PENDAHULUAN
Jika badan kita kuat tidak sakit atau sehat itu karena tentara yang berperang terhadap
penyakit yang disebabkan oleh kuman berupa bakteri virus jamur ataupun jenis lain
mikroorganisme yang ada didalam tubuh menghadapi tentara-tentara kita didarah sehingga
menyebabkan kita sakit atau sehat, jika tentara ditubuh itu menang berarti semua kuman
mati ditangannya akibatnya si kuman tidak menyebabkan kita sakit karena ia mati.
Untuk memudahkan, tentara itu berupa Leucosit sel darah putih berupa Lymposit yang sakti
karena membuat antibody yang mengandung Immunoglobulin dan Monosit basofil neutrofil
dan eosinofil yang bergerak mencari patogen dan memakannya serta memberikan reaksi
terhadap kuman kuman itu.
Imunoglobulin mempunyai 5 kelas. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi
pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan.
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari
rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul
55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar
imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh
suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang
menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang
terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan
ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfide interchain. Rantai L mempunyai 2
tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas yaitu rantai G (ϒ), rantai
A (α), rantai M (µ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain
berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain, sedang rantai G, A dan D masing-masing 4
domain dan rantai M dan E masing-masing 5 domain.
Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar
sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida
membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Immunoglobulin merupakan sistem
pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik yang merupakan bagian dari antibodi
hurmoral. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit
yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup.
1
Antibodi (immunoglobulin, Ig) adalah suatu ptotein globulin yang di produksi oleh B-
limfosit (sel plasma), atau zat yang di hasilkan oleh tubuh, setelah dimasuki suatu antigen
atau antibody dapat berupa antibakteri, antivirus, atau antitoxin dan bergantung pada
antigen yang masuk.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai mikroba,
jaringan cangkokan yang tidak cocok, ataupun sel-sel darah yang ditransfusikan. Selain
itu, antigen dapat pula berwujud protein asing seperti racun lebah atau serbuk sari yang
dapat menyebabkan alergi atau hipersensitivitas. Sebuah antigen mempunyai bagian
pada permukaan suatu organisme atau substansi tertentu yang dapat berikatan dengan
antibodi (lihat gambar). Bagian tersebut dinamakan epitop atau determinan
antigenik. Semua epitop tentu akan berikatan dengan antibodi yang sesuai. Sehingga
permukaan bakteri, misalnya yang berperan sebagai antigen seluruhnya dapat ditutupi
oleh banyak jenis antibodi.
Antibodi adalah molekul protein besar berbentuk Y yang dibuat oleh sistem
kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisir benda asing dan patogen,
seperti bakteri, virus, jamur, parasit, dan racun. Juga dikenal sebagai immunoglobulin,
antibodi yang diproduksi oleh sel-sel darah putih yang disebut limfosit B, atau sel B.
4
Empat rantai proteinnya disusun oleh ikatan sulfida. Dua rantai berat yang identik
merupakan batang dan sebagian lengan Y. Sedangkan dua rantai ringan yang identik
berada pada bagian lainnya. Pada kedua molekul berbentuk Y terdapat daerah variable
(V) rantai berat dan rantai ringan. Dinamakan seperti itu karena pada bagian V memiliki
urutan asam amino yang bervariasi dari satu antibodi ke antibodi lainnya.
5
Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan
sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan,
namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa
menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat
pengikatan antigen. Klasifikasi Imunoglobulin Klasifikasi imunoglobulin berdasarkan kelas
rantai H. Tiap kelas mempunyai berat molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang
berbeda. Perbedaan antar subkelas lebih sedikit dari pada perbedaan antar kelas.
Umumnya antibodi terdiri atas sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi
globulin serum. Fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan imunoglobulin atau disingkat
Ig. Imunoglobulin ini bermanfaat apabila di dalam tubuh terjadi reaksi imun. Manusia
memiliki beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai struktur. Adapun tipe-tipe
imunoglobulin tersebut meliputi imunoglobin M (IgM), imunoglobulin G (IgG),
imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin D (IgD), dan imunoglobulin E (IgE).
6
a. Immunoglobulin G (Ig G)
IgG merupakan antibodi yang paling umum dan biasanya dihasilkan hanya dalam
waktu beberapa hari saja. IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya
meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-
tahun dengan kadar yang rendah. Immunoglobulin G bisa hidup di dalam darah hingga
beberapa hari bahkan beberapa tahun lamanya. Antibodi IgG beredar di dalam darah
kelenjar getah bening dan usus. Saat antigen masuk, maka antibodi ini akan menggunakan
aliran darah untuk menuju ke tempat lokasi masuknya antigen tersebut. IgG memiliki efek
yang kuat dalam pertahanan tubuh terhadap bakteri dan virus, serta menetralkan asam
yang terkandung pada racun antigen.
Selain itu, antibodi IgG memiliki kemampuan spesifik yang bisa menembus dan
menyelip diantara sel-sel dan menyingkirkan bakteri yang masuk ke dalam sel dan kulit.
Antibodi jenis ini juga bisa menembus masuk ke dalam plasenta ibu hamil untuk
melindungi janin dari kemungkinan terjadinya infeksi. Kemampuan ini dimiliki IgG karena
ukuran molekulnya yang kecil sehingga IgG satu-satunya immunoglobulin yang dapat
melewati plasenta. IgG merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera
merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam
kehidupannya ( dari kolustrum).
IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada kontak ke 2, 3, dan
seterusnya. Selain itu, IgG juga merupakan pelindung terhadap mikroorganisme dan
toksin, dapat mengaktivasi komplemen, dan dapat meningkatkan efektivitas sel fagositik.
7
IgG adalah divalent antigen. Antibodi ini adalah immunoglobulin yang paling
sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe, dan cairan
peritoneal.
Ig G merupakan imunoglobin yang paling berlimpah, waktu paro relatif lama yaitu
23 hari kecuali pada subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh l minggu dan
merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen
yang tidak larut. Kelas ini berfungsi untuk melawan berbagai agen infeksi melalui darah
seperti yang disebarkan bakteri, parasit, virus dan beberapa jenis jamur. Reseptor untuk
Ig G terdapat dalam monosit manusia, pada leukosit polimorfonuklear, pada sel sel
retikuloendotelial dalam lien dan hepar juga beberapa limfosit.
Immunoglobulin merupakan antibodi dominan yang berlokasi di serum cairan
interstisium. IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai
berat H dan dua rantai ringan L. . IgG rantai berat H yang dihubungkan oleh ikatan sulfida,
oleh karena itu imonoglobulin ioni mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang
identik maka disebut bivalen.
IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar
150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah
immunoglobulin.Pada IgG persentase dalam serum sebanyak 75 % -80% dan untuk
konsentrasi serum 700 –1700 mg/dl. Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-
masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya
sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%.. Kemampuan
mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga tidak sama, seperti IgG3 > IgGl > IgG2 >
IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q)
tetapi melalui jalur alternatif.
8
b. Immunoglobulin A (Ig A)
9
sangat meningkat pada kasus myeloma multiple. Tidak dapat melewati plasenta. IgA tidak
mengikat komplemen tetapi secara aktif mengubah jalur reaksi complement. IgA
mengikat fagositosit dan penghancuran mikroorganisme di dalam sel.
IgA yang terdapat di dalam secret mengandung unit struktur tambahan yang
disebut bagian transport (T) atau sekretori (S). Bagian T dibuat di dalam sel epitel kelenjar,
usus dan saluran pernafasan. Bagian ini melekat pada molekul IgA selama
pengangkutannya melalui sel. Bagian T mengikatkan dua molekul IgA pada bagian Fc
IgA terdiri dari 2 jenis, yakni IgA dalam serum dan IgA mukosa. IgA dalam serum
terdapat sebanyak 20% dari total imunoglobulin, yang 80% terdiri dari molekul monomer
dengan berat molekul 160.000, dan sisanya 20% berupa polimer. Peran IgA paling penting
adalah imunitas individual pada sistem sekretori eksternal. IgA dikombinasikan dengan
protein yang disebut komponen sekretoris yang di duga mempermudah sekresi yang
digunakna untuk mempermudah sekresi dan dilengkapi molekul ini dari enzim proteolitik
yang terdapat pada daerah tersebut. Reseptor reseptor IgA terdapat pada limfosit,
leukosit leukosit polimorfonuklear dan monosit.
c. Immunoglobulin M (Ig M)
IgM Juga disebut sebagai macroglobulin yang merupakan 5%-10% dari seluruh
serum globulin (kadarnya di dalam serum 0,5-2 mg/ml). Waktu paruhnya 10 hari. Berat
molekulnya 900.000-1.000.000 dengan angka sendimentasi 19S. Sebagian besar
IgM berada di dalam pembuluh darah (intravaskuler). Sering ditemukan bentuk polimer
dengan rantai J. Bentuknya merupakan bulatan. IgM berukuran paling besar merupakan
immunoglobulin yang diproduksi pada awal respon imunitas primer, sedangkan IgG dibuat
10
lebih belakangan. Waktu paruhnya 5 hari. Tidak dapat melewati plasenta. IgM lebih
efisien bekerja pada reaksi aglutinasi, reaksi sitolisis dan sitotoksik. Pada septikemia
sering ditemukan difisiensi IgM.
IgM terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun atas
lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul rantai J (joining) berat
molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat pengikatan antigen yang
identik oleh karena itu disebut bervalensi 10. Merupakan immunoglobulin yang paling
efisien dalam proses aglutinasi dan reksi antigen – antibody lainya serta penting juga
dalam pertahanan melawan bakteri dan virus. Menunjukan afinitas yang rendah terhadap
antigena dengan determinan tunggal (hapten) IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah
immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000.
molekul ini mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat.
Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun terhadap
antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara utama. IgM berumur
pendek dan berfungsi untuk mengaktivitasi komplemen dan memperbanyak fagositosis.
Janin dalam rahim akan mendapat perlindungan dari IgM pada umur kehamilan sekitar 6
bulan. Produksi IgM akan meningkat jika sedang bertarung melawan antigen. Untuk itu,
jika ingin melihat apakah janin telah terinfeksi atau tidak, bisa dengan melihat kadar IgM
dalam darah.
d. Immunoglobulin D (Ig D)
Ditemukan pada tahun 1960 oleh Rowe dan Fahey. Konsentrasi IgD dalam serum
sangat sedikit (0,03 mg/ml) dan waktu paruhnya 3 hari, sangat labil terhadap pemanasan
11
dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai δ mempunyai
berat molekul 60.000 – 70.000 dan 12% terdiri dari karbohidrat. Aktivitas antibodi yang
dikaitkan dengan IgD adalah kejadian hipersensitivitas terhadap penisilin pada manusia.
IgD ini terdapat pada permukaan limfosit, terutama neonatus dengan frekuensi jauh
melebihi kadar kadar relatif pada serum. Peran IgD ditetapkan sebagai reseptor
permukaan spesifik pada permulaan respon imun,
Antibodi ini terdapat di dalam darah, kelenjar getah bening, dan permukaan sel B.
Antibodi IgD tidak mampu untuk bertindak sendiri, namun menempel dengan permukaan
sel T, sehingga bisa membantu sel T menangkap antigen. IgD memiliki fungsi memicu
respons imunitas dan banyak ditemukan di limfosit B. Meskipun demikian, IgD berjumlah
sedikit pada limpa dan serum darah.
Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan IgM
monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B. Aktifitas biologik molekul-molekul IgE
umumnya tidak jelas, tapi kadang-kadang aktifitasnya berhubungan dengan IgD,
contohnya terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu. IgD tidak dapat
melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat.
e. Immunoglobulin E (Ig E)
IgE Merupakan antibody reaginik yang berperan pada reaksi hipersensitivitas tipe
cepat. Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai 4 gugus tetap dan angka
sedimentasinya 8S. Waktu paruhnya 2 hari. Dapat diinaktifkan dengan pemanasan pada
56°C selama 1 jam. Mempunyai afinitas terhadap sel-sel jaringan (terutama mast-cell)
12
pada spesies yang sama. Menjadi perantara pada reaksi Prausnitz-Kustner. Tidak dapat
melewati plasenta atau mengikat komplemen. Sebagian besar berada intravaskuler.
Dalam keadaan normal, kadarnya di dalam serum sangat kecil. Pada keadaan atopic
seperti asma, demam jerami (hayfever) atau eksim kadarnya akan meningkat, demikian
pula pada anak-anak yang mengidap infeksi cacing.
IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat
dengan sel khusus, sehingga tak berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen
datang ke tempat terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml. Mengandung 2 (dua)
rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon. IgE terdapat dalam serum
manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kira-kira 10 ng/dl-1. IgE terikat kuat pada mast
cell dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan
pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang speseifik untuk IgE
dan setelah bereaksi dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan
histamine dan heparin sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangan berguna
untuk melawan parasit.
Immunoglobulin E beredar di dalam darah dan bertugas untuk memanggil
pasukan lain untuk menyerang zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Antibodi ini sering
menyebabkan reaksi alergi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu, pada orang yang
sedang terkena reaksi alergi, di dalam darahnya meningkat produksi IgE.
IgE mempunyai kemampuan untuk terikat pada kulit manusia (antibodi
hemositotropik) dan memulai reaksi alergi. IgE dihasilkan terutama pada lapisan tractus
respiratorius dan gastrointestinal dan merupakan bagian dari antibodi sistem sekrotoris
eksternal .
1) Penetralan
Antibodi menonaktifkan antigen dengan cara memblok bagian tertentu antigen. Antibodi
juga menetralisasi virus dengan cara mengikat bagian tertentu virus pada sel inang ) dan
menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus
ginjal. Dengan terjadinya netralisasi maka efek merugikan dari antigen atau toksik dari patogen
dapat dikurangi.
2) Penggumpalan ( Aglutinasi )
Penggumpalan partikel-partikel antigen dapat dilakukan karena struktur antibodi yang
memungkinkan untuk melakukan pengikatan lebih dari satu antigen. Molekul antibodi memiliki
14
sedikitnya dua tempat pengikatan antigen yang dapat bergabung dengan antigen- antigen yang
berdekatan. Gumpalan atau kumpulan bakteri akan memudahkan sel fagositik (makrofag)
untuk menangkap dan memakan bakteri secara cepat. Antibodi melekat pada sel-sel
mikroorganisme (antigen) sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan
dihancurkan oleh neutrofil.
3) Pengendapan ( Presipitasi )
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan
mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut. Dalam bentuk demikian,
antigen-antigen dapat ditelan oleh sel-sel fagosit, dicerna, dan dijadikan tidak berbahaya.
Prinsip pengendapan hampir sama dengan penggumpalan, tetapi pada
pengendapan antigen yang dituju berupa antigen yang larut. Pengikatan antigen-
antigen tersebut membuatnya dapat diendapkan, sehingga sel-sel makrofag mudah
dalam menangkapnya.
Gambar : Reaksi antibodi pada antigen dan sel asing dalam penonaktifan antigen
15
Sistem imun dapat mengenali antigen yang sebelumnya pernah dimasukkan ke
dalam tubuh, disebut memori imunologi. Dikenal respon primer dan respon
sekunder dalam sistem imun yang berkaitan dengan memori imun. Berikut ini adalah
gambaran respon primer dan sekunder. Gambar di bawah menunjukkan bahwa setelah
injeksi antigen A yang kedua, respon imun sekunder jauh lebih besar mdan lebih cepat
daripada respon primer. Dengan demikian respon sekunder sebenarnya lebih penting
peranannya dalam sistem imun.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunoglobulin mempunyai 5 kelas. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi
pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan.
Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama,
terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat.
Antibodi (immunoglobulin, Ig) adalah suatu ptotein globulin yang di produksi oleh B-
limfosit (sel plasma), atau zat yang di hasilkan oleh tubuh, setelah dimasuki suatu antigen
atau antibody dapat berupa antibakteri, antivirus, atau antitoxin dan bergantung pada
antigen yang masuk.
Secara umum, Antibodi pada manusia memiliki dua fungsi yang terpisah. Yaitu :
1) Antibodi memiliki kemampuan untuk mengenali dan menempel/melekat pada antigen
yang dianggap dapat menyebabkan penyakit oleh tubuh.
2) Dalam mengenali dan melekatkan diri dengan antigen, zat Antibodi senantiasa bertindak
sebagai penanda, dan selanjutnya akan mengirimkan sinyal ke sel darah putih yang lain
untuk menyerang zat asing tersebut.
Berikut ini adalah jenis-jenis Antibodi yang terdapat di dalam tubuh manusia, yaitu :
a. Immunoglobulin G (Ig G)
Antibodi jenis ini juga bisa menembus masuk ke dalam plasenta ibu hamil untuk
melindungi janin dari kemungkinan terjadinya infeksi. IgG merupakan kekebalan pasif dari
ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu
pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum).
b. Immunoglobulin A (Ig A)
IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi mikroorganisme.
Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system imun bayi yang baru lahir,
membatasi absorbs antigen yang berasal dari makanan.
c. Immunoglobulin M (Ig M)
Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi dan reksi
antigen-antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan melawan bakteri dan virus.
d. Immunoglobulin D (Ig D)
Antibodi ini terdapat di dalam darah, kelenjar getah bening, dan permukaan sel B.
Antibodi IgD tidak mampu untuk bertindak sendiri, namun menempel dengan permukaan
sel T, sehingga bisa membantu sel T menangkap antigen. IgD memiliki fungsi memicu
17
respons imunitas dan banyak ditemukan di limfosit B. Meskipun demikian, IgD berjumlah
sedikit pada limpa dan serum darah.
e. Immunoglobulin E (Ig E)
IgE mempunyai kemampuan untuk terikat pada kulit manusia (antibodi hemositotropik)
dan memulai reaksi alergi. IgE dihasilkan terutama pada lapisan tractus respiratorius dan
gastrointestinal dan merupakan bagian dari antibodi sistem sekrotoris eksternal .
Antibodi bekerja menghancurkan antigen melalui beberapa cara, yaitu penetralan,
penggumpalan, pengendapan, dan aktivasi protein komplemen. Prinsipnya adalah terjadi
pengikatan antigen oleh antibodi, yang selanjutnya antigen yang telah diikat antibodi akan
dimakan oleh sel makrofag.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, kami selaku penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar kami dapat memperbaiki dan
lebih belajar lagi demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://faizin.blogspot.com/2014/09/anti-bodi.html
https://kupdf.net/download/makalah-jenis-jenis-antibodi/21 maret 2018
https://hidupgue1993.blogspot.com/2015/10/imunoglobulin.html
https://www.ilmudasar.com/2016/10/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis.html
https://budisma.net/2015/06/jenis-dan-fungsi-antibodi-dalam-tubuh.html
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-macam-macam-imunoglobulin-
42116868/28 november 2014
https://seputarilmu.com/2019/08/antibodi.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-antibodi-secara-umum/13 juni 2019
https://blog.ruangguru.com/mengenal-antigen-dan-antibodi/21 mei 2018
https://dunianyasari.blogspot.com/2011/06/macam-macam-antibodi-
imunoglobulin.html
https://immune0system.wordpress.com/2010/04/29/antibodi-dan-jenis-jenis-antibodi/
https://docuri.com/download/antibodidocx_59c1e277f581710b286a7ada_pdf/21
februari 2017
https://www.nafiun.com/2012/12/reaksi-pengikatan-cara-kerja-antibodi-dan-
antigen.html
https://immune0system.wordpress.com/2010/04/29/sistematika-kerja-antibodi/
https://mtspantar.wordpress.com/2017/05/08/materi-tentang-sistem-pertahanan-
tubuh-biologi-smama-kelas-xi/
https://biologigonz.blogspot.com/2015/11/imunoglobulin-ig.html
Repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2019/1/LAUKHA MAHFUDLOH-
FKIK.pdf
19