-1-fosfat, dengan menggunakan ATP
sebagai donor fosfat.
2) Pembentukan UDP-galaktosa
Galaktosa tidak dapat langsung masuk pada jalur glikolisis sehingga harus di ubah
menjadi UDP-galaktosa yang akan terjadi reaksi pertukaran antara UDP-glukosa dengan
galaktosa-1-fosafat sehingga terbentuk glukosa-1-fosafat dan UDP-galaktosa.

4
3) Menggunakan UDP-galaktosa sebagai sumber karbon pada glikolisis atau
gluconeogenesis
UDP-galaktosa dapat masuk dalam proses glikolisis, namun di ubah menjadi C-4 promer,
UDP-glukosa dengan bantuan UDP-hexosa 4-epimerase.
4) Peran dari UDP-galaktosa dalam reaksi biosintesis 
UDP-galaktosa dapat digunakan sebagai donor dari unit galaktosa dalam beberapa jalur
sintetik termasuk dalam sintesis laktosa, glycoprotein, glycolipid dan gycosaminoglycans.
Gangguan yang dapat terjadi dalam metabolisme galaktosa terutama pada individu yang
mengalami glactosemia, pada penderita galaktosemua mengalami gangguan galatosa-1-fosfat
terakumulasi di dalam sel sehingga dapat mempengaruhi jaringan pada tubuh.
5. Metabolisme Gula Amino
Ada tiga senyawa yang penting dalam kelompok ini, yaitu D-Glukosamina,
Dgalaktosamina dan D-manosamina. Pada umumnya senyawa-senyawa ini berikatan dengan
asam uronat dan merupakan bagian dari mukopolisakarida. Asam hialuronat adalah suatu
polimer yang terdiri atas unit-unit disakarida. Tiap unit terbentuk dari satu molekul N-
asetilglukosamina dan 1 molekul asam glukuronat.

6. Pengaturan Metabolisme Karbohidrat


Bentuk karbohidrat terpenting adalah glukosa,yaitu suatu senyawa gula
seerhana(monoksarida), ada terdapat ada setiap makhuk hidup untuk setiap proses
metabolisme ini. Glukosa dan bentuk karbohidrat lainnya memiliki tempatnya masing-masing
di dalam proses metabolik antarspesies. Contohnya, tanaman menyimpan energi dengan
membentuk karbohidrat dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis, biasanya dalam
bentuk pati atau lipid. Tanaman lalu dimakan oleh binatang dan jamur, sebagai bahan
bakarnya respirasi seluler.
Oksidasi pada satu gram karbohidrat menghasilkan energy sebesar 4 kcal (kilokalori);
sementara dari lipid, 9 kcal. Energi dari metabolisme (contohnya, oksidasi glukosa) biasanya
disimpan sementara di sel-sel tubuh dalam bentuk adenosina trifosfat.[1] Metabolisme pada
makhluk hidup dengan respirasi aerob menguiraikan glukosa dengan oksigen untuk
menghasilkan energi, dan hasil sampingnya, karbon dioksida dan air.
Semua bentuk karbohidrat kurang lebih memiliki rumus kimia CnH2nOn; Rumus
kimia glukosa adalah C6H12O6. Setiap molekul monosakarida bisa membentuk senyawa
disakarida, contohnya sukrosa, ataupun senyawa polisakarida yang lebih panjang, contohnya
pati and selulosa.

5
7. Pengaturan Kadar Glukosa Darah
Faktor utama yang berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah adalah insulin dan
glukagon. Selama kadar glukosa darah meningkat setelah makan, peningkatan konsentrasi
glukosa tersebut merangsang sel beta pancreas untuk mengeluarkan insulin. Asam amino
tertentu seperti arginine dan leusin juga memicu pengeluaran insulin dari organ pancreas.
Sedangkan kadar hormone glukagon yang disekresi oleh sel alfa organ pankreas dalam darah
mungkin meningkat atau menurun tergantung oleh isi makanan. Kadarnya akan menurun jika
makanan tinggi karbohidrat, tetapi kadarnya akan meningkat apabila makanan yang
dikonsumsi tinggi protein. Akan tetapi setelah mengonsumsi makanan mengandung
karbohidrat, protein dan lemak maka kadarnya relative tetap, sedangkan kadar insulin
meningkat. Setelah makanan dicerna dan diserap, kadar glukosa darah akan meningkat
sampai pada puncaknya kemudian menurun. Penyerapan glukosa dari makanan oleh sel,
terutama oleh sel-sel hati dan otot dan jaringan adipose, menurunkan kadar glukosa dalam
darah. Dua jam setelah makan kadar glukosa adarah kembali ke kadar puasa normal sekitar
80-100mg/Dl.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metabolisme karbohidrat adalah proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan
menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
2. Komponen utama metabolisme yaitu metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak/lipid,
dan metabolisme protein.
3. Proses glikolisis berlangsung secara glikolisis anaerob, dimana jalur oksidasi ini
berlangsung tanpa oksigen dan glikolisis aerob, dimana bila dalam suasana aerob maka
glikogen muncul di otot, dan laktat menghilang.
B. Saran
Saran yang didapat dari makalah yang telah dibuat mengenai metabolisme
karbohidrat ini adalah sebaiknya kita sebagai mahasiswa harus bisa memahami materi
mengenai metabolisme karbohidrat ini. Penulis juga berharap saran dari para pembaca yang
bertujuan agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih
bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Gesang, K., & Abdullah, A. (2019). Biokimia Karbohidrat Dalam Perspektif Ilmu
Keolahragaan (1st ed.). Penerbit Wineka Media.
Wahyuni , Sri. 2017. Metabolisme Biokimia. Bali: Udayana University Press
Ischak Netty Iso, Yuszda, Deasy.2017. Buku Ajar Biokimia Dasar 1. Gorontalo: UNG Press
Flood, P., Rathmell, JP., Shafer, S. 2015. STOELTING’S Pharmacology and Physiology in
Anesthetic Practice Fifth Edition. United States of America: Library of Congress Cataloging

8
9

Anda mungkin juga menyukai