Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 8

ANTIBODI

DISUSUN OLEH:

Nana musliana 1801011018


Rahmayanti siagian 1801011517
Siti Fatimah Rahmayani 1801011412
Tri Gusti Yani 1801011312
Zulfahmi 1801011173

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIAMEDAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Tubuh makhluk hidup memiliki suatu sistem pertahanan untuk melindungi diri
dari benda asing yang mungkin bersifat patogen. Sistem pertahanan tubuh inilah yang
disebut sistem imun. Sistem imun terdiri dari semua sel, jaringan, dan organ yang
membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau suatu penyakit.
Sistem imun memiliki beberapa fungsi pada tubuh, yaitu penangkal “benda”
asingyang masuk ke dalam tubuh, menjaga keseimbangan fungsi tubuh, sebagai
pendeteksi adanya sel-sel yang tidak normal, termutasi, atau ganas dan segera
menghancurkannya.

Dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak subtansi bermolekul kecil yang
bisa masuk ke dalam tubuh. Subtansi kecil tersebut bisa menjadi antigen bila
diamelekat pada protein tubuh kita. Subtansi kecil yang bisa berubah menjadi
antigentersebut dikenal dengan istilah hapten. Subtansi-subtansi tersebut lolos dari
barier responnon spesifik (eksternal maupun internal), kemudian subtansi tersebut
masuk dan berkaitan dengan sel limfosit Bpoison ivy, berbagai macam obat (seperti
penisilin), dan zat kimia lainnya dapat membawa efek alergik.

Salah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri terhadap masuknya


antigen adalah dengan cara meniadakan antigen tersebut, secara non spesifik
yaitudengan cara fagositosis. Dalam hal ini, tubuh memilikisel-sel fagosit yang
termasuk ke dalam 2 kelompok sel, yaitu kelompok sel agranulosit dan granulosit.
Kelompok sel agranulosit adalah monosit dan makrofag, sedangkan kelompok sel
granulositadalah neutrofil, basofil, eosinofil yang tergolong ke dalam PMN
(polymorphonuclear). Respon imun spesifik bergantung pada adanyapemaparan

1
benda asing dan pengenalan selanjutnya, kemudian reaksi terhadap antigen
tersebut. Sel yang memegang peran penting dalam sistem imun spesifik adalah
limfosit. Limfosit berfungsi mengatur dan bekerja sama dengan sel-sel lain dalam
sistemfagositmakrofaguntukmenimbulkanresponimmunologik

1.2 RumusanMasalah

1. Apa pengertianantibodi?

2. Apasajafungsidariantibodi?

3. Apasajajenis-jenisantibodi?

4. Bagaimana Strukturantibodi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertianantibodi?

2. Untuk mengetahui fungsiantibodi?

3. Untuk mengetahuijenis-jenisantibodi?

4. Untukmengetahuistrukturpadaantibodi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PengertianAntibodi

Antibodi adalah senyawa glikoprotein yang memiliki struktur tertentu serta


disekresikan oleh sel B yang sudah teraktivasi menajadi sel plasman, yang berupa
respon dari antigen tertentu dan reaktif atas antigen itu sendiri. Kekebalan tubuh
manusia diatur oleh kemampuan tubuh dalam menghasilkan antibodi, ketika
melawan antigen. Antibodi ini bisa ditemukan pada area darah atau pada kelenjar
tubuh di vertebrata yang lainnya. Dan digunakan juga oleh sistem kekebalan tubuh
dalam melakukan identifikasi serta penetralan pada benda asing, misalnya bakteri
dan juga virus. Molekul antibodi beredar pada pembuluh dara dan masuk di jaringan
tubuh dengan melakukan proses peradangan.Antibodi tersusunatas

Antibodi berperan dalam mempertahankan sistem imun tubuh dari berbagai


mikroorganisme. Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem imun spesifik dan non
spesifik. Sistem imun spesifik salah satunya adalah sellimfosit T dan sellimfosit B.
Sel limfosit B yang tersensitasi oleh antigen dapat memproduksi antibodi (Kresno,
2010). Antibodi yang diproduksi pertama kali adalah IgM (ImunoglobulinM).

Antibodi IgM berperan sebagai respon awal terhadap masuknya antigen ke dalam
tubuh (Schroeder dan Cavacini, 2010). Kadar antibodi IgM akan lebih meningkat
pada sensitasi antigen yang kedua, hal ini disebabkan sel B yang memproduksi
antibodi membentuk sel memori sehingga mengenal langsung antigen tersebut
(Baratawidjaja dan Rengganis, 2014). Apabila keseimbangan antibodi dalam
mempertahankan sistem imun terganggu maka dibutuhkan suatu agen
imunostimulator untuk mempertahankan keseimbangan sistem imun. Suatu senyawa
dikatakan memiliki aktivitas imunostimulator apabila mampu meningkatkan respon
imun yang telah tersensitasi oleh antigen (Sternberg dkk., 2009).

Senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid dan polifenol mampu meningkatkan

3
respon imun (Rosnizar dkk., 2015). Indonesia merupakan negara dengan tanah yang
subur dimana berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Beberapa jenis
tanaman dapat 12 digunakan sebagai peningkat sistem imun seperti Echinacea
purpurea, mengkudu (Morinda citrifolia), serta meniran (Phyllathus niruri) (Suhirman
dan Winarti, 2010). Penelitian mengenai peningkatan respon imun yang berasal dari
senyawa flavonoid dan alkaloid pernah dilakukan contohnya aktivitas imunostimulan
ekstrak etanol daun ranti hitam (Solanum blumei Ness ex Blume) dalam peningkatan
imunoglobulin titer antiserum kelinci (Simorangkir dkk, 2014). Penelitian lain dari
ekstrak daun ciplukan yang mengandung flavonoid mampu meningkatkan titer
imunoglobulin M pada mencit (Effendi dan Widiastuti, 2014).

Antibodia dalah zat kimia yang beredar di aliran darah dan termasuk sebagai
bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting
bagi tubuh, yaitu sebagai benteng pertahanan terhadap antigen seperti virus, bakteri,
dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit. Antibodi bekerja secara spesifik
dengan cara menempel pada antigen, yaitu benda asing atau zat yang masuk ke dalam
tubuh dan dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Antibodi dibuat oleh sel
darah putih sebagai respons tubuh untuk melawan bakteri, virus, dan zat beracun yang
dapat menimbulkanberbagaipenyakitdaninfeksi.

2.1 Sifat-SifatAntibodi

Antibodi ini mempunyai sifat-sifat yang menjadi cirinya, diantaranya :

1. Diproduksi pada Reticuloendrothelial System disingkat dengan RES seperti


Sumsum tulang, kelenjar limfe, hati serta lain-lain yang sesuai pada tempat
pembentukan sel darah putih.
2. Memiliki sifat tidak tahan kepada sinar matahari (thermolabil). Oleh sebab itu, zat
antibodi yang sudah dibekukan itu harus disimpan pada lemari pendingin serta juga
tidak terpapar cahaya matahari secara langsung.
3. Dapatdireaksikandenganantigenitusecarakhusus,ibaratkuncidengan gembok.
4. Dapatlarutdidalamdarah(selplasma)

4
5. Tersusun atas suatu zat yang menempel pada gammaglobulin

Selain sifat diatas, terdapat juga beberapa sifat antibodi apabila dinilai dari cara kerja
tiap-tiap jenis antibodi itu, sifat antibondi diantaranya sebagai berikut:

•Presipirin

Antibodi yang mempunyai sifat presipiriki akan bekerja dengan


melakukanpengendapanzat-zatasingsepertimisalnyabakteri,virus,serta lain-lain.
•Lisin

Antibodi yang memiliki sidat lisin akan bekerja dengan melakukan penghancuran zat-
zat asing yang masuk.
•Opsonin

Sifat opsopnin ini terdapat pada antibodi memiliki makna bahwa antibodi tersebut
dapat merangsang serangan leukosif atas antigen yang masuk.
•Aglutinin
Aglutinin ini merupakan sifat antibodi yang bekerja dengan meluruhkan antigen,
aglutinogen, serta juga zat-zat asing lain.

2.2 FungsiAntibodi

Fungsi dari antibodi diantaranya sebagai berikut :

Antibodi memiliki kemampuan dalam mengenali serta juga menempel atau melekat
kepada antigen yang dikenali dapat menyebabkan penyakit pada tubuh. Dalam
mengenali serta juga melekat dengan antigen, zat antibodi tersebut selalu berperilaku
ialah sebagai penanda, setelah itu kemudian akan mengirimkan sinyal pada sel darah
putih yang lain untuk melakukan penyerangan dan membunuh zat asing yang masuk
tadi.

2.3 Struktur Molekul Antibodi

5
Antibodi merupakan protein dengan bentuk kasar seperti huruf “Y”. Bagian atas dari
imunoglobulin yang berbentuk cabang merupakan regio yang bertanggung jawab untuk
mengikat antigen dan dinamakan binding region (Fab). Bagian Fab ini tersusun atas
subprotein rantai berat/heavy chain (HC) dan subunit protein rantai ringan/light chain
(LC). Keduanya memiliki variabiltias struktur molekul dan menentukan spesivisitas
maupun afintias dari antibodi.

Adapun bagian ekor dari molekul imunoglobulin dinamakan regio Fc. Regio ini
bertugas beinteraksi dengan komponen sistem pertahanan tubuh seperti reseptor di
permukaan sel dan komplemen. Dengan interaksi
tersebut, imunoglobulin akan mengaktivasi proses sistem imunitas lanjutan seperti
pelepasan sitokin, mendorong maturasi sel, fagositosis
antigen,dansebagainya.Dibawahiniadalahgambardaristrukturmolekul dan diagram dari
strukturantobodi

Struktur molekul antobodi IgG1 manusia. Regio Fab tersusun dari interaksi antara
domain vaiabel dan CH1 dari HC dan LC. LC diwarnai hijau sedangkan regio
variabel berwarna hijau terang. HC diwarnai coklat dengan bagian regio variabel
berwarna oranye. Domain CH2 memiliki situs glikosilasi yang menjembatani kedua
HC di regio Fc.

6
Bagan struktur antibodi

Antibodi adalah molekul immunoglobulin yang bereaksi dengan antigen spesifik


yang menginduksi sintesisnya dan dengan molekul yang sama; digolongkan menurut
cara kerja seperti agglutinin, bakteriolisin, hemolisin, opsonin, atau presipitin.
Antibodi disintesis oleh limfosit B yang telah diaktifkan dengan pengikatan antigen
pada reseptor permukaan sel. Antibodi biasanya disingkat penulisaanya menjadi Ab.
Antibodi terdiri dari sekelompok protein serumglobuler yang disebut sebagai
immunoglobulin (Ig). Sebuah molekul antibody umumnya mempunyai dua tempat
pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop (determinan antigenik)
yang menyebabkan produksi antibody tersebut. Masing-masing molekul antibody
terriri atas empat rantai polipeptida, yaitu dua rantai berat (heavy chain) yang identik
dan dan dua rantai ringan (light chain) yang identik, yang dihubungkan oleh jembatan
disulfida untuk membentuk suatu molekul berbentuk Y. Pada kedua ujung molekul
berbentuk Y itu terdapat daerah variabel (V) rantai berat dan ringan. Disebut
demikian karena urutan asam amino pada bagian ini sangat bervariasi dari satu
antibodi ke antibodi yang lain. Daerah V rantai berat dan daerah V rantai ringan
secara bersama-sama membentuk suatu kontur unik tempat pengikatan antigen milik
antibodi. Interaksi antara tempat pengikatan antigen dengan epitopnya mirip dengan
interaksi enzim dan substratnya: ikatan nonkovalen berganda terbentukantaragugus-
guguskimiapadamasing-masingmolekul.

7
2.4 Jenis-JenisAntibodi

Antibodi ini mempunyai beberapa jenis antibodi atau juga Imunoglobulin (Ig) yang
terdapat pada tubuh manusia, diantaranya sebagai berikut :

1. Imunoglobulin G(Ig)

IgG merupakan antibodi yang sangat umum dan juga seringkali dihasilkan hanya
pada beberapa hari saja. Imunoglobulin G ini dapat hidup pada darah sampai beberapa
hari bahkan juga beberapa tahun lamanya. Antibodi IgG ini beredar di dalam darah
kelenjar getah bening dan juga usus. Pada saat antigen masuk,maka antibodi tersebut
akan memakai aliran darah untuk dapat menuju ketempat lokasi masuknya antigen
tadi.IgG ini mempunyai efek yang tinggi didalam pertahanan tubuh atas bakteri serta
juga virus, dan juga menetralkan asam yang terdapat didalam racun antigen. Lebih
dari itu, antibodi IgG ini memiliki kemampuan khusus yang dapat menembus serta
juga menyelip antara sel-sel dan juga menghilangkan bakteri yang masuk kedalam sel
serta juga kulit. Antibodi jenis ini juga bisa menembus masuk pada plasenta ibu hamil
untuk dapat melindungi janin dari kemungkinan terjadinya suatu infeksi. Kemampuan
ini dimiliki IgG disebabkan ukuran molekulnya itu yang kecil.

2. Imunoglobulin A(IgA)

Imunoglobulin A ini memiliki kecenderungan yang tinggi untuk dapat memilih lokasi
penempatan diarea tubuh yang lembab seperti misalnya air mata, ASI, air liur, darah,
kantong udara, lendir, getah lambung serta juga sekresi usus. Hal tersebut disebabkan
sifatnya yang sama seperti bakteri yang suka terhadap daerah lembab untuk dapat
dibuat menjadi markasnya.

8
Imunoglobin jenis antibodi tersebut dapat melindungi janin dalam kandungan ibu
supaya mampu terbebas dari kemungkinan masuknya antigen yang bisa
mengakibatkan terganggunya tubuh janin. Namun, antibodi IgA didalam tubuh ibu itu
akan menghilang pada saat bayi dilahirkan. Meskibegitu, karena adanya kandungan
IgA didalam air ASI, maka bayi tersebut tetap akan memperoleh perlindungan.

3. Imunoglobulin M(IgM)

Antibodi IgM terdapatdidalam darah, kelenjar getah bening serta juga permukaan sel
B. Imunoglobulin M ini merupakan jenis antibodi pertama yang menyerang terhadap
antigen jika terdapat antigen yang masuk. Janin dalam rahim itu akan memperoleh
perlindungan dari IgM pada umum kehamilan itu berumur sekitar 6 bulan. Produksi
IgM ini akan terjadi peningkatan jika sedang bertarung melawan antigen. Untuk itu,
apabila hendak melihat apakah janin tersebut sudah terinfeksi atau tidak, maka dapat
dengan melihat kadar IgM didalam darah.

4. Imunoglobulin D(IgD)

Antibodi ini terdapatpada dalam darah, kelenjar getah bening, serta juga permukaan
sel B. Antibodi IgD ini tidak bisa untuk bertindak sendiri, namun menempel pada
permukaan sel T, menjadikan dapat membantuk sel T menangkap antigen.

5.Imunoglobulin E(IgE)

Imunoglobulin E beredar pada dalam darah serta juga memiliki tugas dalam
memanggil pasukan lain untuk dapat menyerang zat asing yang masuk ke dalam
tubuh. Antibodi tersebut dapat mengakibatkan reaksi alergi didalam menjalankan
tugasnya. Untuk itu, pada orang yang sedang terkena atau terjangkit suatu reaksi
alergi, di dalam darahnya itu akan meningkat produksi IgE.

2.5 Reaksi Antigen denganAntibodi

Reaksi yang terjadi pada antigen serta juga antibodi akan terjadi apabila terdapat zat
9
kuman atau juga bakteri (antigen) yang masuk kedalam tubuh. Pada awalnya, pada
saat terdapat zat asing masuk, maka monosit itu akan langsung menyerang zat
tersebut dengan bantuan neutrophil. Selanjutnya monosit yang sudah membunuh zat
tersebut langsung ini mengantarkannya ke limfosit B untuk didata serta juga
dibuatkan antibodi untuk jenis zat asing yang sudah mati tersebut. Setelah antibodi
terbentuk, maka giliran limfosit T yang akan berperan guna memastikan antibodi itu
sudah tertanam pada permukaan sel-sel tubuh. Pada saat terdapat zat asing baru
masuk, diperlukan waktu 10 hingga 14 hari supaya antibodi zat itu benar-benar
terbentuk. Antibodi tersebut dapat dijumpai dalam darah, serta juga cairan nonseluler.
Masing-masing antigen yang terbentuk pasti memiliki kesesuaian dengan zat asing
(antigen) yang sempurna. Tempat melekatnya antigen pada antibodi itu dinamakan
dengan variabel, sedangkan untuk tempat melekatnya antibodi pada antigen
dinamakan dengan epitope.

2.6 Hal-hal yang Mempengaruhi Antibodi


1.Keturunan Gen

Gen sangat berpengaruh terhadap system imun, hal ini dapat dibuktikan dangan
suatu penelitian yang dibuktikan bahwa pasangan anak kembar homozigot lebih
rentan terhadap suatu allergen dibandingkan dengan pasangan anak kembar yang
heterozigot. Hal ini membuktikan bahwafactorhereditasmempengaruhisystemimun.

2.Stress

Stress dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepas hormon seperti
neuro-endokrin, glukokortikoid dan katekolamin. Stres bahkan bisa berdampak buruk
pada produksi antibodi.
3.Usia

Usia juga mempengaruhi system imun, pada saat usia balita dan anak- anak system
imun belum matang di usia muda dan system imun akan
menjadimatangdiusiadewasadanakanmenurunkembalisaatusialanjut. 4.Hormon

Hormon pada saat sebelum masa reproduksi, system imun lelaki dan perempuan
adalah sama, tetapi ketika sudah memasuki masa reproduksi, system imun antara
keduanya sangatlah berbeda. Hal ini disebabkan mulai adanya beberapa hormone
yang muncul.Pada wanita telah diproduksi hormone estrogen yang mempengaruhi
10
sintesis IgG dan IgA menjadi lebih banyak (meningkat). Dan peningkatan produksi
IgG dan IgA menyebabkan wanita lebih kebal terhadap infeksi. Sedangkan pada pria
telah diproduksi hormone androgen yang bersifat imunosupresan sehingga
memperkecil resiko penyakit autoimun tetapi tidakmembuatkebalterhadapinfeksi.
Oleh karenanya, wanita lebih banyak terserang penyakit autoimun dan pria lebih
sering terinfeksi.

5.Olahraga berlebihan

Olahraga berlebihan bisa membakar lebih banyak oksigen dalam tubuh.


Pembakaran yang berlebihan menghasilkan radikal bebas yang
menyerangselsistemkekebalantubuhdanmenurunkanjumlahnya.

6.Tidur

Studi yang dilakukan oleh Michael Irwin dari Universitas California


menunjukkanbahwakurangtidurmenyebabkanperubahandalamjaringan sitokin.

2.7 KondisiyangMemerlukanTesAntibodi

Manfaat dari tes antibodi adalah untuk membantu mendiagnosis adanya infeksi
pada berbagai organ tubuh, terutama gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah
pencernaan, dan infeksi saluran pernapasan, seperti COVID-19. antibodi juga bisa
dilakukan untuk mendeteksi penyakit tertentu, seperti dermatitis kontak alergi, eksim
atopik, rhinitis alergi, dan asma. Selainitu, dokter juga mungkin merekomendasikan tes
antibodi jika Anda memiliki beberapa gejala berikutini:

 Ruamkulit

 Alergi

 Sakit setelahbepergian

 Seringpilek

 Sesaknapas

11
 Diare yang tak kunjungsembuh

 Penurunan berat badan tanpasebab

 Demam yang tidak diketahui penyebabnya

Tes antibodi juga memiliki manfaat lain, yaitu untuk mendiagnosis myeloma, yaitu
suatu kondisi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak limfosit, sehingga
jumlah antibodi tidak normal. Tes antibodi pun dapat dilakukan untuk mendiagnosis
beberapa jenis kanker.

Selain itu, tes antibodi juga bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit tertentu yang
mungkin muncul selama masa kehamilan. Pemeriksaan antibodi pada
biasanyadilakukan melalui pemeriksaan TORCH.

Pada kondisi tertentu, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan antibodi untuk
memantau kadar jumlah antibodi terhadap virus atau bakteri. Tes ini biasanya
dilakukan untuk memantau apakah tubuh Anda masih memiliki kekebalan terhadap
kuman atau virus tertentu setelah Anda menjalani vaksinasi.

Karena ada banyak kondisi medis yang dapat meningkatkan produksi antibodi dalam
tubuh, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mempertimbangkan tes
antibodi, jika memiliki riwayat penyakit alergi atau penyakit lain yang sering kambuh.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan medis, termasuk tes alergi, dokter akan
menentukan diagnosis penyakit yang Anda alami dan memberikan penanganan yang
sesuai.

Kesimpulan

12
Antibodi adalah senyawa glikoprotein yang memiliki struktur tertentu serta
disekresikanolehselByangsudahteraktivasimenajdiselplasman,yangberuparespon dari
antigen tertentu dan reaktif atas antigen itu sendiri.Kekebalan tubuh manusia diatur
oleh kemampuan tubuh dalam menghasilkan antibodi, ketika melawan antigen.
Antibodi ini bisa ditemukan pada area darah atau pada kelenjar tubuh di vertebrata
yang lainnya. Dan digunakan juga oleh sistem kekebalan tubuh dalam melakukan
identifikasi serta penetralan pada benda asing, misalnya bakteri dan jugavirus.
Antibodi adalah zat kimia yang beredar dialiran darah dan termasuk sebagai
bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting
bagi tubuh, yaitu sebagai benteng pertahanan terhadap antigen seperti virus, bakteri,
dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit.

Daftar pustaka

13
https://www.alodokter.com/memahami-jenis-dan-fungsi-tes-antibodi

https://pendidikan.co.id/pengertian-antibodi-sifat-fungsi-struktur-dan- jenisnya/

https://studylibid.com/doc/4322509/makalah-antibodi-kelas-d3-2b

https://caiherang.com/antibodi-imunoglobulin-struktur-dan-fungsi/amp/

14

Anda mungkin juga menyukai