Anda di halaman 1dari 11

Pengertian CAPD

Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau


dialisis peritoneal ambulatorik kontinyu merupakan suatu
bentuk metode pencucuian darah dengan menggunakan
peritoneum (selaput yang melapisis perut dan pembungkus
organ perut).
Proses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
(CAPD)

1) Proses dialysis peritoneal ini tidak menimbulkan rasa sakit


2) Membutuhkan waktu yang singkat, terdiri dari 3 langkah:
 Pertama, masukkan dialisat berlangsung selama 10 menit
 Kedua, cairan dibiarkan dalam rongga perut untuk selama
periode waktu tertentu (4-6 jam)
 Ketiga, pengeluaran cairan yang berlangsung selama 20
menit
3) Ketiga proses diatas dilakukan beberapa kali tergantung
kebutuhan dan bisa dilakukan oleh pasien sendiri secara
mandiri setelah dilatih dan tidak perlu ke rumah sakit
4) Perpindahan cairan pada CAPD dipengaruhi oleh, antara lain :
 Kualitas membrane
 Ukuran & karakteristik larutan
 Volume dialisat
5) Proses dialysis pada CAPD terjadi karena adanya perbedaan, antara
lain :
 Tekanan osmotic
 Konsentrasi zat terlarut antara cairan CAPD dengan plasma darah
dalam pembuluh kapiler
 Pada saat cairan dialisat dimasukkan dalam peritoneum, air akan
diultrafiltrasi dari plasma ke dialisat, sehingga meningkatkan volume
cairan intra peritoneal.
 Kecepatan transport air dan zat terlarut dapat diestimasi secara
periodic melalui PET test (Peritoneal Equilibrum Test)

6) Standar konsentrasi elektrolit cairan CAPD, antara lain :


 Na (132 meq /lt)
 Cl ( 102 meq /lt)
 Mg (0,5 meq /lt)
 K (0 meq /lt)
Prinsip Kerja Continuous Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD)

CAPD merupakan terapi dialisis yang kontinyu,


kadar produk limbah nitrogen dalam serum
berada dalam keadaan yang stabil. Nilainya
bergantung pada:
1. Fungsi ginjal yang masih terpisah
2. volume dialisa setiap hari
3. Kecepatan produk limbah tersebut
diproduksi.
Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Saat
Pemasangan CAPD

1. Pemilihan tempat yang baik


2. Peralatan yang dipersiapkan :
Ultrabag / twinbag sistem
Sistem Ultraset / Easi-Y_system
3. Pola Makan Pengguna Terapi harus menjadi perhatian
4. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan protein tidak terserap oleh tubuh, antara
lain :
 Semakin besar kandungan dextrose pada cairan dialysis (4,25%) semakin
banyak protein yang hilang.
 Jika terjadi infeksi dapat menyebabkan kehilangan protein juga.
 Selain memerlukan protein tinggi ada beberapa kandungan zat yang perlu di
batasi
Permasalahan Pada Continuous Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD)

1) Jika keluar cairan yang berwarna merah


2) Jika cairan keluar berwarna kuning tua tetapi tidak keruh
cairan berada di dalam rongga peritoneum selama
beberapa jam
3) Efek samping yang dapat terjadi
4) Tips menghilangkan rasa sakit setelah proses cuci darah
CAPD yaitu bagi penderita gagal ginjal yang harus
menjalani proses cuci darah
5) Namun setelah proses cuci darah selesai pasien sering
kali merasa kedinginan, bahkan hingga menggigil
kedinginan atau juga pasien merasa sakit yang amat
sangat diperutnya
Indikasi dan Kontraindikasi Pada
Continuous Ambulatory Peritoneal
Dialysis (CAPD)

1) Penyakit ginjal stadium terminal yang terjadi


akibat diabetes
2) Hipertensi
3) uremia
Kontraindikasi CAPD

1) Perlekatan akibat pembedahan atau penyakit inflamasi


sistemik sebelumnya
2) Nyeri punggung kronis yang rekuren di sertai riwayat
kelainan pada diskus intervertebralis dapat diperburuk
oleh tekanan cairan dialisat dalam abdomen yang kontinyu
3) Adanya riwayat kolostomi, ileostomi, nefrostomi atau
ilealconduit
4) Pasien dengan pengobatan imunosupresif
5) Diverkulitis
6) Pasien dengan artritis atau kekuatan tangan menurun
Komplikasi Continuous Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD)

1) Peritonitis
2) Kebocoran
3) Perdarahan
4) Hernia abdomen
5) Hipertrigliseridemia
6) Nyeri Punggung bawah dan anoreksia
7) Pembentukan bekuan dalam kateter peritoneal dan
konstipasi.
Kelebihan CAPD :

1. Dapat dilakukan sendiri di rumah atau tempat kerja


2. Pasien menjadi mandiri (independen), meningkatkan percaya diri
3. Simpel, dapat dilatih dalam periode 1-2 minggu.
4. Jadwal fleksibel, tidak tergantung penjadwalan rumah sakit
sebagaimana HD
5. Pembuangan cairan dan racun lebih stabil
6. Diit dan intake cairan sedikit lebih bebas
7. Cocok bagi pasien yang mengalami gangguan jantung
8. Pemeliharaan residual renal function lebih baik pada 2-3 tahun
pertama

Kelemahan CAPD:
Resiko infeksi: Peritonitis, Exit site, dan Tunnel
BB naik karena glukosa, pada cairan CAPD diabsorbsi

Anda mungkin juga menyukai