Anda di halaman 1dari 5

Nana : I Gusti Ayu Nyoman Egylion Tri Denta

NIM : 20320007
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : V (Lima)
Mata Kuliah : Fisiologi Hewan dan Manusia
Dosen : Drs.I Ketut Surata, M.For
Pertanyaan :
Jelaskan proses pembentukan urin di ginjal sampai pengeluarannya dari dalam tubuh.

Jawaban :

Urine adalah hasil sisa proses metabolisme yang diproses di dalam ginjal dan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Proses pembentukan urine terdiri dari tiga tahap,
yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi atau sekresi
(pengumpulan). Organ-organ yang terlibat dalam proses pembentukan urine ini termasuk
dalam sistem urinaria, yang meliputi:

1. ginjal,
2. glomerulus,
3. kapsula Bowman,
4. tubulus,
5. saluran dan kandung kemih,
6. ureter, dan
7. uretra.

Gambar Organ-Organ Ginjal


Glomelurus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpal ebowmen yang berguna untuk
menampung hasil filtrasi dari glomelurus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penerapan kembali
zat – zat yang sudah disaring pada glomerulus dan sisa cairan akan dan di teruskan ke piala
ginjal. Urine berasal dari darah yang di bawa oleh arteri renalis masuk kedalam ginjal. Langkah
pertama pembentukan urine adalah ultrafiltrasi darah/plasma dalam kapiler glomelurus yang
berupa air dan kristaloid. Selanjutnya, didalam tubuli disempurnakan dengan proses rehabsobsi
zat –zat yang asensial dari cairan filtrasi untuk di kembalikan ke dalam darah. Selanjutnya,
proses sekresi dikeluarkan melalui urine. pembentukan urine di bagi menjadi tiga tahapan,
yaitu :
a. Filtrasi ( Penyaringan oleh Glomelurus )
Filtrasi adalah proses pertama dalam pembentukan urine. Proses ini terjadi di antara
glomelurus dan kapsula bowmen. Kandungan darah di dalam kapiler menyusun glomelurus
tersaring keluar secara mekanis kedalam kapsula bowmen. Proses penyaringan ini terjadi dengan
mudah karena :
 Tekanan darah didalam arteri renalis dan cabangnya cukup tinggi karena terletak di
dekat aorta.
 Pipa di dalam arteriola aferens lebih besar dari pada pipa di dalam arteriola aferens.
 Kapiler darah yang menyusun glomerulus memiliki banyak pori – pori.
Oleh karena itu hal – hal diatas, air dan bahan – bahan hablur ( mudah larut) disaring keluar
dari glomerurus ke dalam kapsula bowmen. Bahan –bahan koloid, (bahan-bahan dengan
molekul yang besar ), seperti protein darah, tidak tersaring keluar. Berikut proses filtrasi:

Gambar Filtrasi pada Ginjal


1. Proses pembentukan urine pada tahap ini dilakukan di dalam ginjal.Ginjal mempunyai
sekitar satu juta nefron, yaitu tempat pembentukan urine. Setiap waktunya, sekitar 20
persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring.
2. Proses filtrasi ini dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan
menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan tekanan darah.
3. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi
racun untuk tubuh. Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus
yang dibungkus kapsula Bowman, kantong pelindung yang sekaligus menampung
hasil filtrasi.
4. Glomerulus bertugas menyaring protein dari darah dan limbah agar dapat melewati
kapsula Bowman.
5. Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer, termasuk
urea di dalamnya, merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini
terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.
b. Reabsorbsi ( penyerapan kembali oleh pembuluh uriner )
Proses reabsorbsi terjadi di dalam pembuluh – pembuluh uriner. Bahan – bahan yang
tersaring keluar dari glomelurus, yaitu bahan –bahan yang di perlukan oleh tubuh, di serap
kembali ke dalam kapiler darah yang mengelilingi pembuluh uriner. Sel – sel ini memiliki sifat
yang khusus dan hanya memiliki bahan – bahan yang dibutuhkan misalnya glokosa, asam
amino, vitamin, dan beberapa garam mineral untuk diserap.
Bahan – bahan yang tidak di butuhkan dikeluarkan di dalam urine. Sebagian besar air
yang tersaring keluar dari glomelurus ( sekitar 97% hingga 99 % ) di serap kembali kedalam
kapiler darah melalui tuba konvulata dan lengkung henle. Oleh sebab itu urine yang dibuang
keluar terlihat pekat. Beberapa hormon menstimulasi sel – sel pembuluh uriner dalam proses
penyerapan, hormon yang utama adalah vaso presin ( dari hipofis prosesterior ) dan aldo steron (
dari kelenjar adrenal ). Berikut Proses Reabsorbsi:
Gambar Reabsorbsi pada Ginjal
1. Sebagian besar hasil penyaringan ulang, yaitu urine primer, akan diserap kembali
sebelum dikeluarkan dari tubuh.
2. Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan
tubulus pengumpul.
3. Air, glukosa, asam amino, natrium dan zat gizi lain yang diperlukan tubuh akan
diserap kembali ke aliran darah, di kapiler yang mengelilingi tubulus.
4. Setelah itu, air bergerak secara osmosis, dari terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih
rendah, Hasil dari proses ini nantinya akan disebut sebagai urine sekunder.
c. Augmentasi ( pengumpulan dari pembuluh uriner )
Dalam proses penyerapan, bahan – bahan yang di perlukan oleh tubuh di serap masuk
ke dalam kapiler darah melalui pembuluh uriner. Dalam proses ini, bahan – bahan yang tidak di
butuhkan, misalnya urea, racun, pigmen, dan obat – obatan, di biarkan keluar melaui urine.
Dalam proses penyerapan dan pengeluaran tersebut terjadi secara difusi, osmosis, dan transpor
aktif.

Gambar Augmentasi pada Ginjal


1. Proses ini dapat menjaga keseimbangan pH asam – basa dalam tubuh, sekaligus
keseimbangan elektrolit dalam darah.
2. Dalam tahapan sekresi, urine sekunder hasil reabsorpsi akan mengalir langsung ke
tubulus distal dan tubulus pengumpul.
3. Di saat yang sama, zat-zat dengan konsentrasi tinggi, seperti kalium dan kalsium,
yang berasal dari pembuluh kapiler juga mengalir ke tubulus.
4. Setelah itu, urine mengalir ke bagian tengah ginjal, lalu ke ureter, kemudian disimpan
di kandung kemih.
5. Urine dalam kandung kemih akan mengalir ke uretra saat buang air kecil.

Anda mungkin juga menyukai