Anda di halaman 1dari 11

CRONIC

DISNEY INJURY
KELOMPOK 7
NAMA
❑ LUCIA WIDI ANJALI (F202001037)
❑ ERPINA (F202001029)

KELOMPOK
❑ INDAH KHAERUN NISA (F202001053)
❑ HIJRAH F202001022
❑ LISA ARIANTI F202001014
❑ PAHTMA PURNAMA SARI DEWI (F202001046)
DEFINISI
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa
dialisis atau transplantasi ginjal.

Gagal ginjal kronik adalah suatu derajat yang memerlukan terapi


pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi
ginjal. Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang
terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada
gagal ginjal kronik.

GAGAL GINJAL KRONIK


ETIOLOGI
• Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
• Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
• Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
• Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik)
• Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
• Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
• Nefropati toksik.
• Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)

Penyebab gagal ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis dapat dibagi menjadi
Penyakit parenkim ginjal (Penyakit ginjal primer&Penyakit ginjal sekunder) dan
Penyakit ginjal obstruktif.

GAGAL GINJAL KRONIK


FAKTOR RISIKO
• Diabetes • Usia
• Hipertensi • Aktivitas fisik
• Riwayat Keluarga dengan Penyakit Ginjal • Merokok
• Penyakit Kardiovaskular • Obesitas
• Infeksi HIV
• Riwayat Batu Ginjal

GAGAL GINJAL KRONIK


• Penurunan GFR (Glomelulaar Filtration Rate)
Gangguan klirens renal
PATOFISIOLOGI

• Retensi cairan dan natrium
• Anemia
• Ketidakseimbangan kaliem dan fosfat
• Penyakit tulang uremik (osteodistrofi)

Patofisiologi GGK beragam, bergantung pada proses penyakit penyebab.


Tanpa melihat penyebab awal, glomeruloskerosis dan inflamasi interstisial
dan fibrosis adalah cirri khas GGK dan menyebabkan penurunan fungsi
ginjal.

Secara ringkas patofisiologi gagal ginjal kronis dimulai pada fase awal
gangguan keseimbangan cairan, penanganan gram, serta penimbunan zat-
zat sisa masih bervariasi yang bergantung pada bagian ginjal yang sakit.

GAGAL GINJAL KRONIK


MANIFESTASI KLINIS GAGAL GINJAL KRONIK

Data Subjektif Data Objektif


• Klien mengatakan sesak, • Tampak sesak,
• Klien mengatakan lemas, • Tampak batuk dan sulit
• klien mengatakan batuk berdahak mengeluarkan dahak,
• Tidak dapat mengeluarkan dahak, • lemas,
• Klien mengatakan mual, • suara nafas ronkhi,
• Klien mengatakan sulit BAK • menggunakan otot bantu nafas,
• klien mengatakan nafsu makan menurun, • kedalaman pernafasan dangkal,
• klien mengatakan lemas, • irama pernafasan tidak teratur,
• klien mengatakan memiliki riwayat • pengembangan paru tidak
hipertensi simetris,
• klien mengatakan BB meningkat • Tampak pucat
TERAPI GAGAL GINJAL KRONIK

Terapi Non-Farmakologi, meliputi pengelolaan nutrisi tubuh seperti pengurangan asupan


protein. National Kidney Foundation telah merekomendasikan untuk pasien yang memiliki
GFR kurang dari 25 ml/menit/1,73m2 yang tidak menjalani dialisis harus membatasi asupan
protein 0,6 g/kg/hari. Sedangkan untuk pasien yang menerima dialisis menjaga asupan
protein dari 1,2 g/kg/hari sampai 1,3 g/kg/hari (Schonder, 2008).

Terapi Farmakologi, meliputi


Mengontrol gula darah secara intensif
Mengontrol tekanan darah
Mengurangi proteinuria , Hal tersebut yang dapat mengurangi jumlah protein yang disaring
melalui glomerulus, sehingga akan mengurangi perkembangan gangguan ginjal kronis.
MANAGEMEN TERAPI
Penyakit ginjal tidak dapat disembuhkan dan kondisi ginjal yang rusak tidak dapat
kembali seperti semula. Managemen pengobatan GGK yang dilakukan oleh
bertujuan untuk:
• Memperbaiki gangguan yang terjadi akibat kerusakan ginjal, seperti
ketidakseimbangan mineral dan elektrolit, anemia, dan hipertensi
• Mengendalikan penyakit yang menyebabkan gagal ginjal kronis
• Menghambat perkembangan gagal ginjal kronis menjadi lebih parah.
• Mempertahankan laju filtrasi ginjal sebaik mungkin

Adapun managemen terapi yang dapat dilakukan meliputi:


• Pemberian Obat-obatan, seperti Obat hipertensi, Suplemen untuk anemia,
Suplemen kalsium dan vitamin D, Obat diuretik, Obat kortikosteroid.
• Perubahan Pola Hidup
• Terapi Pengganti Ginjal, seperti dialisis dan transplantasi ginjal.
KESIMPULAN
Gagal ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal
ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada
suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya chronic kidney disease. Faktor tersebut yaitu diabetes,
hipertensi, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, penyakit kardiovaskular, infeksi HIV, riwayat batu
ginjal, usia, aktifitas fisik rendah, merokok, dan obesitas. Secara ringkas patofisiologi gagal ginjal kronis
dimulai pada fase awal gangguan keseimbangan cairan, penanganan gram, serta penimbunan zat-zat sisa
masih bervariasi yang bergantung pada bagian ginjal yang sakit. Pengobatan dari gangguan ginjal kronis
memiliki tujuan untuk memperlambat dan mencegah perkembangan dari gangguan ginjal kronis.
Disamping itu, pemberian obat-obatan dilakukan untuk mengendalikan penyakit penyebab gagal ginjal
kronis dan gangguan yang muncul akibat kerusakan ginjal serta penderita gagal ginjal kronis juga
disarankan untuk melakukan perubahan pola hidup, termasuk mengatur pola makan.

GAGAL GINJAL KRONIK


THANK YOU
ANY QUESTION ?

KELOMPOK 7

Anda mungkin juga menyukai