EKSKRESI
Defekasi
Proses pengeluaran sisa-
sisa pencernaan
Ekskresi
Proses Pengeluaran Proses pengeluaran zat
sisa metabolisme yang
Zat Pada Manusia sudah tidak bermanfaat
bagi tubuh
Sekresi
Proses pengeluaran zat
oleh kelenjar yang
digunakan didalam tubuh
Sistem Ekskresi
• Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh
• Sistem ekskresi sangat berperan dalam menjaga homeostasis (keseimbangan) tubuh dengan cara
osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut
• Sistem ekskresi adalah sistem yang melakukan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang
• Saat darah mengalir ke glomerulus, cairan yang difiltrasi harus melewati membran glomerulus yang dapat
menahan sel darah dan protein pasma, tapi air dan zat terlarut yang molekulnya berukuran kecil melewati
membran glomerulus.
• Membran glomerulus tersusun atas tiga lapisan, yaitu:
1. Dinding kapiler glomerulus terdiri dari satu lapis sel endotelium pipis dengan pori-pori besa, permeabel
terhadap H₂O dan zat-zat terlarut daripada kapiler di bagian tubuh yang lain.
2. Membran basal adalah lapisan gelatinosa aseluler yang terbentuk dari kolagen dan glikoprotein. Kolagen
menguatkan bentuk struktural, sedangkan glikoprotein dapat menghambat filtrasi protein plasma yang
berukuran kecil serta menolak albumin dan protein plasma lainnya yang bermuatan negatif. Hal itu yang
menyebabkan filtrat hampir tidak mengandung protein plasma dan kurang dari 1% albumin yang berhasil
memasuki kapsula Bowman.
3. Lapisan dalam kapsul Bowman tersusun atas podosit yang mengelilingi glomerulus. Podosit adalah sel
berbentuk mirip gurita yang memiliki banyak tonjolan kaki.
• Filtrasi glomerulus merupakan proses pasif yang terjadi karena tiga
gaya fisik sebagai berikut:
Reabsorpsi terjadi baik secara pasif (osmosis tanpa energi) maupun aktif. Tubulus memiliki
kemampuan reabsorpsi yang besar dan selektif terhadap bahan yang dibutuhkan oleh tubuh. Urine
yang dihasilkan pada proses reabsorpsi tubuh yaitu urine sekunder. Biasanya, tubulus
mereabsorpsi sekitar 99% dari H2 O yang terfiltrasi, 100% gula terfiltrasi, dan 99,5% garam terfiltrasi.
Proses dalam reabsorpsi, bahan-bahan harus melewati lima penyaringan secara terpisah (transpor
transepitel), yaitu sebagai berikut:
1. Bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan melewati mebran luminal sel tubuh.
2. Melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya.
3. Melewati membran basolateral sel tubulus untuk memasuki cairan interestrial (cairan di antara
sel).
4. Berdifusi melalui cairan interestrial.
5. Menembus dinding kapiler peritubuler untuk masuk ke plasma darah.
Bahan yang masuk ke plasma di dalam kapiler peritubuler, selanjutnya masuk ke sistem vena dan ke
jantung untuk diedarkan kembali. Dari 180 liter plasma yang terfiltrasi setiap hari, rata-rata 178,5 liter di
reabsorpsi dan sisanya 1,5 liter akan mengalir ke pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urine.
C. Augmentasi (Sekresi tubulus)
• Augmentasi adalah transpor aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam
kapiler peritubuler, keluar melewati sel-sel tubuler menuju ke cairan tubuler, dan masuk ke
urine.
• Semua zat yang masuk ke cairan tubuler dan tidak direabsorpsi akan dieliminasi ke dalam
urine sesungguhnya. Sekresi tubulus terjadi melalui transpor transepitel, tapi langkah-
langkahnya berlawanan dari proses reabsorpsi tubulus.
• Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus.
• Augmentasi meliputi sebagai berikut:
1. Ion hidrogen, amonia, kreatinin, asam hipurat, obat-obatan tertentu (misalnya,
penisilin), dan zat-zat kimia asing disekresikan ke dalam tubulus secara aktif.
2. Sekresi ion kalium dikontrol oleh hormon aldosteron
Tabel Proses Pembentukan urine
• Kontraksi peristaltik otot polos dinding ureter mendorong urine dari ginjal ke
kandung kemih.
• Dari kandung kemih, urine mengalir ke uretra, selanjutnya melalui lubang luar
dibuang keluar tubuh.
• Peristiwa pembuangan urine (pengosongan kandung kemih) disebut mikturisi,
yang merupakan gerakan refleks yang dapat ditahan atau dikendalikan oleh
saraf pusat di otak.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses
Pembentukan Urine