Anda di halaman 1dari 7

ANTIBODI DAN IMMUNOGLOBULIN

DISUSUN OLEH :

NAMA : BIRKAH OKTAVIANY

NIM : F202001024

KELAS : A1 FARMASI

HARI/TANGGAL : MINGGU,17 OKTOBER 2021

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
SOAL

Mencari tentang jenis-jenis antibody yaitu perbedaan nama, bentuk, sel penghasil, fungsi dari
masing-masing jenis antigen!

A. Jenis-jenis immunoglobulin

Antibodi disebut juga immunoglobulin (Ig) atau serum protein globulin, karena berfungsi
untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam immunoglobulin,
yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.

1. Immunoglobulin G (IgG)

Antibodi ini ada pada dalam darah, kelenjar getah bening dan pada permukaan sel B.
Antibodi IgD tidak dapat bekerja sendiri tetapi melekat pada permukaan sel T, membantu
sel T untuk menangkap antigen. Ditemukan di permukaan limfosit B antibodi ini
berperan dalam respons kekebalan tubuh.

IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan,
menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah.
IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus.
Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada dan
menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek kuat antibakteri maupun
virus, serta menetralkan racun. IgG juga mampu menyelinap diantara sel-sel dan
menyingkirkan mikroorganisme yang masuk ke dalam sel-sel dan kulit. Karena
kemampuan serta ukurannya yang kecil, IgG merupakan satu-satunya antibodi yang
dapat dipindahkan melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam kandungannya untuk
melindungi janin dari kemungkinannya infeksi yang menyebabkan kematian bayi
sebelum lahir. Selanjutnya immunoglobulin dalam kolostrum (air susu ibu atau ASI yang
pertama kali keluar), memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi sampai
sistem kekebalan bayi dapat menghasilkan antibodi sendiri.
2. Immunoglobulin A (IgA)

Antibodi ini ada pada dalam darah, kelenjar getah bening dan pada permukaan sel B.
Antibodi IgD tidak dapat bekerja sendiri tetapi melekat pada permukaan sel T, membantu
sel T untuk menangkap antigen. Ditemukan di permukaan limfosit B antibodi ini
berperan dalam respons kekebalan tubuh.

Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh
selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus. IgA juga ditemukan di dalam
darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung, dan sekresi
usus.
Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit. IgA yang
terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba karena
tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.

3. Immunoglobulin M (IgM)

Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada saat
antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi pertama
yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah
terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang.
Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika
janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. IgM banyak
terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam organ
maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat
diketahui dari kadar IgM dalam darah.
4. Immunoglobulin D (IgD)

Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening, dan pada
permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD ini bertindak dengan
menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel-sel T menangkap
antigen.

5. Immunoglobulin E (IgE)

Immunglobulin E atau IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. Antibodi ini
kadang juga menimbulkan reaksi alergi akut pada tubuh. Oleh karena itu, tubuh seorang yang
sedang mengalami alergi memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE penting melawan infeksi
parasit, misalnya skistosomiasis, yang banayk ditemukan di negara-negara berkembang

B. Fungsi immunoglobulin

Fungsi IgA
1. IgA terletak di saluran pernapasan dan pencernaan, hidung, telinga, mata, dan
vagina.
2. IgA bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari penyerbu luar.
3. Ini bertindak sebagai penghalang pertahanan terhadap patogen, yang terletak di
permukaan mukosa.
4. Ada di mukosa pernapasan, sistem pencernaan, saluran kemih dan juga di sekresi
seperti air liur, lendir hidung dan air mata.
5. Meskipun aktivasi komplemennya rendah, dapat dikaitkan dengan lisozim untuk
menghilangkan bakteri.
6. Kehadiran imunoglobulin D dalam ASI dan kolostrum memungkinkan bayi baru
lahir untuk memperolehnya selama menyusui.
Fungsi IgG
1. IgG adalah bentuk terkecil dari imunoglobulin, dan terletak di semua cairan
tubuh.
2. Hal ini bertanggung jawab untuk memerangi infeksi bakteri dan virus, dan satu-
satunya antibodi yang melintasi plasenta untuk melindungi janin selama
kehamilan.
3. Imunoglobulin G menyediakan sebagian besar pertahanan terhadap agen
antigenik, termasuk bakteri dan virus.
4. IgG mengaktifkan mekanisme seperti komplemen dan fagositosis.
5. Konstitusi IgG spesifik untuk antigen tahan lama.
6. Satu-satunya antibodi yang dapat ditransfer ibu kepada anak-anak selama
kehamilan adalah IgG.

Fungsi IgM
1. IgM adalah antibodi terbesar. Ini adalah responden pertama terhadap infeksi, dan
terletak dalam darah dan cairan getah bening. Seiring dengan respon awal
terhadap benda asing, IgM juga mendorong sel-sel sistem kekebalan lain untuk
melawan infeksi. IgD terletak di jaringan batang tubuh dan dada, dan peneliti
belum menentukan fungsinya.
2. IgM adalah antibodi respon cepat terhadap agen berbahaya dan infeksius, karena
memberikan tindakan segera sampai digantikan oleh IgG.
3. Antibodi ini mengaktifkan respons seluler yang dimasukkan ke dalam membran
limfosit dan respons humoral seperti komplemen.
4. Ini adalah imunoglobulin pertama yang disintesis oleh manusia.

Fungsi IgE
1. IgE terletak di berbagai selaput lendir, di kulit, dan paru-paru. IgE bertanggung
jawab untuk reaksi tubuh terhadap alergen seperti serbuk sari, jamur, bulu, dan
spora. Hal ini juga dapat memicu reaksi alergi bila terkena susu, obat-obatan, dan
racun. Orang-orang yang menderita alergi sering memiliki tingkat tinggi IgE.
2. Imunoglobulin E menyediakan mekanisme pertahanan yang kuat terhadap antigen
3. penghasil alergi.
4. Interaksi antara IgE dan alergen akan menyebabkan zat peradangan muncul yang
bertanggung jawab untuk gejala alergi, seperti bersin, batuk, gatal-gatal,
peningkatan air mata dan lendir hidung.
5. IgE juga dapat digabungkan ke permukaan parasit melalui segmen Fc-nya,
menghasilkan reaksi yang menyebabkan kematian mereka.

Fungsi IgD
1. Struktur monomerik IgD terkait dengan limfosit B yang belum berinteraksi
dengan antigen, oleh karena itu mereka memainkan peran reseptor.
2. Fungsi IgD tidak jelas.
DAFTAR PUSTAKA
https://immune0system.wordpress.com/2010/04/29/antibodi-dan-jenis-jenis-antibodi/

https://www.infokekinian.com/jenis-jenis-imunitas-atau-kekebalan-tubuh/

https://www.dosenpendidikan.co.id/antibodi-adalah/

https://artikel.hisham.id/imunoglobulin/

Anda mungkin juga menyukai