Oleh :
Departemen
FK UNUD / RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
• Abnormalitas fungsi atau struktur ginjal, bersifat irreversibel
• Diklasifikasikan berdasarkan penyebab, LFG, dan albuminuria dan
dapat digunakan untuk menilai prognosis
• Penyebab dasar tersering adalah diabetes mellitus dan hipertensi
Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO clinical practice guideline for the evaluation and
management of chronic kidney disease. Kidney Int Suppl. 2013;3:1-150
Pendekatan Diagnosis
Presentasi Klinis
Penunjang
Laboratorium: Pencitraan:
• LFG mengukur fungsi ginjal • USG pada PGK menunjukkan ginjal
• Albuminuria mengukur yang mengecil (kontraktur), berbeda
kerusakan ginjal dengan GGA.
Webster AC, Nagler EV, Morton RL, Masson P. Chronic Kidney Disease. Lancet. 2017 Mar 25;389(10075):1238-1252. doi:
10.1016/S0140-6736(16)32064-5. Epub 2016 Nov 23. PMID: 27887750.
Tata Laksana
• PGK bersifat irreversibel
Tata Laksana PGK • Penanganan bertujuan untuk
memperlambat progresi kerusakan ginjal
• Terapi penyebab dasar diperlukan
• Terapi komplikasi
Hsu RK, Hsu CY. The Role of Acute Kidney Injury in Chronic Kidney Disease. Semin Nephrol. 2016 Jul;36(4):283-92. doi:
10.1016/j.semnephrol.2016.05.005. PMID: 27475659; PMCID: PMC4979984.
Tata Laksana
• Monitoring penurunan LFG penting untuk mengetahui kondisi komorbid yang dapat
memperburuk PGK
• Faktor pemburuk fungsi ginjal dapat dicegah dengan membatasi asupan protein dan
terapi farmakologis untuk mengurangi hipertensi intraglomerulus
• Berbagai komplikasi dapat bermanifestasi sesuai dengan tingkat kerusakan ginjal:
• Anemia
• Osteodistrofi Renal
• Penyakit mineral tulang PGK (CKD bone mineral disease)
• Penyakit kardiovaskular
ACKD Tata Laksana
Heung M, Chawla LS. Acute kidney injury: gateway to chronic kidney disease. Nephron Clin Pract. 2014;127(1-4):30-4. doi:
10.1159/000363675. Epub 2014 Sep 24. PMID: 25343817.
Terima
Kasih