Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini yang berjudul “Glikolisis Darah”. Shalawat dan salam tidak

lupa penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang

telah membawa kita dari alam kebodohan menuju zaman yang serba modern dengan

perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya. Ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas

pada mata kuliah ”Ilmu Nutrisi Unggas”

Penulis menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Penyusunan makalah ini

masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan

dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam

penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 1 April 2019

Muh. Islahul Aryawangsa

1|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………….3-4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………....……..4

C. Tujuan………………………………………………………....………………4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Glikolisis……………………………………………………...……5-6

B. Tahapan Glikolisis………………………………………………………......6-10

C. Proses Reaksi Glikolisis (reaksi aerob)………………………………….....10-13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..14

B. Saran……………………………………....…………………………………14

DAFTAR PUSTAKA………………………....………………………………..15

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Glikolisis adalah urutan reaksi-reaksi yang mengkonversi glukosa menjadi

piruvat bersamaan dengan produksi sejumlah ATP yang relatif kecil. Pada

organism erob, glikolisis adalah pendahuluan daur asam sitrat dan rantai transfor

electron, yang bersama-sama membebaskan sebagian besar energi yang tersimpan

pada glukosa. Pada keadaan erob, piruvat masuk mitokondria, tempat piruvat

dioksidasi lengkap menjadi CO2 dan H2O. jika penyediaan oksigen tidak

mencukupi, seperti pada otot yang sedang aktif berkontraksi, piruvat dikonversi

menjadi laktat. Pada keadaan anerob, ragi mengtransformasi piruvat menjadi

etanol. Pembentukan etanol dan laktat dari glukosa adalah contoh-contoh

fermentasi.

Penjelasan tentang glikolisis mempunyai riwayat panjang. Perkembangan

biokimia dan penjabaran jalur utama ini berlangsung bersamaan. Penemuan kunci

oleh Hans Buchner dan Eduard Buchner pada 1897 adalah secara kebetulan.

Mereka tertarik pada pembuatan ekstrak ragi bebas sel karena kemungkinan

penggunaannya dalam terapi. Ekstrak-ekstrak ini harus diawatkan tanpa memakai

antiseptik seperti fenol, dan mereka memutuskan untuk mencoba sukrosa, pengawet

yang lazim dipakai pada kimia dapur. Mereka mendapatkan hasil yang

mengejutkan: sukrosa dengan cepat mengalami fermentasi menjadi alkohol oleh

sari ragi. Arti penemuan ini besar sekali. Buchner dan Buchner mendemonstrasikan

untuk pertama kalinya bahwa fermentasi dapat terjadi diluar sel hidup. Pandangan

3|Page
yang dapat diterima pada waktu itu, yang oleh Louis Pasteur pada 1860, ialah

bahwa fermentasi tidak mungkin lepas dari keterkaitannya pada sel-sel hidup.

Penemuan yang kebetulan oleh Buchner dan Buchner menyangkal dogma vitalistik

ini membuka pintu menuju biokimia modern. Metabolisme menjadi kimia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Definisi glikolisis

2. Tahapan glikolisis

3. Proses Reaksi Glikolisis (respirasi aerob)

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan pada makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan memahami definisi glikolisis

2. Untuk mengetahui dan memahami tahapan glikolisis

3. Untuk mengetahui dan memahami proses reaksi glikolisis (respirasi aerob)

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Glikolisis

Glikolisis diperoleh daribahasa yunani glyk “manis”, dan lysis

“pemecahan”. Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi senyawa

triosa (C3) yaitu piruvat. Siklus asam sitrat atau siklus Krebs merupaknan proses

oksidasi senyawa trikarboksilat menjadi senyawa sumber elektron atau sumber

energi yang kemudian difosforilasi oksidatif menjadi energi. Senyawa pada

glikolisis dan siklus asam sitrat menyediakan prekursor biosintesis asam amino.

Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki

6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan

ATP. NADH (Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim

yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi.

ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan

gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul

glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Glikolisis

memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung

secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta

peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat

dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi

di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5

tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Berikut ini reaksi

glikolisis secara lengkap: Dari skema tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi

5|Page
yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu,

energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH.

Dengan demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.

B. Tahapan glikolisis

Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi.

Melalui proses ini, satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan

dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH (Reduced

nikotinamida adenin dinukleotida) radikal yang membawa elektron yang

dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun penelitian melelahkan dalam biokimia

yang mengungkapkan tahap-tahap glikolisis yang membuat respirasi selular

mungkin. Berikut adalah berbagai tahap yang disajikan dalam urutan awal

terjadinya dengan glukosa sebagai bahan baku utama. Seluruh proses melibatkan

sepuluh tahap dengan membentuk produk pada setiap tahap dan setiap tahap diatur

oleh enzim yang berbeda. Produksi berbagai senyawa di setiap tahap menawarkan

entry point yang berbeda ke dalam proses. Itu berarti, proses ini dapat langsung

mulai dari tahap peralihan jika senyawa yang reaktan pada tahap yang langsung

tersedia.

1. Tahap1: Fosforilasi Glukosa

Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat).

Reaksi ini dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu

kelompok fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke

glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP molekul,

yang merupakan mata uang energi tubuh, digunakan dan akan ditransformasikan ke

6|Page
ADP (Adenosin difosfat), karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi

keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:

Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) +

ADP

2. Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat

Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh

aksi dari enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap

sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang

merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus

molekul yang sama tetapi susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh diringkas

sebagai berikut:

Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) → Fruktosa 6-

Fosfat (C6H11O6P1)

3. Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,

6-difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh

fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses.

Reaksi ini diringkas sebagai berikut:

Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP → Fruktosa

1, 6-difosfat (C6H10O6P2)

4. Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-

difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama

7|Page
lain. Kedua gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat

dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai berikut:

Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) → gliseraldehida fosfat

(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

5. Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa

Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat,

itu akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose.

Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua

molekul gliseraldehida fosfat.

Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida fosfat

(C3H5O3P1)

6. Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric

Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan

NADH dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan

enzim dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-

diphoshoglyceric asam dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan pada

tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut:

Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced

nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H + Triose fosfat dehidrogenase

gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari sitoplasma) → 2 molekul asam

1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)

8|Page
7. Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam

Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua

molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul

produk 1,3-diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.

2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP

phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP

(Adenosine Triphosphate)

8. Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor

Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan

relokasi dari atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai

untuk karbon kedua dan menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh

diringkas sebagai berikut:

2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) → 2

molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

9. Tahap 9: Penghapusan Air

The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah

molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang disebut

asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-

fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap sebelumnya.

2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2 molekul asam

phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H2O 2

9|Page
10. Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP

Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua

molekul asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam

phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh

transfer dari atom fosfor dari asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP

(Adenosin trifosfat).

2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase piruvat

(Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.

Seperti yang Anda lihat, semua tahap sebagian besar melibatkan manipulasi

kelompok fosfat dan kemudian atom fosfor yang dimungkinkan oleh berbagai

enzim dalam sitoplasma. Enzim seperti katalis yang membuat reaksi mungkin dan

kemudian melepaskan diri.

C. Proses Reaksi glikolisis (respirasi aerob)

Proses Reaksi Glikolisis (respirasi aerob)- Glikolisis merupakan reaksi

tahap pertama secara aerob (cukup oksigen) yang berlangsung dalam mitokondria.

Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen dan tidak menghasilkan banyak energi.

Tahap glikolisis merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi dalam

sitoplasma dan hasil akhir glikolisis berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis

memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun

anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP

pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke

molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol).

10 | P a g e
Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi

dan 5 tahapan pelepasan energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap:

Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Agar dapat

bereaksi, glukosa diberi energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini mengakibatkan

glukosa dalam keadaan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh

enzim heksokinase. Glikolisis ini terjadi pada saat sel memecah molekul glukosa

yang mengandung 6 atom C (6C) menjadi 2 molekul asam piruvat yang

mengandung 3 atom C (3C) yang melalui dua rangkaian reaksi yaitu rangkaian I

(pelepasan energi) dan rangkaian II (membutuhkan oksigen).

1. Rangkaian I

Rangkaian I Reaksi Glikolisis (pelepasan energi) berlangsung di dalam

sitoplasma (dalam kondisi anaerob) yaitu diawali dari reaksi penguraian molekul

glukosa menjadi glukosa-6-fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP dan

melepas 1 P. Jika glukosa-6-fosfat mendapat tambahan 1 P menjadi fruktosa-6-

fosfat kemudian menjadi fruktosa 1,6 fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari

ATP yang melepas 1 P. Jadi untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6 fosfat,

energi yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya fruktosa 1,6 fosfat masuk

ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton fosfat dan

fosfogliseraldehid.

2. Rangkaian II

Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen) berlangsung di

dalam mitokondria (dalam kondisi awal), molekul fosfogliseraldehid yang

mengalami reaksi fosforilasi (penambahan gugus fosfat) dan dalam waktu yang

11 | P a g e
bersamaan, juga terjadi reaksi dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang ditangkap

oleh akseptor hidrogen, yaitu koenzim NAD. Dengan lepasnya 2 atom H,

fosfogliseraldehid berubah menjadi 2×1,3-asam difosfogliseral kemudian berubah

menjadi 2×3-asam fosfogliseral yang menghasilkan (+2) energi ATP. Selanjutnya

2×3-asam fosfogliseral tersebut berubah menjadi 2xasam piruvat dengan

menghasilkan (+2) energi ATP serta H2O (sebagai hasil sisa). Jadi, energi hasil

akhir bersih untuk mengubah glukosa menjadi 2 x asam piruvat, adalah:

1. Energi yang dibutuhkan Tahap I : (-2) ATP

2. Energi yang dihasilkan Tahap II : (+4) ATP

3. Energi hasil akhir bersih : 2 ATP

Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam piruvat tergantung pada

ketersediaan oksigen dalam sel. Jika oksigen cukup tersedia, asam piruvat dalam

mitokondria akan mengalami dekarboksilasi oksidatif yaitu mengalami pelepasan

CO2 dan reaksi oksidasi dengan pelepasan 2 atom H (reaksidehidrogenasi). Selama

proses tersebut berlangsung, maka asam piruvat akan bergabung dengan koenzim

A (KoA–SH) yang membentuk asetil koenzim A (asetyl KoA). Dalam suasana

aerob yang berlangsung di membran krista mitakondria terbentuk juga hasil yang

lain, yaitu NADH2 dari NAD yang menangkap lepasnya 2 atom H yang berasal

dari reaksi dehidrogenasi. Kemudian kumpulan NADH2 diikat oleh rantai respirasi

di dalam mitokondria. Setelah asam piruvat bergabung dengan koenzim dan

membentuk asetil Co-A kemudian masuk dalam tahap siklus Krebs.

Jika Anda amati lebih cermat lagi, Anda akan mengetahui pada tahapan

mana sajakah energi ( ATP) dibentuk. Nah, proses pembentukan ATP inilah yang

12 | P a g e
disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer gugus fosfat

dari substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga prosesnya disebut

fosforilasi tingkat substrat. Keseluruhan reaksi glikolisis, dapat dibuat persamaaan

reaksi sebagai berikut:

Glukosa + 2ADP + 2Pi + 2NAD+ → 2 Piruvat + 2H2O + 2ATP + 2NADH + 2H+

Selain glukosa, bahan makanan yang Anda konsumsi tidak selalu

mengandung gula sederhana seperti glukosa saja. Kadang-kadang Anda

mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung gula kompleks (karbohidrat

kompleks) seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Kemudian, dapatkah gula-gula

atau karbohidrat yang kompleks tersebut langsung dimetabolisme oleh sel? Tentu

saja tidak, bahan-bahan yang belum sederhana tersebut harus dirombak dahulu

sehingga menjadi bahan yang dapat dimetabolisme langsung oleh sel. Bukankah

Anda sudah mengetahui macam-macam gula? Maltosa, sukrosa, dan laktosa

terlebih dahulu diubah menjadi monomer penyusunnya yaitu glukosa dan gula

sederhana yang lain yaitu fruktosa atau galaktosa. Selanjutnya, glukosa atau gula-

gula sederhana akan masuk siklus glikolisis seperti biasa. Glukosa akan diubah

menjadi glukosa 6P dan seterusnya sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Lalu,

bagaimana dengan fruktosa dan manosa? Fruktosa dan manosa dapat langsung

diubah menjadi fruktosa 6P.

13 | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi senyawa triosa

(C3) yaitu piruvat. Terdapat 10 tahap dalam pembentukan glikolisis yaitu:

Fosforilasi Glukosa, Produksi Fruktosa-6 Fosfat, Produksi Fruktosa 1,6-difosfat,

Pemecahan Fruktosa 1,6-difosfat, interkonversi Dua Glukosa, Pembentukan

NADH & 1,3-Diphoshoglyceric, Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam, Relokasi

Atom Fosfor, Penghapusan Air, Pembentukan piruvat Asam & ATP.

Tahap glikolisis merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi

dalam sitoplasma dan hasil akhir glikolisis berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis

memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun

anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP

pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke

molekul yang lain.

B. Saran

Dari uraian makalah ini disarankan kepada para pembaca khususnya

mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah yang terkait dengan isi makalah ini

agar sebaiknya mencari literature lain baik dari beberapa referensi buku maupun

internet agar materi ini dapat dikembangkan lebih luas dengan harapan wawasan

dapat bertambah mengenai Glikolisis.

14 | P a g e
Daftar Pustaka

Montgomery, Rex., dkk. 1993. Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid
1. Yogyakarta: GAJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Purwoko, Tjahjadi.2007. Fisiologi mikroba. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Stryer, Lubert. 2000. Biokimia Vol.2 Edisi 4. Jakarta: EGC.

Tanri, Alim. 2013. Tahapan Glikolisis http://www.biologi-


sel.com/2013/03/tahapan-glikolisis.html

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai