Anda di halaman 1dari 10

Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.

1_Zaid Maliky

Ketua : Zaid Maliky

Scriber : Danty Algamar

Kata Sulit

1. Terapi plasma konvaselen (Zaid) dijawab (Cicik)


 Terapi plasma konvalesen adalah pemberian plasma darah donor atau
sumbangan dari pasien yang telah sembuh dari COVID-19 (penyintas
COVID-19) kepada pasien COVID-19. Di dalam plasma darah, terdapat
antibodi yang muncul sebagai respons tubuh ketika terinfeksi suatu virus
atau bakteri, termasuk virus Corona
2. Immunitas (Niken) dijawab (Hani)
 kekebalan tubuh, merupakan pertahanan tubuh menghadapi organisme
dan kuman-kuman berbahaya
 imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk melawan dan
memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia.
3. Antibodi () dijwb megan
 Antibodi adalah zat kimia yang beredar di aliran darah dan termasuk
sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan
tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting bagi tubuh, yaitu sebagai benteng
pertahanan terhadap antigen seperti virus, bakteri, dan zat beracun yang
menjadi penyebab penyakit
 Antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal dari
protein darah jenis gama-globulin dan berfungsi untuk melawan antigen
(zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh.
4. Saturasi (Danty)
 Saturasi oksigen merupakan nilai yang menunjukkan kadar oksigen di dalam
darah. Nilai ini sangat berpengaruh terhadap berbagai fungsi organ dan
jaringan tubuh. Pengukuran nilai saturasi oksigen dapat dilakukan dengan 2
cara, yakni dengan analisis gas darah (AGD) atau menggunakan alat oximeter
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

(https://www.alodokter.com/mengetahui-nilai-saturasi-oksigen-dan-cara-
meningkatkannya )

Pertanyaan

1. Apa saja macam2 antibodi? Dijawab zaid


 Immunoglobulin A (IgA)
 Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan
di dalam tubuh dan terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi.
 Di dalam tubuh, antibodi IgA banyak ditemukan di lapisan mukosa
(selaput lendir) tubuh, terutama yang melapisi saluran pernapasan
dan saluran pencernaan. IgA juga banyak ditemukan pada cairan
tubuh, seperti air liur, dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI.
 Pemeriksaan antibodi IgA juga biasanya dilakukan oleh dokter untuk
mendiagnosis gangguan pada sistem imunitas, misalnya penyakit
celiac.
 Immunoglobulin E (IgE)
 Antibodi IgE umumnya ditemukan di darah dalam jumlah yang sedikit.
Namun, jumlah antibody IgE akan meningkat ketika tubuh mengalami
reaksi peradangan akibat alergi. Secara medis, pemeriksaan antibodi
IgE dilakukan untuk mendeteksi penyakit alergi dan infeksi parasit.
 Immunoglobulin G (IgG)
 Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan di
dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Ketika antigen seperti kuman,
virus, atau zat kimia tertentu masuk ke dalam tubuh, sel-sel darah
putih akan "mengingat" antigen tersebut dan membentuk antibodi IgE
untuk melawannya.
 Dengan demikian, jika antigen tersebut kembali masuk ke dalam
tubuh atau menyerang tubuh Anda, sistem kekebalan tubuh akan
mudah mengenalinya dan melakukan perlawanan karena antibodi
sudah terbentuk lebih dulu.
 Immunoglobulin M (IgM)
 Tubuh akan membuat antibodi IgM saat Anda pertama kali terinfeksi
bakteri atau virus sebagai bentuk pertahanan pertama tubuh untuk
melawan infeksi. Kadar IgM akan meningkat dalam waktu singkat saat
terjadi infeksi, kemudian perlahan menurun dan digantikan oleh
antibodi IgG.
 Oleh sebab itu, hasil pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, sering
kali dianggap sebagai tanda adanya infeksi yang masih aktif.Dokter
biasanya akan melakukan pemeriksaan antibodi IgM bersamaan
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

dengan tes antibodi IgA dan IgG untuk memantau kondisi dan fungsi
sistem kekebalan tubuh serta mendiagnosis apakah terdapat penyakit
tertentu, seperti infeksi atau penyakit autoimun.
 Imunoglobulin G (IgG)
IgG adalah Antibodi yang paling umum serta biasanya dihasilkan hanya
dalam waktu beberapa hari saja. Immunoglobulin G bisa hidup di dalam darah
hingga beberapa hari malah sampai beberapa tahun lamanya. Antibodi IgG
beredar di dalam darah kelenjar getah bening, serta usus. Ketika antigen
masuk, maka mereka memakai aliran darah guna menuju ke tempat lokasi
masuknya antigen tersebut.

IgG memiliki efek yang kuat dalam pertahanan tubuh pada bakteri dan virus,
serta menetralkan asam yang terkandung pada racun antigen. Selain itu,
Antibodi IgG mempunyai kemampuan spesifik yang bisa menembus serta
menyelip diantara sel-sel dan menyingkirkan bakteri yang masuk ke dalam sel
dan kulit. Terkahir, Antibodi jenis ini pun bisa menembus masuk ke dalam
plasenta ibu hamil guna melindungi janin dari kemungkinan terjadinya infeksi.
Kemampuan tersebut dimiliki oleh IgG sebab ukuran molekulnya yang kecil.

 Imunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A mempunyai kecendrungan yang besar untuk memilih lokasi
penempatan di daerah-daerah tubuh yang lembab yaitu air mata, ASI, air liur,
darah, kantong-kantong udara, lender, getah lambung, serta sekresi usus. Hal
tersebut dikarenakan sifatnya yang sama seperti bakteri yang menyukai area
lebab guna dijadikan markas.

Selain itu, Antibodi jenis ini bisa melindungi janin dalam kandungan ibu
supaya terbebas dari kemungkinan masukny antigen yang bisa menyebabkan
terganggunya tubuh janin. Namun, Antibodi IgA dalam tubuh ibu akan
menghilang saat bayi dilahirkan. Tapi dikarenakan adanya kandungan IgA
dalam air ASI, maka bayi masih mendapat perlindungan.

 Imunoglobulin M (IgM)
Hampir sama seperti jenis Antibodi yang lain, Antibodi IgM pun ada di dalam
darah, kelenjar getah bening, serta permukaan sel B. Imunoglobulin M adalah
jenis Antibodi pertama yang melakukan penyeranagn pada antigen jika ada
antigen yang masuk.

Janin di dalam rahim masih mendapat perlindungan dari IgM pada umur
kehamilan sekitar 6 bulan. Produksi IgM akan meningkat jika sedang beradu
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

melawan antigen. Maka dari itu, bila mau melihat apakah janin sudah
terinfeksi atau tidak, bisa dengan melihat kadar IgM dalam darah.

 Imunoglobulin D (IgD)
Antibodi ini pun ada di dalam darah, kelenjar getah bening, serta permukaan
sel B. Antibodi IgD tidak bisa untuk bertindak secara sendiri-sendiri, namun
mereka menempel dengan permukaan sel T, sehingga bisa membantu sel T
menangkap antigen.

 Imunoglobulin E (IgE)
Immunoglobulin E beredar di dalam darah serta bertugas guna memanggil
pasukan lain untuk menyerang zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Antibodi jenis tersebut sering menyebabkan reaksi alergi dalam
melaksanakan tugasnya. Oleh sebab itu, pada orang yang sedang terkena
reaksi alergi, di dalam darahnya meningkat produksi IgE.

2. Apa jenis antibodi yg dibutuhkan pasien pada skenario tsb?Niken


 IG M (Karena ini adalah antibody yang peka terhadap virus)
3. Bagaimana respon imun terhadap infeksi virus? (Zaid) dijawab (wid)
a) Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu mekanisme pertahanan tubuh
untuk melawan setiap benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit
yang disebut dengan sel memory segera berkembang menjadi limfosit yang
mempunyai kemampuan membuat zat kekebalan yang bertahan lama (long
lasting immunity). Seperti telah disebutkan diatas, imunitas adalah
mekanisme tubuh manusia untuk melawan dan memusnahkan benda asing
yang masuk ke dalam tubuh manusia. Benda asing tersebut bisa berupa
bakteri, virus, organ transplantasi dll. Apabila suatu sel atau jaringan seperti
bakteri atau organ tubuh ditransplantasikan ke dalam tubuh seseorang maka
tubuh orang tersebut akan menolaknya karena benda asing tersebut
dianggap bukan sebagai bagian dari jaringan tubuh mereka. Benda asing
tersebut dianggap sebagai pendatang (invader) yang harus diusir. Jadi secara
sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan (immune
system) ialah mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda
asing yang masuk kedalam tubuh mereka. Pertama-tama “memory cells”
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

berupaya mengenal benda asing yang masuk dan disimpan dalam “ingatan”
sel memori ini. Ini disebut dengan reaksi imunitas primer. Apabila benda
asing yang sama masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut untuk kedua kali
dan seterusnya, maka sel memori ini dengan lebih cepat dan sangat efektif
akan merangsang sistem imunitas untuk mengusir dan melawan benda asing
yang sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh akan lebih cepat dan lebih efektif
dibandingkan dengan reaksi saat perjumpaan untuk pertama kalinya dengan
benda asing tersebut.

b) Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut sebagai


antigen alias bibit penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon imun
akan terjadi untuk melindungi tubuh dari terinfeksi.

Pada proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali
antigen dan memberikan respon. Sel-sel ini kemudian merangsang limfosit B
untuk menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang didesain khusus
untuk menempel pada antigen tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen
yang telah ditumpangi dan menghancurkannya. Sel T juga membantu
memberi sinyal pada sel-sel lain (seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya.
Begitu dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama
beberapa waktu, sehingga apabila antigen atau bibit penyakit kembali,
antibodi sudah tersedia untuk melakukan misinya.
Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan
mengaktifkan sekelompok protein yang disebut komplemen. Komplemen
adalah bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri, virus
atau sel-sel yang terinfeksi.
Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun menghasilkan
perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang disebut
imunitas.

4. Bagaimana sifat atau karakteristik dari antibodi? (Cicik)dijawab(Hani)


Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

Sifat-sifat Antibodi
 Dibuat di dalam Reticuloendothelial System (RES) mirip sumsum
tulang, kelenjar limfe, hati, serta sesuai dengan tempat pembentukan
sel darah putih.
 Bersifat tidak tahan pada sinar matahari (thermolabil). Oleh sebab itu,
zat Antibodi yang sudah dibekukan mesti disimpan di dalam lemari
pendingin serta tak terkena cahaya matahari secara langsung.
 Bisa direaksikan pada antigen secara spesifik ibarat kunci dengan
gembok.
 Bisa larut dalam darah (sel plasma).
 Terdiri dari sebuah zat yang menempel pada gammaglobulin.

Struktur Antibodi
Sebenarnya, struktur dasar dari Antibodi ialah molekul protein berbentuk huruf
Y  yang mempunyai 2 rantai polipeptida berat dan 2 rantai polipeptida ringan.
Setiap Antibodi mempunyai rantai atas yang berfungsi sebagai pengikat
daripada antigen. Dengan rantai ini, jadi Antibodi bisa mengikatkan dirinya
sendiri pada tubuh antigen.

Sementara di rantai bawah Antibodi berfungsi guna menentukan bagaimana


sebuah Antibodi bisa berhubungan dengan antigen. Rantai tersebut membuat
Antibodi bisa mengatur serta merangsang respon imun yang tepat.

5. Sebutkan fungsi sistem imun! (Hani)dijawab(Cicik)

Sistem imun memiliki fungsi sebagai berikut:


 Pembentuk kekebalan tubuh.
 Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.
 Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
 Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

6. Berapa saturasi oksigen yang normal? (Danty) dijawab sals


 Kadar saturasi oksigen normal anak
Anak yang sehat memiliki kadar saturasi oksigen 95-100 persen. Jika kadar
oksigen rendah, anak mungkin memerlukan terapi oksigen.
 Kadar saturasi oksigen normal dewasa
Kadar saturasi oksigen normal pada dewasa sama dengan anak-anak yakni
sekitar 95-100 persen. Jika lebih rendah, orang tersebut mungkin memilikki
masalah pada paru-paru dan butuh pengobatan yang tepat. Orang dewasa
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

dengan saturasi oksigen di bawah 92 persen membutuhkan terapi oksigen


tambahan.

 Kadar saturasi oksigen normal lansia


Orang dewasa yang lebih tua biasanya memiliki tingkat saturasi oksigen yang
lebih rendah daripada orang dewasa yang lebih muda. Misalnya, seseorang
yang berusia lebih dari 70 tahun mungkin memiliki tingkat saturasi oksigen
sekitar 95 persen, yang merupakan tingkat yang dapat diterima
Kadar saturasi oksigen yang rendah dapat menyebabkan sirkulasi yang tidak
normal dan menyebabkan gejala berikut:

 Sesak napas
 Sakit kepala
 Gelisah
 Pusing
 Napas cepat
 Nyeri dada
 Kebingungan
 Tekanan darah tinggi
 Gangguan penglihatan
 Dada sesak
 Detak jantung cepat

Penting untuk mengetahui kadar saturasi oksigen normal lansia,


terlebih jika mereka terinfeksi COVID-19. Jika isolasi mandiri, pasien
Corona disarankan mengukur saturasi oksigen tiap enam jam sekali.

7. Apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari terapi plasma konvalesen? (Sals) dijawab
danty
 Manfaat yang bisa diperoleh dari terapi plasma konvalesen pada pasien
COVID-19 antara lain:
 Mempercepat penyembuhan dan pemulihan
 Meringankan gejala yang dialami, seperti sesak napas, nyeri dada,
atau demam
 Mencegah komplikasi dan menurunkan tingkat keparahan penyakit
 Menurunkan risiko kematian

8. Bagaimana cara mengetahui kadar imunitas seseorang? (Wid) dijawab niken

a. Hitung darah lengkap


Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

"Hitung darah lengkap (CBC) pasti akan menjadi dasar No. 1 untuk
melihat apakah ada disfungsi dengan salah satu kelas utama sel
kekebalan Anda," kata Ferira.

Tes ini akan mengukur semua fitur yang berbeda dari darah Anda,
termasuk sel darah merah, sel darah putih, trombosit, hemoglobin,
dan hematokrit, bagian sel darah putih bisa sangat jelas. Berbagai
jenis sel darah putih seperti neutrofil, limfosit, basofil, dapat
menjelaskan respons imun Anda.

"Kami tahu, misalnya, neutrofil meningkat ketika Anda mengalami


infeksi," kata Ferira.

b. 2. Kesehatan metabolik & peradangan

Imunitas dan kesehatan metabolisme saling terkait, karena


sistem imunitasAnda bertindak sebagai sensor keadaan
metabolisme Anda.

"Kesehatan metabolik dan peradangan, mekanisme ini berjalan


seiring dengan kekebalan," lanjut Ferira.

Itu sebabnya Ferira menyarankan untuk memeriksa penanda


kesehatan metabolik. Anda bisa mengecek lingkar pinggang,
tekanan darah, gula darah, lipid, dan beberapa pengecekan
lainnya.

"Di bidang peradangan, [uji] hal-hal seperti protein C-reaktif,"


tambahnya.

Serta feritin serum, dan D-dimer. Hasil laboratorium ini dapat


memberikan sinyal respons peradangan Anda.

c. Status vitamin D

Ferira juga mengungkit pentingnya status gizi, yaitu kadar vitamin D. Vitamin dan
hormon yang larut dalam lemak memainkan peran penting dalam fungsi
kekebalan, dan Ferira

mengatakan tes darah 25-hidroksivitamin D dapat mengukur kadar Anda."[Ini]


biomarker untuk status vitamin D Anda," catatnya. "Jika Anda tidak tahu garis
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

dasar Anda, saya mendorong Anda untuk melakukan tes serum 25-
hidroksivitamin D."

d. Kadar vitamin C

Pengukuran yang kurang umum tetapi tetap signifika adalah kadar


vitamin C. "Itu adalah kadar asam askorbat dalam plasma," jelas
Ferira.

Vitamin C berperan besar dalam kekebalan. Secara khusus,


vitamin C mempromosikan penggandaan limfosit, sejenis sel darah
putih, untuk memerangi penjajah asing di dalam tubuh.

e. Kadar seng

Jejak mineral sangat penting untuk pengembangan dan fungsi


banyak sel imun bawaan Anda (neutrofil, makrofag, dan sel
pembunuh alami) dan respons imun adaptif (sel B dan sel T).
Untuk menguji kadar seng alami Anda, Ferira merekomendasikan
untuk meminta tes serum.

9. Apa factor factor yang mempengaruhi system imun ?


 Lingkungan
Alih-alih faktor genetik, dilansir dari laman Farmasi UGM, penelitian
menunjukkan faktor lingkungan lebih memainkan peran dalam
pengembangan komponen sistem imun. Beberapa aktivitas sistem imun
seperti eliminasi bakteri, jamu dan virus, dipengaruhi faktor genetik.
Faktor lingkungan ini bereaksi lebih lambat mengatasi mikroba, bakteri,
jamur dan virus. Namun, kemampuan faktor lingkungan dalam mengeliminasi
ini lebih spesifik dan bertahan lama.
 Siklus Tidur
Sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh siklus bangun tidur dari ritme
sirkadian tubuh. Studi menunjukkan, tubuh akan mengalami penurunan
kadar hormon stres kortisol ketika tidur yang mengaktifkan sinyal sistem
imun.
 Kebersihan
Sebagian orang cenderung percaya diri dengan kebersihan tubuh mereka.
Padahal studi menemukan dari 85 persen orang yang melaporkan cuci tangan
setelah ke toilet umum, hanya 67 persen orang yang betul-betul mencuci
tangan.
Prior Knowledge SGD 7 LBM 1 MODUL 3.1_Zaid Maliky

Itupun kadang, tak semua mencuci tangan dengan cara yang tepat. Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan setidaknya 15
detik untuk menggosok tangan dengan sabun.
Toilet hanya salah satu, pelbagai aktivitas lain juga menuntut Anda untuk
mencuci tangan demi menjaga kebersihan. Di antaranya seperti memegang
uang, bersin dan batuk, atau menyentuh hewan piaraan.
 Nutrisi Makanan
Buah dan sayuran jadi dua hal yang kerap dianjurkan untuk dimasukkan ke
menu makan harian. Ada banyak alasan kesehatan serupa konsumsi buah
dan sayuran untuk sistem imun.
Studi menunjukkan, vitamin C, A, E, B6 dan B12 serta mineral seperti zat besi
dan seng sangat penting untuk memelihara fungi kekebalan. Semua nutrisi ini
dapat ditemukan dalam buah dan sayuran.
Sementara dikutip dari laman Farmasi UGM, sebaiknya Anda menghindari
makanan sarat lemak dan gula atau biasa disebut makanan barat (western
diet) seperti pada makanan cepat saji.
Makanan barat tersebut cenderung menyebabkan stres, sehingga imun
mudah menurun dan berpotensi memicu penyakit. Beberapa makanan yang
direkomendasikan di antaranya yogurt, acar atau produk fermentasi dan
makanan kaya serat.
 Usia
Usia juga jadi faktor yang mempengaruhi sistem imun. Semakin bertambah
usia maka sel-sel imun akan menurun pula aktivitasnya.
Sebagaimana sel lain, umumnya sel imun berada pada puncak aktivitasnya
ketika memasuki usia dewasa. Saat beranjak tua, sel Imun termasuk
kemampuan produksi protein untuk melawan infeksi virus (interferon) pun
bakal menurun.
 Stres.
Tantangan lain menjaga sistem imun tubuh adalah menyeimbangkan tingkat
kortisol. Jadwal kerja atau kegiatan yang padat hingga beban harian dapat
membuat lelah.
Rasa lelah tersebut sejalan dengan peningkatan kadar hormon stres, kortisol.
Kondisi ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menurun.
Stres yang gagal dikelola akan mempengaruhi pola makan, siklus tidur,
suasana hati hingga asupan makanan yang semua ini berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi sistem imun.

Anda mungkin juga menyukai