Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

“GLIKOLISIS DAN SIKLUS KREBS”

OLEH :

KRISTINA INA KONI (20320001)


I GUSTI AYU NYOMAN EGYLION TRI DENTA (20320007)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP SARASWATI TABANAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


VISI DAN MISI

VISI:

Menjadi program studi unggulan yang profesional, berkarakter dan kompetitif dalam
bidang pendidikan biologi tahun 2021

MISI:

1. Menyelenggarakan proses pembelajaran biologi berbasis konsep-konsep Ilmu Biologi dan


Ilmu Pendidikan Biologi sesuai dengan perkembangan iptek.

2. Menyediakan sarana prasarana dan atmosfir akademik kondusif bagi pelaksanaan proses
akademis yang efetif, efisien, dan mandiri mengacu kepada standar penjamin mutu yang
dibakukan sehingga mendapatkan lulusan yang profesional, berkarakter dan kompetitif.

3. Memfasilitasi dan memotivasi dosen dan mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat yang relevan dengan pendidikan biologi dan perkembangan
ipteks.

4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan dan penerapan ilmu
pengetahuan biologi.

5. Menjadi inisiator dan menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmu pendidikan biologi di


provinsi.
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Glikolisis dan
Siklus Krebs". Pada makalah ini Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan
refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini untuk penulisan yang akan datang. Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak
yang membaca.

Tabanan, 27 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen) yang
berlangsung dalam mitokondria. Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis
terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhirnya berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis
memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara acrob maupun anacrob,
glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis
adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada
sel eukariotik glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan
yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Berikut ini
reaksi glikolisis secara lengkap.

Siklus kreb ditemukan oleh seorang ahli biokimia terkenal bernama Mr. Hans Krebs
Tahun 1973. Siklus kreb dikenal juga dengan istilah siklus asam sitrat, karena senyawa
pertama yang terbentuk adalah asam sitrat. Selain itu, senyawa penyusun pada awal
pembentukan siklus juga dapat berupa asam trikarboksilat (- COOH) yang merupakan gugus
asam sehingga siklus kreb disebut juga siklus asam trikarboksilat. Pada prinsipnya, Siklus
kreb ialah tahapan kedua reaksi aerob yang merupakan bagian dari proses pemapasan yang
panjang. Siklus kreb berlangsung di dalam mitokondria yang membawa asetat aktif berupa
Asetil Ko-A yang dengan oksidasi glukosa diubah menjadi CO2 dan H20 menyebabkan
pelepasan dan penangkapan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Glikolisis dan Siklus Krebs?

2. Bagaimana mengetahui fungsi utama Glikolisis dan Siklus Krebs ?

3. Bagaimana mengetahui reaksi Glikolisis dan Siklus Krebs?

1.3 Tujuan

1. Untuk dapat mengetahui pengertian Glikolisis dan Siklus Krebs

2. Untuk mengetahui fungsi utama Glikolisis dan Siklus Krebs

3. Untuk mengetahui reaksi Glikolisis dan Siklus Krebs


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GLIKOLISIS

2.1.1 Pengertian Glikolisis

Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara acrob (cukup oksigen) yang
berlangsung dalam mitokondria. Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis
terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhirnya berupa senyawa asam piruvat.

Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara acrob
maupun anacrob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP
pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul
yang lain. Pada sel cukariotik glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan
energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap.

Siklus krebs adalah salah satu reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme
sel di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl. membebaskan ekuivalen
hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
pemenuh kebutuhan energi jaringan. Siklus ini dinamakan siklus krebs karena yang
menemukan adalah Mr. Krebs atau Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981) pada tahun 1937,
seorang ahli biokimia terkenal yang menemukan metabolisme karbohidrat.

Siklus krebs adalah serangkaian reaksi yang digunakan oleh organisme aerobik untuk
menghasilkan energi dari oksidasi molekul asetil-CoA hasil tiga metabolisme karbohidrat
utama, Glikolisis. Jalur Pentosa Fosfat dan Jalur Entner- Doudoroff. Siklus krebs merupakan
salah satu proses yang menggunakan asam nitrat dari sebuah reaksi metabolisme pada asetil
ko-A yang digabungkan dengan asam oksaloasetat setelah terjadi suatu proses berupa
glikolisis. Pada kinerjanya penjelasan dan proses siklus krebs ini merupakan salah satu reaksi
dari proses pernafasan yang lebih panjang.

Bertepatan di Mitokondria dengan menggunakan asetat aktif untuk dijadikan Asetil


ko-A dalam proses oksidasi glukosa. Dari siklus ini metabolisme yang dihasilkan dari proses
glikolisis akan menjadi sumber utama bagi tubuh sebagai energi. Yangmana proses glikolisis
ini merupakan proses konversi antara karbohidrat dengan lemak untuk dijadikan adenon
trifosfat atau ATP.

2.1.2 Fungsi Utama Glikolisis dan Siklus Krebs

1. Fungsi Glikolisis

fungsi glikolisis untuk menghasilkan Jalur glikolitik hampir di mana- mana, yang
ditemukan di setiap sel hampir semua makhluk hidup. Hal ini dikatalisasi oleh enzim larut
terletak di sitosol sel. Meskipun jalur glikolitik yang paling sering dianggap sebagai glukosa
metabolisme, monosakarida umum lainnya seperti fruktosa, galaktosa, dan manosa juga
dimetabolisme oleh itu.

Jalur glikolitik beroperasi di kedua kehadiran (aerobik) atau tidak adanya oksigen
(anaerobik), memetabolisme gula enam karbon sederhana untuk senyawa tiga karbon yang
lebih kecil yang kemudian baik sepenuhnya dimetabolisme oleh mitokondria untuk
menghasilkan karbon dioksida dan sejumlah besar ATP atau digunakan untuk sintesis lemak
untuk penyimpanan.

2. Fungsi Siklus Krebs

a. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.

b. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai

c. pernapasan untuk produksi ATP

d. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan
pada sintesis asam lemak.

e. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.

f. Melakukan pengendalian langsung (produk→ bakal produk) atau tidak

g. langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen-komponen siklus.


2.1.3 Reaksi Glikolisis

Reaksi Glikolisis

Gambar Bagan Reaksi Glikolisis

Secara rinci, tahap-tahap dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut (pada setiap
tahap, lihat dan hubungkan dengan Gambar Lintasan detail metabolisme karbohidrat):

1. Glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan
dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim hati dan sel Pulau
Langerhans pancreas. Proses ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat. ATP bereaksi
sebagai kompleks Mg-ATP. Terminal fosfat berenergi tinggi pada ATP digunakan, sehingga
hasilnya adalah ADP. (-IP) Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar
berupa kalor,sehingga dalam kondisi fisiologis dianggap irrevesibel. Heksokinase dihambat
secara alosterik oleh produk reaksi glukosa 6-fosfat. Mg Glukosa + ATP→ glukosa 6-fosfat +
ADP

2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoheksosa
Isomerase dalam suatu reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya bekerja pada anomer
-glukosa 6-fosfat. -D-glukosa 6-fosfat -D-fruktosa 6-fosfat

3. Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim


fosfofruktokinase. Fosfofruktokinase merupakan enzim yang bersifat alosterik sekaligus bisa
diinduksi, sehingga berperan penting dalam laju glikolisis. Dalam kondisi fisiologis tahap ini
bisa dianggap irreversible. Reaksi ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat, sehingga
hasilnya adalah ADP.(-IP) -D-fruktosa 6-fosfat+ ATP D-fruktosa 1,6-bifosfat

4. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu gliserahdehid 3-fosfat
dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1.6-bifosfat
aldolase).

D-fruktosa 1,6-bifosfat<> D-gliscraldehid 3-fosfat dihidroksiaseton fosfat 5. Gliseraldehid 3-


fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya (reaksi interkonversi).
Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator enzim fosfotriosa isomerase.D-gliseraldehid
3-fosfat dihidroksiaseton fosfat

6. Glikolisis berlangsung melalui oksidasi Gliseraldehid 3-fosfat menjadi 1,3- bifosfogliserat,


dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase, senyawa dihidroksi aseton fosfat juga
dioksidasi menjadi 1.3-bifosfogliserat melewati gliseraldehid 3-fosfat. D-gliseraldehid 3-
fosfat + NADP+ 1,3-bifosfogliserat + NADH-H Enzim yang bertanggung jawab terhadap
oksidasi di atas adalah gliseraldehid 3- fosfat dehidrogenase, suatu enzim yang bergantung
kepada NAD. Atom-atom hydrogen yang dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan
kepada NAD yang terikat pada enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan dihasilkan tiga
fosfat berenergi tinggi. (+3P)

Catatan:

Karena fruktosa 1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi Gliseraldehid


3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat yang masing-masing memiliki 3 atom C, dengan
demikian terbentuk 2 molekul gula yang masing- masing beratom C tiga (triosa). Jika
molekul dihidroksiaseton fosfat juga berubah menjadi 1,3-bifosfogliserat, maka dari 1
molekul glukosa pada bagian awal, sampai dengan tahap ini akan menghasilkan 2 x 3P=6P.
(+6P)

7. Energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui pembentukan ikatan sulfur
berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah gugus fosfat berenergi tinggi dalam posisi 1
senyawa 1,3 bifosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi
lebih lanjut dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang
dihasilkan adalah 3-fosfogliserat. 1,3-bifosfogliserat ADP 3-fosfogliserat ATP

Catatan:
Karena ada dua molekul 1,3-bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2 x
1P 2P. (+2P)8. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh enzim
fosfogliserat mutase. Senyawa 23-bifos fogliserat (difosfogliseral, DPG) merupakan
intermediate dalam reaksi ini. 3-fosfogliserat 2-fosfogliserat

9. 2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enzim enolase.
Reaksi ini melibatkan dehidrasi serta pendistribusian kembali energi di dalam molekul,
menaikkan valensi fosfat dari posisi 2 ke status berenergi tinggi. Enolase dihambat oleh
fluoride, suatu unsure yang dapat digunakan jika glikolisis di dalam darah perlu dicegah
sebelum kadar glukosa darah diperiksa. Enzim ini bergantung pada keberadaan Mg atau
Mn.2-fosfogliserat fosfoenol piruvat + H₂O

10. Fosfat berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim piruvat kinase sehingga
menghasilkan ATP. Enol piruvat yang terbentuk dalam reaksi ini mengalami konversi
spontan menjadi keto piruvat. Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar
sebagai panas dan secara fisiologis adalah irreversible. Fosfoenol piruvat + ADP → piruvat +
ATP.

Catatan:

Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat sehingga total hasil
energi pada tahap ini adalah 2 x IP-2P. (+2P)

11. Jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH melalui
pemindahan sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan dicegah. Piruvat akan direduksi oleh
NADH menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat dehidrogenase. Piruvat +
NADH+HL(+)-Laktat+NAD

Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi menjadi
asetil-KoA, akan dioksidasi menjadi CO, melalui siklus asam sitrat (Siklus Kreb's).
Ekuivalen pereduksi dari reaksi NADH + H yang terbentuk dalam glikolisis akan diambil
oleh mitokondria untuk oksidasi melalui salah satu dari reaksi ulang alik (shuttle).Rangkaian
I

Rangkaian 1 Reaksi Glikolisis (pelepasan energi) berlangsung di dalam sitoplasma


(dalam kondisi anaerob) yaitu diawali dari reaksi penguraian molekul glukosa menjadi
glukosa-6-fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP dan melepas 1 P. Jika glukosa-6-
fosfat mendapat tambahan 1 P menjadi fruktosa-6- fosfat kemudian menjadi fruktosa 1,6
fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP yang melepas 1 P. Jadi untuk mengubah
glukosa menjadi fruktosa 1,6 fosfat, energi yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya
fruktosa 1,6 fosfat masuk ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik
aseton fosfat dan fosfogliseraldehid.

Rangkaian II

Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen) berlangsung di dalam


mitokondria (dalam kondisi awal), molekul fosfogliseraldehid yang mengalami reaksi
fosforilasi (penambahan gugus fosfat) dan dalam waktu yang bersamaan, juga terjadi reaksi
dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang ditangkap oleh akseptor hidrogen, yaitu koenzim
NAD. Dengan lepasnya 2 atom H. fosfogliseraldehid berubah menjadi 2×1,3-asam
difosfogliseral kemudian berubah menjadi 2×3-asam fosfogliseral yang menghasilkan (+2)
energi ATP. Selanjutnya 2×3-asam fosfogliseral tersebut berubah menjadi 2xasam piruvat
dengan menghasilkan (+2) energi ATP serta HO (sebagai hasil sisa). Jadi, energi hasil akhir
bersih untuk mengubah glukosa menjadi 2 x asam piruvat, adalah:

Energi yang dibutuhkan dihasilkan Tahap- Tahap (-2) (+4) ATP ATP Energi hasil
akhir bersih : 2 ATP Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam piruvat tergantung pada
ketersediaan oksigen dalam sel. Jika oksigen cukup tersedia, asam piruvat dalam mitokondria
akan mengalami dekarboksilasi oksidatif yaitu mengalami pelepasan CO, dan reaksi oksidasi
dengan pelepasan 2 atom II (reaksi dehidrogenasi). Selama proses tersebut berlangsung,
maka asam piruvat akan bergabung dengan koenzim A (Ko4-SH) yang membentuk asetil
koenzim A (asetyl KoA). Dalam suasana aerob yang berlangsung di membran krista
mitakondria terbentuk juga hasil yang lain, yaitu NADH2 dari NAD yang menangkap
lepasnya 2 atom H yang berasal dari reaksi dehidrogenasi. Kemudian kumpulan NADH2
diikat olch rantai respirasi di dalam mitokondria. Setelah asam piruvat bergabung dengan
koenzim dan membentuk asetil Co-A kemudian masuk dalam tahap siklus Krebs.

Jika Anda amati lebih cermat lagi. Anda akan mengetahui pada tahapan mana sajakah
energi (ATP) dibentuk. Nah, proses pembentukan ATP inilah yang disebut fosforilasi. Pada
tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer gugus dalam glikolisis) ke ADP sehingga
prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat. Keseluruhan reaksi glikolisis, dapat dibuat
persamaaan reaksi sebagai berikut:

Glukosa + 2ADP+ 2Pi+ 2NAD 2 Piruvat -2HO+2ATP +2NADH + 2H


Selain glukosa, bahan makanan yang Anda konsumsi tidak selalu mengandung gula
sederhana seperti glukosa saja. Kadang-kadang Anda mengkonsumsi bahan-bahan yang
mengandung gula kompleks (karbohidrat kompleks) seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa.
Kemudian, dapatkah gula-gula atau karbohidrat yang kompleks tersebut langsung
dimetabolisme oleh sel? Tentu saja tidak, bahan-bahan yang belum sederhana tersebut harus
dirombak dahulu schingga menjadi bahan yang dapat dimetabolisme langsung oleh sel.
Bukankah Anda sudah mengetahui macam-macam gula? Maltosa, sukrosa, dan laktosa
terlebih dahulu diubah menjadi monomer penyusunnya yaitu glukosa dan gula sederhana
yang lain yaitu fruktosa atau galaktosa. Selanjutnya, glukosa atau gula- gula sederhana akan
masuk siklus glikolisis seperti biasa. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6P dan seterusnya
sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Lalu, bagaimana dengan fruktosa dan manosa?
Fruktosa dan manosa dapat langsung diubah menjadi fruktosa 6P.

2.2.1 Siklus Krebs

Siklus krebs ditemukan oleh Hans Adolf Krebs, seorang dokter dan ahli biokimia
berkewarganegaraan Jerman. Siklus krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat atau
kadang disebut siklus asam trikarboksilat.

Siklus Krebs adalah serangkaian reaksi dalam matrix mitokondria yang mengoksidasi
gugus asetil koA menjadi CO2 dan mereduksi koenzim yang mengalami reoksidasi melalui
rantai transport elektron yang dihubungkan dengan pembentukan ATP.

Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan menggunakan bahan utama berupa asetil-
CoA, yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif. Ada delapan tahapan utama yang
terjadi selama siklus Krebs.

1. Kondensasi

Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat


membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat
sintetase.

2. Isomerase sitrat

Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.

3. Produksi CO
Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah isositra
menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO₂ dibebaskan setiap satu reaksi.

4. Dekarboksilasi oksidatif kedua Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi


suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase.

5. Fosforilasi tingkat substrat

Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP
inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus posfat akan ditambahkan ke
ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat, dengan
mengubah GDP+ Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk membentuk ATP.

6. Dehidrogenasi

Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi


fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.

7. Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat

Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan
atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C-C) yang ada pada fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs
akan terus berlangsung. Adapun hasil dari Siklus Krebs adalah ATP, FADH, NADH dan
CO₂. Siklus akan menghasilkan 2 molekul CO₂, yang dilepaskan. Jumlah molekul NADH
yang dihasilkan adalah 6 molekul, sedangkan FADH adalah 2 molekul. ATP yang diproduksi
secara langsung ada sebanyak 2 molekul, yang merupakan hasil dari reaksi fosforilasi tingkat
substrat. FADH dan NADH adalah molekul yang digunakan dalam tahapan transpor elektron.
Setiap molekul NADH akan dioksidasi lewat transpor elektron sehingga menghasilkan 3 ATP
per molekul, sedangkan satu molekul FADH menghasilkan 2 molekul ATP.

Rincian dari gambar :


Gambar Bagan Siklus Krebs

Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:

1. Kondensasi awal asetil KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat. dikatalisir oleh
enzim sitrat sintase menyebabkan sintesis ikatan karbon ke karbon di antara atom karbon
metil pada asetil KoA dengan atom karbon karbonil pada oksaloasetat. Reaksi kondensasi,
yang membentuk sitril KoA, diikuti oleh hidrolisis ikatan tioester KoA yang disertai dengan
hilangnya energi bebas dalam bentuk panas dalam jumlah besar, memastikan reaksi tersebut
selesai dengan sempurna.

Asetil KoA + Oksaloasetat + HO→ Sitrat + KOA

2. Sitrat dikonversi menjadi isositrat olch enzim akonitase (akonitat hidratase) yang
mengandung besi Fe dalam bentuk protein besi-sulfur (Fe:S). Konversi ini berlangsung dalam
2 tahap, yaitu: dehidrasi menjadi sis-akonitat, yang sebagian di antaranya terikat pada enzim
dan rehidrasi menjadi isositrat. Reaksi tersebut dihambat oleh fluoroasetat yang dalam bentuk
fluoroasetil KoA mengadakan kondensasi dengan oksaloasetat untuk membentuk fluorositrat.
Senyawa terakhir ini menghambat akonitase sehingga menimbulkan penumpukan sitrat.

3. Isositrat mengalami dehidrogenasi membentuk oksalosuksinat dengan adanya enzim


isositrat dehidrogenase. Di antara enzim ini ada yang spesifik NAD'. hanya ditemukan di
dalam mitokondria. Dua enzim lainnya bersifat spesifik NADP dan masing-masing secara
berurutan dijumpai di dalam mitokondria serta sitosol. Oksidasi terkait rantai respirasi
terhadap isositrat berlangsung hampir sempurna melalui enzim yang bergantung NAD
Isositrat + NAD → Oksalosuksinat -ketoglutarat + CO:+NADH+H+ (terikat enzim)
Kemudian terjadi dekarboksilasi menjadi -ketoglutarat yang juga dikatalisir oleh enzim
isositrat dehidrogenase. Mn atau Mg merupakan komponen penting reaksi dekarboksilasi.
Oksalosuksinat tampaknya akan tetap terikat pada enzim sebagai intermediate dalam
keseluruhan reaksi.

4. Selanjutnya -ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif melalui cara yang sama


dengan dekarboksilasi oksidatif piruvat, dengan kedua substrat berupa asam x-keto. -
ketoglutarat + NAD+KoA → Suksinil KoA + CO₂+ NADH+H Reaksi tersebut yang
dikatalisir oleh kompleks -ketoglutarat dehidrogenase, juga memerlukan kofaktor yang
idenstik dengan kompleks piruvat dehidrogenase, contohnya TDP, lipoat, NAD, FAD serta
KoA, dan menghasilkan pembentukan suksinil KoA (tioester berenergi tinggi). Arsenit
menghambat reaksi di atas sehingga menyebabkan penumpukan x-ketoglutarat.

5. Tahap selanjutnya terjadi perubahan suksinil KoA menjadi suksinat dengan adanya peran
enzim suksinat tiokinase (suksinil KoA sintetase). Suksinil KoA+P+ ADP Suksinat + ATP +
KOA Dalam siklus asam sitrat, reaksi ini adalah satu-satunya contoh pembentukan fosfat
berenergi tinggi pada tingkatan substrat dan terjadi karena pelepasan energi bebas dari
dekarboksilasi oksidatif -ketoglutarat cukup memadai untuk menghasilkan ikatan berenergi
tinggi disamping pembentukan NADH (setara dengan 3-P.

6. Suksinat dimetabolisir lebih lanjut melalui reaksi dehidrogenasi yang diikuti oleh
penambahan air dan kemudian oleh dehidrogenasi lebih lanjut yang menghasilkan kembali
oksaloasetat. Suksinat + FAD → Fumarat + FADH2

Reaksi dehidrogenasi pertama dikatalisir olch enzim suksinat dehidrogenase yang


terikat pada permukaan dalam membrane interna mitokondria, berbeda dengan enzim-enzim
lain yang ditemukan pada matriks. Reaksi ini adalah satu- satunya reaksi dehidrogenasi
dalam siklus asam sitrat yang melibatkan pemindahan langsung atom hydrogen dari substrat
kepada flavoprotein tanpa peran NAD. Enzim ini mengandung FAD dan protein besi-sulfur
(Fe:S). Fumarat terbentuk sebagai hasil dehidrogenasi. Fumarase (fumarat hidratase)
mengkatalisir penambahan air pada fumarat untuk menghasilkan malat.Fumarat 11:0 L-
malat. Enzim fumarase juga mengkatalisir penambahan unsure-unsur air kepada ikatan
rangkap fumarat dalam konfigurasi trans. Malat dikonversikan menjadi oksaloasetat dengan
katalisator berupa enzim malat dehidrogenase, suatu reaksi yang memerlukan NAD".

L-Malat + NAD' →→ oksaloasetat + NADH + H


Enzim-enzim dalam siklus asam sitrat, kecuali alfa ketoglutarat dan suksinat
dehidrogenase juga ditemukan di luar mitokondria. Meskipun dapat mengkatalisir reaksi
serupa, sebagian enzim tersebut, misalnya malat dehidrogenase pada kenyataannya mungkin
bukan merupakan protein yang sama seperti enzim mitokondria yang mempunyai nama sama
(dengan kata lain enzim tersebut merupakan isoenzim).

Energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat Pada proses oksidasi yang dikatalisir
enzim dehidrogenase, 3 molekul NADH dan 1 FADH akan dihasilkan untuk setiap molekul
asetil-KoA yang dikatabolisir dalam siklus asam sitrat. Dalam hal ini sejumlah ekuivalen
pereduksi akan dipindahkan ke rantai respirasi dalam membrane interna mitokondria (lihat
kembali gambar tentang siklus ini).

Selama melintasi rantai respirasi tersebut, ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan


3 ikatan fosfat berenergi tinggi melalui esterifikasi ADP menjadi ATP dalam proses
fosforilasi oksidatif. Namun demikian FADH: hanya menghasilkan 2 ikatan fosfat berenergi
tinggi. Fosfat berenergi tinggi selanjutnya akan dihasilkan pada tingkat siklus itu sendiri
(pada tingkat substrat) pada saat suksinil KoA diubah menjadi suksinat.

Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat adalah:

1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 X 3P = 9P

2. Satu molekul FADH, menghasilkan : 1 x 2P 2P

3. Pada tingkat substrat = Jumlah 12P

IP Satu siklus Kreb's akan menghasilkan energi 3P+3P+1P+2P+3P = 12P.

Hasil Siklus Krebs Satu molekul asetil ko-A yang masuk siklus krebs akan
menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, 1 FADH2 dan 2 CO2. Karena satu molekul glukosa akan
diubah menjadi dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa yang menjalani siklus krebs akan
menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH 2, dan 4 CO2. Molekul NADH dan FADH2 nantinya
akan masuk transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Satu molekul NADH akan diproses
untuk menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen) yang
berlangsung dalam mitokondria. Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis
terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhirnya berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis
memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob,
glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis
adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada
sel eukariotik glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol).

Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi
dan 5 tahapan pelepasan energy. Siklus Krebs menghilangkan energi dari asam sitrat dalam
langkah- langkah kecil, menyimpannya dalam molekul pembawa energi yang beragam: ATP,
NADH dan FADH 2. Asam sitrat juga produk pertama yang terbentuk dalam siklus Krebs,
dan karena itu asam ini terjadi dalam metabolisme hampir semua makhluk hidup.

3.2 Saran

Adapun saran pada makalah ini yaitu apabila ada kesalahan penulisan pada makalah
ini dimohon para pendengar atau pembaca untuk mengkritik makalah ini agar kita dapat puas.
DAFTAR PUSTAKA

Softilmu. 2015. Pengertian, Fungsi, Proses Tahapan Hasil dari Siklus


Krebs.http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Proses-Tahapan-Hasil-Dari-
Siklus-Krebs-Adalah.html diakses pada hari Minggu, 27 November 2022 pada pukul 14.03
Wita

Dasar. I. 2016. Pengertian Fungsi dan Proses Siklus Krebs.


http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Fungsi-dan-Proses-Siklus-Krebs- adalah.html
diakses pada hari Minggu, 27 November 2022 pada pukul 15.12 Wita

Muqhoddimatul. Ajeng. 2011. Siklus Krebs.


https://ajengmuqhoddimatuljannah.wordpress.com/2011/05/19/siklus-krebs/ diakses pada
hari Minggu, 27 November 2022 pada pukul 17.09 Wita

Pelajaran. 2017. Pengertian, Fungsi, Tahapan dan hasil Siklus Krebs.


http://www.pelajaran.co.id/2017/08/pengertian-fungsi-tahapan-dan-hasil-siklus-krebs.html
diakses pada hari Minggu, 27 November 2022 pada pukul 18.34 Wita

Soedjorko. Ibnu. 2014. Proses Siklus Krebs. http://adailmu.com/proses-siklus-krebs-


berikut-pengertian-dan-fungsinya diakses pada hari Minggu, 27 November 2022 pada pukul
21.11 Wita

Anda mungkin juga menyukai