Anda di halaman 1dari 8

CKD to ACKD

Penyakit Ginjal Kronis

Oleh :
Departemen
FK UNUD / RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
• Abnormalitas fungsi atau struktur ginjal, bersifat irreversibel
• Diklasifikasikan berdasarkan penyebab, LFG, dan albuminuria dan
dapat digunakan untuk menilai prognosis
• Penyebab dasar tersering adalah diabetes mellitus dan hipertensi

Kriteria CKD (salah satu di bawah untuk > 3 bulan)


Albuminuria (LEA≥30mg/24jam; RAK≥30mg/g)
Abnormalitas sedimen urin
Abnormalitas elektrolit akibat gangguan tubulus
Marker
Abnormalitas histologi
Abnormalitas struktur berdasarkan pencitraan
Riwayat transplantasi ginjal

GFR < 60mL/min/1.73m2

LEA: Laju Endap Albumin


RAK: Rasio Albumin-Kreatinin

Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO clinical practice guideline for the evaluation and
management of chronic kidney disease. Kidney Int Suppl. 2013;3:1-150
Pendekatan Diagnosis
Presentasi Klinis

Sindrom uremia: Komplikasi PGK:


Sesuai penyebab dasar:
Lemah, letargi, Hipertensi, anemia,
hipertensi, DM, ISK, batu
anoreksia, mual asidosis metabolik,
saluran kemih, SLE
muntah, kejang gangguan elektrolit

Penunjang

Laboratorium: Pencitraan:
• LFG mengukur fungsi ginjal • USG pada PGK menunjukkan ginjal
• Albuminuria mengukur yang mengecil (kontraktur), berbeda
kerusakan ginjal dengan GGA.

Webster AC, Nagler EV, Morton RL, Masson P. Chronic Kidney Disease. Lancet. 2017 Mar 25;389(10075):1238-1252. doi:
10.1016/S0140-6736(16)32064-5. Epub 2016 Nov 23. PMID: 27887750.
Tata Laksana
• PGK bersifat irreversibel
Tata Laksana PGK • Penanganan bertujuan untuk
memperlambat progresi kerusakan ginjal
• Terapi penyebab dasar diperlukan
• Terapi komplikasi

• Tata laksana tidak sesuai dapat memperburuk fungsi/kerusakan ginjal.


• Proses kegagalan ginjal akut (GGA) dapat terjadi pada pasien dengan PGK; Acute-on-
Chronic Kidney Disease (ACKD)
• Beberapa konsensus menyetujui ACKD sebagai penyakit tersendiri yang bersifat lebih
ringan dibandingkan dengan GGA.
• PGK sendiri juga ditemukan menjadi faktor risiko terjadinya GGA, dan
• GGA ditemukan dapat mempercepat progresi PGK yang telah dimiliki sebelumnya
• Pencegahan terjadinya GGA adalah bagian penting dalam tata laksana PGK

Hsu RK, Hsu CY. The Role of Acute Kidney Injury in Chronic Kidney Disease. Semin Nephrol. 2016 Jul;36(4):283-92. doi:
10.1016/j.semnephrol.2016.05.005. PMID: 27475659; PMCID: PMC4979984.
Tata Laksana

• Monitoring penurunan LFG penting untuk mengetahui kondisi komorbid yang dapat
memperburuk PGK
• Faktor pemburuk fungsi ginjal dapat dicegah dengan membatasi asupan protein dan
terapi farmakologis untuk mengurangi hipertensi intraglomerulus
• Berbagai komplikasi dapat bermanifestasi sesuai dengan tingkat kerusakan ginjal:

• Anemia
• Osteodistrofi Renal
• Penyakit mineral tulang PGK (CKD bone mineral disease)
• Penyakit kardiovaskular
ACKD Tata Laksana

Faktor Risiko • Penanganan klinis dimulai dengan


Penyebab umum perburukan akut meliputi: identifikasi penyebab perburukan
 Infeksi sistemik (ISK, infeksi central line) (obat-obatan, infeksi, obstruksi)
• Asesmen fungsi ginjal dan riwayat
 Obat-obatan nefrotoksik
baseline fungsi ginjal saat PGK
 Dehidrasi
 Obstruksi saluran kemih / retensi urin

PGK ditemukan menjadi salah satu faktor risiko


GGA dengan penyebab yang masih inkonklusif. • Monitoring reguler diperlukan pada pasien
Hubungan GGA dan perburukan fungsi ginjal ACKD
diasosiasikan dengan keparahan PGK • Penggunaan obat-obatan nefrotoksik
sebelumnya, stadium GGA yang tinggi, dan sebaiknya dihindari
berapa kali GGA terjadi.

Heung M, Chawla LS. Acute kidney injury: gateway to chronic kidney disease. Nephron Clin Pract. 2014;127(1-4):30-4. doi:
10.1159/000363675. Epub 2014 Sep 24. PMID: 25343817.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai